• Tidak ada hasil yang ditemukan

Water Management Skala Keasatuan Hidrologis Gambut Indratmo Soekarno

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Water Management Skala Keasatuan Hidrologis Gambut Indratmo Soekarno"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

WEBINAR PROGRAM KERJASAMA IPB DAN BRG

Water Management

Skala Keasatuan Hidrologis Gambut

Indratmo Soekarno

Kelompok Keahlian Sumberdaya Air ITB/KA BRG

Rabu, 14 Oktober 2020

(2)

Pendahuluan

Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG)

adalah ekosistem gambut yang

letaknya di antara 2 (dua) sungai,

atau di antara sungai dan laut

dan/atau pada rawa.

Sub KHG adalah bagian dari KHG,

dimana bentang lahan gambut

terletak di antara sungai utama

dengan anak sungai, atau laut

dengan anak sungai/danau atau

anak sungai dengan anak sungai.

Satu KHG bisa terdiri dari beberapa

sub KHG.

(3)

PP 57 Tahun 2016

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2016 membatasi muka air

tanah di lahan gambut tidak melebihi 40 cm, tidak menjelaskan dalam

kontekt waktu. Artinya harus terpenuhi sepanjang waktu.

Sebagai refleksi:

Dalam keadaan alami, muka air tanah di lahan gambut juga berfluktuasi

sejalan dengan input (hujan), keluaran (evapotranspirasi,

infiltrasi/perkolasi, limpasan). Musim kemarau panjang, ada

kemungkinan MAT lebih dalam dari 40 cm.

Rekayasa: Bagaimana muka air dapat diupayakan lebih dangkal dari 40

cm dari tanah.

(4)

Keterangan:

ΔS : Perubahan simpanan dalam

akuifer

P : Curah hujan

Qs,i : Masukan dari aliran

permukaan

Qg,i : Masukan dari aliran bawah

permukaan

Qs,o : Keluaran dalam bentuk aliran

permukaan

Qg,o : Keluaran dalam bentuk aliran

bawah permukaan

ET : Evapotranspirasi

Sumber dan aliran keluar air pada lahan gambut topogen

(atas) dan ombrogen (bawah). Dimodifikasi dari Rydin dan

Jeglum (2006).

(5)

Informasi

Sumber Daya Air

Telemetri:

ground

water level, temp, wind

velocity, humidity, rainfall

(6)

Curah Hujan Untuk Perencanaan

Hujan andalan: Besarnya curah hujan yang digunakan untuk menghitung

ketersediaan air dengan suatu keandalan (probability) tertentu.

- Curah hujan rata-rata bulanan, 2 mingguan, 10 harian. Curah hujan

tersebut diperoleh dengan menjumlahkan curah hujan hariannya.

- Curah hujan dengan probabilitas 80%, artinya hujan yang diharapkan

minimal ada dengan kemungkinan 80% dalam rentang waktu.

Informasi R80% diperoleh dari curah hujan bulanan, atau 2 mingguan

atau 10 harian.

R80% adalah data pada urutan ke (N/5) + 1, jika data diurutkan dari

yang terkecil ke yang terbesar. N = jumlah data curah hujan bulanan,

2-mingguan atau 10 harian pada bulan tertentu yang dihitung.

(7)

Evapotranspirasi Metoda Penman Montheit

Et = c [ W.R

n

+ (1-W).f(u).(e

a

-e

d

) ]

dimana:

c

:

faktor koreksi

W

:

weighting factor

R

n

:

radiasi netto ekivalen (mm/hari)

f(u) :

fungsi kecepatan angin

e

a

:

tekanan uap jenuh (mmHg)

e

d

:

tekanan uap aktual (mmHg)

(8)

