• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum Perdagangan KMK347.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum Perdagangan KMK347."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 347/KMK.01/1999

TENTANG

PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN ATAU BAHAN DARI GUDANG BERIKAT UNTUK DIOLAH, DIRAKIT ATAU DIPASANG PADA BARANG

LAIN UNTUK PEMBUATAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TUJUAN DIEKSPOR

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan ekspor kendaraan bermotor dipandang perlu memberikan pembebasan bea masuk atas impor barang dan atau bahan dari Gudang Berikat untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan kendaraan bermotor dengan tujuan untuk diekspor;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a, dipandang perlu menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tempat Penimbunan

Berikat (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3638) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1997 (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3717);

3. Keputusan Presiden Nomor 122/M tahun 1998;

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 399/KMK.01/1996 tentang Gudang Berikat;

MEMUTUSKAN :

(2)

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean; 2. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean;

3. Pembebasan adalah pembebasan bea masuk atas impor barang dan atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan kendaraan bermotor dengan tujuan untuk diekspor;

4. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu;

5. Gudang Berikat adalah suatu bangunan atau tempat dengan batas-batas tertentu yang didalamnya dilakukan kegiatan usaha penimbunan, pengemasan, penyortiran, pengepakan, pemberian merk/label, pemotongan, atau kegiatan lain dalam rangka fungsinya sebagai pusat distribusi barang-barang asal impor untuk tujuan dimasukkan ke Daerah Pabean Indonesian Lainnya (DPIL), Kawasan Berikat, atau direekspor tanpa adanya pengolahan;

Pasal 2

Terhadap barang dan atau bahan asal Gudang Berikat untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan kendaraan bermotor, yang diimpor oleh perusahaan industri perakitan kendaraan bermotor dengan tujuan untuk diekspor dapat diberikan fasilitas pembebasan.

Pasal 3

Untuk memperoleh fasilitas pembebasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan ini.

2. Diajukan oleh perusahaan industri perakitan Kendaraan Bermotor yang mengimpor barang dan atau bahan dari Gudang Berikat.

3. Melampirkan Daftar Keterkaitan antara barang dan atau bahan asal impor dengan kendaraan bermotor yang diekspor dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan ini.

(3)

Pasal 4

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diproses untuk disetujui atau ditolak dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar.

Pasal 5

Dalam hal permohonan disetujui, pemohon wajib :

1. menyerahkan jaminan berupa Jaminan Bank, Custom Bond atau jaminan lainnya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar bea masuk yang terutang sebelum pengeluaran barang dan atau bahan dilakukan.

2. menyimpan dan memelihara dokumen, buku-buku dan laporan yang berkaitan dengan kegiatan impor dan ekspor sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

3. menyampaikan Laporan Ekspor kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali menggunakan formulir sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran III dan IV Keputusan ini, disertai dokumen :

a. fotokopi PIB yang telah diberikan persetujuan keluar oleh Pejabat Bea dan Cukai; b. fotokopi Surat Tanda Terima Jaminan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. fotokopi PRB yang telah mendapat persetujuan muat oleh Pejabat Bea dan Cukai; d. fotokopi Bill of Lading atau Airway Bill.

4. menyampaikan Laporan Penyerahan Barang ke Dalam Negeri atas Penggunaan Barang dan Bahan asal Impor yang mendapat Fasilitas Pembebasan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali menggunakan formulir sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran V dan VI Keputusan ini, disertai dokumen :

a. fotokopi PIB yang telah diberikan persetujuan keluar oleh Pejabat Bea dan Cukai; b. fotokopi SSBC.

Pasal 6

Pemberian fasilitas pembebasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan dalam bentuk Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran VII Keputusan ini.

Pasal 7

(1) Realisasi ekspor harus terlaksana dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pengimporan.

(4)

(3) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, bea masuk yang terutang atas impornya wajib dibayar dan ditagih bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari bea masuk yang terutang terhitung sejak jatuh tempo jangka waktu 6 (enam) bulan sampai dengan pelaksanaan ekspor selama-lamanya 12 (dua belas) bulan.

(4) Apabila realisasi ekspor dilaksanakan setelah bea masuk dibayar selama-lamanya 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pengimporan dapat diberikan restitusi bea masuk.

Pasal 8

(1) Apabila sebelum jangka waktu 6 (enam) bulan dilakukan penyerahan ke dalam negeri, bea masuk dibayar ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar;

(2) Apabila penyerahan ke dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah jangka waktu 6 (enam) bulan, jaminan dicairkan dan ditagih bunga sebesar 12% (dua belas persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar.

