• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dubes RI untuk Rusia Tawarkan Prodi Sastra Rusia di UNAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dubes RI untuk Rusia Tawarkan Prodi Sastra Rusia di UNAIR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dubes RI untuk Rusia Tawarkan

Prodi Sastra Rusia di UNAIR

UNAIR NEWS – Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Mohamad

Wahid Supriyadi beserta stafnya bertandang ke Universitas Airlangga, Selasa (18/10). Rombongan dubes diterima oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, di ruang Rektor, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.

Selain Prof. Nasih, jajaran pimpinan yang hadir dalam pertemuan ini di antaranya adalah Wakil Rektor III Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, Ph.D, Sekretaris UNAIR Drs. Koko Srimulyo, M.Si, Ketua International Office and Partnership Dian Ekowati, Ph.D, Direktur Pendidikan Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Ph.D, beserta wakil dekan tiga dari berbagai fakultas.

Dalam pertemuan itu, dibahas beberapa poin menarik. Wahid mengusulkan agar UNAIR bisa membuka program studi Sastra Rusia. Sebab, universitas di Indonesia masih sedikit yang memiliki prodi tersebut.

“Ini adalah usulan dari kita karena sekarang ini kan baru ada dua universitas yang menawarkan dua prodi Sastra Rusia. Sementara itu hubungan politik dan bisnis semakin meningkat. Jadi, ini bagus sebagai peluang atau opportunity bagi lulusan-lulusan yang mengerti Bahasa Rusia. Kita usulkan ada semacam jurusan Sastra Rusia atau Pusat Studi Rusia,” tutur Wahid.

Wahid juga menawarkan adanya program pertukaran mahasiswa dari UNAIR ke kampus – kampus di Rusia. Nantinya program pertukaran pelajar itu akan dilaksanakan dengan Bahasa inggris untuk mempermudah komunikasi. Disana juga disediakan banyak pusat –pusat pelatihan yang bisa dimanfaatkan oleh warga non – rusia untuk belajar.

Sedangkan dari pihak UNAIR yang diwakili oleh Wakil Rektor III Prof. Amin mengajak pihak Rusia untuk berkolaborasi dalam

(2)

penelitian dan visiting professor. “Kita senang kalau ada profesor-profesor di sana yang mau visiting ke UNAIR,” tutur Prof. Amin. Ia pun menambahkan,”Kita punya program unggulan yaitu riset mandat dengan dana sebesar Rp 250 juta untuk lima publikasi yang terindeks Scopus. Akan lebih baik jika kita berkolaborasi dengan peneliti di Rusia.”

Bawa misi bilateral

Kedatangan Dubes RI untuk Rusia di Surabaya juga membawa misi bilateral berupa rencana kota kembar antara Kota Vladivostok dengan Surabaya. Pihaknya ingin agar hubungan bilateral antara Vladivostok dan Surabaya bisa diisi dengan berbagai bidang kerja sama, salah satunya adalah pendidikan.

Berkaitan dengan misi pendidikan, pihaknya ingin kedua kota ini saling melengkapi dan menggarap potensi yang ada. Salah satu universitas di Vladivostok, Far Eastern Federal University (FEFU) ingin bekerja sama dengan UNAIR. Kerja sama yang ingin dikembangkan antara lain dalam bidang sains, teknologi, bisnis, dan kedokteran dalam program pertukaran mahasiswa serta penelitian. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari

Study

Tour

SMK

Telkom

Banjarbaru Kalsel Kunjungi

UNAIR

UNAIR NEWS – Melakukan rekreasi dan sekaligus memperoleh

(3)

Menengah Kejuruan (SMK) Telkom, Kabupaten Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan kunjungan ke Universitas Airlangga, Senin (17/10) siang. Mereka diterima Tim UNAIR di Aula Kahuripan, Gedung Rektorat, kampus C UNAIR. Diantaranya dihadiri oleh Staf PPMB (Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru) UNAIR Drs. Adri Supardi, MS.

”Mumpung ada kesempatan maka sekaligus mencari manfaat untuk mencari informasi langkah lanjut studi anak-anak, maka kami lakukan kunjungan ke beberapa PTN yang memungkinkan bisa kami kunjungi,” kata Drs. Sudarminto, guru pembimbing SMK Telkom Banjarbaru, Kalsel.

