• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK SEKOLAH DI SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK SEKOLAH DI SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA."

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Pradoto Idi Hapsoro NIM 08208244036

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Pradoto Idi Hapsoro NIM : 08208244036

Program studi : Pendidikan Seni Musik

Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah pekerjaan saya pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 19 Agustus 2015 Penulis,

(5)

v MOTTO

Jika tidak bisa menjadi yang terhebat Maka jadilah yang paling berbeda

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap alhamdulillah kepada Allah SWT

Kupersembahkan sebuah karya yang penuh perjuangan ini kepada: Ibundaku tercinta Sri Mulyani Dwi A, BA,

(7)

vii

tuntunanNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Ansambel Musik Sekolah” ini.

Dalam penyelesaian karya tulis ini penulis banyak mengalami kesulitan dan penuh perjuangan, namun semua itu dapat diatasi dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moril dan spiritual, sumbang pikiran maupun dorongan semangat.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Suwarta Zebua, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I, atas kesabaran

dan kerendahan hatinya yang diberikan selama membimbing, atas motivasi dan semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini;

2. Dra. Heni Kusumawati M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu ramah dan penuh kasih sayang dalam memberi bimbingan sehingga proses penyelesaian tugas akhir ini berjalan dengan sangat menyenangkan;

3. Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd, selaku Dosen Penguji Utama, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji serta memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;

4. Diar Gilang Brosnan, ST selaku ahli media skripsi ini, yang telah bersedia memberikan waktunya serta saran dan kritik sehingga pembuatan media ini dapat diselesaikan dengan hasil yang sangat memuaskan;

5. Novi Budianto, S.pd (SMP Negeri 6 Yogyakarta), selaku ahli materi skripsi ini, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan kritik saran yang bermanfaat dalam mengembangkan materi di dalam skripsi ini; 6. Keluarga besar serta teman-teman jurusan pendidikan seni musik

(8)

viii

sempurna. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih jika ada saran maupun kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan maupun isi tugas akhir skripsi ini terdapat suatu kesalahan maupun kekeliruan. Ini semata-mata karena ketidaksempurnaan serta keterbatasan pengetahuan dari penulis. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca ataupun masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 19 Agustus 2015 Penulis,

(9)

ix

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

ABSTRAK... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuuan Pengembangan... 6

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan... 6

G. Manfaat Pengembangan... 8

H. Pentingnya Pengembangan... 9

I. Asumsi Keterbatasan Pengembangan... 9

BAB II LANDASAN TEORI... 11

A. Kajian Teori... 11

1. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran... 11

a. Pengertian Media Pembelajaran... 11

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran... 13

(10)

x

B. Penelitian Yang Relevan... 25

C. Pertanyaan Penelitian... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Model Pengembangan... 28

B. Prosedur Pengembangan... 33

C. Uji Coba Produk... 43

D. Subjek Uji Coba... 44

E. Uji Coba... 44

F. Instrumen Pengumpulan Data... 45

G. Validasi Ahli... 49

H. Teknik Analisis Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN... 50

A. Hasil Pengembangan... 50

1. Deskripsi Analisis Kebutuhan... 50

2. Deskripsi Pengembangan Produk Awal... 51

B. Hasil Uji Coba Produk... 54

C. Revisi Produk... 59

D. Produk Akhir... 61

E. Keterbatasan Penelitian... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 65

A. Simpulan Tentang Produk... 65

B. Saran dan Pemanfaatan Produk... 66

(11)

xi

Tabel 3 : Angket Penilaian Ahli Materi... 47

Tabel 4 : Angket Resonden... 48

Tabel 5 : Multimedia Interaktif Sebelum Direvisi... 53

Tabel 6 : Hasil Penilaian Angket Ahli Materi... 55

Tabel 7 : Hasil Penilaian Angket Ahli Media... 57

(12)

xii

pembelajaran ansambel musik sekolah di SMP Negeri 12 Yogyakarta 31

Gambar 3 : Prosedur Pengembangan... 34

Gambar 4 : Flowchart multimedia interaktif ansambel musik sekolah... 39

Gambar 5 : Halaman depan multimedia interaktif ansambel musik sekolah... 40

Gambar 6 : Tahap uji coba produk pengembangan multimedia interaktif ansambel musik sekolah... 43

Gambar 7 : Range penilaian dari ahli materi... 56

Gambar 8 : Range penilaian dari ahli media... 58

(13)

xiii Oleh

Pradoto Idi Hapsoro 08208244036

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ansambel musik sekolah berbentuk program komputer dengan format flash (2) Mengetahui kelayakan produk tersebut dalam membantu dan mempermudah proses belajar siswa terhadap materi ansambel musik sekolah.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian R & D. Produk yang dikembangkan adalah multimedia interaktif untuk pembelajaran ansambel musik sekolah adapun tahap-tahap pengembangan yang dilakukan adalah: (1) Analisis Kebutuhan (2) Perencanaan Pengembangan Pembelajaran (3) Pengembangan Produk (4) Produk awal (5) Evaluasi (6) Produk akhir. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 12 Yogykarta kelas VII berjumlah 20 orang siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berbentuk multimedia interaktif yang berisi teks, gambar, animasi slide, audio dan video yang memerlukan size atau ukuran 300 MB, dalam bentuk program komputer yang dikemas dalam CD (Compact Disc). (2) produk ini layak digunakan sebagai media pembelajaran ansambel di SMP Negeri 12 Yogyakarta. Hal itu ditunjukkan dengan hasil angket penilaian yang didapatkan dengan melakukan survey kepada 20 responden di sekolah, didapatkan persentase 83%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penilaian media termasuk dalam kategori layak dan menarik untuk digunakan sebagai salah satu sumber belajar karena berada di antara kategori setuju dan sangat setuju.

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini musik menjadi sesuatu yang umum dikenal di dunia pendidikan. Sistem pembelajaran yang diajarkan bermacam-macam sesuai kebutuhan masing-masing jenjang. Di TK, musik diajarkan melalui kegiatan bernyanyi bersama maupun memainkan ritmis sederhana, sedangkan di SD musik diajarkan melalui kegiatan memainkan alat musik sederhana dalam kelompok, dan jenjang selanjutnya berbeda-beda sesuai kurikulum. Hal ini membuktikan bahwa musik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan baik di sekolah.

Penggunaan media pembelajaran dengan format digital dalam pendidikan musik merupakan salah satu inovasi yang baik mengingat saat ini teknologi komputer, gadget dan multimedia sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Media digital yang dimaksud adalah penggunaan program dan data digital yang dapat digunakan di komputer dan gadget. Multimedia interaktif merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

(15)

interaktif dipilih dengan tujuan dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran.

Multimedia interaktif dapat dikembangkan dengan software komputer yaitu Adobe Flash , Macromedia Flash Player 8, Macromedia Director Mx 2004 dan flash maker lainnya. Software tersebut digunakan untuk membuat, mengedit, mengembangkan serta memutarnya kembali secara interaksi. Software di atas dipilih karena software tersebut dapat dijalankan di berbagai macam jenis perangkat komputer dengan spesifikasi menengah, sehingga memudahkan penyediaan perangkatnya apabila hendak dipakai di sekolah maupun lembaga lainnya dalam pengembangan multimedia interaktif selanjutnya.

Multimedia interaktif yang digunakan akan dibuat dalam sebuah gambar bergerak berupa flash media yang di dalamnya berisi banyak pilihan materi yang saling menyambung satu sama lain. Sistem ini dikenal dengan sistem branching. Multimedia ini akan berisi pengenalan ansambel musik, macam-macam jenis ansambel musik, gambar-gambar instrumen ansambel musik sekolah, video-video tutorial serta kumpulan contoh partitur yang akan dimainkan.

(16)

cukup lengkap, seperti tersedianya alat-alat musik, LCD Proyektor, dan lab komputer, sedangkan untuk aktifitas KBM guru menggunakan ruangan kelas khusus yang tidak dilengkapi peredam. Dari data observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP N 12 Yogyakarta diperoleh pula data bahwa siswa di sekolah tersebut telah memiliki instrumen-instrumen dasar dari ansambel musik sekolah seperti pianika, recorder, gitar akustik, dan instrumen lainnya. Walaupun telah memiliki instrumen tersebut diperoleh data bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan yang cukup dalam memainkan instrumen masing-masing. Hal ini disebabkan karena kurangnya jam yang diberikan dalam proses pembelajaran. Siswa mendapatkan pelajaran cara memainkan instrumen secara spontan saat memainkan suatu aransemen lagu secara bertahap, bukan secara intensif. Selain itu siswa hanya mendapatkan pelajaran memainkan salah satu instrumen musik saja, dikarenakan durasi waktu yang sangat singkat. Selain itu kurangnya kemampuan siswa dalam penguasaan materi ansambel musik disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa kurang cepat menangkap materi yang disampaikan.

(17)

atau gadget tertentu yang dapat memutar file dengan format flash, sebuah perangkat proyektor berupa LCD Projector untuk menampilkan gambar, sebuah wireless presenter berupa mouse wireless atau remote controller supaya dapat menjangkau seluruh area dalam penggunaannya, serta sebuah perangkat pengeras suara berupa speaker atau sejenisnya sehingga seluruh siswa dapat mendengarkan suara dari multimedia interaktif tersebut. Selain itu multimedia interaktif ini akan diberikan kepada masing-masing siswa yang memiliki perangkat digital di rumah masing-masing supaya siswa dapat mempelajari tugas yang diberikan baik individu maupun secara berkelompok.

Multimedia interaktif ini dipilih sebagai media yang akan dikembangkan karena multimedia interaktif dapat memuat fitur yang lengkap seperti gambar, tulisan, video, partitur maupun tutorial dalam satu program. Hal ini memudahkan siswa dalam belajar dan memahami materi yang diberikan serta menghemat banyak waktu dan tempat.

(18)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul yaitu :

1. Kurangnya penguasaan siswa terhadap materi ansambel musik sekolah karena kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Fasilitas di sekolah seperti perangkat komputer, perangkat audio dan instrumen pembelajaran cukup memadahi namun belum dimaksimalkan penggunaannya.

3. Multimedia interaktif ansambel musik sekolah belum dikembangkan sebagai salah satu solusi pengembangan media pembelajaran khususnya di SMP Negeri 12 Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk media pembelajaran yang dikembangkan sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah?

2. Apakah penggunaan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah layak digunakan?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan pengembangan yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan media pembelajaran ansambel musik sekolah yang dapat digunakan pada pembelajaran ansambel musik sekolah.

2. Mengetahui kelayakan produk tersebut untuk mempermudah pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

(20)

1. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan ini adalah macromedia director 2004, adobe flash cs 6, guitar pro 6, ulead video studio 10, dan cubase 5. Sedangkan sistem operasi yang digunakan adalah windows 7. Multimedia dibuat dalam bentuk gambar flash/ gambar bergerak yang dapat dipilih tulisan maupun gambarnya, lalu di dalamnya berisi video tutorial, gambar alat musik, serta video partitur lagu. Sistem ini dikenal dengan sistem branching.

2. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Laptop dengan sistem operasi Windows 7 dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Prosesor Intel Core i3 2330 (2,2 Ghz, 3M cache, 4 Cpu) b. Nvidia Geforce GT-610

(21)

G. Manfaat Pengembangan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah khususnya mahasiswa Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada guru musik, praktisi maupun akademisi pendidikan seni musik dalam pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1. Memberi motivasi siswa dalam mempelajari ansambel musik sekolah secara mandiri.

2. Memperkenalkan teknologi dalam proses pembelajaran. b. Bagi Guru

1. Mempermudah guru dalam penyampaian materi pembelajaran ansambel musik sekolah kepada siswa.

(22)

c. Bagi Sekolah

1. Menambah perbendaharan media pembelajaran untuk pendidikan seni musik

2. Dapat menginspirasi untuk mengembangkan media dalam bentuk multi media interaktif dalam mata pelajaran lain.

d. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta khususnya pendidikan seni musik.

H. Pentingnya Pengembangan

Penelitian ini dikembangkan sebagai media pembelajaran siswa supaya mempermudah siswa dalam memahami materi ansambel musik sekolah.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi agar multimedia interaktif sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah dapat dimanfaatkan dengan baik adalah :

1. Desain multimedia interaktif yang sederhana, menarik dan mudah digunakan oleh siapa saja.

(23)

3. Guru, siswa dan seluruh pengguna dapat mengoperasikannya dengan maksimal dan baik.

Keterbatasan dalam pengembangan media pembelajaran berupa multimedia interaktif dalam penelitian dan pengembangan ini adalah : 1. Dibutuhkan perangkat komputer serta perangkat elektronik lainnya dalam

standar tertentu.

2. Tingkat kerumitan dalam pembuatan media

(24)

11 A.Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011:3) media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar, atau lengkapnya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima, sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap, sedangkan menurut Sadiman (2011 : 19) media adalah perangkat lunak yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan peralatan atau perangkat keras.

(25)

optimal. Media Pembelajaran merupakan seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran (Sujana, 2010:1).

Media Pembelajaran alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video, dan lain sebagainya (Leslie J. Briggs dalam Indriana 2011 :14). Selain itu, media pembelajaran juga merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar mengajar. Indriana (2011:13) menyebutkan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai media adalah film, televisi, audio, diagram, media cetak, komputer, instruktur, dan lain sebagainya.

Sebagai alat bantu dalam pembelajaran, pemilihan media seharusnya disesuaikan dengan materi dan metode pembelajaran. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran (Fathurrohman, 2007: 65).

(26)

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki banyak sekali tujuan positif dalam suatu proses belajar mengajar. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari penggunaan media pembelajaran menurut Arsyad (2011:15) adalah sebagai berikut :

1. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar uang ditata dan dikemukakan oleh guru.

2. Menurut Hamalik dalam Arsyad, media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa pengaruh psikologis bagi siswa.

3. Menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad, media pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi (kognitif), mempermudah siswa dalam membayangkan suatu materi pembelajaran (afektif), memperlancar pencapaian tujuan dalam memahami maupun mengingat materi pembelajaran (kognitif), serta membantu siswa dalam lebih memahami suatu materi yang sulit menjadi lebih mudah di organisasikan dan diingat (kompensatoris).

Berdasarkan teori yang dikemukakan Arsyad disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu bantu mengajar bagi guru dengan cara membangkitkan keinginan dan minat siswa sehigga mempermudah siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran yang sulit menjadi mudah dan menarik.

c. Manfaat Media Pembelajaran

(27)

Berdasarkan sumber-sumber terbebut dapat disimpulkan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaraan, yaitu :

1. Penyampain materi pembelajaran menjadi lebih baku, imajinasi siswa mengenai materi yang akan diajarkan menjadi lebih terarah. 2. Pembelajaran menjadi lebih menarik serta bisa dibuat interaktif

sehingga tidak membosankan saat proses belajar mengajar.

