• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menunjang fungsi tersebut di atas BKPP memiliki Visi dan Misi yang melekat, yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Untuk menunjang fungsi tersebut di atas BKPP memiliki Visi dan Misi yang melekat, yaitu :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Tahun 2014 BKPP Kota Bogor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, salah satu Lembaga Teknis Daerah Kota Bogor adalah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor selanjutnya disebut BKPP Kota Bogor merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bogor mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota.

Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bogor, BKPP yang dikepalai oleh Seorang Kepala Badan dan untuk menjalan tugas pokok, BKPP mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;

2. Penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai degan tugas dan fungsinya.

Untuk menunjang fungsi tersebut di atas BKPP memiliki Visi dan Misi yang melekat, yaitu :

VISI BKPP

“Menjadikan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor sebagai Lembaga Administrator Kepegawaian dalam membentuk Sumber Daya Aparatur Yang Profesional dan amanah.“

MISI BKPP

Untuk mencapai Visi tersebut, maka Misi BKPP Kota Bogor yaitu :

1. Mewujudkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang Profesional, berorientasi pada kinerja dalam upaya mendukung pencapaian tujuan organisasi dan mewujudkan Good Governance; 2. Melakukan Pengembangan Karier Pegawai berdasarkan peningkatan

(2)

Rencana Kerja Tahun 2014 BKPP Kota Bogor

2 3. Meningkatkan Pelayanan Prima terhadap aparatur di Lingkungan

Pemerintah Kota Bogor;

4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan kesejahteraan pegawai;

5. Melakukan Penyusunan analisis kebutuhan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor berdasarkan kondisi bezzeting;

6. Meningkatkan kualitas aparatur melalui Pendidikan dan Pelatihan.

Untuk mewujudkan visi dan misi di atas tentu memerlukan suatu perencanaan yang harus dituangkan dalam Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disebut RENJA BKPP.

Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Kota Bogor menyusun Rencana Kerja SKPD sebagai penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan memuat Perumusan Kebijakan dan bimbingan Teknis dibidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Penyelengggaraan Pemerintahan dibidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan serta melakukan Pembinaan, Pengawasan di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan tugas lain yang diberikan olehWalikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 2014 disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ).

Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan memuat rumusan isu strategis program peningkatan kapasitas Sumberdaya Aparatur, yang senantiasa mengacu pada subtansi yang tertuang dalam Dokumen Renstra BKPP Kota Bogor Tahun 2010-2014, baik yang berkenaan dengan pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan sasaran hingga kebijakan, program dan tolok ukur Kinerja yang telah ditetapkan.

B. Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Renja BKPP ini berdasarkan :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(3)

Rencana Kerja Tahun 2014 BKPP Kota Bogor

3

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undag-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Menteri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

(4)

Rencana Kerja Tahun 2014 BKPP Kota Bogor

4 Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri E);

14. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Sei E);

15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D0;

16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010 – 2014 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 3 Seri E).

C. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor ini adalah untuk merencanakan penganggaran dan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor adalah untuk menciptakan sinergitas antara perencanaan,

(5)

Rencana Kerja Tahun 2014 BKPP Kota Bogor

5 penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan Sumber Daya Aparatur dalam rangka Peningkatan profesionalisme aparatur Pemerintah di Kota Bogor.

D. Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor di susun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang penyusunan Renja SKPD, Visi dan Misi, Landasan Hukum dalam penyusunan Renja SKPD, maksud dan Tujuan serta sistematika penyusunan Renja SKPD.

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

Pada bab ini berisikan evaluasi pelaksanaan renja SKPD tahun lalu serta rencana kegiatan tahun yang akan datang, analisis kinerja pelayanan SKPD, Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan penelaahan usulan program dan kegiatan

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Bab III ini berisikan telaahan terhadap kebijakan nasional dan propinsi, tujuan dan sasaran renja SKPD serta program dan kegiatan tahun 2013 dan rencana kegiatan tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Ungkapkan semaksimal mungkin berbagai persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemkot (minimal dalam dua bidang utama) dari desa sasaran kegiatan (seperti pada butir a).. Uraikan

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan 111 disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran

Berdasarkan analisis SWOT pelayanan rawat jalan eksekutif berada pada kuadran 1 yaitu strategi agresif, dimana didapatkan beberapa alternatif strategi pemasaran

Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, nama

Penelitian aplikasi pembelajaran pengenalan para nabi di Alkitab untuk anak sekolah minggu Gmit Kefas berbasis multimedia menggunakan metode tahapan pengembangan

informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam pasal 17 UU KIP dan telah dilakukan pengujian konsekuensi oleh badan publik. Ajudikasi untuk jenis informasi yang terbuka namun

1) Pengguna wajib membawa Bukti Mutasi yang disyaratkan. 2) Pencairan/Penarikan XAU dilakukan berdasarkan instruksi Pengguna dengan menggunakan media, memenuhi nilai/bobot minimal

Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya, serta relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara