GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 57.B TAHUN 2013 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dengan adanya perkembangan Peraturan PerundangUndangan yang secara khusus mengatur struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta untuk menyesuaikan kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu menata kembali Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;
2. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4741);
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri D); 9. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PERLAKSANA TEKNIS DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
2. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang diberikan kepada Pegai Negeri Sipil yang mempunyai keahlian tertentu, diberi tugas dan wewenang serta tanggung jawab sesuai dengan fungsi dan keahliannya.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk :
(1) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :
(2) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:
a. UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali; b. UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa; c. UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung
Krasak;
d. UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan.
(3) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :
a. UPTD Balai Benih Pertanian; b. UPTD Balai Proteksi Tanaman;
c. UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih. (4) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :
a. UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah
(BPPD);
b. UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI);
c. UPTD Balai Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Hyperkes).
(5)Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: a. UPTD Jembatan Timbang Simpang Tempilang
Kelapa;
b. UPTD Jembatan Timbang Air Raya Tanjung Pandan.
(6) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah : UPTD Panti Sosial Bina Serumpun.
(7) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Balai Labkes). (8) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah adalah :
UPTD Balai Latihan Perkoperasian,Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
(9) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum adalalah:
(10) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :
a. UPTD Wilayah Kota Pangkalpinang; b. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka; c. UPTD Wilayah Kabupaten Belitung;
d. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Selatan; e. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Tengah; f. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Barat; g. UPTD Wilayah Kabupaten Belitung Timur.
BAB III URAIAN TUGAS Bagian Pertama
Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Paragraf Pertama
Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu Pasal 3
(1)UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Perindustrian dan Perdagangan di bidang pengembangan standarisasi, pengujian dan pengendalian mutu, memimpin UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan program kerja tahunan, mengkoordinasikan penyusunan dan kegiatan sertifikasi dan pengendalian mutu sesuai dengan bidang tugasnya;
b. penetapan kebijakan teknis dan administrasi di bidang pelayanan jasa sertifikasi dan pengendalian;
c. peningkatan kemampuan laboratorium penguji secara berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan; d. pertanggungjawaban terhadap kebijakan
e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan tugastugas lain yang di berikan oleh kepala dinas.
(3) UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 4
(1) UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi; d. Seksi Pengendalian Mutu.
(2) Masingmasing sub bagian dan seksi dipimpin oleh seseorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu sebagaimana tercantum pada Lampiran Ia dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 5
(1) Kepala UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas Kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
lintas program dan sektor terkait; e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program, urusan surat menyurat, urusan kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan, sebagai penatausahaan dan rumah tangga di UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu.
(2)uraian tugas sub bagian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. mengkoordinasikan penyusun program kerja dan
kebijakan di bidang adminitrasi dan teknis; b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan;
d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan ;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 7
(1) Seksi Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program pengujian, sertifikasi dan kalibrasi, mengkoordinasikan pelaksanaan teknis dan administrasi di bidang pengujian, sertifikasi dan kalibrasi.
(2) Uraian tugas seksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan program kebijakan sistem penerapan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI);
b. melaksanakan penyusun program pengujian dan melaksanakan urusan pengujian;
secara berkesinambungan;
d. melaksanakan penelitian keabsahan hasil uji; e. melaksanakan urusan sertifikasi ;
f. menginventarisasikan data hasil pengujian dan peralatan laboratorium;
g. melaksanakan penyusunan pedoman dan prosedur penggunaan alatalat laboratorium; h. melaksanakan penyusunan dan melaksanakan
program kalibrasi peralatan laboratorium agar tetap layak pakai;
i. melaksanakan verifikasi laboratorium penguji; j. melaksanakan sosialisasi pengambil contoh,
pengujian, sertifikasi dan kalibrasi bagi eksportir dan dunia usaha;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 8
(1) Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program pengendalian sistem sertifikasi dan pengendalian mutu, mengkoordinasikan pelaksanaan teknis dan administrasi sistem Pengendalian dan sertifikasi mutu.
