MINAT MAHASISWA BERDASARKAN KURIKULUM
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS XYZ
Budi Arifitama
Teknik Informatika, Universitas Trilogi Jl. Kampus Trilogi /STEKPI No.1 E-mail: [email protected]
Abstract
In this modern days, various professions exists, especially in the field of information technology, college students tends became confused and struggle on which profession should the student take after their graduation, students are still undecided in determining their interest in the IT profession as well as subjects that support the direction of the profession. Based on these problems, I created an expert system to determine the requisition for the students to match the profession of IT in accordance with the existing curriculum in informatics engineering at the university xyz.
Abstrak
Beragam profesi di dunia kerja khususnya di bidang teknologi informasi menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki kesulitan dalam menentukan profesi apa yang mereka akan geluti setelah kelulusan, mahasiswa masih bimbang dalam menentukan minat bidang profesi di TI serta matakuliah yang mendukung ke arah profesi tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut , dibuat sebuah sistem pakar untuk menentukan perminatan mahasiswa pada profesi dunia kerja TI sesuai dengan kurikulum yang ada di program studi teknik informatika universitas xyz.
Kata kunci: Sistem pakar, perminatan TI
1. PENDAHULUAN
Dunia kerja adalah salah satu tahapan setelah kelulusan yang harus dihadapi oleh mahasiswa dari perguruan tinggi, hadirnya jenis pekerjaan yang sangat beragam pada industri informatika seperti programmer, administrator jaringan, sistem analis, serta jenis pekerjaan lainnya, menjadikan mahasiswa cenderung memiliki kesulitan dalam menentukan bidang profesi mana yang ingin mereka geluti. Hal ini berdampak pada alur perkuliahan mahasiswa pada saat menjalani perkuliahaan di perguruan tinggi. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar dapat menyelesaikan masalah seperti yang bisa dilakukan oleh para ahli. Dalam hal ini, sistem pakar digunakan untuk membantu mahasiswa, untuk mendapatkan gambaran profesi mana yang cocok bagi mahasiswa yang tentunya mengacu pada kurikulum program studi teknik informatika.
Pada dasarnya ide pembuatan dari sebuah sistem pakar adalah mengadopsi hasil dari pemikiran dan pengetahuan dari manusia ke dalam sebuah alat komputasi yaitu komputer, untuk menghasilkan sebuah solusi dari sebuah
permasalahan yang timbul. Inti dari sebuah sistem pakar berada pada proses generate yang dilakukan pada saat dilakukan pemakaran. Peran pemilihan sebuah metode yang digunakan dalam sistem pakar menjadi penting, penggunaan metode yang tepat menentukan ketepatan dan keakuratan dari solusi yang ditawarkan kepada user sebagai pengguna. Menurut Giarratano dan Riley, sistem pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Metode yang digunakan pada penelitian adalaha metode binary tree digunakan sebagai metode penelusuran pengetahuan dari sistem pakar. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis melakukan penelitian pembuatan perancangan sistem pakar untuk membantu mahasiswa menentukan perminatan mengacu kurikulum di universitas xyz.
2. METODOLOGI
Sebagai upaya penyelesaian permasalahan dari penelitian, metode pelacakan yang digunakan dalam penelitian untuk pembuatan aplikasi sistem pakar perminatan mahasiswa adalah
menggunakan Forward Chainning. Forward chaining merupakan sebuah metode pencarian/ penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan, penelusuran dimulai dari fakta yang ada lalu bergerak maju melalui premis-premis untuk menuju ke kesimpulan. Jika klausa premis sesuai dengan situasi, maka proses akan memberikan kesimpulan akhir. Dari penjelasan diatas, didapatkan bahwa konsep pergerakan atau penelusuran yang di ilustrasikan pada gambar 1, dari metode forward chaining adalah dengan menelusuri premis satu per satu secara bertahap, dimana setiap tahap diwakilkan oleh premis sebagai penghubung ke premis lainya sesuai dengan fakta yang dimiliki oleh pengguna untuk memberikan hasil solusi akhir yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sebagai gambaran dari pola kerja forward chaining, binary tree pada gambar 2 digunakan sebagai pemodelan dari premis yang digunakan, dimana node awal yaitu root, adalah tahapan awal dari proses penelusuran dimana dengan menggu-nakan binary tree tentunya hanya terdapat 2 jalur yang dapat dilalui hingga penelusuran paling akhir yang memberikan rekomendasi solusi kepada pengguna.
