• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Komunikasi Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Komunikasi Bisnis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi Bisnis

Pertemuan I

Dasar – Dasar Komunikasi Bisnis

Oleh :

Kelompok 1

A.A.A. Uccahati Warapsari (1206305036) Luh Ayu Ratih Purnamasari (1206305143)

Gusti Ayu Sidney (1206305146)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(2)

1

1. Pengertian Komunikasi Bisnis

Secara etimologis komunikasi berasal dari kata communicato yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Beberapa ahli mendifinisikan komunikasi menurut sudut pandang masing-masing, sebagai berikut :

a. Menurut Everett M.Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide diahlikan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

b. Menurut Purwanto, komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi berdasarkan pengertian para ahli diatasa dapat kami simpulkan bahwa, komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal.

2. Bentuk Dasar Komunikasi

Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi non verbal da komunikasi verbal.

2.1 Komunikasi Nonverbal

Adalah kumpulan isyarat, gerakan tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa berkata-kata (Boove dan Thill, 2003:4). Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi oleh system budaya masyarakat yang menggunakannya. Misalnya, meludah di depan orang dipandang sebagai perbuatan kurang terpuji oleh masyarakat Asia, sedangkan suku Indian di Amerika justru menganggapnya sebagai penghormatan. Sementara di Eropa Timur dianggap sebagai lambing kesialan.

Menurut Mark Knap (Mark Knap dalam Cangara, 2004:100) fungsi komunikasi nonverbal adalah:

a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)

b. Menunjukkan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution) c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)

(3)

2 Menurut John V. Thill dan Courtland Bovee dalam Excellence In Business Communications menyatakan bahwa komunikasi nonverbal memiliki enam tujuan:

a. Menyediakan atau memberikan informasi. b. Mengatur alur suatu percakapan.

c. Mengekspresikan emosi.

d. Member sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal. e. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.

f. Mempermudah tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk memperlancar permainan golf.

Komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):

A. Kinesics

Adalah komunikasi verbal yang ditujukan oleh gerakan tubuh. Gerakan tubuh dibagi ke dalam lima kelompok, yakni:

a. Emblems, merupakan isyarat yang mempunyai arti langsung pada symbol dibuat oleh gerakan badan. Misalnya mengangkat jari V artinya victory atau menang, mengangkat jempol berarti terbaik untuk orang Indonesia, tetapi terjelek bagi orang India.

b. Illustrators, merupakan gerakan badan yang menjelaskan sesuatu. Misalnya besarnya suatu benda atau tinggi rendahnya suatu objek.

c. Affect Display, merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka. Misalnya tertawa, menangis, tersenyum, sinis, dll.

d. Regulators, merupakan gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala. Misalnya mengangguk dan menggeleng.

e. Adaptory, merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan. Misalnya menggerutu, menarik nafas dalam – dalam, dan mengepalkan tinju.

B. Gerakan mata (eye gaze)

Dapat mencerminkan isi hati seseorang. Misalnya bila seseorang tertarik pada objek tertentu, maka pandangannya akan terarah pada obyek itu tanda terputus dalam beberapa saat.

C. Sentuhan (touching)

(4)

3 a. Kinesthetic, isyarat yang ditujukan dengan bergandengan tangan untuk

mengungkapkan keakraban atau kemesraan.

b. Sociofugal, isyarat yang ditujukan dengan berjabat tangan atau saling merangkul untuk menunjukkan persahabatan.

c. Thermal, isyarat yang ditandai dengan sentuhan yang lebih emosional sebagai tanda persahabatan yang intim. Misalnya menepuk bahu, adu tinju atau adu telapak tangan.

D. Paralanguage

Isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara, sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan.

E. Diam

Sikap diam sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan karena mengandung arti positif atau negative.

F. Postur tubuh

Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing bentuk tubuh dapat mengambarkan karakter orang-orang yang bersangkutan. Ada tiga bentuk tubuh, yaitu: 1) ectomoprhy, bentuk tubuh tinggi kurus yang dilambangkan sebagai orang yang mempunyai sikap ambisi, pintar dan kritis. 2) mesomorphy, bentuk tubuh tegap dan altetis yang dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas, bersahabat dan aktif. 3) endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat dan gemuk yang digambarkan sebagai pribadi santai, humoris dan cerdik.

