• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimisme terhadap Kehidupan Pernikahan pada Pasangan Menikah dengan Tingkat Pendidikan Istri Lebih Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Optimisme terhadap Kehidupan Pernikahan pada Pasangan Menikah dengan Tingkat Pendidikan Istri Lebih Tinggi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

1. Identitas Subjek a. Nama

b. Usia

c. Pendidikan

d. Pekerjaan

2. Identitas Suami

Subjek

a. Nama

b. Usia

c. Pendidikan

d. Pekerjaan

3. Hubungan Subjek

dengan Suami

a. Berapa lama mereka menikah

b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan

yang sedang dijalani

4. Perbedaan Tingkat

Pendidikan

a. Tanggapan subjek mengenai perbedaan tingkat

pendidikannya dengan suami

b. Apa yang dipikirkan mengenai

pendidikan/pekerjaan suaminya saat ini

c. Apakah perbedaan tingkat pendidikan suami

berpengaruh pada kehidupan keluarga

d. Bagaimana tanggapan orang tua subjek terhadap

suami dan kehidupan pernikahan subjek

e. Bagaimana tanggapan teman/orang disekitar

terhadap suami dan kehidupan pernikahan subjek

f. Pengaruh perbedaan tingkat pendidikan terhadap

hubungan subjek dengan suami

5. Optimisme pada

Pernikahan

a. Bagaimana subjek memandang sebuah pernikahan

b. Bagaimana pandangan subjek terhadap kehidupan

pernikahannya dengan suami yang memiliki

perbedaan latar belakang pendidikan

c. Apakah subjek memiliki pandangan yang optimis

(6)

Lampiran 4. Koding Data

Verbatim Subjek A

Subjek = S

Penulis = P

P : Selamat sore mbak

S : Sore

P : Sebelumnya saya ingin minta tolong ya, dalam wawancara ini saya

meminta mbak menjadi subjek saya, saya minta tolong agar mbak bisa

menjawab dengan jujur.

S : Iya

P : Emm.. nama mbak siapa?

S : Namanya WK

P : Oke, umur mbak WK?

S : Umurnya 22

P : 22, hmm pendidikan terakhirnya apa mbak?

S : SMA

P : Lalu sekarang pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga atau?

S : kerja di pabrik

P : Pabrik seperti garment2 gitu?

S : Iya betul

P : Kalau suaminya?

S : DM

P : Usianya berapa mbak?

S : 25, pendidikan terakhir SMP

P : SMP dan mbak ida SMA ya?

S : Iya

P : Emm pekerjaan mas DM?

S : Dagang, kayak jualan jajanan di sekolah-sekolah

P : Emm kalau saya boleh tau, sudah berapa lama sih kalian menikah?

S : Ya kira-kira 2tahun, ya kurang lebih 2 tahun

(7)

S : Iya heemb

P : Kalau boleh saya tau ni, sebenernya yang diharapkan mbak WK dari

pernikahan mbak WK sama mas DM tu apa sih?

S : Ya yang diharapkan bisa menjadi keluarga yang bahagia, bisa nyenengin

anak, ya pokok’e seng bahagia-bahagia

P : Pokok’e yang baik-baik gitu ya pengennya ya?

S : Heemb

P : Trus kan tadi mbak bilang kalau mbak WK lulusan SMA, terus mas DMnya

SMP kan

S : Heemb

P : Kan otomatis disini kedudukan mbak WK ya lebih tinggilah pendidikannya,

tanggapan mbak WK sendiri gimana dengan pendidikannya mas DM yang

SMP?

S : Ya ndak papa, kalau pendidikan tu nggak masalah, yang penting.. opo yo

jenenge yo.. yang penting kan saling ngerti, walaupun pendidikan berbeda

kan nggak jadi masalah

P : Emm gitu ya, jadi perbedaan pendidikan antara mbak WK sama mas DM

itu menurut mbak WK nggak masalah

S : Heemb

P : Trus tentang perkerjaan mas DM sekarang?

S : Cukup puas sih, yang penting kan nggak.. opo yo.. cari kerjaan tu halal,

nggak yang neko-neko

P : Brati nggak papalah ya, yg penting halal

S : Heemb iya

P : Trus perbedaan tingkat pendidikan ini ngaruh nggak si sama kehidupan

sehari-hari?

S : Maksudnya?

P : Dalam pembicaraan, dalam menyelesaikan permasalahan, gitu?

S : Enggak ada masalah, yang penting kalau.. aku sebagai istri selalu

menghargai suami walaupun opo tingkat pendidikannya lebih tinggi aku tapi

kan tetep suami aku, jadi tetep lebih menghargai

P : Emm.. terus tanggapan orang tua mbak WK sendiri gimana? A6

A7

A8

(8)

S : Yo kalau orang tua nggak papa soale udah pilihan saya sendiri, kalau saya

seneng berarti orang tua juga ikut seneng

P : Trus kalau orang2 sekitar, temen mbak, tetangga gitu?

S : Enggak, enggak pernah ada yang ngomong

P : Jadi intinya nggak ada pengaruhnya tingkat pendidikan diantara kalian?

S : Nggak ada,

P : Dalam pernikahan ini mbak optimis punya keyakinan nggak sih kalau bakal

punya kehidupan yang lebih baik

S : Ya optimis, sudah menjadi pilihan sejak menikah, optimis kalau dia bisa

membahagiakan

P : Hmm brati kesimpulannya mbak WK optimis kalau kehidupan

pernikahannya bakal lebih baik walaupun dengan perbedaan tingkat

pendidikan kalian

S : Iya heemb

P : Ya udah kalau begitu trimakasih sekali waktunya mbak WK,

S : Iya sama-sama A10

(9)

Verbatim Subjek B

Subjek = S

Penulis = P

P : Selamat sore mbak

S : Iya

P : Perkenalkan nama saya Deviana dari UKSW, disini saya mau minta tolong

kepada mbak untuk jadi subjek penelitian saya, sebelumnya saya

mengucapkan terimakasih kepada mbak karna telah meluangkan waktu untuk

saya,

S : Iya

P : Untuk memulainya saya ingin tahu terlebih dahulu tentang nama, usia,

pendidikan dan pekerjaan mbak terlebih dahulu.

S : Emm nama saya ER, usianya 28 tahun, pendidikan terakhir saya S1, untuk

pekerjaan sekarang saya menjadi ibu rumah tangga.

P : Pendidikan S1, lalu untuk suami mbak ER sendiri nama, usia, pendidikan

dan pekerjaannya?

S : Namanya BW, usianya masih 23, pendidikannya SMK/STM untuk

pekerjaannya di swasta.

P : Berarti mbak ER pendidikan terakhir S1 dan mas BW STM?

S : He’em

P : Untuk pernikahan sendiri sudah berapa lama?

S : Untuk pernikahan sih baru sekitar 1tahun, kami nikah tanggal 13 Februari

2013 kemaren. Emm untuk saat ini sih belum dikasih momongan.

P : Emm ya, baru setahun menikah. Lalu apa sih yang diharapkan mbak ER

dari hubungan pernikahan yang dijalani saat ini.?

S : Ya harapannya ya seperti, ini kan pernikahan itu kan kita jalani karna

ibadah, jadi kita kan berfikirnya untuk yang baik-baik aja, nah semoga

kedepannya nanti tu kita bisa menjadi keluarga yang apa sakinah mawadah

warohmah, tanpa apa harus ada apa ya emmm apa ya gangguan-gangguan

gitu.

P : Lalu tadi mbak ER menyebutkan bahwa kalian memiliki perbedaan

pendidikan dan mbak kan memiliki pendidikan lebih tinggi dari suami mbak, B1

B2

B3

(10)

lha tanggapan mbak tu mengenai perbedaan tingkat pendidikan suami mbak

dengan mbak tu seperti apa?

S : Ya perbedaannya sih... untuk tanggapan saya dengan perbedaan tingkat

pendidikan itu nggak.. nggak ini sih, karna kan yang namanya pernikahan itu

kan yang pertama itu kan didasari karna adanya kecocokan diantara

keduanya, kenyamanan gitu kan, kalau kita udah nyaman pasti kan segala

apapun yang dilakukan itu pasti akan terasa apa ya, enak gitu.

