• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK KADAR AIR TANAH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT UNIT USAHA REJOSARI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK KADAR AIR TANAH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT UNIT USAHA REJOSARI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, LAMPUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK KADAR AIR TANAH DI PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT UNIT USAHA REJOSARI

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, LAMPUNG

Oleh:

RUDI SITANGGANG A24103001

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRACT

RUDI SITANGGANG. The Characteristics of Soil Water Content in Oil Palm Plantation (Elaeis guineensis Jacq) Unit Usaha Rejosari PTPN VII, Lampung. Guided by KUKUH MURTILAKSONO dan YAYAT HIDAYAT.

The water availability of the oil palm plantations in Indonesia, especially in the southern equator such as Lampung, becomes a problem, because there is a long dry season, therefore water management is urgently required. This research was aimed to study water availability and the spatially distribution on the application of soil and water conservation techniques in the oil palm plantation. The soil moisture between the treatment blocks was measured and classified by the depth of the dry season to rainy season. The treatment consists of ridge terrace combined with water retarded hole and vertical mulch (Block I), control (Block II), and silt pit combined with water retarded hole and vertical mulch (Block III).

This research showed that treatment of ridge terrace and silt pit effectively increase soil moisture and reduce surface. The silt pit treatment give the highest monthly average soil moisture content, followed by ridge terrace and control treatment, i.e. 44.51, 40.32, and 35.32 % respectively. The highest and the lowest monthly average soil moisture content at a depth of 25, 50, 100 cm are 38.56, 43.17, 46.24 and 27.38, 35.37, and 40.58% respectively. The results of the classification of the distribution water availability content at a depth of 25, 50, and 100 cm showed the pattern in the depth of soil available water is higher availability of water than dry to rainy season. It has been happened because the value of the correlation between water content and electrical resistance on respresentation of the sensors is low. It is indicated by value of determinant coefficient (R2) i.e. 0.68.

Key word : water avaibility, ridge terrace, silt pit, water retarted hole, vertikal mulches

(3)

RINGKASAN

RUDI SITANGGANG. Karakteristik Kadar Air Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Unit Usaha Rejosari PTPN VII, Lampung. Dibimbing oleh KUKUH MURTILAKSONO dan YAYAT HIDAYAT.

Tanaman kelapa membutuhkan air dalam jumlah yang banyak dengan curah hujan optimal 2000-3000 mm/tahun (Setyamidjaja, 1991). Ketersediaan air pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia terutama di bagian wilayah selatan khatulistiwa seperti di Lampung menjadi masalah, karena terdapat musim kemarau yang jelas, sehingga dibutuhkan pengelolaan air yang sangat baik.

Penelitian bertujuan untuk mengkaji ketersediaan air dan penyebarannya secara spasial pada blok-blok penerapan teknik konservasi tanah dan air di kebun kelapa sawit. Ketersediaan air tanah antar blok perlakuan diukur dan diklasifikasikan per kedalaman antara musim kemarau dengan musim hujan. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit Unit Usaha Rejosari, PTPN VII, Lampung Selatan dari bulan Juni 2006 – Juli 2007. Perlakuan terdiri dari teras gulud yang dilengkapi dengan mulsa vertikal (Blok I), kontrol (Blok II), dan rorak yang dilengkapi dengan mulsa vertikal (Blok III).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan teras gulud dan rorak yang dilengkapi lubang resapan dan mulsa vertikal efektif meningkatkan kadar air tanah sehingga mampu menekan aliran permukaan. Kadar air tanah (KAT) rata-rata bulanan tertinggi pada perlakuan rorak diikuti perlakuan teras gulud dan kontrol, masing-masing sebesar 44.51 , 40.32 dan 35.32 %. KAT rata-rata bulanan tertinggi dan terendah pada kedalaman 25, 50, dan 100 cm yaitu sebesar 38.56, 43.17, 46.24 % dan 27.38 , 35.37, dan 40.58%.

Hasil klasifikasi sebaran ketersediaan air pada kedalaman 25, 50 cm, dan 100 cm menunjukkan pola semakin dalam kedalaman tanah maka ketersediaan air semakin tinggi serta ketersediaan air semakin tinggi dari musim kemarau ke hujan. Klasifikasi sebaran ketersediaan air ditemukan suatu penyimpangan pada blok kontrol (T0) yaitu ketersediaan air pada lereng bawah lebih rendah dibandingkan dengan lereng tengah dan lereng atas baik musim hujan maupun musim kemarau. Hal ini terjadi akibat nilai korelasi antara kadar air dan tahanan listrik pada sensor pewakil rendah dengan ditunjukkan nilai koefisien determinan (R2)rata-rata yang rendah yaitu sebesar 0.68.

(4)

KARAKTERISTIK KADAR AIR TANAH DI PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT UNIT USAHA REJOSARI

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII, LAMPUNG

Oleh

Rudi Sitanggang (A24103001)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul Skripsi : Karakteristik Kadar Air Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Unit Usaha Rejosari PT. Perkebunan Nusantara VII, Lampung

Nama Mahasiswa : Rudi Sitanggang Nomor Pokok : A24103001

Menyetujui, Pembimbing I

Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS. NIP.196008081989031003

Pembimbing II

Dr. Ir. Yayat Hidayat, MSi. NIP.196501031992031001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 195712221982031002

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Turunan, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada tanggal 30 Januari 1985 sebagai anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Faber Sitanggang dengan Risma Br Silalahi.

Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri Bukit Hataran pada tahun 1991 dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 1997. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Jorlang Hataran dan lulus pada tahun 2000. Jenjang pendidikan tingkat atas penulis lalui di SMU Negeri 1 Dolok Panribuan dan lulus pada tahun 2003.

Selepas SMU, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB.

Selama menjalani pendidikan di IPB, penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen 2003-2006, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 2003-2006, Kine Klub Sylvalestari 2004 – 2007. Penulis juga menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Fisika Tanah selama satu semester pada tahun ajaran 2007-2008.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan atas segala limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “ Karakteristik Kadar Air Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Unit Usaha Rejosari PT. Perkebunan Nusantara VII, Lampung” dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS. selaku pembimbing skripsi I dan dosen pembimbing akademik atas segala bimbingan, waktu, kesabaran, nasehat, arahan dan pengertian atas segala kekurangan yang penulis miliki.

2. Dr. Ir. Yayat Hidayat, MSi. selaku pembimbing skripsi II atas arahan dan waktu yang telah diberikan selama membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Dr. Sudarmo (alm) selaku dosen yang membimbing selama di lapangan 4. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan atas bantuan biaya dan

PTPN VII Unit Usaha Rejosari, Lampung atas penggunaan area penelitian. 5. Bapak dan Mama yang senantiasa memberikan dorongan doa, materi, serta bimbingan yang tulus tiada henti kepada penulis dan seluruh keluarga besar atas doa dan dukungannya.

6. Kakak Pinondang yang senantiasa mengingatkan dan memberikan dorongan baik secara materi maupun secara spirit.

7. Abang Rumbai, Badut atas dukungan dan nasehatnya.

8. Teman-teman satu tim penelitian, Pungkas, Katri, Hendra, Asep, Intan, Tutiek atas kerjasama, diskusi, dorongan, dan nasehat bagi penulis.

9. Sahabat setiaku seluruh penghuni Asrama Sylvalestari, terima kasih atas dukungan setia kalian.

10. Seluruh teman-teman di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, teman–teman di Laboratorium Foto Udara, teman-teman Soilers ’40 atas dorongan, doa dan kebersamaannya.

11. Pedro, Pak Guslan, Bu Tini dan Tim Rejosari yang telah membantu kelancaran penelitian ini.

(8)

13. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dan belum tercantum dalam halaman ini, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis berharap agar penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk karya penulis di masa mendatang.

Bogor, Januari 2010

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Teknik Konservasi Tanah dan Air ... 3

2.1.1. Teras gulud ... 3

2.1.2. Rorak ... 4

2.1.3. Mulsa ... 4

2.2. Ketersediaan Air Tanah dan Cekaman Kekeringan ... 5

2.3. Kebutuhan Air Tanaman Kelapa Sawit... 8

2.4. Kelapa Sawit ... 9

III. BAHAN DAN METODE ... 11

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 11

3.2. Bahan dan Alat ... 11

3.3. Metode Penelitian ... 11

3.3.1. Perlakuan Konservasi Tanah dan Air ... 11

3.3.2. Penetapan Kadar Air (KA) Lapang ... ... 13

... 3.3.3. Sebaran Ketersediaan Air Tanah... ... 13

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN ... 15

4.1. Letak Geografi ... 15

4.2. Keadaan Tanah dan Iklim ... 15

4.2.1. Tanah... ... 15

4.2.2. Topografi... ... 16

(10)

4.4. Keadaan Pertanaman Kelapa sawit ... 19

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

5.1. Curah Hujan ... 21

5.2. Kadar Air Tanah (KAT) ... 22

5.2.1. Kadar Air Tanah per Perlakuan ... 23

5.2.2. Kadar Air Tanah per Kedalaman... ... 24

5.3. Sebaran Ketersediaan Air... ... 28

5.3.1. Sebaran Ketersediaan Air Kedalaman 25 cm ... 28

5.3.2. Sebaran Ketersediaan Air Kedalaman 50 cm ... 32

5.3.3. Sebaran Ketersediaan Air Kedalaman 100 cm ... 36

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

6.1. Kesimpulan ... 40

6.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

Referensi

Dokumen terkait

File Bidang Pendidikan : silabus-gitar-i rpp-gitar-1 silabus-gitar-2 rpp-gitar-2 silabus-pim-1-gitar silabus-pim-i-perkusi rpp-pim-1-perkusi

daerah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan. arah kebijakan Kabupaten Sleman tahun 2016-2021 disertai

2007 Sebagai Pelatih Pencak Silat BAPOMI DIY pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional X - 2007 Banjarmasin, Kalsel. 2008 Sosialisasi Laboratorium Terpadu Prodi Pendidikan

strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah.. dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun

There are some phases must be aware when doing tendangan sabit technique, among of them are: (1) Ready position phase is view, body position (togok) and leg attack flexy;

Keputusan moral yang diajukan oleh Kompas.Com dan Detik.Com adalah bahwa Alasan caleg perempuan menjadi anggota legislatif peneliti kelompokkan menjadi alasan ekonomis karena ingin

Perbandingan antara transformasi laplace dari output dengan transformasi laplace dari inputnya, dengan anggapan semua kondisi awal = 0.. PROSES atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Sirkus Pohon adalah nilai religius, nilai jujur, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai