• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Lumpur Aktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Lumpur Aktif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.

1. 1 1 Latar Latar BelakangBelakang

Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling menggunakan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya.

tadi sebagai tempat berkembang biaknya.

Dalam pengolahan air limbah secara aerobik mikroorganisme Dalam pengolahan air limbah secara aerobik mikroorganisme mengoksidasi dan mendekomposisi bahan-bahan organik dalam limbah air mengoksidasi dan mendekomposisi bahan-bahan organik dalam limbah air limbah dengan menggunakan oksigen yang disuplai oleh aerasi dengan limbah dengan menggunakan oksigen yang disuplai oleh aerasi dengan bantuan enzim dalam mikroorganisme. Pada waktu yang sama bantuan enzim dalam mikroorganisme. Pada waktu yang sama mikroorganisme mendapatkan energi sehingga mikroorganisme baru dapat mikroorganisme mendapatkan energi sehingga mikroorganisme baru dapat bertumbuh. Proses pengolahan secara biologi yang paling sering digunakan bertumbuh. Proses pengolahan secara biologi yang paling sering digunakan adalah proses pengolahan dengan menggunakan metode lumpur aktif.

adalah proses pengolahan dengan menggunakan metode lumpur aktif.

Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO

mengoksidasi material organik menjadi CO22 dan Hdan H22O, NHO, NH44. dan sel biomassa. dan sel biomassa

baru. Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower baru. Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam akan mengendap di tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah.

karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah.

Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak lagi Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak lagi mengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi mengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk  kesehatan. Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk  kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air limbah akan dapat mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah limbah akan dapat mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air. demi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air.

(2)

Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut. pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk  Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk  kegiatan industri selanjutnya. Air daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan kegiatan industri selanjutnya. Air daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan dengan aman untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling tower, boiler dengan aman untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling tower, boiler laundry, toilet flusher, penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car laundry, toilet flusher, penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car wash dan kebutuhan air yang lainnya.

wash dan kebutuhan air yang lainnya.

Dalam hal ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air Dalam hal ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini mengingat metode lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air mengingat metode lumpur aktif dapat dipergunakan untuk mengolah air limbah dari berbagai jenis industri seperti industri pangan, pulp, kertas, limbah dari berbagai jenis industri seperti industri pangan, pulp, kertas, tekstil, bahan kimia dan obat-obatan.

tekstil, bahan kimia dan obat-obatan.

Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dari Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dari teknik Air limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni. teknik Air limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni. Pengolahan ini termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan bantuan Pengolahan ini termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan bantuan mikroorganisma pada proses pengolahannya.

mikroorganisma pada proses pengolahannya.

Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologis Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologis aerobic dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor aerobic dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari dan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis, yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi untuk  peralatan mekanis, yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi untuk  suplai oksigen juga dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan untuk  suplai oksigen juga dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan untuk  memperoleh massa

memperoleh massa mikroba yang mikroba yang tetap adalah tetap adalah dengan melakukan dengan melakukan resirkulasresirkulasii lumpur dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.

lumpur dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu. 1.2

1.2 Tujuan Tujuan PenulisanPenulisan

Makalah ini ditulis bertujuan untuk: Makalah ini ditulis bertujuan untuk:

1.

1. Mengetahui defenisi lumpur aktif Mengetahui defenisi lumpur aktif  2.

(3)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Industri tekstil merupakan industry yang dapat ditemukan di banyak Negara Industri tekstil merupakan industry yang dapat ditemukan di banyak Negara terutama di Asia dan jumlahnya semakin meningkat. Di Indonesia, industri ini terutama di Asia dan jumlahnya semakin meningkat. Di Indonesia, industri ini membawa dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan akan sandang dalam membawa dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan akan sandang dalam negeri dan menambah devisa negara. Namun dampak negatif yang timbul sampai negeri dan menambah devisa negara. Namun dampak negatif yang timbul sampai saat ini masih perlu perhatian khusus. Salah satu dampak negatif yang timbul adalah saat ini masih perlu perhatian khusus. Salah satu dampak negatif yang timbul adalah pencemaran limbah industri. Seiring dengan meningkatnya industri ini, masalah pencemaran limbah industri. Seiring dengan meningkatnya industri ini, masalah pencemaran pun semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh penanganan yang pencemaran pun semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh penanganan yang kurang baik terhadap limbah cair dari proses pembuatan tekstil. Penurunan kualitas kurang baik terhadap limbah cair dari proses pembuatan tekstil. Penurunan kualitas lingkungan akan berdampak pada kehidupan akuatik yang terdapat dalam badan air lingkungan akan berdampak pada kehidupan akuatik yang terdapat dalam badan air penerima yang akibatnya akan dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar penerima yang akibatnya akan dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar industri tekstil

industri tekstil tersebut.tersebut.

Limbah cair industri tekstil merupakan salah satu jenis air buangan yang Limbah cair industri tekstil merupakan salah satu jenis air buangan yang sukar diolah, karena proses yang digunakan dalam industri tekstil sangat bervariasi, sukar diolah, karena proses yang digunakan dalam industri tekstil sangat bervariasi, sehingga karakteristik limbah cair yang dihasilkannya pun sangat bervariasi. sehingga karakteristik limbah cair yang dihasilkannya pun sangat bervariasi. Umumnya limbah cair industri tekstil memiliki warna yang pekat, bersifat basa, Umumnya limbah cair industri tekstil memiliki warna yang pekat, bersifat basa, kandungan padatan tersuspensi (TSS) yang tinggi, temperatur tinggi, konsentrasi kandungan padatan tersuspensi (TSS) yang tinggi, temperatur tinggi, konsentrasi

Chemical Oxygen Demand 

Chemical Oxygen Demand  (COD) dan(COD) dan  Biological  Biological Oxygen Oxygen Demand Demand  (BOD) yang(BOD) yang tinggi

tinggi

Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk  adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk  menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya.

material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya.

Dalam pengolahan air limbah secara aerobik mikroorganisme mengoksidasi Dalam pengolahan air limbah secara aerobik mikroorganisme mengoksidasi dan mendekomposisi bahan-bahan organik dalam limbah air limbah dengan dan mendekomposisi bahan-bahan organik dalam limbah air limbah dengan menggunakan oksigen yang disuplai oleh aerasi dengan bantuan enzim dalam menggunakan oksigen yang disuplai oleh aerasi dengan bantuan enzim dalam mikroorganisme. Pada waktu yang sama mikroorganisme mendapatkan energi mikroorganisme. Pada waktu yang sama mikroorganisme mendapatkan energi

(4)

sehingga mikroorganisme baru dapat bertumbuh. Proses pengolahan secara biologi sehingga mikroorganisme baru dapat bertumbuh. Proses pengolahan secara biologi yang paling sering digunakan adalah proses pengolahan dengan menggunakan yang paling sering digunakan adalah proses pengolahan dengan menggunakan metode lumpur aktif.

metode lumpur aktif.

Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO

mengoksidasi material organik menjadi CO22 dan Hdan H22O, NHO, NH44. dan sel biomassa baru.. dan sel biomassa baru.

Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah.

partikel dan air limbah.

Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif mulai dikembangkan di Pengolahan limbah dengan sistem lumpur aktif mulai dikembangkan di Inggris pada tahun 1914 oleh Ardern dan Lockett, dan dinamakan lumpur aktif  Inggris pada tahun 1914 oleh Ardern dan Lockett, dan dinamakan lumpur aktif  karena prosesnya melibatkan massa mikroorganisme yang aktif, dan mampu karena prosesnya melibatkan massa mikroorganisme yang aktif, dan mampu menstabilkan limbah secara aerobik. Istilah lumpur aktif diterapkan baik pada proses menstabilkan limbah secara aerobik. Istilah lumpur aktif diterapkan baik pada proses maupun padatan biologis di dalam unit pengolahan.

maupun padatan biologis di dalam unit pengolahan.

Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologis aerobic Proses lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologis aerobic dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reaktor dan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis, keadaan tercampur sempurna. Suplai oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis, yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi untuk suplai oksigen juga yaitu aerator dan blower, karena selain berfungsi untuk suplai oksigen juga dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan untuk memperoleh massa dibutuhkan pengadukan yang sempurna. Perlakuan untuk memperoleh massa mikroba yang

mikroba yang tetap adalah dengan tetap adalah dengan melakukan melakukan resirkulasi lumpur dan resirkulasi lumpur dan pembuanganpembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.

(5)

BAB III BAB III

ISI ISI 3.1

3.1 Pengertian Pengertian Lumpur Lumpur Aktif Aktif 

Lumpur aktif (

Lumpur aktif (activated sludgeactivated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi yang pertama kali dilakukan di Ingris pada awal abad 19. Sejak itu proses tersuspensi yang pertama kali dilakukan di Ingris pada awal abad 19. Sejak itu proses ini diadopsi seluruh dunia sebagai pengolah air limbah domestik sekunder secara ini diadopsi seluruh dunia sebagai pengolah air limbah domestik sekunder secara biologi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi biologi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO

material organik menjadi CO22 dan Hdan H22O, NHO, NH44. dan sel biomassa baru. Udara. dan sel biomassa baru. Udara

disalurkan melalui pompa blower (

disalurkan melalui pompa blower (diffused diffused ) atau melalui aerasi mekanik. Sel) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.

mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan.

Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk  adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk  menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.

Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak lagi Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air bersih yang tidak lagi mengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. mengandung senyawa organik beracun dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air limbah akan dapat selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air limbah akan dapat mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air.

industri dan kebutuhan masyarakat akan air.

Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan Air tersebut dapat dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri selanjutnya. Air daur ulang yang kami kerjakan dapat dimanfaatkan dengan industri selanjutnya. Air daur ulang yang kami kerjakan dapat dimanfaatkan dengan aman untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling tower, boiler laundry, toilet aman untuk kebutuhan konsumsi air seperti cooling tower, boiler laundry, toilet flusher, penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car wash dan kebutuhan air flusher, penyiraman tanaman, general cleaning, fish pond car wash dan kebutuhan air yang lainnya.

(6)

3.2

3.2 Proses Proses Pengolahan Pengolahan Air Air LimbahLimbah

Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu : Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu :

1.

1. Proses primer, Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan yangProses primer, Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan yang meliputi :

meliputi :

a). Penyaringan kasar a). Penyaringan kasar b). Penghilangan warna b). Penghilangan warna c). Ekualisasi c). Ekualisasi d). Penyaringan halus d). Penyaringan halus e). Pendinginan e). Pendinginan 2.

2. Proses sekunder ( Proses biologi dan sedimentasi ).Proses sekunder ( Proses biologi dan sedimentasi ). 3.

3. Proses tersier ( merupakan tahap lanjutan setelah proses biologi danProses tersier ( merupakan tahap lanjutan setelah proses biologi dan sedimentas

sedimentasi i ).). A. Proses primer A. Proses primer

a)

a) Penyaringan kasarPenyaringan kasar

Air limbah dari hasil proses produksi dibuang melalui saluran Air limbah dari hasil proses produksi dibuang melalui saluran pembuangan terbuka menuju pengolahan air limbah. Saluran tersebut terbagi pembuangan terbuka menuju pengolahan air limbah. Saluran tersebut terbagi menjadi dua bagian, yakni saluran air berwarna dan saluran air tidak  menjadi dua bagian, yakni saluran air berwarna dan saluran air tidak  berwarna. Untuk mencegah agar sisa-sisa kotoran padat dan sampah

berwarna. Untuk mencegah agar sisa-sisa kotoran padat dan sampah dalamdalam air limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring dengan air limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring dengan menggunakan saringan kasar berdiameter 50 mm dan 20 mm.

menggunakan saringan kasar berdiameter 50 mm dan 20 mm. b)

b) Penghilangan warnaPenghilangan warna

Limbah cair berwarna yang berasal dari proses produksi setelah Limbah cair berwarna yang berasal dari proses produksi setelah melewati tahap penyaringan ditampung dalam dua bak penampungan, air melewati tahap penyaringan ditampung dalam dua bak penampungan, air tersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama yang tersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama yang terdiri atas tiga buah tangki, yaitu : Pada tangki pertama ditambahkan terdiri atas tiga buah tangki, yaitu : Pada tangki pertama ditambahkan koagulasi FeSO

koagulasi FeSO44 (Fero Sulfat) konsentrasinya 600 - 700 ppm untuk (Fero Sulfat) konsentrasinya 600 - 700 ppm untuk 

pengikatan warna. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki kedua dengan pengikatan warna. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki kedua dengan ditambahkan kapur (lime) konsentrasinya 150 - 300 ppm, gunanya untuk  ditambahkan kapur (lime) konsentrasinya 150 - 300 ppm, gunanya untuk  menaikkan pH yang turun setelah penambahan FeSO

menaikkan pH yang turun setelah penambahan FeSO44. Dari tangki kedua. Dari tangki kedua

limbah dimasukkan ke dalam tangki ketiga pada kedua tangki tersebut limbah dimasukkan ke dalam tangki ketiga pada kedua tangki tersebut ditambahkan polimer berkonsentrasi 0,5 - 0,2 ppm, sehingga akan terbentuk  ditambahkan polimer berkonsentrasi 0,5 - 0,2 ppm, sehingga akan terbentuk  gumpalan-gumpalan besar (flok) dan mempercepat proses pengendapan.

