• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1100208 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1100208 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

59

Yenni Andriyani, 2016

Perilaku Prososial Peserta Didik di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan hasil penelitian yang telah diurakan pada bagain

terdahulu, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

5.1.1 Secara umum perilaku prososial pada peserta didik berada pada kategori

sedang. Dalam kategori ini peserta didik sudah cukup mampu

menampilkan perilaku prososial seperti, bekerjasama, saling tolong

menolong, bertindak jujur dan berderma. Dilihat berdasarkan aspek, ada

aspek yang termasuk dalam kategori tinggi dan ada aspek yang termasuk

dalam kategori rendah. aspek yang termasuk kedalam kategori tinggi ialah

aspek tolong menolong dan aspek bertindak jujur. Dalam hal ini peserta

didik sudah mampu menampilkan perilaku saling tolong menolong, seperti

menolong teman yang mengalami kesulitan dalam belajar, dan menolong

teman atau orang lain yang mengalami kesusahan. Selain itu aspek

bertindak jujur, peserta didik sudah mampu menampilkan perilaku jujur

tanpa berbuat curang. Aspek yang berada pada kategori sedang ialah aspek

bekerjasama dan berderma. Dalam aspek kerjasama peserta didik sudah

cukup mampu menampilkan perilaku kesediaan untuk bekerjasama dalam

kelompok, dan sudah cukup mampu menampilkan perilaku berderma yaitu

bersedia berbagi sesuatu dengan teman dan bersedia memberikan sebagian

barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.

5.1.2 Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan perilaku prososial ialah,

guru dapat memberikan nasihat kepada peserta didik mengenai mana

perilaku yang baik dan mana perilaku yang tidak baik, selain itu guru

memberikan penjelasan mengenai dampak dari perilaku yang ditampailkan

peserta didik. Dalam pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran

kooperatif, dengan pembelajaran kooperatif peserta didik memperaktikkan

langsung bagaimana cara mencari pertolongan dan bagaimana cara

memberikan pertolongan. Selain itu, guru mengajarkan kepada peserta

(2)

60

Yenni Andriyani, 2016

Perilaku Prososial Peserta Didik di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu dengan yang lainnya. Selain menggunakan nasihat dan metode

pembelajaran kooperatif, guru harus dapat menjadi model prososial bagi

peserta didik, guru dapat memberikan contoh perilaku prososial seperti

menengok teman yang sedang sakit, atau mengadakan kegiatan amal bagi

korban bencana alam.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku prososial, maka diajukan

beberapa rekomendasi sebagai berikut:

5.2.1 Wali Kelas/Guru.

Bagi wali kelas/ guru sebaiknya menggukan metode lain yang lebih

variatif, seperti menggunakan metode bermain peran, menonton video,

permainan kelompok, agar peserta didik lebih mudah memahami dampak

dari perilaku prososial dan mampu menampilkan perilaku prososial dalam

kehidupan sehari-hari.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya.

Bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan penelitian

mengenai perilaku prososial, diharapkan dapat mengungkap lebih

mendalam mengenai perilaku prososial, dilihat dari faktor-faktor penyebab

terjadinya perilaku prososial seperti pola asuh orang tua, jenis kelamin,

usia, dan faktor teman sebaya. Selain itu dapat menggunakan beragam

Referensi

Dokumen terkait

Membiasa kan perilaku terpuji 8.1.Menampilkan perilaku rajin 8.2.Menampilkanp erilaku tolong menolong 8.3.Menampilkan perilaku hormat terhadap orangtua 8.4 Menampilkan adab makan

sosial untuk mengembangkan perilaku etis berbahasa santun siswa sehingga dapat. diperoleh

Jika kriteria sehat jiwa mampu berinteraksi dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan maka berbeda dengan individu yang mengalami gangguan jiwa..

Jika kriteria sehat jiwa mampu berinteraksi dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan maka berbeda dengan individu yang mengalami gangguan jiwa..

Perbandingan anatara peserta didik perempuan dan laki-laki menunjukan peserta didik perempuan lebih baik dalam hal penerimaan dirinya, dibuktikan dari presentase

Menurut Papalia (dalam Milati, 2015, hlm. 8) perilaku prososial tidak tumbuh sejak lahir, namun diperoleh melalui proses, seperti dari melihat dan mencontoh

bahwa instrumen perilaku prososial dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik. tanpa

Hal ini menunjukkan mayoritas responden memiliki OCB yang tinggi, ditunjukkan dengan perilaku altruisme atau suka menolong teman sehingga dapat saling meringankan kesulitan yang