• Tidak ada hasil yang ditemukan

M00826

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M00826"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

312

OTOMATISASI SISTEM TOMOGRAFI RESISTANSI LISTRIK

Ayuk Widyayanti, Suryasatriya Trihandaru, Andreas Setiawan Program Studi Fisika

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 55-60 Salatiga Indonesia

andreas.setiawan@staff.uksw.edu

Abstrak

Tomografi resistansi listrik merupakan suatu metoda rekonstruksi citra berdasarkan pola resistivitas listrik yang terukur pada bidang batas suatu obyek. Sumber tegangan searah diinjeksikan pada sebuah elektroda, dan pengukuran beda potensial pada elektroda lainnya. Injeksi sumber tegangan dilakukan pada 7 buah elektroda yang berbeda dari 16 elektroda terpasang mengelilingi obyek dan pengukuran potensial dipecah menjadi 2 tahap. Tahap pertama mengukur potensial pada elektroda 1-8 dan tahap kedua elektroda 9-16. Untuk itu dibutuhkan suatu perangkat sistem yang dapat mengukur potensial dengan cepat. Pada penelitian ini dikembangkan suatu otomatisasi sistem tomografi listrik menggunakan modul antarmuka yang dapat menunjang algoritma rekonstruksi citra.

Kata kunci: tomografi resistansi listrik, sumber tegangan tetap, modul antarmuka

I. PENDAHULUAN

Tomografi resistansi listrik merupakan suatu metode pencitraan distribusi resistivitas listrik suatu obyek berdasarkan pengukuran potensial pada bidang batas obyek [1, 2]. Teknik ini bekerja dengan menginjeksikan arus listrik searah melalui elektroda yang terpasang pada permukaan obyek dan mengukur potensial listrik pada antar elektrodanya. Berdasarkan data arus listrik yang diketahui dan potensial listrik yang diukur, rekonstruksi dilakukan sehingga diperoleh distribusi resistivitas internal obyek [3].

Adapun beberapa kelebihan dari tomografi listrik ini di antaranya: aman karena menggunakan listrik yang bertegangan rendah sehingga tidak membahayakan tubuh dan tidak merubah struktur yang dilihat, sederhana dan murah karena perancangan alat tomografi ini tidak membutuhkan teknologi yang rumit.

Secara umum sistem tomografi resistansi listrik terdiri atas sejumlah elektroda yang ditempatkan di sekeliling obyek, sistem akuisisi data yang terdiri atas sumber tegangan dan pengukuran tegangan serta komputer sebagai unit komputasi dan display. Gambar 1 menunjukan skema umum sistem tomografi resistansi listrik. Sumber tegangan DC searah diinjeksikan ke sebuah elektroda, kemudian tegangan yang timbul dideteksi pada elektroda lainnya. Data yang

terkumpul diolah melalui suatu algoritma rekonstruksi citra pola distribusi resistivitas obyek.

Gambar 1. Konfigurasi umum sistem tomografi

resistansi listrik dengan sumber tegangan tetap.

II. METODE PENELITIAN

2.1. Metode Koleksi Data

Terdapat beberapa metode pengkoleksian data pada tomografi listrik yaitu metode berpasangan (adjacent method), metode bersilangan (cross method), metode berlawanan (opposite method), metode multireferensi (multirefence method), dan metode adaptif (adaptive method) [1].

(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

313 pengkuran pada elektroda tidak sensitif pada perbedaan resistivitas di tengah obyek. Namun metode ini relatif mudah dalam implementasi [4].

Sumber tegangan akan diinjeksikan pada sebuah elektroda dan potensial listrik yang terbangkitkan pada elektroda lainnya akan diukur. Penginjeksian sumber tegangan pada 7 buah elektroda yang berbeda, sehingga dalam 1 set pengukuran terdapat 112 data. Gambar 2 merupakan skema penginjeksian sumber tegangan searah dan pengukuran tegangan pada elektroda lainnya. Sebuah elektroda digunakan sebagai ground bertujuan untuk mengetahui arus yang mengalir dalam obyek dengan prinsip pembagi tegangan.

Gambar 2. Obyek dengan 16 elektoda, 1 elektroda di

aliri tegangan tetap dan elektroda ke-9 sebagai ground.

2.2. Instrumen Akuisisi Data

Instrumen akuisisi data yang dikembangkan untuk mengalirkan tegangan dan pengukuran tegangan ditunjukan pada gambar 3.

Sebuah modul antarmuka digunakan untuk mengatur pembangkitan tegangan, pengukuran dan pengkoleksian data.

Gambar 3. Instrumen akuisisi data

Pengukuran 16 elektroda dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yaitu mengukur elektroda ke 1-8, tahap kedua mengukur elektroda ke 9-16. Untuk itu digunakan relay sebanyak 8 buah sebagai saklar pengukuran tegangan oleh pengontrol mikro. Jika bernilai 1 maka modul mengukur elektoda tahap pertama dan sebaliknya. Gambar 4 merupakan rangkaian relay yang terhubung dengan modul.

Gambar 4. Rangkaian relay pengukuran tegangan.

(3)

Gambar

Modul ant 1. Melaku

penguk bertuju sesuai 2. Melaku

Pengon teganga 3. Meneri

4. Mengu

untuk d

Modul an LINK U ATmega3 USB yang jalur inpu PC-LINK pengendal dari sens penghitun modul-mo dengan s I2C®.

Terdapat (Analog to bit, digita sebagai di purpose y output ata up interna dilihat dal

PROSIDI

r 5. Skema pen

tarmuka mem ukan pengont kuran tegan uan agar ko

dengan keing ukan pengon ntrolan ini b an ke elektrod ima data anal ubah data an dikirim ke PC

ntarmuka yan USB SMA

2U4. Modul g berfungsi se t/output dan

USB SMA li relay/LED sor, sebagai ng pulsa cou

odul via anta sensor/RTC/E

8 pin anal o Digital Co al output atau

igital ouput at yang dapat d au input (deng al). Kompone lam Gambar 6

Gambar 6. M

ING SEMINA

nginjeksian sum

miliki 4 fungs trolan secara d ngan. Peng

leksi data d ginan. 

ntrolan injek bertujuan ag da sesuai kein og melalui A nalog menjad C. 

ng digunaka ART I/O

tersebut mer ebagai penge

antarmuka. C ART I/O ad D, membaca

pembaca k unter, komun armuka UART EEPROM v

log sebagai onverter) deng u input. Serta tau input dan difungsikan s gan atau tanp en modul an 6.

Modul antarmu

AR NASIONA

mber tegangan

si utama, yaitu digital ke rela gontrolan in

dapat berjala

ksi tegangan gar pengalira

nginan.   ADC port. 

di data digit

an adalah PC dengan I rupakan diva ndali beberap Contoh aplika

dalah sebag sinyal analo kondisi sakla nikasi denga T, komunika via antarmuk

analog inpu gan jumlah 1 a 8 pin digit n 5 pin genera sebagai digit pa resistor pul ntarmuka dap

uka

NAL SAINS D

314

Data yang ke komp berkas un rekonstruk akan terb dapat dilih

Gambar

tegang

III. HASI

Sistem o terdapat d batang ka

Gamb

DAN PENDID

g terukur pad puter dan dik

ntuk kemudia ksi citra se bentuk. Algor

hat dalam Ga

7. Diagram ali

gan dan penguk an

IL DAN PEM

otomatisasi t dalam Gamba arbon (C) deng

bar 8. Set alat t

DIKAN SAIN

a modul anta kumpulkan k an diolah den hingga pena ritma penguk ambar 7.

ir pengontrolan kuran tegangan ntarmuka

MBAHASAN

tomografi re ar 8. Elektro gan diameter

tomografi resis

NS VIII UKS

armuka dikiri ke dalam sa ngan algoritm ampang obye kuran teganga

n injeksi sumbe n oleh modul

N

esistansi listr da terbuat da

2 mm.

(4)

Obyek d diletakan penghanta

Gamba

Sedangkan relay pe pengkoles Sumber te pada 7 bu 8, 11, 13 d

Gambar

DC konstan

Bahasa p Delphi. T dalam Gam

Gamba

PROSIDI

dikelilingi 16 dalam ob ar yaitu aquad

ar 9. Obyek de

n relay peng engatur pen sian data ditu egangan DC s uah elektroda

dan 15.

10. Relay peng

n (kiri), relay p dan pengkolek

pemrograman Tampilan saa

mbar 11.

ar 11. Tampilan

ING SEMINA

6 buah elek byek yang des terdapat p

ngan 16 buah e

gatur injeksi ngukuran te

unjukan dalam sebesar 5 V s a yaitu elektro

gatur injeksi su pengatur pengu ksian data (kan

n yang digu at penelitian

n jendela modu

AR NASIONA

ktroda, bend terisi fluid pada Gambar 9

elektroda

tegangan da gangan ser m Gambar 1 secara simulta

oda ke-1, 3,

umber tegangan ukuran teganga nan).

unakan adala dapat dilih

ul antarmuka.

NAL SAINS D

315

Langkah dengan terhubung dengan m USB sepe

Ga

Pilih “OP terpilih. U sumber t tegangan

Saat pe ditampilk berbentuk pada Gam

G

Pengkolek dengan fo sesuai kei kotak dia nama file

DAN PENDID

awal dalam p mengecek g dengan ha memilih “set erti ditunjukan

ambar 12. Tam

PEN”

Untuk memu tegangan DC

pilih

engukuran, kan pada box

k data digita mbar 13.

ambar 13. Pre

ksian 112 dat ormat “txt” y inginan deng alog “Nama

pada Gamba

Gambar 14.

DIKAN SAIN

pengoperasian apakah ko rdware mod tup PORT” n Gambar 12.

mpilan pemiliha

untuk m ulai pengatur C tetap da

“Start

. hasil sem preview data al seperti ya

eview data pen

ta tersimpan d yang dapat di

an memasuka File”. Cont ar 14.

Input nama be

NS VIII UKS

n modul adala omputer tela dul antarmuk sesuai denga .

an PORT

embuka POR ran pengalira an pengukura Sampling

mentara aka a. Data teseb ang ditunjuka

ngukuran

dalam 1 berk iberi nama fi an nama dala toh pemberia

(5)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

316 Gambar 15 merupakan gambar berkas hasil dari pengukuran sistem.

Gambar 15. Berkas hasil pengukuran

Dalam setiap set pengukuran potensial, besar maksimal tegangan yaitu mendekati 5 V yang berada pada elektroda dimana saat itu dialiri sumber tegangan. Sedangkan tegangan terukur paling kecil berada pada elektroda ke-9 yang digunakan sebagai ground tetap. Apabila digambarkan dengan grafik akan terlihat dalam Gambar 16.

Gambar 16. Grafik hasil pengukuran tegangan

Melalui teknik ini dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam rekonstruksi citra, seperti halnya yang digunakan dalam penelitian “Rekonstruksi Tomografi Penampang Benda 2 Dimensi Melalui Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Tipe Propagasi Balik”, akan menghasilkan seperti Gambar 17.

Gambar 17. Perbandingan hasil rekonstruksi citra

menggunakan prisip tomografi resistansi listrik. Benda uji (kanan) yang direkonstruksi dengan hasil

rekonstruksi citra (kiri).

IV. KESIMPULAN

Metode otomatisasi tomografi resistansi listrik dapat menjangkau pengukuran 16 buah elektroda secara langsung yang besarnya mempunyai rentang antara 0-5 V, dan menyimpan data 1 set pengukuran dalam satu berkas, sehingga metode ini digunakan dalam penelitian “Rekonstruksi Tomografi Penampang Benda 2 Dimensi Melalui Metode Jaringan Saraf Tiruan Tipe Propagasi Balik” sebagai teknik pengumpulan data.

PUSTAKA

[1] M. Cheney, D. Isaacson & J.C. Newell. 1999. Electrical Impedance Tomography, SIAM Review Vol. 41-1, p.85-101.

[2] D. Kurniadi. 2006. Electrical Impedance Tomography and Its Application in Medical Imaging, Proc. International Conference on Biomedical Engineering, Bandung, p.53-58. [3] Khusnul. 2012.Peningkatan Kualitas Citra

Rekonstruksi melalui Kombinasi Citra Tomografi Listrik dan Akustik. Prosiding Seminar Fisika Terapan III, UNAIR-Surabaya.

[4] Kurniadi, Deddy. Suprijanto. M.I. Tanjung. 2008. Tomografi Elektrik untuk Rekonstruksi Citra 2-D Penampang Lintang Objek Sirkular dengan algoritma Iteratif Berbasis Model. Jurnal Instrumentasi, vol 32,no 1.

[5] Tanjung, Indrawan. 2006. Studi Pembuatan Perangkat Akusisi Data Tomografi Elektrik. Skripsi. ITB.Bandung.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 2

2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Injeksi elektroda ke-1 Injeksi elektroda ke-3 Injeksi elektroda ke-5 Injeksi elektroda ke-8 Injeksi elektroda ke-11 Injeksi elektroda ke-13 Injeksi elektroda ke-15

Elektroda

T

e

ga

nga

n (

V

)

Gambar

Gambar 1. Konfigurasi umum sistem tomografi resistansi listrik dengan sumber tegangan tetap
Gambar 3. Instrumen akuisisi data
Gambar n injeksi sumbetegangn oleh modul  7. Diagram aligan dan pengukanir pengontrolankuran teganganntarmuka er
Gambar 14.Input nama beerkas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Saran penelitian: 1) Bagi guru Madrasah aliyah Masyhudiyah, agar tetap memperhatikan dan memantau perkembangan siswa serta memberikan bimbingan dan konseling yang berkaitan

Pada Lateral Elevation score , tidak terdapat perbedaan nilai Lateral Elevation score yang signifikan secara statistik antara kelompok Supraspinatus reparation yang

Pada kedua lokasi tersebut kurang mendapatkan cahaya sehingga ketika dilakukan perangkap dengan menggunakan cahaya serangga jenis ini langsung mendekat.Secara

Dari dasar pemikiran yang telah diterapkan, maka hipotesa yang diajukan penulis ialah ; Dalam proses pemulangan Samadikun Hartono, pemerintah Indonesia melakukan kerjasama

Hubungan ketidakpastian dengan resiprositas: Semakin tinggi seseorang merasa ketidakpastian, maka semakin tinggi seseorang itu menggunakan strategi komunikasi yang timbal

 Fungsi dari nukleus adalah sebagai berikut: Nukleus sangat penting untuk keseluruhan aktivitas selular; Nukleus mengandung materi genetik sel (DNA) yang mengkode informasi

Ti dak mempunyai sol

• Arus informasi perdagangan dan investasi yang lebih baik antara Indonesia dan Kanada, terutama untuk sektor swasta, UKM, dan para pengusaha perempuan, termasuk risiko dan