• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN INVEN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN INVEN (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN INVENTORY TURNOVER

TERHADAP MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD

AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BEI

Penulis : Ari Puspitasari Program Studi Akuntansi E-mail : khalilah.luqyana @ g mail.com

ABSTRACT

In a condition rivalry, company must can to increase efficient and effective in make use production factors. To measures how effective company used activities ratio among others total assets turnover and inventory turnover. In line with every company that want to achieve condition matching with the one which supposed, that is achieve profit maximal that can increase working capital. So, this watchfulness aims to detect to what there total influence assets turnover and inventory turnover towards working capital in company food and beverage go public at period Indonesia effect exchange 2010-2015.

Data that used secondary data that is got from www.idx.co.id. This watchfulness uses watchfulness data numbers 10 company. Statistical methods that used doubled linear regression analysis. Analysis method that used classic assumption test. Hypothesis testing is done by using test-f, test-t, and test koofisien regression at standart () with level signifikansi (α) 5%. Data analyzing uses statistical processing software that is spss 20 for windows.

Watchfulness result shows that simultaneously and partial, total assets turnover and inventory turnover influential significant towards working capital in company food and beverages go public at Indonesia effect exchange year 2010-2015.

(2)

ABSTRAK

Dalam kondisi persaingan, perusahaan harus mampu meningkatkan efisien dan efektifitas dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi. Untuk mengukur seberapa efektif perusahaan digunakan rasio aktifitas antara lain Total Assets Turnover dan Inventory Turnover. Sesuai dengan tujuan setiap perusahaan yang ingin mencapai kondisi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mencapai laba yang maksimal yang dapat meningkatkan Modal Kerja. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 10 Perusahaan. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji f, uji t, dan uji koofisien regresi yang distandartkan (�) dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 20 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial, Total Assets Turnover dan Inventory Turnover berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Sub Sektor Food and Beverages yang Go Public di BEI tahun 2010-2015.

Kata Kunci : Total Assets Turnover, Inventory Turnover, dan Modal Kerja

PENDAHULUAN

Dalam kondisi persaingan perusahaan yang terus meningkat pada masa sekarang, tujuan perusahaan tidak mudah untuk dicapai. Berdasarkan keadaan ini, perusahaan harus mampu meningkatkan efisien dan efektifitas dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi.

Untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di suatu perusahaan, digunakan rasio aktifitas. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah Total Assets Turnover. Total Assets Turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.

Dalam dunia usaha, peningkatan kegiatan usaha selalu menghadapi berbagai masalah yang rumit. Masalah utama yang dihadapi oleh pimpinan ialah menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan. Salah satu elemen utama dari modal kerja berupa persediaan. Persoalan persediaan

yang perlu dipecahkan adalah bagaimana perusahaan mampu memprediksi dengan tepat kebutuhan akan bahan baku dan barang jadi, bagaimana perusahaan dapat menyediakan persediaan tepat waktu dan sesuai kebutuhan.

Penulis dalam penelitian ini ingin memilih perusahaan manufaktur khususnya perusahaan di sektor food and beverages yang terdaftar di BEI karena sektor ini merupakan salah satu sektor yang terus mengalami pertumbuhan. Karena hasil produknya merupakan kebutuhan pokok masyarakat (makanan dan minuman) yang cenderung lebih stabil produksinya dibandingkan dengan industri lain. Seiring dengan pertambahan populasi serta pertumbuhan masyarakat kelas menengah, industri ini diyakini tidak akan pernah surut. Terbukti dengan tumbuhnya investasi setiap tahunnya. Investasi industri makanan dan minuman diproyeksikan mencapai US$ 5 miliar pada tahun 2015 atau tumbuh 25% dibandingkan tahun 2014. (www.gapmmi.or.id)

(3)

penelitian dengan judul : Pengaruh Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan sub sector Food and Beverage yang Go Public di BEI.

Berdasarkan pendapat dan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Total Assets Turnover dan

Inventory Turnover secara simultan berpengaruh terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Total Assets Turnover dan Inventory Turnover secara parsial berpengaruh terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia?

3. Dari kedua variabel yaitu Total Assets Turnover dan Inventory Turnover secara manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dari kedua variabel Total Assets Turnover dan Inventory Turnover yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage Pengaruh Total Assets Turnover dan Receivable Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2002-2006.

b. Anneke Sambouw Silvana (2011), meneliti tentang Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang terhadap Modal Kerja pada PT Unilever Tbk.

2. Landasan Teori

a. Total Assets Turnover (TAT)

Abdul Halim (2007:16) menyatakan bahwa Total Assets Turnover merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa aset. b. Inventory Turnover (IT)

Menurut Munawir

(4)

Sedangkan Total Assets Turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik lancer maupun aktiva tetap. Karena itu, Total Assets Turnover dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter Leunupun, 2006). Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa hubungan antara Total Assets Turnover dengan Modal Kerja adalah positif.