(2) Uraian Tugas Seksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan dan melaksanakan program sistem pengendalian mutu;
b. membuat program dan melaksanakan verifikasi dan audit sistem mutu;
c. membuat program penelitan dan pengembangan standar;
d. melaksanakan dokumentasi sistem menajemen mutu;
e. melaksanakan pengkajian ulang sistem menajemen mutu;
mengawasi mutu wajib produk ekspor tertentu maupun barangbarang yang beredar di pasaran; i. melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi Sistem Standarisasi Mutu (SSM) dan penerapan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI);
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf Kedua Balai Metrologi
Pasal 9
(1) UPTD Balai Metrologi mempunyai tugas pokok me laksanakan sebagian tugas Teknis Dinas Perindus trian dan Perdagangan di bidang Kemetrologian, me mimpin UPTD Balai Metrologi sesuai dengan keten tuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Metrologi mempunyai fung si :
a. perencanaan, penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang kemetrologian; b. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pro
fesionalisme Sumber Daya Manusia kemetrologi an.
c. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pro fesionalisme produsen alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan Barang Dalam Kemasan Terbungkus (BDKT) serta Reparatir alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP);
d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam bidang kemetrologian; e. penyiapan pedoman pelaksanaan tugas dalam
bidang pelayanan kemetrologian; f. pelaksanaan pembinaan staf;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh ke pala dinas.
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provin si Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 10 (1) UPTD Balai Metrologi, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Teknis Kemetrologian; d. Seksi Pelayanan Kemetrologian.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD Balai Metrologi.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Metrologi sebagaimana tercantum pada Lampiran Ib dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 11
(1) Kepala UPTD Balai Metrologi mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas Kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf. Pasal 12
merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, membina, melaksanakan tugas administrasi alat ukur takar timbang dan perlengkapannya, dan me laporkan hasil kegiatan sebagai pertanggungjawaban sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berla ku.
(2) Uraian tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. merencanakan dan menyusun program kegiatan kemetrologian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan; c. melaksanakan tugas administrasi;
d. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia kemetro logian;
e. melaksanakan pengelolaan retribusi biaya tera; f. melaksanakan pengelolaan cap tanda tera (stem
pel tera);
g. melaksanakan persiapan sarana dan prasarana teknis dan administrasi laboratorium dan insta lasi uji alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkap annya;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 13
(1) Seksi Teknis Kemetrologian mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD dalam merencanakan, memberi petunjuk, membina, melaksanakan tugas teknis dan administrasi alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP) dan melaporkan hasil kegi atan sebagai pertanggungjawaban sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
(2) Uraian Tugas Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. merencanakan dan menyusun kegiatan pengelolaan laboratorium metrologi dan standar kerja;
c. melaksanakan pengelolaan laboratorium metrologi dan standar kerja ;
d. melaksanakan penyiapan dan pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium metrologi dan instalasi uji Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP);
e. melakukan dokumentasi pengelolaan peralatan laboratorium metrologi dan standar kerja; f. melakukan iterkomparasi antar standar satuan
tertinggi milik Balai Metrologi dengan standar satuan ukuran nasional dan internasional ; g. melakukan verifikasi internal standar satuan
ukuran Balai Metrologi;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 14
(1) Seksi Pelayanan Kemetrologian mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD dalam merencana kan, memberi petunjuk, membina, melaksanakan tugas pelayanan kemetrologian dan administrasi ke giatan pelayanan serta melaporkan hasil kegiatan sebagai pertanggungjawaban sesuai dengan prose dur dan ketentuan yang berlaku.
(2) Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. merencanakan dan menyusun kegiatan pelayan an tera dan tera ulang alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP);
b. membantu membina pengembangan dan profesi onalisme sumber daya manusia metrologi;
c. membantu pembinaan Wajib Tera Ulang Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP), Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), dan repara si alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP);
d. melaksanakan persiapan sarana dan prasarana kegiatan pelayanan tera dan tera ulang;
e. melaksanakan kegiatan pelayanan tera dan tera ulang alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkap an (UTTP) dan pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT);
bang dan Perlengkapan (UTTP) baru untuk pro ses perizinan alat Ukur Takar Timbang dan Per lengkapan (UTTP);
g. membuat sertifikat hasil pengujian dan peneraan alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP) dan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT);
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Bagian Kedua
Unit Pelaksanaan Teknis Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan
Paragraf Pertama
Balai Benih Ikan Sentral Pemali Pasal 15
(1) UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, melaksanakan evaluasi, pelatihan dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana teknis operasional perbenihan dan budidaya ikan air tawar;
b. pelaksanaan pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan;
c. pelaksanaan fasilitas analisa teknis operasional perbenihan dan pengembangan budidaya ikan air tawar;
d. pengkajian dan analisa teknis operasional perbenihan dan pengembangan budidaya ikan air tawar;
e. pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Benih Ikan;
f. peningkatan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan produktivitas Balai Benih Ikan Sentral Pemali;
g. pengolaan ketatausahaan.
bertanggung jawab kepada kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 16
(1) UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali, terdiri dari: a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Produksi dan Budidaya; d. Seksi Hama dan Penyakit.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali.
(3)Bagan susunan organisasi UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali sebagaimana tercantum pada Lampiran IIa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 17
(1) Kepala UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 18
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu kepala UPTD di bidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan.
(2) Uraian ayat (1) adalah sebagai berikut : a. mengelola administrasi kepegawaian; b. mengelola administrasi keuangan;
c. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan; d. melaksanakan pembukuan administrasi
keuangan anggaran pendapatan dan belanja rutin/pembangunan;
e. mengelola rumah tangga dan perlengkapan Unit pelaksanaan Teknis Dinas;
f. mengelola naskah Dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan bahan dan penyusunan laporan Unit pelaksana Teknis Dinas;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
(1) Seksi Produksi dan Budidaya mempunyai tugas membantu kepala UPTD di bidang teknik produksi dan teknis budidaya.
(2) Uraian Tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan air tawar;
b. melaksanakan penerapan teknik pembenihan dan distribusi benih ikan air tawar;
c. melaksanakan perbanyakan induk ikan air tawar dan pengandaan telur/benih ikan air tawar; d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 20
(2) Uraian Tugas Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. melaksanakan pengendalian terhadap hama
penyakit ikan air tawar;
b. melaksanakan sertifikasi sistem mutu atau sertifikasi benih ikan air tawar; c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu benih
ikan air tawar;
d. melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan serta evaluasi kepada pembudidaya ikan air tawar;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf Kedua
Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa Pasal 21
(1) UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, melaksanaan evaluasi, pelatihan dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana teknis operasional perbenihan dan budidaya ikan air laut milik rakyat;
b. pelaksanaan pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan; c. pelaksanaan fasilitasi teknis unit perbenihan
dan budidaya ikan air laut milik rakyat;
d. pengkajian dan analisis teknis operasional perbenihan dan pengembangan budidaya ikan air laut;
e. pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Benih Ikan;
f. peningkatan Kemampuan, keterampilan dan pengetahuan produktuvitas Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa.
oleh seseorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 22
(1) UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi dan Budidaya; d. Seksi Hama dan Penyakit.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa sebagaimana tercantum pada Lampiran IIb dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 23
(1) Kepala UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan program kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan; c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
Pasal 24
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelapor.
(2) Uraian Tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola administrasi kepegawaian; b. mengelola administrasi keuangan;
c. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan; d. melaksanakan pembukaan administrasi
keuangan anggaran pendapatan dan belanja rutin/pembangunan;
e. mengelola rumah tangga dan perlengkapan UPTD;
f. mengelola naskah dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan bahan dan penyusunan laporan UPTD;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 25
(1) Seksi Produksi dan Budidaya mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang teknik produksi dan teknis budidaya .
(2) Uraian Tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pelayanan dan publikasi teknis kegiatan penerapan teknik pembenihan ikan air laut;
b. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan air laut ; c. melaksanakan penerapan teknik pembenihan
dan distribusi benih ikan air laut;
d. melaksanakan perbanyakan induk ikan air laut dan pengadaan telur/benih ikan air laut.
(1) Seksi Hama dan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang hama dan penyakit ikan.
(2) Uraian Tugas Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pengendalian terhadap hama penyakit ikan air laut; b. melaksanakan sertifikasi sistem mutu atau
sertifikasi benih ikan air laut;
c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu ikan air laut; d. melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan
serta evaluasi kepada pembudidaya ikan air laut; e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf Ketiga
Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak Pasal 27
(1) UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, melaksanakan evaluasi, pelatihan dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana teknis operasional perbenihan dan budidaya ikan air payau;
b. pelaksanaan pelestarian sumber daya ikan air payau dan lingkungan;
c. pelaksanaan fasilitas teknis unit perbenihan dan budidaya ikan air payau milik rakyat;
d. pengkajian dan analisa teknis operasional perbenihan dan pengembangan budidaya ikan air payau;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian mutu benih ikan air payau;
(3) UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 28
(1) UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Produksi dan Budidaya; d. Seksi Hama dan Penyakit.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak, sebagaimana tercantum pada Lampiran IIc dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 29
(1) Kepala UPTD Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak, mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan program kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan; c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
atasan.
Pasal 30
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu kepala UPTD di bidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan.
(2) Uraian Tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola administrasi kepegawaian; b. mengelola administrasi keuangan;
c. bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan; d. melaksanakan pembukuan administrasi
keuangan anggaran pendapatan dan belanja rutin/pembangunan;
e. mengelola rumah tangga dan perlengkapan UPTD;
f. mengelola naskah dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan bahan dan penyusunan laporan UPTD;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 31
(1) Seksi Produksi dan Budidaya mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang teknik produksi dan teknis budidaya .
(2) Uraian Tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pelayanan dan publikasi teknis kegiatan penerapan teknik pembenihan ikan air laut;
b. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan air laut ; c. melaksanakan penerapan teknik pembenihan
dan distribusi benih ikan air laut;
d. melaksanakan perbanyakan induk ikan air laut dan pengadaan telur/benih ikan air laut;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 32
(1) Seksi Hama dan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang hama dan penyakit ikan.
(2) Uraian Tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. pengendalian terhadap hama penyakit ikan air payau;
b. melaksanakan sertifikasi sistem mutu atau sertifikasi benih ikan air payau;
c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu ikan air payau; d. melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan
serta evaluasi kepada pembudidaya ikan air payau;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf Keempat
Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
Pasal 33
(1) UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di bidang pengujian dan pengendalian mutu hasil perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan mempunyai fungsi :
b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengujian dan pengendalian mutu hasil perikanan;
c. penerapan sistem manajemen mutu yang mengacu kepada ISO 17025 dalam rangka pengendalian mutu hasil perikanan;
d. pelayanan jasa penerbitan Sertifikat Kesehatan (Health Certificate/HC) terhadap produk perikanan yang memenuhi persyaratan SNI (Standar Nasional Indonesia) dalam rangka menjamin mutu dan keamanan pangan;
e. pelaksanaan surveilan ke Unit Pengolahan Ikan; f. penerapan pelayanan jaminan mutu melalui
sertifikasi berbasis In Process Inspection (IPI) untuk layanan satu hari dalam penerbitan Sertifikat Kesehatan (HC 1 hari);
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap mutu hasil perikanan yang didistribusikan/dipasarkan;
h. pengelolaan ketatausahaan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 34
(1) UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Pengujian;
d. Seksi Pengendalian Mutu.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan.
Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan sebagaimana tercantum pada Lampiran IId dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 35
(1) Kepala UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengen dalian Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas Kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 36
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan program bidang administrasi dan teknis;
b. mengelola administrasi kepegawaian, keuangan, kearsipan, surat menyurat, umum dan perlengkapan serta inventaris kantor;
c. melaksanakan urusan kerumahtanggaan; d. melakukan penerimaan contoh;
menyampaikan kepada Pengguna Jasa;
f. menerima pengaduan/keluhan serta berkoordinasi dengan seksi terkait terkait dalam penyelesaiannya;
g. merencanakan dan melaksanakan kebutuhan logistik laboratorium;
h. memverifikasi secara administrasi barang atau peralatan yang dibeli sebelum digunakan;
i. berkoordinasi dengan seksi terkait dalam penyusunan program pelatihan bagi staf;
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 37
(1) Seksi Pengujian mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang pengujian mutu hasil perikanan.
(2) Uraian Tugas Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan penyusunan program teknis operasional pengujian;
b. merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi kegiatan pengujian dan pengambilan contoh; c. melaksanakan pengujian secara organoleptik,
kimia dan mikrobiologi, dan/atau fisika terhadap bahan baku, bahan penolong dan tambahan makanan, serta produk akhir hasil perikanan; d. mengoordinasikan penerapan jaminan mutu dan
pengedalian mutu untuk semua jenis pengujian; e. melakukan verifikasi terhadap hasil pengujian; f. merencanakan, mengorganisasikan dan
mengevaluasi program uji profisiensi dan/atau uji banding;
g. memilih dan menentukan subkontraktor laboratorium yang kompeten;
h. melakukan investigasi terhadap pengaduan atau keluhan pengguna jasa terhadap mutu hasil pengujian;
i. melaksanakan pembinaan staf;
Pasal 38
(1) Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas membantu Kepala UPTD di bidang pembinaan dan pengendalian mutu hasil perikanan.
(2) Uraian Tugas seksi sebagaimana dimaksud ayat pada (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan program teknis operasional pengendalian mutu;
b. merencanakan, mengoordinir dan mengevaluasi penyusunan serta melakukan kaji ulang dokumen sistem manajemen mutu;
c. merencanakan, mengorganisasikan mengevaluasi pelaksanaan program audit internal semua elemen sistem manajemen mutu termasuk kegiatan pengujian;
d. menyiapkan dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan audit internal, surveilan dan kaji ulang manajemen mutu;
e. mengevaluasi dokumen monitoring Titik Pengendalian Kritis (Critical Control Point) yang diajukan oleh Unit Pengolahan Ikan dalam rangka penerbitan Sertifikat Kesehatan sebagai komitmen Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT);
f. melaksanakan kaji ulang terhadap temuan ketidaksesuaian dan rekomendasi tindakan perbaikan yang dilakukan oleh tim audit internal dan tim surveilan dalam pelaksanaan program audit internal dan surveilan;
g. melaksanakan audit tindak lanjut untuk memverifikasi penerapan dan efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan auditi; h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Unit Pelaksanaan Teknis Pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
Pasal 39
(1) UPTD Balai Benih Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dalam memproduksi, menyebarluaskan dan pengembangan teknologi benih dan bibit bermutu varietas unggul Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai dengan Peraturan Perundangundangan serta menyelenggarakan administrasi umum di lingkungan UPTD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Benih Pertanian mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana Program Balai Benih Pertanian;
b. pelaksanaan produksi benih dasar, benih pokok, pengujian benih, tanaman pangan dan hortikultura;
c. pelaksanaan produksi benih dasar, benih pokok, pengujian bibit unggul perkebunan;
d. pelaksanaan produksi bibit unggul peternakan; e. penyebarluasan dan penyaluran benih dasar dan
benih pokok kepada produsen benih tanaman pangan dan hortikultura, benih bina dan benih sebar perkebunan;
f. pelaksanaan observasi, identifikasi dan penerapan teknologi perbenihan dan pembibitan ternak baik teknologi produksi maupun pasca panen;
g. pelaksanaan promosi dan pameran benih pangan dan hortikultura serta bibit perkebunan dan peternakan;
h. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
(3) UPTD Balai Benih Pertanian dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 40
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Produksi;
d. Seksi Sarana dan Prasarana.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Balai Benih Pertanian.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Benih Pertanian sebagaimana dimaksud tercantum pada Lampiran IIIa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 41
(1) Kepala UPTD Balai Benih Pertanian mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas Kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan perlindungan tanaman di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 42
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan pelayanan administrasi umum, perlengkapan dan rumah tangga, administrasi keuangan dan pembinaan kepegawaian kepada seluruh satuan kerja di lingkungan UPTD.
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana sub bagian tata usaha;
b. menyiapkan program kerja tahunan dan mengoordinasikan penyusunan dan pengendalian program kerja bagian tata usaha; c. melaksanakan urusan umum dan kepegawaian; d. melaksanakan urusan anggaran, pembukuan
dan pembendaharawan;
e. melaksanakan urusan perlengkapan; f. melaksanakan urusan pemeliharaan;
g. melaksanakan urusan hubungan masyarakat; h. memberikan saran dan atau pertimbangan
kepada kepala UPTD mengenai halhal yang ada hubungannya dalam bidang tugasnya;
i. melaksanakan penyusunan dan pengkoordinasian laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha setiap akhir tahun; j. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan; k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 43
(1) Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan produksi dan menyebarluaskan benih bermutu varietas unggul serta pengujian dan sertifikasi.
(2) Uraian tugas Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana teknis produksi pembenihan;
b. melaksanakan perbanyakan benih sebar dan benih bina sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
c. melaksanakan aplikasi teknologi yang ada untuk target produksi benih yang ditetapkan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
d. melaksanakan pembinaan kepada penangkar benih dan bibit sesuai dengan standar yang ditetapkan;
standar yang ditetapkan; f. melaksanakan pembinaan staf;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 44
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan dan menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan produksi benih dan bibit yang akan disebar sesuai standar yang ditetapkan. (2) Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana sarana prasarana pembangunan perbenihan pertanian; b. melaksanakan pembinaan terhadap peralatan
dan sarana prasarana untuk keperluan produksi benih kepada balai benih kabupaten dan penangkaran; c. melaksanakan pengkajian dan penerapan sarana
dalam rangka pengembangan teknologi pembenihan; d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf Kedua Balai Proteksi Tanaman
Pasal 45
(1) UPTD Balai Proteksi Tanaman mempunyai tugas melaksanakan peramalan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman/Organisme Pengganggu Tanaman dan antisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI), mengeluarkan rekomendasi pengendalian hama dan penyakit tanaman/organisme pengganggu tanaman serta pengawasan pestisida sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai Proteksi Tanaman mempunyai fungsi:
penyebarluasan informasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI);
b. peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara spesifik lokasi;
c. penerapan dan pengembangan tenik pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI); d. menetapkan rekomendasi pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);
e. pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak penggunaan pestisida;
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan;
g. pelaksanaan bimbingan dan bantuan untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta pelaksanaannya dan Dampak Perubahan Iklim (DPI);
h. pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan antisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI).
Pasal 46
(1) UPTD Balai Proteksi Tanaman, terdiri dari : a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan Teknis; d. Seksi Sarana dan Prasarana.
(2) UPTD Balai Proteksi Tanaman di pimpinan oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(3) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Proteksi Tanaman.
(4) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Proteksi Tanaman sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIb dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
(1) Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan perlindungan tanaman di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 48
(1) Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi umum, perlengkapan dan rumah tangga, administrasi keuangan dan pembinaan kepegawaian kepada seluruh satuan kerja di lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas Sub
Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana sub bagian tata usaha;
b. menyiapkan program kerja tahunan dan mengkoordinasikan penyusunan dan pengendalian program kerja bagian tata usaha; c. melakukan urusan umum dan kepegawaian; d. melaksanakan urusan anggaran, pembukuan
dan pembedaharawan;
e. melaksanakan urusan perlengkapan; f. melaksanakan urusan pemeliharaan;
kepada kepala UPTD mengenai halhal ada hubungannya dalam bidang tugasnya;
h. melaksanakan penyusunan dan pengkoordinasian laporan pelaksanaan tugas sub bagian tata usaha setiap akhir tahun; i. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan; j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 49
(1) Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis terhadap kegiatan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), serta pengawasan dan pemantuan dampak pestisida.
(2) Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana pelayanan teknis perlindungan tanaman;
b. melaksanakan pelayanan teknis kegiatan instalasi laboratorium pengamatan hama dan penyakit tanaman yang merupakan sarana fisik tempat melaksanakan pencatatan dan pengamatan hama dan penyakit tanaman, identifikasi penyebaran dan tingkat serangan hama dan penyakit ;
c. melaksanakan pelayanan teknis kegiatan instalasi laboratorium pestisida yang merupakan sarana fisik untuk melaksanakan pengujian lapangan dan pemeriksaan mutu, pengaruh residu dan pengaruh efek samping pestisida; d. melaksanakan pelayanaan teknis kegiatan
instalasi satuan alat peralatan pemberantas yang merupakan sarana fisik untuk melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman;
e. melaksanakan pelayanan teknis kegiatan yang merupakan sarana fisik instalasi laboratorium lapangan;
instalasi Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman (UPPT) yang merupakan unit pelaksana kegiatan operasional perlindungan tanaman di wilayah kerja atau wilayah pelayanan tertentu. Instalasi tersebut sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dapat terdiri dari tenaga teknis dalam jabatan fungsional;
g. melaksanakan pembinaan staf;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 50
(1) Seksi Sarana dan Prasarana melakukan pelayanan teknis terhadap kegiatan sarana dan prasarana perlindungan tanaman.
(2) Uraian tugas Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penyusunan rencana sarana dan prasarana perlindungan tanaman;
b. pelaksanakan pembinaan terhadap peralatan dan sarana prasarana untuk keperluan perlindungan tanaman;
c. melaksanaan pembinaan staf;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Paragraf Ketiga
Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih. Pasal 51
(1) UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertenakan dalam melakukan pembinaan peredaran serta pengawasan mutu benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sesuai dengan Peraturan Perundang undangan serta menyelenggarakan administrasi umum di lingkungan UPTD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih mempunyai fungsi :
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
b. pelaksanaan perencanaan pengawasan mutu benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;
c. pelaksanaan pembinaan penangkar dan pengawasan peredaran perizinan benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;
d. penilaian dan kultivar, pelayanan laboratorium, sertifikasi dan peralatan;
e. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
(3) UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 52
(1) UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengawasan Benih dan Bibit; d. Seksi Sertifikasi Mutu Benih dan Bibit.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIIc dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 53
(1) Kepala UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 54
(1)Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan Rumah tangga UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih. (2)Uraian tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
c. melaksanakan persiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan; d. melaksanakan pembukuan administrasi,
keuangan anggaran pendapatan dan belanja rutin / pembangunan;
e. melaksanakan pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan UPTD;
f. melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
g. melaksanakan pembinaan staf;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 55
(2) Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penginventarisasian sumber daya yang berkaitan dengan perbenihan tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan;
b. menginformasikan dan promosi perbenihan tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan; c. mengkoordinasikan dengan instansi terkait
melalui forum perbenihan dan media;
d. melaksanakan pembinaan himpunan penangkar, pedagang benih tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan;
e. menginventarisasikan penyaluran, pengecer, pedagang dan pengedar benih;
f. melaksanakan pengawasan mutu benih yang beredar di masyarakat;
g. melaksanakan pengawasan terhadap asal dan keabsahan benih sumber;
h. melaksanakan monitoring ketersediaan dan penyaluran benih tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan;
i. melaksanakan penghentian sementara pemasaran dan peredaran benih, bagi benih yang mutunya tidak memenuhi standar layak edar dan selanjutnya melaporkan kepada yang berwajib untuk diambil tindakan/keputusan sesuai peraturan yang berlaku;
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 56
(1) Seksi Sertifikasi Mutu Benih dan Bibit mempunyai tugas melakukan perencanaan pengawasan mutu akreditasi, inventarisasi sumber daya, informasi serta koordinasi perbenihan tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan.
(2) Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan penilaian kultivar dan pemurnian benih;
b. mengeluarkan persetujuan
c. melaksanakan pemeriksaan keabsahan benih sumber yang akan ditangkar;
d. menginventarisasikan permasalahan penangkar benih;
e. melaksanakan pemeriksaan lapangan atau laboratorium dalam rangka sertifikasi/pelabelan benih;
f. melaksanakan pemeriksaan peralatan dan atau prosesing benih, pemeriksaan, penyusunan/pengelompokan benih, gudang penyimpanan, cara penyimpanan dan paska panen;
g. melaksanakan pengawasan pemeriksaan pengepakan/pewadahan benih serta pemasangan label pada benih/wadah benih; h. mengesahkan label berisi data mutu benih yang
layak diedarkan;
i. melaksanakan pemungutan biaya sertifikasi dan pelabelan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku dan segera menyetorkan kepada pihak yang berwenang melalui bendahara penerima;
j. membuatkan berita acara hasil pemeriksaan lapangan dan atau laboratorium untuk disampaikan ke produsen/pemilik benih/calon benih dan arsip;
k. melaksanakan pengecekan kembali mutu benih yang telah selesai proses sertifikasi dan pelabelan, bila diperkirakan mutunya telah berubah dan tidak sesuai dengan data yang tertera pada label, berkenaan dengan telah dekatnya tanggal akhir berlakunya label (kadaluarsa) dan benih mengalami perlakuan yang dapat menyebabkan menurunya mutu benih;
l. melaksanakan pembinaan staf;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Paragraf Pertama
Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) Pasal 57
(1) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, melaksanakan evaluasi, pelatihan dan produktifitas serta pembinaan staf.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) mempunyai fungsi : a. penyiapan dan penyusunan rencana dan
program pelatihan dan penyuluhan meliputi mengindentifikasi kebutuhan, menyiapkan rencana administrasi kegiatan pelatihan dan penyuluhan produktifitas;
b. penyiapan pelaksanaan pelatihan meliputi bahanbahan dan fasilitas, rekruitmen dan seleksi perangkat keras dan lunak pelatihan dan penyuluhan produktifitas;
c. pelaksanaan pelatihan, evaluasi, pelaporan, penyusunan data statistik hasil pelaksanaan pelatihan, penempatan serta pemantauan;
d. pensosialisasian arti pentingnya kemampuan manajerial untuk peningkatan produktifitas tenaga kerja;
e. penyiapan dan penambahan tenaga ahli di bidang produktifitas;
f. peningkatan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan produktifitas;
g. pemasyarakatan peningkatan kualitas dan produktifitas untuk pengembangan sumber daya manusia, organisasi dan perusahaan.
(3) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
(1) UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelatihan dan Produktivitas; d. Seksi Perencanaan dan Pemasaran.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Balai Pengembangan Produktivitas Daerah.
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 59
(1) Kepala UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Da erah (BPPD) mempunyai tugas memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 60
kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum, serta perencanaan dan pelaporan.
(2)Uraian tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
c. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin dan pembangunan;
d. melaksanakan pembukuan administrasi, keuangan anggaran pendapatan dan belanja rutin/pembangunan;
e. mengelola rumah tangga dan perlengkapan UPTD;
f. melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan bahan dan penyusunan laporan UPTD;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 61
(1) Seksi Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun materi, program pelatihan, dan produktivitas.
(2)Uraian tugas seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. penyiapan dan penyusunan rencana dan program pelatihan dan penyuluhan meliputi mengindentifikasi kebutuhan, menyiapkan rencana administrasi kegiatan pelatihan dan penyuluhan produktifitas;
b. menyiapkan bahanbahan, fasilitas rekrutmen dan seleksi perangkat keras dan lunak (hard ware and soft ware) pelatihan dan penyuluhan produktivitas;
c. memberikan petunjuk serta bantuan teknis kepada pengusaha dan tenaga kerja tentang peningkatan produktivitas;
produktivitas untuk mengembangkan sumber daya manusia, organisasi dan perusahaan; e. memasarkan program, fasilitas, hasil produksi,
jasa dan hasil pelatihan;
f. memberikan informasi dan konsultasi pelatihan, penempatan lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengguna tenaga kerja;
g. melaksanakan terbentuknya strategi manajemen yang berorientasi pada strategi produk pasar, dan penentuan daerah dimana inovasi akan diarahkan untuk pelaksanaan strategi ini;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Pasal 62
(1)Seksi Perencanaan dan Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun perencanaan dan program kerja melakukan evaluasi dan menyusun laporan.
(2)Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja; b. menyusun jadwal kegiatan;
c. menyiapkan peralatan, bahan untuk kegiatan; d. melaksanakan monitoring terhadap kegiatan; e. mengevaluasi dan laporan tentang pelaksanaan
kegiatan;
f. membuat laporan berkala; g. melaksanakan pembinaan staf;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Paragraf Kedua
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Pasal 63
pada ayat (1) UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana teknis pelatihan keterampilan dan rencana kerjasama pelatihan keterampilan dengan instansi terkait, swasta dan lembaga latihan kerja atau pihak ketiga serta pelatihan swadana;
b. pelaksanaan program kegiatan Pelatihan Keterampilan Institusional, Non Institusional atau Mobile Traning Unit (MTU), Pelatihan Produksi dan Uji Keterampilan;
c. pemasaran program dan fasilitas UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI), hasil produksi dari pelatihan, jasa/konsultan pelayanan informasi pelatihan keterampilan;
d. penyusunan program pelatihan pemagangan, pelaksanaan kegiatan On Job Training;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pelatihan.
(3)UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pasal 64
(1) UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) terdiri dari: a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelatihan, Sertifikasi dan Pemagangan; d. Seksi Pengembangan dan Pemasaran.
(2) Masingmasing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).
(3) Bagan susunan organisasi UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVb dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.