Dalam studi tour ke Jawa Timur dan Bali ini diikuti oleh 170 siswa. Guna memenuhi target waktu, tim yang terdiri empat bus itu dipecah menjadi dua. Dua bus berkunjung ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan dua bus ke UNAIR. Pemisahan ini dilakukan sesuai peminatan siswa, sebab sekalipun dari siswa SMK tetapi tidak sedikit yang berminat melanjutkan studi diluar dari kejuruannya.

“Anak-anak banyak yang berminat melanjutkan belajar di bidang ekonomi, hukum, dan sosial politik, jadi tidak hanya ke bidang teknik kejuruan saja. Hasil dari kunjungan ini nanti juga akan dikaji untuk semua,” kata Sudarminto.

Selain ke UNAIR dan ITS, Senin sore setelah melakukan rekreasi di sekitar Surabaya, rombongan menuju Kota Malang untuk esok harinya, Selasa (18/10) melakukan kunjungan serupa ke Universitas Brawijaya. Setelah dari UB dan rekreasi seperlunya di Malang, rombongan menuju Denpasar, Bali. Setelah rekreasi seperlunya, rombongan akan kembali ke Banjarbaru dengan pesawat dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar.

“Biayanya ya lumayan, tetapi ditanggung oleh peserta. Tapi sebenarnya jumlah ini sudah kami batasi, sebab kalau tidak dibatasi maka masih akan lebih banyak lagi, dan sangat repot,” tambah Sudarminto.

(4)

Berbagai pertanyaan seputar program studi, perbedaan jenjang studi, bagaimana memilih jurusan yang tepat, menyiasati persaingan, kompetensi lulusan UNAIR, yang diajukan para siswa dan guru SMK Telkom, semua mendapat penjelasan yang memuaskan dari Drs. Adri Supardi, MS., dosen bidang ilmu fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR ini. (*)

Penulis: Bambang Bes

Rita Yuliana Lulus Terbaik S3

FEB, Hafizh Mohammad Ingin

Jadi Peneliti

UNAIR NEWS – Habis gelap terbitlah terang. Itu yang dirasakan

Dr. Rita Yuliana, SE., MSA., Ak, CA., saat ia dinyatakan sebagai wisudawan terbaik S3 (Doktoral) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, dalam wisuda September 2016 lalu. Pasalnya, wisudawan dari prodi Ilmu Akuntansi ini mengaku sempat melakoni pengalaman pahit selama menjalani perkuliahan.

(5)

R i t a Y u l i a n a wisudawan terbaik S3 (Doktoral) Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( F E B ) ( F o t o : Istimewa)

“Saat ujian proposal saya tidak lulus. Jadi harus mengulang. Waktu itu saya sempat merasa terpuruk. Namun Alhamdulillah, kondisi itu tak sampai lama. Dengan pengalaman pahit itu, saya berhati-hati dalam menyelesaikan disertasi, hingga akhirnya selesai dengan lancar,” ,” ujar wanita asal Madura ini yang lulus dengan IPK 3,88.

Ia mengaku senang dan bersyukur, karena tidak menduga ia menjadi wisudawan terbaik. Baginya, ini satu kejutan hadiah dari Allah SWT yang datang bertubi-tubi pasca kelulusannya itu. Terkait disertasinya, Rita meneliti tentang praktik manajemen laba riil pada pasar modal syariah di Indonesia. Praktik manajemen laba riil di pasar modal syariah itu tidak berbeda dengan pasar modal konvensional.

“Namun investor pada pasar modal syariah memiliki kemampuan lebih baik dalam mendeteksi risiko yang terkandung dalam praktik tersebut, apalagi dengan dibantu informasi tentang kualitas audit,” kata wisudawan kelahiran Blitar 1 Juli 1980 ini.

Apa kiat-kiatnya dalam meraih prestasi akademik ini?. “Kuncinya akrab dengan semua ketidaknyamanan dan berjuang mengalahkan egoisme diri. Dua hal itu harus diusahakan maksimal. Setidaknya ini bukti bahwa hasil itu tak akan mengkhianati usaha. Semoga rezeki ini semakin menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik dan berguna untuk semua,” katanya.

Setelah lulus ini, dosen Universitas Trunojoyo, Madura, ini masih ingin mengejar mimpinya menjadi seorang professor.

(6)

“Alhamdulillah, ijazah S-3 ini sudah menjadi salah satu bekal penting saya untuk mengejar mimpi itu. Belajar di UNAIR juga memberi bekal tentang penulisan karya ilmiah serta pondasi ilmu akuntansi yang kuat,” katanya bangga.

Hafizh Muhammad Terinspirasi Ingin Jadi Peneliti

H a f i z h M o h a m m a d wisudawan terbaik Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) U n i v e r s i t a s Airlangga. (Foto: Istimewa)

SEMENTARA itu Hafizh Muhammad Noor, S.Pi., menjadi wisudawan

terbaik Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga dengan IPK 3,89. Laki-laki asal Sragen (Jateng) ini selama kuliah aktiv di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan kegiatan pengabdian masyarakat di fakultasnya.

Kendati aktif dalam organisasi, ia mengaku masih sering melakukan penelitian. Kegemarannya pada penelitian itu maka ia sering dalam magang di beberapa penelitian dosen. Salah satu hasil penelitiannya berjudul “Identifikasi Bakteri Produk Perikanan di Surabaya Timur” sudah terdaftar di salah satu jurnal di FPK UNAIR.

(7)

Terkait kegemarannya meneliti ini, ia mengaku karena terinspirasi oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mohammad Amin Alamsyah, yang menjadi pembimbing skripsinya. Mengapa? Karena banyaknya penelitian Prof. Amin yang sudah dipublikasikan.

Terkait penelitian skripsinya, Hafizh mengulas karakterisasi karagenan dari kappaphycus alvarezii dengan pelarut berbeda. Dalam penelitian itu ia jelaskan tentang pengolahan modern rumput laut dengan cara sederhana yang bisa dijadikan suatu produk dengan nilai jual cukup tinggi.

Hafizh mengaku tak punya kiat khusus untuk lulus terbaik ini. Ia hanya memaksimalkan kemampuan sebagai mahasiswa, baik saat belajar maupun diluar kuliah. ”Sebenarnya predikat wisudawan terbaik itu berasal dari parameter yang ada, tidak hanya tingginya IPK, tapi juga aktif di beberapa organisasi, bersosialisasi dan bila perlu di kancah internasional dengan mengikuti student exchange,” ujarnya.

Karena dukungan keluarga dan para dosennya, Hafizh ingin memperdalam ilmu dengan melanjutkan ke jenjang magister. Kedepan ia berharap bisa aktif melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. “Saya ingin menjadi peneliti. Prof. Amin menginspirasi saya untuk memecahkan beragam masalah perikanan yang ada di Indonesia. Saya berharap bisa melakukannya,” katanya. (*)

Penulis: Farida Hariadi dan Dilan Salsabila Editor: Bambang ES

(8)

Penelitian, Roisah Lulus

Terbaik S2 Farmasi

UNAIR NEWS – “Saya butuh perjuangan yang benar-benar sangat

ekstra untuk menyelesaikan penelitian yang akan saya gunakan untuk tesis ini, karena saat itu saya sedang hamil,” tutur Roisah Nawatila, ketika ditemui UNAIR NEWS terkait tentang perjuangannya dalam menyelesaikan tesis studinya pada jenjang S-2 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Dengan perjuangannya itu, Roisah akhirnya meraih reward maksimal dan dinyatakan sebagai wisudawan terbaik S-2 Fakultas Farmasi. Padahal, ia mengaku pikirannya sempat terbebani ketika menyelesaikan tesis dalam kondisi hamil besar.

Menjelang seminar terbuka dan sidang akhir tesis, kandungannya bahkan mengalami kontraksi. Akibatnya, terpaksa ia memundurkan jadwal sidang demi kelahiran buah hatinya. Perjuangannya pun tak berhenti sampai disitu. Usai melahirkan, Roisah membawa serta bayinya yang baru berumur dua minggu itu untuk mengurus keperluan sidang akhir tesisnya.

Baginya, ujian tak berhenti disitu. Pada saat penelitian pun, di tengah-tengah ia melakukan uji disolusi terhadap sampel, listrik laboratorium juga sempat padam. “Karena lampunya padam, ya akhirnya saya harus mengulang lagi uji disolusi itu dari awal. Beruntungnya pula, ada sisa sampel yang bisa saya gunakan,” tandasnya dengan nada lega.

Perjuangannya yang maha berat tersebut akhirnya berhasil ia tuntaskan. Tesisnya yang berjudul “Pembentukan Kokristal Asikovir Menggunakan Koformen Nikotinamida yang dibuat dengan Metode Penguapan Pelarut dengan Variasi Pelarut” berhasil dirampungkan dan memperoleh hasil maksimal, yakni Indeks Prestasi Kumulatif hampir sempurnya, yaitu 3,93.

(9)

lulusan yang terbaik ini. “Yang terpenting adalah pantang menyerah, selalu berpikir positif, dan percaya bahwa nothing

is impossible. Yang penting aku percaya bahwa aku bisa,” kisah

Roisah Nawatila, bangga. (*) Penulis: Akhmad Janni

Editor: Defrina Sukma S.

Mahasiswa Profesi Keperawatan

UNAIR PKL di Krembangan

Surabaya

UNAIR NEWS – Mahasiswa Program Professi Fakultas Keperawatan

(FKp) Universitas Airlangga ikut meramaikan acara Pemkot Surabaya “Roadshow Pahlawan Ekonomi” yang digelar di Kelurahan Dupak Bandarejo, Kecamatan Krembangan, Minggu (16/10) pagi. Stand mahasiswa FKp paling banyak dikunjungi warga, terutama para lansia (lanjut usia) yang ingin melakukan tensi, pengecekan gula darah dan konsultasi kesehatan. Acara belum mulai bahkan sudah banyak “mencuri start” yang minta dilayani. Zaki Mubarak, Ketua Panitia FKp UNAIR dalam baksos ini mengatakan, mahasiswa yang terjun dalam roadshow ini merupakan kelompok B-17 gelombang I. Mereka selama enam minggu sebelumnya sudah melakukan PKL (Praktik Kuliah Lapangan) di RW IV dan RW V Kelurahan Dupak Bandarejo. Karena PKL-nya kurang satu minggu, dan kebetulan di wilayah ini mendapat giliran

roadshow “Pahlawan Ekonomi”, maka atas undangan lurah

setempat, mahasiswa PKL diminta membuka layanan sosial tersebut.

(10)

darah dan tensi adalah mahasiswa S1, sedang yang melayani k o n s u l t a s i k e s e h a t a n i n i k a m i h a d i r k a n s e j a w a t S 2 Keperawatan,” kata Zaki.

Dijelaskan, yang dimaksud Kelompok B-17 ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Professi (S1) FKp yang berasal dari alih jenis (D3) atau yang sudah bekerja (tugas belajar). Angkatan B-17 Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga ini terdapat 83 orang, dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I ini terdapat 40 mahasiswa, sedang gelombang II sisanya akan melakukan PKL selanjutnya, mulai minggu kedelapan dan seterusnya.

”Jadi PKL ini semacam KKN (Kuliah Kerja Nyata) itu, tetapi dalam aktivitas ini kami harus setahu dan dalam arahan serta pengawasan Puskesmas setempat,” tambah Zaki Mubarak.

Program kerja yang dilaksanakan selama KKL ini, secara garis besar ada empat hal: yaitu masalah kesehatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), kesehatan lingkungan, kesehatan remaja, dan kesehatan lansia. Termasuk didalamnya UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) pada sekolah-sekolah yang ada. Jadi semua diperuntukkan warga masyarakat setempat: apa yang dibutuhkan warga, tindak lanjutnya, dan sebagainya.

“Sehingga tugas yang kami lakukan disini antara lain penyuluhan-penyuluhan semua masalah kesehatan, jadi termasuk tentang gaya hidup sehat. Karena itu dengan diikutkan dalam

roadshow ini kami juga berterima kasih, sebab kami bisa

memberi penyuluhan secara lebih luas kepada masyarakat yang datang di acara ini,” tambah Zaki Mubarak. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan uji hipotesis adalah H0 ditolak maka kesimpulannya, kemampuan abstraksi mahasiswa pada mata kuliah teori graf menggunakan video pembelajaran berbasis aplikasi

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan : 1) media perbanyakan in vitro yang terbaik untuk sambang colok adalah MS + BA 0,1 mg/l dengan jumlah tunas rata-rata

Dari hasil penelitian disebutkan bahwa proses komunikasi yang terjadi dalam implementasi kebijakan relokasi Pasar Youtefa telah berjalan dengan baik, dikarenakan Kepala

Lakum (2009); Kencanawati dan Merdana (2012) serta Susanti (2003) juga melakukan penelitian dengan menggunakan abu sekam padi yang juga mengandung kandungan silica

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media komik tentang sarapan pagi terhadap peningkatan pengetahuan gizi

“Secara matematik dapat ditelusuri, yaitu cukup mudah untuk menentukan distribusi posterior dari distribusi prior dan fungsi likelihood yang dipunyai, menghasilkan

Jika subunit dalam unit yang dipilih memberikan hasil yang sama, hal ini kelihatan- nya tidak ekonomis untuk mengukur sebuah sampel dari subunit dalam setiap unit yang dipilih..