G. Warna

Warna dapat member arti terhadap suatu objek. Misalnya warna merah melambangkan kemarahan atau bersemangat.

H. Bunyi

Kalau paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara yang berasal dari mulut sementara bunyi yang dimaksudkan disini adalah suara yang keluarkan oleh berbagai benda. Misalnya lonceng letusan senjata, beduk, tepuk tangan, dan peluit.

I. Bau

Bau dapat melambangkan status. Misalnya bau kosmetik dan parfum. 2.2 Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi dimana pesan disampaikan secara lisan dan tertulis, dengan mengunakan bahasa. Komunikasi verbal tidak hanya

(5)

4 menyangkut komunikasi lisan atau oral communication (berbicara dan mendengar) tetapi juga komunikasi tertulis atau written communication(menulis dan membaca). Bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua yakni:

a. Berbicara dan menulis (speaking and writing)

Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun tidak semua pesan dapat disampaikan secara lisan. Misalnya surat dan laporan

b. Mendengar dan membaca (listening and reading)

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis, umunya cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi daripada menyampaikannya.

3. Fungsi dan Bentuk Komunikasi Organisasi

3.1 Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk: a. Komunikasi vertical

Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.

b. Komunikasi horizontal

Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

c. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

3.2 Apapun bentuk organisasinya, komunikasi akan berfungsi: a. Informative

Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Informasi tersebut berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.

(6)

5 b. Pengendalian (regulatory)

Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi. Dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah dan laporan.

c. Persuasive

Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau menjalankan ide/ gagasan atau tugas.

d. Integrative

Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau departemen akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu

4. Proses Komunikasi

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi bila didukung unsur-unsur komunikasi, dan komunikasi memerlukan proses. Proses komunikasi dapat melalui beberapa model komunikasi.

4.1 Model komunikasi Aristoteles

Aristoteles dalam bukunya Rhetorica (cangar, 2004:39) berpendapat setiap komunikasi terdiri atas 3 unsur penting, yaitu:

a) pembicara, yakni sumber komunuikasi atau menyampaikan pesan b) apa yang dibicarakan

c) penerima, yaitu orang yang menerima pesan 4.2 Model komunikasi David K. Berlo

Dalam model komunikasi ini unsure-unsur utama komunikasi terdiri atas SMCR yakni source (sumber atau pengirim), message (pesan atau informasi), Channel (saluran dan media) dan receiver (penerima). Disamping itu terdapat tiga unsure lain, yaitu feedback (tanggapan balik), efek dan lingkungan.

a) Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok. Sumber sering disebut sebagai komunikator, source, sender, atau encoder.

b) Pesan

Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat/propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Yang dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau media komunikasi.

(7)

6 Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik. Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media dalam komunikasi antarpribadi dapat berupa panca indera atau saluran telepon, sementara dalam komunikasi massa, media dapat dibedakan menjadi dua macam, media cetak dan elektronik. Selain itu terdapat tempat-tempat tertentu yang bsa dipandang sebagai media komunikasi social, seperti pesta rakyat dan rumah ibadah.

d) Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim. Penerima merupakan elemen penting dalam proses komunikasi karena menjadi sasaran dalam suatu komunikasi. Penerima sering disebut dengan sasaran, audiens, atau komunikan.

e) Umpan balik

Umpan atau tanggapan balik merupakan respon atau reaksi yang diberikan oleh penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada penerima, tanggapan balik dapat pula berasal dari media. Umpan balik bisa berupa data, pendapat, komentar atau saran.

f) Efek

Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior).

g) Lingkungan

Lingkungan atau situasi adalah factor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Lingkungan dapat berupa:

i. Lingkungan fisik (misalnya letak geografis dan jarak)

ii. Lingkungan sosial budaya (misalnya bahasa, adat-istiadat, dan status sosial) iii. Lingkungan psikologis (pertimbangan kejiwaan)

iv. Dimensi waktu (misalnya musim, pagi/siang/malam) 4.3 Model komunikasi Bovee dan Thill

Proses komunikasi pada model ini terdiri dari lima tahap kegiatan yakni: a) Pengirim memiliki ide atau gagasan

Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam pikiran seseorang (pengirim) dan kemudian ingin menyampaikan kepada orang lain (penerima).

