• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRENT CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA JURNAL NASIONAL DI INDONESIA 5 TAHUN TERAKHIR TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRENT CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA JURNAL NASIONAL DI INDONESIA 5 TAHUN TERAKHIR TAHUN"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

TRENT CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA JURNAL NASIONAL DI INDONESIA 5 TAHUN TERAKHIR

TAHUN 2015-2020 SKRIPSI Oleh HAMDANA NIM 10539 1195 13

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2021

(2)

i

TRENT CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PADA JURNAL NASIONAL DI INDONESIA 5 TAHUN

TERAKHIR TAHUN 2015-2020

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

SKRIPSI

Oleh HAMDANA NIM 10539 1195 13

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2021

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vi ABSTRAK

Hamdana, trent ctl (contextual teaching and learning) pada jurnal nasional di indonesia 5 tahun terakhir yaitu tahun 2015-2020. Skripsi, Makassar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Nurlina dan Pembimbing II Yusri Handayani.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) apakah kata kunci yang paling banyak digunakan di jurnal nasional Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL, (2) apakah jenis penelitian yang paling banyak digunakan di jurnal nasional Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL.

penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kepustakaan (Library Research). Sumber data pada penelitian ini berupa jurnal online yang dipublikasikan pada 4 instansi yaitu JPF Unismuh Makassar, JPF UIN Alauddin, JPFT Untad, MPP PGRI. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik studi pustaka. Teknik analisis data terdiri dari analysis content dan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kata kunci yang paling banyak digunakan pada jurnal contextual teaching and learning yang dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir yaitu kata kunci contextual teaching and learning terkait hasil belajar terdapat 10 artikel atau sekitar 56%. (2) jenis penelitian yang paling banyak digunakan pada jurnal contextual teaching and learning yang dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir yaitu jenis penelitian pra eksperimen terdapat 6 artikel atau sekitar 33%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah artikel problem based learning yang dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir terdapat 18. Artikel yang membahas contextual teaching and learning terkait hasil belajar terdapat 10 artikel sekitar 56%. artikel yang membahas contextual teaching and learning terkait pemahaman konsep terdapat 6 artikel sekitar 33%. Jenis penelitian yang paling banyak digunakan yaitu jenis penelitian pra eksperimen terdapat 6 artikel sekitar 33%.

(8)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Amalan yang dicintai oleh ALLAH SWT adalah amalan yang terus menerus dilakukan walau sedikit”

Persembahan :

Saya persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk : Bapak dan Ibu tersayang

Terima kasih atas kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan doa, motivasi, dan nasihat-nasihat untuk selalu semangat dalam menjalankan segala

(9)

viii

KATA PENGANTAR مــــيحرلا نمـحرلا هـللا مــــــسب

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Trent CTL (contextual teaching and learning) pada Jurnal Nasional Di Indonesia 5 Tahun Terakhir Tahun 2015-2020” guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Fisika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas dan selalu menginginkan kesempurnaan. Termasuk dalam penulisan skripsi ini, sejak awal pembuatan judul hingga selesainya skripsi ini berbagai hambatan dan rintangan telah dilalui penulis dan segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk mencapai hasil yang sempurna. Namun, tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini adalah berkat doa, semangat, motivasi, dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Teristimewa penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Kabir dan Ibunda Manneng yang telah mendidik, membesarkan dengan penuh kasih sayang serta mengorbankan segalanya hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.

(10)

ix

Kekurangan dan keterbatasan dalam skripsi ini pun dapat tertutupi berkat bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai Pembimbing I dan Yusri Handayani, S.Pd., M.Pd. sebagai Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu, memberikan arahan dan petunjuk serta koreksi dalam penyusunan skripsi sejak awal hingga akhir. 4. Bapak/Ibu dosen penguji, yang telah berkenaan menguji hasil penelitian dari

penulis dan memberikan hal-hal terbaik bagi penulis, kritik, saran, dan masukan agar penulis menjadi lebih baik untuk kedepannya.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Fisika yang telah menyalurkan ilmunya dengan iklas serta mendidik penulis.

6. Rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan Fisika angkatan 2013 terkhusus kelas C Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini.

7. Sahabatku tercinta yang tiada duanya dibangku perkuliahan Nhia Kang Seung-Yoon dan Misa Babang Erick yang setia berjuang bersama, yang

(11)

x

pernah terjatuh dan bangkit bersama, memberikan dorongan, bantuan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya dengan segala keterbukaan dan ketulusan, skripsi ini penulis persembahkan sebagai upaya maksimal dan memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Srata Satu (1) pada Universitas Muhammadiyah Makassar dan semoga skripsi yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat. Kesempurnaaan hanya milik Allah dan kekurangan tentu datangnya dari penulis. Bagi para pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin

Billahi fisabilil Haq fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, Maret 2021

(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Surat Pernyataan... iv

Surat Perjanjian ... v

Abstrak ... vi

Motto dan Persembahan………... vii

Kata Pengantar………. viii

Daftar Isi………... xi

Daftar Tabel... xiii

Daftar Gambar………...……….….…… xiv

Bab 1 Pendahuluan a. Latar Belakang……… 1

b. Rumusan Masalah………... 5

c. Tujuan Penelitian……… 5

d. Manfaat Penelitian……….. 5

Bab II Kajian Pustaka a. Studi Kepustakaan……….. 6

b. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning)……….... 7

c. Hasil Penelitian Yang Relevan………... 17

Bab III Metode Penelitian a. Jenis Penelitian……….. 19

(13)

xii

b. Data Dan Sumber Data……….. 19 c. Teknik Pengumpulan Data……… 26 d. Teknik Analisis Data………. 26 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembehasan

a. Hasil Penelitian………. 28 b. Pembahasan………... 39 Bab V Simpulan Dan Saran

a. Simpulan ……….. 41 b. Saran ……… 41 Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran Riwayat Hidup

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 data dan sumber data pada jurnal contextual teaching and learning

5 tahun terakhir……… 20 4.2 kata kunci yang paling digunakan di jurnal Nasional Indonesia

5 tahun terakhir……… 28 4.3 persentase kata kunci artikel contextual teaching and learning 5

tahun terakhir……… 31 4.4 kata kunci yang paling digunakan di jurnal Nasional Indonesia

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1 Persentase kata kunci jurnal contextual teaching

and learning 5 tahun terakhir……… 37

Gambat 4.2 persentase jenis penelitian jurnal contextual

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidudpan. Pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya arah atau tujuan yang akan dicapai. Tujuan pendidikan itu sendiri telah diatur di didalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an surah Al-mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

ه ٰاللّ عَف ْرَي ا ْوهزهشْناَف ا ْوهزهشْنا َلْي ق اَذ ا َو ْمهكَل هٰاللّ حَسْفَي ا ْوهحَسْفاَف س ل ٰجَمْلا ى ف ا ْوهحَّسَفَت ْمهكَل َلْي ق اَذ ا ا ْْٓوهنَمٰا َنْي ذَّلا اَهُّيَآْٰي ١١ - رْي بَخ َن ْوهلَمْعَت اَم ب هٰاللّ َو ت ٰج َرَد َمْل عْلا اوهت ْوها َنْي ذَّلا َو ْمهكْن م ا ْوهنَمٰا َنْي ذَّلا

Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “berilah kelapangan didalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “beridirilah kamu, “ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan”

(17)

2

Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan karena untuk menghadapi masalah yang akan terjadi di masa depan.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar dan kemampuan pemahaman siswa adalah pendekatan Contextual Teaching and Learnig (CTL). Pendekatan ini merupakan model pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa setiap tahapan pembelajaran dengan cara menghubungkannya dengan kehidupan sehar-hari sehingga pemahaman materi diterapkan dalam kehidupan nyata.

Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu siswa memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari, dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Sehingga, proses belajar tidak hanya berpengaruh pada hasil belajar yang menjadi tujuan pembelajaran, namun memberikan kebermaknaan pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat dalam konteks dunia nyata siswa.

(18)

3

Jurnal ilmiah merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan kompetensi dosen dan peneliti di Indonesia. Publikasi ilmiah merupakan persyaratan utama untuk kenaikan pangkat dan menunjukkan reputasi kepakaran seorang akademisi di tingkat nasional maupun internasional. Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan untuk publikasi ini tidak sesuai dengan kesulitan banyak jurnal ilmiah di Indonesia untuk terbit teratur karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan. Publikasi di jurnal merupakan jalan menuju reputasi akademis dan karir sebagai akademisi. Para penulis berkeinginan untuk publikasi di jurnal yang dikenal telah menerbitkan hasil-hasil penelitian yang dibaca dan disitasi oleh banyak peneliti. Jurnal yang terkenal memuat tulisan para akademisi.

Jurnal apapun selama ini identik dengan penerbitan suatu karya, menulis sebuah karya ilmiah (program S1) kemudian dipublikasikan secara meluas di berbagai media publikasi, termasuk jurnal ilmiah, tentu sangat bagus dan positif sebagai pembelajaran yang positif bagi mahasiswa dalam menuangkan ide, gagasan atau pemikiran kepada publik/masyarakat. Dengan kata lain, melalui gagasan memublikasikan karya ilmiah pada diri mahasiswa akan tumbuh pola pikir yang positif dan kreatif dalam menulis karya ilmiah.

Di Indonesia sudah banyak jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi muhammadiyah maupun lembaga-lembaga riset lainnya. Sebagian jurnal tersebut telah mendapat status terakreditasi dan sebagian besar lainnya belum terakreditasi. Namun, meskipun telah terakreditasi, seringkali jurnal tersebut hanya dikenal dalam lingkungan

(19)

4

yang sangat terbatas seperti hanya dikenal di lingkungan perguruan tinggi atau institusi pengelolanya saja. Masyarakat luas di Indonesia, apalagi internasional, sama sekali tidak mengetahui keberadaan jurnal tersebut. Jika diidentifikasi, beberapa penyebab masalah ini adalah: a) Jurnal-jurnal tersebut kebanyakan terbit hanya dalam versi cetak dengan tiras terbatas. Hanya pihak yang mendapatkan versi cetak yang sadar akan keberadaan jurnal-jurnal tersebut. b) Jurnal-jurnal tersebut tidak terbit secara online, baik sebagian maupun lengkap, sehingga tidak dapat diakses oleh masyarakat luas melalui jaringan internet.

Dengan menggunakan sebuah sistem yang berbasis internet atau intranet maka informasi dapat menjangkau anggota yang luas sehingga sistem ini dapat diakses oleh pengguna dari seluruh dunia. Maka tidak ada pilihan lain kecuali dengan membuat dokumentasi online dari jurnal ilmiah tersebut. Dengan adanya dokumentasi versi online dari jurnal maupun hasil karya ilmiah tersebut diharapkan para penulis mendapatkan pengakuan dari Dikti sebagai hasil kinerja mereka. Seperti yang ada pada surat edaran dari dikti, yang berisi untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Kedua, untuk lulus program magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Ditjen Dikti Kemendikbud. Ketiga, untuk lulus program doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterbitkan jurnal internasional.

Berdasarkan Uraian tersebut maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul: “Tren CTL (contextual teaching and learning) Pada Jurnal Nasional Di Indonesia 5 Tahun Terakhir Yaitu Tahun 2015-2020”.

