• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /students/paper/skripsi/10903006 G BAB II A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /students/paper/skripsi/10903006 G BAB II A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2.1.1 Definisi Software Engineering (

Rancang-Bangun Perangkat

Lunak

)

Definisi awal dari rancang-bangun perangkat lunak diutarakan oleh Fritz Bauer dalam suatu konferensi, dimana pada saai itu dijadikan sebagai pokok materi yang akan dibahas. Definisinya adalah :

The establishment and use of sound engineering principles in order to

obtain economically software that is reliable and works efficiently on

real machines.(Roger S Pressman, Software Engineering A Practitioner’s

Approach: Hal 19: Singapore 1987)

Dari sekian banyak definisi yang telah diusulkan, semua definisi tersebut mengacu pada pentingnya rancang-bangun dalam pengembangan software. Rancang-bangun perangkat lunak merupakan suatu pertumbuhan diluar perangkat keras dan rancang-bangun sistem. yang meliputi tiga kunci pokok yaitu : cara, alat dan prosedur yang memungkinkan manajer untuk mengendalikan proses pengembangan software dan menyediakan praktisi dengan tujuan untuk membangun perangkat lunak yang berkualitas.

(3)

berorientasi bahasa khusus dan satu set kriteria untuk perangkat lunak yang berkualitas.

Alat rancang-bangun perangkat lunak menyediakan pendukung semi-otomatis atau semi-otomatis untuk mendukung suatu metode. Alat yang telah ada untuk mendukung masing-masing metoda diatas, ketika peralatan sudah terintegrasi sedemikianrupa sehingga informasi yang diciptakan oleh satu alat dapat digunakan oleh alat yang lain, suatu sistem untuk menunjang pengembangan software, dikenal dengan nama Computer-Aided Software Engineering (CASE). CASE mengkombinasikan perangkat lunak, perangkat keras dan suatu rancang-bangun perangkat lunak data base (suatu struktur data yang berisi informasi penting tentang analisa, disain, kode dan pengujian) untuk menciptakan suatu lingkungan rancang-bangun perangkat lunak yang dapat disamakan menjadi CAD/CAE (Computer-Aided Design/Engineering) untuk perangkat keras.

2.1.2 Siklus Hidup Klasik (

The Classic Life Cycle

)

Gambar 2.1 menggambarkan paradigma Siklus Hidup Klasik (The Classic Life Cycle)1 untuk rancang-bangun perangkat lunak (Software Engineering), yang

lebih dikenal dengan nama "Model air terjun". Paradigma Siklus hidup klasik menuntut sesuatu yang sistematis, yang mendekati contoh pengembangan software yang dimulai pada tingkat sistem sampai pada analisa, disain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan, Dalam siklus rancang-bangun yang konvensional memiliki tahapan yang meliputi :

1

(4)

Gambar 2.1 The Classic Life Cycle

1. Rancang-Bangun Sistem (System Engineering) dan Analisa.

Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari suatu sistem yang besar, pada tahap ini dimulai dengan penentuan kebutuhan untuk semua unsur-unsur sistem dan kemudian membagi menjadi beberapa subset dari kebutuhan ini yang salah satunya ke dalam perangkat lunak. Gambaran Sistem ini dibutuhkan apabila perangkat lunak harus berhubungan dengan unsur-unsur lain seperti perangkat keras, orang-orang dan data base. Rancang-bangun sistem dan analisa

System engineering

Analysis

Design

Code

Testing

(5)

meliputi kebutuhan yang dikumpulkan pada tingkat sistem yang lebih rendah dari Top-Level desain dan analisa.

2. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak.

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan secara khusus terpusat pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat alamiah program dalam pembuatannya, software engineer ("analis") harus memahami informasi tentang perangkat lunak, seperti halnya fungsi yang akan dijalankan dan kemampunnya. Kebutuhan dari sistem dan perangkat lunak didokumentasikan dan ditinjau bersama dengan pelanggan.

3. Disain

Disain perangkat lunak benar-benar suatu proses yang mempunyai banyak tahapan yang berfokus pada 3 atribut program, yaitu : Struktur data, Arsitektur perangkat lunak dan Mengenai cara yang lebih mendetail. Proses disain menterjemahkan kebutuhan ke dalam suatu presentasi perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai penilaian kualitas sebelum memulai pengkodean.

4. Pengkodean (Coding)

Disain harus bisa diterjemahkan ke dalam suatu format yang terbaca oleh mesin. Langkah pengkodean yang dilaksanakan pada bagian ini. Jika disain dilakukan dalam suatu cara yang terperinci, pengkodean dapat terpenuhi secara mekanistik.

