• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kasus HIV pada Ibu Hamil dan Luaran Bayi di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Kasus HIV pada Ibu Hamil dan Luaran Bayi di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008-2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan data terbaru dari United Nation Program on HIV/AIDS ( UNAIDS,2014) 19 juta dari 35 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia tidak tahu status HIV-positif mereka. Laporan UNAIDS menunjukkan bahwa orang yang mengetahui status HIV-positif mereka, akan mencari pengobatan yang menyelamatkan jiwa.

Menurut World Health Organization (WHO), terdapat 2,1 juta individu di dunia ini tergolong individu dengan kasus infeksi HIV baru, dan 240.000 diantaranya adalah anak dengan umur <15 tahun, kebanyakan dari anak-anak ini tinggal di sub-Sahara Africa dan menderita HIV-positif ditularkan dari ibu mereka selama kehamilan, jalan lahir dan menyusui.

Dalam sepuluh tahun terakhir Provinsi Sumatera Utara juga mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS yang begitu tajam. Pada tahun 2012, jumlah kasus HIV/AIDS meningkat tajam menjadi 6.430 kasus dengan rincian, 2.189 kasus HIV dan 4.241 kasus AIDS. Berdasarkan karakteristik penderita diketahui penderita terbanyak adalah pria sekitar 75% dan wanita yaitu 25%. Sumber penularan terbanyak melalui hubungan heteroseksual 65% dan pengguna jarum suntik (IDUs) 26%. Persentase penularan dari ibu ke bayi (parenteral) meningkat dari 0,6% tahun 2007 menjadi 1,6% pada tahun 2012. Berdasarkan golongan umur yaitu 84% adalah kelompok usia 20-39 tahun (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2012).

(2)

Di Indonesia, HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan salah satu penyakit menular yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Hal ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Muhaimin dan Besril (2011) mengenai prevalensi HIV pada ibu hamil di delapan ibu kota provinsi di Indonesia tahun 2003-2010, dengan estimasi dari Departemen Kesehatan pada tahun 2010 sebanyak 5.996.100 ibu hamil, maka dari hasil studi ini diperkirakan akan ada sebanyak 24.584 ibu hamil terinfeksi HIV per tahunnya dengan perkiraan terdapat 8.604 bayi mengidap HIV. Diperoleh data peningkatan proporsi kasus AIDS pada perempuan yang menunjukkan epidemi AIDS di Indonesia makin meningkat dan dipastikan akan meningkatkan jumlah bayi terinfeksi HIV di masyarakat.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan reterovirus yang

menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, mengahancurkan dan mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh yang terus menerus sehingga berujung dengan defisiensi sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ). Virus ini menyerang sel target yang menginduksi

fungsi-fungsi imunologik seperti limfosit T, monosit, makrofag, sel dendritik, sel Langerhans dan sel mikroglia yang mempunyai molekul CD4 (cluster of differentiation 4) sebagai reseptor utama sehingga tidak dapat memerangi infeksi dan penyakit-penyakit lainnya (Family Health International, 2008).

Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu serta ibu dapat menularkan ke bayinya. Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak atau Mother To Child HIV Transmission (MTCT). Virus HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV

kepada anaknya selama kehamilan, saat persalinan dan saat menyusui (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

(3)

Ibu hamil yang menderita HIV mengalami penurunan jumlah CD4, umumnya kurang lebih 50, tetapi dapat berbeda-beda. Jumlah CD4 umumnya kembali ke angka semula segera setelah melahirkan. Bila jumlah CD4 turun dibawah 200, risiko timbulnya infeksi oportunistik (IO) dapat menjadi lebih tinggi. Infeksi ini dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi, dan kita mungkin harus lebih waspada terhadap gejala IO dan pastikan bahwa infeksi segera diobati. Ibu hamil dengan HIV seharusnya memakai obat pencegahan IO yang sama dengan perempuan tidak hamil bila CD4 di bawah 200 (Green, C.W., 2009).

Pada tingkat perseorangan, dua dari tiga anak yang terinfeksi HIV melalui tranmisi prenatal akan mengidap AIDS dalam 12 sampai 15 bulan dan perjalanan penyakit bayi yang tertular HIV dari ibunya lebih progresif dibandingkan dengan penderita dewasa karena paparan pertama terjadi pada saat respons imun masih dalam tahap perkembangan. Selain itu infeksi HIV juga akan mempengaruhi tumbuh kembang anak selanjutnya. Anak yang menderita HIV dilaporkan lebih sering mengalami penyakit infeksi bakteri ataupun virus. Anak yang tertular HIV dari ibunya juga mengalami keterlambatan pubertas dibandingkan anak seusianya. Oleh karena itu infeksi HIV pada kehamilan menjadi sangat penting dengan dasar pertimbangan efek terhadap kehamilan (Pedoman Nasional PMTCT, 2011).

(4)

1.2. Rumusan Masalah

Terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun HIV dengan kehamilan dan berdampak sangat buruk terhadap hidup ibu dan luaran bayi yang dilahirkan, sehingga yang menjadi perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

Melihat gambaran kasus HIV pada ibu hamil dan luaran bayi di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2013

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Melihat gambaran kasus HIV pada ibu hamil dan luaran bayi di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008- 2013

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Melihat distribusi ibu hamil dengan HIV positif berdasarkan sosiodemografi (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, suku dan faktor risiko).

b. Melihat distribusi ibu hamil dengan HIV positif berdasarkan penanganan ARV, kunjungan VCT dan situasi klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2013

c. Melihat luaran bayi dari ibu hamil dengan HIV positif di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2013

(5)

1.4. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan penanganan kasus HIV pada kehamilan dengan standar yang sesuai

b. Sebagai informasi bagi penelitian lebih lanjut yang berguna dalam pengembangan ilmu di bidang kesehatan khususnya mengenai kasus HIV dalam kehamilan

Referensi

Dokumen terkait

Permohonan memakai gereja untuk sakramen/sakramentali (misalnya: misa peringatan arwah, misa HUT perkawinan) akan diizinkan asal tidak bertabrakan dengan acara paroki yang

Untuk itu semua calon pengantin hendaknya meminta persetujuan dari pastor paroki Blok B atas draft tata perayaan pernikahan paling lambat satu (1) bulan dari hari perkawinan..

[r]

Sekarang ini banyak sekali lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri yang menggunakan teknologi komputer utnuk mempercepat dan memepermudah suatu kasus dalam ilmu

Pembuatan website grup band Madina ini merupakan sebuah aplikasi WWW yang berisi informasi musik, video dan profile mengenai Madina, yang dikemas ke dalam bentuk yang menarik

Dalam suatu permainan sering sekali terjadi kesalahpahaman antara peserta dengan pembaca pertanyaan.Untuk mengatasi hal tersebut penulis mempunyai suatu ide untuk membuat suatu

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan

[r]