• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Tourism Attraction, Electronic Word of Mouth, Destination Image, Visiting Interest, Loyalty, Tourist Destination Destinations.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Tourism Attraction, Electronic Word of Mouth, Destination Image, Visiting Interest, Loyalty, Tourist Destination Destinations."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PARIWISATA YANG MEMPENGARUHI MINAT BEKUNJUNG SERTA LOYALITAS WISATAWAN

MANCANEGARA

(Studi Kasus 5 Destinasi Wisata Favorit di Bali)

Kiffa Amalia -13215736 Pembimbing :

Dr. Ely Sapto Utomo, SE, MM

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma JL. Bintara I RT 006/ RW 002 No.42A Bekasi Barat, Jawa Barat.

Email : kiffaamlia.ka@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of tourist attraction variables, Electronic Word of Mouth, and Destination Image on loyalty with visiting interest as an intervening variable simultaneously and partially. In addition, to determine the variables that most influence the interest in visiting and to determine the effect of visiting interest on visitor loyalty.

The technique of collecting data is by distributing questionnaires based on accidental sampling and with a large sample of 100 respondents. At the analysis stage, the validity and reliability test, normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, multiple linear regression, coefficient of determination, F test and t-test were carried out as well as path analysis. Testing this model using the SPSS application.

The results showed that interest in visiting was significantly influenced by Tourist Attraction, Electronic Word of Mouth and, Destination Image, either partially or simultaneously. Multiple linear regression shows the Coefficient of Tourist Attraction, Electronic Word of Mouth, and Destination Image have a positive influence on interest in visiting. The t test shows that the variables of Tourist Attraction, Electronic Word of Mouth, and Ctra Destinations have a positive and significant effect where the destination image variable has the greatest influence in this study compared to other variables while the Tourism Attraction variable has the smallest and significant effect on visiting interest.

Keywords: Tourism Attraction, Electronic Word of Mouth, Destination Image,

Visiting Interest, Loyalty, Tourist Destination Destinations.

(xiii + 62 + Attachments) Bibliography (2009 - 2019)

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Daya Tarik Wisata, Electronic Word of Mouth, dan Citra Destinasi terhadap loyalitas dengan minat berkunjung sebagai variabel intervening secara simultan juga parsial. Selain itu untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berkunjung serta mengetahui pengaruh minat berkunjung terhadap loyalitas pengunjung. Teknik pengumpulan data yaitu dengan penyebaran kuesioner yang disebar berdasarkan Accidental sampling dan dengan banyaknya sample yakni 100 responden. Pada tahap analisis dilakukan uji validitas dan reabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji F dan uji-t serta analisis jalur. Pengujian model ini mengunakan aplikasi SPSS.

Hasil penelitian menunjukan bahwa minat berkunjung dipengaruhi secara signifikan oleh Daya Tarik Wisata, Electronic Word of Mouth dan, Citra Destinasi, baik secara parsial maupun simultan. Regresi linier berganda menunjukan Koefiesien Daya Tarik Wisata, Electronic Word of Mouth, dan Citra Destinasi memiliki pengaruh positif terhadap minat berkunjung. Uji t menunjukkan variabel Daya Tarik Wisata, Electronic Word of Mouth, dan Ctra Destinasi berpengaruh positif dan signifikan dimana variabel citra destinasi memiliki pengaruh terbesar dalam penelitian ini dibanding variabel lain sedangkan variabel Daya Tarik Wisata memiliki pengaruh terkecil dan signifikan terhadap minat berkunjung.

Kata Kunci : Daya Tarik Wisata, Electronic Word of Mouth, Citra Destinasi, Minat Berkunjung, Loyalitas, Destinasi Tujuan Wisata.

(xiii+62+Lampiran)

Daftar Pustaka ( 2009 – 2019 )

PENDAHULUAN

Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun

2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang menurut Anggraini (2017). Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu

(3)

mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata.

