• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLB 1004915 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLB 1004915 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

56

Arisandi, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRAVOKASIONAL PEMBUATAN KERIPIK ENYE PADA ANAK

TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLBN HANDAYANI KABUPATEN SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran keterampilan pravokasional membuat keripik enye

yang dilakukan di SLB Negeri Handayani Kabupaten Sukabumi pada siswa

tunarungu dan guru tingkat SMALB adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran keterampilan membuat keripik enye

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Perencanaan

pembelajaran tertuang dalam program tahunan, program semester,

silabus, RPP dan CPPH (catatan pelaksanaan pembelajaran harian).

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat keripik enye

kemampuan siswa dibagi kedalam beberapa bagian yaitu kemampuan

siswa mengenal alat dan bahan, menggunakan alat dan bahan,

membuat racikan bumbu dan membuat keripik enye.

3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran membuat keripik enye dilakukan

pada saat proses pembelajarandan setelah pembelajaran.Teknik

evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran membuat keripik enye

adalah tes unjuk kerja, tes tulisan dan tes lisan.

4. Hambatan yang ditemukan selama proses pembelajaran keterampilan

membuat keripik enye di SLBN Handayani Kabupaten Sukabumi

diantaranya adalah hambatan yang berasal dari siswa, faktor cuaca dan

bahan baku. Hambatan yang berasal dari siswa diantaranya adalah

siswa mudah bosan, belum mampu menggunakan alat peras, mesin

giling dan mesin pres.

5. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan yang datang

dari siswa yaitu dengan membangun komunikasi yang lebih efektif

dengan memberikan arahan-arahan, memberikan motivasi dan

(2)

57

Arisandi, 2014

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRAVOKASIONAL PEMBUATAN KERIPIK ENYE PADA ANAK

TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLBN HANDAYANI KABUPATEN SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hambatan dalam sarana prasarana adalah mengadakan kerjasama

dengan masyarakat sekitar maupun orangtua siswa.

B. Implikasi

Dari kesimpulan di atas, maka implikasi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah sebaiknya meyiapkan oven besar untuk proses

pengeringan keripik enye ketika keripik enye tidak bisa

dikeringkan dengan dijemur.

b. Pihak sekolah sebaiknya memindahkan ruangan pembuatan

keripik enye ke lantai dasar, karena selama ini proses pembuatan

keripik enye dilaksanakan dilantai tiga dan mengganggu aktivitas

KBM yang lain ketika menggunakan mesin pres dan mesin parut.

2. Bagi guru

Guru hendaknya memberikan demonstrasi kepada siswa secara

perorangan dan lebih komunikatif lagi dalam memberikan teori atau

perintah-perintah pengerjaan kepada siswa dan menggunakan metode

yang menarik supaya siswa tidak cepat bosan sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Selain itu guru juga harus memberikan

buku panduan kepada siswa untuk pelaksanaan praktik membuat

keripik enye.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

membuat keripik enye. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat

memberikan hasil penelitian kuantitatif mengenai pembelajaran

keterampilan pravokasional membuat keripik enye siswa tunarungu

Referensi

Dokumen terkait

Adapun bentuk evaluasi yang digunakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode latihan adalah dimana guru memberikan tes berupa tes lisan membaca teks

kesimpulan bahwa latihan kesadaran bunyi di dalam pembelajaran BKPBI dapat.. mengoptimalkan sisa dari pendengaran anak

PEMBUATAN KERIPIK ENYE PADA ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLBN HANDAYANI KABUPATEN SUKABUMI..

Hasil yang didapat dari proses pelaksanaan keterampilan membuat sandal di SLB BC “YP Al - Azhar” Leuwimunding yaitu adanya peningkatan kemampuan siswa dalam

Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, atau unjuk kerja.

dengan tepat sesuai dengan rangkaian nada yang telah ditentukan. Adapun tes ketepatan sticking yang diberikan pada subjek adalah.

program kegiatan pembelajaran wirausaha kreasi kain flanel pada anak.. tunagrahita ringan kelas XII di SLB Satria Galdin, guru perlu

Bentuk instrumen Produk (hasil karya penyilangan), pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes uraian, tes pilihan ganda, tes lisan 3 X 45’ 3 X 45’ Sumber: Buku acuan