(6)

Tahap ini bisa dilakukan hanya apabila proses pengkodean telah selesai. Proses pengujian memusatkan pada logika internal dari perangkat lunak, meyakinkan bahwa semua statemen telah diuji, dan pada fungsional eksternal yaitu melaksanakan test untuk meyakinkan masukan yang digambarkan itu akan menghasilkan keluaran yang nyata yang disepakati sebagai hasil telah diminta.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Perangkat lunak lambat laun niscaya akan mengalami perubahan setelah digunakan oleh pelanggan (suatu perkecualian mungkin penambahan perangkat lunak). Perubahan akan terjadi bisa disebabkan oleh perangkat lunak harus menyesuaikan diri untuk mengakomodasi perubahan dalam lingkungan eksternalnya (misalnya,, suatu perubahan diperlukan oleh karena sistem operasi atau perangkat keras yang digunakan telah berbeda dan lebih maju), atau disebabkan oleh keperluan fungsional pelanggan atau peningkatan kemampuan software. Pemeliharaan perangkat lunak berlaku untuk semua tahapan dalam siklus kehidupan untuk program yang telah ada.

Di antara permasalahan yang kadang-kadang muncul dalam penerapan paradigma siklus hidup adalah :

1.Proyek yang nyata jarang mengikuti tahapan dari model proses. Hal ini selalu terjadi dan menciptakan permasalahan di dalam paradigma aplikasi. 2.Merupakan hal yang sangat sulit bagi pelanggan baru untuk menyatakan

(7)

dan merupakan hambatan dalam mengakomodasi ketidak-pastian yang alami yang telah ada pada awal dari banyak proyek.

3.Pelanggan harus mempunyai kesabaran. Suatu bagain program tidak akan tersedia sampai akhir dari batas waktu pelaksanaan proyek. Kesalahan tidak dapat diketahui sampai program selesai dikerjakan.

Masing-Masing permasalahan diatas merupakan hal yang nyata. Bagaimanapun juga, paradigma siklus hidup klasik telah menjadi batasan dan hal yang penting dalam pekerjaan rancang-bangun perangkat lunak.

2.2 Definisi Program Aplikasi

Banyak pendapat dalam hal pendefinisian pengertian tentang Program Aplikasi diantaranya, yaitu :

“Program Aplikasi merupakan perangkat lunak yang menentukan bagaimana

sumber data digunakan untuk menyelesaikan masalah para pengguna”.

(http://bebas.vlsm.org/v06/kuliah/sistem operasi/buku/sistemoperasi/p1c1.html)

Program aplikasi berbeda dengan sistem operasi (yang menjalankan komputer) dan utility (yang melaksanakan perawatan atau tugas-tugas umum).

(8)

2.3 Konsep Dasar Flowchart Program

Flowchart program dapat diartikan sebagai suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Flow Chart program merupakan alat yang berguna bagi programmer untuk mempersiapkan pembuatan suatu program. Flow chart terdiri

dari simbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi dalam langkah program dan garis alir (flow lines) menunjukkan urutan dari simbol-simbol yang akan dikerjakan.

Berikut ini adalah simbol-simbol flow chart program menurut ANSI (American National Standard Institute) diantaranya :

a. Simbol Titik Terminal.

Simbol titik terminal (terminal point symbol) digunakan untuk menunjukkan awal atau akhir dari suatu proses program.

Gambar 2.2 Simbol Titik Terminal b. Simbol Persiapan.

Simbol persiapan (preparation symbol) digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran pada proses program.

(9)

c. Simbol Proses.

Digambarkan dengan simbol persegi panjang. Simbol proses ini digunakan untuk mewakili suatu proses yang dilakukan oleh program (Secara komputerisasi).

Gambar 2.4 Simbol Proses

d. Simbol Keputusan.

Simbol keputusan (decision symbol) digambarkan berupa belah ketupat, dimana simbol ini digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi (if – then) di dalam proses program.

Gambar 2.5 Simbol Keputusan

e. Simbol Proses Terdefinisi.

(10)

ini digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.

Gambar 2.6 Simbol Proses Terdefinisi

f. Simbol Penghubung.

Simbol penghubung (connector symbol) merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang sama atau dengan halaman lainnya. Tanda hubung diperlukan bila terjadi keterbatasan luas atau untuk menghindari keruwetan pada flow chart. Penghubung dalam satu halaman disimbolkan dengan lingkaran (a), sedang penghubung dengan halaman lain digambarkan dengan segilima (b).

(a) (b)

Gambar 2.7 (a) Simbol Penghubung Satu Halaman, (b) Simbol Penghubung Lain Halaman

(11)

Digambarkan berupa garis lurus yang diberi arah panah. Simbol garis alir (flow lines symbol) ini digunakan untuk menunjukkan arus dari suatu proses

program.

Gambar 2.8 Simbol Garis Alir h. Simbol Input/output.

Digambarkan sebagai simbol untuk input/output dalam program. Penggambaran simbol ini sebagai tanda bahwa apa yang ada dalam simbol ini sebagai masukkan untuk mewakili data masuk ataupun sebagai keluaran yang mewakili data yang dihasilkan program.

Gambar 2.9 Simbol Input/Output

(12)

2.4 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Entity relationship diagram digunakan untuk menunjukkan entitas atau objek data dan hubungan yang ada pada objek tersebut. Komponen-komponen dari entity relationship diagram adalah :

a. Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat dibedakan secara unik dari objek lainnya. Entity pada entity relationship diagram menggunakan simbol persegi panjang.

Gambar 2.10 Entity b. Attribute Entity

Attribute Entity adalah karakteristik yang menjadi ciri dari entity. Penggambaran attribute entity pada entity relationship diagram menggunakan simbol ellips.

(13)

Gambar 2.12 Key Attribute

c. Relationship

Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih, penggambarannya menggunakan simbol diamond. Dalam entity relationship diagram dikenal adanya derajat relationship (Jumlah entity yang berhubungan dalam suatu relationship) dan cardinality ratio yang menjelaskan batasan jumlah keterhubungan antara satu entity dengan entity lainnya.

Gambar 2.13 Relationship

Derajat yang terdapat dalam komponen ini, adalah : 1.Unary

Suatu relation dikatakan berderajat satu (unary) jika satu relationship dihubungkan dengan satu entity.

2.Binary

Suatu relation dikatakan berderajat dua (binary) jika relationship tersebut menghubungkan dua entitas yang berbeda.

(14)

3.Ternery

Suatu relation dikatakan berderajat tiga (ternery) jika relationship tersebut menghubungkan tiga entitas yang berbeda.

Sedangkan Cardinality ratio yang terdapat dalam komponen ini, adalah : 1. Satu ke satu (1 : 1)

2.Satu ke banyak / banyak ke satu (1 : M / M : 1) 3.Banyak ke banyak (M : N)

Participation constraint pada suatu entity relationship diagram menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain atau tidak. Dalam hal ini terdapat dua macam Participation Constraint, Yaitu : a. Total Participation

Yaitu, keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain, digambarkan dengan dua garis penghubung antar entity dan relationship.

(15)

b. Partial Participation

Yaitu, keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain, digambarkan dengan satu garis penghubung antar entity dengan relationship.

Gambar 2.15 Partial Participation

2.5 Sekilas Tentang Jaringan Komputer (LAN)

Pada permulaannya instalasi jaringan komputer (local area network) ditujukan untuk penggunaan peralatan-peralatan periperal secara bersamaan. Sebagai contoh, satu drive hardisk dapat digunakan untuk mendukung seluruh kelompok kerja. Peralatan-peralatan keluaran yang mahal, misal printer laser dan peralatan-peralatan khusus lainnya dapat digunakan bersama, seperti PC-FAX boards, modem dengan kecepatan tinggi dan printer berwarna.

(16)

sesaat setelah terjadinya perubahan dan rapat-rapat juga dapat dijadwalkan tanpa harus melakukan beberapa kali sambungan telpon.

Jaringan juga membantu memperbaharui cara mengatur aktivitas bisnis tertentu dari suatu perusahaan. Penggunaan sekelompok software aplikasi mengurangi kebutuhan untuk mengadakan rapat tatap muka secara langsung dan metode penyebaran informasi yang memerlukan waktu lama. Pada saat yang bersamaan jaringan memungkinkan peningkatan interaksi antar pegawai dari workstationnya masing-masing. Jaringan dapat juga menaikkan efektifitas komunikasi, karena orang-orang cenderung untuk mengemukakan pikirannya lebih banyak melalui tulisan dari pada melalui percakapan tidak formal.

Gambar

Gambar 2.1  The Classic Life Cycle
Gambar 2.9  Simbol Input/Output

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penelitian pada feses kucing peliharaan di Desa badang Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, dengan menggunakan metode Konsentrasi menunjukkan bahwa 9

tanggal 28 September 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kota Depok mengumumkan pemenang untuk :. Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas Baru

tanggal 28 September 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kota Depok mengumumkan pemenang untuk :. Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas Baru

using cross sectional method, with total 39 blood plasma samples from breast cancer patients receiving adjuvant chemotherapy and 12 healthy control samples.. Plasma was obtained

Berdasarkan Penetapan Pemenang Nomor : 09/PPBJ/Penetapan/RKB SMPN 15/DISDIK/IX/2012, tanggal 28 September 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kota

Optogenetics is a constellation of optics, genetics, and bioengineering which unites genetic engineering with optics to determine and manage the function of

Perancangan menu aplikasi Error Report dengan pada kantor cabang Bank BCA di dasari oleh proses yang harus digambarkan dalam use case diagram dan activity diagram.

Menurut Firdaus (2004) bahwa pada ikan, suhu lingkungan yang tinggi tetapi masih dalam batas toleransi umumnya akan mempercepat produksi antibodi dan meningkatkan