Evapotranspirasi metoda Penman

No Deskripsi Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des

1 Temperatur (oC) t data 26.18 26.31 26.84 27.76 27.64 27.10 27.14 27.61 27.53 27.50 27.73 27.11

2 Faktor koreksi c Tabel 1.07 1.56 1.05 1 1.02 0.97 1.01 1.02 1 1.06 1.04 1.08 3 Weighting factor W Tabel 0.75 0.75 0.76 0.77 0.77 0.76 0.76 0.77 0.77 0.77 0.77 0.76

4 (1-W) 1-[3] 0.25 0.25 0.24 0.23 0.23 0.24 0.24 0.23 0.23 0.23 0.23 0.24

5 Penyinaran matahari n/N Data 0.42 0.49 0.60 0.72 0.82 0.77 0.84 0.87 0.79 0.71 0.65 0.54 6 Ekstra teresterial (mm/hari) Ra Tabel 16.1 16.1 15.5 14.4 13.1 12.4 12.7 13.7 14.9 15.8 16 16

7 (1-a)(0.25+0.5n/N) Tabel 0.34 0.37 0.41 0.45 0.49 0.47 0.51 0.51 0.49 0.45 0.43 0.39 8 Gelombang pendek radiasi matahari yang

masuk (%) = (1-a)Rs, a=0.25

Rns [6]*[7] 5.47 5.96 6.36 6.48 6.42 5.83 6.48 6.99 7.30 7.11 6.88 6.24

9 Kelembaban relatif (%) RH Data 83.88 83.00 81.75 77.13 75.63 76.75 75.63 71.75 74.75 73.25 72.75 78.25

10 Tekanan uap jenuh (mmHg) ea Tabel 33.6 35.7 35.7 37.8 37.8 37.8 35.7 35.7 37.8 37.8 37.8 35.7

11 Tekanan uap aktual (mmHg) = ea*RH ed [9]*[10] 28.18 29.63 29.18 29.15 28.59 29.01 27.00 25.61 28.26 27.69 27.50 27.94

12 (ea-ed) [10]-[11] 5.42 6.07 6.52 8.65 9.21 8.79 8.70 10.09 9.54 10.11 10.30 7.76

13 Efek temperatur f(T) Tabel 15.9 15.9 16.1 16.3 16.3 16.1 16.1 16.3 16.3 16.3 16.3 16.1 14 Efek tekanan uap f(ed) Tabel 0.14 0.14 0.14 0.12 0.12 0.12 0.14 0.14 0.12 0.12 0.12 0.15

15 Efek penyinaran matahari =

0.1+0.9*n/N f(n/N) 0.1+0.9*[5] 0.48 0.54 0.64 0.75 0.83 0.79 0.86 0.88 0.81 0.74 0.68 0.58 16 Radiasi neto = f(T).f(ed).f(n/N) Rn1 [13]*[14]*[15] 1.07 1.19 1.43 1.47 1.63 1.53 1.93 2.01 1.58 1.45 1.33 1.41

17 Radiasi neto ekivalen (mm/hari) = Rns-Rn1

(mm/hari) Rn [8]-[16] 4.41 4.76 4.92 5.01 4.79 4.30 4.54 4.98 5.72 5.66 5.55 4.83 18 W.Rn [3]*[17] 3.31 3.57 3.74 3.86 3.69 3.27 3.45 3.83 4.41 4.36 4.27 3.67

19 Kecepatan angin (km/hari) U data 216.79 205.67 194.56 189.00 194.56 194.56 211.23 200.12 200.12 211.23 161.20 172.32 20 Fungsi kecepatan angin =

0.27(1+U/100) f(u) 0.27*(1+[19]/100) 0.86 0.83 0.80 0.78 0.80 0.80 0.84 0.81 0.81 0.84 0.71 0.74 21 Evapotranspirasi (mm/hari) =

(9)

Sumur Pantau

a. pengukuran dengan cara manual paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua)

minggu; dan

b. pengukuran dengan cara otomatis paling sedikit 1 (satu) kali dalam sehari

Titik penaatan merupakan titik pemantauan muka air tanah. Titik penaatan

muka air tanah ditetapkan pada paling sedikit 15% (lima belas perseratus)

dari seluruh jumlah petak tanaman pokok atau blok produksi dan berada di

tengah (centroid) petak tanaman pokok atau blok produksi.