(7)

Setelah gumpalan-gumpalan terbentuk, akan terjadi pemisahan antara Setelah gumpalan-gumpalan terbentuk, akan terjadi pemisahan antara padatan hasil pengikatan warna dengan cairan secara gravitasi dalam tangki padatan hasil pengikatan warna dengan cairan secara gravitasi dalam tangki sedimentasi. Meskipun air hasil proses penghilangan warna ini sudah jernih, sedimentasi. Meskipun air hasil proses penghilangan warna ini sudah jernih, tetapi pH-nya masih tinggi yaitu 10, sehingga tidak bisa langsung dibuang ke tetapi pH-nya masih tinggi yaitu 10, sehingga tidak bisa langsung dibuang ke perairan. Untuk menghilangkan unsur-unsur yang masih terkandung perairan. Untuk menghilangkan unsur-unsur yang masih terkandung didalamnya, air yang berasal dri koagulasi I diproses dengan sistem lumpur didalamnya, air yang berasal dri koagulasi I diproses dengan sistem lumpur aktif. Cara tersebut merupakan perkembangan baru yang dinilai lebih efektif  aktif. Cara tersebut merupakan perkembangan baru yang dinilai lebih efektif  dibandingkan cara lama yaitu air yang berasal dari koagulasi I digabung dibandingkan cara lama yaitu air yang berasal dari koagulasi I digabung dalam bak ekualisasi.

dalam bak ekualisasi. c)

c) EkualisasiEkualisasi

Bak ekualisasi atau disebut juga bak air umum yang menampung dua Bak ekualisasi atau disebut juga bak air umum yang menampung dua sumber pembuangan yaitu limbah cair tidak berwarna dan air yang berasal sumber pembuangan yaitu limbah cair tidak berwarna dan air yang berasal dari mesin pengepres lumpur. Kedua sumber pembuangan pengeluarkan air dari mesin pengepres lumpur. Kedua sumber pembuangan pengeluarkan air dengan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu untuk memperlancar dengan karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu untuk memperlancar proses selanjutnya air dari kedua sumber ini diaduk dengan menggunakan proses selanjutnya air dari kedua sumber ini diaduk dengan menggunakan blower hingga mempunyai karakteristik yang sama yaitu pH 7 dan suhunya blower hingga mempunyai karakteristik yang sama yaitu pH 7 dan suhunya 32

32ooC. Sebelum kontak dengan sistem lumpur aktif, terlebih dahulu airC. Sebelum kontak dengan sistem lumpur aktif, terlebih dahulu air melewati saringan halus dan cooling tower, karena untuk proses aerasi melewati saringan halus dan cooling tower, karena untuk proses aerasi memerlukan suhu 32

memerlukan suhu 32ooC. Untuk mengalirkan air dari bak ekualisasi ke bak C. Untuk mengalirkan air dari bak ekualisasi ke bak  aerasi digunakan dua buah submerble pump atau pompa celup.

aerasi digunakan dua buah submerble pump atau pompa celup. d)

d) Penyaringan halusPenyaringan halus

Air hasil ekualisasi dipompakan menuju saringan halus untuk  Air hasil ekualisasi dipompakan menuju saringan halus untuk  memisahkan padatan dan larutan, sehingga air limbah yang akan diolah bebas memisahkan padatan dan larutan, sehingga air limbah yang akan diolah bebas dari padatan kasar berupa sisa-sisa serat benang yang masih terbawa.

dari padatan kasar berupa sisa-sisa serat benang yang masih terbawa. e)

e) PendinginanPendinginan

Karakteristik limbah produksi tekstil umumnya mempunyai suhu Karakteristik limbah produksi tekstil umumnya mempunyai suhu antara 35-40

antara 35-40ooC, sehingga memerlukan pendinginan untuk menurunkan suhuC, sehingga memerlukan pendinginan untuk menurunkan suhu yang bertujuan mengoptimalkan kerja bakteri dalam sistem lumpur aktif. yang bertujuan mengoptimalkan kerja bakteri dalam sistem lumpur aktif. Karena suhu yang diinginkan adalah berkisar 29-30

(8)

B. Proses sekunder B. Proses sekunder

a)

a) Proses BiologiProses Biologi

Pada umumnya dalam proses biologi ini membutuhkan tiga bak  Pada umumnya dalam proses biologi ini membutuhkan tiga bak  aerasi, yang pertama berbentuk oval mempunyai beberapa kelebihan aerasi, yang pertama berbentuk oval mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bentuk persegi panjang. Karena pada bak oval tidak  dibandingkan dengan bentuk persegi panjang. Karena pada bak oval tidak  memerlukan blower sehingga dapat menghemat biaya listrik, selain itu memerlukan blower sehingga dapat menghemat biaya listrik, selain itu perputaran air lebih sempurna dan waktu kontak bakteri dengan limbah lebih perputaran air lebih sempurna dan waktu kontak bakteri dengan limbah lebih merata serta tidak terjadi pengendapan lumpur seperti layaknya terjadi pada merata serta tidak terjadi pengendapan lumpur seperti layaknya terjadi pada bak persegi panjang.. Pada masing-masing bak aerasi ini terdapat sparator bak persegi panjang.. Pada masing-masing bak aerasi ini terdapat sparator yang mutlak diperlukan untuk memasok oksigen ke dalam air bagi kehidupan yang mutlak diperlukan untuk memasok oksigen ke dalam air bagi kehidupan bakteri. Parameter yang diukur dalam bak aerasi dengan sistem lumpur aktif  bakteri. Parameter yang diukur dalam bak aerasi dengan sistem lumpur aktif  adalah DO, MLSS, dan