Menurut Stephen Williams (2009) telah mengamati bahwa masalah struktural seperti kehilangan pasar dan ketidakmampuan untuk mempertahankan infrastruktur resort adalah gejala penurunan dari pada penyebab. Sebaliknya, ia berpendapat, penyebab harus dicari dalam proses yang lebih mendalam dari perubahan budaya. Ironisnya, mungkin, meskipun wisatawan telah mulai meninggalkan tujuan pantai tradisional yang mendukung tempat-tempat rekreasi baru, salah satu fungsi yang membantu untuk mempertahankan resort di berbagai daerah pariwisata mereka berkembang berperan sebagai basis dari mana pedalaman lebih luas dari pedesaan dan perkotaan lainnya spasi dapat dieksplorasi. desa wisata, khususnya, belum mengalami stagnasi dan penurunan yang telah mempengaruhi banyak resort. Pola pengeluaran rendah oleh pengunjung tersebut telah diatur dalam gerak spiral hilangnya pendapatan, investasi berkurang, daya tarik berkurang. Kegagalan untuk beradaptasi dan bersaing dengan tujuan baru, baik di Inggris dan luar negeri telah efek samping pada posisi kompetitif.

Berikut ini ditampilkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menurut Badan Pusat Statistika (BPS) selama 3 tahun kebelakang.

Jumlah Kunjungan WISMAN ke Indonesia Menurut BPS

Sumber : Badan Pusat Statistik Dapat dilihat dari diagram diatas terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang cukup signifikan selama tiga tahun kebelakang, dimulai dari januari 2017 hingga agustus 2019.

Jumlah Kunjungan WISMAN Jan – Jul 2019 Melalui Pintu Udara Menrut

BPS

Sumber : Badan Pusat Statistik Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, diantaranya adalah Bali, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra utara, Lampung, Sulawesi selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatra Barat. Dan juga data statistik menurut BPS menunjukkan bahwa Provinsi Bali merupakan Daerah penyumbang jumlah WISMAN terbanyak pertama di Indonesia melalui jalur udara.

Pulau Bali memiliki sangat banyak obyek wisata menarik untuk dikunjungi, mulai dari objek wisata

Pintu Udara Jumlah kunjungan WISMAN Jan–Jul 2019 1. Ngurah Rai 3.446.156 2. Soekarno-Hatta 1.405.080 3. Juanda 134.902 4. Kualanamu 137.540 5. Husein Sastranegara 88.189 0 500,000 1,000,000

JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE INDONESIA

(4)

alam dan aktivitas wisata seni dan budaya Bali. Masing-masing wisatawan dari tiap negara, memiliki tempat liburan favorit di Bali yang berbeda-beda. Menurut survey yang dilakukan oleh website

www.rentalmobilbali.net yang

didapat dari banyaknya permintaan pelanggan mengenai tempat wisata yang banyak diminati oleh WISMAN. Didapat 10 urutan tempat wisata favorit, diantaranya yaitu : 1. Objek Wisata Pantai Kuta Bali 2. Pantai Pandawa Kutuh

3. Tanah lot tabanan bali 4. Garuda wisnu kencana 5. Pura uluwatu

6. Objek wisata tanjung benoa 7. Objek wisata kintamani

8. Pura Ulun Danu – Danau Beratan Bedugul

9. Bali Safari Marine Park 10. Pantai Jimbaran Bali

Ismayanti (2009) memaparkan bahwa daya tarik wisata merupakan fokus utama penggerak pariwisata di sebuah destinasi. Daya tarik wisata sebagai penggerak utama yang memotivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Taskia dan Hayati (2012) menurut penelitian yang dilakukan oleh Spillane (1987), ada lima unsur daya tarik wisata dalam industri pariwisata yang sangat penting, yaitu: Attractions, Facilities yang diperlukan, Infrastructure, Transportations, Hospitality.

Internet membawa sumber komunikasi yang kurang personal namun yang universal disebut kata electronic word of mouth. Internet telah membuat beberapa tempat atau forum untuk pelanggan sebagai tempat berdiskusi opini mereka. Kebanyakan keputusan berkunjung dipengaruhi oleh online rating dan

komentar orang lain Miriam Et Al (2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fanoberova & Kuczkowska (2016) menunjukan bahwa kredibilitas dan kualitas sumber informasi memainkan peran penting dalam EWOM karena latar belakang seseorang yang memberikan informasi tersebut mempengaruhi tingkat kredibilitas dan kualitas informasi yang diberikan, apabila latar belakang penulis tersebut tidak kompeten maka akan ada keraguan dalam kredibiltas dan kualitas informasi tersebut.

Citra destinasi telah menjadi satu diantara topik paling hangat dalam penelitian dengan kekuatannya untuk mempengaruhi keputusan kunjungan wisatawan. Citra destinasi adalah area spesifik dimana elemen seperti budaya lokal, sistem sosial, ekologi, dan situasi ekonomi sama latar politik dapat mempengaruhi pendapat baik itu positif ataupun negatif. Pengertian lainnnya citra destinasi merupakan kesan wisatawan secara umum terhadap suatu destinasi wisata. Citra tersebut berasal dari informasi yang membentuk harapan atau prasangka dan keputusan untuk mengunjugi diteruskan dengan kenyataan yang wisatawan dapatkan pasca kunjungan. Dengan meningkatkan citra destinasi, destinasi wisata tersebut akan dapat membawa wisatawan lebih banyak karena citra tersebut akan menyebar menjadi informasi bagi wisatawan lain yang sedang merencanakan kunjugan.

Salah satu yang mempengauhi kelangsungan perusahaan dimasa mendatang.adalah loyalitas dari pelanggan. Menurut Swatha (2014), definisi loyalitas pelanggan adalah

(5)

kesetiaan konsumen untuk terus menggunakan produk yang sama dari suatu perusahaan. Loyalitas menggambarkan perilaku yang diharapkan sehubungan dengan produk atau jasa. Keputusan berkunjung terhadap suatu objek wisata pada dasarnya sangat berkaitan dengan perilaku konsumen, menurut Mangkunegara (2003) Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan social yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber sumber lainnya.

Berdasarkan uraian diatas mengenai penurunan jumlah kunjugan WISMAN, maka peneliti tertarik untuk menganalisis faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi minat berkunjung WISMAN ke pualu Bali. Maka peneliti akan menuangkan analisis ini dengan judul “Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Ewom, Citra Destnasi, Terhadap Loyalitas

Wisman Melalui Keputusan

Bekunjung Wisman Ke Pulau Bali”.

METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang mengunjungi lima tempat wisata favorit di pulau Bali pada tahun 2019.

Data dan Variabel Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan

yang dapat berupa interview dan observasi menurut Syafizal Helmi (2010).

Variabel Penelitian

Variabel independent atau bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari. Daya Tarik Wisata (X1), EWOM (X2), Citra Destinasi (X3). Sedangkan variabel dependent atau Terikat yang digunakan adalah Loyalitas Konsumen (Y1). Dan variabel Intervening atau penghubung yang digunakan adalah Minat Berkunjung (Y2).

Data Sekunder

Data sekunder yang meliputi bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainya yang ada hubungan dengan materi kajian yaitu daya tarik wisata, electronic word of mouth, citra destinasi, keputusan berkunjung, dan loyalita.

catatan memiliki nilai r hitung > r tabel dengan tingkat signifikan < 0,05.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang di rumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yaitu analisis untuk mengetahui bagaimana pengaruh dimensi daya tarik wisata, EWOM. citra destinasi terhadap minat berkujung. Rumus sebagai berikut:

Y = α + b1Xl +b2X2 + b3X3 + e Y = Minat Berkunjung.

α = Nilai Konstanta. b = Koefisien Regresi. X1 = Daya Tarik Wisata

X2 = Electronic Word Of Mouth

X3 = Citra Destinasi

(6)

Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) yang kemudian dihubungkan dengan variabel intervening. Rumus sebagai berikut:

1. Y = ρYX1 + ρYX2 + ρYX3 +

ρYX4 + e1

2. Z = ρZY + k+ e2 Keterangan : e = Residual

ρYX1 = Besarnya pengaruh X1  Y

ρY= Regression Weight

ρYX2 = Besarnya pengaruh X2  Y

Y = Loyalitas Konsumen

ρYX3= Besarnya pengaruh X3  Y

Z = Minat Berkunjung k = konstanta

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Uji Instrumen

Uji Validitas

Hasil Uji Validitas

Pernyataan R XY R Tabel Keterangan

X1.1 0.518 0.196 Valid X1.2 0.722 0.196 Valid X1.3 0.603 0.196 Valid X1.4 0.721 0.196 Valid X1.5 0.604 0.196 Valid X1.6 0.680 0.196 Valid X2.1 0.642 0.196 Valid X2.2 0.607 0.196 Valid X2.3 0.593 0.196 Valid X2.4 0.500 0.196 Valid X2.5 0.446 0.196 Valid X2.6 0.411 0.196 Valid X3.1 0.422 0.196 Valid X3.2 0.403 0.196 Valid X3.3 0.341 0.196 Valid X3.4 0.512 0.196 Valid X3.5 0.497 0.196 Valid X3.6 0.539 0.196 Valid Y1.1 0.354 0.196 Valid Y1.2 0.484 0.196 Valid Y1.3 0.374 0.196 Valid Y1.4 0.345 0.196 Valid Y1.5 0.314 0.196 Valid Y1.6 0.354 0.196 Valid Sumber : SPSS Statistics 22.0 Dari tabel di atas menunjukkan semua pernyataan atau instrumen terbukti valid karena masing-masing pernyataan memiliki nilai r hitung (Corrected Item-Total Corelation) lebih besar dari r tabel yang bernilai 0,343.

Uji Reliabilitas

Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Dari tabel uji reliabilitas di atas dapat dijelaskan bahwa semua variabel memiliki nilai alpha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(7)

Cronbach > 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tabel Hasil Uji Normalitas

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Berdasarkan output diatas dapat dilihat dalam baris Asymp. Sig. (2-tailed) diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,200 > 0,05 dapat disimpulkan data di atas berdistribusi normal.

Diagram Normal Probability Plot

Sumber : SPSS Statistics 22.0

Dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena terlihat bahwa penyebaran plot berada di sepanjang garis 45 derajat sehingga model regresi layak dipergunakan.

Uji Multikolinearitas

Tabel Uji Multikolinearitas

Variabel Toleransi VIF Keterangan

Daya Tarik Wisata 0.253 3.948

Bebas Multikolinear E-WOM 0.388 2.576 Bebas Multikolinear Citra Destinasi 0.523 1.912 Bebas Multikolinear Sumber : SPSS Statistics 22.0 Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai predikator model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada dibawah 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hal ini berarti bahwa variabel-variebel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, yang berarti bahwa semua variabel tersebut dapat digunakan sebagai variabel yang saling independen.

Uji Heterokesdastisitas

Tabel Uji Heterokesdasitas

Sumber : SPSS Statistics 22.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.85148018 Most Extreme Differences Absolute .072 Positive .057 Negative -.072 Test Statistic .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

(8)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.

Estimasi Persamaan Regresi Linier Berganda

Hasil Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variable. Model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) menurut Ridwan dan Kuncoro (2008). Model analisis jalur dapat di interpretasikan sebagai berikut.

1) Analisis jalur semua dimensi Daya Tarik Wisata (X1), E-WOM (X2), Citra Destinasi (X3) terhadap Minat Berkunjung (Y).

Flow Chard Koefisien regresi yang tidak distandarisasi

(Unstandardized)

Sumber : SPSS Statistics 22.0

Nilai koefisien variabel Daya Tarik Wisata (X1) sebesar 1,460 dengan tanda koefisien positif, artinya jika faktor Daya Tarik Wisata (X1) mengalami peningkatan satu satuan maka Minat Berkunjung (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 1,460 dengan asumsi variabel bebas lain tetap.

b. Nilai koefisien variabel Electronic Word of Mouth (X2) sebesar 2,056 dengan tanda koefisien positif, artinya jika faktor Electronic Word of Mouth mengalami peningkatan satu satuan Minat Berkunjung (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 2,056 dengan asumsi variabel bebas lain tetap.

c. Nilai koefisien variabel Citra Destinasi (X3) sebesar 6,541 dengan tanda koefisien positif, artinya jika faktor Citra Destinasi mengalami peningkatan satu satuan Minat Berkunjung (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 6,541 dengan asumsi variabel bebas lain tetap. d. Dari ketiga koefisien diatas, variabel Citra Destinasi (X3) memiliki nilai koefisien yang paling tinggi sebesar 6,541. Hal ini berarti variabel faktor Citra Destinasi (X3) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap Minat Berkunjung (Y) dibandingkan variabel Daya Tarik Wisata (X1) dan Electronic Word of Mouth (X2).

e. Secara simultan variabel Daya Tarik Wisata (X1), Electronic Word of Mouth (X2), dan Citra Destinasi (X3) memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,548 terhadap Minat Berkunjung (Y1) H4: 0,548 H1: 1,460 H2: 2,056 H3: 6,541 Daya Tarik Wisata (X1) CITRA Destinasi (X3) Ewom (X2) Minat Bekunjungan (Y1) Loyalitas (Y2) H5: 7,870

(9)

f. Nilai Konstanta (k) sebesar 7,870 artinya jika nilai variabel Minat Berkunjung (Y1) adalah nol (0) maka besar nilai Loyalitas Pengunjung (Y2) akan sama dengan nilai konstanta yaitu 7,870. Hal ini menjukkan bahwa Loyalitas Pengunjung tanpa factor Keputusan Pengunjung (Y1) bernilai positif.

Variabel Yang Paling Dominan Tabel Variabel Dominan

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Dari keempat variabel independen (harga,daya tarik wisata, lokasi dan E-WOM) tersebut yang memiliki konstribusi paling besar dalam menjelaskan keputusan konsumen adalah daya tarik wisata dengan Beta Standardized Cofficient sebesar 0.338. Diikuti variabel lainya yaitu lokasi sebesar 0.308, E-WOM sebesar 0.239 dan harga sebesar -0.071.

Pengaruh Dimensi Harga, Daya Tarik Wisata, Lokasi dan E-WOM terhadap Keputusan Konsumen.

Tabel Pengaruh Simultan

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Dari hasil uji Anova di atas, pada variable dependent keputusan konsumen, dapat diperoleh signifikansi sebesar 0,000 hal ini secara bersama-sama (simultan) variable independent (harga, daya tarik wisata,lokasi dan E-WOM) berpengaruh terhadap variable dependent (minat berkunjung).

Tabel Hasil Koefisien Determinasi X-Y1 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,736a ,541 ,522 2,025

a. Predictors: (Constant), Daya Tarik Wisata, E_WOM, Citra Destinasi

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R square yaitu sebesar 0.541. Hal ini berarti bahwa variasi variabel independen (Harga, daya tarik wisata, lokasi dan E-WOM) dapat memengaruhi variabel Variabel Variabel Dominan

Harga -0.071

Daya Tarik Wisata 0.338

Lokasi 0.308

E-WOM 0.239

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1

Regression 459,860 4 114,965 28,034 ,000a

Residual 389,580 95 4,101 Total 849,440 99

a. Predictors: (Constant), Daya Tarik Wisata, E_WOM, Citra Destinasi

(10)

dependen (Minat Berkunjung) sebesar 54.1%, sedangkan sisanya 45.9% (100% – 54.1%) di pengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Tabel Pengaruh Parsial X-Y1

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,881 2,511 1,546 ,125 Harga -,081 ,081 -,071 -1,004 ,318 Dayatarik ,349 ,087 ,338 3,995 ,000 Lokasi ,314 ,087 ,308 3,599 ,001 E_WOM ,243 ,096 ,239 2,542 ,013

a. Dependent Variable: Minat Berkunjung

Sumber : SPSS Statistics 22.0 a. Hasil uji Koefisien untuk variable independent harga adalah -1.004 dengan signifikan 0.318, maka nilai signifikan lebih besar dari 0.05 (0.318 > 0.05). Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap minat berkunjung. b. Hasil uji Koefisien untuk variable independent daya tarik wisata adalah 3.995 dengan signifikan 0.000, maka nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 (0.049 < 0.05). Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik wisata terhadap minat berkunjung.

c. Hasil uji Koefisien untuk variable independent lokasi adalah 3.599 dengan signifikan 0.001, maka nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 (0.001 < 0.05). Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara lokasi terhadap minat berkunjung.

d. Hasil uji Koefisien untuk variable e-wom adalah 2.542 dengan signifikan 0.013, maka nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 (0.013 < 0.05). Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara e-wom terhadap minat berkunjung

Pengaruh Keputusan pengunjung Terhadap Loyalitas pengunjung

Tabel Hasil Koefisien Determinasi Y1-Y2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .629a .396 .390 2.065 a. Predictors: (Constant), Minat Berkunjung Sumber : SPSS Statistics 22.0 Pada variable dependen loyalitas konsumen, diperoleh nilai R square sebesar 0.386 hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh dan mampu menjelaskan variable independent (minat berkunjung) terhadap variable dependent (loyalitas konsumen) sebesar 39.6% sedangkan sisanya sebesar 60.4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui apakah model regresi variable independen secara individu (parsial) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Maka dilakukan uji koefisien parsial, hasil uji koefisien parsial dapat di lihat pada tabel berikut.

(11)

Tabel Pengaruh Parsial Y1-Y2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7,870 1,420 5,541 ,000 Keputusan ,568 ,071 ,629 8,012 ,000

a. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber : SPSS Statistics 22.0 Berdasarkan hasil diatas uji koefisien didapat untuk variable independent keputusan konsumen adalah 8.012 dengan signifikan 0,000, maka nilai signifikan lebih kecil dari 0,05% (0,000 < 0,05). Dari hasil tersebut ditarik kesimpulan bahwa secara parsial ada pengaruh signifikan antara minat berkunjung terhadap loyalitas konsumen.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab – bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. Secara parsial variabel daya tarik wisata, variabel E-wom, citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung, Kemudian secara simultan variabel daya tarik wisata, E-wom dan citra destinasi juga berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung, dan minat berkunjung berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pengunjung.