Titik penaatan muka air tanah dipergunakan sepanjang berada dalam radius

50 (lima puluh) meter terhitung dari titik tengah (centroid)petak tanaman

pokok atau blok produksi.

(10)

Neraca Air/ Water Balance

ΔKAT

PRECIPITATION

EVAPOTRANSPIRATION

RUN-0FF

Neraca Air Tanaman dan Pemodelan di

Freewat, berdasarkan konsep seperti diatas.

Dasar pemilihan berdasarkan rumus:

∆ KAT = CH − ETP + Ro

Ket:

CH

= Curah hujan/Presipitation (mm).

ETP

= Evapotranspirasi.

∆ KAT = Perubahan kandungan air tanah.

Ro

= Aliran permukaan/Run off (mm).

(11)
(12)

PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN HIDRAULK GAMBUT

𝑆

𝜕ℎ

𝜕𝑡

= 𝐾𝛻

2

− 𝐺

Dimana :

S = Spesific Storage

K = Koefisien Hidraulik (m/hari)

G = resapan

h = Tinggi muka air tanah (m)

t = waktu (hari)

𝑡+1

= ℎ

𝑡

+ ∆𝑡

𝐾

𝑆 𝜕2ℎ

𝜕𝑥2

+R x dt

Persamaan pengatur air tanah di

diskritisasi

menggunakan

Elemen Hingga beda tengah,

berikut

merupakan

hasil

diskritisasi persamaan

(13)

PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN HIDRAULK GAMBUT

No Tahun Penulis Lokasi Nilai Hidraulik Gambut (m/hari) 1 2018 Selma Nurul Fauziah Jambi - Indonesia 0.518 2 2006 Melling et al., Alan Forest, Malaysia 59.06 3 2006 Melling et al., Padang Alan, Malaysia 32.76 4 2005 Wangsadipura Kelapa Guntung,

Riau-Indonesia

Safrik (5.25 - 8.05) Hemik (22.24 - 35.58)

Fibrik (43.75 - 52.11) 5 1999 Zailon Pulau Buruit, Malaysia 2.39 - 24.7 6 1998 Silins & Rothwell Alberta, Canada 0.4 - 3.47 7 1997 Waddington & Roulet Stor-Amyran, Swedia 5.53 - 9.5 8 1997 Ayob &Mutalib Klang, Malaysia 0.48 - 4.9 9 1994 Salmah Pontian, Malaysia 0.05 - 2.3 10 1975 Rycroft et al., Dun Moss, England 0.86 - 0.9 11 1969 Boelter Minesota, USA 4.28

Correl

0.853268

RMSE

0.02467

NSE

0.99

(14)
(15)

Pemodelan Freewat

FREEWAT dipahami sebagai plugin gabungan untuk perangkat lunak desktop open source

QGIS. Freewat bertujuan untuk mensimulasikan dinamika aliran air tanah di zona jenuh

dan tak jenuh, baik dalam aquifer terbatas dan tanpa ikatan dengan nilai ketebalan dan

transmisivitas konstan atau dalam variabel, dalam kondisi tunak atau kondisi transient.

persamaan gerak air tanah menjadi persamaan aliran air tanah 2D umum sebagai berikut:

Dengan :

H

= Tinggi tekan air sampai permukaan bebas [L]

Tx, Tx = Koeffisien permeabilitas semu (pseudo transmissivity) [L/T]

S

s

= Storage coefficient untuk aquifer bebas (1/L].

Q

= Beban atau Debit per satuan volume akuifer yang ditambahkan

(injeksi/Positif) atau

dikurangkan(pemompaan/negatif) dari sistem air

tanah.

(16)

Pemodelan Freewat (Contoh User Interface)

Keterangan

Konduktifitas

= 23.6 m/day

Evapotranspirasi =

0.004 m/day

Boundaries H

= 0.8 m

(17)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

13

13.25

13.5

13.75

14

14.25

14.5

14.75

15

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

H

u

jan

(m

m

)

EL

ev

asi

(m

)

Hari

Perbandingan Hasil Model dan Pengukuran

s-5 (Model)

s-5 (Ukur)

s-6 (Model)

s-6 (Ukur)

Hujan

Model Muka Air Tanah(S5 dan S6)

KHG Mendahara-batanghari, Desa Sinar Wajo, Kab. Tanjung Jabung

Timur, Provinsi Jambi

Hasil model menunjukkan hasil

yang mendekati data

(18)

SIMPANAN AIR

Pada gambut yang berkubah (gambut ombrogen), mempertahankan

tinggi muka air tanah di lahan gambut tersebut selama periode kering

yang panjang menjadi tidak mudah.

Hanya ada satu sumber air utama pada sistem lahan gambut

ombrogen, yaitu air di puncak kubah gambut yang sebenarnya berasal

dari air hujan.

Ada kemungkinan air dalam kubah dapat dimanfaatkan secara terbatas

dengan mempertahankan muka air tanahnya, untuk dipakai sebagai

water sharing di hilirnya.

(19)

Prinsip pembangunan

saluran pada lahan

Gambut. Saluran

sekunder cenderung

mengikuti garis kontur

(Sumber: Tim Teknis

Gambut UGM)

(20)

Kanal Utama

(21)
(22)

Semi-Closed system: spillway,

long storage, sekat kanal, sumur

pantau, navigable

(23)

Pada Kedua tata air

makro di GHS Riau

tersebut: Luas

total =44.900 ha.

Areal tersebut

mempunyai tata

air Semi Closed

System, hanya

mempunyai 2 buah

outlet dengan

ambang dan

bangunan

pengendali,

sehingga tidak

pernah kekurangan

air di musim

kemaraudan tidak

banjir di musim

hujan.

Semi-Closed system: spillway,

long storage, sekat kanal, sumur

pantau, navigable

(24)

10

20

30

40

50

60

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 110.0 120.0 130.0 140.0 25 -09 -15 27 -09 -15 29 -09 -15 01 -10 -15 03 -10 -15 05 -10 -15 07 -10 -15 09 -10 -15 11 -10 -15 13 -10 -15 15 -10 -15 17 -10 -15 19 -10 -15 21 -10 -15 23 -10 -15 25 -10 -15 27 -10 -15 29 -10 -15 31 -10 -15 02 -11 -15 04 -11 -15 06 -11 -15 08 -11 -15 10 -11 -15 12 -11 -15 14 -11 -15 16 -11 -15 18 -11 -15 20 -11 -15 22 -11 -15 24 -11 -15 26 -11 -15 28 -11 -15 30 -11 -15 02 -12 -15 04 -12 -15

Lev

el

air

(c

m)

GRAFIK PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LEVEL AIR PADA SUMUR PANTAU, KCB

DI LOKASI DENGAN KETEBALAN GAMBUT 4-4,5 M

(25)
(26)

KHG di Pulang Pisau

KHG

Sebagau-Kahayan

di

Pulang

Pisau terdiri dari 6

Sub-KHG.

Kalimantan Tengah

(27)

Studi kasus Perhitungan Neraca Air Lokasi Sub-KHG-4 Kahayan

Sebangau di Pulang Pisau Kalimantan Tengah

(28)

Luas Pengaruh Stasiun Hujan

Zona Lindung Sub-KHG 4

Pengaruh Mantangai

Pengaruh Mandomai

Stasiun Mantangai

Stasiun Mandomai

Luas Pengaruh Stasiun Mantangai dan Mandomai terhadap Lahan Gambut Zona

Lindung Sub-KHG 4 (Hasil Pemodelan Arcgis)

Stasiun

Luas Pengaruh (Ha)