adalah DO, MLSS, dan suhu. parameter-paramsuhu. parameter-parameter tersebut harus terus eter tersebut harus terus dijagadijaga sehingga penguraian polutan yang terdapat dalam limbah dapat diuraikan sehingga penguraian polutan yang terdapat dalam limbah dapat diuraikan semaksimal mungkin oleh bakteri. Oksigen terlarut yang diperlukan berkisar semaksimal mungkin oleh bakteri. Oksigen terlarut yang diperlukan berkisar 0,5

0,5

 – 

 – 

2,5 ppm, MLSS berkisar 40002,5 ppm, MLSS berkisar 4000

 – 

 – 

6000 mg/l, dan suhu berkisar 296000 mg/l, dan suhu berkisar 29

 – 

 – 

30

30ooC.C. b)

b) Proses SedimentasiProses Sedimentasi

Bak sedimentasi II biasanya mempunyai bentuk bundar pada bagian Bak sedimentasi II biasanya mempunyai bentuk bundar pada bagian atasnya dan bagian bawahnya berbentuk kronis yang dilengkapi dengan atasnya dan bagian bawahnya berbentuk kronis yang dilengkapi dengan pengaduk (agitator) dengan putaran 2 rph. Desain ini dimaksudkan untuk  pengaduk (agitator) dengan putaran 2 rph. Desain ini dimaksudkan untuk  mempermudah pengeluaran endapan dari dasar bak. Pada bak sedimentasi ini mempermudah pengeluaran endapan dari dasar bak. Pada bak sedimentasi ini akan terjadi settling lumpur yang berasal dari bak aerasi dan endapan lumpur akan terjadi settling lumpur yang berasal dari bak aerasi dan endapan lumpur ini harus segera dikembalikan lagi ke bak aerasi (return sludge=RS), karena ini harus segera dikembalikan lagi ke bak aerasi (return sludge=RS), karena kondisi pada bak sedimentasi hampir mendekati anaerob. Besarnya RS kondisi pada bak sedimentasi hampir mendekati anaerob. Besarnya RS ditentukan berdasarkan perbandingan nilai MLSS dan debit RS itu sendiri. ditentukan berdasarkan perbandingan nilai MLSS dan debit RS itu sendiri. Pada bak sedimentasi ini juga dilakukan pemantauan kaiment (ketinggian Pada bak sedimentasi ini juga dilakukan pemantauan kaiment (ketinggian lumpur dari permukaan air) dan MLSS dengan menggunakan alat MLSS lumpur dari permukaan air) dan MLSS dengan menggunakan alat MLSS meter.

meter. C. Proses tersier C. Proses tersier

Pada proses pengolahan ini ditambah bahan kimia, yaitu Alumunium Sulfat Pada proses pengolahan ini ditambah bahan kimia, yaitu Alumunium Sulfat (Al

(9)

tersuspensi yang masih terdapat dalam air. Tahap lanjutan ini diperlukan untuk  tersuspensi yang masih terdapat dalam air. Tahap lanjutan ini diperlukan untuk  memperoleh kualitas air yang lebih baik sebelum air tersebut dibuang ke perairan. memperoleh kualitas air yang lebih baik sebelum air tersebut dibuang ke perairan.

Air hasil proses biologi dan sedimentasi selanjutnya ditampung dalam bak  Air hasil proses biologi dan sedimentasi selanjutnya ditampung dalam bak  interdiet yang dilengkapi dengan alat yang disebut inverter untuk mengukur level air, interdiet yang dilengkapi dengan alat yang disebut inverter untuk mengukur level air, kemudian dipompakan

kemudian dipompakan ke ke dalam dalam tangki koagulasi tangki koagulasi dengan menggunakan dengan menggunakan pompapompa sentrifugal. Pada tangki koagulasi ditambahkan alumunium sulfat (konsentrasi antara sentrifugal. Pada tangki koagulasi ditambahkan alumunium sulfat (konsentrasi antara 150

150

 – 

 – 

300 ppm) dan300 ppm) dan..polimer (konsentrasi antara 0,5polimer (konsentrasi antara 0,5

 – 

 – 

2 ppm), sehingga terbentuk 2 ppm), sehingga terbentuk 

flok yang mudah mengendap. Selain kedua bahan koagulan tersebut juga flok yang mudah mengendap. Selain kedua bahan koagulan tersebut juga ditambahkan tanah yang berasal pengolahan air baku (water teratment) yang ditambahkan tanah yang berasal pengolahan air baku (water teratment) yang bertujuan menambah partikel padatan tersuspensi untuk memudahkan terbentuknya bertujuan menambah partikel padatan tersuspensi untuk memudahkan terbentuknya flok.

flok.

