• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENILAIAN CEPAT PENANGANAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENILAIAN CEPAT PENANGANAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

THOMAS MAILINTON

F34102008

2007

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

MODEL PENILAIAN CEPAT PENANGANAN LIMBAH

PABRIK KELAPA SAWIT

(2)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

THOMAS MAILINTON

F34102008

2007

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

MODEL PENILAIAN CEPAT PENANGANAN LIMBAH

PABRIK KELAPA SAWIT

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

THOMAS MAILINTON

F34102008

Dilahirkan pada tanggal 11 Mei 1984

Tanggal lulus : Agustus 2007

Menyetujui, Bogor, Agustus 2007

Dr.Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA Ir. Chamidun Daim, MM Pembimbing I Pembimbing II

MODEL PENILAIAN CEPAT PENANGANAN LIMBAH

PABRIK KELAPA SAWIT

(4)

Thomas Mailinton. F34102008. Rapid Assesment Model for Waste

Management in Palm Oil Mill. Supervised by Hartrisari Hardjomidjojo and

Chamidun Daim. 2007

SUMMARY

Palm oil mill is an industrial sector that has good potential to develop as one of leading industry in Indonesia. In 2005 noted, palm crop field in Indonesia reach 4.2 millions acre and among 2.9 millions acre has been productive field. At the end of 2007, Indonesia has been predicted will be the largest producer of palm crop and crude palm oil in the world.

In 2005, amount of palm oil mill in Indonesia is 320 units with any production capacity. Total production capacity of palm oil mill in Indonesia is 13520 tones/hour. At the side of produce crude palm oil and palm kernel oil as main product, palm oil mill also produces waste mill that are palm oil mill effluent, empty fruit bunch, shell, and fiber. Shell and fiber have been used by palm oil mill as alternative energy but palm oil mill effluent and empty fruit bunch not used very well yet. Annually, palm oil mill in Indonesia produced palm oil mill waste water 5.678 millions m3, sludge 1.135 millions ton, and empty fruit bunch 1.869 millions ton. The outsized amount of waste palm oil mill pushed each palm oil mill has a good waste management that will keep the environmental sustainability.

The objective of this research is to identify the variety and the amount of waste at palm oil mill and build a rapid assesment model for waste management in palm oil mill.

Waste management technology that usually used at palm oil mill in Indonesia could be categorized as three group of waste management technology. First, palm oil mill effluent treats by pond technology and empty fruit bunch used as mulsa. Second, palm oil mill effluent treats by land application technology to be liquid fertilizer and empty fruit bunch use as mulsa. Third, palm oil mill effluent an empty fruit bunch used as compost by composting technology.

Rapid assesment model for waste management in palm oil mill implemented into computer software that called MPC LIKESWIT 1.0. This software contains fifteen sub-model penilaian kinerja (SMPK), (1) SMPK waste water characteristic, (2) SMPK waste water substances, (3) SMPK sludge characteristic, (4) SMPK empty friut bunch characteristic as group of variety and waste characteristic; (5) SMPK pond technology, (6) SMPK land application technology, (7) SMPK mulsa technology, (8) SMPK composting technology as group of waste management technology; (9) SMPK waste water product, (10) SMPK liquid organic fertilizer, (11) SMPK mulsa product, (12) SMPK compost as group of waste management product; (13) SMPK Economic, (14) SMPK Social, dan (15) SMPK Environmental.

The judgement of the performances assesment is done by calculating the deviation. The maximum deviation value is 10 %. If the deviation of the criteria is less or equal to 10% then the criteria value is ‘good’. If the deviation of the criteria is between 10% to 30%, then the criteria value is ‘less good’. And If the deviation of the criteria is greater than 30%, then the criteria value mean ’bad’.

(5)

The result of overall analysis as validation process, palm oil mill PTPN IV Medan that used pond technology and mulsa technology perform PTPN IV Medan waste management was ‘less good’ by deviation value is 23.71%. Palm oil mill PT AIP Teluk Siak that used land application technology and mulsa technology perform PT AIP Teluk Siak waste management was ‘good’ by deviation value is 9.88%

(6)

Thomas Mailinton. F34102008. Model Penilaian Cepat Penanganan Limbah

Pabrik Kelapa Sawit. Dibawah bimbingan Hartrisari Hardjomidjojo dan

Chamidun Daim. 2007

RINGKASAN

Industri pengolahan kelapa sawit merupakan sektor industri yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai salah satu industri unggulan Indonesia. Tahun 2005 tercatat luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 4,2 juta ha, dengan lahan produktif mencapai 2,9 juta. Pada akhir tahun 2007, Indonesia diprediksi akan menjadi produsen tanaman kelapa sawit dan produk olahan CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia.

Pada tahun 2005, jumlah pabrik kelapa sawit di Indonesia mencapai 320 unit dengan berbagai kapasitas produksi pabrik. Total kapasitas olahan pabrik kelapa sawit di Indonesia adalah 13520 ton/jam. Selain menghasilkan CPO dan PKO (Palm Kernel Oil) sebagai produk utama, pabrik kelapa sawit juga menghasilkan limbah produksi berupa air limbah dan lumpur (Palm Oil Mill

Effluent), tandan kosong sawit, cangkang, dan serat. Cangkang dan serat telah

dimanfaatkan oleh pabrik sebagai bahan bakar industri tetapi penanganan limbah cair kelapa sawit dan tandan kosong sawit masih belum optimal. Apabila dilakukan konversi dari kapasitas pabrik kelapa sawit di Indonesia maka setiap tahunnya akan dihasilkan air limbah sebanyak 5,678 juta m3, lumpur sebanyak 1,135 juta ton, dan 1,869 juta ton tandan kosong sawit. Banyaknya limbah yang dihasilkan pabrik kelapa sawit menuntut adanya instalasi penanganan limbah yang dapat menjaga kelestarian lingkungan.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah yang dihasilkan dalam pabrik kelapa sawit dan membangun model penilaian cepat penanganan limbah pabrik kelapa sawit.

Teknologi penanganan limbah yang lazim digunakan pada pabrik kelapa sawit di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga jenis kelompok penanganan limbah. Pertama, air limbah dan lumpur ditangani dengan teknologi sistem kolam dan tandan kosong sawit dimanfaatkan sebagai mulsa. Kedua, air limbah dan lumpur dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik dan tandan kosong sawit digunakan sebagai mulsa. Ketiga, air limbah dan lumpur serta tandan kosong sawit diolah menjadi kompos dengan menggunakan teknologi pengomposan.

Model penilaian cepat kinerja penanganan limbah pabrik kelapa sawit diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak komputer dengan nama MPC LIKESWIT 1.0. Perangkat lunak ini terdiri dari limabelas sub-model penilaian kinerja (SMPK), yaitu (1) SMPK karakteristik limbah cair, (2) SMPK kandungan hara limbah cair, (3) SMPK karakteristik lumpur, (4) SMPK karakteristik TKS sebagai kelompok kinerja jenis dan karakteristik limbah; (5) SMPK teknologi sistem kolam, (6) SMPK teknologi aplikasi lahan, (7) SMPK teknologi mulsa, (8) SMPK teknologi pengomposan sebagai kelompok kinerja teknologi penanganan limbah; (9) SMPK buangan sistem kolam, (10) SMPK produk pupuk cair organik, (11) SMPK produk pupuk mulsa, (12) SMPK produk kompos sebagai kelompok kinerja produk limbah; (13) SMPK Ekonomi, (14) SMPK Sosial, dan (15) SMPK Lingkungan.

(7)

Penentuan kinerja dilakukan dengan menghitung nilai penyimpangan (deviasi). Pada model penilaian cepat penanganan limbah pabrik kelapa sawit ini penyimpangan maksimal yang dapat diterima adalah 10%. Jika penyimpangan suatu kriteria kurang dari atau sama dengan 10% maka kriteria tersebut dinyatakan ‘baik’. Jika penyimpangan kriteria lebih besar dari 10% dan kurang dari atau sama dengan 30% maka kriteria tersebut dinyatakan ‘kurang baik’. Jika penyimpangan kriteria lebih dari 30% maka kriteria tersebut dinyatakan ‘buruk’.

Hasil analisis kinerja keseluruhan sebagai tahap validasi yang dilakukan pada pabrik kelapa sawit PTPN IV Medan yang menggunakan teknologi sistem kolam dan mulsa sebagai teknologi penanganan limbahnya menunjukkan kinerja penanganan limbah PTPN IV Medan adalah ‘kurang baik’ dengan penyimpangan (deviasi) sebesar 23,71%. Pabrik kelapa sawit PT Aneka Inti Persada Teluk Siak yang menggunakan teknologi aplikasi lahan dan mulsa menunjukkan kinerja penanganan limbah yang ‘baik’ dengan penyimpangan deviasi sebesar 9,88%.

(8)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Model Penilaian

Cepat Penanganan Limbah Pabrik Kelapa Sawit” adalah benar-benar hasil

karya saya sendiri dibawah bimbingan dosen pembimbing atau dengan jelas ditunjukkan rujukannya.

Bogor, Agustus 2007 Yang menyatakan,

Thomas Mailinton

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 11 Mei 1984 dan merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Yosia Rutgers Sera dan Barbara Shinta Gerson.

Pendidikan dasar penulis diselesaikan di SD Negeri Langkai 6 Palangkaraya pada tahun 1996, selanjutnya penulis melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 4 Selat Kuala Kapuas dan selesai pada tahun 1999. Setelah lulus pada tahun 2002 dari SMU Negeri 5 Palangkaraya, penulis melanjutkan pendidikan di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama pelaksanaan penelitian dan juga penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

• Ibu Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA, selaku dosen pembimbing I atas segala dorongan, masukan, arahan, dan nasehat selama masa perkuliahan, penelitian, dan penulisan skripsi ini.

• Bapak Ir. Chamidun Daim, MM, selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

• Bapak Dr. Ir. Sukardi, MM, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

• Ayah, Ibu, dan seluruh anggota keluarga penulis atas doa, dukungan serta bantuan moril dan materiil sampai selesainya skripsi ini.

• Ferryza, Iwal, Askam, Wahyu, Amin, Parlan, Sanz, Berry, Tedy, Nope, dan Ednan atas persahabatan dan suasana kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.

• Rekan-rekan TIN 39 atas kebersamaan dan semangatnya selama ini. • Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian hingga penyelesaian skripsi.

Semoga karya ini dapat berkenan dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang memerlukannya.

Bogor, Agustus 2007

Referensi

Dokumen terkait

Melimpahnya paku-pakuan epifit dari jenis Lycopodium sp dan Selliguea lima (v.A.v.R) Holt pada tajuk pohon bahkan dijumpai sampai menutupi cabang- cabang yang

Bersama ini diinformasikan bahwa kami akan menyelenggarakan KJI ke-12 dan KBGI ke-8 Tahun 2016, berkenaan dengan hal tersebut kami memberi kesempatan kepada mahasiswa dari

[r]

Kelompok Kerja 8 Unit Layanan Pengadaan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •

ADLN - Perpustakaan

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif.. 3) Membandingkan hasil wawancara antara guru pondok dengan santri- santri di pondok terkait dengan pembelajaran berbasis