• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. POS INDONESIA (persero) Medan adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang telah ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis menjadi ide pertama timbul gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu, pendirian perusahaan bertujuan untuk menjamin keamanan surat menyurat penduduk Indonesia. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Sedangkan kantor pos di kota medan saat ini bernama kantor pos medan dan didirikan pada tahun 1901.

Seiring perkembangan peranan kantor pos, terlebih setelah ditemukan teknologi telegraf dan telepon, pada tahun 1907 di bentuklah jawatan pos, telegraf dan telepon (jawatan PTT). Jawatan ini merupakan bagian dari departemen

(2)

perusahaan-perusahaan pemerintah colonial Belanda yang didasarkan pada undang-undangperusahaan Negara Hindia Belanda.

Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan,gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era colonial Belanda telah diwujudkan oleh gubernur jendral G.W. Baron dengan mendirikan kantor pos semakin penting dan berkembang.

Dengan dikeluarkannya undang-undang perusahaan Hindia Belanda, sejak tahun 1907 jawatan PTT dipegang oleh departemen perusahaan-perusahaan pemerintah (department van government bedrijvenment). Seiring tibanya jepang yang mengambil alih kekuasaan belanda di Indonesia, jawatan PTT Jawa dan jawatan PTT Sulawesi, jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambil alih oleh kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah jepang.

Pada tahun 1965 PN Ponsel dipecah menjadi dua perusahaan bidang pos dan telekomunikasi yaitu PN Pos dan Giro berdasarkan PP No. 30 tahun 1965. Selanjutnya status Pos dan Giro menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No, 19 tahun 1978, dan diperbaharui dengan PP No.24 tahun 1984. Berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 tentang perubahan status Perum Pos dan Giro ditetapkan menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) adalah UU No.1 Tahun 1995 tentang perusahaan perseroan. Peraturan pemerintah No 5 1995 tentang pengalihan bentuk Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi perusahaan (Persero), lembaga Negara RI tahun 1995 nomor 11.

(3)

Anggapan dasar PT. Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta notaris Sujipto Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 tentang pendirian perusahan persero PT. Pos Indonesia sebagaimana telah diubah dengan akta notaris Sujipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor 11 tanggal 21 September 1998.

Sumber : PT. Pertamina Unit Pemasaran I Medan

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai pedoman dalam mengelola usahanya, Direktur PT. Pos Indonesia (Persero) telah menetapkan visi dan misi yang harus diketahui, dihayati dan dilaksanakan oleh setiap karyawan terdiri dari:

1. Visi

Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan suratpos, paket, dan logistic yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.

2. Misi

a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.

b. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman, dan menghargai kontribusi.

c. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.

d. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.

e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.

(4)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu pos terbesar dan terbaik umumnya di Indonesia dan khususnya di Sumatera Utara. Lokasinya terletak di Jalan Pos No. 1 Medan dengan letak yang yang strategis yaitu ditengah keramaian kota.

2.4. Kegiatan Usaha Perusahaan

PT. Pos Indonesia (Persero) Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Adapun jenis layanan yang diselenggarakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) Medan dibagi menjadi beberapa kelompok produk/bisnis sebagai berikut:

1. Bisnis komunikasi

Jasa layanan dari bisnis komunikasi antara lain: a. Jenis layanan standar terdiri dari

1) Surat biasa 2) Surat Tercatat

3) Kartu pos dan surat balasan kartu pos 4) Warkatpos/Aerogram

5) Barang Cetakan Braile 6) Perlakuan Khusus

(5)

b. Jenis layanan prioritas terdiri dari: 1) Surat Kilat

2) Surat Kilat Khusus 3) Express Mail Service 4) Pos Express

5) Perlakuan khusus 2. Bisnis Logistik

a. Jenis layanan standar yang terdiri dari: 1) Paketpos biasa (darat/udara)

2) Paket pos perlakuan khusus yaitu point to point dan curah b. Jenis layanan prioritas yang terdiri dari:

1) Paket pos kilat khusus 2) Paketpos cepat luar negeri

3) Paket pos perlakuan khusus yaitu point to point dan curah 3. Bisnis Keuangan

a. Jenis layanan standar yang terdiri dari: 1) Weselpos biasa

2) Wesel pos kemitraan 3) Giropos On Line 4) Giropos kemitraan

b. Jenis layanan prioritas yang terdiri dari: 1) Wesel pos prima

(6)

3) Weselpos instan 4) Western Union 4. Bisnis Keagenan

Bisnis Keagenan terdiri dari: a Penerimaan setoran pajak

b Penerimaan setoran tabungan seperti tabungan e’Batara-Pos (BTN), Shar’e (Muamalat), Pos BNI (BNI 46)

c. Penjualan akta agrarian dan materai

d. Penyaluran dana JPS dari Diknas, Depkes dan Depag.

e. Pembayaran pensiunan dari Taspen, Asabri, BRI-BTPN-BPR dan lain-lain.

f. Post Pay seperti penerimaan tagihan telepon, PDAM, Kartu pasca bayar telkomsel dan indosat, angsuran ADIRA, FIT, BAF, kartu kredit CityBank, AMRO dan lain-lain.

5. Bisnis Filateli

Bisnis Filateli terdiri dari: a Penjualan benda-benda pos

b. Penjualan benda filateli dan perangko Prisma.

2.5. Bentuk dan Makna Logo

Setiap perusahaan dan organisasi memiliki logonya masing-masing yang berfungsi sebagai lambang atau tanda pengenal dari pada perusahaan atau organisasi. Dalam hal ini PT. Pos Indonesia juga memiliki logonya sendiri sebagai

(7)

berikut makna yang terkandung di dalamnya. Lambang daripada PT. Pos Indonesia berupa gambar merpati dan bola dunia.

Gambar 2.1. Logo PT. Pos Indonesia

Makna logo dari lambang PT. Pos Indonesia sebagai berikut:

1. Burung merpati dengan posisi terbang dan pandangan lurus ke depan, lima bulu sayap sebagai lambang kecepatan, melambangkan pancasila, mengutamakan kecepatan dan kepercayaan dari masyarakat.

2. Bola dunia, melambangkan peran daripada PT. Pos Indonesia sebagai penyedia pelayanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam ruang lingkup nasional maupun internasional.

3. Bentuk tulisan PT. Pos Indonesia menunjukkan ciri khas kelas dunia yang mengantar PT. Pos Indonesia ke abad yang baru.

(8)

4. Warna orange cemerlang, melambangkan modernitas, kedinamisan dan kecepatan. Sedangkan warna abu-abu melambangkan kesan modern dalam pendekatan bisnis.

2.6. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab 2.6.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Medan berkembang secara dinamis karena didorong faktor internal dan eksternal. Struktur organisasi di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan masih bersifat sentralisasi sehingga semua keputusan, kebijakan dan wewenang menjadi tanggung jawab Kepala Kantor. Berdasarkan hierarki organisasi, pegawai dengan jabatan lebih rendah secara otomatis bertanggung jawab langsung kepada pegawai yang memiliki jabatan diatasnya.

Struktur organisasi di PT. Pos Indonesia (Persero) Medan ditetapkan dalam suatu keputusan tersendiri dengan mengikuti pola struktur fungsional. Secara keseluruhan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dibantu oleh Wakil Kepala Kantor. Adapun bagan struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Medan pada Gambar 2.2.

(9)

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 1 Feb 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

KEPALA KANTOR POS

WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG OPERASI DAN PELAYANAN

MANAJER PELAYANAN JASA SURATPOS DAN POS EXPRESS

MANAJER PAKET POS (LOGISTIK) MANAJER PELAYANAN JASA KEUANGAN MANAJER GIRO DAN PENYALURAN DANA MANAJER SENTRA LAYANAN PELANGGAN

KORPORAT

MANAJER PROSES DAN DISTRUBUSI MANAJER ANTARAN

MANAJER PEMASARAN MANAJER AUDIT DAN MUTU MANAJER PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA

LINGKUNGAN DAERAH KANTOR POS CABANG

WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG SDM, KEUANGAN DAN SARANA MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA MANAJER SARANA DAN TEKNOLOGI MANAJER KEUANGAN DAN BPM

MANAJER AKUNTANSI

MANAJER PENGAWASAN PELAYANAN LUAR DAN AGEN POS

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia

(10)

2.6.2 Bagian dari Struktur Organisasi Kantor Pos

1 Kepala Kantor Pos bertanggung jawab terhadap bagian-bagian :

a. Bagian pemasaran pelayanan pelanggan b. Bagian audit mutu

c. Bagian manager operasional

2 Wakil Kepala Kantor Pos Bidang Operasi dan Pelayan

bertanggung jawab terhadap bagian-bagian:

a. Bagian pelayanan jasa surat pos dan pos ekspres b. Bagian Logistik (paket pos)

c. Bagian pelayanan jasa keuangan d. Bagian antaran

3 Wakil Kepala Kantor Pos Bidang Operasi dan pelayanan

bertanggung jawab terhadap bagian-bagian :

a. Bagian sumber daya manusia (SDM) b. Bagian akutansi

c. Bagian sarana teknologi

4 Kantor Pos Cabang (KPC)

2.6.3 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Kantor Pos

a. Mengawasi kegiatan penjualan, keuangan, pembelian, administrasi dan umum dari suatu kegiatan yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

(11)

b. Melakukan pengolahan data, analisis dan evaluasi atau hasil usaha dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna milik perusahaan

c. Secara periodic mengawasi system pengawasan internal dalam melaksanakan pemeriksaan

d. Memberikan masukan kepada staff untuk perbaikan atau penyempurnaan peraturan, ketentuan system prosedur maupun administrasi yang pada umumnya berlaku pada perusahaan

e. Mengawasi dan memberikan persetujuan pengeluaran dan penerimaan kas anggaran yang sudah di tetapkan

f. Mengadakan penilaian prestasi kerja bawahannya berdasar laporan yang di terima bawahannya.

g. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang menyangkut kebijaksanaaan lainnya yang bersifat umum

2. Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan a. Melakukan pembelian barang-barang sarana

b. Mengelola dan memelihara peralatan, pembangunan dan kendaraan c. Mengawasi kebersihan, ketertiban dan keindahan di lingkungan

kantor

d. Memantau atau memeriksa gedung-gedung yang akan diajukan untuk diadakan perbaikan

(12)

e. Mengawasi persediaan barang keperluan dinas dan memeriksa seluruh pekerjaan teknis dan administrasi bagian sarana di KP II KP VII sampai KP X

3. Bagian audit mutu

a. Memeriksa bagian-bagian keuangan, pelayan dan keagenan, akutansi, SDM, pengolahan, paket pos,teksifo, filateli, posplus dan pemasaran. b. Pemeriksaan kas supervisor keuangan dan pemeriksaan sisi benda pos

dan materai (BPM) supervisor keuangan

c. Membuat laporan penyimpanan masing-masing bagian d. Menyusun laporan eksploitasi

e. Pemeriksaan tertutup

f. Penyusunan laporan pemeriksaan

g. Pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) 4. Bagian manajer operasional

a. Mengelola kelancaran penerimaan, pengiriman dan penyimpanan surat kawat dan telex

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku

c. Melaksanakan kegiatan periklanan, pameran dan acara-acara resmi lainnya

d. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya

e. Menyampaikan saran kenaikan gaji / pangkat / jabatan karyawan bawahannya

(13)

f. Meneliti surat-surat konsep dan laporan yang di tandatangani oleh kepala kantor pusat dalam melaksanakan tugas

5. Wakil kepala kantor pos bidang operasi dan pelayanan

a. Menyusun rencana kerja kerja dan anggaran biaya dibagian

b. Mengarahkan dan mengkordinir penyusunan target pendapatan di bidangnya

c. Menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan dibidangnya sesuai dengan standart operating produk (SOP)

d. Melaksanakan pengawasan melekat dan pengolahan operasional dan pelayanan

e. Mengkompilasi data standar waktu penyerahan surat pos dan paket pos

f. Mewakili kepala kantor untuk kegiatan eksternal

g. Membuat dan menyampaikan laporan dibidangnya kepada kepala kantor pos unit kerja terkait

6. Bagian pelayanan jasa surat pos dan pos ekspres

a. Mengatur pelayanan loket penerimaan paket pos peka waktu meliputi paket pos biasa, wesel pos, giro pos, kilat khusus, ESM, Expres pos dan penjualan benda pos dan material (BPM)

b. Mengkoordinasi pekerjaan penerimaan dari kantor lain termasuk pekerjaan pembukuan atau pencatatan pekerjaan

(14)

d. Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi loket-loket penerimaan paket pos

e. Melaksanakan penyetoran dan pengambilan dari bank yang telah di tetapkan dan penpentransferan ke rekening direktur keuangan bandung serta menjaga batas maksimum saldo kas.

7. Wakil kepala kantor bidang sdm, keuangan dan sarana

a. Mengelola kelancaran penerimaan dan penympanan surat kawat dan telex

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku

c. Melaksanakan kegiatan periklanan pameran dan acara resmi lainnya. d. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya

e. Menyampaikan saran kenaikan gaji/pangkat/ jabatan karyawan bwahan

f. Meneliti surat, konsep, dan laporan yang di tanda tangani oleh kepala kantor pusat

8. Bagian sumber daya manusia

a. Melakukan dan mengevaluasi pelaksanaan mutasi dan rolering pegawai

b. Merencanakan, mengembangkan dan mengatur sumber daya manusia dalam lingkup kerja kantor pos medan

c. Mengurus surat menyurat dan naskah kepegawaian serta hal lain yang menyangkut hak dan kewajiban pegawai

(15)

d. Melaksanakan tata usaha SDM, pembayaran gaji atau pension tunjangan, menyiapkan dan menyelesaikan

e. Ongkos perjalanan dinas panjar, tabungan pegawai, serta segala sesuatu yang menyangkut hak-hak pegawai atau pension

9. Bagian akutansi

a. Memeriksa dokumen pembekuan

b. Mengklasifikasikan data dan dokumen sumber untuk melakukan persiapan pembukuan

c. Membukukan dalam buku harian, buku besar dan jurnal d. Menyusun neraca dan laporan keuangan

e. Mengisi, membukukan, menyiapkan dan mengirimkan buku kas umum dan register pembantunya

10. Bagian sarana dan teknologi a. Mengawasi komputerisasi

b. Mengkoordinasi pengawasan dan pengadministrasian pelanggan c. Melakukan analisis pembangunan peranan layanan wasantara net. d. Membuat neraca pendapatan wasantara net

e. Membuat laporan pendapatan wasantara net

(16)

2.7. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan 2.7.1 Tenaga Kerja

Dalam memberikan layanan pada pelanggan, PT.Pos Indonesai (Persero) Medan memiliki pegawai sebanyak 499 orang. Pegawai tetap PT. Pos Indonesia berjumlah 378 karyawan dan pegawai tidak tetap berjumlah 112 pekerja. Susunan pegawai PT.Pos Indonesai (Persero) Medan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Karyawan Perusahaan di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 2000

No Keterangan Jumlah Karyawan

1 Pelayanan jasa surat pos dan pos express 37

2 Paket pos (LOGISTIK) 7

3 Pelayanan jasa keuangan 5

4 Giro dan penyaluran dana 25

5 Sentra layanan pelanggan korporat 24

6 Proses dan distribusi 94

7 Antaran 87

8 Pemasaran 6

9 Audit dan mutu 1

10 Program kemitraan dan bina lingkungan daerah 2

11 Kantor pos cabang 32

12 Sumber daya manusia 6

13 Sarana dan teknologi 4

14 Keuangan dan BPM 5

15 Akuntansi 4

(17)

2.7.2 Jam Kerja

Penentuan waktu kerja, istirahat kerja dan lembur diatur dalam Pasal 28 pada Perjanjian Kerja Bersama PT. Pos Indonesia (Persero).

1. Hari kerja ditetapkan 5 (lima) hari dalam satu minggu di Kantor Pusat dan Wilpos mulai hari Senin sampai dengan Jumat atau 6 (enam) hari dalam satu minggu di UPT mulai hari Senin sampai Sabtu, dengan jumlah jam kerja produktif yaitu 7 (tujuh) jam dalam satu hari atau 8 (delapan) jam dalam satu hari dan tidak melebihi 40 (empat puluh) jam dalam satu minggu.

2. Untuk pekerjaan yang memerlukan kesinambungan kerja secara bergilir (shift) diatur dengan penetapan oleh manajemen setempat disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini.

3. Fleksibilitas hari kerja, jam kerja, dan waktu istirahat kerja diatur oleh manajemen setempat setelah dimusyawarahkan dengan serikat pekerja dengan tetap memperhatikan kapasitas operasional (CPTD), kondisi geografis, dan tingkat persaingan usaha serta dengan mempertimbangkan waktu libur dan istirahat karyawan, produktivitas, efektivitas dan efisiensi. 4. Jam kerja selama bulan Ramadhan diatur oleh perusahaan.

Sesuai dengan Pasal 28 tersebut make PT.Pos Indonesai (Persero) Medan menetapkan kebijakan bahwa hari kerja dilaksanakan selama 6 (enam) hari dalam 1 minggu yaitu hari senin sampai dengan hari sabtu.

Gambar

Gambar 2.1. Logo PT. Pos Indonesia
Gambar 2.2.  Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia   Sumber : PT.Pos Indonesai (Persero) Medan

Referensi

Dokumen terkait

Mastitis pada kambing mengakibatkan penurunan produksi susu sekitar 10– 25%, kematian anak karena tidak mendapatkan kolostrum, peningkatan biaya pengobatan, meningkatnya

Berdasarkan hasil analisa terhadap jawaban siswa, dapat diperoleh bahwa 23 orang belum mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah secara tepat, sehingga dapat

Konsumsi protein pada rumah tangga di desil pengeluaran rendah tidak memadai dan konsumsi proteinnya lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang lebih mampu baik secara

Tertutupnya hewan karang oleh endapan sedimen, mengakibatkan zooxanthella tidak dapat menerima cahaya dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi karang, oleh

1) Guru kimia diharapkan dapat menjadikan model Creative Problem Solving (CPS) sebagai alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir

Hasil pengujian menunjukkan bahwa titrator semi otomatis memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat membaca nilai potensial setiap detik, larutan yang dibutuhkan untuk

Hal tersebut menjelaskan fenomena lain yang terlihat pada gambar, bahwa agregat-agregat montmorillonite hasil pengasaman terlihat lebih homogen dibandingkan dengan

tanaman kubis bunga dan hasil rekapitulasi mengenai pengaruh pupuk organik cair RI1 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga dapat dilihat pada Tabel 1. Pada Tabel