l4
artzlo-ya,,tf
fir*
P'RO
SEDI
NG
SEMII{AR
NASJON
AL
Penelitian, Pendidikan dan Penerepan
MIPA
30
Mei
2008,
R.
Seminar
FMIPA UNY,
Yogyakarta
ISBN
:
978-979-99314-3-6
Editor:
----::-_r
* .e"*.g's" it I
l l+q'i*-'"{ ,lt I
\
f-&.r:ss--'*
,Dr.
Hartono
Dr. Heru
Kuswanto
Dr. Suyanta
Dr. Heru
Nurcahyo
Penyunting:
Dr.
Endang
Widiaianti
LFX
Agus Purwanto, llf'Sc
Alurftadl, S,Si
Tri
Atmanto, M.Si
Artikeldalam prosiding initelah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Hasil
Penelitian; Pendidikan dan Penerapan MIPA pada 30 Mei2008 di
FMIPA-UNY-FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEG.ERIYOGYAKARTA
Optimasi Waktu Reaksi .
I s
j*;-'-I _ *,\Jj_r.!L j
Sri Handavani
OPTIMASI WAKTU
RT,AKSI
DALAM ANALISIS KADAR OMEGA.3 SECARA
TITRASI
ALKALIMETRI
Sri
Handal'uni
.Iurdik
Kimia
FMIPA
UNYAbstrak
Penelitian ini
berhrjuanuntuk
mengetahui kadar asam lemak omega-3 pada variasi wakfu, dan menentukan waktu reaksi yang memberikan hasil terbaik.setiap
Analisis
asam.lemak
omega-3
secara
titrasi
alkalimetri dilakukan
dengarimengoksidasi
sempurnasampel
minyak
menggunakanoksidator
kalium
permanganatdalam
suasana asam.Reaksi oksidasi dibantu
dengankatalis
transfer fasa
polisorbat.Refluks dilakukan
denganvariasi
waktu 30, 60,90,120
dan
150menit,
masing-masiagdilakukan
secaratriplo.
Setelahrefluks
selesai,dingir*an
dan.disaring untuk memisairiianparaffin
dan
endapanhasil
reaksi samping.
Gugustenninal
omega-3 akan teroksidegi membentuk asam propanoat yang dapat dipisahkan secara distilasi.Distilat dititrasi
denganNaOH
un&
menentukan
kadar
asam
prop..gnoatyang
selanjutnya digunakan
untukmenghitung kadar asam lemak omega-S*
reaksi
berturut-turut17,85Yo. Waktu reaksi
dalam setiap variasi waktu
8Yo,
2l,l6Yo, 21,680
danmenyebutkan bahwa
-
asam
lemakpenyusunnya.
Secarabaik
dibanding asamkesehatan yang
lebih
aisam lemak-asam lemak
esensial yang peranannya ial tersebut antara
lain
asam lemak omega-3 PUF 2002). Asam lemak
omega-3 yang paling banyak
ixii
ii.: :.ri.+.l' .:{:i.t,.-,i}i*rlfa*uu:sF;ii,i8ffif
.._.-yang dapat menyembuhkan
p.nyukit
aterosklerosis
(penyempitan
dan
p.ng"l**
pembuluh darah)
trombosis (penggumpalandarah), hipertensi,
bebeiapatipe
kanker (Nelson,
2001),
antiinflamasi, meningkatkan kekebalantubuh
(Simopoulos,
2002) dan
menurunkanresiko
kematian mendadak sertaresiko
penyakitjantung koroner
(Foody.2003).
DIIA
danARA
(Asamarakidonat)
juga
diketahui amat penting dalam perkembangan sistem saraf otak dan indr':: penglihatan (Nurj anah, 2002\.Asam lemak
ornega-3 sangat
penting
bagi
kesehatan,sehingga
bahan-bahan makanan yang banyak dikonsumsi perlu dianalisis kadar asam lemak omega-3 nya. Metodeanalisis
asamlemak
omega-3 saatini
adalah denganalat
kromatografi
gas(GC)
ataukromatografi gas
-
spektrometri massa (GC-MS) melalui proses transesterifikasi (Rubinsondan
Hilver!
1997). Metode tersebut dapat menganalisis komposisi asam lemak pada suatusampel lemak dengan cukup akurat pada berbagai
lemak
Kristianingrum
dan Handayani(2003) telah
menggunakanmetode
ini
untuk
menganalisis asamlemak
omega dalamdaging bekicot.
Handayani(2003)
menganalisis asamlemak
padaminyak
babi
denganmetode
yang sama
Kelemahandari
metode
tersebutadalah
merupakan metode yangmahal.
Alat
kromatografi
gas-
spektrometer massa adalahalat
yang mahal dan
biayaoperasionalnya
juga
mahal, ditambah dengan perlakuan transesterifikasi yang memerlukan Sentinar Nasionql Penelitian, Pendidikon dan Penerapan h{IPAYogtakarta, 30 Mei 2008
Sri Handayani
pereaksi
yang
relatif
mahal. lnterprelasi
data dan perhitungannyarelalif sulit
dilakukanoleh
operator yangbukan
ahli kimia.
Analisis
rutin
asam lemak omega-3 menjaditidak
efisien dengan metode gas kromatogrfi-
spektrometri massq sehingga diperlukan metode;ang
lebih sederhana yang dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan murah.Analisis kadar asam lemak omega-3 dapat ditentukan dengan cara titrasi
alkalimetri
terhadap asam propanoat
hasil
oksidasi
dari
kapsul
omega-3.
Dari
hasil
penelitianpendahuluan
yang telah
dilakukan, didapatkan
hasil
dengan reproducibility
daniepeatability
yang cukup
bagus
(Handayani&
Budirnarwanti, 2005). Metode
tersebutmasih
perlu
dikembangkanlagi
denganoptimasi kondisi
reaksiuntuk
menyempurnakanreaksi
sehinggametode tersebut dapat digunakan
sebagaimetode
rutin.
Salah
satu parameter yang perludiperbaiki
dari metode tersebut adalah waktu reaksi. Biasanya reaksiorganik membutuhkan waknr yang
relatif lebih
lamadari
reaksi yanglain. Analisis
kadaromega-3
ini
sangat dipengaruhi
oleh
reaksi
oksidasi alkena
dalam
trigliserida
*"ngguout*
kalium
permanganate.Oleh
karena
itu
reaksi oksidasi harus
berjalansempurna" sehigga membutuhkan
waktu
yang cukuplama
Oleh karenaitu
dalam usulanp"tt"tltian
ini
akan
dilakukan
variasi
waktu
reaksi
oksidasi sampel
trigliserida
menggunakan oksidator
kalium
lam-penentuan kadar omega-3.r ,."9
Asam lemak omega-3
Asam lemak mempunyai beberapa
ikatan rangkap, ikatan
nomor
3
dihitung
darirri
rantai
asam lemak. gugusmetil
omega
Glkatan
rangkap beridari
ikatan
rangkapsebelumnya. Contoh
(Cl8:3,
n-3), asamosaheksaenoat
DHA
(C22:6, n-3) (NAsam lemak
cEPA dan DHA.
Berbagai penelitian kesehatan antara lain
dapat mencegah penyaki )rasan
pembuluh
darah)kanker (Nelson,
2001).trombosis
(penggrunpalaril3
sebagaiantiinflamasi
danSimopoulos
(2002)
mel) melaporkan asam lemak
omega-resiko
penyakitjantung
koroner.DHA
dan
ARA
(Asam
arakidonat)juga
diketahui amat penting dalam
perkembangan sistem saraf otak dan indra penglihatan (Nurjanah, 2002).Oksidasi asam lemak ome{g-3
Asam lemak omega-3 adalah asam lemak tak jenuh jarnak dengan ikatan rangkap pada atom C nomor 3 dari rantai akhir (omega). Ikatan rangkap berikutnya berjarak 3 atom
C.
dengandiselingi oleh
metilen (-CH2-) (Lehninger,
1993).Rantai
alkil
asam lemakdengan
ikatan
rangkap dapat dipandang sebagai alkena,yaitu
dapat mengalami reaksi-reaksikimia
seperti pada alkena.Alkena
dapat mengalami reaksi oksidasi sempurna padaikatan
rangkapnya membentuk potongan asamkarboksilat
padaposisi
ikatan
rangkap (Fessenden dan Fessenden" 1997),Sebagai
contoh reaksi oksidasi
asamlemak
omega-3 adalahreaksi oksidasi
asamlinolenat sebagai berikut :
meningkatkankekebalantubuti:Sqfl€fi-ffiFo'ord j'(20q3
3
terhadap penurukanresiko tematian':ffidfididak
sertaSeminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan I'llPA YoEyakarta. 30 Mei 2008
fu"'ii
1riI
asamOplimasi
lYaktu Reafui Sri HandayaniCH3-CH2-{H{H-CH2-CH{H-CH2-CH{H-CHz-CHz-CF{z-CHz-CHz-CHz-CHz-cooH
oEg*'->
CH3-CH{OOH
+
2
HOOC-CH2-COOH+
HOOC-CHz-CHz-CHz-CHz-CHz-CHz-cH?-cooH
Oksidator yang dapat digunakan pada oksidasi alkena untuk membentuk asam karboksilat
adalah
KMnOq
panas pada suasana asam {Fessenden dan Fessenderl 1997).Dari
reaksi tersebut dapatdilihat
bahwaproduk
asam propanoat adalahproduk
yang khas dihasilkandari
asamlemak
omega-3.Asam
prapanoatmemiliki
titik
didih
l4loc
(Fessenden dan Fessenden. 1gg7), sedangkan produk reaksi lainnya merupakan senyawa dengan dua guguskarboksilat yang
bertitik didih tinggi
sehingga dapat dipisahkan secaradistilasi.
Pemisahan asam lemak rantai pendek dari suatu sampel minyak secara distilasiidentik
dengan metode Reichert Meisel, yaitu metode untuk mentukan kadar asam butirat dan kaproat dalam suatuproduk minyak atau lemak seperti mentega atau margarin
(Winamo,
2002\.Metode
titrasi alknlimetri
Metode
titrasi
atau
disebut merupakan bagranutama
dari kimia
analitilq
perhitungannya dii
sederhanadari
reaksi-reaksi
kimia.
Padatitrimetri
molekul
pereaksi dalamtitran
yang ditambahkan sedikit
titran
merupaka larutanstandar yang
Titik
ekivalen
diketahuidengan suatu
indikator.
titik
ekivalen
sedekatmungkin
dengan merupakan aspekUnderwood, 1990).
Titrasi
yang bidangkimia.
Titrasi
asam basa di suatureaksi.
Suatugrafik tihasi.
Grafik
reaksi dapatdiuji
titrasi
adalah
grafik
hbermanfaat pada
pemil
iter
titran. Grafik
juga
akanditunjukkan
olehperubahan besar pH, €I-Ur lemah dengan basa kuat
yang akan mengalarni
titik?
prIi8-1lee0).
'r::a: . .
Metode
Penelitian
A I at - al at y on g D i gunakan
Alat-alat
yang digunakan pada penelitianini
adalah:
neracaanalitis,
seperangkat alat refluks. seperangkat alat distilasi. alattitrasi.
dan alat-alat gelas lainnvaBahan-bahan yang Digunahnn ;
Bahan-bahan yang digunakan adalah kapsul standar omega-3, sampel
minyak ikan
yang mengandung asam lemak omega-3, parafin,kalium
permanganat lAYo, asam sulfat107o.
natrium
hidroksida" asam oksalat.katalis
transfer fasapolisorbat,
asam propanoat,Indikator pp, etanol, dan akuades.
Prosedur
Kerja
Contoh
minyak
ditimbangteliti
dimasukkan kedalam labu alasbulat
dan ditambahl0
mL
parafin, kemudian ditambah dengan larutankalium
p€rmanganat-asam sulfat dalamair.
Agar
dapat
terjadi
reaksi
ditambahkankatalis translbr
fasa polisorbat.
Campumndirefluks
hinggaterjadi
reaksi oksidasi sempurna dengan variasiwaktu
reaksi selama 30, 6A,90,
120 dan 150menit.
Setelahrefluks
campurandidistilasi
dengan menggunakan alatdistilasi
sesuai dengan metode Reichert Meissel.Distilat dititrasi
dengan larutan standarluga
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA
Yog;akarta, 30 lv{ei 2008
Olttimasi Wahu Reaksi ... Sri Handayani
NaOH yang telah distandardisasi dengan asam
oksalal
Faldor recovery ditentukan dengan cara mendistilasi asam propanoat denganjumlah
yang telah diketahui pada kondisidistilasi
yang
sama.Hasil
yang diperolehdititrasi
denganNaOH (a).
Selanjutnya dilakukanjuga
titrasi
terhadap asam propanoatyang
snmatetapi
tanpadidistilasi (b).
Faktor
recovery dihitung sebagai perbandingan a dan b. Kadar asam lemak omega-3 dihitung dengan mmusberikut :
-
{Ytil*'i*-ea)
x MNaH xBM
asamlemak Q-3 xl''yo
Berat sampel(mg)x
Fafuor
recovery
Hasil Penelitian
dan PembahasanAnalisis kadar
asamlemak
omega-3 menggunakan metodetitrasi
terhadap asampropanoat
hasil
oksidasi sampeltelah
dilakukan.Variasi waktu refluks
(reaksi oksidasi)*"*ing-masing
tiga
kali
ulangan mengbasilkan rata-rala kadar omega-3 pada Gambar 1di
bawahini.
;1\, LA
/",
--t1r*ro^qt
uu [image:5.595.116.498.259.537.2]\
rz.es
Gambar
l.
Grafik
;Wi**t
waktu reaksiHasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu refluks menghasilkan kadar yang
relatif
berbeda.Kondisi
optimum secara lebihjelas
dapatdilihat
padagrafik. Grafik
memrnjukkan peningkatan kadar padawaktu refluks
60menit.
Padakondisi
ini
diperolehkadar
tertinggi
(25,48%)
dibandingkankondisi
yanglain.
Secaraumum
dapat dikatakanbahwa kondisi waktu optimum refluks adalah pada 60
menit-Reaksi oksidasi dengan
kalium
permanganat terhadap alkenacukup
efektif
untukmenghasilkan
hasil akhir
asam karboksilat. Pada suasana asamkalium
permanganat akan*"njuAi
oksidator kuat dengan menghasilkanproduk
samping Mn2*. Produk samping laindalam bentuk
endapanMnO2
juga
dapat dihasilkan.
Padapenelitian
ini,
jika
terjadieilmpuran hasil refluks yang mengandung endapan hitam akan dapat dipisahkan pada tahap penyaringan sehingga tidak mengganggu distilasi.
Reaksi oksidasi dengan
kalium
permaganat termasuk reaksi yangcepat
terutama dengan bantuan peman:Is€rn. Reaksi oksidasiyang
cepat dapat ditemukan pada analisisperrnanganometri yang menggunakan larutan
kalium
pe{manganat sebagai larutan standarpenitrasi. Pada metode
titrasi
ini,
sample yang mengandung senyawa reduktor dipanaskanSeminar Nasional Penelitia4 Pendidikan dan Penerapan MIPA
Yogtakarta, 30 Mei 2408
s
(!
T' ct
!<
Waktu
Refluks {menit)
Sri Handayani
dan
dititrasi
dalam keadaan'panas.Re{<si
selanjutnya akan semakin cepat lanpa bantuan pemanasan, karenaproduk reaksi Mn2* bertindak
sebagai katalisatorreaksi
berikutnya-Waktu optimum yang
diperoleh pada
penelitian
ini
relatif
cepat
(60 menit),
hal ini
berkaitan dengan cepatnya reaksi oksidasi
kalium
permanganat.Waktu refluks
diatas
60 menit
menunjukkan penurunankadar.
Hal
yang
perlu diperhatikan adalahtingkat
perbedaanantat
data.Meskipun
arfiar data tersebutterlihat
berbeda, rurmun signifrkansi
perMaannya
perlu
diuji.
Masing-masing
kondisi menunjukkan perbedaanyang cukup mencolok
antar pengulangan, sehingga simpanganbakunya cukup
tinggi.
Data
dengan simpangan
baku yang
tinggi
tersebut
apabiladibandingkan
secarastatistika
tidak
akan
berbedanyata.
Sehinggawalaupun terlihat
adanya penunrnankadar
pada penambahanwaktu refluks,
hal
tersebuttidaklah
terlalu sigaifikan,Data
analisis
yang
bervariasi
pada
setiap
pengulanganterjadi
karena
matode analisis melibatkan distilasi setelah tahap 1gflrrks. Tahap distilasi memungkinkan terjadinya kesalahan percobrun yang menyebabkanterjadinya
simpangan baku yangtingg.
Prosesdistilasi
merupakan tahap yangpaling
berpotensi menyebabkannilai
kesalahan analisis.yang pengendaliannya sangat
relatif.
Setiapalat
akanyang
berbeda" terganfung padabentuk dan ukuran alat, paq
Analis
yang melalrukantitik
akhir distilasi.
Titi
kecepatan
alir
air
pendingin.ing
berbeda pada penentuantidak sesuai.
Usaha
untukdilalrukan
denganmendistilasi
asampenggunaan
faktor
propanoat dengan
j
i
yang
sama. Hasildistilasi
yang dipero sama tanpadistilasi-panoat dalam
j""tluh
untuk
mengkoreksihasil
analisis.
Faltor
operasi yang berbeda.
diperlukan
untukkecepatan pemanasan: p€ilen
Simpulan
Berdasar hasil penelitian dapat
diambil
kesimpulan sebagaiberikut
: Kadar omega-3 rata-rata untuk variasi waktu reaksi selama 30, 60, 9A,120, dan 150 menit berturut-turut sebesar20 ^4%- 25.48%.
2l,l
6yo, 21,68Vu dan adalah 60 menit.Daftar
PustakaDay
R
A. Underwood
A
L.
(1990),?e{emahan). Jakarta: Erl angga
17,85. Waktu reaksi yang memberikan hasil
terbail
Analtsa
Kimia
Kuantitatif
(R.
Soendoro.Duthie I
F.
Barlow
SM.
(1992).
DietaryLipid
Exemplified by Fish Oils and Their n-3 FattyAcid. Food
Sci. Technol.6:20-35
Fessenden
R
J.
FessendenJ
S.
(1997). Dasar-dasar
Kimia Organik
(Sukmariah dkk. Terjemahan). Jakarta: Binarupa AksaraFoody
JM.
(2003).
Omega-3Fafly Acids Linked
with
Lower
Sudden Death andCHD Risk.
Journal
WctchCardiologt
Januar.v 1. 2003Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA
Yog:akarta, 30 Mei 2008
data yang diperoleh
alat
atau
kondisi m{4risasi prosesdistilasi
masihis#i'
meliputi
konstruksi
alat,Handayani S. (2003). Penentuan
Asam Lemak pada Minyak
Babi
MenggunakanKromatografi Gas-spektrometer Massa. Journal
Kimia
t/ilr
No'1' Th'II
Handayani
S.
Pujiati
P.
(2003). Analisis
Asam Lemak
Omega-3
dalam
Ikan
Kembung (Rastrelliger
neglectus) denganKromatogrfi
Gas-Spekhometer Massa'Lapor an P enelitian
IKOMA
WY'
Y ogyakartaHandayani
s
dan Budimarwanti. (2005). pengembangan Metode Analisis sederhana AsamLemak Omga-3
Melalui
PenentuanDerivat Asam
Propanoat secara Titrasi
Alkaimetri,
iupo*r,
penelitian dosen muda'FMIPA'
LINY
Hohman R
T.
(1993).
Theslow
Discovery of the Importanceof
omega-3
Essential patryeiids
in Human Health. Journal ofNutrilion.
No.l28
Kristianingrum
S.
Handayani
S.
(2003).
Identifftasi Asam
Lemak
Omega dalamoisirrg
Bekicot
ia"a*i""
frrlica)
Menggunakan
KG-SM- Prosiding
seminar
Nasionnl Penelitian
MIPA
don PendidikonMIPA' FMIPA UNY
YogyakariaNurjanah-
(2002). omega-3
dan Kesehatart Makalah Pengantar Falsafahsains,
Program Optimasi Waktu Reaksi .Pasca Sarjana/S3, IPB, Bogor
Rubinson
J
F.
Hilvert
J N.
(1997)'Graduate Laboratory :
Fat and
Oils,J.
CheSimopoulos
A
P.
(2002). Diseases.Jlrr
Winarno F G. (2002).
Sri Handayani
of
GC/lv{S lnstrumentation
into
theLon
of
FattyAcids
in
Commercialand
AutoimmuneUtama
Yogtakarta. 30 Mei 2008
K*3+5
)
t
.t tr cal
l- /r
r*fl $;
I
jg
rle
s
{}
c)c\
QE
c) (q (gt-{!
lc
is>
cso
z
f,
CI-:l5
c
$ (J (!.;
G Eo
$E
(n {o g :l $ Il-otc
f rc ()e
E
G
o
o
c\l'6
E
O
foE
g, (')c
$ $ If (g o_t
z
3
g
lJ->
Ez
o=
oc
=$lc<
Sc
(E3
cl.c
('J$ hdJ .:g cDOC .(n ()
E
o-da
g
t:
F
x.
O
LUa
(r} I L? LU=
LJg
(f
\/
€)g,
Jz
Jcl
a
\l
UI M.)
F
v
4-s0a
>F
=
LtJfrE
5
-.1=<
r-v
A_ 4to<
..1"" 'tr i.i rr :f,
lf,
)
VL
S$
'd
q)$i-!r (lj
T}
z
:)
It=
II
.s
E
g
*<
L. {'nL-@fD
o
0rE
fY
-If,\r
QK
IL
JJa:
L-+v1
(9
J- -t+
\i
R*
6
\s<F: F :a/F
.:
OG
zs
$
fi
@
tr4 Wffiw{:
ffi
@
e,sq rsd \.Wffi
W
SMi_, fr&{
#.
W
W
sffi*#ffi ,!s \
kw #4
M
#€r &*B .q#.}+,;s wru W)# r?ffiS f&esM
Lqi cM# Wft €sssi 4ffiEdffi
s,w
ffi wsw
M i&'I '@# &-MM il*i' @.ffi
M
*rWsw
.tffi, $'ffiffi ,WH&*ru$) 'r
'ned sffi MM d['t l|.ft# d& $qfu N (o g) r 0) F\ r ffJ r a-{U
3
I
l
t*
.M
W
,ffi
@
-M
ffi
ffi
W
-@Hea#ffi
W
ffi
W
ffi
W
W
ffi
f
'*
f
W
ffi