• Tidak ada hasil yang ditemukan

a1904 perencanaan bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "a1904 perencanaan bisnis"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di Negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modal, dsb.

Tampaknya wirausaha baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain. Model seperti ini banyak dijumpai dalam masyarakat bisnis kita. Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr. (1995: x) bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan . Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan ( business plan ) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang. Pandangan di atas mungkin berlaku untuk Negara maju. Akan tetapi, para wirausaha baru di Negara kita kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Minimal harus ada catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya. Misalnya menyangkut orang atau personalia yang akan diberi tugas untuk menjalankan usaha, modal yang akan digunakan, dan sebagainya.

Maka dari itu dibutuhkan Perencanaan bisnis (business plan) yang baik dan kemudian dia mampu membuat usaha yang layak dan menguntungkan atau dengan kata lain produktif dan profitable

1.2 Tujuan

(2)

1.3 Manfaat Rencana Bisnis

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rencana Bisnis Arti Perencanaan Menurut Para Ahli

1. Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

2. M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya

3. Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.

4. Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.

5. Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

6. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.

7. Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.

(4)

2.2 Tahapan-Tahapan Dalam Rencana Bisnis

Proses perencanaan itu bukanlah sebuah proses yang dilakukan dalam satu kali proses, tetapi membutuhkan tahapan-tahapan proses yang berurutan dan saling terkait.

tahapan-tahapan dalam rencana bisnis adalah :

1. Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar,tingkat permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan (change driver).

2. Tahapan pengumpul;an data dari internal dan eksternal.

3. Tapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik ataumetode-metode analisa yang lain.

4. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data daninformasi itu sudah akurat dan benar.

5. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil riset.

6. Tahapan persiapan, pembuatan, dan penyusunan rencana bisnis.

Perencanaan bisnis mencangkup :

1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan

2. Keadaan fisik dan sebuah bangunan yang kita tempati

3. Pegawai, tenaga kerja staff

4. Produk yaang kita hasilkan

5. Sistem informasi mengenai market perusahaan

6. Rincian rugi/laba

7. Perhitungan neraca

8. Prediksi cash flow untuk 2 tahun ke depan

2.3 Pandangan Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Mempersiapkan Rencana Bisnis Ada 2 pandangan yang harus dipertimbangkan dalam mempersiapkan rencana bisnis:

(5)

 Perspektif pemasaran, para pengusaha harus berusaha memandang bisnis merekamelalui sudut pandang pelanggan seorang pengusaha harus berusaha memendang bisnisnya melalui sudut pandanginvestor.

Perkiraan finansial yang baik sangatlah penting.rencana bisnis sangatlah berharga bagi seorang pengusaha, investor yang potensial, atau bahkan karyawan baru yang berusaha untuk membiasakan diri dengan perusahaan, tujuan tujuannya, dan sasarannya karena :

 Membantu kelangsungan hidup perusahaan dalam pasar yang ditunjuk

 Memberikan petunjuk untuk seorang pengusaha dalam mengatur aktivitas aktivitasnya berfungsi sebagai alat yang penting untuk membantu mendapatkan pembiayaan.

2.4 Manfaat Rencana Bisnis

Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis bagi wirausahawan dalam mensukseskan bisnisnya, yaitu :

1. Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik.

2. Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga resiko kegagalan bisadiminimalisir.

3. Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan benar,sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi mercusuar (pedoman) bagi perjalanan bisnisnya. 4. Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berrjalan dengan baik

sesuai rencana bisnis.

5. Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis yangtidak sesuai pada saat menjalankan bisnis

6. Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh dan berkembang.

7. Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang bersifatemosi saja tanpa landasan yang tepat Membantu wirausahawan dalam mencari rekan bisnis, pemodal, investor, atau untuk mengajukan kredit modal kerja ke bank.

Tetapi tidak sedikit juga wirausahawan yang enggan membuat rencana bisnisnya dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Bisnisnya masih terlalu kecil, jadi belum saatnya membuat rencana bisnis. 2. Omzet belum terlalu besar..

3. Organisasi bisnisnya masih sederhana dan tidak terlalu sulit untuk dikendalikan sehingga masih bisa diawasi secara langsung.

4. Merasa yakin bahwa bisnis bisa sukses tanpa rencana bisnis yang tertulis karena semua ada dalam pikiran wirausahawan tersebut.

(6)

6. Bisnis itu bersifat tidak pasti

2.5 Tujuan Perencanaan Bisnis Business plan.Bertujuan untuk :

 Mencari investor

 Menjual perusahaan

 Memulai usaha baru dengan tujuan agar usahanya menjadi besar

 Kredit bank dan lain-lain

2.6 Bagian Penting Dalam Rencana Bisnis

Peta bisnis itu perlu dituangkan dalam rencana bisnis. Ada 5 bagian penting yang harus terkandung dalam rencana bisnis bila digunakan untuk memulai usaha atau mencari investor, yaitu :

1. Mengidentifikasi rencana bisnis 2. Merancang konsep bisnis 3. Membuat peta jalan bisnis

4. Mementukan alternatif-alternatif strategi sebagai rencana cadangan untuk antisipasi dalam meminimalkan risiko yang akan terjadi.

5. Menyusun rencana jalan keluar bila terjadi kegagalan total dalam bisnis atau terjadi likuidasi

bisnis.

Di dalam merencanakan sebuah bisnis, setiap pengusaha sebaiknya menulis rencana bisnis (business plan). Business plan yang baik harus mengandung informasi yang diperlukan pihak-pihak terkait sehubung dengan kepentingan bisnisnya dalam rangka mengambil keputusan yang strategi.

4. Format konsep dan strategi perencanaan keuangan

5. Format-format lain yang dibutuhkan (disesuaikan dengan kebutuhan).

2.7 Format Penyusunan dan Pembuatan Rencana Bisnis

Setiap penyusunan dan pembuatan rencana bisnis setidaknya memiliki garis besar kerangka format penyusunan.

(7)

1. Introduction (perkenalan)

2. Executive summary, dimana biasanya hal tersebut harus clear, exciting, effective,and attractive 3. The product

4. The business 5. The industry 6. Business goals 7. Marketing plan

(8)

BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Rencana bisnis (business plan) merupakan dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh seorang pengusaha yang mendiskripsikan semua elemen eksternal dan elemen internal yang relevan yang terlibat dalam pembentukan sebuah perusahaan baru. Rencana bisnis merupakan langkah awal dari seorang wirausahawan dalam mempersiapkan dan memulai usahanya.

(9)

PERENCANAAN BISNIS

Oleh:

Saiful Bahri

NIM. 12.512.0020

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(10)

MALANG

Referensi

Dokumen terkait

• Mampu membuat suatu Rencana Bisnis dengan menuangkan ide bisnis dalam bentuk dokumen sederhana yang tertulis... •

• Mampu membuat suatu Rencana Bisnis dengan menuangkan ide bisnis dalam bentuk dokumen sederhana yang tertulis... •

Salah satunya adalah pendapat dari Garret Sutton seorang pakar dalam hukum bisnis dan penulis buku The ABC’s of Writing Winning Business Plan, disebutkan bahwa “Bisnis adalah

• Perencanaan usaha (business plan) merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan

Setelah dilakukan praktik bisnis, peserta diminta untuk memyusun action plan/rencana tinadakan ke depan yang akan dilakukan dalam rangka untuk membuka usaha baru sesuai

Rencana evolusi model bisnis Rencana evolusi fungsi layanan Perkiraan evolusi perilaku konsumen Rencana evolusi infrastruktur Perencanaan model bisnis &. fungsi layanan

Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) adalah dua hal yang sangat penting dalam proses bisnis, namun jarang menjadi prioritas karena alasan harganya mahal dan

Model Bisnis UMKM menggunakan pendekatan BMC (Business Model Canvas) sebagai kerangka kerja untuk merancang dan menjelaskan elemen-elemen kunci dari bisnis