Yang pertama kalau saya tidak melihat dari tingkat pendidikannya tapi dari

tingkat kenyamanan saya terhadap pasangan saya, gitu. Ketika saya apa

misal nanti kalau udah nyaman otomatis, cara kita berkomunikasi, cara kita

apa ya maksudnya emm berinteraksi, itu kan udah enak gitu, jadi menurut

saya kalau status pendidikan itu nggak terlalu berpengaruh, tapi kita dapat

menilai dari orangnya dulu gimana gitu, kita udah nyaman, enak diajak

ngomong, gitu.

P : Lalu dengan pekerjaan suami mbak saat ini gimana menurut mbak?

S : Kalau pekerjaan untuk sekarang sih ya alhamdulillahnya udah apa sih udah

tetep, untuk apa untuk penghasilannya ya udah lumayanlah untuk

menghidupi keluarga, gitu.

P : Apakah perbedaan tingkat pendidikan ini berpengaruh pada kehidupan

keluarga mbak ER? Maksudnya dalam keseharian, kan orang yang berbeda

tingkat pendidikan kan memiliki pandangan yang berbeda dalam setiap

permasalahan, itu berpengaruh nggak?

S : Nggak berpengaruh sih, memang kadang-kadang kan kalau namanya

pemikiran tu perbedaan pasti ada kan, Cuma kan perbedaan itu pasti ada

penyelesaiannya.

P : Lalu tentang orang tua mbak sendiri tanggapannya seperti apa?

S : Kalau orang tua saya sih, orangnya apa ya, terserah dari saya sendiri gitu,

jadi apapun keputusan kamu orang tua tetep mendukung, gitu. Karna itu

sudah menjadi pilihan kamu, gitu. Jadi nggak begitu ini, nggak begitu

mempersoalkan. Yang penting kamu seneng, kamu nyaman, gitu kamu tidak

merasa terbebani atau gimana gitu. B5

B7

(11)

P : Trus pandangan mbak tentang kehidupan pernikahan ini seperti apa? Yakin

nggak kalau mbak akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik bersama

suami mbak?

S : Ya untuk segala sesuatu kan pernikahan itu untuk ibadah mbak, jadi kan

kita udah ada niat ibadah, nah dari kata itu kita jadi berfikirnya positif, jadi

semuanya itu untuk kebaikan semuanya gitu, jadi apa pernikahan itu kan

supaya kita dijauhkan dari perbuatan zina gitu kan supaya kita menjadi lebih

dewasa, lebih tau. Jadi ya harapan saya sih pernikahan ini apa kalau saya sih

lebih optimis ya, karna semua itu kan kayak rizki juga yang ngatur yang

diatas gitu, asalkan kita mau berusaha pasti semuanya ada jalannya, gitu.

P : Brarti intinya disini pandangan mbak tu optimis ya akan memiliki

kehidupan yang lebih baik bersama mas BW seperti itu ya?

S : He’em

P : Oke kalau begitu terimakasih atas waktu yang telah diberikan kepada saya,

terimakasih juga atas bincang-bincang kita tentang perbedaan tingkat

pendidikan ini dan saya mohon maaf jika ada perkataan saya yang mungkin

menyakitkan hati mbak ER.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami beritahukan kepada peserta yang mengikuti seleksi pada paket ini, dipersilahkan untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas. POKJA I

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

Mengikuti ketentuan protokol perjalanan yang ditetapkan oleh Pemerintah bagi peserta seleksi yang berasal dari wilayah yang berbeda dengan lokasi ujian.. Tidak

[r]

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung No : 027/06/25.05.2/PBJ/PL.APBD/409.115.5/2017 tanggal 21 Juli 2017 untuk Pekerjaan Belanja Modal Gedung dan

Berdasar validasi media yang dilakukan oleh ahli materi butir yang mendapatkan kategori sangat layak adalah kesesuaian materi sistem bilangan pada media dengan

Agar terhindar dari hal tersebut maka perlu diadakanya penentuan lokasi permukiman yang sesuai dengan karakteristik lahan yang diakibatkan karena alih fungsi lahan

The aim of this study was to determine the profile of diabetic blood glucose level in rat using a stratified dose streptozotocin (STZ-SD) and multi-low dose