• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KDSERANG PGPAUD 1206799 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KDSERANG PGPAUD 1206799 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

UPI KampusSerang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditujukan

bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dan

memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,

nonformal dan informal.

Menurut mulyasa (2012: 34) “usia 0 sampai dengan 6 tahun merupakan masa peka bagi anak sehingga para ahli menyebutnya The Golden

Age” . karena dimana pada pase ini anak mengalami peningkatan kecerdasan

yang sangat signifikan. Bloom dalam Mulyasa (2012: 44) mengemukakan

bahwa separuh potensi manusia sudah terbentuk ketika berada dalam

kandungan sampai usia 4 tahun, 30% terbentuk pada usia 4 sampai 8 tahun.

Dapat kita ketahui bahwa 80% potensi manusia terbentuk pada saat anak

berusia dini. Dengan kata lain dimana masa ini bisa kita katakan masa penentu

bagi anak, akan menjadi apa anak dimasa yang akan datang.

Bagi orang tua, anak merupakan harapan di masa yang akan datang.

Setiap orang tua hampir tidak ada yang membantah bahkan anak adalah

investasi yang tidak ternilai harta yang tak ternilai harganya. Kesuksesan anak

di masa mendatang adalah kebanggaan bagi orang tuanya, namun kesuksesan

seorang anak tak akan tercapai jika tidak ditunjang dengan pula dengan

(2)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempersiapkan pendidikan bagi anaknya sendiri, berbicara mengenai

pendidikan bagi anak tidak lepas dari beberapa seberapa jauh kesiapan

Orangtua dalam mempersiapkan pendidikan sejak dini untuk bekal

anaknya mendatang. Karena dengan pendidikan yang diberikan sejak dini

maka akan sangat mempengaruhi perkembangan kedepannya. dalam

Madyawati (20016 hal. 4)

Memang pendidikan anak usia dini bukanlah satu-satunya bagi

kesuksesan seorang anak dimasa mendatang, namun hal tersebut merupakan

satu di antara banyak hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua.

Karena kematangan pendidikan sejak

dini sangat berpengarus untuk perkembangan beberapa aspek kecerdasan.

Selain itu dengan diadakannya endidikan sejak dini anak akan menjadi lebih

matang dan siap dalam menghadapi dunia sekolah. Pendidikan anak usia dini

ini merupakan tempat dan cukup dibutuhkan anak untuk menghadapi masa

depannya, dan yang paling penting adalah menghadapi masa sekolah.

Dalam undang-undang Sisdiknas dikemukakan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kecerdasan dan kepribadian yang baik. Oleh karena

itu, salah satu perkembangan yang harus di perhatikan dalam pendidikan anak

usia dini adalah aspek perkembangan bahasa.

Cerita dapat digunakan sebagai metode mengajar terutama pada pendidikan di

TK anak prasekolah. Anak pada umumnya suka mendengar cerita. Situasi

inilah yang biasanya digunakan sebagai situasi kegiatan pelaksanaan program.

(3)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan disampaikan dan alat bantu dalam bercerita. Dalam Yus Anita

(2011: 182)

Dalam Yusuf Syamsu (2011 hal. 118) Bahasa merupakan kemampuan

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dimana pikiran dan perasaan

dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu

pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan,

lukisan dan mimik muka.

Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam

pikiran mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan

dialog dengan yang lain. Sebagian anak mengalami kesulitan pengungkapan

perasaan dengan kata-kata dan menunjukan dengan perbuatan, terkadang

mereka lebih mudah mengekpresikan perasaan bonekanya sendiri daripada

perasaan mereka sendiri. Adapun bercerita tentang karakter anak dan

pendidikan dalam masyarakat dalam cerita di masyarakat. Cerita yang

dimaksud adalah cerita yang merupakan bagian dari cerita rakyat yang

mencakup dongeng suci, legenda, dongeng dan cerita pendek. Menurut R.