(20)

5 B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini yakni : 1. Apakah kata kunci yang paling banyak digunakan di jurnal nasional

Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL?

2. Apakah jenis penelitian yang paling banyak digunakan di jurnal nasional Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yakni:

1. Untuk mengetahui kata kunci yang paling banyak digunakan di jurnal nasional Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL?

2. Untuk mengetahui jenis penelitian yang paling banyak digunakan di jurnal nasional Indonesia tahun 2015-2020 yang membahas tentang CTL?

D. Manfaat Penelitian

1. Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia. 2. Diharapkan peneliti dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan

khususnya dalam membuat karya ilmiah dan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

(21)

1 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan atau laboratorium atau didalam museum.

Menurut Sutrisno (1990) disebut studi kepustakaan karena data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah, dan lain sebagainya.

Menurut Sarwono (2006) studi kepustakaan adalah mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.

Menurut Arikunto (2006) studi kepustkaan adalah metode pengumpulan data dengan mencari informasi lewat buku, majalah, koran, dan literatur lainnya yang bertujuan untuk membentuk landasan teori.

(22)

2

Menurut Mardalis (1999) studi kepustakaan adalah mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, jurnal, kisah-kisah sejarah dan sebagainya.

Menurut Nazir (2003:27) studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Selanjutnya menurut Nazir studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seseorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan topik penelitian.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dan informasi dengan menelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah, buku referensi, literatur, serta sumber sumber lainnya yang terpercaya baik dalam bentuk tulisan atau dalam format digital yang relevan.

B. Pembelajaran CTL (contextual teaching and learning)

Nurhidayah (2016) mengemukakan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga Negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.

(23)

3

Bayu (2015) mengemukakan bahwa Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang bersifat konteks yang berarti memahami makna dari sebuah kata dan memperhatikan makna dari kata-kata yang terkandung dalam sebuah kalimat-kalimat yang terkandung dari sebuah paragraf. Dengan mengaitkan materi pemkbelajaran dengan konteks kehidupan dan kebutuhan siswa akan meningkatkan motivasi belajarnya serta akan menjadikan proses belajar mengajar lebih efisien dan efektif. Pendekatan belajar ini disebut pendekatan kontekstual (CTL).

Nasrah (2015) mengemukakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang cocok untuk otak, dirancang untuk mengaitkan antara isi materi yang dipelajari siswa di sekolah dengan situasi nyata kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, maupun masyarakat dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Dengan melaksanakan pembelajaran yang diatur sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, menghargai orang lain dan berperang serta dalam tugastugas penialian autentik.

Afriani (2018) mengemukakan bahwa pembelajaran konstektual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yng dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Johnson dalam (2010: 8) mengidentifikasi delapan karakteristik pendekatan kontekstual, yaitu:

(24)

4

a. Making meaningful connections (membuat hubungan penuh makna).

b. Doing significant work (melakukan kerja signifikan). c. Self-regulated learning (belajar mengatur sendiri). d. Collaborating (kerjasama).

e. Critical and creative thinking (berpikir kritis dan kreatif). f. Nurturing the individual (memelihara pribadi).

g. Reaching high standard (mencapai standar yang tinggi). h. Using authentic assessment (penggunaan penilaian autentik).

Berdasarkan berbagai pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual memiliki ciri khusus, yakni pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata, mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dengan melakukan eksplorasi terhadap konsep dan informasi yang dipelajari, serta adanya penerapan penilaian autentik untuk menilai pembelajaran secara holistik.

a) Komponen-komponen Pembelajaran contextual Teaching and Learning

Menurut Trianto (2011: 111) menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning memiliki tujuh komponen utama, yakni:

(25)

5

Konstruktivisme merupakan landasan filosofis pendekatan pembelajaran kontekstual, bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit melalui sebuah proses. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Menurut pandangan konstruktivisme, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan cara: (a) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa; (b) memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri; dan (c) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. Pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman pemahaman berkembang semakin dalam dan semakin kuat apa bila selalu diuji dengan pengalaman baru. 2) Inkuiri (Inquiry).

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

(26)

6 3) Bertanya (Questioning).

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya”. Bertanya adalah cerminan dalam kondisi berpikir. dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya dimaksudkan untuk menggali informasi, mengkomunikasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Bertanya adalah proses dinamis, aktif, dan produktif serta merupakan fondasi dari interaksi belajar mengajar.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community).

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual di dalam kelas, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya

(27)

7 5) Pemodelan (Modeling).

Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model. Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seseorang bisa ditunjuk dengan memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahui.

6) Refleksi (Reflection).

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan ketika pembelajaran. Refleksi merupakan respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru dipelajari. Nilai hakiki dari komponen ini adalah semangat instropeksi untuk perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.

7) Penilaian Autentik (Authentic Assessment).

Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran. Sejalan dengan paparan di atas, Ditjen Dikdasmen dalam Komalasari (2010:

(28)

8

24) mengemukakan bahwa pendekatan kontekstual harus menekankan pada hal-hal sebagai berikut:

• Belajar berbasis masalah (problem-based learning). • Pengajaran autentik (authentic instruction).

• Belajar berbasis inkuiri (inquiry-based learning). • Belajar berbasis proyek (project-based learning). • Belajar berbasis kerja (work-based learning). • Belajar jasa layanan (service learning). • Belajar kooperatif (cooperative learning).

Berdasarkan uraian pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran memiliki komponen yang komprehensif. Komponen-komponen tersebut mencakup proses konstruktivis, melakukan proses berpikir secara sistematis melaluininkuiri, kegiatan bertanya antara siswa dengan guru maupun sesama siswa, membentuk kerja sama antarsiswa melalui diskusi, adanya peran model untuk membantu proses pembelajaran, melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran, serta penilaian sebenarnya yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sampai diperoleh hasil belajar.

(29)

9

b) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan contextual Teaching and Learning

Setiap pendekatan, model, atau teknik pembelajaran memiliki prosedur pelaksanaan yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya. Begitupun dengan pendekatan kontekstual, berikut ini langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Trianto (2011: 111), yaitu:

1) Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan bertanya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik. 3) Ciptakan masyarakat belajar.

4) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 5) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

6) Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment) dengan berbagai cara.

Pendapat selaras dikemukakan oleh Mulyasa (2013: 111), bahwa terdapat lima elemen yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendekatan kontekstual, yakni:

1) Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik.

2) Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagianbagiannya secara khusus (dari umum ke khusus).

(30)

10

3) Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: • menyusun konsep sementara

• melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain

• merevisi dan mengembangkan konsep.

4) Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikkan secara langsung apa-apa yang dipelajari.

5) Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.

Berdasarkan paparan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penerapan pendekatan kontekstual, diawali dengan pengonstruksian pengetahuan yang dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari, dan dikaitkan dengan konteks dunia nyata. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk melakukan proses berpikir secara sistematis. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Membentuk kerja sama antar siswa melalui kegiatan diskusi. Adanya model sebagai alat bantu penyampaian materi. Melakukan refleksi di akhir pertemuan berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan. Dilanjutkan dengan proses penilaian sebenarnya selama proses pembelajaran berlangsung sampai diperoleh hasil pembelajaran.

(31)

11

c) Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran contextual Teaching and Learning

Setiap pendekatan pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun kelebihan dan kekurangannya tersebut hendaknya menjadi referensi untuk penekanan-penekanan terhadap hal yang positif dan meminimalisir kekurangannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2006: 111) kelebihan pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut:

1) Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2) Dalam pembelajaran kontekstual siswa belajar dalam kelompok, kerjasama, diskusi, saling menerima dan memberi.

3) Berkaitan secara riil dengan dunia nyata. 4) Kemampuan berdasarkan pengalaman.

5) Dalam pembelajaran kontekstual perilaku dibangun atas kesadaran sendiri.

6) Pengetahuan siswa selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya.

7) Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan kebutuhan.

8) Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui beberapa cara, misalnya evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, observasi, rekaman, wawancara, dan lain-lain.

(32)

12

Selanjutnya, kekurangan pembelajaran kontekstual menurut Komalasari (2010: 15), yaitu (a) jika guru tidak pandai mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, maka pembelajaran akan menjadi monoton, (b) jika guru tidak membimbing dan memberikan perhatian yang intensif, siswa sulit untuk melakukan kegiatan inkuiri, dan membangun pengetahuannya sendiri.

Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kelebihan pembelajaran kontekstual adalah siswa dapat menjadi aktif dan berpikir kritis secara riil dalam menganalisis suatu masalah dari pengalaman yang dialaminya. Adapun kekurangan pembelajaran kontekstual adalah apabila guru tidak pandai mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, maka pembelajaran akan menjadi monoton. Selanjutnya, jika guru tidak membimbing dan memberikan perhatian yang intensif, siswa sulit untuk melakukan kegiatan inkuiri, dan membangun pengetahuannya sendiri.

C. Hasil Penelitian yang relevan

Hamzah, dkk. 2015. Pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) pada materi larutan prnyangga kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Poso Pesisir Utara.

Menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning hal ini dapat dilihat hasil belajar siswa yg meningkat. Penggunaaan pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran larutan penyangga

(33)

13

merupakan salah satu alternative pembelajaran yang efektif untuk mengatasi kelemahan-kelemahan proses pembelajaran lainnya secara khusus pada pokok materi larutan penyangga.

Nurul, dkk, 2019. Pengaruh pendekatan kontekstual berbantuan alat peraga terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika.

Berdasarkan hasil peneltian menujukkan bahwa pendekatan kontekstual berbantuan alat peraga berpengaruh pada penguasaan konsep siswa dan pemecahan masalah peseta didik hal ini terbukti dengan meningkatnya pengusaan konsep peserta didik setelah diterapkan pendekatan kontekstual berbantuan alat peraga.

(34)

14

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kepustakaan (Library Research) yaitu metode pengumpulan data dan informasi dengan menelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah atau kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

B. Data dan Sumber data

Jenis penelitian kepustakaan maka sumber datanya berupa jurnal online yang dipublikasikan di 4 instansi dalam 5 tahun terakhir 2015-2020.

1. Jurnal JPF (Jurnal Pendidikan Fisika, p-ISSSN: 2302-8939 dan e-ISSN: 2527-4515. Universitas Muhammadiyah Makassar) Dan (e-ISSN: 2550-0325 dan p-ISSN: 2355-5786. Universitan Islam Negeri Alauddin Makassar)

2. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, p-ISSN: 2338-3240 dan e-ISSN: 2580-5924) Universitas Tadulako

3. MPP (Media Penelitian Pendidikan, ISSN: 1978-936X (cetak), ISSN: 2528-0562 (online) Universitas PGRI Semarang).

(35)

15

Adapun data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1. data dan sumber data pada jurnal contextual teaching and learning 5 tahun terakhir.

No Nama Jurnal Link

Nama Peneliti

universitas Tahun terbit 1 Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa

Kelas VII SMP Aisyiyah Paccinongang http://Journal.u nismuh.ac.id/isn dex.php/jpf Ardiansyah, Khaeruddin, Ma’ruf Unismuh makassar Vol 3, No 2 2015 2 Peningkatan Kreativitas Dan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual (PTK Pada Peserta Didik SMP Negeri 3 Sungguminasa) http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Tri Hastiti Fiskaw arni Unismuh makassar Vol 4, No 1 2016 3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Contexstual Teaching And Learning

http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Nasrah Jasruddin Muh. Tawil Unismuh makassar Vol 5, No.2 2017

(36)

16

(CTL) Untuk

Memotivasi Dan

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Balocci Pangkep

4 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Visual pada Pembelajaran Fisika SMA Materi Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi

http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Hardianti Unismuh makassar Vol 6, No.1 2018 5 Meningkatkan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Inkuiri http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Darwis Unismuh makassar Vol 6, No.3 2018 6 Pengembangan perangkat pembelajaran http://Journal.u nismuh.ac.id/in Ilyas An Nisaa Unismuh makassar Vol 7, No.1 2019

(37)

17 fisika berbasis

contextual teaching and learning daerah pulau terpecil

dex.php/jpf Al Mu’min

Liu

7 Pengaruh model

pembelajaran contextual teaching and learning

(CTL) terhadap

pemahaman konsep materi gelombang siswa sekolah daerah pesisir pantai http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Ilyas An Nisaa Al Mu’min Liu2 Hamsah Doa Unismuh makassar Vol 7, No.3 2019 8 Penerapan model

contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Handayani Sungguminasa Kabupaten gowa http://Journal.u nismuh.ac.id/in dex.php/jpf Nurhidayah, Ahmad Yani, Nurlina Unismuh makassar Vol 4, No.2 2016 9 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Strategi http://jurnal.unt ad.ac.id/jurnal/i ndex.php/EPFT Sulastri Kakaly Gustina

untad Vol 8, No.1

(38)

18

Generatif untuk

Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA

SMA Tut Wuri

Handayani Makassar 10 Analisis Pemahaman

Konsep Fisika pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD http://jurnal.unt ad.ac.id/jurnal/i ndex.php/EPFT Gustina Kamaluddin Muhammad Ali Syamsuriwa l

Untad Vol 8, No.1

2020 11 Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Palu http://jurnal.unt ad.ac.id/jurnal/i ndex.php/EPFT Susianti Darsikin Sahrul Saehana

Untad Vol 5, No.1

(39)

19 12 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Kontekstual dalam Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu http://jurnal.unt ad.ac.id/jurnal/i ndex.php/EPFT Ielda Paramita

untad Vol 8, No.1

2020

13 Efektifitas penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) dalam meningkatkan

pemahaman konsep dan keterampilan praktikum fisika http://journal.ui n-alauddin.ac.id/i ndex.php/pendi dikanfisika Anas Irwan Muh. Yussuf Hidayat Rafiqah

UIN Alauddin Vol 3, No. 1

2015

14 Penggunaan modul berbasis kontekstual terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada pokok bahasan hokum newton kelas VIII

http://journal.ui n-alauddin.ac.id/i ndex.php/pendi dikanfisika Gigih adriani said, A. ferawati jafar

UIN Alauddin Vol 3, No. 2

(40)

20 Madani alauddin paopao

15 Pengaruh model

pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar http://journal.ui n-alauddin.ac.id/i ndex.php/pendi dikanfisika Kasmawati, Nur Khalisa Latuconsina , Andi ika prasasti akbar

UIN Alauddin Vol 5, No.2 2017

16 Pengembangan handout interaksi berbasisi contextual teaching and learning (CTL) pada pokok bahasan listrik

http://journal.ui n-alauddin.ac.id/i ndex.php/pendi dikanfisika Wahyu dani swari, basry yadi tang

UIN Alauddin Vol 6, No 1 2018

17 Pengaruh model

pembelajaran CTL ditinjau dari motivasi

siswa terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis kelas VII http://jurnal.up agris.ac.id/index /php/mediapen elitianpendidika n Ibnu rizal kurnia, lilik arianto, sutrisno PGRI Semarang Vol 13, No.1 2019 18 Penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning

http://jurnal.up agris.ac.id/index /php/mediapen Singgih adhi p, Lynda puspita sari PGRI Semarang Vol 9, No.2 2015

(41)

21 C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, oleh karena itu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik studi pustaka yaitu serangkaian kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan menelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah atau kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Sedangkan data pada penelitian ini diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online.

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Isi (content analysis).

Analisis konten atau kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku, dokumen, jurnal atau penelitian yang bersifat (CTL) berbantu media

gambar terhadap hasil belajar , kinerja guru, dan aktivitas siswa, Ips semester 2 kelas VI SD Negeri 1 Bugo

elitianpendidika n

(42)

22

pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis konten adalah suatu cara penelitian dengan tahapan tertentu untuk mengambil inti dari suatu gagasan maupun informasi yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penulis menggunakan teknik analisis data berupa analisis konten (content analysis) karena jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan, di mana sumber datanya adalah berupa jurnal.

Dalam hal ini, penulis menggunakan analisis konten ini untuk dapat memahami konten atau isi jurnal terhadap hasil penelitian mengenai model problem based learning pada materi suhu dan kalor. Setelah penulis memahami isi jurnal kemudian menarik sebuah kesimpulan terkait hasil penelitian jurnal model problem based learning pada materi suhu dan kalor.

2. Analisis Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk memberi gambaran atau mendeskripsikan data yang telah terkumpul atau metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu.

(43)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

a) Kata kunci jurnal contextual teaching and learning berdasarkan publikasi 5 tahun terakhir

Tabel 4.2. kata kunci yang paling digunakan di jurnal Nasional Indonesia 5 tahun terakhir

no Artikel Kata kunci

1

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas VII SMP Aisyiyah Paccinongang Penelitian tindak kelas, pembelajaran kontekstual, hasil belajar fisika 2

Peningkatan Kreativitas Dan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual (PTK Pada Peserta Didik SMP Negeri 3 Sungguminasa)

Kreativitas, hasil belajar, kontekstual

3

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Contexstual Teaching And Learning (CTL) Untuk Memotivasi Dan Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Balocci Pangkep

Perangkat pembelajaran,

contextual teaching and learning (CTL), motivasi belajar dan hasil belajar

4

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Visual pada Pembelajaran Fisika SMA Materi Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi

CTL, media visual, hasil belajar fisika

(44)

24 5

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Inkuiri

Kontekstual dengan model inkuiri, hasil observasi, hasil belajar fisika

6

Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis contextual teaching and learning daerah pulau terpecil

Contextual teaching and learning, fluida

7

Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap pemahaman konsep materi gelombang siswa sekolah daerah pesisir pantai

Pemahaman konsep, gelombang,

contextual teaching and learning

8

Penerapan model contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Handayani Sungguminasa Kabupaten gowa

Hasil belajar, model contextual teaching and learning (CTL)

9

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Strategi Generatif untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Tut Wuri Handayani Makassar Strategi generatif, keterampilan proses sains, dan pemahaman konsep fisika 10

Analisis Pemahaman Konsep Fisika pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD

Pemahaman konsep, tes diagnostik

11

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Palu Model contextual teaching and learning, eksperimen, pemahaman konsep

(45)

25

fisika

12

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Kontekstual dalam Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu Pendekatan kontekstual, aktivitas, hasil belajar 13

Efektifitas penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktikum fisika

CTL, pemahaman konsep, keterampilan praktikum fisika

14

Penggunaan modul berbasis kontekstual terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada pokok bahasan hokum newton kelas VIII Madani alauddin paopao

Modul dan hasil belajar

15

Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar Model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), hasil belajar 16

Pengembangan handout interaksi berbasisi contextual teaching and learning (CTL) pada pokok bahasan listrik

Handout interaktif, contextual teaching and learning, pokok bahasan listrik dinamis

17

Pengaruh model pembelajaran CTL ditinjau dari motivasi siswa terhadap

kemampuan pemahaman konsep

matematis kelas VII

Contextual teaching and learning, mathematical concept understanding ability, motivation

(46)

26

Tabel 4.3.persentase kata kunci artikel contextual teaching and learning 5 tahun terakhir

18

Penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantu media gambar terhadap hasil belajar , kinerja guru, dan aktivitas siswa, Ips semester 2 kelas VI SD Negeri 1 Bugo Jepara

Contextual teaching and learning (CTL), media image, IPS learning outcomes, performance

teacher, student activities

no Kata kunci frekuensi Persentase

1

Penelitian tindak kelas, pembelajaran kontekstual, hasil belajar fisika

10 56

Kreativitas, hasil belajar, kontekstual

Perangkat pembelajaran, contextual teaching and learning (CTL), motivasi belajar dan hasil belajar CTL, media visual, hasil belajar fisika

Kontekstual dengan model inkuiri, hasil observasi, hasil belajar fisika Hasil belajar, model contextual teaching and learning (CTL)

Pendekatan kontekstual, aktivitas, hasil belajar

(47)

27 Tabel 4.3.

Modul dan hasil belajar

Model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), hasil belajar

Contextual teaching and learning (CTL), media image, IPS learning outcomes, performance teacher, student activities

2 Contextual teaching and learning,

fluida 1 5

3

Pemahaman konsep, gelombang, contextual teaching and learning

6 33

Strategi generatif, keterampilan proses sains, dan pemahaman konsep fisika

Pemahaman konsep, tes diagnostik Model contextual teaching and learning, eksperimen, pemahaman konsep fisika

CTL, pemahaman konsep,

keterampilan praktikum fisika

Contextual teaching and learning, mathematical concept understanding ability, motivation

4

Handout interaktif, contextual teaching and learning, pokok bahasan listrik dinamis

(48)

28

b) Jenis penelitian jurnal contextual teaching and learning berdasarkan publikasi 5 tahun terakhir

Tabel 4.4. Jenis penelitian yang paling digunakan di jurnal Nasional Indonesia 5 tahun terakhir

no Artikel Jenis

penelitian frekunsi persentase

1

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas VII SMP Aisyiyah Paccinongang

PTK 3 17

Peningkatan Kreativitas Dan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual (PTK Pada Peserta Didik SMP Negeri 3 Sungguminasa)

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika melalui

Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Inkuiri

2

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Contexstual Teaching And Learning (CTL) Untuk

Memotivasi Dan

Meningkatkan Hasil

Penelitian dan

(49)

29 Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Balocci Pangkep Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis contextual teaching and learning daerah pulau terpecil Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Strategi Generatif untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Tut Wuri Handayani Makassar Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Kontekstual dalam Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu

Pengembangan handout interaksi berbasisi contextual teaching and learning (CTL) pada pokok bahasan listrik

(50)

30 3

Learning (CTL)

Berbantuan Media Visual pada Pembelajaran Fisika SMA Materi Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi

Pra

Eksperiment 6 33

Penerapan model

contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Handayani Sungguminasa Kabupaten gowa

Efektifitas penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktikum fisika

Penggunaan modul

berbasis kontekstual terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada pokok bahasan hokum newton kelas VIII Madani alauddin paopao

Pengaruh model

pembelajaran contextual teaching and learning

(51)

31 (CTL) terhadap hasil belajar

Penerapan model

pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantu media gambar terhadap hasil belajar , kinerja guru, dan aktivitas siswa, Ips semester 2 kelas VI SD Negeri 1 Bugo Jepara