Persentase

Mandomai

819,96

6%

Mantangai

12.766,08

94%

Total Luas:13.385 Hektar

Kedalaman Gambut 3-12 meter

(29)

Curah Hujan Andalan 80%

Tahun\ BulanJanuari 1Januari 2Februari 1Februari 2Maret 1 Maret 2 April 1 April 2 Mei 1 Mei 2 Juni 1 Juni 2 Juli 1 Juli 2 Agustus 1Agustus 2September 1September 2Oktober 1Oktober 2Nopember 1Nopember 2Desember 1Desember 2 1997 63.90 40.89 6.81 4.68 81.78 28.56 111.78 39.04 16.01 6.60 0.30 2.26 3.25 1.32 0.00 0.00 0.00 0.00 11.83 0.00 57.16 142.16 36.47 55.07 1998 31.89 2.61 0.72 69.91 80.61 40.97 58.92 33.39 151.19 151.98 121.87 373.62 128.11 49.87 47.70 47.34 88.95 366.57 135.58 114.39 78.93 65.49 58.26 98.29 1999 67.34 39.52 47.98 93.95 71.73 65.49 45.64 24.81 21.66 44.51 26.65 31.25 43.47 19.88 61.69 33.73 0.00 11.34 138.00 88.76 50.52 104.27 53.17 30.06 2000 67.23 71.96 41.15 68.72 43.19 61.64 109.94 83.53 18.75 62.67 40.28 34.33 7.09 7.25 25.35 13.51 0.49 36.60 7.59 66.98 42.21 64.54 33.29 111.59 2001 81.65 62.94 42.88 66.70 15.96 47.64 48.14 25.27 32.06 32.32 33.03 31.67 3.76 10.87 21.19 9.40 3.17 36.64 30.82 49.04 39.54 80.07 38.16 77.69 2002 39.40 71.19 44.55 59.82 61.06 38.44 17.44 59.85 38.82 33.17 9.95 10.87 21.24 0.12 0.00 5.83 0.00 0.36 9.52 30.64 23.59 113.49 134.83 95.35 2003 54.04 165.79 113.00 111.45 51.79 76.16 256.80 52.35 47.67 7.52 20.31 14.29 9.94 0.66 15.22 12.11 139.86 46.51 96.60 53.86 124.83 171.09 246.34 162.65 2004 129.58 148.40 116.81 83.74 138.47 122.60 152.37 73.62 75.15 132.62 92.57 77.05 58.20 38.22 75.17 23.49 75.47 83.53 126.85 68.49 107.21 184.47 218.75 120.08 2005 136.89 81.26 99.37 153.84 98.84 39.00 56.55 51.02 37.46 9.58 35.60 40.52 44.16 41.09 32.89 66.51 42.28 31.64 160.01 138.00 135.13 120.53 114.03 159.45 2006 86.11 145.62 124.82 77.28 85.78 109.32 126.63 57.96 68.18 45.24 39.67 53.95 28.19 28.54 51.68 28.43 59.20 63.22 122.15 77.43 167.51 130.73 153.90 167.48 2007 119.83 191.99 87.80 84.44 70.13 86.91 31.07 92.16 42.83 62.25 64.54 48.81 29.52 23.91 22.55 20.47 24.85 42.10 105.94 67.99 105.09 73.56 104.48 155.87 2008 125.06 188.03 110.95 124.06 100.28 78.88 62.42 32.24 60.14 50.01 36.97 29.03 34.82 94.47 12.90 65.64 46.07 35.95 112.31 103.33 111.50 183.92 165.92 234.84 2009 161.18 121.12 121.90 261.37 89.23 73.62 93.22 49.98 102.65 116.12 112.82 110.41 73.62 91.86 37.30 90.40 98.66 53.61 133.64 99.92 159.06 189.66 183.53 139.36 2010 113.20 76.88 85.23 36.03 14.61 403.91 167.18 147.31 143.15 36.03 99.27 81.98 85.96 136.83 114.99 116.07 242.71 24.80 157.08 319.18 93.66 74.43 155.40 128.50 2011 215.92 336.97 152.49 156.70 180.34 302.98 173.85 61.91 59.03 33.61 13.43 8.29 29.66 7.06 0.00 89.73 63.87 5.36 188.38 126.60 191.14 209.30 207.75 177.13 2012 25.17 156.97 213.92 62.65 82.62 110.81 119.44 124.34 84.43 110.81 70.02 21.03 18.66 13.58 30.07 36.62 29.11 4.06 198.17 118.09 193.13 210.93 207.27 180.09 2013 27.49 30.46 316.41 116.87 153.80 118.20 109.56 131.19 185.47 150.90 110.18 23.17 130.87 33.16 47.08 15.72 61.77 29.09 1.39 41.19 138.07 87.85 151.86 143.84 2014 73.71 79.38 49.83 23.94 239.26 236.75 111.65 109.72 84.19 90.98 49.76 79.22 62.72 4.51 21.83 56.43 7.52 10.15 0.00 65.13 90.79 156.29 145.14 324.77 2015 155.80 190.08 310.13 265.05 191.48 117.50 130.92 93.28 105.58 100.22 143.15 31.25 3.76 18.52 2.07 10.17 0.00 0.00 0.00 16.53 108.18 79.32 80.65 67.07 Total 1775.38 2202.05 2086.76 1921.22 1850.96 2159.37 1983.54 1343.00 1374.41 1277.15 1120.38 1102.99 817.01 621.71 619.67 741.61 983.99 881.52 1735.86 1645.55 2017.24 2442.11 2489.21 2629.18