Pada tangki koagulasi ini terdapat mixer (pengaduk) untuk mempercepat Pada tangki koagulasi ini terdapat mixer (pengaduk) untuk mempercepat proses persenyawaan kimia antara air dan bahan koagulan, juga terdapat pH kontrol proses persenyawaan kimia antara air dan bahan koagulan, juga terdapat pH kontrol yang berfungsi untuk memantau pH effluent sebelum dikeluarkan ke perairan. yang berfungsi untuk memantau pH effluent sebelum dikeluarkan ke perairan. Setelah penambahan koagulan dan proses flokulasi berjalan dengan sempurna, maka Setelah penambahan koagulan dan proses flokulasi berjalan dengan sempurna, maka gumpalan-gumpalan yang berupa lumpur akan diendapkan pada tangki sedimentasi gumpalan-gumpalan yang berupa lumpur akan diendapkan pada tangki sedimentasi III. Hasil endapan kemudian dipompakan ke tangki penampungan lumpur yang III. Hasil endapan kemudian dipompakan ke tangki penampungan lumpur yang selanjutnya akan diolah dengan belt press filter machine.

selanjutnya akan diolah dengan belt press filter machine.

3.3

3.3 Sistem Sistem Lumpur Lumpur AktifAktif

Di dalam limbah yang mengandung bahan organik terdapat zat-zat yang Di dalam limbah yang mengandung bahan organik terdapat zat-zat yang merupakan makanan dan kebutuhan-kebu-tuhan lain bagi mikroorganisme yang akan merupakan makanan dan kebutuhan-kebu-tuhan lain bagi mikroorganisme yang akan digunakan dalam proses lumpur aktif. Proses lumpur aktif adalah salah satu proses digunakan dalam proses lumpur aktif. Proses lumpur aktif adalah salah satu proses pengolahan air limbah secara biologi, dimana air limbah dan lumpur aktif dicampur pengolahan air limbah secara biologi, dimana air limbah dan lumpur aktif dicampur dalam suatu reaktor atau tangki aerasi. Padatan biologis aktif akan mengoksidasi dalam suatu reaktor atau tangki aerasi. Padatan biologis aktif akan mengoksidasi kandungan zat di dalam air limbah secara biologis, yang di akhir proses akan kandungan zat di dalam air limbah secara biologis, yang di akhir proses akan dipisahkan dengan sistem pengendapan. Proses lumpur aktif mulai dikembangkan di dipisahkan dengan sistem pengendapan. Proses lumpur aktif mulai dikembangkan di Inggris pada tahun 1914 oleh Ardern dan Lockett dan dinamakan lumpur aktif karena Inggris pada tahun 1914 oleh Ardern dan Lockett dan dinamakan lumpur aktif karena prosesnya melibatkan massa mikroorganisme yang aktif, dan mampu menstabilkan prosesnya melibatkan massa mikroorganisme yang aktif, dan mampu menstabilkan limbah secara aerobik. Istilah lumpur aktif diterapkan baik pada proses maupun limbah secara aerobik. Istilah lumpur aktif diterapkan baik pada proses maupun padatan biologis di dalam unit pengolahan.

(10)

Proses lumpur aktif terdiri dari dua tangki (gambar 2), yaitu : Proses lumpur aktif terdiri dari dua tangki (gambar 2), yaitu :

- Tangki aerasi : di dalam bak ini terjadi reaksi penguraian zat organik oleh - Tangki aerasi : di dalam bak ini terjadi reaksi penguraian zat organik oleh mikroorganisme dengan bantuan oksigen terlarut.

mikroorganisme dengan bantuan oksigen terlarut.

- Bak pemisah (Clarifier): yaitu tempat lumpur aktif dipisahkan dari cairan untuk  - Bak pemisah (Clarifier): yaitu tempat lumpur aktif dipisahkan dari cairan untuk  dikembalikan ke tangki aerasi, kelebihannya dibuang.

dikembalikan ke tangki aerasi, kelebihannya dibuang.

Gambar 1 : Kegiatan dan alat

Gambar 1 : Kegiatan dan alat proses sistem lumpur aktif proses sistem lumpur aktif 

3.4

3.4 Deskripsi Deskripsi Proses Proses Lumpur Lumpur AktifAktif

Aliran umpan air limbah/ subtrat, bercampur dengan aliran lumpur aktif yang Aliran umpan air limbah/ subtrat, bercampur dengan aliran lumpur aktif yang dikembalikan sebelum masuk rektor. Campuran lumpur aktif dan air limbah dikembalikan sebelum masuk rektor. Campuran lumpur aktif dan air limbah membentuk suatu campuran yang disebut cairan tercampur (mixed liquor ). membentuk suatu campuran yang disebut cairan tercampur (mixed liquor ). Memasuki aerator, lumpur aktif dengan cepat memanfaatkan zat organik dalam Memasuki aerator, lumpur aktif dengan cepat memanfaatkan zat organik dalam limbah untuk men-degradasinya.

limbah untuk men-degradasinya.

Kondisi lingkungan aerobic diperoleh dengan memberikan oksigen ke tangki Kondisi lingkungan aerobic diperoleh dengan memberikan oksigen ke tangki aerasi. Pemberian oksigen dapat dilakukan dengan penyebaran udara tekan, aerasi aerasi. Pemberian oksigen dapat dilakukan dengan penyebaran udara tekan, aerasi permukaan secara mekanik, atau injeksi oksigen murni. Aerasi dengan difusi udara permukaan secara mekanik, atau injeksi oksigen murni. Aerasi dengan difusi udara tekan atau aerasi mekanik mempunyai dua fungsi, yaitu pemberi udara dan tekan atau aerasi mekanik mempunyai dua fungsi, yaitu pemberi udara dan pencampur agar terjadi kontak yang sempurna antara lumpur aktif dan senyawa pencampur agar terjadi kontak yang sempurna antara lumpur aktif dan senyawa organik di dalam limbah.

organik di dalam limbah.

Pada tangki pengendapan (clarifier ), padatan lumpur aktif mengendap dan Pada tangki pengendapan (clarifier ), padatan lumpur aktif mengendap dan terpisah dengan cairan sebagai effluent. Sebagian lumpur aktif dari dasar tangki terpisah dengan cairan sebagai effluent. Sebagian lumpur aktif dari dasar tangki pengendap dipompakan kembali ke reaktor dan dicampur dengan umpan (subtrat) pengendap dipompakan kembali ke reaktor dan dicampur dengan umpan (subtrat) yang masuk, sebagian lagi dibuang.

yang masuk, sebagian lagi dibuang.

Dalam reactor mikroorganisme mendegradasi bahan-bahan organik dengan Dalam reactor mikroorganisme mendegradasi bahan-bahan organik dengan persamaan stoikiometri pada reaksi di bawah ini (Metcalf dan Eddy,1991):

(11)

BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP 4. 4. 1 1 KesimpulanKesimpulan

Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO

mengoksidasi material organik menjadi CO22 dan Hdan H22O, NHO, NH44. dan sel biomassa baru.. dan sel biomassa baru.

Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan tangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan keberhasilan pengolahan limbah secara biologi, karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah.

partikel dan air limbah.

Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu : Proses pengolahan air limbah terbagi menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu : 1.

1. Proses primer, Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan yang meliputi :Proses primer, Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan yang meliputi : a). Penyaringan kasar

a). Penyaringan kasar b). Penghilangan warna b). Penghilangan warna c). Ekualisasi c). Ekualisasi d). Penyaringan halus d). Penyaringan halus e). Pendinginan e). Pendinginan 2.

2. Proses sekunder ( Proses biologi dan sedimentasi ).Proses sekunder ( Proses biologi dan sedimentasi ). 3.

3. Proses tersier (merupakan tahap lanjutan setelah proses biologi dan sedimentasi).Proses tersier (merupakan tahap lanjutan setelah proses biologi dan sedimentasi).

4.2 Saran 4.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada pengolahan limbah cair Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada pengolahan limbah cair perlu dilakukan perbaikanperbaikan terhadap penelitian lanjutan yaitu:

perlu dilakukan perbaikanperbaikan terhadap penelitian lanjutan yaitu:

1. Penempatan sistem aerasi yang merata dengan meletakkan aerator pada posisi 1. Penempatan sistem aerasi yang merata dengan meletakkan aerator pada posisi dimana udara bisa terdistribusikan ke seluruh bak aerasi agar pengadukan dimana udara bisa terdistribusikan ke seluruh bak aerasi agar pengadukan berlangsung secara sempurna.

berlangsung secara sempurna.

