BAB 102. SEGI PERUNDANGUNDANGAN MENGENAI POKOK POKOK DASAR PERTAHANAN WILAJAH
REPUBLIK INDONESIA.
§ 1177. Keadaan Perundangundangan dalam bidang Keamanan/ Pertahanan dewasa ini
Hingga sekarang ada pelbagai Undangundang dan Peraturan peraturan Pemerintah dan ketentuanketentuan hukum lain jang meng atur soalsoal bidang Keamanan/Pertahanan Nasional kita. Jang ter penting antara lain ialah :
U.U. No. 29 TH. 1954 : tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia (Memori pendjelasan dalam Tambahan. Lembaran Negara No. 646). P.P. No. 14 TH. 1955 : tentang Dewan Keamanan (Pendjelasan
dalam Tambahan Lembaran Negara No. 788).
P.P. No. 28 TH 1956 : tentang pengubahan dan tambahan P.P. No. 14 th. 1955 tentang Dewan Keaman an. (Pendjelasan dalam Tambahan Lem baran Negara No. 1071).
P.P. No. 18 TH. 1957 : tentang pengubahan P.P. No. 14 th. 1955 tentang Dewan Keamanan.
P.P. No. 7 TH. 1957 : tentang susunan Kementerian Pertahan an.
U.U. NO. 75 TH. 1957 : tentang Veteran Pedjuang Kemerdekaan R.I. (Lembaran Negara tahun 1957 No. 162).
P.P. No. 52 TH. 1958 : tentang ikatan dinas dan kedudukan hu kum militer sukarela (Pendjelasan da lam Tambahan Lembaran Negara No. 1662).
U.U. No. 66 TH. 1958 : tentang Wadjib Militer (Memori pen djelasan dalam Tambahan Lembaran Negara No. 1651).
P.P. No. 57 TH. 1958 : tentang susunan Kepolisian Negara (Pendjelasan dalam Tambahan Lembar an Negara No. 1671).
P.P. No. 38 TH. 1958 : tentang pendaftaran, penjaringan dan pengakuan Veteran Pedjuang Kemerde kaan R.I. (Pendjelasan dalam Tambah an Lembaran Negara No. 1629).
Ketjuali jang tersebut diatas masih terdapat sedjumlah Undang undang, Peraturanperaturan Pemerintah serta peraturanperaturan hukum lain, jang sedang dalam taraf perentjanaan ataupun pengesah an.
Semua Undangundang, Peraturanperaturan Pemerintah dan per aturan lain jang disebut diatas didasarkan atas U.U.D. Sementara.
Dengan kembalinja kita ke U.U.D. 1945 dan tidak berlakunja lagi U.U.D. Sementara, perlu diadakan penindjauan kembali dalam bidang perundangundangan, djuga jang mengenai bidang Keamanan/Perta hanan, karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan.
Manifesto Politik R.I. th. 1959 telah memberikan landasanlandas an baru bagi Politik Keamanan/Pertahanan Nasional.
Perundangundangan jang sekarang ada, jang pembuatannja di dasarkan atas U.U.D. Sementara, belum merupakan Undangundang Pokok Pertahanan jang mengatur segala persoalan mengenai perta hanan, dan jang dapat didjadikan sumber bagi Angkatan Perang serta Kepolisian Negara dalam menjusun tugas, kekuatan dan organisasinja.
Dari perundangundangan jang telah ada, tidak dapat diketahui pokok mans jang harus diatur berdasarkan wewenang dan tingkat, mi salnja
a. Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Pim pinan Negara jang bersifat policy nasional.
b. Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Peme rintah jang bersifat policy umum.
c. Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat De partemen jang bersifat policy chusus.
d. Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Ang katan jang bersifat policy technik.
Kesimpulan : Semua Perundangundangan jang ada sekarang, jang
mengatur coal Pertahanan, perlu sekaligus mendapat tindjauan kembali guna disesuaikan dengan perkembangan keadaan, maupun kebutuhan untuk djangka waktu jang agak pandjang dimasa datang dengan mem perhatikan urutanurutan persoalan jang harus diatur sehingga selan djutnja akan merupakan satu perundangudangan jang mengatur seal pertahanan dengan suatu rangkaian undangundang selaras dan me nurut sistim dan perentjanaan tertentu:
Hal itu akan dapat terlaksana sebaikbaiknja, apabila sudah di susun sebuah Undangundang Pokok Pertahanan, jang memberikan ketentuanketentuan dasar untuk konsep Pertahanan, jang meliputi baik organisasi maupun politik Pertahanan, dan jang mengandung dasar bagi peraturanperaturan selandjutnja mengenai tugas, wewe nang dan organisasi Angkatan Perang serta Kepolisian Negara Re publik Indonseia.
§ 1178. Keadaan jang mendjadi tudjuan dibidang Perundangun dangan
Berdasarkan kesimpulan tsb. diatas maka dirasa perlu untuk di rentjanakannja Undangundang Pokok Pertahanan, jang darimana dapat mengambil ketentuan, soalsoal apa dalam masalah pertahanan selandjutnja harus diatur dalam perundangundangan dan Peraturan Pemerintah atau Peraturan Menteri.
Undangundang Pokok Pertahanan harus memuat:
a. Tudjuan Nasional jang diambil dari Undangundang Dasar 1945 dan jang digariskan serta didjelaskan oleh P.J.M. Presiden dalam Manifesto Politik Republik Indonesia tahun 1959.
b. Dasar filsafah Negara Pantjasila jang perlu ditandaskan sebagai landasan spirituil dari Pertahanan Negara.
c. Tudjuan pertahanan dari mana dapat diketahui dan difahami guna apa Pertahanan itu dilakukan, dan jang dengan sendirinja harus disesuaikan pula dengan tingkat dan tudjuan Perdjuangan Na sional.
d. Berdasarkan Tudjuan Nasional, Dasar Filsafah Negara dan Tudjuan Pertahanan, perlu didjelaskan dan difahami Paham Bang sa Indonesia tentang Perang.
e. Halhal tsb. dalam a s/d d merupakan landasan mental dari 'Per tahanan Negara.
f. Kemudian perlu diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan, landasan Politik, ialah Dasar Politik Pertahanan dan Sifat Per tahanan.
g. Setelah dasardasar tsb. diatur dalam Undangundang Pokok Per tahanan, maka menjusul.adanja ketentuanketentuan pokok dari alatalat perlengkapan pelaksanaan Keamanan Nasional. Ketentuanketentuan pokok itu berupa:
—adanja dan rnatjamnja alatalat perlengkapan Keamanan Na sional (Angkatan Perang dan Kepolisian, Kedjaksaan, Pera dilan, Dinasdinas Intelligence).
h. Selain ketentuanketentuan mengenai alatalat perlengkapan, perlu djuga diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan, pokokpokok jang mengatur tentang pengerahan dan pengambilan
tenaga manusia, jaitu jang bersifat:
militer sukarela, wadjib militer, wadjib bela umum, wadjib latih dan P3R.
pahlawan.
Selandjutnja ketentuanketentuan sebagai akibat dari ketentuan pokok, seperti jang mengenai hak, kewadjiban, kedudukan hukum dlsb.nja dari anggauta Angkatan Perang dan Kepolisian Negara, diatur dalam perundangundangan dan Peraturan Pemerintah/ Menteri menurut materinja serta tingkat jang mengaturnja.
i. Dalam Undangundang Pokok Pertahanan perlu dimasukkan ke tentuanketentuan pokok jang mengatur persiapan dan pengguna
an kekajoan Potensi Nasional (bukan manusia) jang diperuntukan
keperluan Pertahanan Negara. Tentang soal pemeliharaan materiil dan produksinja diatur dalam Undangundang dan Peraturan Pe merintah.
j. Selain apa jang disebut diatas perlu diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan ketentuanketentuan pokok tentang tugas dan wewenang dalam keadaan Damai dan Perang dari alatalat perleng kapan Keamanan Nasional.
Akibat selandjutnja diatur dalam perundangundangan atau Per aturan Pemerintah.
Dalam bidang Peradilan Militer maka Peradilan Militer perlu pula diatur dalam Undangundang setjara jang lebih sesuai dengan pikiran untuk mengadakan revisi dalam perundangundangan Pera dilan, pula karena dasar jang dipakai dalam peraturanperaturan Per adilan Militer jang kini berlaku adalah berasal dari djaman kolonial.
Dalam Undangundang Pertahanan telah diatur segisegi militer dari pertahanan, sekalipun sifatnja adalah Pertahanan Rakjat. Segi segi Pertahanan Sivil sebagai komponen dalam Pertahanan Negara perlu diatur dalam Undangundang berupa Undangundang P 3 R,
2. Pemerintah Indonesia jang stabil sebagai landasan struk turil dan Falsafah Negara Pantjasilaseperti tertera dalam Mukaddimah Undangundang Dasar 1945 sebagai landasan idiil, merupakan sjaratsjarat mutlak bagi terdjaminnja Dasar dan Tudjuan Revolusi Indonesia jang telah ditjetuskan pada tauggal 17 Agustus 1945.
3. Keamanan Negara dan Rakjat serta ketertiban dan keten traman umum adalah tugas chusus jang dipikulkan oteh Negara kepada Pemerintah, terutama kepada alatalat kekua saannja jang berupa: Angkatan Perang (Darat, Laut dan Udara), Kepolisian Negara dan Badanbadan Keamanan Ne gara lainnja (Kedjaksaan, Peradilan, Dinas:dinas Intelligence) ' jang melaksanakannja dengan didjiwai penuh oleh Pantjasila. Disamping itu rakjat perlu diikutsertakan dalam mendjaga keamanan sendiri, keamanan Negara, ketertiban dan ketentraman umum.