(8)

7 b) Ide diubah menjadi pesan

Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar dapat dimengerti atau diterima dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi pesan. Perubahan ide menjadi pesan sering disebut encoding.

c) Pemindahan pesan

Setelah ide atau gagasan diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi ( verbal, nonverbal, lisan atau tertulis) dan media komunikasi (tatap muka, telepon, surat). Hal ini tergantung pada jenis dan sifat pesan yang akan dikirim.

d) Penerima menerima pesan

Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima. e) Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik

Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal (misalnya mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Umpan balik adalah tanggapan dari penerima pesan dan merupakan elemen kunci dalam rantai komunikasi. Apabila ternyata penerima tidak memahami pesan maka pesan perlu diperbaiki dan dikir ulang.

5. Komunikasi yang Efektif Dalam Pekerjaan

Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Komunikasi yang efektif akan membantu mengantisipasi masalah-masalah, membuat keputusan yang tepat, mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan hubungan-hubungan. Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi individu dan massa. Secara sederhana, komunikasi terdiri atas tiga unsur, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Apabila dilihat dari proses komunikasi, maka factor yang memengaruhi komunikasi yang efektif adalah:

a. Kredibilitas dan daya tarik komunikator

Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan dianggap benar dan dapat dipercaya. Sehingga akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk menerima pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas komunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap, padahal pesan yang disampaikan komunikator benar. Selain muncul melalui kepercayaan, kredibilitas juga bisa muncul

(9)

8 melalui keahlian dan status social. Seorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi, dan komunikan akan bersedia melakukan perubahan sikap. b. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan

Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi berikut:

a) Menarik perhatian. Agar menarik perhatian, pesan dirancang dengan format yang baik, pilihan kata yang tepat, serta waktu dan media penyampaian yang tepat.

b) Menggunakan lambang atau bahasa yang dipahami komunikan. c) Mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan.

c. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan. Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannya, mampu mengambil keputusan sesuai kebutuhan dan kepentingannya serta secara fisik dan mental, mampu menerima pesan.

6. Hambatan Komunikasi

Hambatan komunikasi bisa terjadi diantara individu (antarmanusia) maupun di dalam organisasi.

6.1 Hambatan komunikasi antarmanusia

Hambatan komunikasi antarmanusia dapat berupa: a. Perbedaan persepsi dan bahasa

Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas suatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.

b. Pendengaran yang buruk

Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain seseorang cenderung kehilangan minat mendengar sehingga menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah.

c. Gangguan emosional

Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Sehingga kesalahpahaman sering terjadi akibat ganguan emosional.

d. Perbedaan budaya

Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi dalam jaman globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.

(10)

9 e. Gangguan fisik

Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik, seperti akustik yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup, atau masalah kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi.

6.2 Hambatan komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit, jumlahnya banyak, dan kontroversial. Hambatan komunikasi dalam organisasi:

a. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing

Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Hal ini bisa berakibat pada adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak penting atau pemberian respon yang tidak akurat.

b. Penyaringan yang tidak tepat

Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain kepada organisasi, biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Bisa jadi suatu pesan penting tidak sampai sebagian atau bahkan seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang.

c. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai

Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu cirri komunikasi yang efektif. Iklim komunikasi sangat tergantung dengan gaya manajemen. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi.

Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan, yaitu:

a. Gangguan teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan pada alat komunikasi,dll.

b. Gangguan semantik, merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Misalnya kata-kata yang terlalu banyak, memakai jargon asing, penggunaan bahasa yang berbeda, dan struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya.

(11)

10 c. Gangguan psikologis, merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan dalam diri individu. Misalnya rasa curiga, situasi berduka atau gangguan kejiwaan.

d. Rintangan fisik atau organik, merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi. e. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status social dan senioritas. Misalnya, antara raja dan rakyat, antara atasan dan bawahan, atau antara dosen dan mahasiswa

f. Rintangan kerangka piker, merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan pola pikir. Perbedaan pola pikir bisa disebabkan karena penggalaman dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

g. Rintangan budaya, merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut.

7. Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi

Cara mengatasi hambatan dan memeperbaiki komunikasi agar menjadi efektif (Bovee dan Thill, 2003: 22) adalah:

A. Memelihara iklim komunikasi terbuka

Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterus terangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.

B. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi

Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan,benar dalam segala segi, dan tidak memperdayakan orang lain dengan cara apapun. Perbedaan nilai-nilai yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilema etika. Misalnya mengungkapkan atau merahasiakan kecurangan yang dilakukan organisasi.

C. Memahami kesulitan berkomunikasi antarbudaya

Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian dan persepsi antarbudaya akan membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya. D. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerimaan

Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi. Sikap empati, peduli, atau peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain bisa menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi.

(12)

11 E. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk memperoleh

dan membagi informasi

Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun, merevisi, dan mendistribusikan pesan. Penggunaan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.

F. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien Dapat dilakukan dengan cara :

a. Memahami penerima pesan

b. Menyesuaikan pesan dengan penerima

c. Mengembangkan dan menghubungkan gagasan d. Mengurangi jumlah pesan

e. Memilih saluran atau media yang tepat f. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

8. Etika dalam Berkomunikasi

Konsep etika berasal dari kata Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos. Ethos dapat diartikan sebagai kebiasaan, akhlak, moral, karakter, atau watak yang mengacu pada nilai-nilai atau perilaku kelompok atau individu. Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan, benar menurut semua sense, dan informasi yang tidak memperdaya (Bovee dan Thill, 2003:24). Etika bisnis adalah kiat dan disiplin untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dalam mengkaji dan mengatasi masalah-masalah yang rumit dalam dunia bisnis (Rindjin, 2004:5). Situasi persaingan yang semakin ketat atau dalam keadaaan tertekan mampu memicu munculnya perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan.

Contoh masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncul dalam kegiatan bisnis adalah :

a. Menerima atau menawarkan komisi b. Mencuri dari perusahaan

c. Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan d. Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan

e. Memakai barang-barang perusahaan untuk kepentingan pribadi f. Melakukan penipuan dan pemalsuan

(13)

12 Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Dalam berkomuniksi hendaknya dihindari bahasa yang manipulative, diskriminatif, atau berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku orang lain. Secara umum, etika komunikasi yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya, fair, tidak memihak, menghargai orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau tindakan terhadap orang lain. Semetara itu, tindakan yang tidak etis menyangkut mementingkan diri sendiri, penipuan kepada konsumen, iklan yang menyesatkan, dan mencapai sesuatu dengan menghalalkan segala cara.

(14)

Daftar Pustaka

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Iqbal, Fariq. 2012. Komunikasi Bisnis.

http://forzainterkomunikasi.blogspot.com/2012/10/pengertian-komunikasi-bisnis.html. Diakses pada 21 September 2013.

Artikel non personal. 2012. Komunikasi dalam Organisasi. http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2 &hlm=2. Diakses pada 21 September 2013.

Referensi

Dokumen terkait

KJPP yang kantor perwakilannya telah ditutup dan dinyatakan tidak berlaku tetap dapat mengajukan permohonan pembukaan kantor perwakilan dengan memenuhi ketentuan

Pendidikan agama Islam dalam sekolah sangat penting untuk pembinaan. dan penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena

warisan adalah harta peninggalan orang yang telah mati yang secara hukum syara’ telah berhak dan sah beralih kepada ahli warisnya. Harta peninggalan itu

Dengan kata lain, suku Amungme memiliki hubungan yang begitu kuat den- gan tanah dan alam sehingga menghad- irkan konsep lingkungan yang diwarnai makna magis dan

• Penyusunan kebijakan/peraturan dibidang impor yang ditujukan untuk pemenuhan bahan baku/penolong dan barang modal bagi industri yang berorientasi ekspor, serta mendukung

Keterkaitan antara disiplin, lingkungan serta motivasi dan kinerja yaitu jika pegawai meimiliki kompentensi yang memadai, memiliki motivasi yang tinggi dalam

Bab IV : Menjelaskan analisis terhadap positif di Indonesia dan hukum Islam dalam memberikan perlindungan hukum bagi anak yang menjadi korban tindak pidana

PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA lumer pada suhu 15