ANALISIS

(30)

CURAH HUJAN 80%

ANALISIS

Waktu R80 (mm/hari) Januari 1 39.52 Januari 2 36.91 Februari 1 24.45 Februari 2 34.35 Maret 1 38.38 Maret 2 27.73 April 1 45.18 April 2 32.41 Mei 1 24.20 Mei 2 17.82 Juni 1 14.91 Juni 2 11.77 Juli 1 4.64 Juli 2 0.90 Agustus 1 3.72 Agustus 2 5.37 September 1 0.54 September 2 4.74 Oktober 1 19.57 Oktober 2 27.03 November 1 53.15 November 2 74.57 Desember 1 60.44 Desember 2 71.78

(31)

EVAPOTRANSPIRASI

ANALISIS

Waktu Eto (mm/hari) Januari 1 3.28 Januari 2 3.37 Februari 1 3.60 Februari 2 3.51 Maret 1 3.40 Maret 2 3.63 April 1 3.54 April 2 3.74 Mei 1 3.54 Mei 2 3.68 Juni 1 3.40 Juni 2 3.33 Juli 1 3.43 Juli 2 3.50 Agustus 1 3.88 Agustus 2 3.76 September 1 3.57 September 2 3.66 Oktober 1 3.51 Oktober 2 3.56 Nopember 1 3.53 Nopember 2 3.39 Desember 1 3.34 Desember 2 3.25

(32)

NERACA AIR

Total Kekurangan air:

-5.38 mm

Luas Daerah:

135,860,469 m2

Volume Kekurangan air:

-731,457 m3

Total Surplus air:

558.73 mm

Luas Daerah:

135,860,469

m2

Volume Kelebihan air:

75,909,265

m3

(33)

DEFISIT AIR

Total Kekurangan air:

-5.79 mm

Luas Daerah: 135,860,469 m2

Volume Kekurangan air:

-786,732 m3

Maka diperlukan embung dengan volume 786.732 m

3

untuk

mengatasi defisit air tersebut. Apabila

tidak ditanggulangi,

maka penurunan muka air tanah akan terjadi

sehingga

kemungkinan akan terjadi

emisi carbon yang berada dalam

lahan gambut dan dapat menyebabkan kebakaran.