4. Pengaruh Inventory Turnover (IT) berpengaruh terhadap besar kecilnya modal kerja yang dibuthkan untuk membelanjai perusahaan tersebut. Tingkat perpuataran persediaan yang rendah menunjukkan adanya investasi (modal kerja) yang besar pada persediaan, sebaliknya perpuataran persediaan yang tinggi memerlukan semakin sedikitnya investasi (modal kerja) yang terikat dalam persediaan.

METODE PENELITIAN = Pengaruh Secara Simultan

Dari kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan bahwa pada penelitian ini akan dicari nilai pengaruh Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap modal kerja. Total Assets Turnover menggambarkan perputaran asset diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Sedangkan Persediaan sebagai salah satu elemen modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar. Inventory Turnover merupakan rasio yang dapat menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini, maka semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

Dari penjelasan tersebut maka dalam penelitian ini peneliti akan mencari nilai keterpengaruhan antara variabel (X1) Total Assets Turnover dan (X2) Inventory Turnover terhadap variabel (Y) Modal Kerja.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 = Total Assets Turnover dan Inventory Turnover secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap modal kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. H2 = Total Assets Turnover dan

Inventory Turnover secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh terhadap modal kerja pada perusahaan Food and Beverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. H3 = Total Assets Turnover

(5)

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI berjumlah 13 perusahaan. Berikut sampel yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 1 Sampel Penelitian

No Nama Emiten

1. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 3. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk

4. Indofood Sukses Makmur Tbk 5. Mayora Indah Tbk

6. Prashida Aneka Niaga Tbk 7. Nippon Indosari Corporindo Tbk 8. Sekar Bumi Tbk

9. Sekar Laut Tbk

10. Ultrajaya Milk Industry dan Trading Company Tbk Sumber : Data yang diolah

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara memilih subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Perusahaan sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan tersebut terdaftar sebagai perusahaan Food and

Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi rasio ini semakin efisien penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul halim, 2007: 16). Adapun rumus Total Assets Turnover adalah:

Total Assets Turnover =

b.

Inventory Turnover (X2)

Menurut Jumingan (2009:128) perputaran persediaan adalah berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali dalam suatu periode. Perputaran persediaan ini dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Adapun rumus Inventory membiayai kegiatan operasional keseharian perusahaan dan merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek atau aktiva lancar. Adapun rumus Net Working Capital yang digunakan adalah sebagai berikut:

NWC = Aktiva Lancar – Hutang Lancar

5. Instrumen Penelitian

(6)

keuangan perusahaan Food and Beverage tahun 2010-2015 yang meliputi laporan rugi laba dan neraca yang diunduh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Analisa Data

Tabel 2

Tabel Persiapan Analisa Data

2. Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat sebagai berikut:

A. Uji Normalitas

Suatu data dikatakan mempunyai distribusi normal jika mempunyai Asymp. Sig. > 0,05. Pada uji normalitas diketahui bahwa nilai Asymp. Sig pada variabel Total Assets Turnover, Inventory Turnover, dan modal kerjalebih besar dari tarif signifikan (0.490, 0.310, 0.431>0.05). Sehingga dapat dikatakan semua data berdistribusi normal.

B. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menguji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat VIF dan angaka tolerence, jika VIF < 10 dan angaka tolerence mendekati 1, maka tidak terjadi multikolinearitas. Pada uji multikolinearitas didapat nilai VIF sebesar 1,115 < 10 dan angka tolerence sebesar 0,897 mendekati 1. Sehingga dapat dikatakan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini, bebas multikolinearitas.

C. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi diantara data pengamatan. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi yaitu dengan melihat Durbin Watson. Pada uji autokorelasi didapat angka DW sebesar 1,220, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut hasilnya tidak dapat disimpulkan.

D. Uji Heterokedastisitas

(7)

tidak membentuk pola terentu serta tersebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari gejala heterokedastisitas.

Gambar 2

Hasil Uji Heterokedastisitas

3. Analisis Regresi Linear Berganda

A. Koefisien Kolerasi

Korelasi antara harga saham dengan seluruh variabel bebas (TAT dan IT) adalah pengaruh sedang karena R = 0,447berada pada daerah 0,40–0,599 (Sugiyono, 2011:214). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

variabel dependen, yaitu Modal Kerja sebesar 20%, sedangkan 80% Modal Kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

C. Persamaan Garis Regresi Berganda Untuk persamaan garis regresi berganda hasil analisis persamaan regresinya adalah:

Y = 5,989 – 1,494X1 – 0,163X2

Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) = 5,989, hal ini berarti

bahwa apabila nilai dari variabel Total Assets Turnover (TAT) dan Inventory Turnover (IT) sama dengan nol, maka Modal Kerja bernilai 5,989 point. 2. Koefisien regresi Total Assets

Turnover (TAT) = -1,494, hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel Total Assets Turnover (TAT) mengalami kenaikan sebesar satu point, maka Modal Kerja akan turun sebesar 1,494 point.

3. Koefisien regresi Inventory Turnover (IT) = -0,163, hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel lainnya konstan dan apabila nilai variabel Inventory Turnover (IT) mengalami kenaikan sebesar satu point, maka Modal Kerja akan turun sebesar 0,163 point.

4. Pengujian Hipotesis

A. Hipotesis Pertama (H1)

Nilai yang diperoleh Fhitung =

7,130 dengan tingkat signifikansi Total Assets Turnover (TAT) sebesar 0,002 < 0,05 maka H1 diterima berarti

secara simultan ada pengaruh signifikan antara Total Assets Turnover (TAT) dan Inventory Turnover (IT) terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage. B. Hipotesis Kedua (H2)

Nilai thitung = -3,399 dengan

tingkat signifikansi Total Assets Turnover (TAT) sebesar 0,001 < 0,05, sedangkan nilai thitung = -0,466 dengan

tingkat signifikansi Inventory Turnover (IT) sebesar 0,643 > 0,05 maka H2 ditolak berarti secara parsial

(8)

C. Hipotesis Ketiga (H3)

Hasil analisis pengujian hipotesis yang memiliki pengaruh dominan adalah Total Assets Turnover (TAT) dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar -3,399 Sig. 0,001 < 0,05, maka H3 diterima berarti Total Assets Turnover (TAT) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverage.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan Program Statistik SPSS versi 20.0 didapatkan hasil harga koefisien korelasi sebesar R=0,447 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sedang antara variabel X1, X2 terhadap variabel Y, sedangkan pada koofisien 20%, sedangkan 80% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar variabel bebasnya.

Pada hasil uji hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji-f tingkat signifikansi α = 5% menunjukkan hasil uji-f pada tabel 5.7 bahwa nilai Fhitung sebesar 7,130 dengan

nilai sig. sebesar 0,002 bahwa nilai sig. lebih kecil dari taraf signifikan (0,002 ≤ 0,05) sehingga terima H1 dan tolak

H0 yang artinya Total Assets Turnover

dan Inventory Turnover berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja.

Pada uji-t hasil penelitian ini menunjukkan nilai thitung Total Assets Turnover sebesar -3,399 (Sig. t = 0,001<0,05), maka secara parsial Total Assets Turnover memiliki pengaruh signifikan terhadap Modal Kerja. Sedangkan pada Inventory Turnover nilai t-hitung sebesar -0,466 (Sig. t =

0,643>0,05) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Modal Kerja.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Anneke Sambouw Silvana (2011), bahwa Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja dengan nilai sig lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,079 > 0,05). Tidak ada pengaruh yang signifikan ini mengindikasikan bahwa naik turunnya perputaran persediaan tidak dapat menjelaskan naik turunnya modal kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh naik turunnya perputaran persediaan tidak diikuti dengan naik turunnya modal kerja, akan tetapi modal kerja yang mengalami penurunan disebabkan oleh kenaikan hutang usaha pada perusahaan Food and Beverages.

Pada dasarnya persediaan merupakan kekayaan terbesar bagi perusahaan.Pengendalian persediaan barang merupakan fungsi manajerial yang sangat penting bagi perusahaan industry maupun perusahaan dagang.Oleh karena itu, pengelolaan persediaan merupakan salah satu faktor keberhasilan perusahaan.

Sedangkan pada pengujian hipotesis ketiga, variabel Total Assets Turnover mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Modal Kerja, dibuktikan dengan nilai tertinggi pada koofisien Standardized Coefficients Beta terletak pada variabel Total Assets Turnover sebesar -3,399 dengan sig. 0,001<0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni (2007), bahwa secara parsial Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja dengan perolehan thitung

2,381 sig. 0,049.

(9)

dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva (Pieter Leunupun, 2006).

SIMPULAN

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total Assets Turnover dan Inventory Turnover bahwa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar 7,130 dengan nilai sig. sebesar (0,002 ≤ 0,05). 2. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa secara parsial Total Assets Turnover berpengaruh signifikan dan Inventory Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015. Hal ini dibuktikan dari nilai thitung Total Assets Turnover

sebesar -3,399 (Sig. t = 0,001 < 0,05), sedangkan pada Inventory Turnover nilait-hitung sebesar -0,466 (Sig. t = 0,643

> 0,05)

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total Assets Turnover memiliki pengaruh dominan terhadap Modal Kerja pada perusahaan Food and Beverages yang Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015. Dibuktikan dengan nilai koofisien Standardized Coefficients Beta terletak pada variabel Total Assets Turnover sebesar -3,399 dengan sig. 0,001< 0,05.