Pasal 9

Pengawasan terhadap pemberian fasilitas pembebasan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 10

Pelaksanaan audit di bidang kepabeanan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai ketentuan yang berlaku tentang pelaksanaan audit di bidang kepabeanan.

Pasal 11

Atas barang dan atau bahan yang hasil produksinya seharusnya diekspor atau harus ada di perusahaan, apabila tidak dapat dipertanggungjawabkan, penerima fasilitas wajib membayar bea masuk yang terutang ditambah denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar.

Pasal 12

(1) Sisa barang dan atau bahan hasil produksi dan barang dan atau bahan yang rusak yang diimpor dari Gudang Berikat dapat dijual di dalam negeri dengan dikenakan bea masuk sebesar 5% dari harga jual.

(2) Terhadap barang-barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum dijual di dalam negeri dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

(5)

fasilitas wajib membayar bea masuk yang terutang ditambah denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk yang seharusnya dibayar.

Pasal 13

(1) Sisa barang dan atau bahan hasil produksi dan barang dan atau bahan yang rusak dapat dimusnahkan.

(2) Sisa barang dan atau bahan hasil produksi dan barang dan atau bahan yang rusak yang dimusnahkan, bea masuk tidak ditagih.

(3) Permohonan pemusnahan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi perusahaan yang bersangkutan.

(4) Hasil pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan.

Pasal 14

Atas pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan pemusnahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dipertanggungjawabkan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh yang ditetapkan dalam Lampiran VIII Keputusan ini.

Pasal 15

(1) Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kelebihan pembebasan, maka atas kelebihan tersebut harus dikembalikan ditambah bunga 2% (dua persen) setiap bulan selama-lamanya 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal pengimporan.

(2) Apabila kelebihan pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi unsur-unsur pidana, dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995.

Pasal 16

Ketentuan teknis yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 17

Keputusan ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 1999.

(6)

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 24 Juni 1999 Kepala Biro Umum

u.b.

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen Menteri Keuangan

Ttd

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

(7)

Lampiran I

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

KOP PERUSAHAAN

Nomor : Tanggal …………..

Lampiran :

Hal : Permohonan Fasilitas Pembebasan Barang dan atau Bahan

Yth. Bapak Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Fasilitas Kepabeanan

di Jakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan :

N P W P :

Alamat Kantor :

Telepon : Facsimile :

Alamat Pabrik :

Dalam kedudukan sebagai Produsen Eksportir Kendaraan Bermotor, dengan ini mengajukan permohonan fasilitas pembebasan BM atas impor barang dan atau bahan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan Kendaraan Bermotor dengan tujuan diekspor.

Bersama ini kami lampirkan pula dokumen pendukung antara lain berupa : 1. Rencana impor dan ekspor selama kurun waktu 12 bulan;

2. Realisasi ekspor 12 bulan yang lalu (untuk perusahaan yang pernah melakukan ekspor) 3. Fotokopi kartu NPWP dan PKP

Apabila permohonan ini disetujui, kami menyatakan tunduk pada peraturan yang menjadi dasar pemberian fasilitas ini.

Pemohon.

( ………)

---Salinan sesuai dengan aslinya Menteri Keuangan

Kepala Biro Umum

u.b. Ttd

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

NIP 060051103

(8)

Lampiran II

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

NAMA PERUSAHAAN : ………. NPWP : ………. PERIODE : ……….

No.Urut No. HS Uraian Barang Ekspor Satuan Jumlah No. Urut No. HS

Uraian Barang Impor

Satuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Perkiraan nilai bea masuk yang diminta untuk dibebaskan Rp. ……….,00 (………) Pimpinan Perusahaan a.n. Menteri Keuangan

Direktur Jenderal Bea dan Cukai

……… ………

(Cap Perusahaan) (Cap Dinas)

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Umum Menteri Keuangan

u.b.

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen ttd.

Bambang Subianto Mustafa Husien, SH

NIP 060051103

RENCANA PRODUKSI/HASIL OLAHAN EKSPOR KEBUTUHAN BARANG/BAHAN IMPOR MENTERI KEUANGAN

(9)

Lampiran III

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

KOP PERUSAHAAN

Nomor : Tanggal …………..

Lampiran :

Hal : Laporan ekspor atas barang dan atau bahan asal Impor

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe ……….

di ……….

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan :

N P W P :

Alamat Kantor :

Telepon : Facsimile :

Alamat Pabrik :

Dengan ini mengajukan Laporan Ekspor yang ke ………….. sebagai pertanggung jawaban kami atas penggunaan barang dan bahan asal impor yang telah mendapat fasilitas pembebasan.

Apabila dari hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap pembukuan kami membuktikan bahwa laporan ekspor ini telah kami laporkan dengan tidak sebenarnya, kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemohon.

( ………) Tembusan :

1. Direktur Fasilitas Kepabeanan; 2. Direktur Verifikasi dan Audit; 3. Kepala Kantor Wilayah ………

---Salinan sesuai dengan aslinya Menteri Keuangan

Kepala Biro Umum

u.b. Ttd

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

NIP 060051103

(10)

Lampiran IV

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

NAMA PERUSAHAAN : ………. NPWP : ………. LAPORAN KE : ……….

NO. KODE HS JUMLAH/ BM

URUT BARANG NO./TGL JUMLAH/S

ATUAN SATUAN (RP)

1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL NILAI Rp. BEA MASUK

Pejabat Bea dan Cukai, Pimpinan Perusahaan,

……… ………

(Cap Dinas)) (Cap Perusahaan)

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Umum Menteri Keuangan

u.b.

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen ttd.

Bambang Subianto Mustafa Husien, SH

NIP 060051103

REALISASI EKSPOR

PEB

PEMAKAIAN BARANG DAN ATAU BAHAN DAN NILAI IMPOR

MENTERI KEUANGAN

LAPORAN EKSPOR ATAS PENGGUNAAN BARANG DAN BAHAN ASAL IMPOR YANG MENDAPAT FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK

(11)

Lampiran V

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999 KOP PERUSAHAAN

Nomor : Tanggal …………..

Lampiran :

Hal : Laporan penyerahan ke dalam negeri Atas barang dan atau bahan asal impor

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe ……….

di ……….

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan :

N P W P :

Alamat Kantor :

Telepon : Facsimile :

Alamat Pabrik :

Dengan ini mengajukan Laporan Penyerahan ke Dalam Negeri yang ke ………….. sebagai pertanggung jawaban kami atas penggunaan barang dan bahan asal impor yang telah mendapat fasilitas pembebasan.

Apabila dari hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap pembukuan kami membuktikan bahwa laporan ekspor ini telah kami laporkan dengan tidak sebenarnya, kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemohon.

( ………) Tembusan :

4. Direktur Fasilitas Kepabeanan; 5. Direktur Verifikasi dan Audit; 6. Kepala Kantor Wilayah ………

---Salinan sesuai dengan aslinya Menteri Keuangan

Kepala Biro Umum

u.b. Ttd

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

NIP 060051103

(12)

Lampiran VI

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

NAMA PERUSAHAAN : ………. NPWP : ………. LAPORAN KE : ……….

NO. KODE HS JUMLAH/ BM

URUT BARANG NO./TGL JUMLAH/SATUAN SATUAN (RP)

1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL NILAI Rp. BEA MASUK

Pejabat Bea dan Cukai, Pimpinan Perusahaan,

……… ………

(Cap Dinas)) (Cap Perusahaan)

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Umum Menteri Keuangan

u.b.

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen ttd.

Bambang Subianto Mustafa Husien, SH

NIP 060051103

REALISASI PENYERAHAN KE DALAM NEGERI

PIB

PEMAKAIAN BARANG DAN ATAU BAHAN DAN NILAI IMPOR

MENTERI KEUANGAN

LAPORAN PENYERAHAN KE DALAM NEGERI ATAS

YANG MENDAPAT FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK

NOMOR

(13)

Lampiran VII

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

TENTANG

PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN ATAU BAHAN DARI GUDANG BERIKAT UNTUK DIOLAH, DIRAKIT ATAU DIPASANG PADA

BARANG LAIN UNTUK PEMBUATAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TUJUAN DIEKSPOR KEPADA PT. ………..

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap permohonan PT. ……….. diperoleh kesimpulan bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat untuk diberikan pembebasan bea masuk;

b. bahwa berdasarkan huruf a, dipandang perlu memberikan pembebasan bea masuk atas impor barang dan atau bahan dari Gudang Berikat untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan Kendaraan Bermotor dengan tujuan diekspor kepada PT. ………..;

Mengingat : 1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 399/KMK.01/1996 tentang Gudang Berikat;

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : …………. Tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang dan atau Bahan dari Gudang Berikat untuk Diolah, Dirakit atau Dipasang pada Barang Lain untuk Pembuatan Kendaraan Bermotor dengan tujuan Ekspor;

MEMUTUSKAN :

(14)

PERTAMA : Terhadap pemasukan barang dan atau bahan dari Gudang Berikat PT. ………. Periode ……… sampai dengan ………., dengan perkiraan nilai barang ………… (……….) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini diberikan pembebasan Bea Masuk.

KEDUA : Barang sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA hanya digunakan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk pembuatan kendaraan bermotor dengan tujuan ekspor dan tidak boleh dipindahtangankan dan/atau dipindahlokasikan tanpa persetujuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

KETIGA : Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud diktum KEDUA tidak dipenuhi dan/atau terdapat penyalahgunaan, pemberian pembebasan sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA dinyatakan batal dan kepada yang bersangkutan diwajibkan melunasi Bea Masuk yang terutang serta denda sebesar 100% (seratus persen) dari bea masuk yang terutang.

KEEMPAT : Pemberian persetujuan pembebasan ini sewaktu-waktu dapat dilakukan audit di bidang kepabeanan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

KELIMA : Penerima fasilitas pembebasan sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan No. ……… tanggal ……….

KEENAM : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan/kekurangan dalam surat keputusan ini akan diadakan perubahan/pembetulan seperlunya.

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Keuangan RI (tanpa lampiran);

2. Menteri Perindustrian dan Perdagangan (tanpa lampiran); 3. Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (tanpa lampiran); 4. Direktur Jenderal Pajak (tanpa lampiran);

5. Direktur Verifikasi dan Audit; 6. Kepala Kantor Wilayah;

7. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ………

(15)

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal

a.n. Menteri Keuangan RI

Direktur Jenderal Bea dan Cukai

………. NIP. 0600 …………

Salinan sesuai dengan aslinya Menteri Keuangan

Kepala Biro Umum

u.b. Ttd

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

(16)

Lampiran VIII

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 347/KMK.01/1999 Tanggal : 24 Juni 1999 KOP PERUSAHAAN

Nomor : Tanggal …………..

Lampiran :

Hal : Laporan Pemusnahan/Penjualan Waste/Reject/Sisa Barang/Bahan Yth. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe ……….

di ……….

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan :

N P W P :

Alamat Kantor :

Telepon : Facsimile :

Alamat Pabrik :

Dengan ini menyampaikan Laporan ke ……….. atas pemusnahan/penjualan waste/reject/sisa barang/bahan yang tidak diekspor sebagai pertanggung jawaban kami atas penggunaan barang dan bahan asal impor yang telah mendapat fasilitas pembebasan bea masuk. Sebagai kelengkapan dokumen, bersama ini kami sampaikan :

1. Daftar barang sisa/waste bahan impor yang dimusnahkan/dijual; 2. SSBC dan SSP;

3. Fotokopi PIB;

4. Fotokopi faktur penjualan; atau 5. Berita acara Pemusnahan.

Apabila dikemudian hari, hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap pembukuan kami membuktikan bahwa laporan ini telah kami laporkan dengan tidak sebenarnya, kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemohon.

( ………) Tembusan :

7. Direktur Fasilitas Kepabeanan; 8. Direktur Verifikasi dan Audit; 9. Kepala Kantor Wilayah ………

---Salinan sesuai dengan aslinya Menteri Keuangan

Kepala Biro Umum

u.b. Ttd

Kepala Bagian Tata Usaha Departemen

Mustafa Husien, SH Bambang Subianto

NIP 060051103

Referensi

Dokumen terkait

Catatan aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan daya saing daerah adalah Aspek Ekosistem Inovasi, dimana pada aspek ini hanya memiliki nilai 2.279 menjadi terendah dari

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat di daerah dilaksanakan berdasarkan asas Dekonsentrasi dan asas Tugas Pembantuan. Pelaksanaan kedua asas tersebut

Air yang sudah terpanasi mengalir ke dalam batuan reservoir (batuan tersier), kemudian mengalir melalui sesar- sesar normal dan muncul sebagai outflow berupa mata airpanas Oka

 Dengan meletakkan tumit dilan Dengan meletakkan tumit dilantai tai jari-jari di jari-jari di kedua belah kaki diluruskan keatas lalu. kedua belah kaki diluruskan keatas

Dari hasil analisis dimensi promosi yang dilakukan perusahaan dalam melakukan strategi pemasaran tahu pada usahaan desa Sindang Panjang Panjung Sakti Pumi Kabupaten

Dalam suatu segitiga, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut lancip samadengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain, dikurangi dengan dua kali hasilkali

D.I Lung yang saudara ikuti pada Pokja Pengadaan Barang / Jasa pada Dinas Pengairan Kabupaten Gayo Lues, mengundang saudara untuk hadir dalam rangka Klarifikasi

Sesuai Perencanaan Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor   11 54.065.000,00 Banda Aceh Sesuai. Perencanaan Revitalisasi Puskesmas Kuta