(34)

Surplus Air

Total Surplus air:

587.00 mm

Luas sub-KHG:

135,860,469 m2

Volume Kelebihan air:

79,750,062 m3

SURPLUS AIR- KEBUTUHAN EMBUNG

Volume Kelebihan air: 79,750,061.59 m3

Volume embung:

786,732.43 m3

Volume Sisa 78,963,329.15 m3

Water sharing dari volume Kelebihan air

Volume Sisa

78.963.329 m3

Kebutuhan Padi

1,00 lt/d/ha

Padi yang bisa diairi

7.616 ha

(35)

Neraca Air dan Pembasahan Kembali Gambut

• Lahan gambut harus senantiasa dijaga dalam kondisi basah. Gambut

terdegradasi akibat pengatusan yang berlebihan akan menyebabkan

kekeringan dan berpotensi terjadinya kebakaran.

• Salah satu cara untuk mengatasi kekeringan gambut akibat dari

pengatusan yang berlebihan karena pembangunan jaringan kanal

drainase di ekosistem gambut adalah melalui kegiatan pembasahan

kembali gambut.

Pembasahan gambut dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan atau

upaya secara aktif untuk melakukan pembasahan kembali gambut yang

kering melalui pembangunan infrastruktur pembasahan gambut seperti

sekat/tabat kanal, penimbunan kanal, sumur bor, dan teknik-teknik lain

sesuai perkembangan teknologi.

(36)

Sekat Kanal Bahan Kayu untuk

Rewetting

Sekat kanal adalah bangunan

penahan air yang dibangun di

dalam badan kanal atau parit

dengan tujuan untuk

mengurangi laju aliran keluar

dan mempertahankan dan/

atau menaikkan simpanan air

pada badan kanal dan daerah

sekitarnya. Prinsip kerja sekat

kanal adalah menahan dan

menampung air selama

mungkin di dalam wilayah

Kesatuan Hidrologi Gambut

(KHG).

(37)
(38)

Remote control Hydraulic Gate

Foto: Indratmo (2017)

Pintu air stainless

digerakkan dengan

energy surya dan

dikontrol melalui

remote operator

Sumber: Foto

(39)

Spillway precast bahan logam untuk sekat

dipasang pada saluran primer

(40)

SEKAT KANVAS BETON:

Konstruksi sekat kanal canvas

beton (prototype) dibangun

di Sumatera Selatan:

1. Kanvas beton material

sebelum dipasang (kena

air) fleksible, kedap air,

berumur panjang.

2. Setelah tergenang air

selama 2 jam akan

menjadi material yang

kaku.

(41)
(42)

Sekat Konstruksi

kayu berikut

berumur 3 tahun:

1. Hilir papan

peluncur tidak

rata aliran dapat

terfokus pada

tempat tertentu

2. 2. Karu sudah

(43)

Sekat Kenal beton pracetak:

Sekat kanal ini terbuat dari beton pracetak, dibuat

Kerjasama BRG_UNOPS dengan melibatkan

kelompok masyarakat.

Strukur rigit/kaku, impermeable/kedap.

Bangunan permanen.

Sangat menguntuntungkan jika dibuat dalam jumlah

yang relative banyak.

(44)

Terimakasih atas perhatiannya

Gambar

GRAFIK PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LEVEL AIR PADA SUMUR PANTAU, KCB   DI LOKASI DENGAN KETEBALAN GAMBUT  4-4,5 M

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang

KELIMA : Peta Kesatuan Hidrologis Gambut Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU berjumlah 865 (delapan ratus enam puluh lima) Kesatuan Hidrologis Gambut dengan

Lailia Nur Chasanah, A210130137. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: 1)

Studi literatur, yaitu untuk memperoleh informasi yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara membaca dari buku-buku atau media cetak lainnya yaitu tentang

Primary Outputs from Research: Publication Stadium 4 Secondary Outputs: Policy Stadium 5 Practitioners Applications Stage 6 Final Outcomes INTERFACE (a): Project Specification,

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RESIKO {RISK ASSESSMENT).

disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskan suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulang