• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Kotller Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Salemba Empat.1995)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Kotller Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Salemba Empat.1995)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ardianto Elvinaro & Lukita Komala. Komunikasi Massa: suatu Pengantar. Penerbit Simbiosa Rekatama Media. 2004

Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2007

Bogdan Robert C dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods, 2002

Devito Joseph A, Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, Jakarta, 2007 Effendy Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung, 1994

Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung, Alumni, 1980 Kotller Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Salemba Empat.1995)

Kuswarno, Engkus. (2009). Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran

Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005

Nasir Moh, Metode penelitian, (Ghalia Indonesia, 1998)

Neuman William Lawrence, Social Research Methods: Qualitative and quantitative Approaches, (Pearson Education, 2003)

Patton Michael Quinn, Qualitative Research & Evaluation Methods, (3rd Edition, California: Sage, 2001)

Rakhmat Jalaludin. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya)

Sendjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka 2003

(2)

Sereno K. Kenneth Bodaken M. Edward, Understanding Human Communication, ed Boston: Honghton Miffin 2004

Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1982)

Sunarjo Djoenasih S, Himpunan Istilah Komunikasi . liberty:Yogyakarta. 1995 Tubbs L. Stewart & Moss Sylvia, Human Communication, ed Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003

Weintraub Andrew N, Dangdut Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta 2012

(3)
(4)

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA A. Informan Penyanyi

1. Bisa diceritakan awal mula menjadi penyanyi dangdut?

2. Kenapa menjadi penyanyi dangdut, kan dimasyarakat luas banyak penilaian negatifnya, motivasinya apa?

3. Gaya yang dibawakan seperti kata-kata yang mengandung rayuan dan cenderung agak sedikit “nakal”, maksudnya apa?

4. Memang bajunya harus seksi dan sensual ya ?

5. Itu goyangan seperti itu memang harus apa inisiatif sendiri, karena kalau saya melihat kan, hot banget gitu?

6. Gak risih ya kalau ada penonton sampai joget sambil memeluk bahkan ada yang sedikit nakal?

7. Respon penonton dangdut dari waktu kewaktu seperti apa? 8. Boleh tau gak berapa dibayar sekali pentas?

9. Goal/tujuan menjadi artis dangdut apa sih? 10. Suka duka menjadi artis dangdut apa sih? B. Informan Penonton Atau Penyawer

1. Kapan anda pertama kali menyukai dangdut? 2. Seberapa sering anda menonton dangdut? 3. Apa yang anda sukai dengan dangdut?

(5)

4. Apa yang tidak anda sukai dengan dangdut ini?

5. Apakah anda merasa mendapatkan „sesuatu‟ ketika menonton acara dangdut ini?

6. Kalau iya, jelaskan „sesuatu‟ itu apa? 7. Figur-figur artis dangdut ini menurut anda?

8. Apakah anda merasa terhibur dengan pertunjukan musik dangdut ini? 9. Uang yang anda sawerkan, apakah tidak sayang?

10. Motivasi untuk menyawer apa?

11. Apakah yang anda sukai ketika menonton dangdut artisnya harus seksi dan bergoyang agak sedikit „nakal‟?

12. Kalau sudah nyawer, keluarga/istri tanggapannya gimana? d. Informan Pemilik Orkes Atau Penyelenggara Pertunjukan

1. Seberapakah sering grup orkes anda tampil?

2. Berapa biayanya untuk dapat mendatangkan sebuah grup orkes dangdut? 3. Dalam pemilihan artis itu modelnya seperti apa? Apakah milih sendiri apa

gimana?

4. Setiap uang saweran bagaimana cara pembagiannyya?

5. Halangan/masalah apa yang sering muncul ketika acara berlangsung? 6. Untuk model pakaian artis dangdut, apakah ada arahan untuk seksi atau

gimana?

7. Segmen pasar untuk dangdut ini seperti apa pak? 8. Sejauh mana hiburan dangdut seperti ini bisa bertahan?

(6)

LAMPIRAN 2 NASKAH HASIL WAWANCARA

Bagian I : Informan adalah penyanyi dangdut. A. Informan Titin Suprihain

1. Awalnya menjadi penyanyi ya karena didorong hoby dan ingin mendapatkan materi mas. Dari pihak keluarga tidak mempermasalahkan profesi saya, khususnya suami saya, yaa namanya cari nafkah makanya suami juga memaklumi itu.

2. Penyanyi dangdut kalo disini mas biasa dipanggil artis, yaa penampilan dari

sononya sudah begitulah, yang seperti mas liat tadi barusan, pake baju seksi, merayu para relasi, jadi pada intinya penampilan harus semua oke dan semua senang, Yang terpenting yang harus dimiliki seorang penyanyi dangdut itu kalau menurut aku adalah ramah dimata penonton ataupun penggemar. Jadi aku selalu berusaha menciptakan kesan dan bersikap bahwa aku ramah dan juga friendly.

3. Kalo didangdut gini mas, pakaian harus seksi he he, karna dari dulu ya begini kalo jadi artis. Semacam sudah kewajibanlah, Tar kalo ga seksi gak ada yang nyawer dong

4. Karena penghasilan suami saya kan juga ga jelas, kadang ada kadang tidak. Intinya menjadi penyanyi karena hobi, dapat uang dan status artis hehe.

(7)

5. Aku sendiri berusaha untuk selalu tampil sempurna dalam berpakaian, makanya kalau ada model pakaian/gaun panggung terbaru pasti aku beli, karena memang Orkes Melayu Moniesta memiliki komitmen untuk selalu menyenangkan para penonton.

6. Kalau make up sih aku selalu memakainya saat sebelum tampil, kayak misalkan pake bedak, gincu, alis mata, itu merupakan suatu keharusan, karena make up nya harus menor, biasanya kita habis maghrib mulai dandan, nanti jam 8 udah selesai, tinggal siap-siap manggung, Iya penting sekali, terutama untuk pakaian dan make up, karena sekarang udah nggak bisa lagi penyanyi itu hanya bernyanyi saja untuk menghibur penonton. Tidak sedikit orang-orang atau penonton yang penasaran, dia naik ke atas panggung, mereka berusaha mendekati atau berinteraksi langsung dengan sang biduan. Oleh karena itu otomatis si penyanyi juga harus mengutamakan penampilannya. Jadi dia harus enak dipadang. Enak dipandang ini artinya gini, kalau dalam bahasa sundanya dia tidak caludih. Hanya itu, tapi nggak perlu juga pake asesoris yang berlebihan seperti halnya artis-artis yang ada di televise.

7. Aksi panggung saya yang seperti anda lihat, ya itulah aksi diatas panggung, kita harus total menjalankan pekerjaan kita.

8. Iya, gitupun juga dengan mimik wajah, aku selalu menggunakan mimik wajah yang aku yakini bisa nguatin karakter aku saat nyanyi di atas panggung ataupun juga saat aku lagi berinteraksi sama dengan penonton

(8)

atau penggemar. Yang penting mau sedih juga harus keliatan riang, kan gak lucu juga kalo keliatan muka cemberut

9. Mengenai perilaku penyawer yang meluk, ingin deket yah itu sudah biasalah, karena profesi kita penyanyi. Nanti kalau kita nolak kan ga enak dan nanti marah ga mau nyawer lagi, ga dapet duit dong.

10. Kalau mengenai relasi (status penyawer red.) ya itu pasti nyawernya banyak ha-ha, istilahnya kayak penggemar khusus mas, ya terkadang diluar panggung juga ketemu karena kita menjalin hubungan baik. Goyangan yang seperti tadi mas lihat, ya dangdut begitu, disini mah udah biasa.

11. Tentu merupakan kesan yang baik dimana baik pada saat di atas panggung maupun di belakang panggung aku pengen menciptakan sebuah image dimana aku pengen dikenal sebagai orang yang baik dan cantik.

12. Nah kalau untuk sikap dan perilaku, sebenernya ini boleh dibilang beda banget

pas sama di atas panggung. Kalau di atas panggung kan gimana aku nyiptain image aku dikalangan penonton dan juga grup sebagai sosok yang enerjik, ramah, sensual, abis gitu juga friendly. Ya, pokoknya gambaran seorang penyanyi dangdut yang diidolakan penonton banget deh. Tapi kalau di belakang panggung aku tuh jauh dari kesan seperti itu. Boleh dibilang aku tuh kalau lagi dirumah yang manja abis, kalau ada maunya harus dituruttin ya, pokoknya dimanja banget lah. Apalagi orang-orang di rumah menganggap dan

(9)

memperlakukan sebagai wanita yang baik. Istilahnya aku kalau di atas panggung nakal, tapi kalau di rumah jadi wanita rumahan yang super dimanja he.

13. Kita kan ga pernah tau kapan ada penonton, pejabat, atau klien yang datang pas kita lagi manggung dan berniat pake jasa kita dibidang yang kita tekunin. Tapi ada saja penggemar kita setiap weekend menanyakan kita nanti manggung dimana via bbm atau sms.

B. Informan Anika Gasela

1. Mulanya jadi artis ya karena suka dangdut mas, kayaknya enak jadi artis gitu, dapat duitnya gampang trus sama masyarakat statusnya keren gitu hehe. Kerjanya asik seneng terus, happylah pokoknya.

2. Ya orang mau bilang apa ya,, susah sih emang dari dulunya begitu, kalo saya sih bodo amat, yang penting saya ga minta makan sama orang, lagian kita begitu juga memang untuk kesuksesan acara, nanti kalo gak seksi, ga cakep dan pandai merayu, nanti gak ada yang nyawer dong. 3. Yang utama juga karena materi, kan suami saya kerjanya serabutan,

nanti kalau saya ga kerja, ga makan dong.

4. Penyanyi dangdut ya harus seksi dan bergoyang mas, itu udah dari dulu begitu, itu juga sudah semacam peraturan ga tertulis dari pimpinan orkes. Kalo ga seksi mana ada yang mau nyawer mas. Tapi kadang kalo sudah dirumah kadang mikir juga sih.

(10)

5. Kalau make up memang harus lebih keren dari biasanya, banyak perniknya, apalagi saat ngejalanin profesi sebagai penyanyi seperti saya, kesan mewah harus ditampilkan, dan yang penting keliatan menjadi menarik aja buat yang ngeliat, Pandangan masyarakat yang menilai artis beginilah begitulah saya cuekin aja, toh saya tidak minta makan sama mereka.

6. Suami dan keluarga semuanya mendukung dan kalau dilingkungan masyarakat sekitar sini, dangdut itu sudah apa ya, jadi hiburan wajib sih mas, jadi jarang banget yang protes.

7. Kalau make up memang harus lebih keren dari biasanya, banyak perniknya, apalagi saat ngejalanin profesi sebagai penyanyi seperti saya, kesan mewah harus ditampilkan, dan yang penting keliatan menjadi menarik aja buat yang ngeliat.

8. Aksi panggung saya ya begitu dangdut dari sananya, nanti kalo ga digoyang gak dapet uang kita. Itu tuntutan kerja mas, kalau saya pribadi fine-fine aja. Aku cuman pengen nonjolin diri aku yang sebenarnya aja sih biar nyaman dan juga sesuai karakter yang aku bawain saat nyanyi di atas panggung, biar ada ciri khaslah, kalau Anika itu begini, karena nanti penonton biar tau mas, karna terkadang yang punya hajat nyiriin artisnya yang itu yang harus dipanggil gitu, jadi keinginan yang punya

(11)

hajat. Kesan ramah, baik haruslah, kalau dibilang sombong kan ga enak.

9. Ada yang nyawer model gini gitu, yah kita layanin aja, emang sih kadang terkesan porno, habis gimana yaa, ya begitulah dangdut hehe. 10. Aku cuman pengen nonjolin diri aku yang sebenarnya aja sih biar

nyaman dan juga sesuai karakter yang aku bawain saat nyanyi di atas panggung, biar ada ciri khaslah, kalau Anika itu begini, karena nanti penonton biar tau mas, karna terkadang yang punya hajat nyiriin artisnya yang itu yang harus dipanggil gitu, jadi keinginan yang punya hajat. Kesan ramah, baik haruslah, kalau dibilang sombong kan ga enak.

11. Kalau hubungan dengan penggemar sampai diluar panggung, ada deehh, hehe. Lumayan mas bisa dapet uang lebih, kan kesian juga penggemar pengen kenal deket. Sama suami sih ga masalah, kan hanya hubungan pertemanan saja, anggapan dari orang begini-begitu, yaa ga usah didengerin.

12. Aku belajar bahwa ekspresi merupakan salah satu bagian yang tidak bisa lepas dari bagian kehidupan sehari-hari manusia. Jadi aku tuh selalu ekspresif, Apalagi ketika lagi nyanyi di atas panggung yang akhirnya bisa membangkitkan rasa senang para penonton. Tapi juga tetep dalam tahap yang wajar juga.Tar kalo kesannya ga ramah kan nyari sawerannya susah, he he.

(12)

13. Kalau aku selalu berusaha menempatkan diri aku sebagai sahabat bagi penonton, penggemar atau siapapun yang ada disekitar aku. Aku selalu berusaha menyampaikan aksi hiburan yang total-lah. Mau nanti orang bilang seronok atau apalah, yang penting bisa diterima aja sama semua orang.

14. Pengelolaan kesan yang aku lakuin udah kayak jadi standarisasi tersendiri dalam aku ngejalanin segala macam kegiatan. Jadi tentu itu semua ngasih dampak yang lebih baik buat diri aku, karena aku udah punya standar yang baik juga.Hasilnya ya job bertambah aja dari para pimpinan dangdut, tapi juga kadang yang mempunyai acara yang meminta aku yg harus nyanyi.

C. Informan Alin Marlina

1. Kenapa jadi artis dangdut, karena hobi dan mencari duit mas. Mulanya jadi artis saat itu status sendiri, ga ada yang nyariin duit, ijazah ga punya, harus gimana coba? Pas waktu itu ada yang ngajakin nyanyi, ya udah belajar-belajar, sampai sekarang deh. Kalo penampilan diatas panggung ya seperti itu mas, tuntutan profesilah, harus pake baju agak seksi, pandai merayu dengan kata-kata mesra kepenyawerlah, hehe, seperti mas tadi bilang seronok, ya udah banyak yang bilang gitu, tapi biasanya yang bilang begitu orang yang gak suka dangdut, soalnya gini mas, laki-laki itu kan gampang kalau dirayu dengan kata-kata manis, tar sawerannya banyak deh.

(13)

2. Keluarga besar ya mendukung namanya juga cari rejeki. Habis kalau kita kerja dipabrik kan gajinya gak seberapa mas, masuk kerja tiap hari dari pagi sampai sore, kalau kerja jadi penyanyi kan enak, kerja seminggu 3-4 kali, dari jam 4 sore sampai jam 1 malem, dapetnya gede lagi he he.

3. Mengenai kostum dan aksi joget dipanggung ya begitulah, hanya tuntutan kerja, ada yang nyawer syukur gak ada ya udah. Khususnya dalam hal pakaian. Jujur aja aku selalu berusaha mengenakan pakaian yang nyaman dulu buat aku, kemudian baru biasanya aku memakai pakainan dengan warna yang menarik, Untuk pakaian yang seksi banget memang udah kayak keharusan sih mas, tapi yang penting sih enak dipakenya dan juga karena untuk menjaga kesan baik jugalah.

4. Iya saya pake make up, karena jaman sekarang seorang penyanyi dangdut bukan hanya sebuah profesi nyanyi doang tapi menurut aku sudah seperti jadi seorang selebritis lokal gitu. Jadi menurut aku menggunakan make up waktu tampil di atas panggung cukup penting untuk menjaga penampilan sehingga keliatan menarik. 5. Karena saya nyanyi juga gak semata-mata cari materi mas, kalau pas

bawain lagu itu bisa ngeluarin masalah yang saya hadapi. Mau masalah susah ataupun senang, kalau lagi nyanyi pokoknya enjoy aja gitu.

