• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 1005139 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 1005139 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

CHEPY CAHYADI, 2015

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN BELAJAR KHUSUS (LEARNING DISABILITY ) PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER (DS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Seperti dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah: “Bagaimana mendiagnosa anak mengalami gangguan belajar khusus dengan menggunakan Metode Dempster-Shafer ?” yang sebelumnya ditelusuri melalui 3 (tiga) pertanyaan penelitian. Selanjutnya sebagai kesimpulannya adalah sebagai berikut:

1. Rangkaian penelitian ini berhasil mengakuisisi data dari pakar dari mulai gejala sampai jenis diagnosa sehingga menjadi sebuah sistem. Kemudian hasil dari pengujian sistem terhadap anak, dapat disimpulkan meskipun pendidikan orangtua tingkatan akhirnya SMA ataupun Sarjana tidak menutup kemungkinan anaknya mengalami gangguan belajar khusus, karena bisa saja faktor lingkungan dan perkembangan tumbuh anak saat balita menjadi penyebab anak mengalami gangguan belajar khusus. Sehingga orangtua harus terus memperhatikan lingkungan dan kembang tumbuh anak.

2. Rangkaian penelitian ini berhasil mendiagnosa anak berdasarkan kelompok jenis diagnosa sesuai akuisisi dari pakar dan hasil dari perhitungan Dempster-Shafer. Dalam hal ini pun sistem bisa digunakan untuk mengetahui perbedaan anak yang memang malas dan belum bisa menjalani proses belajar dengan anak yang memang mengalami gangguan belajar khusus sehingga orangtua atau guru bisa memberikan perhatian lebih terhadap anak yang mengalami ganguan belajar khusus.

3. Rangkaian penelitian ini berhasil menerapkan Metode Dempster-Shafer untuk menentukan hasil diagnosa terhadap anak dengan hasil

(2)

128

CHEPY CAHYADI, 2015

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN BELAJAR KHUSUS (LEARNING DISABILITY ) PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER (DS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan dalam rangka pengembangan penelitian lebih lanjut, peneliti mengajukan beberapa saran, antara lain adalah:

1. Untuk meningkatkan nilai kepercayaan lebih maksimal Metode Dempster-Shafer tidak menutup kemungkinan dapat dikombinasikan

dengan metode lain, karena dalam sistem ini ada anomali hasil diagnosa jika seluruh 40 gejala di isi oleh responden.

2. Untuk meningkatkan kualitas sistem, semoga untuk kedepannya bisa mengakuisisi pakar yang memang benar-benar expert terhadap gangguan belajar khusus pada anak dan bisa lebih dari satu pakar. 3. Untuk mengoptimalkan produktivitas dan mudah untuk diakses

dimanapun dan siapapun, dianjurkan sistem dapat diimplementasikan berbasis Mobile.

Referensi

Dokumen terkait

Multimedia yang dihasilkan masih memiliki berbagai keterbatasan baik dalam tampilan, segi interaktifitas, dan fitur yang disediakan, oleh karena itu untuk peneliti

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER’S TIGA PARAMETER.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PEMBUATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME BERBASIS METODE DISCOVERY PADA MATERI KONSEP DASAR INSTALASI SISTEM OPERASI DI SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan agar dapat meneliti model pembelajaran creative problem solving (CPS) pada materi ajar yang lain dan dengan menggunakan

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN NOTEBOOK BAGI MAHASISWA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGEMBANGAN APLIKASI TEXT EDITOR BERBASIS WEB (HJCODE) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN WEB DESIGN UNTUK SISWA SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN COGNITIVE LOAD THEORY (CLT) PADA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTU GAME ‘KUIS ISTILAH’PADA MATERI JARINGAN KOMPUTER DASAR.. Universitas

didik sudah mampu menampilkan perilaku saling tolong menolong, seperti. menolong teman yang mengalami kesulitan dalam belajar, dan