• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

7

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Tira Fashion

PT. Tira Fashion merupakan sebuah perusahaan pakaian jadi (casual wear) yang memasarkan serta mendistribusikan berbagai macam pakaian jadi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 8 April 1974 di Jakarta. Kantor pusat perusahaan terletak di Jalan Laksamana Yos Sudarso Proyek Otorita Sunter II By Pass, Jakarta, sedangkan kantor cabangnya tersebar di berbagai kota di Indonesia. Maksud dan tujuan perusahaan ini adalah menjalankan usaha dalam bidang industri pabrikasi dan perdagangan barang-barang tekstil, garmen, dan fashion. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Mendirikan dan menjalankan perusahaan perindustrian tekstil dan garmen, termasuk didalamnya perlengkapan busana (aksesoris), sepatu, sandal, kosmetik, konveksi, percetakan, dan sablon yang berkaitan dengan industri tekstil dan garmen.

b. Menjalankan perdagangan dari barang-barang yang meliputi hasil-hasil industri tersebut di atas dalam bentuk impor, ekspor, lokal, serta antar pulau baik untuk perhitungan sendiri mauoun secara komisi atas perhitungan pihak lain, sebagai supplier, grosir, dan distributor serta bertindak sebagai perwakilan dan/atau peragenan dari perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri.

(2)

Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1974 dan saat ini kegiatan usaha perusahaan adalah produksi dan distribusi garmen dengan merk “Tira”, “H&R”, dan “Ocean Line”. Guna meningkatkan efisiensi dan memperbaiki performance pada bagian pabrik, PT. Tira Fashion melakukan restrukturisasi dengan mengurangi jumlah karyawan sebesar 40% pada tahun 1996. Dan untuk mengisi kekosongan pasar busana bermerk di Indonesia akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, Ocean Line menjadi produk selanjutnya yang diluncurkan oleh PT. Tira Fashion sebagai brand ketiga setelah Tira dan H&R.

Sampai saat ini, PT. Tira Fashion mendistribusikan produknya ke seluruh propinsi di Indonesia. Distribusi produk bekerja sama dengan departemen store internasional, nasional, maupun lokal. Di samping itu, juga dilakukan penjualan konsinyasi dan dibuka showroom yang terus bertambah setiap tahunnya di beberapa kota di Indonesia. Melihat luasnya daerah distribusi yang ada, maka kegiatan distribusi dilakukan dengan cara “area taylor made”. Hal ini disebabkan oleh perbedaan selera dan trend konsumen daerah satu dengan daerah yang lain, misalnya, karena di sebuah kota yang cuacanya dingin konsumennya akan lebih menyukai kaos berlengan panjang, demikian juga sebaliknya.

PT. Tira Fashion menjalankan perusahaannya dengan memiliki misi untuk mewujudkan impian seluruh pihak, diantaranya karyawan, sales promotion girl (SPG), termasuk penyalur-penyalur yang selalu bekerja sama. Jumlah karyawan tetap perusahaan adalah 287 orang. Berdasarkan akta notaris Rusnaldy, S.H. No. 16 tanggal 10 Maret 2005, susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Presiden Komisaris : Elvie Mulia

(3)

3. Presiden Direktur : Pra Sugirianto 4. Direktur : Pongky Misan

2.2. Struktur Organisasi Serta Uraian Tugas

Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tersebut, setiap perusahaan melibatkan sumber daya manusia dan menyusun struktur organisasi yang dapat memberikan gambaran tentang aspek-aspek penting dalam perusahaan tersebut. Aspek-aspek yang dimaksud mencakup pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi dalam perusahaan. Adapun tujuan dibuatnya struktur organisasi perusahaan adalah untuk memberikan penjelasan, baik kepada karyawan maupun kepada pimpinan tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Selain itu struktur organisasi juga digunakan untuk menghindari kerancuan dalam pelaksanaan suatu tugas dan tanggung jawab.

Walaupun memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang secara jelas menunjukkan tugas dan tanggung jawab setiap pekerja, peran pimpinan masih tetap dibutuhkan. Kemampuan pimpinan tertinggi dalam membangun komunikasi dan memotivasi seluruh pekerja untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan, mengembangkan rencana organisasi, mengelompokkan aktivitas-aktivitas pekerjaan dan membangun sistem hubungan pelaporan sangat diperlukan untuk memperkuat kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan tersebut.

Melalui struktur organisasi yang lengkap dan uraian tugas yang jelas diharapkan dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Mulai dari pimpinan

(4)

tertinggi sampai dengan staff dalam perusahaan dapat menjalankan fungsi dan tanggung jawab masing-masing secara efektif, terarah dan terawasi dan hasilnya dapat terkendali. Karena struktur organisasi yang baik dapat memberi gambaran yang jelas tentang tugas individu dapat saling bekerja sama dengan baik antar setiap bagian dalam perusahaan.

Struktur organisasi yang baik akan sangat berguna bagi pengendalian manajemen dalam mengawasi dan menilai kinerja kegiatan operasional dari setiap bagian dalam perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai kondisi yang berbeda satu sama lain sehingga struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari perusahaan yang bersangkutan.

Secara umum, struktur organisasi PT. Tira Fashion dapat digambarkan sebagai berikut:

(5)

Board of C ommisioner President D irector Advertising & Promotion Manager PPIC Manager Merchandise Procement Manager Store Presentation Manager Regional Sales Manager East Regional Sales Manager W est Key Account Manager Sales Service Manager ASM Surabaya ASM Makasar ASM Semarang ASM Jakarta ASM Bandung ASM Sumatera Fashion Development Manager Brand Manager O cean Line Brand Manager H&R

Brand Manager T ira

Marketing D irector N ational Sales Manager C ontroller Factory Manager

Brand Manager T ira

Brand Manager T ira

Brand Manager T ira

Brand Manager T ira

(6)

Penjelasan/keterangan yang berhubungan dengan struktur organisasi PT. Tira Fashion adalah sebagai berikut:

GENERAL

1. President Director

Dalam menjalankan tugasnya, President Director akan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris PT. Tira Fashion.

2. Director

Bertanggung jawab atas pengelolaan fungsi marketing dan product supply (procurement and external production). Dalam menjalankan tugasnya, yang bersangkutan bertanggung jawab langsung kepada President Director.

President Director akan membawahi langsung: 3. Marketing Director

Marketing Director bertanggung jawab atas pengelolaan fungsi marketing dan product supply (procurement dan external production).

4. National Sales Manager

Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan distribusi produk PT. Tira Fashion.

5. Controller

Controller bertanggung jawab atas fungsi accounting, finance, management report, logistic, human resources, dan general affair.

6. Factory Manager

(7)

MARKETING

Dalam mengkoordinasi fungsi marketing dan product supply, ada beberapa divisi yang bertanggung jawab kepada Marketing Director, yaitu:

1. Brand Manager Tira

Menangani pengembangan dan implementasi marketing plan produk-produk “Tira”.

2. Acting Brand Manager H&R

Menangani pengembangan dan implementasi marketing plan produk-produk “H&R”.

3. Brand Manager Ocean Line

Menangani pengembangan dan implementasi marketing plan produk-produk “Ocean Line”.

4. Fashion Development Manager

Mengkoordinasikan fungsi-fungsi perancangan serta pengembangan fashion dan graphic hingga sample produk-produk Tira, H&R, dan Ocean Line.

5. Advertising and Promotion Manager

Menangani fungsi-fungsi promosi, pengiklanan, publikasi, dan aktivitas lainnya dalam rangka mendukung pemasaran produk.

6. PPIC Manager

Menangani fungsi-fungsi perencanaan kebutuhan raw material, work in process and finished product serta perencanaan dan pengawasan proses produksi.

7. Merchandise Procurement Management

(8)

8. Store Presentation Manager

Menangani fungsi perencanaan dan pengembangan visual merchandising dan store design yang akan diimplementasikan pada seluruh store/counter milik perusahaan.

SALES AND DISTRIBUTION 1. Regional Sales Manager East

Menangani fungsi penjuakan dan distribusi di area Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Regional Sales Manager East membawahi:

a. Area Sales Manager Surabaya

Menangani fungsi penjualan dan distribusi di area Jawa Timur, Bali, Lombok, Kupang, dan Banjarmasin.

b. Area Sales Manager Makasar

Menangani fungsi penjualan dan distribusi di area Sulawesi, Ambon, Balikpapan, dan Samarinda.

c. Area Sales Manager Semarang

Menangani fungsi penjualan di area Jawa Tengah dan Yogyakarta. 2. Regional Sales Manager West

Menangani fungsi penjualan dan distribusi di area Sumatera, DKI Jakarta, dan Jawa Barat serta bertanggung jawab atas pengembangan seluruh showroom yang dimiliki PT. Tira Fashion. Regional Sales Manager West membawahi: a. Area Sales Manager Jakarta

Menangani fungsi penjualan dan distribus di area Jabotabek, Lampung, dan Pontianak.

(9)

b. Area Sales Manager Bandung

Menangani fungsi penjualan dan distribusi di area Jawa Barat. c. Area Sales Manager Sumatera

Menangani fungsi penjualan dan distribusi di area Sumatera.

3. Key Account Manager

Menangani fungsi penjualan dan distribusi untuk seluruh outlet Ramayana Departemen Store dan Matahari Departemen Store di area Jabotabek.

4. Sales Service Manager

Menangani fungsi sales services, supporting cabang dan alokasi produk.

CONTROLLER

Dalam menjalankan tugasnya, Controller membawahi: 1. Finance Manager

Finance manager menangani fungsi finance, administrasi penagihan dan pengendalian piutang.

2. Accounting Manager

Menangani fungsi-fungsi accounting, perpajakan, asuransi dan asset management.

3. Personnel Manager

Menangani fungsi-fungsi administrasi kepegawaian, payroll, serta employee relation and development.

(10)

4. Warehouse Manager

Menangani fungsi-fungsi pengelolaan produk di Central Warehouse dan delivery ke outlet dan area.

2.3. Proses Produksi

Proses produksi celana jeans pada PT. Tira Fashion terdiri dari beberapa tahap yang dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut:

Pola(product developm ent)

1. Marker 2. Spreading 3. Cutting 4. Sewing 5. W ashing 6. Finishing 7. Packing Delivery

(11)

Keterangan: 1. Marker

Marker merupakan tahap awal dalam pembuatan celana jeans. Pada tahap ini pola diletakkan dan dicetak di sebuah kertas dengan menggunakan pinsil.

2. Spreading

Kain digelar kemudian marker diletakkan di atas kain. 3. Cutting

Pada tahap ini dilakukan pemotongan terhadap kain sesuai dengan marker yang diletakkan di atasnya.

4. Sewing

Pada tahap ini, bagian-bagian celana serta pocket disatukan dan dijahit dengan menggunakan mesin jahit.

5. Washing

Pencucian yang dilakukan bertujuan untuk melembutkan kain. Namun ada juga jenis pencucian tertentu yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan efek warna tertentu pada kain. Jenis pencucian dapat dibedakan menjadi:

- garment wash - heavy garment wash

- aplikasi washing, seperti: whisher, sand blast, dan sebagainya 6. Finishing

Tahap finishing meliputi pemasangan kancing, rivert, serta label pada setiap celana jeans.

(12)

7. Packing

Setelah finishing selesai, dilakukan pengemasan terhadap setiap celana jeans dengan menggunakan plastik.

2.4. Kebijakan dan Peraturan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2.4.1. Hubungan Kerja

1. Penerimaan Pekerja

Penerimaan tenaga kerja baru di perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk dapat diterima menjadi pekerja harus memenui persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan dan lulus seleksi/testing yang diadakan oleh perusahaan.

2. Status Pekerja

Pekerja pada PT. Tira Fashion dapat berstatus sebagai pekerja tetap, pekerja kontrak, pekerja harian lepas, maupun pekerja honorer.

3. Pengangkatan Pekerja

Pengukuhan/pengesahan hubungan kerja dilakukan dengan penandatanganan perjanjian kerja yang menguraikan jabatan, golongan, unit kerja serta gaji dan hak-hak yang akan diterimanya dengan mempertimbangkan kecakapan dan kemampuan pekerja yang bersangkutan serta syarat-syarat kerja termasuk kewajiban pekerja.

4. Kesempatan Berkarir

Perusahaan memberikan kesempatan berkarir yang sama kepada setiap pekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian pekerja serta kebutuhan perusahaan. Bentuk program pengembangan karir pekerja antara lain terdiri dari:

(13)

a. Peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan

b. Meningkatkan keahlian, ketrampilan kerja melalui rotasi, mutasi, atau transfer

c. Kenaikan golongan atau jabatan 5. Penempatan, Mutasi, dan Rotasi

Mutasi atau rotasi jabatan adalah alih tugas pada jabatan yang setingkat secara horizontal pada satu bagian/divisi pada unit yang sama dan atau lain di dalam lingkungan perusahaan.