(14)

6. Kalau gaya penyanyi dangdut ya begitu mas jogetnya, apalagi pas koplonya (irama gendang red.), ya sudah biasa ya disini begitu, kalau dibilang erotis, gimana ya, dari dulu juga begitu. Saya sih santai aja mas, kalo pas nyanyi ya tuntutan kerja, joget gayanya harus begitu, yang penting happy dan cari duit, kalo diluar itu ya biasa aja, gak mikirin harus gaya gimana gitu. Kalaupun ketemu orang yang suka nyawer/ atau kita sebut relasi, ya biasa aja. Intinya sih aku ngelakuin pengelolaan kesan dalam sikap dan perilaku aku bagaimana orang atau penggemar pada khususnya untuk bisa ngenal aku sebagai sosok penyanyi dangdut, yang ramah, cantik dan selalu tersenyum. Khususnya ibu-ibu mas, kalo pas manggung sering aku sapa, karna aku seneng liat ibu-ibu bisa liat dangdut seneng.

7. Terus terang kalau saya kan banyak sisi ga bahagianya mas dari kecil, orang tua kandung ga tau dimana hanya tau orang tua angkat saya aja. Yah kadang ada yang nyawer minta meluk, yah kadang risih juga, tapi ya gimana lagi, kerjanya begitu.

8. Masalah dengan relasi, saya gak ngelayanin mas, hubungan saya sama penggemar ya hanya diatas panggung, kalau sudah diluar panggung ya sudah, ya sebatas kenal aja. Ga mau ah kalau sampai ketemu, janjian dimana gitu, itu prinsip saya dari dulu mas.

(15)

9. Mungkin banyak sih ya penyanyi yang mau begitu, ya itu urusan oranglah, yang penting saya engga, banyak negatifnya dipandang orang, kayak murahan gitu jadinya.

10. Aku bukannya sombong atau gimana, tapi itu terbukti, banyak yang bilang Alin Marlina tuh orangnya supel, ramah dan baik, terutama ibu-ibu mas, banyak yang suka sama aku, karena kalau manggung aku selalu sapa dan kalaupun sedang istirahat setelah manggung sore, aku selalu ngobrol sama mereka, dan Alhamdulillah sedikit orang yang bilang Alin itu orangnya sombong dan jaim.Karena ketika pas nyanyi bukan kaum pria aja, penggemarku banyak juga yang ibu-ibu, makanya kalo menyanyi pasti aku sebut terus ibu-ibu, sering juga yang nyawer ibu-ibu.

11. Selalu jujur dan bersikap apa adanya. Ya mungkin kalau lagi manggung, saya selalu menganggap kalau lagi pentas adalah panggung sandiwara jadi gue disana berperan, berakting, memasang ekspresi, mimik muka, gaya segala macem. Tapi kalau lagi ngobrol sama keluarga dan temen-temen di belakang panggung adalah “kembali normal”.

12. Secara kalau sedang di atas panggung itu adalah karakter yang sudah ditentukan udah dari sananya, kalau penyanyi dangdut ya begini, seksi, harus pandai goyang, make up cantik dll. Jadi misalkan pimpinan orkes bilang kalau karakter aku pas jadi penyanyi itu harus

(16)

kayak gini-kayak gini, terus feminin nya harus dikeluarin tapi tidak lebay dan ya intinya agar penonton suka.

13. Ketika sedang berinteraksi dengan penonton, mimik wajah harus ramah, baik yaa agak sedikit centil mas, kan biar orang seneng. Karena menurut aku mimik wajah bisa juga ngebantu kita jadi lebih menarik dan akhirnya ngebantu profesi yang kita jalanin.

BAGIAN II : Informan Penyawer Dangdut A. Informan Asep Darmawan

1. Suka dangdut ya untuk cari hiburan mas. Capek ihh dari pekerjaan sehari-hari, kan hiburan murah meriah tapi senang kita kan.

2. Perlu juga sih untuk dia ngejaga penampilan, karena kan kalau orang udah suka sama biduan itu pasti kan bakal pengen terus ngeliat atau nonton. Atau paling ngga pas dia ketemu sama penggemarnya, kalau dia penampilannya baik, penggemar akan suka dan juga dapat nilai plus lah dan nggak ngerasa kecewa ketemu. Karena gimana pun juga kan nggak bisa dipungkiri kalau penampilan itu juga jadi modal utama dan orang bakal ngasih penilaian pertama ngeliat dari penampilannya.

3. Kalau istri sih ya oke-oke aja ha-ha, walau kadang jengkel juga kalau kita nyawer, tapi ya makluminlah namanya cari hiburan habis capek kerja. Yang penting tau waktu, dan saya juga

(17)

nyawernya sekedarnya aja, karena kenal sama penyanyinya minta dibawain lagu.

4. Yang pasti sih, secara umum lebih seneng ke biduan yang cantik, yaa seksilah,hehe biasa mas laki-laki, kalo liat yang “cerah-cerah” kan seger hehe, dan ngomongnya enak ya sama penontonnya, yang baik, yang cakep, dan yang nggak terlalu kaku juga.

5. Menjalin hubungan serius ga ahh, bahaya itu. Ya kalau ketemu diluar ya negor aja gitu, ga ada yang spesiallah mas.

6. Kalau pas nyawer ya, hanya sekedar menghargai penyanyinya aja, kan ga enak kalau minta lagu gak nyawer.

7. Saya senengnya lihat penyanyi yang standar aja, kurang suka juga yang agak-agak gimana gitu.

B. Informan HM Domon

1. Hobi mas lihat dangdut, kalau nyawer pastilah kan gak enak minta lagu ga nyawer. Seminggu 2-3 kali ya kita nonton.

2. Pentinglah kan kalau nonton orkes terus penyanyinya kucel kan nggak enak juga. Seengganya nggak jauh beda sama penyanyi dangdut terkenal. Nggak lucu aja kalau biduan yang kita idolain misalnya ternyata pas disamperin ke atas panggung dandanannya kucel.

3. Selain itu juga dia bisa membawa suasana yang nyantai gitu, jadi nggak yang terlalu yang kaku sehingga suasana panggung jadi

(18)

monoton. yang bisa menyegarkan suasana lah, jadi orang bisa lama buat menonton si penyanyi itu saat sedang bernyanyi.

4. Cari informasinya, kita punya no tlp pimpinan dangdut dan ada juga tlp penyanyi, jadi kalau mau cari hiburan tinggal tlp atau sms aja

5. Suka sama penyanyi yang pakaian dan jogetnya biasa aja, kan kita pengen denger lagu dan yang ngebawainnya mas

6. Ga banyaklah habisnya kalau nyawer, yaa bagi-bagi rejeki aja, hehe

BAGIAN III : Informan Pimpinan Orkes

A. Arifin/ Pimpinan OM SMS (Sound Musik Sharerea)

1. Rata-rata 2-3 kali ya saya menggelar pertunjukan dangdut. 2. Biayanya gak mahal mas, 4-5 juta, kadang 3 juta aja saya

ambil, soalnya disini banyak saingan banyak bendera ( nama orkes red.)

3. Kalau urusan penyanyi kita yang milih, kan kita sudah tahu karakter penyanyi yang kayak gimana, kalau yang enak diajak kerjanya, pasti kita panggil terus. Tapi juga ada permintaan dari yang punya hajat, dia pengen penyanyi yang itu, ya kita turutin aja.

(19)

4. Masalah kostum, susah ya, udah dari sananya sih hehe, kadang kalau dibikin sopan pakaiannya yang nyawer sepi, tapi yang pasti masih tahu etika-lah mas.

5. Gaji untuk 1 penyanyi rata-rata 300ribu, ada yang lebih karena pamornya sudah ada, paling ditambah saweran yang

dikumpulin nanti dibagi rata kesemua kru. Tapi artis kan paling enak kan, dia ada penggemar yang nyawer kalau dapetnya duit gede kan suka di selipin aja, gak ditaruh dikardus saweran B. Ombih / Pimpinan OM Moniesta

1.Nama bendera/grup saya OM. Moniesta mas

2. Kalau penyanyi dalam satu pentas 4 sampai 5 penyanyi, tergantung dapat uang jobnya berapa

3. Kita mulai dari sore jam 4 ya, istilahnya ngebaland (cek sound red.) yang nyanyi ya masih pake baju biasa celana panjang gitu, belum kostum nyanyi.

4. Selesai sesuai ijin dari pihak kepolisian jam 12 malam, tapi sering jam 1 kita karena banyaknya penonton yang masih minta lagu, tapi jam 1 itu sudah maksimal

5. Kalau tuntutan ke penyanyi ga ada ya, yah sudah pada tau kerjaannya sih, jadi ga usah dibilangin lagi. Kesan diri yang harus dimiliki oleh seorang penyanyi dangdut itu adalah ramah dan tidak sombong. Dalam artian sekarang jarang sekali

(20)

penyanyi dangdut yang bisa segalanya. Jadi kebanyakan sekarang penyanyi itu hanya bisa membawakan lagu atau bergaya yang itu-itu aja, tetapi dia tidak bisa membawakan suasana pada saat pertunjukan berlangsung Jadi misalkan tetep dia nyisipin komunikasi yang bermanfaat dan hangat untuk disampaikan. Saya rasa jadi sekarang penyanyi dangdut berlomba-lombalah untuk jadi penyanyi yang punya kesan yang menarik terhadap penontonnya.

6. Karena memang benar penampilan biduan dangdut itu penting sekarang. Ketika seseorang memiliki performa nyanyi di panggung dengan baik, dan ternyata dia juga punya penampilan yang baik, maka dia akan semakin bisa menarik jumlah massa yang suka sama dia. Apalagi dangdut kan banyak yang hobi, ketika dia suka sama artis yang ini, kemanapun si artis manggung, pasti disamperin.

(21)

GAMBAR-GAMBAR

(22)
(23)
(24)
(25)

Panggung OM. SMS (Sound Music Sarerea), Aktivitas cek sound ketika persiapan disore hari (Ngebaland)

(26)
(27)

Aktivitas “Ngebaland” OM. MONIESTA,

(28)

Penyawer Asep Darmawan

(29)

Tya Moniesta dan Elin Avanza

(30)

Elin Avanza dan Pimpinan OM. SMS (Samudera Music Sharerea ) Bp. Arifin (Dokumentasi penelitian Miftahul Adib, Agustus 2014)

(31)
(32)

ELIN AVANZA dalam Front Stage dan Back Stage (Dokumentasi penelitian Miftahul Adib Agustus 2014)

(33)

ELIN AVANZA dalam Front Stage dan Back Stage (Dokumentasi penelitian Miftahul Adib Agustus 2014)

(34)

Aktivitas artis saat sebelum “Ngebaland” dan penyawer HM. Domon (Dokumentasi penelitian Miftahul Adib, Oktober 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Modul dilengkapi dengan program PC, untuk mengatur mode yang digunakan, mengatur IP dan nomor port, dan konfigurasi serial, sehingga pengaturan dapat dilakukan pada satu

Keutamaan dalam mengetahui karakteristik, persepsi dan keinginan pasar wisatawan aktual di Kota Bengkulu, kemudian mengetahui tentang kesiapan/kemampuan Bengkulu dalam

Di RT 01 RW 09 dari 42 KK sebanyak 32 KK (78%) tidak mendapatkan pembinaan kesehatan dari tenaga kesehatan dan 10 KK (24 %) mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan dan

Pengenalan terhadap site dilakukan sebagai dasar dari perancangan arsitektur yang berwawasan ekologis, sehingga kebutuhan-kebutuhan khusus pada site dapat direspon dengan baik..

proses pelunasan utang oleh kreditur baru. Adapun hal yang umumnya menjadi pertimbangan bagi kreditur lama untuk menolak melepas KPR lama adalah terkait dengan nominal

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mutia Zuhara dan Utia Azizah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan larutan elektrolit

[r]

Tari Lawung Ageng adalah tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwana ke-1, tarian ini adalah tari kelompok serta terdapat penokohan, seperti