Saran

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa semua variabel independen yaitu daya tarik wisata, e-wom, citra destinasi merupakan hal yang penting dan saling berkaitan terhadap minat berkunjung wisman ke Indonesia

khususnya ke Bali sebagai objek penelitian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang paling dominan adalahh daya tarik wisata. Oleh karena itu pihak pengelola destinasi wisata di pulau Bali harus mampu mempertahankan dan mengembangkan ide baru terkait daya tarik wisata untuk meningkatkan loyalitas pengunjung. Selain itu, dengan meningkatkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi minat berkunjung agar wisatawan khususnya wisman tertarik dan berminat untuk berkunjung kembali ke objek wisata tersebut sehingga menciptakan loyalitas konsumen yang memadai. Semakin terpenuhi harapan-harapan dari konsumen tentu akan semakin yakin dalam mengambil keputusan. Karena dengan terbentuknya keputusan konsumen diharapkan pelanggan tersebut akan loyal dan terus berkunjung ke objek wisata tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Charo, N., Sharma, P., Shaikh,

S., Haseeb, A., dan Sufya, M. Z. 2015. Determining The Impact Of E-Wom On Brand Image And Purchase Intention Through Adoption Of Online Opinions. 3(1)

(12)

Djaslim Saladin, 2012, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Pelaksanaan, Unsur-Unsur Pemasaran, CV. Linda Karya, Bandung Ismayanti. 2010. Pengantar

Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles Of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler Philip, Amstrong Gary. 2013. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-12. Penerbit Erlangga

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, (2014), Principles Of Marketin, 12th Edition, Jilid 1 Terjemahan Bob Sabran Jakarta : Erlangga

Lupiyoadi, Rambat, 2013: Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat

M Liga Suryadana dan Vanny Octavia.2015.Pengantar

Pemasaran Pariwisata, Bandung: Alfabeta Riadi, Edi. 2016. Statistika

Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset

Sheila Zara Zakia, Naili Farida, dan Widiartanto, 2016. “Pengaruh Produk Wisata, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Dengan Citra Destinasi Sebagai Variabel Intervening (studi pada obyek wisata colo kudus) Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. Yogyakarta: Andi Swastha,Basu. 2010.Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE Yogyakarta

Tjiptono, Fandy dan Gregorious Chandra, 2011. Service, Quality & Satisfaction Edisi 3. Yogyakarta : Andi

Utama, Gusti Bagus Rai. 2016. Pengantar Industri

(13)

Pariwisata. Yograkarta: CV Budi Utama

Widodo. 2018.Metodologi Penelitian Populer & Praktis. Depok: PT Rajagrafindo Persada Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi

pariwisata. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara https://bali.bps.go.id/pressre lease.html https://id.wikipedia.org/wik i/Bali https://id.wikipedia.org/wik i/Kota_Denpasar#Ekonomi https://www.bps.go.id/ https://www.rentalmobilbali .net/10-tempat-wisata-favorit/ https://www.kemenparekraf .go.id/

(14)

Gambar

Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Tabel Hasil Uji Normalitas
Tabel Hasil Koefisien Determinasi  X-Y1  Model Summary  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std
Tabel Pengaruh Parsial Y1-Y2  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas tentang electronic word of mouth dan daya tarik namun memiliki batasan dalam kajian mengenai pengaruh electronic word of mouth, yaitu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Daya Tarik Wisata, Word of Mouth, dan Citra Destinasi terhadap keputusan berkunjung pada taman wisata

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.. Somura,

“Pengaruh Electronic Word of Mouth, Daya tarik dan lokasi terhadap keputusan berkunjung Wisatawan di curug Sidoharjo menunjukan variabel Daya tariknya bepengaruh negatif

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis variabel kualitas Produk, Harga, Citra Merek, dan Electronic Word Of Mouth berpengaruh terhadap Minat Beli Iphone pada

Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Citra Destinasi Serta Dampaknya Pada Minat Dan Keputusan Berkunjung (Survei pada Folloers Aktif Akun Instagaram Indtravel

Analisis yang diharapkan dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif, antara lain untuk menjawab atau mengetahui multiplier efek pembangunan jalan terhadap perekonomian

Triatmanto menunjukkan Electronic Word of Mouth dan media sosial Instagram memiliki pengaruh terhadap minat beli (2018, p. 617) membuktikan Electronic Word of