• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERBENTUK SOAL CERITA BERDASARKAN MODEL POLYA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) PADA SISWA KELAS VIII MTs SUNAN AMPEL PARE KEDIRI TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERBENTUK SOAL CERITA BERDASARKAN MODEL POLYA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) PADA SISWA KELAS VIII MTs SUNAN AMPEL PARE KEDIRI TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulu"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

169

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan memperhatikan rumusan masalah pada BAB 1, serta hasil pembahasan pada BAB IV, maka penelitian tentang: “Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematikaa Bentuk Soal Cerita Berdasarkan Model Polya Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Di Kelas VIII MTs Sunan Ampel Pare Kediri Tahun Ajaran 2016/2017” ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan model Polya pada siswa dengan kemampuan matematika tinggi dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 95. Hal ini sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematikaa, yaitu:

a) kemampuan memahami masalah sangat baik, siswa mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu untuk dapat menyelesaikan pemecahan masalah,

b) kemampuan merencanakan pemecahan masalah sangat baik, siswa dapat menjelaskan hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat walaupun belum begitu terperinci,

(2)

170

d) kemampuan Memeriksa/mengecek kembali sangat baik, siswa mampu memeriksa kembali jawaban mereka dengan menggunakan unsur-unsur yang diketahui pada soal.

2. Kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya pada siswa dengan kemampuan matematika sedang dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 87. Hal ini sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematika, yaitu:

a. Kemampuan memahami masalah sangat baik. Siswa mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu untuk dapat menyelesaikan pemecahan masalah.

b. kemampuan merencanakan pemecahan masalah sangat baik. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat walaupun belum begitu terperinci.

c. kemampuan malaksanakan rencana pemecahan masalah sangat baik, siswa dalam menuliskan jawaban pada tahap melaksanakan rencana mampu menyelesaikan dengan langkah-langkah yang benar dan tepat, walaupun ada yang kurang lengkap.

d. kemampuan memeriksa/mengecek kembali kurang, siswa lupa melakukan pengecekan kembali sehingga ada beberapa hasil jawaban yang kurang tepat.

(3)

171

a. kemampuan memahami masalah sangat baik, siswa mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu untuk dapat menyelesaikan pemecahan masalah.

b. kemampuan merencanakan pemecahan masalah cukup, siswa belum dapat menjelaskan hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat, membuat model matematika dari yang diketahui, serta belum mampu menyusun rencana pemecahan masalah,

c. kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah sangat kurang, siswa belum mampu melaksanakan rencana dengan langkah-langkah yang benar dan tepat dikarenakan belum tuntas dalam melaksanakan langkah-langkah sebelumnya,

d. kemampuan memeriksa/mengecek kembali kurang, siswa belum mampu untuk memeriksa kembali jawaban mereka dan tidak menuliskan kesimpulan dengan tepat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang diajukan peneliti diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

(4)

172

2. Bagi Guru .

Guru dapat mengembangkan model pembelajaran yang sesuai sehingga mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, hendaknya guru tidak hanya memperhatikan siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi. Pada siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang hendaknya guru lebih dapat mengembangkan strategi dan metode pembelajaran agar siswa dapat mencapai kompetensi yang maksimal. Pada siswa yang memiliki kemampuan matematikaa rendah hendaknya guru lebih memberikan perhatian dalam membimbing agar siswa tidak merasa putus asa untuk mencoba terus dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan memberi feedback yang membangun dan memotivasi serta memberikan latihan-latihan secara mandiri/kelompok.

3. Bagi siswa

Dalam belajar hendaknya siswa memiliki motivasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan lebih aktif dan lebih banyak berlatih soal-soal mengenai sistem persamaan linear dua variabel serta mendalami materi dari segi konseptual agar siswa tidakkesulitan bila menghadapi soal yang berbeda dengan contoh yang diberikan olehguru.

4. Bagi peneliti lain

Referensi

Dokumen terkait

cara pendeklarasian t ersebut t im bul suat u perm asalahan yait u bagaim ana kalau. deklarasi variabel st ruct nya sangat

6) apabila pemilih dalam menggunakan hak suaranya keliru mencoblos maka pemilih meminta ganti surat suara setelah menyerahkan surat suara yang keliru dicoblos sebelum di

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi relaksasi autogenik terhadap depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Bandung

48 APLIKASI TEORI COMFORT KOLCABA DALAM PENANGANAN RESIKO GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA ANAK PASCA.. PEMBEDAHAN DI RUANG BCH RSUPN Dr.

c) Pencarian mediator dilakukan diwilayah-wilayah yang sudah ditentukan oleh SPV UFI dalam mapping sebelumnya. d) Sales menawarkan kepada calon Sahabat UKM untuk

/APBD-P/2015 tanggal 15 September 2015, pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kecamatan Lubai, maka peserta yang masuk

Kandungan gizi yang terdapat pada sarapan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan energi anak, tanpa sarapan anak akan kekurangan energi untuk menerima pelajaran di

Mahasiswa membawa bahan seminar lengkap yang telah ada tanda tangan Yuridis, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Pembimbing Materi, minimal 2 Exemplar (1 untuk