Bascom dalam Atikan Jurnal Kajian Pendidikan perbedaan nya adalah sebagai

berikut:

Dongeng suci adalah cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan

dianggap suci oleh pemilik cerita tersebut. Sedangkan legenda memiliki

persamaan dengan dongeng suci yang benar dianggap benar-benar terjadi,

tetapi cerita ini tidak suci karena tokonya di perankan oleh manusia biasa dan

kejadian ini terjadi pada waktu yang belum begitu lampau beda dengan

(4)

benar-UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar terjadi, serta tidak terikat oleh waktu dan tempat. Dalam Atikan (Jurnal

Kajian Pendidikan) 2012 hal. 97

Sifat humor dalam sebuah cerita merupakan faktor penting lainnya

yang menyebabkan setiap masyarakat indonesia akan tertawa kalau

mendengar cerita yang lucu. Kemudian biasanya dalam cerita atau dongeng

tidak memaksa, seolah-olah hanya bermain-main saja akan tetapi inti

pesan-pesan dan bakhan kritikannya secara perlahan-lahan dapat menyerap untuk di

terapkan dalam kehidupan sehri-hari.

Dalam garis besar program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994

disebutkan bahwa pengembangan daya cipta adalah kegiatan yang bertujuan

untuk membuat anak kreatif, yaitu lancar, fleksibel dan orisinal, bertutur kata,

berfikir. Oleh karena itu daya cipta harus ada dalam pengembangan bahasa

dan ketrampilan dalam Mulyasa (2012 hal. 116)

Adapun manfaat bercerita yaitu anak usia TK mendengarkan cerita

yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang

mengasyikkan. Metode bercerita bisa memberikan pengalaman belajar untuk

berlatih mendengarkan melalui mendengarkan anak memperoleh

bermacam-macam informasi tentang pengetahuan, nilai dan sikap untuk dihayati dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu metode bercerita

sangatlah penting digunakan dalam pembelajaran di TK.

Pembelajaran bagi peserta didik di TK harus dilandasi keyakinan

bahwa pada usia mereka daya dukung media pembelajaran sangat memiliki

potensi yang dapat dikembangkan untuk lebih cepat memahami pembelajaran

yang diterima di kelas. Tujuan utamanya agar peserta didik dapat dengan

(5)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menyimak yang diterimanya.Linguis berkata bahwa speaking is

languageberbicara adalah suatu keterampilan baerbahasa yang berkembang

pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan

pada masa tersebutlah kemampuan bebicara atau berujar dipelajari. Berbicara

sudah pasti berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh

oleh sang anak; melalui kegiatan menyimak dan membaca. Sebelum adanya

pertumbuhan dalam perkembangan bahasa juga merupakan suatu

keterlambatan dalam kegitan-kegiatan berbahasa perlu kita sadari juga bahkan

keterampilan bahasa. Perlu kita sadari juga bahwa

keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi kegiatan berbicara yang efektif banyak

persamaannya dengan yang dibutuhkan bagi komunikasi efektif, dalam

keterampilan-keterampilan berbahasa yang lainnyaitu. (Greene dan Petty,

1971 :30-40) dalam Tarigan H.G (2008. Hal. 4)

Alasan lain mengapa peneliti merasa tertarik untuk memilih

melakukan penelitian metode bercerita ini. Karena metode bercerita

merupakan suatu bentuk pengungkapan perasaan yang menjadi sebuah

gambar yang konkret yang bersifat abstrak sesuai dengan harapan yang

diinginkan. Adapun penggunaan metode bercerita terhadap peningkatkan

keterampilan berbahasa anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah untuk berusaha meningkatkan kemampuan dalam berbicara dan

membaca terhadap apa yang di sampaikan oleh guru. Maka sehubungan

dengan masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

penggunaan metode bercerita terhadap peningkatan keterampilan berbahasa

anak usia dini di TK Bhayangkara kota Serang Provinsi Banten.

(6)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana penerapan metode bercerita untuk meningkatkan keterampilan

berbahasa pada anak usia dini?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode bercerita dengan

keterampilan berbahasa pada anak usia dini?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan metode bercerita dalam meningkatkan

bahasa pada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Bayangkara

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara metode bercerita

terhadap keterampilan berbahasa pada anak usia dini

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai

pengaruh penerapan metode bercerita terhadap perkembangan ketrampilan

berbahasa anak usia dini. Dengan penggunaan metode bercerita diharapkan

dapat mengatasi permasalahan anak kesulitan belajar khususnya dalam

pembelajaran ketrampilan berbahasa. Kegiatan penelitian ini akan melatih

guru dalam memecahkan permasalahan dan meningkatkan pembelajaran serta

mencari strategi pembelajaran untuk ketrampilan berbahasa anak. Hasil dari

penelitian ini dapat dikembangkan dan menjadi pedoman bagi pihak sekolah

dalam menyusun strategi pembelajaran untuk pengembangan dasar yang lain.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan

metode bercerita terhadap peningkatan keterampilan berbahasa anak usia

(7)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bhayangkari 01 Kota Serang tahun ajaran 2015-2016 yang akan

dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei. Penelitian ini dilakukan

untuk mencari pengaruh penerapan terhadap peningkatan keterampilan

berbahasa anak usia diniserta penulis berharap dengan dilakukan penlitian

ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa anak usia dini dengan cara

bercerita semenarik mungkin dan tidak membuat kejenuhan kepada anak.