2. Penentuan intensitas pengembalian lumpur aktif yang teratur dan efektif agar 2. Penentuan intensitas pengembalian lumpur aktif yang teratur dan efektif agar mikroorganisme tidak terlalu lama dalam bak pengendapan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Anonim

Anonim11. Pengolahan Limbah Dengan Metode Lumpur Aktif.. Pengolahan Limbah Dengan Metode Lumpur Aktif.

http://www.scribd.com/doc/27085719/Pengolahan-Limbah-Dengan-Metode-Lumpur-Aktif-Pengolahan Lumpur-Aktif-Pengolahan Diakses tanggal 16-10-2012 Diakses tanggal 16-10-2012 Anonim

Anonim22. Makalah Lumpur Aktif . Makalah Lumpur Aktif 

http://www.scribd.com/doc/76996397/Final-Makalah-Lumpur-Aktif  http://www.scribd.com/doc/76996397/Final-Makalah-Lumpur-Aktif 

Diakses tanggal 16-10-2012 Diakses tanggal 16-10-2012 Anonim

Anonim33. Lumpur Aktif . Lumpur Aktif 

http://www.scribd.com/doc/78487584/TUGAS-2-LUMPUR-AKTIF  http://www.scribd.com/doc/78487584/TUGAS-2-LUMPUR-AKTIF 

Diakses tanggal 16-10-2012 Diakses tanggal 16-10-2012

C.A. Papadimitriou. 2006. Coke Oven Wastewater Treatment By Two Activated C.A. Papadimitriou. 2006. Coke Oven Wastewater Treatment By Two Activated

Sludge Systems Sludge Systems http://www.gnest.org/journal/Vol8_No1/paper_3_Papadimitriou_346.pdf  http://www.gnest.org/journal/Vol8_No1/paper_3_Papadimitriou_346.pdf  Diakses tanggal 16-10-2012 Diakses tanggal 16-10-2012

Dini Mardini. 2004. Penggunaan Metode Lumpur Aktif Sebagai Salah Satu Dini Mardini. 2004. Penggunaan Metode Lumpur Aktif Sebagai Salah Satu

Pengolahan

Pengolahan Sekunder Sekunder Terhadap Terhadap Limbah Limbah Cair Cair Industri Industri Tekstil Tekstil Pt. Pt. CagmCagm Dengan

Dengan Sistem Sistem Flow Flow Skala Skala Laboratorium.Laboratorium.

http://repository.upi.edu/operator/upload/pro_2004_kimia_mardini_penggun http://repository.upi.edu/operator/upload/pro_2004_kimia_mardini_penggun aan_metode_lumpur_aktif.pdf  aan_metode_lumpur_aktif.pdf  Diakses tanggal 15-10-2012 Diakses tanggal 15-10-2012 Ignasius DA.

Ignasius DA. Sutapa.199Sutapa.1999. 9. LUMPUR LUMPUR AKTIF : AKTIF : ALTERNATIF PENGOLAHALTERNATIF PENGOLAH LIMBAH CAIR LIMBAH CAIR http://www.scribd.com/doc/100744182/Alternatif-Pengolah-Limbah-Cair  http://www.scribd.com/doc/100744182/Alternatif-Pengolah-Limbah-Cair  Diakses tanggal 15-10-2012 Diakses tanggal 15-10-2012

Gambar

Gambar 1 : Kegiatan dan alat

Referensi

Dokumen terkait

Jus mengkudu jika didiamkan ± 24 jam akan terjadi pemisahan dan terbentuk dua lapisan antara jus yang kaya padatan pada bagian atas dan cairan jus pada bagian bawah Dengan

Dimana apabila semakin besar kuat tegangan dan lama waktu kontak yang digunakan maka flok-flok yang terbentuk akan semakin banyak dan menempel di elektroda

Hal ini disebabkan flok-flok yang terbentuk pada proses koagulasi-flokulasi dari penambahan larutan koagulan Aluminium Sulfat 60 ppm lebih banyak dari pada

Semakin lama waktu pengelasan maka dimeter gumpalan (nugget) yang terbentuk semakin besar dan gaya yang dibutuhkan juga semakin besar. Pada plat galvanis gumpalan

15) Beban Permukaan adalah Debit air limbah yang masuk ke dalam pengolahan lumpur aktif per luas permukaan yang efektif pada tangki pengendapan. Hal-Hal Yang Diuji Pada

Penurunan absorbansi menun- jukkan bahwa pada proses elek- trokoagulasi terjadi koagulasi dalam sampel air limbah dan terbentuk flok yang akan mengendap, sehingga kadar dari

Proses penambahan bahan-bahan kimia untuk membentuk gumpalan (flok) yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi. Digunakan untuk mematikan bakteri patogen yang ada

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang penggunaan proses lumpur aktif dalam pengelolaan air limbah