i ABSTRAK
*Adriza Mutaqin Siregar **Tan Kamello
***Mulhadi
Bentuk jaminan yang paling banyak digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit bank adalah hak atas tanah, baik dengan status hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan maupun hak pakai. Karena pada umumnya memiliki nilai atau harga yang tinggi dan terus meningkat, sehingga dalam hal ini sudah selayaknya apabila debitur sebagai penerima kredit dan kreditur sebagai pemberi fasilitas kredit serta pihak lain terkait memperoleh perlindungan melalui suatu lembaga hak jaminan yang kuat dan dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pemberian kredit yang objek jaminannya hak guna usaha pada Bank Rakyat Indonesia. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah dalam perjanjian kredit dengan jaminan Hak Guna Usaha. Tindakan yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia dalam penyelesaian kredit macet jaminan hak guna usaha. Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, digunakan untuk memberikan pemahaman bahwa hukum bukan semata-mata sebagai perangkat perundang-undangan yang bersifat normatif belaka, melainkan hukum harus dilihat sebagai perilaku masyarakat yang menggejala dalam kehidupan masyarakat.
Pelaksanaan pemberian kredit yang objek jaminannya hak guna usaha pada Bank Rakyat Indonesia antara lain, permohonan kredit dan prakarsa kredit, analisis dan evaluasi kredit, negosiasi kredit, penetapan struktur dan tipe kredit, rekomendasi dan pemberian putusan kredit, perjanjian dan pencairan kredit serta mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pengikatan agunan. Faktor
penyebab timbulnya kredit bermasalah (non performing loan/kredit macet) antara
lain kurangnya kemampuan debitur dalam mengelola usahanya, pemutusan hubungan kerja, pengaruh kondisi ekonomi atau bidang usaha dan bencana alam.
Tindakan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah / kredit macet (non
performing loan) oleh BRI Cabang Medan Putri Hijau antara lain restrukturisasi
dengan cara penurunan suku bunga kredit, pengurangan atau penghapusan tunggakan bunga kredit, perpanjangan jangka waktu kredit dan pengambil alihan agunan / asset debitur. Penyelesaian kredit bermasalah secara damai dengan cara penjualan sebagian atau seluruh agunan/jaminan di bawah tangan oleh debitur, penjualan barang jaminan dibawah tangan oleh bank berdasarkan surat kuasa. Penyelamatan kredit melalui lembaga-lembaga hukum dengan cara melalui Pengadilan Negeri (Somasi dan Mengajukan pelaksanaan fiat eksekusi), penyelesaian dengan bantuan pihak ketiga (Kejaksaan Negeri dan Pengajuan Klaim Asuransi).
Kata Kunci : Penyelesaian Kredit Macet, Jaminan, Hak Guna Usaha