• Tidak ada hasil yang ditemukan

T FIS 1402881 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T FIS 1402881 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

91

Faizatul Mabruroh, 2017

KONSTRUKSI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERKAIT MATERI GELOMBANG BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Instrumen tes keterampilan berpikir kritis terkait materi gelombang bunyi

yang dikonstruksi memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Instrumen tes dalam bentuk essai karena lebih komprehensif dan lebih

dapat menangkap konstruksi indikator dan sub indikator keterampilan

berpikir kritis.

b. Instrumen tes terdiri atas 12 soal memuat 4 indikator dan 9 sub indikator

keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis.

c. Setiap item soal mengandung sejumlah informasi sebagai stimulus

berpikir yang dapat digunakan siswa dalam menjawab pertanyaan berupa

teks bacaan, kasus/masalah, gambar, tabel dan grafik.

d. Soal-soal dalam instrumen tes bersifat kualitatif dan kontekstual,

fenomena atau masalah yang disajikan dalam soal terkait dengan konteks

kehidupan sehari-hari.

2. Instrumen tes yang dikonstruksi memiliki kualitas yang baik berdasarkan

validitas dan reliabelitasnya dalam mengases keterampilan berpikir kritis

pada siswa uji implementasi. Validator menyatakan bahwa instrumen tes

yang dikonstruksi sesuai dengan indikator/sub indikator keterampilan

berpikir kritis dan bisa digunakan untuk mengases keterampilan berpikir

kritis siswa. Nilai koefisien reliabilitas instrumen tes yaitu 0,65, artinya

instrumen tes yang dikonstruksi oleh penulis memiliki reliabilitas dengan

kriteria tinggi.

3. Instrumen tes yang dikonstruksi memiliki sensitifitas yang tinggi sehingga

dapat membedakan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang

mendapatkan proses pembelajaran yang melatihkan keterampilan berpikir

(2)

92

Faizatul Mabruroh, 2017

KONSTRUKSI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERKAIT MATERI GELOMBANG BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kritis dengan siswa yang mendapatkan proses pembelajaran yang tidak

melatihkan keterampilan berpikir kritis.

4. Instrumen tes yang dikonstruksi dapat mengidentifikasi kesamaan

keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mendapatkan proses

pembelajaran yang melatihkan keterampilan berpikir kritis menggunakan

model guided inquiry, problem based learning, dan leraning cycle 5E.

5. Hubungan antara keterampilan berpikir kritis dengan penguasaan materi

ajar pada siswa uji implementasi instrumen tes yang dikonstruksi masuk

dalam kriteria cukup. Artinya siswa yang menguasai materi ajar/konten

berimplikasi pada keterampilan berpikir kritisnya, atau sebaliknya siswa

yang memiliki keterampilan berpikir kritis maka akan dapat menguasai

materi ajar/konten dengan baik. Namun berdasarkan uji determinasi dari

nilai koefisien korelasi yang diperoleh didapatkan nilai 26,01% yang berarti

bahwa penguasaan materi ajar memberikan pengaruh sebesar 26,01%

terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini berarti

bahwa perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi

peningkatan dan penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, implikasi dari hasil penelitian ini

adalah :

1. Penerapan model pembelajaran guided inquiry, problem based learning,

dan learning cycle 5E memberikan dampak pada peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa pada uji implementasi penelitian kali ini.

Sehingga model-model pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk

melatihkan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam

proses pembelajaran di kelas.

2. Tahapan konstruksi instrumen tes keterampilan berpikir kritis penelitian

ini menghasilkan satu paket instrumen tes yang dapat mengases

keterampilan berpikir kritis siswa uji implementasi dengan kualitas yang

(3)

93

Faizatul Mabruroh, 2017

KONSTRUKSI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERKAIT MATERI GELOMBANG BUNYI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga guru dapat menerapkan langkah-langkah yang dilakukan pada

konstruksi instrumen tes ini dalam materi ajar yang berbeda berdasarkan

kebutuhan guru dalam mengases keterampilan berpikir kritis siswanya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis memberikan saran

sebagai berikut :

1. Konstruksi instrumen tes keterampilan berpikir kritis sebaiknya memuat

sub indikator yang lebih banyak sehingga menghasilkan instrumen tes

yang lebih lengkap dan mendalam.

2. Untuk melakukan uji korelasi antara keterampilan berpikir kritis dengan

penguasaan materi ajar siswa, sebaiknya pada semua sekolah uji

implementasi menggunakan soal dengan ranah kognitif C1 – C5. Hal ini

akan membantu siswa dalam melatihkan keterampilan berpikir kritisnya

sebelum dilakukan tes keterampilan berpikir kritis menggunakan

instrumen yang sudah dibuat.

3. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk materi ajar yang berbeda dan

penambahan indikator dan sub indikator yang lebih banyak guna

menambah perbendaharaan instrumen tes berpikir kritis khususnya pada

mata pelajaran fisika.

4. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan model pembelajaran yang

berbeda dalam proses melatihkan keterampilan berpikir kritisnya.

5. Penelitian lebih lanjut dapat membandingkan hasil instrumen tes yang

dikonstruksi dengan instrumen tes keterampilan berpikir kritis lain yang

telah ada untuk melihat bagaimana nilai keajegan dari instrumen tes yang

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan jenis fiber yang berbeda dan jumlah lapisan fiber yang lebih banyak untuk mengetahui pengaruh penambahan fiber

Kekuatan media simulasi virtual yang dikembangkan berdasarkan implementasinya dalam pembelajaran fisika yang berorientasi pengubahan konsepsi pada materi perubahan

Penerapan Model Pembelajaran Reasoning And Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Scientific Reasoning Dan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Sma Pada Materi Suhu Dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS..

untuk mengukur keterampilan proses sains siswa dengan gaya kognitif berbeda. terhadap materi ajar perubahan materi dan pemisahan campuran sebelum

PENERAPAN DIALOGICAL ARGUMENTATION INSTRUCTIONAL MODEL (DAIM) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN ARGUMENTASI SISWA SMA.. PADA MATERI

Penerapan integrasi strategi peer instruction ke dalam pembelajaran learning cycle 7E secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan pemahaman materi ajar siswa

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbandingan peningkatan kemampuan memahami materi ajar dan penalaran ilmiah antara siswa yang diterapkan pembelajaran