3. HASIL dan PEMBAHASAN
Sistem pakar memerlukan komponen pengetahuan/knowledge, adapun perancangan knowledge dari sistem pakar sendiri dilakukan dengan cara mendapatkan pengetahuan dari pengalaman pribadi serta menanyakan langsung kepada pelaku industri TI mengenai kebutuhan dari beberapa profesi yang ada di TI. Berdasarkan kurikulum program studi, terdapat 9 jenis profesi yang dapat dijadikan acuan yaitu IT support, umum, network engineer, web developer, programmer, web design, system analyst, quality assurance, database administrator.
Gambar 1. Gambaran Kerja Forward Chaining
Gambar 2. Contoh Binary Tree
Gambar 3. Skema Logika Basis Data 3.1 Perancangan Basis Data Sistem Pakar Perancangan basis data pada aplikasi sistem pakar pada penilitian ini sangat sederhana, dimana percancangan menggunakan logical design dan physical design. Basis data pada sistem pakar hanya untuk menyimpan data knowledge dari premis dan solusi. Pada tahapan perancangan skema basis data yang pertama logical design, digunakan konsep relational database.
Dari hasil ilustrasi gambar 3, terdapat dua tabel yang saling tekait, yaitu tabel knowlwdge dan tabel solusi. Tabel pertama yaitu knowledge berisikan D, Tanya, Fakta YA, Fakta TIDAK, Ya, dan Tidak, dimana pembentukan dari sebuah knowledge diperuntukan sebagai penyimpanan fakta dan premis dari sistem pakar. Tabel kedua adalah tabel solusi, berisikan field ID, Solusi MKWAJIB, MKPIL, MKPEN, dimana pemben-tukan tabel solusi diperunpemben-tukan untuk menghu-bungkan premis premis yang telah dibentuk pada tabel knowledge untuk dicarikan solusi terbaik secara bertahap. Tahapan perancangan berikutnya adalah perancagan dengan skema physical design.
Tabel 1. Knowledge Sistem Pakar
No Field Tipe
Data Lebar Keterangan
1 #ID Text 5 Primary
Key
2 Tanya Text 255
3 FaktaYA Text 5 4 FaktaTIDAK Text 5
Tabel 2. Solusi Sistem Pakar
No Field Tipe
Data Lebar Keterangan
1 #ID Text 5 Primary
Key 2 Solusi Text 40
3 MKWAJIB Text 40 4 MKPIL Text 40
5 MPEN Text 40
3.2. Perancngan Knowledge Sistem Pakar
Binary tree digunakan sebagai model untuk k memudahkan pembuatan knowledge dari sistem pakar, yang dapat dilihat pada gambar 3. Berdasarkan permodelan dari gambar 3, maka dapat kita bentuk knowledge adalah dalam bentuk pertanyaan seperti pada tabel 1, serta penelusuran dari sistem pakar tersebut menggunakan metode forward chainning dan didapatkan beberapa premis dala bentuk pertanyaan seperti pada tabel 1.
Tabel 3. Pertanyaan Sistem Pakar
ID PERTANYAAN
T1
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan software?
T10
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan pemrograman desktop/mobile T11
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan perancangan aplikasi online?
T12
Apakah kamu suka dengan hal yang berhubungan dengan perancangan aplikasi desktop/mobile?
T13
Apakah kamu suka dengan hal yang berhubungan dengan data?
T14
Apakah kamu suka dengan hal yang berhubungan dengan database? T15
Apakah kamu suka menganalisa sebuah sistem ?
T16
Apakah kamu suka dengan hal yang berhubungan dengan manajemen? T17
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan perolehan informasi?
T2
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan hardware
T3
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan komputer?
T4
apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan coding?
T5
apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan perancangan?
T6
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan data?
T7
Apakah kamu suka hal yang berbau troubleshooting?
T8
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan jaringan?
T9
Apakah kamu suka hal yang berhubungan dengan pemrograman online?
Informasi premis pada tabel 3, adalah informasi yang berisikan premis serta pertanyaan yang akan tersimpan di dalam database. Premis/pertanyaan terhubung dengan beberapa perminatan yang dimiliki oleh program studi. Setelah perancangan pertanyaan selesai dibuat maka dilanjutkan dengan pembentukan fakta seperti pada tabel dan tabel. Pembentukan fakta digunakan untuk melihat rinician keterhubungan dari pemilihan awal hingga akhir dari siistem pakar.
Tabel 4. Pembentukan Fakta Benar
ID Fakta YA
T1 Berhubungan dengan Software T10
Berhubungan dengan Desktop/Mobile Coding
T11
Berhubungan dengan perancangan Online
T12
Berhubungan dengan perancangan aplikasi desktop/mobile
T13
Berhubungan dengan pengumpulan data
T14 Berhubungan dengan Database T15
Berhubungan dengan analisa kebutuhan sistem
T16 Berhubungan dengan Manajemen T17
Berhubungan dengan Perolehan Informasi
T2 Berhubungan dengan Hardware T3 Umum
T4 Berhubungan dengan coding T5 Berhubungan dengan perancangan T6 Berhubungan dengan Data
T7 Berhubungan dengan troubleshooting T8 Berhubungan dengan jaringan T9 Berhubungan dengan online coding
Tabel 5. Pembentukan Fakta Salah
ID Fakta TIDAK
T1 Tidak Berhubungan dengan Software T10
Tidak berhubungan dengan desktop/mobile Coding T11
Tidak berhubungan dengan Perancangan Online T12
Tidak berhubungan dengan
perancangan aplikasi desktop/mobile T13
Tidak berhubungan dengan pengumpulan data
T14 Tidak berhubungan dengan database T15
Tidak berhubungan dengan analisa kebutuhan sistem
T16 Tidak berhubungan dengan Manajemen T17
Tidak berhubungan dengan Perolehan Informasi
T2 Tidak berhubungan dengan Hardware
T3 Tidak Umum
T4 Tidak Berhubungan dengan Coding T5
Tidak Berhubungan dengan perancangan
T6 Tidak berhubungan dengan Data T7
Tidak berhubungan dengan troubleshooting
T8 Tidak berhubungan dengan jaringan T9
Tidak berhubungan dengan Online Coding
Tabel 6. Hubungan Antar Solusi
ID Ya Tidak T1 T4 T2 T10 S5 T5 T11 S6 T12 T12 T13 T6 T13 T15 T16 T14 T17 T3 T15 S7 T16 T16 S8 T3 T17 S9 T3 T2 T7 T3 T3 S1 S10 T4 T9 T5 T5 T11 T6 T6 T14 T1 T7 S2 T8 T8 S3 T3 T9 S4 T10
Penentuan urutan dari node mana yang dituju menggunakan metode forward chaining yaitu penelusuran fakta-fakta yang ada sehingga mendapatkan solusi. Adapun keterhubungan dari tiap pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4, dimana setiap pertanyaan yang dijawab “Ya” maupun “Tidak” akan menuju ke pertanyaan selanjutnya maupun solusi yang dituju.
3.3 Perancngan Solusi Sistem Pakar
Perancangan solusi dari sistem pakar dilakukan sebagai bentuk penyelesain atas permasalahan yang ada, solusi pada sistem pakar adalah profesi di dunia industri di bidang TI yang mengacu berdasarkan kurikulum dari program studi. Dari kurikulum tersebut, didapatkan 9 jenis profesi di bidang teknologi informasi yang dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 7. Tabel Solusi Sistem Pakar
ID Solusi MKWAJIB MKPIL MPEN
S1 Umum - - -
S2 IT Support MKWAJIB MKPIL MPEN
S3 Network Engineer MKWAJIB MKPIL MPEN
S4 Web Developer MKWAJIB MKPIL MPEN
S5 Programmer MKWAJIB MKPIL MPEN
S6 Web Designer MKWAJIB MKPIL MPEN
S7 System Analyst MKWAJIB MKPIL MPEN
S8 Quality Assurance MKWAJIB MKPIL MPEN
S9 Database Administrator MKWAJIB MKPIL MPEN
Tabel 8.Solusi Programmer
PROGRAMMER MK Wajib : Pengantar pemrograman Struktur Data DPBO MK Pilihan : Grafik Komputer Pengolahan Citra Pembelajaran Mesin Sistem Pakar
Sistem Pengambilan Keputusan MK Pendukung Sistem Basis Data
Analisi Algoritma
Interaksi Manusia dan Komputer Rekayasa Perangkat Lunak
Manajemen Proyek Perangkat Lunak Penjaminan Mutu Perangkat Lunak
Field MK WAJIB adalaha matakuliah wajib, field MK PIL adalah mata kuliah pilihan dan MK PEN adalah Mata Kuliah Pendukung. Berikut pada tabel 6 adalah contoh dari solusi programmer beserta rincian mata kuliah.
3.4 Implementasi
Implementasi dari aplikasi sistem pakar dengan solusi akhir profesi Web Developer dilaksanakan dengan cara pertama dengan menekan tombol diagnosa di menu utama, yang kemudian akan muncul pertanyaan pertanyaan yang harus di jawab oleh pengguna dengan jawaban ”Ya” maupun ”Tidak” seperti pada gambar 5, gambar 6, dan gambar 7.
Gambar 5. Diagnosa pertanyaan 1
Gambar 6. Diagnosa pertanyaan 2
Gambar 7. Diagnosa pertanyaan 3
Setelah proses menjawab pertanyaan akan tercetak hasil akhir atau solusi dari sistem pakar dimana pengguna juga akan mendapatkan informasi mengenai matakuliah apa saja yang perlu mahasiswa perhatikan untuk mendukung perminatan berdasarkan solusi yang diberikan.
Pada form analisa yang terletak di gambar memperlihatkan rincian dari seluruh pertanyaan yang dijawab oleh mahasiswa secara satu persatu hingga kesimpulan dari solusi yang diberikan. Informasi yang didapatkan pada form analisa pada gambar 8, diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk memahami alasan dari solusi yang diberikan oleh sistem pakar.
Contoh implementasi ke dua dari aplikasi sistem pakar adalah solusi untuk profesi IT Support. Penggunaan sama seperti halnya pada penjelasan sebelumnya bahwa pengguna diharuskan menja-wab pertanyaan pertanyaan seperti yang ditampil-kan pada gambar 10, gambar 11, dan gambar 12, diman akan menghasilkan sebuah solusi seperti pada gambar 13 dan 14.
Contoh implementasi ke tiga dari aplikasi sistem pakar adalah solusi untuk profesi Database. Penggunaan sama seperti halnya pada penjelasan sebelumnya bahwa pengguna diharuskan menja-wab pertanyaan pertanyaan seperti yang ditampil-kan pada gambar 15, gambar 16, dan gambar 17, gambar 18 dan gambar 19, dimana akan mengha-silkan sebuah solusi seperti pada gambar 20 dan 21.
Gambar 9. Alasan Sistem Pakar
Gambar 10. Pertanyaan 1 IT Support
Gambar 11. Pertanyaan 2 IT Support
Gambar 13. Alasan Sistem Pakar
Gambar 14. Alasan Sistem Pakar
Gambar 15. Pertanyaan 1
Gambar 16. Pertanyaan 2
Gambar 17. Pertanyaan 3
Gambar 19. Pertanyaan 5
Gambar 20. Pertanyaan 6
Gambar 21. Alasan Sistem Pakar
4. SIMPULAN dan SARAN
Aplikasi sistem pakar perminatan mahasiswa pada bidang teknologi informasi yang mengacu pada kurikulum teknik informatika telah mampu membantu mahasiswa program studi teknik informatika dalam menentukan pilihan bidang studi yang dipilih. Namun tentunya masih banyak pengembangan yang dapat dilakukan untuk penelitian lebih lanjut yaitu mengukur kecocokan kebutuhan indusrti dengan hasil lulusan universitas.
5. DAFTAR RUJUKAN
Arnaka Sandy Putra, 2013. Sistem Pakar Pende-teksi Penyakit Gigi Berlubang Dengan Metode Forward Chaining Pada Klinik Dokter Gigi "Ani Subekti" Semarang, TransIT Vol 1 no 2, Semarang
Agustinus Prasetyo Mahardika, 2013. Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Kulit Pada Ma-nusia Dengan Metode Forward Chaining, TransIT Vol 1 no 2, Semarang
Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat, 2008. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 21 Juni, Jogjakarta Durkin, John, Expert System: Design and
Deve-lopment 1st edition. 1994
Giarratano Joseph C., Riley Gary D, Expert Systems: Principles and Programming, Fourth Edition, Course Technology
Gusti Ayu Kadek Tuti.A, Rosa Delima, Umi Proboyekti, Penerapan Forward Chainning Pada Program Diagnosa Anak Penderita Autisme, Jurnal Informatika, Vol 5, No 2, November, 2009
Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Penerbit Andi Publisher, 2006
Kusumadewi, S., Artificial Intellegence (Teori dan Aplikasinya), Penerbit Graha Ilmu, Yogjakarta, 2003
Luther Latumakulita, Chriestie E. J. C. Monto-lalu, 2011. Sistem Pakar Pendiagnosa Pe-nyakit Ginjal, Jurnal Ilmiah Sains Vol 11, April.
Uky Yudatama, 2008. Sistem Pakar untuk Diag-nosis Kerusakan Mesin Mobil Panther Berbasis Mobil,Jurnal Teknologi, Volume 1 Nomor 2, Desember.