Penelitian ini menggunakan penelitian Pre-eksperimen dengan desain one

group pretes postes, dimana desain kelompok eksperimen ini

dilaksanakan dengan: pertama, kelompok eksperimen diberi pretest,

kedua, diberi perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen, dan

ketiga, melaksanakan postest mencari tahu adanya pengaruh penerapan

metode bercerita terhadap peningkatan keterampilan berbahasa anak usia

dini.

F. Definisi Operasional

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanny

(Sugiyono, 2013, hlm. 60). Jadi variabel penelitian adalah segala bentuk

yang dipelajari oleh peneliti yaitu informasi dan setelah itu ditarik

kesimpulannya. Menurut Purwanto (2012, hlm. 88) mengemukakan

bahwa variabel dapat dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi

variabel terikat. Sebaliknya variabel terikat adalah variabel yang nilainya

(8)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai berikut: a. Metode bercerita (variabel bebas) dan b. Keterampilan

berbahasa (variabel terikat), berikut ini adalah penjelasannya:

Berikut ini adalah penjelasan dari variabel di atas :

a. Metode bercerita

Dalam Yus Anita (2011: 182)Cerita dapat digunakan

sebagai metode mengajar terutama pada pendidikan di TK anak

prasekolah. Anak pada umumnya suka mendengar cerita. Situasi

inilah yang biasanya digunakan sebagai situasi kegiatan

pelaksanaan program. Bercerita menuntut ketrampilan guru dalam

menggunakannya, memilih cerita yang akan disampaikan dan alat

bantu dalam bercerita. Sedangkan Menurut Yusuf Syamsu (2011:

118) Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan

orang lain. Dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk

lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian,

seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan,

lukisan dan mimik muka.

Konsep bercerita adalah suatu kegiatan yang di lakukan

seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat peraga apa

yang harus di sampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau

hanya sebuah dongeng yang di kemas dalam sebuah cerita yang

dapat menghibur pendengar. Pada pendidikan anak usia dini,

bercerita merupakan salah satu metode pengembangan bahasa

yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis

anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Dalam Madyawati

(9)

UPI Kampus Serang Devi Permatasari, 2016

PENGARUH PENERAPAN METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Keterampilan bahasa

Menurut mulyasa (2012: 27) Sejalan dengan pertumbuhan

dan perkembangan anak. Produk bahasa mereka juga meningkat

dalam kuantitas, keluasan dan kerumitannya anak-anak secara

bertahap berkembang dari melakukan suatu ekpresi menjadi

melakukan ekpresi dengan berkomunikasi. Mereka biasanya telah

mampu mengembangkan pemikiran melalui percakapan yang

dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa

dengan berbagai cara seperti bertanya, berdialog dan bernyanyi.

Sejak usia dua tahun anak menunjukan minat dan bakat untuk

menyebut nama benda, serta terus berkembang sejalan dengan

bertambahnya usia mereka sehingga mampu berkomunikasi

dengan lingkungan yang lebih luas dan dapat menggunakan bahasa

dengan ungkapan yang lebih kaya

Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan

berfikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam

perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk

pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.

perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Perbedaan pengaruh model pembelajaran Teaching Games for Understanding dan model pembelajaran Direct Instruction terhadap peningkatan keterampilan bola voli siswa

Persediaan bahan baku merupakan sumber daya penting bagi suatu perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan persediaan bahan baku dalam jumlah yang tepat agar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel pemasaran relasional yang terdiri dari manfaat keuangan, manfaat sosial, dan ikatan

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Penyusunan program berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat yang menyangkut kepegawaian sesuai kewenangan tugas dan

[r]

Pengetahuan Gizi, dan Status Kesehatan dengan Kejadian KEK Pada Ibu. Hamil di Kabupaten