SARAN

1. Bagi Perusahaan hendaknya lebih melakukan pengawasan terhadap aktiva lancar serta hutang lancarnya karena dengan penggunaan yang efektif dan

efisien akan dapat memperbesar modal kerja yang akan dapat meningkatkan laba perusahaan.

2. Upaya-upaya peningkatan volume penjualan hendaknya terus dilakukan pihak manajemen guna pencapaian laba semaksimal mungkin demi tercapinya tujuan perusahaan.

3. Pada modal kerja menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu, hendaknya perusahaan lebih memperhatikan serta melakukan pengawasan terhadap aktiva perusahaan khususnya aktiva lancar yaitu pada persediaan perusahaan. Karena perputaran persediaan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan untuk Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. PT. Rineka Cipta,

Penelitian Kuantitatif. Bandung:

PT Remaja. Rosdakarya

Fahmi, Ilham. 2012. Analisis Laporan

Keuangan. Cetakan Pertama.

Bandung: Alfabeta.

(10)

SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar

Ekonometrika. Jakarta: Erlangga,

Jhingan., M.L.

Halim, abdul. 2007. Akuntansi Keuangan. Jakarta: salemba empat.

Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas

Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Irawati, Susan. 2013. Manajemen

Keuangan. Pustaka: Bandung.

Kasmir. 2012. Pengantar Manajemen

Keuangan. Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

Kuswadi, Ir. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Cetakan Pertama. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Leunupun, Pieter. 2006, Profitabilitas dan

Beberapa Faktor yang

Mempengaruhinya, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No. 2.

Mamduh. 2009. Financial Ratio Analyisis And The Prediction Of

Earning Change Indonesia.

kelola: Gajah Mada University Business Review, No. 7/III/2009: 114-137.

Munawir, S. 2010. Analisa Laporan

Keuangan. Edisi Keempat

Cetakan Kelima Belas. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Nugraheni. 2007. “Pengaruh Tingkat Total Assets Turnover dan Receivable Turnover dengan Modal Kerja pada Perusahaan manufaktur yang Go Publik di Bursa efek Surabaya”. Skripsi. Fakultas

Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Prihadi, Toto. 2008. 7 Analisis Rasio Keuangan (Studi Kasus

Perusahaan Indonesia). PPM:

Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar

Pembelajaran Perusahaan,

BPFE. Yogyakarta.

SAK, 2007. Standar Akuntansi

Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Sawir, Agnes. 2007. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan

Keuangan Perusahaan. Penerbit

BPFE, Yogyakarta.

Silvana, Anneke Sambouw. 2011. “Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang terhadap Modal Kerja. (PadaPT Unilever Tbk)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu

Pengantar. Edisi 5, Salemba

Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Gramedia Pustaka

Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen

Keuangan Perusahaan. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Utari, Dewi dkk. 2014. Manajemen

Keuangan. Edisi revisi. Mitra

Wacana Media. Jakarta.

www.gapmmi.or.id

www.idx.co.id

(11)

Zainal Arifin & Walen. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan, Filosofi,

Teori, dan Aplikasinya. Surabaya,

Gambar

Tabel 1bentuk kas (Abdul halim, 2007: 16).
Tabel 2Turnover,  Inventory  Turnover,  dan
Gambar 22. Koefisien  regresi

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Rabu, Minggu lalu saya berada di Jawa Timur untuk melakukan wawancara dengan suku TenggerA. Pada hari Rabu, minggu lalu saya berada di Jawa Timur untuk melakukan

Siswa menyukai dan berminat dengan adanya gambar karikatur sebagai media bantu dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi gambar karikatur

Dengan hormat menindaklanjuti surat kami No.233/E5/PB/III/2016 tanggal 18 Maret 2016 perihal Penerimaan usulan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional dan Internasional

Format lisensi sebagaimana contoh di atas, dalam penyampaiannya kepada bupati/walikota disertai dengan surat pengantar permohonan penandatanganan tanda bukti lisensi

Warga negara dari salah satu pihak yang merupakan pemegang paspor diplomatik atau dinas yang ditugaskan sebagai anggota misi diplomatik atau konsuler di wilayah

Lampiran 4 Tabel Plot Pengukuran Cadangan Carbon TM (4 tahun) Pada Tegakan Sawit No... Tabel Plot Pengukuran Cadangan Carbon TM (5 tahun) Pada Tegakan

dari lahan tersebut sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian, namun.. 12,9 juta ha belum dapat dikelola secara

4 2003 Alat pengering kayu berbahan bakar limbah untuk pengrajin patung kayu 5 2003 Pembuatan mesin pengering kerupuk hemat energi untuk meningkatkan produktivitas produsen