3. Waktu yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar lebih singkat dan efektif karena guru tidak perlu menjelaskan materi secara bertele-tele.

4. Kualitas hasil pembelajaran meningkat dikarenakan elemen-elemen yang dijelaskan lebih spesifik dan jelas.

5. Pembelajaran dapat dilakukan di berbagai lokasi selama jumlah media pembelajaran mencukupi.

Haryanto (2013 : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files) menjelaskan bahwa media pembelajaran memiliki manfaat dalam hal, 1) menarik perhatian peserta didik, 2) kemasan bahan pembelajaran lebih jelas dan bermakna, 3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan 4) meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

(28)

d. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Berdasarkan Gerlach dan Ely dalam Indriana (2011 : 12) mengemukakan tiga ciri dari media pembelajaran yaitu :

1. Ciri Fiksatif

Ciri-ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, dan merekonstruksikan suatu peristiwa ataupun objek. Suatu objek tersebut dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video, dan audio. Suatu objek yang telah direkam dapat dengan mudah di reproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.

2. Ciri Manipulatif

Merupakan ciri-ciri dari media pembelajaran di mana suatu objek maupun media dapat dimanipulasi atau dipercepat menurut kejadian aslinya. Misal suatu proses pembuatan instrumen gitar yang memakan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan, dapat di percepat menjadi beberapa menit saja mengggunakan gambar maupun film yang telah direkam dan di edit.

3. Ciri Distributif

Ciri-ciri dari media ini adalah media dapat ditransportasikan melalui suatu media ke berbagai area secara bersamaan, misal menggunakan layanan internet, televisi dan seluler.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, ciri-ciri yang sesuai dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti adalah ciri fiksatif.

2. Tinjauan Tentang Multimedia Interaktif

(29)

multimedia lainnya ke dalam satu bentuk media. Menurut Sutopo (2003 : 196) multimedia berarti kombinasi dari bermacam-macam objek multimedia, yaitu teks, gambar, animasi, suara, video, dan link interaktif untuk menyajikan informasi.

Menurut Daryanto ( 2011 : 49) multimedia sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu linier dan interaktif. Multimedia linier merupakan multimedia yang tidak dilengkapi alat pengontrol sehingga tidak dapat dioperasikan secara langsung oleh pengguna, sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna dan dapat dioperasikan sesuka hati oleh pengguna untuk mengetahui proses-proses selanjutnya yang terdapat dalam media. Menurut Fenrich dalam Pramono (2008 : http://msigidhrd.files.wordpress.com) salah satu manfaat dari penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran adalah siswa dapat dapat belajar sesuai kemampuan, kesiapan dan keinginan mereka, karena mereka sendirilah yang mengontrol jalannya suatu media pembelajaran.

(30)

Interaktif merurut Arsyad (2011 : 161) merupakan interaksi antara komputer dengan siswa. Interaksi menurut Pramono (2008 : http://msigidhrd.files.wordpress.com/2008/06/modul-07-pemanfaatan-multimedia-dalam-pembelajaran.pdf ) adalah multimedia secara langsung akan memaksa serta menarik minat pengguna untuk berinteraksi dengan mudia, misalnya dengan memilih gambar yang tertera dengan menekan keyboard, sehingga menimbulkan rasa penasaran serta ketertarikan.

Daryanto (2011:57) menjelaskan bahwa keunggulan multimedia interaktif adalah :

1. Pembelajaran multimedia bervariasi 2. Tersedia untuk siswa kapan saja

3. Multimedia terdiri dari berbagai bentuk

Sedangkan kelemahan dari multimedia interaktif adalah : 1. Adanya ketergantungan antar siswa dan sistem belajar 2. Siswa seolah-olah dikondisikan menjadi idealis

(31)

memutarnya. Kelebihan dari multimedia berbasis digital adalah respon yang cepat, dapat menyimpan data dalam kapasitas besar dan praktis.

3. Tinjauan Tentang Ansambel Musik Sekolah

Menurut Ali (2008:42), ansambel berasal dari kata ensemble yang berarti bersama-sama. Sedangkan ansambel musik sekolah adalah sajian musik yang dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan satu jenis alat musik atau beberapa alat musik yang dimainkan dengan alat musik standar sekolah.

Menurut Ali (2008:43), ansambel musik dengan satu jenis alat musik saja disebut musik ansambel sejenis, sedangkan yang menggunakan berbagai macam alat musik disebut musik ansambel campuran. Contoh alat musik ansambel musik sekolah yang sejenis adalah gitar saja, atau instrumen string seperti biola dan cello. Sedangkan ansambel musik campuran biasanya berupa recorder, pianika, combo band, alat-alat perkusi seperti marakas, serta alat-alat musik ansambel lainnya. Alat-alat musik ansambel sendiri dikategorikan menjadi beberapa kelompok, antara lain :

a. Alat Musik Melodis

(32)

musik tersebut merupakan alat musik paling terjangkau yang biasa dipakai di sekolah dalam pembelajaran ansambel musik di Indonesia.

1. Recorder

Menurut Soemirat (2009 : 2), recorder merupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari tekanan udara (aerophone) dan dimainkan dengan cara ditiup dan dilengkapi dengan lubang-lubang udara untuk mengatur keluaran nada. Fungsi recorder dalam ansambel musik sekolah yaitu dapat digunakan untuk memainkan melodi utama dalam lagu dan juga dapat digunakan untuk akord apabila dibunyikan bersama-sama dengan jumlah 2 jenis nada dalam formasi recorder.

2. Pianika

Menurut Fitria (2013 : 1), pianika merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara ditiup, dan dilengkapi dengan tuts mirip piano dengan ukuran kecil dengan jarak 2,5 oktaf. Fungsi pianika dalam ansambel musik sekolah yaitu untuk memainkan melodi utama dan dapat pula untuk memainkan akord apabila dibunyikan berkelompok dapat pula menghasilkan bunyi akord. 3. Vokal

(33)

sebagai pengisi melodi utama dalam lagu. Selain itu fungsi vokal yang sangat penting dalam ansambel adalah sebagai penyampai pesan dan tujuan dari lagu tersebut, misalnya saat membawakan lagu nasional, lagu anak-anak, lagu pendidikan sampai dengan lagu daerah

b. Alat Musik Harmonis

Alat musik harmonis merupakan alat musik yang dapar memainkan melodi sekaligus akor dalam permainannya secara solo misalnya gitar elektrik atau akustik, gitar bass, keyboard atau piano, dan alat musik ansambel lainnya (Ali : 2008:44) Alat musik yang bisa dimainkan sebagai alat musik melodis dan harmonis juga disebut alat musik soliter.

1. Gitar

(34)

2. Piano atau Keyboard

Piano merupakan alat musik yang sumber suaranya berasal dari dawai yang dimainkan dengan menekan tuts piano, sedangkan keyboard hampir sama cara memainkannya dengan piano namun menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya dan MIDI yang di suarakan lewat speaker sebagai sumber suaranya (Romi : 2010). Keyboard lebih banyak digunakan di sekolah-sekolah karena harganya yang jauh lebih terjangkau. Fungsi piano atau keyboard dalam ansambel musik sekolah yaitu sebagai pengiring atau dapat juga digunakan sebagai instrumen solo ketika diperlukan dalam suatu bagian lagu.

3. Gitar Bass

(35)

ini gitar bass telah berkembang, baik dengan penambahan variasi jumlah dawai maupun penambahan efek digital sehingga suara gitar bass mampu mencapai register suara yang tinggi. c. Alat Musik Ritmis atau Perkusi

Alat musik ritmis atau perkusi merupakan alat musik yang kebanyakan tidak bernada dan digunakan untuk memberikan ketukan dan beat pada lagu (Ali : 2008:44). Namun demikian banyak pula alat musik perkusi yang memiliki kemampuan memainkan nada maupun akor. Alat musik perkusi yang tidak bernada misalnya, drum set, tamborin, maracass, dan cabassa. Sedangkan alat musik perkusi yang memiliki nada misalnya xylophone.

1. Drum Set

(36)

2. Tamborin

Menurut Schroedl (2013 : 61) tamborin merupakan alat musik perkusi yang terdiri dari bingkai dan piringan-piringan logam kecil. Cara memainkan tamborin adalah dengan digoyangkan. Fungsi dari tamborin adalah sebagai pendamping instrumen ritmis utama untuk memberi ketukan ritmis (beat) serta sebagai pemanis dengan karakter perkusi logam sehingga memberi warna ansambel yang lebih menarik dan variatif.

3. Maracas

Maracas merupakan alat musik yang terbuat dari kayu maupun plastik berbentuk tabung dengan isi serbuk logam, kayu, atau sejenisnya yang berfungsi menyelaraskan ketukan lagu (kandunk : http://silontong.com). Cara memainkan maracas adalah dengan digoyangkan. Fungsi dari intrumen maracas dalam ansambel adalah sebagai pendamping instrumen ritmis utama untuk memberi ketukan ritmis (beat) serta sebagai pemanis dengan karakter perkusi akustik kayu sehingga memberu warna ansambel yang lebih menarik dan variatif.

4. Cabasa

(37)

dalam ansambel adalah sebagai pendamping instrumen ritmis utama untuk memberi ketukan ritmis (beat) dan lebih umum dibunyikan pada ketukan berat, sehingga pemain ansambel lebh mudah dalam mengikuti ketukan dalam lagu.

5. Cajon

Cajon (baca: kahon) merupakan instrumen perkusi yang terbuat dari balok kayu yang didalamnya diberi tabung pengeras dan snare string untuk memvariasi suara yang hasilkan. Instrumen Cajon merupakan instrumen yang mewakili suara bass drum dan snare pada drum dan biasa digunakan dalam musik akustik. Instrumen Cajon dimainkan dengan cara dipukul, suara yang dihasilkan mirip suara bass drum dan snare drum. Cajon biasa dipilih karena selain harganya jauh lebih terjangkau, intrumen ini lebih mudah dipelajari dan dimainkan oleh siswa namun tetap memliki fungsi instrumen perkusi seperti drum.

6. Xylophone

(38)

Selain alat musik yang tidak kalah penting dalam ansambel musik sekolah adalah partitur musik. Partitur musik merupakan sekumpulan lembar yang di dalamnya berisi notasi-notasi balok maupun angka yang berisi aransemen lagu yang dapat dimainkan secara bersama-sama dengan harmonis.

B.Penelitian yang Relevan

1. Penelitian pertama dilakukan oleh Ganter Hanggayuh PP (2014) dengan

judul penelitian “Pengembangan Multimedia Interaktif Pengenalan

Instrumen Gamelan Jawa untuk Siswa SMA” . Hasil penelitiannya menunjukan bahwa multimedia interaktif yang dikembangkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi maupun pada siswa dalam pemahaman musik tradisional gamelan jawa. Hal tersebut dibuktikan dengan angket dan uji coba produk, didapat bahwa 80,22 % responded mengatakan aplikasi multimedia interaktif dapat mengatasi masalah dalam keterbatasan ketersediaan sarana yang ada di SMA. 2. Penelitian kedua dilakukan oleh Prima Debi Asesoria (2013) dengan

judul penelitian “ pengembangan Multimedia Interaktif Pengenalan

Vokal di SMA Negeri 1 Gombong”. Hasil penelitiannya menunjukan

(39)

bahwa penilaian media baik. Isi dari multimedia interaktif ini sesuai dengan kriteria baik oleh expert. Hal ini ditunjukan dari penilaian ahli media didapatkan persentase 88% maka multimedia pembelajaran sistem vokal yang dibuat termasuk dalam kategori layak karena tepat berada di range setuju dan sangat setuju bahwa penilaian media baik. Sedangkan dari penilaian pengguna didapatkan persentase 94% maka dapat dikatakan bahwa penilaian multimedia interaktif vokal masuk kategori layak dan menarik untuk digunakan sebagai salah satu sumber belajar karena berada di antara kategori setuju dan sangat setuju bahwa penilaian multimedia tersebut baik.

3. Penelitian ketiga dilakukan oleh Ayu Veranika (2012) dengan judul

penelitian “ Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Bonang Barung untuk Siswa SMK Bidang Keahlian Musik”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa penggunaan multimedia interaktif layak dan mendapatkan persentase 78% setelah melalui proses uji coba. Selain itu media interaktif ini memberikan inovasi dalam belajar gamelan tanpa membutuhkan instrumen gamelan secara langsung sehingga menarik minat siswa dan guru secara luas.

C. Pertanyaan Penelitian

(40)
(41)

28 A. Model Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah R and D (Research and Development). Metode R and D merupakan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sieber (dalam Creswell, 2012:21) metode R and D merupakan metode yang menggabungkan metode observasi dan wawancara (data kualitatif) dengan metode survei tradisional (kualitatif), sedangkan menurut Sugiyono (2007 :297) metode R and D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk, mengembangkan, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah dalam bentuk produk multimedia interaktif untuk siswa kelas VII di SMP N 12 Yogyakarta.

Terdapat 10 tahap pengembangan dalam penelitian R&D menurut Borg and Gall (1983 : 775) yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas, persiapan laporan tentang pokok persoalan).

2. Melakukan perencanaan (pendefinisian ketrampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji coba skala kecil).

3. Mengembangkan bentuk awal dari sebuah produk (penyiapan materi belajar, penyusunan buku pegangan, dan perlengkapan evaluasi)

(42)

5. Melakukan revisi pada produk utama (sesuai dengan saran dari hasil uji coba lapangan pertama).

6. Melakukan uji lapangan utama (dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subyek). Data kuantitatif tentang unjuk kerja subyek pada pra pelajaran dan paska pelajaran dikumpulkan. Hasil dinilai sesuai dengan tujuan dan dibandingkan dengan data kelompok kontrol bila memungkinkan).

7. Melakukan revisi terhadap produk operasional (melakukan revisi produk berdasarkan saran-saran dari hasil uji coba lapangan utama).

8. Melakukan uji coba lapangan operasional (dilakukan pada 10-30 sekolah, mencakup 40-200 subyek. Data yang diperoleh akan di analisa.

9. Melakukan revisi produk akhir (melakukan revisi seperti yang disarankan oleh hasil uji coba lapangan).

10.Mendiseminasikan dan mengimplementasikan produk (membuat laporan mengenai produk pada pertemuan profesional dan di dalam jurnal, bekerjasama dengan penerbit untuk melakukan distribusi secara komersial, membantu distribusi untuk kendali mutu).

Dari beberapa pendapat yang diuraikan dapat disimpulkan sebagai metode pengembangan produk yang kemudian dilakukan untuk menguji keefektifan produk yang belum diujikan.

(43)
[image:43.595.167.503.133.413.2]

Model R & D oleh sugiyono dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Penelitian R & D (Sugiyono, 2011:298)

Penelitian ini dirancang untuk mengembangkan produk multimedia interaktif sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah pada mata pelajaran seni budaya khususnya mata pelajaran seni musik kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. Tahap-tahap dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Potensi dan masalah

Desain produk Pengumpulan

data

Validasi desain Revisi desain

Uji coba pemakaian Uji coba produk

Revisi produk 2 Revisi produk 1

(44)
[image:44.595.152.507.112.266.2]

Gambar 2. Model Pengembangan Multimedia interaktif sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah di SMP Negeri 12 Yogyakarta 1. Analisis kebutuhan

Langkah-langkah awal yang di lakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan pengumpulan literur guna memperoleh informasi. Dari data tersebut didapatkan permasalahan yang ada pada tempat penelitian.

2. Desain produk

Perencanaan desain yang dilakukan meliputi rancangan produk/ media pembelajaran ansambel musik sekolah dimulai dari materi yang dipakai dalam media, pengumpulan gambar, video, dan file-file serta pembuatan desain media yang ditampilkan. Desain multimedia yang dibuat berisi storyline dari multimedia interaktif mulai dari menu utama sampai sub menunya secara sederhana.

3. Pengembangan produk

Pada tahap ini peneliti membuat pengembangan multimedia interaktif dengan membuat rangkaian gambar dan storyboard yang diisi

(45)

dengan materi-materi yang dibutuhan berupa gambar partitur, video tutorial dan musik menggunakan software yang dipilih.

4. Produk awal

Setelah dikembangkan maka dihasilkan produk awal, namun belum bisa diuji cobakan karena belum melalui proses validasi dari ahli. 5. Validasi

Produk awal yang telah jadi divalidasi oleh ahli. Setelah diuji oleh ahli maka produk direvisi sesuai saran dari ahli tersebut untuk kemudian dapat diuji cobakan ke lapangan.

6. Produk akhir

(46)

B. Prosedur Pengembangan

(47)
[image:47.595.115.500.112.730.2]
(48)

1. Analisis Kebutuhan

a. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan informasi dengan mempelajari silabus seni budaya khususnya seni musik tingkat SMP, mencari informasi melalui buku-buku dan media cetak lain mengenai ansambel musik serta multimedia interaktif. b. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara observasi langsung ke sekolah khususnya pada saat pembelajaran seni musik pada minggu kedua bulan Agustus 2014. Selain observasi dilakukan pula wawancara kepada guru seni musik dan beberapa siswa. Studi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi sekolah, fasititas yang ada disekolah, serta hal-hal yang menyangkut pembelajaran seni musik di sekolah tersebut.

2. Desain Draft Produk

(49)

Langkah-langkah yang dilakukan adalah membuat rancangan materi terlebih dahulu, sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar

[image:49.595.163.514.278.392.2]

Kompetensi dasar dan standar kompetensi dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1. Silabus mata pelajaran seni musik kelas VII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. Mengekspresikan

diri melalui karya musik

1. Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara perseorangan maupun berkelompok

1. menyajikan hasil aransemen karya musik daerah setempat

b. Merumuskan Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari pengembangan produk multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini adalah siswa dapat memahami dasar-dasar dari ansambel musik sekolah dan siswa semakin tertarik untuk belajar ansambel musik sekolah. Selain itu, penggunaan multimedia interaktif diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar ansambel musik sekolah baik di sekolah maupun di rumah.

c. Mengidentifikasi Karakteristik Siswa

(50)

d. Membuat Draft Materi

Pembuatan draft materi menggunakan pedoman berupa silabus kurikulum seni musik kelas VII semester 2. Selain itu draft materi disusun dengan mengumpulkan sumber-sumber dari buku-buku cetak tentang ansambel musik dan multimedia interaktif pembelajaran maupun media lain yang mendukung.

e. Menyusun Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi belajar mandiri (independent study). Strategi pembelajaran mandiri ini merujuk pada penggunaan metode pembelajaran yang bertujuan mempercepat proses pengembangan individu siswa, percaya diri dan perbaikan diri. Fokus dari mandiri di sini adalah siswa dapat belajar dasar-dasar dari ansambel musik sekolah menggunakan multimedia interaktif ansambel musik sekolah baik mandiri maupun dibawah bimbingan guru.

f. Validasi

(51)

g. Uji Coba

Uji coba dilakukan kepada siswa kelas VII saat pelajaran seni musik berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari angket yang dibagikan kepada responden nantinya. Dari hal tersebut maka diketahui keefektifan dari multimedia interaktif ansambel musik sekolah.

3. Produk Multimedia Pembelajaran a. Membuat Flowchart

Setelah draft materi maka langkah selanjutnya adalah membuat flowchart. Flowchart dibuat dalam bentuk diagram dalam kolom-kolom yang akan memudahkan saat proses pembuatan multimedia interaktif.

(52)
[image:52.595.119.506.112.663.2]
(53)

b. Storyboarding

Bentuk dari storyboard ini dijadikan acuan dalam memasukan draft kedalam software. Pembuatan multimedia interaktif ini menggunakan software Adobe Flash Proffesional CS5. Selain itu digunakan pula software lain dalam editing foto seperti Adobe Photoshop dan Photoscape. Untuk pembuatan audio dan partitur digunakan software Guitar Pro 6 dan Cubase 5. Sedangkan untuk editing video menggunakan ULEAD Video Studio 11.

[image:53.595.161.507.444.692.2]

Materi yang disajikan ditampilkan dalam tombol-tombol virtual yang menarik dan mudah dioperasikan. Selain itu desain backgorund dan tema dari materi juga disesuaikan agar menarik minat.

(54)

4. Produk Awal

Produk awal adalah hasil awal dari multimedia interaktif ansambel musik sekolah yang dihasilkan. Produk awal ini perlu diujikan ke expert terlebih dahulu.

5. Validasi

a. Validasi Ahli (Expert Judgement)

Validasi ahli dalam pengembangan multimedia interaktif pembelajaran vokal untuk siswa kelas VII meliputi validasi ahli media dan ahli materi. Expert memberikan checklist pada angket yang diberikan dan memberikan saran dan kritik supaya media yang diujikan kelapangan benar-benar valid.

Angket untuk ahli materi terdiri dari dua aspek yaitu aspek kualitas materi dan manfaat materi, sedangkan angket untuk ahli media meliputi aspek desain (suara, video, gambar, animasi, dan logo) , konsistensi navigasi, dan user interface.

1. Validasi Ahli Materi

(55)

2. Validasi Ahli Media

Validasi ahli media dilakukan oleh dosen Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Ahli media berperan untuk menilai kelayakan multimedia interaktif ansambel musik sekolah dari segi tampilan gambar, video, suara, animasi maupun dari segi interaktif. Validasi dilakukan dengan memberikan angket yang berisi aspek-aspek yang dinilai untuk selanjutnya dijadikan acuan untuk revisi produk.

b. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah divalidasi oleh expert dan telah mendapat saran dan kritik untuk di kembangkan. Setelah direvisi maka produk layak untuk di uji coba dilapangan.

c. Uji Coba Produk

(56)

C. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba

[image:56.595.176.447.221.641.2]

Uji coba dilakukan kepada sampel dengan jumlah minimal 20 orang. Berikut ini tahap uji coba multimedia interaktif ansambel musik sekolah :

(57)

1. Subyek Dan Objek

Subyek dalam peneltitian ini adalah siswa kelas VII. Kelas VII dipilih karena materi ansambel musik sekolah diajarkan di kelas VII. Objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran ansambel musik sekolah yang berbentuk multimedia interaktif.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah dalam bentuk multimedia ansambel dilakukan pada bulan Juli 2014 secara pribadi, sedangkan uji coba media pembelajaran musik sekolah dilakukan di SMP N 12 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014.

D. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP N 12 Yogyakarta dengan jumlah 20 siswa dalam satu kelas.

E. Uji Coba

(58)

F. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang dibutuhkan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu angket, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara dan angket.

a. Pedoman Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan pada tahap pengumpulan informasi. Observasi dilakukan pada bulan Juli 2014 di SMP N 12 Yogyakarta yang dilakukan dengan cara pengamatan langung. Objek yang diamati meliputi kelengkapan alat musik, fasititas, sarana dan prasana yang ada di sekolah, jumlah murid dan guru musik serta sistem pembelajaran menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran ansambel musik sekolah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara ditujukan kepada guru musik di SMP N 12 Yogyakarta yang dilakukan pada bulan Juli 2014. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah pedoman wawancara.

c. Angket

(59)

mengetahui kualitas produk media pembelajaran ansambel musik sekolah berupa multimedia interaktif.

1. Angket Validasi Ahli Media

Angket untuk ahli media berisikan kesesuaian media pembelajaran dilihat dari segi kualitas media pembelajaran ansambel musik sekolah berbentuk audio. Isi angket untuk ahli media dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Angket penilaian ahli media

NO. ASPEK KRITERIA

KATEGORI Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1. Tampilan Desain (video, suara, animasi)

Desain yang digunakan menarik

2. Pemilihan font mudah

dibaca

3. Gambar/ video/ suara jelas

4. Kualitas audio baik

5.

Konsistensi dan navigasi

Tata penggunaan tombol dan peletakannya konsisten

6. Semua tombol berfungsi

dengan baik

7. Petunjuk penggunaan yang

diberikan jelas

8. Program mudah dijalankan

9. Kemudahan dalam Penggunaan

Program

Penbgguna bebas memilih menu yang disajikan

10. Program dapat digunakan

[image:59.595.111.515.327.617.2]
(60)

2. Angket Validasi Ahli Materi

[image:60.595.109.549.268.625.2]

Angket untuk ahi materi berisikan kesesuaian media pembelajaran dilihat dari relevansi materi dan kejelasan materi. Isi angket untuk ahli materi dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Angket penilaian ahli materi

NO. Aspek Kriteria

Kategori Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1. Kualitas Materi

Materi sesuai dengan silabus

2. Materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi dasar 3.

Materi yang disampaikan sesuai dengan buku pegangan yang tersedia

4. Materi yang disampaikan dengan jelas

5.

Materi yang disampaikan sesuai untuk siswa kelas VII SMP N 12 Yogyakarta 6. Materi yang disajikan runtut

7. Media pembelajaran

mempermudah siswa dalam proses penyampaian materi 8. Media pembelajaran sesuai

dengan materi 9.

Manfaat Materi

Program mempermudah guru dalam proses pembelajaran 10. Program mudah dijalankan

3. Angket untuk responden

(61)

ketepatan dan manfaat produk. Isi angket untuk siswa dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4. Angket untuk responden

NO. KRITERIA

KATEGORI Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 1. Jenis huruf dan font menarik

dan mudah dibaca

2. Warna dan background sesuai latar belakang

3. Gambar/ video/ suara yang di gunakan sesuai materi

4. Gambar/ video/ suara jelas 5. Animasi menarik dan sesuai

materi

6. Program mudah dijalankan 7. Tombol navigasi mempermudah

dalam penggunaan program 8. Program mempermudah dalam

penyampaian materi 9. Program mudah digunakan

berulang kali

10. Program menarik minat dan semangat siswa untuk belajar

d. Dokumentasi

[image:61.595.108.517.214.526.2]
(62)

G. Validasi Ahli 1. Ahli Media

Validasi ahli media digunakan untuk menilai aspek kualitas media pembelajaran ansambel musik sekolah berupa multimedia interaktif yang telah dibuat. Validasi dilakukan dengan pemberian angket kepada ahli media. Angket berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai masalah teknis dari media yang dikembangkan. Masalah tersebut meliputi animasi, font, tata letak gambar, efek gambar.

2. Ahli Materi

Validasi ahli materi dilakukan untuk menilai aspek kesesuaian isi materi yang disampaikan dalam media pembelajaran terhadap silabus atau kurikulum standar nasional yang berlaku. Angket berisi pertanyaan mengenai kesesuaian isi materi dalam media terhadap materi yang diajarkan disekolah.

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

(63)

multimedia interaktif dimana pengolahan data digunakan dengan tekhnik analisis ini.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen angket untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Angket yang digunakan menggunakan skala Likert yaitu skala yang pergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sesaat (Sugiyono : 2013 : 93). Angket akan menampilkan daftar pertanyaan yang di dalamnya dibagi dalam kategori sangat setuju (4 poin), setuju (3 poin), tidak setuju (2 poin), dan sangat tidak setuju (1 poin). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Skor responden

Prosentase kelayakan = x 100 Skor kriterium

(64)

51 A. Hasil Pengembangan

1. Deskripsi Anaslisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang media pembelajaran ansambel musik sekolah apa yang dibutuhkan untuk siswa kelas VII. Langkah-langkah yang dilakukan pada analisis kebutuhan ini adalah dengan melakukan survey langsung ke SMP Negeri 12 Yogyakarta berupa studi pustaka dan melakukan wawancara kepada guru seni musik. Dari survei yang dilakukan diperoleh informasi di antaranya media pembelajaran ansambel yang dimiliki oleh sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah serta potensi yang dimiliki sekolah.

(65)

2. Deskripsi Pengembangan Produk Awal

Media pembelajaran ansambel musik sekolah yang dikembangkan pada penelitian ini berupa program multimedia interaktif digital yang akan dikemas menjadi file yang dapat disimpan di berbagai perangkat digital. Program multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini diolah dalam program adobe flash CS3 dan program pendukung lain seperti Guitar Pro 6, Cubase 5, Adobe Photoshop, dan Microsoft Office.

Pengembangan produk awal multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini menjelaskan tentang standar kompetensi dan kurikulum dasar berdasarkan materi pelajaran seni musik yang diajarkan sekolah. Isi dari materi tersebut berupa pengertian ansambel musik sekolah, instrumen ansambel musik sekolah yang digunakan, tutorial ansambel musik sekolah disertai video, contoh partitur lagu ansambel musik sekolah untuk latihan, serta contoh-contoh video pementasan ansambel musik sekolah yang dipentaskan siswa-siswa SMP.

Pada proses selanjutnya peneliti mengumbulkan materi dan membuat kerangka dari multimedia interaktif berupa gambaran sederhana tampilan menu dari program multimedia interaktif tersebut. Setelah semua materi dan kerangka selesai, peneliti memasukan semua materi dengan bantuan software komputer Adobe Flash, sehingga terciptalah media pembelajaran berupa multimedia interaktif ansambel musik sekolah.

(66)
[image:66.595.109.519.139.699.2]

Tabel 5. Multimedia interaktif sebelum direvisi

Gambar Keterangan

Keterangan pada menu piano kosong.

Keterangan pada menu tutorial cajoon terlalu pendek

Gambar preview dan zoom pada menu lagu gundul pacul tidak

(67)

B. Hasil Uji Coba Produk 1. Data Hasil Evaluasi Ahli

Dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah ini, dibutuhkan ahli untuk melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan. Evaluasi dan validasi ahli dalam pengembangan media pembelajaran ansambel musik sekolah meliputi validasi ahli materi dan validasi ahli media. Ahli materi dan ahli media memberikan penilaian dengan cara memberikan tanda cek list. Pengisian angket yang dilakukan beberapa tahap sampai ahli materi dan ahli media menyatakan valid untuk melakukan uji coba di lapangan.

Sebelum dinyatakan valid ahli materi dan ahli media memberikan masukan dan perbaikan sehingga peneliti harus memperbaiki materi dan media sesuai dengan petunjuk dari ahli materi dan ahli media.

Angket yang dibuat oleh peneliti menggunakan rating scale yang menghasilkan data kuantitatif yang ditafsirkan dalam kualitatif. Angket untuk ahli materi terdiri dari 2 aspek yaitu aspek kualitas materi dan manfaat materi. Angket untuk ahli media meliputi aspek tampilan desain (termasuk video, suara,gambar, dan animasi), konsistensi navigasi dan kemudahan penggunaan program.

a. Penilaian Ahli Materi

(68)
[image:68.595.107.541.249.734.2]

setuju. Namun bila ahli materi sudah merasa materi yang ada dalam multimedia interaktif ini sesuai dan layak maka ahli materi dapat memberikan penilaian setuju maupun sangat setuju. Penilaian dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2014 oleh bapak Novi Budianto, S.pd. Berikut ini adalah angket penilaian untuk ahli materi :

Tabel 6. Hasil penilaian angket ahli materi

NO. ASPEK KRITERIA

KATEGORI

4 3 2 1

1.

Kualitas Materi

Materi sesuai dengan silabus V 2. Materi yang disajikan sesuai dengan

kompetensi dasar

V

3. Materi yang disampaikan sesuai dengan buku pegangan yang tersedia

V

4. Materi yang disampaikan dengan jelas V

5. Materi yang disampaikan sesuai untuk siswa kelas VII SMP N 12 Yogyakarta

V

6. Materi yang disajikan runtut V

7. Media pembelajaran mempermudah

siswa dalam proses penyampaian materi V

8. Media pembelajaran sesuai dengan materi

V

9.

Manfaat

Program mempermudah guru dalam proses pembelajaran

(69)

10. Materi Program mudah dijalankan V Penilaian Skor : 4 = sangat setuju (SS)

3 = setuju (S)

2 = tidak setuju (TS)

1 = sangat tidak setuju (STS)

Skor yang diperoleh dari hasil penilaian angket ahli materi adalah 36. Berdasarkan data, maka tingkat kelayakan materi dalam multimedia interaktif pembelajaran ini adalah (36 : 40) x 100% = 90%.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka media pembelajaran yang dibuat termasuk dalam kategori layak karena berada di range setuju dan sangat setuju bahwa penilaian media baik.

STS TS S SS

[image:69.595.135.509.412.492.2]

10 20 30 35 40

Gambar 7. Range penilaian dari ahli materi

Selain itu ahli materi menambahkan pula beberapa saran dan komentar sebagai berikut :

1. Tampilan lebih disederhanakan karena dianggap terlalu banyak shortcut (tombol pintas).

2. Lebih disempurnakan dari segi materi.

(70)

b. Penilaian Ahli Media

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Dyar Gilang Brosnan, ST yaitu salah satu alumni perguruan tinggi UPN Veteran di Yogyakarta dan seorang multimedia desainer di beberapa perusahaan di Yogyakarta sebagai ahli media. Penilaian oleh ahli media dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2014. Ahli media memberikan masukan untuk pengembangan multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini. Untuk itu peneliti melakukan perbaikan dari segi tampilan, navigasi program serta interaktivitas program.

Hasil dari penilaian ahli media diolah menjadi persentase sehingga dapat diketahui kelayakan penggunaan multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini. Data uji coba ahli media juga disajikan dalam range yang dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil penilaian angket ahli media

NO. ASPEK KRITERIA

KATEGORI

4 3 2 1

1. Tampilan Desain (video, suara, animasi)

Desain yang digunakan menarik V

2. Pemilihan font mudah dibaca V

3. Gambar/ video/ suara jelas V

4. Kualitas audio baik V

5. Konsistensi dan navigasi

Tata penggunaan tombol dan peletakannya konsisten

V

6. Semua tombol berfungsi dengan baik

[image:70.595.112.515.470.756.2]
(71)

7. Petunjuk penggunaan yang diberikan jelas

V

8. Program mudah dijalankan V

9. Kemudahan dalam Penggunaan Program

Pengguna bebas memilih menu yang disajikan

V

10. Program dapat digunakan

berulang kali tanpa kendala

V

Keterangan:

Penilaian Skor : 4 = sangat setuju (SS) 3 = setuju (S)

2 = tidak setuju (TS)

1 = sangat tidak setuju (STS)

Skor yang diperoleh dari hasil penilaian angket ahli materi adalah 34. Berdasarkan data, maka tingkat kelayakan materi dalam multimedia interaktif pembelajaran ini adalah (34 : 40) x 100% = 85%.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka media pembelajaran yang dibuat termasuk dalam kategori layak karena berada di range setuju dan sangat setuju bahwa penilaian media baik.

STS TS S SS

[image:71.595.112.514.109.422.2]

10 20 30 34 40

(72)

Selain itu terdapat pula beberapa saran dan komentar dari ahli media sebagai berikut :

1. Tambahkan efek bunyi pada setiap tombol. 2. Tombol menu bisa selalu di klik.

3. Penggunaan zooming image sudah bagus

4. Tambahkan tombol play pause beserta scroll di layar pada menu video 5. Penggunaan media berbasis web lebih disarankan agar dapat di akses di

berbagai tempat

C. Revisi Produk

(73)
[image:73.595.127.541.171.734.2]

Tabel 8. Multimedia interaktif setelah direvisi

Gambar Keterangan

Keterangan pada menu piano yang tadinya kosong telah

ditulis.

Keterangan pada menu tutorial cajoon yang sebelumnya belum selesai dan terlalu pendek, telah

di perbaiki.

Gambar preview dan zoom pada menu lagu gundul pacul kurang

(74)

D. Produk Akhir

Uji coba lapangan dilakukan kepada 20 siswa kelas VII A di SMP Negeri 12 Yogyakarta yang mengikuti mata pelajaran seni musik. Uji coba dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2014 pada pukul 09.00. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek tampilan media, pengoperasian program, kejelasan materi dan kemanfaatan program. Data ini dikaji untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media. Uji coba dalam penelitian ini dilaksanakan satu kali di ruang kelas VII A SMP Negeri 12 Yogyakarta.

Uji coba dilakukan dengan memberikan angket yang berisi 10 butir pertanyaan kepada 20 siswa. Setiap butir pertanyaan memiliki skor 1(sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3(setuju), 4(sangat setuju). Dari hasil survey dari responden didapatkan total skor 665. Tabel hasil survey dari responden dapat dilihat pada lampiran.

Berikut adalah jumlah skor yang didapatkan : Jumlah siswa (N) = 20

(75)

Nilai maksimal = 10 butir x 4 x 20 siswa = 800

Rata-rata ideal =

2

) (SkormaksimumSkormiinimum

= 2

) 200 800

( 

= 500

Hasil olah data : Jumlah skor (665 : 800) x 100% = 83%

STS TS ` S SS

[image:75.595.133.511.318.393.2]

200 400 600 665 800 Gambar 9. Range penilaian dari responden

(76)

E. Keterbatasan Penelitian

Media pembelajaran ansambel musik sekolah ini dikemas dalam bentuk aplikasi multimedia interaktif atau biasa dikenal dengan program berformat flash. aplikasi ini dibuat dengan software adobe flash profesional CS3. Aplikasi berbentuk flash ini dapat di buka di perangakat komputer dengan player yang mendukung format flash seperti GOM dan adobe flash player maupun aplikasi editor flash apapun. Produk ini dapat di kemas dalam berbagai media elektronik seperti flashdisk, CD/DVD, multimedia card,harddsik, maupun web sehingga er

Produk multimedia interaktif ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut :

1. Produk mampu berjalan dengan baik apabila digunakan di perangkat komputer dengan standar spesifikasi tertentu pada sistem operasi Windows XP Sp2, Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 9, dan Mac Os

2. Produk mampu berjalan dengan baik apabila menggunakan software yang mendukung format flash.

3. Program membutuhkan kapasitas atau ukuran cukup besar yaitu 300 MB. 4. Diperlukan pelatihan khusus terhadap software yang digunakan dalam

pengembangan media dikarenakan software yang digunakan cukup rumit dipelajari.

(77)

Media pembelajaran berbentuk flash ini direkomendasikan mengingat pada era moderen seperti saat ini media elektronik digital atau biasa dikenal sebagai gadget sudah sangat umum dimiliki setiap personal. Perangkat komputer sudah semakin mudah di operasikan bahkan oleh anak kecil sekalipun. maka dari itu peneliti memiliki inisiatif mengembangkan media pembelajaran ansambel musik sekolah berbentuk multimedia interaktif karena peneliti yakin media ini sangat praktis dan mudah dipublikasikan maupun dioperasikan oleh masing-masing siswa maupun guru yang mengajar.

(78)

65

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Media pembelajaran ansambel musik sekolah yang dikembangkan dalam penelitian ini berbentuk multimedia interaktif ansambel musik sekolah yang dikemas dalam bentuk file. File tersebut berupa aplikasi yang berisi teks, gambar, animasi slide, audio dan video yang dibuat dengan sistem interaktif dan mudah digunakan oleh siswa karena disertai dengan tombol-tombol interaktif. File tersebut dapat disimpan di dalam berbagai media seperti flashdisk, CD, Harddisk, perangkat selular maupun yang berbasis WEB. 2) Dari hasil penilaian ahli media disimpulkan bahwa multimedia interaktif

(79)

bahwa penilaian multimedia interaktif ansambel musik sekolah masuk kategori layak dan menarik untuk digunakan sebagai salah satu sumber belajar karena berada di antara kategori setuju dan sangat setuju bahwa penilaian multimedia tersebut baik.

B. Saran Pemanfaatan Produk

1. Sesuai dengan saran ahli materi, bahwa media pembelajaran multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini masih dapat dikembangkan lagi baik dari segi penambahan materi maupun referensi. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini dengan ditambahkan berbagai contoh partitur, video, dan materi pembelajaran ansambel musik yang dapat mengembangkan pengetahuan siswa lebih baik lagi.

2. Para guru mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik sebaiknya menggunakan produk media multimedia interaktif ini sebagai contoh variasi produk media pembelajaran.

3. Media pembelajaran multimedia interaktif ansambel musik sekolah ini diharapkan juga digunakan dalam proses belajar mandiri bagi siswa.

(80)

67

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Ali, Matius. 2008. Seni Musik Untuk SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Busrah, A. Hamzah, dkk. 1983. Pedoman Guru Seni Musik Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Binanto, Iwan. 2005. Konsep Bahasa Pemrograman. Yogyakarta: C. V Andi

Offset.

Creswell, John W. 2012. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fitria, Windi. 2013. Gampang Main Piano Secara Otodidak. Bekasi : Laskar Aksara

Ghuritno, F. Dhanang (2013). Bass Gitar 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2013

Haryanto. 2015. Kajian Konseptual Media Pembelajaran : (http://staff.uny.ac.id /sites/default/files/131656343/kajian%20konseptu al/20meda%20pemb elajaran.pdf (Diakses pada 14 maret 2015)

Hendro (2005). Panduan Praktis Improvisasi Gitar. Jakarta: Puspa Swara

Indriana, Dina (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Yogyakarta: DIVA Press.

Jamalus, (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

(81)

Nasution, (2011). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Okatara, Bebbi (2010). 6 Jam Jago Teknik Vokal. Bandung: PT. Buku Kita Pramono. 2008. Pemanfaatan dalam pembelajaran: (http://msigidhrd.files.word

press.com/2008/06/modul-07-pemanfaatan-multimedia-dalam-pem belajaran.pdf (Diakses pada 2 Mei 2015)

Romi. 2010. Sejarah Piano : http://piano11.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-alat-musik-piano.html) (Diakses pada 9 Septermber 2015)

Schroedl, Scott. 2013. Play Drums Today!. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, Nana, dkk, . 2010. Media Pengajaran(Penggunaan dan Pembuatan). Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

(82)

LAMPIRAN I

(83)

Mata Pelajaran : Seni Musik

Materi Pokok : Ansambel Musik Sekolah Sasaran Program : SMP Kelas VIII

Evaluator :

Tanggal :

Lembar evaluasi ini dibuat untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual yang akan dipertunjukkan kepada Bapak/Ibu. Pendapat, penilaian, kritik, dan saran dari Bapak/Ibu sangat membantu untuk memperbaiki dan meningka

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian R & D (Sugiyono, 2011:298)
Gambar 2. Model Pengembangan Multimedia interaktif sebagai media pembelajaran ansambel musik sekolah di SMP Negeri 12 Yogyakarta
Gambar 3. Prosedur pengembangan
Tabel 1. Silabus mata pelajaran seni musik kelas VII
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Rapat Arus terhadap TDS Larutan Kalium Dikromat pada Waktu Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa TDS akhir larutan kalium dikromat akan semakin menurun seiring meningkatnya

Pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap gula pasir curah terkait. dengan seberapa baik preferensi konsumen terhadap gula pasir curah

Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.. Penggunaan Teknik Ekonometrika, Edisi

KEDUA : Kewajiban sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dilaksanakan oleh seluruh pegawai ASN Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo yang secara bertahap dan dimulai

Penelitian ini didasari oleh fenomena tentang Penerapan Nilai-Nilai Cinta Tanah Air di Kalangan Mahasiswa Universitas Pembangunan Naional “Veteran” Jawa Timur, sehingga

bahwa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 15 Tahun 2007 telah ditetapkan izin atas pengelolaan dan pengusahaan burung walet, maka dalam rangka

Kenyataannya, semakin berkurangnya animo masyarakat kota Palu, khususnya mahasiswa dalam melakukan perjalanan ke kampus Universitas Tadulako dengan menggunakan

Secara parsial menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kestabilan emosi pada remaja yang mengalami sindrom pra menstruasi di SMA Negeri