4. Guna mengatur semuanja ini perlu diadakan Undangundang dan peraturanperaturan Hukum lainnja mengenai keamanan dan Pertahanan Nasional.
b. Faham Bangsa Indonesia tentang Perang.
1. Sedjak Republik Indonesia diproklamasikan sebagai Negara Kesatuan jang Merdeka dan Berdaulat penuh, ,meliputi wila jah dari Sabang sampai ke Merauke, rakjat Indonesia ber sikap teguh untuk membela dan mempertahankan kemerde kaannja apabila diserang musuh dengan titbit memandang dari manapun djuga datangnja.
2. Untuk memberikan kekuatan kepada Pertahanan Negara ter hadap setiap antjaman dari manapun djuga datangnja, di perlukan dasardasar ideologi sebagai kekuatan spirituil.
3. Dengan memperhatikan dasardasar dan tudjuan tersebut bangsa Indonesia menginginkan suasana damai didalam ne gerinja dan didunia. Karena keinginanakan suasana damai ini, Indonesia berhasrat menjelesaikan pertikaianpertikaian internasional dengan tjara damai dan menganggap penggu naan kekerasan (perang) untuk menjelesaikan pertikaian se bagai djalan jang terachir, jang dipaksakan kepadanja. De ngan demikian Indonesia berperang hanja apabila diserang. Ini adalah sesuai dengan apa jang tertjantum dalam Pem bukaan Undangundang Dasar 1945, jaitu : ikut melaksana kan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, per damaian abadi dan keadilan sosial.
c Dasar mental ini memang terdapat dalam Undangundang Dasar 1945 serta Mukaddimahnja, tetapi dirasakan perlu untuk ditjan tumkan dalam Undangundang pokok Pertahanan.
d. Mengenai Dasar Politik Pertahanan dapat didjelaskan, bahwa ber dasarkan politik bebas dan aktip serta ikut sertanja Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia dan anggapan bangsa Indonesia sendiri tentang perang, maka hal demikian menundjuk kan bahwa Politik Pertahanan Republik Indonesia adalah bersifat
defensif, aktif dan tidak agressif.
e. Sebagai tersebut dalam Undangundang No. 29 th. 1945, Sifat Pertahanan Negara Republik Indonesia adalah Pertahanan Rakjat
jang teratur dan diselenggarakan dibawah pimpinan Pemerintah
Republik Indonesia.
f. Dalam U.U.D. 1945 tidak disinggung perihal tugas Angkatan Pe rang, sedangkan dalam U.U.D. Sementara hal ini djelas ditandas kan dalam pasal 125 ajat 1. Selandjutnja dalam pasalpasal ber ikutnja diadakan ketentuan tentang kekuasaan tertinggi, tentang alat perlengkapan Keamanan/Pertahanan, sedangkan dalam U.U.D. 1945 hal jang terachir ini tidak diatur. Oleh sebab itu maka tugas dan ketentuanketentuan tsb. perlu diatur pula dalam Undangundang Pokok Pertahanan.
g. Dalam menjusun alatalat perlengkapan Keamanan Nasional perlu ditandaskan adanja djaminan bahwa alatalat perlengkapan itu dari atas kebawah, antara Angkatan serta antara Departemen ter dapat kerdja sama dan koordinasi jang menudju kepada effisiensi kerdja.
h. Tentang Civil Defence memang hingga kin! belun ada peraturan jang mengaturnja.
i. Tentang Undangundang Pokok Kepolisian. Karena sifat tugas Ke
2. Setelah semua Pokok Dasar Pertahanan Wilajah Republik Indonesia diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan, maka sebagai akibat perlu diatur dalam Undangundang/Peraturan Pemerintah penjesuaian Undangundang jang telah ada, ialah :
1. Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Dewar,. Keamanan Nasional.
2. Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Departemende partemen A.D., A.U., A.L.
3. Undangundang Tentang Susunan Angkatan. 4. Undangundang Tentang Militer Sukarela.
5. Undangundang Tentang Wadjib Militer. 6 Undangundang Tentang Wadjib Bela Umum.
7. Undangundang Tentang. Wadjib Latih. 8. Undangundang Tentang P. 3 R.
9. Undangundang Tentang Demobilisasi. 10. Undangundang Tentang Veteran.
11. Undangundang Tentang Penderita Tjatjad. 12. Undangundang Tentang Pahlawan.
13. Peraturan tenting Gadji/Pensiun Militer.
14. Peraturan tentang Hakhak Lain Dari Anggota A.P.
15. Undangundang Keadaan Bahaja dan Susunan serta Tugas Penguasa Perang Tertinggi.
16. Peraturan Regeling Materieel Beheer jang berhubungan pula dengan LC.W. dan I.B.W.
17. Undangundang Pertahanan Civil : Organisasi dan Tugas Berta Tata Kerdja.
18. Undangundang Tentang Peradilan.
19. Lain Undangundang dan P.P. lain jang perlu untuk mengatur persoalanpersoalan, akibat dari Undangundang Pokok Pertahanan.