4

Analisis Pemahaman Konsep Fisika pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAD Penelitian Eksploratif 1 5 5 Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning

(CTL) terhadap

pemahaman konsep materi gelombang siswa sekolah daerah pesisir pantai

Penelitian

Kuantitatif 1 6

6

Pengaruh Model

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis Siswa Kelas X SMA Negeri 5

Eksperimen

(52)

32 Palu

Pengaruh model

pembelajaran CTL ditinjau dari motivasi siswa terhadap kemampuan

pemahaman konsep

matematis kelas VII

Gambar 4.1 Persentase kata kunci jurnal contextual teaching and learning 5 tahun terakhir

56%

5% 33%

6%

persentase kata kunci 5 tahun terakhir

Contextual teaching and learning terkait hasil belajar

Contextual teaching and learning , fluida Contextual teaching and learning terkait pemahaman konsep Contextual teaching and learning, handout interaktif

(53)

33

Gambat 4.2 persentase jenis penelitian jurnal contextual teaching and learning 5 tahun terakhir

Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa artikel CTL (contextual teaching and learning) selama 5 tahun terakhir lebih banyak membahas CTL (contextual teaching and learning) terkait hasil belajar dan CTL (contextual teaching and learning) terhadap pemahaman konsep siswa hal ini dapat dilihat dari jumlah artikel dan persentase yaitu terdapat 10 artikel sekitar 56% untuk hasil belajar sedangan pemahaman konsep sebanyak 6 artikel sekitar 33%. Hal ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir lebih banyak artikel membahas tentang hasil belajar dibandingkan dengan pemahaman konsep.

Sedangkan untuk tabel 4.4 menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir jenis penelitian yang paling banyak digunakan adalah jenis penelitian pra eksperimen dan penelitian dan pengembangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah artikel dan persentasenya yaitu untuk pra eksperimen jumlah artikelnya sebanyak

17%

33% 5%

28%

6% 11%

Persentase Jenis Penelitian

Jenis Penelitian PTK Jenis Penelitian Pra Eksperimen

Jenis Penelitian Exploratif Jenis Penelitian dan Pengembangan Jenis penelitian Kuantitatif Jenis Penelitian Eksperimen Kuasi

(54)

34

6 artikel sekitar 33% sedangkan untuk penelitian dan pengembangan sebanyak 5 artikel sekitar 28%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa selama jenis penelitian yang paling banyak digunakan adalah pra eksperimen dibandingkan dengan jenis penelitian lain selama 5 tahun terakhir.

B. PEMBAHASAN

1. Kata kunci yang paling banyak digunakan di jurnal nasional di Indonesia 5 tahun terakhir

Berdasarkan hasil penelitian di JPF (Jurnal Pendidikan Fisika Unismuh Makassar), JPFT (Jurnal Pendidikan dan Teknologi universitas Tadulako), MPP (Media Penelitian Pendidikan Universitas PGRI Semarang), JPF (Jurnal Pendidikan Fisika UIN Alauddin) menunjukkan bahwa kata kunci contextual teaching and learning terkait hasil belajar terdapat 10 artikel sekitar 56%. CTL terkait bahasan fluida terdapat 1 artikel sekitar 5%. CTL terkait pemahaman konsep terdapat 6 artikel sekitar 33%. CTL terkait handout interaktif terdapat 1 artikel sekitar 6%.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kata kunci yang paling banyak dgunakan di jurnal nasional di Indonesia 5 tahun terakhir yaitu contextual teaching and learning terkait hasil belajar.

2. Jenis penelitian yang paling banyak digunakan di jurnal Nasional di Indonesia 5 tahun terakhir

Berdasarkan hasil penelitian di JPF, MPP dan JPFT menunjukkan bahwa jenis penelitian PTK sekitar terdapat 3 artikel sekitar 17%. Penelitian dan pengembangan terdapat 5 artikel sekitar 28%. Penelitian eksperimen kuasi

(55)

35

terdapat 2 artikel sekitar 11%. Penelitian pra eksperimen terdapat 6 artikel sekitar 33%. Penelitian ekploratif terdapat 1 artikel sekitar 5%. Penelitian kuantitaf terdapat 1 artikel sekitar 6%.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis penelitian yang paling banyak digunakan di jurnal nasional di Indonesia 5 tahun terakhir yaitu jenis penelitian pra eksperimen.

(56)

36 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal JPF (Unismuh Makassar dan UIN Alauddin), JPFT (Untad), MPP (PGRI Semarang) dapat disimpulkan bahwa:.

1. Artikel yang membahas contextual teaching and learning terkait hasil belajar terdapat 10 jurnal sekitar 56%.

2. artikel yang membahas contextual teaching and learning terkait pemahaman konsep terdapat 6 jurnal sekitar 33%.

3. Jenis penelitian yang paling banyak digunakan yaitu jenis penelitian pra eksperimen terdapat 6 jurnal sekitar 33%

B. Saran

1. untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih baik lagi dalam melakukan penelitian kepustakaan.

2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan dengan menjangkau faktor lain.

(57)

37

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, S. P., Lynda. P. S. 2015. Penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantu media gambar terhadap hasil belajar , kinerja guru, dan aktivitas siswa, Ips semester 2 kelas VI SD Negeri 1 Bugo. Semarang : media penelitian pendidikan PGRI Semarang. Vol 9

Ariansyah., khaeruddin., ma’ruf. 2015. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas VII SMP Aisyiyah Paccinongang. Makassar : jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 3

Amin, Ahmad, dkk. 2019. Penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) terhadap aktivitas siswa kelas x di sma negeri 5 model lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019:Silampari jurnal pendidikan ilmu fisika (jpip) stkip-pgri lubuklinggau.

Darwis. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Inkuiri. Makassar : jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 6

Hardianti. 2018. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Visual pada Pembelajaran Fisika SMA Materi Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi. Makassar: jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 6

Ilyas., An nisa. A. L. 2019. Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis contextual teaching and learning daerah pulau terpencil. Makassar : jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 7

Ilyas., An nisa. A. L., Hamsah. D. . 2019. Pengaruh penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning(ctl) terhadap pemahaman konsep materi gelombang siswa sekolah daerah pesisir pantai. Makassar : jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 7

Irwan. A., Muh. Y. H., Rafiqah. 2015. Efektifitas penggunaan model pembelajaran contextual teaching and learning (ctl) dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan praktikum fisika. Makassar : jurnal pendidikan fisika UIN Alauddin. Vol 3

Johnson, e.b. 2006. Contextual teaching and learning. Mizan learning center. Bandung.

(58)

38

Kasmawati., Nur. K. L., Andi. I. P. A . 2017. Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar. Makassar : jurnal pendidikan fisika UIN Alauddin. Vol 3

Kintanisa. 2019. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Energi Terbarukan : Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences universitas lampung.

Komalasari, kokom. 2010. Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Refika aditama. Bandung.

Prastowo. 2012. Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian. Yogyakarta: ar-ruzz media.

Mustofa, A W. 2016. Penerapan model pembelajaran ctl (contextual teaching and learning) untuk meningkatkan aktifitas belajar peserta didik kelas x-mia ei 2 sman 6 yogyakarta : jurnal penelitian pembelajaran fisika

Nasrah., Jasruddin., Muh. T. 2015 pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis pendekatan contexstual teaching and learning (ctl) untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas viii smp negeri 1 balocci pangkep: jurnal pendidikan fisika unismuh makassar. Vol 5

Nurhidayah., Ahmad. Y., Nurlina. 2016. Penerapan model contextual teaching learning (ctl) terhadap hasil belajar fisika pada siswa kelas xi sma handayani sungguminasa kabupaten gowa. Makassar : jurnal pendidikan fisika unismuh Makassar. Vol 4

Paramita. I. 2020. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Pendekatan Kontekstual dalam Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palu. Palu : jurnal pendidikan fisika dan teknologi. Vol 8

Kurnia. I. R., Lilik. A., sutrisno. 2019. Pengaruh model pembelajaran CTL ditinjau dari motivasi siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis kelas VII. Semarang : media penelitian pendidikan PGRI Semarang. Vol 13

Said. G. A., A.ferawati. J. 2015. Penggunaan modul berbasis kontekstual terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada pokok bahasan hokum

(59)

39

newton kelas VIII Madani alauddin paopao. Makassar : jurnal pendididikan fisika UIN Alauddin.

Sanjaya. W. 2016. Strategi pembelajaran berorentasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana prenada media.

Satriani, eli dkk.2016. Pembelajaran ctl berbasis inkuiri untuk meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa pada materi fluida statis. Aceh : jurnal pendidikan sains inodensia fkip univesitas syiah banda aceh. Susianti., Darsikin., Sahrul. S. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep Fluida Statis Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Palu. Palu : jurnal pendidikan fisika dan teknologi. Vol 5

Swary, W.D., basry. Y. T. 2018. Pengembangan handout interaksi berbasisi contextual teaching and learning (CTL) pada pokok bahasan listrik. Makassar : jurnal pendidikan fisika UIN Alaudin. Vol 6

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

49

RIWAYAT HIDUP

HAMDANA, Dilahirkan di kabupaten Bone tepatnya di Dusun IV Kaccope Desa Paccing Kecamatan Patimpeng pada hari senin tanggal 12 februari 1996. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan dari Kabi dan Manneng.

Peneliti menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di SD 251 paccing di Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone pada tahun 2007. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di MTs Al-Hidayah Paccing di Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone dan tamat pada tahun 2010 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Libureng pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gambar

Tabel              Halaman
Gambar            Halaman
Tabel 3.1. data dan sumber data pada jurnal contextual teaching and  learning 5 tahun terakhir
gambar  terhadap  hasil  belajar  ,  kinerja  guru,  dan  aktivitas  siswa,  Ips  semester  2  kelas  VI  SD  Negeri 1 Bugo
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk meraih gelar sarjana S1, Dianing menulis skripsi dengan judul Gaya Hidup Posmodern Tokoh- Tokoh Dalam Novel Mata Matahari Karya Ana Maryam Sebuah Tinjauan

Atas kehendakNya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN

Lamandau, Sukamara, Kobar, Kotim, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, Kapuas, Barsel, Bartim, Barut, Murung Raya, Kota Palangkaraya.. 150.000.000,00 Meningkatnya

Melalui hasil analisa penelitian yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 1)

1 Tema : Kebutuhan perbaikan manajemen Perawat telah mengungkapkan beberapa hal mengenai peran perawat dalam melakukan ketepatan waktu tanggap penanganan kasus cedera kepala

Berdasarkan data mengenai tindak pidana terhadap pelaku kejahatan  kemanusiaan  yang  telah  peneliti  paparkan  sebelumnya  di  bab  tiga 

Untuk memastikan PPI ini berjaya dilaksanakan di setiap sekolah, semua pihak di sekolah tidak kira pihak pentadbir, guru dan sebagainya perlu memberi kerjasama yang baik dan

Khatar, Awasthi dan Das (2013), menyatakan bahwa bayi yang dilahirakn prematur, status sosial ekonomi rendah, riwayat berat badan lahir rendah, tidak ada