2.4.2. Waktu Kerja

1. Hari kerja dan jam kerja a. Kantor Pusat

Hari kerja : Senin s/d Jumat (5 hari kerja) Jam kerja : Pukul 08.30 sampai 17.30 b. Kantor Cabang dan Logistik

Hari kerja : Senin s/d Sabtu (6 hari kerja)

Jam kerja : Senin s/d Jumat pukul 07.30 sampai 16.30 Sabtu pukul 07.30 sampai 14.30

Waktu istirahat pada hari kerja adalah pukul 12.00 sampai 13.00 2. Kerja Lembur

Pelaksanaan lembur di perusahaan adalah atas kesepakatan antara pekerja dengan atasannya, kecuali dalam keadaan darurat atau kondisi tertentu yang tidak dapat ditunda.

(14)

3. Untuk jam kerja satpam (security) dan pekerja yang sifatnya berbeda waktu kerjanya diatur secara khusus dengan tetap mengindahkan ketentuan jam kerja yang berlaku.

4. Absensi

Setiap pekerja wajib mencatatkan waktu pada mesin absensi atau computer setiap masuk kerja dan pulang kerja. Pekerja yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah atau tidak dapat dipertanggung jawabkan akan diberikan sanksi atau surat peringatan.

2.4.3. Pemeliharaan dan Perawatan Kesehatan

Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehtan berkala nuntuk mempertahankan derajat kesehatan pekerja. Pekerja wajib diperiksa kesehatannya secara berkala oleh perusahaan dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan, sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun atau insidentil atas nasehat dokter perusahaan. Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman, bersih dan sesuai dengan persyaratan dan perundang-undangan yang berlaku untuk mendegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan para pekerja dan perusahaan.

2.4.4. Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Pekerja (Jamsostek)

1. Program Jamsostek meliputi: a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) b. Jaminan Kematian (JKM)

(15)

2. Asuransi kecelakaan diri di luar jam kerja dan hubungan kerja

Perusahaan mempertanggung jawabkan pekerja dalam program asuransi diri di luar jam kerja dan hubungan kerja. Premi asuransi sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan.

3. Penghargaan

Perusahaan memberikan penghargaan kepada pekerja yang telah mengabdi di perusahaan minimal 5 tahun secara terus-menerus dan selebihnya dalam kelipatan 5 tahun. Perusahaan juga akan memberikan penghargaan bagi pekerja yang telah memberikan sumbangan berharga atau luar biasa untuk memajukan dan membawa nama baik peruhaan dan berjasa bagi kepentingan negara.

4. Bantuan duka cita, kesusahan dan bencana alam 5. Uang pesangon

Uang pesangon adalah uang yang diberikan kepada karyawan yang di PHK dengan ketentuan telah melewati masa percobaan

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Tira Fashion
Gambar 2.2. Skema Proses Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Solvabilitas (Debt to equity Ratio) tidak berpengaruh terhadap harga saham hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nardi 2013 bahwa DER tidak berpengaruh

Hal ini tentunya menjadi tidak efektif apa- bila dilihat dari komponen-komponen dan indi- kator-indikator kinerja yang ada di dalam instru- men model faktual yang selama ini

Mastitis pada kambing mengakibatkan penurunan produksi susu sekitar 10– 25%, kematian anak karena tidak mendapatkan kolostrum, peningkatan biaya pengobatan, meningkatnya

Lebih lanjut dapat dipahami bahwa pemilihan umumlah penentu jalannya penyelenggaraan pemerintahan, ini didasarkan pada dalil-dalil yang dikemukakan oleh para ahli,

Sitinjak yang telah menjadi orang tua yang sangat luar biasa untuk saya yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan uang untuk membiayai saya dari awal Sekolah Dasar (SD) hingga ke

Hasil persentase dari tiga indikator soal diketahui bahwa persentase rata-rata siswa yang menuliskan perencanaan penyelesaian (rumus) kurang lengkap sebesar 7,7%

Masih menurut Dwijoseputro (1979) jka medium selalu diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan disekitar bakteri selalu dijaga kondusif, beberapa jenis

Hal ini didasarkan pada pemeriksaan dalam persidangan dimana alat bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum yaitu keterangan saksi dan keterangan terdakwa yang saling berkaitan,