LAPORAN AKHIR
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM PERPETAAN
PRAKTIKUM PERPETAAN
MENGGAMBAR KONTUR DENGAN
MENGGAMBAR KONTUR DENGAN MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN
PROGRAM SURFER
PROGRAM SURFER
(GF 1-8)
(GF 1-8)
Nama
:
Nama
:
Sundus Ghaida Noor Azizah
Sundus Ghaida Noor Azizah
NPM
:
NPM
:
140710110003
140710110003
Jadwal
Jadwal Praktikum
Praktikum
::
Kamis, 24 Mei 2012
Kamis, 24 Mei 2012
Waktu
Waktu Praktikum
Praktikum
::
Pukul 11.00
Pukul 11.00
– –13.30
13.30
Nama
Nama Asisten
Asisten
::
Aditya Lesmana dan R. Herwindo
Aditya Lesmana dan R. Herwindo
LABORATORIUM PERPETAAN LABORATORIUM PERPETAAN PROGRAM STUDI GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012 2012
Intisari Percobaan
Intisari Percobaan
Pada praktikum mengenai surfer ini mahasiswa diharapkan dapat Pada praktikum mengenai surfer ini mahasiswa diharapkan dapat memahami cara membuat peta kontur dengan
memahami cara membuat peta kontur dengan menggunakan program surfer.menggunakan program surfer. Dengan menggunakan program surfer, peta kontur tidak lagi hanya dapat dilihat Dengan menggunakan program surfer, peta kontur tidak lagi hanya dapat dilihat di peta berbahan kertas, namun dapat dilihat secara praktis di layar PC atau laptop di peta berbahan kertas, namun dapat dilihat secara praktis di layar PC atau laptop sehingga orang banyak dapat lihat bersama.
sehingga orang banyak dapat lihat bersama.
Surfer merupakan software untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan Surfer merupakan software untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan 3D dengan berdasarkan pada grid. Dalam membuat kontur dengan menggunakan 3D dengan berdasarkan pada grid. Dalam membuat kontur dengan menggunakan surfer, diperlukan
surfer, diperlukan 3 variabel 3 variabel data X, Ydata X, Y, Z , Z dengan variabel dengan variabel X dan X dan Y adalahY adalah koordinat peta sementara variabel Z bisa merupakan ketinggian, anomali gravity, koordinat peta sementara variabel Z bisa merupakan ketinggian, anomali gravity, dsb (disesuaikan dengan jenis peta yang akan dibuat).
Intisari Percobaan
Intisari Percobaan
Pada praktikum mengenai surfer ini mahasiswa diharapkan dapat Pada praktikum mengenai surfer ini mahasiswa diharapkan dapat memahami cara membuat peta kontur dengan
memahami cara membuat peta kontur dengan menggunakan program surfer.menggunakan program surfer. Dengan menggunakan program surfer, peta kontur tidak lagi hanya dapat dilihat Dengan menggunakan program surfer, peta kontur tidak lagi hanya dapat dilihat di peta berbahan kertas, namun dapat dilihat secara praktis di layar PC atau laptop di peta berbahan kertas, namun dapat dilihat secara praktis di layar PC atau laptop sehingga orang banyak dapat lihat bersama.
sehingga orang banyak dapat lihat bersama.
Surfer merupakan software untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan Surfer merupakan software untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan 3D dengan berdasarkan pada grid. Dalam membuat kontur dengan menggunakan 3D dengan berdasarkan pada grid. Dalam membuat kontur dengan menggunakan surfer, diperlukan
surfer, diperlukan 3 variabel 3 variabel data X, Ydata X, Y, Z , Z dengan variabel dengan variabel X dan X dan Y adalahY adalah koordinat peta sementara variabel Z bisa merupakan ketinggian, anomali gravity, koordinat peta sementara variabel Z bisa merupakan ketinggian, anomali gravity, dsb (disesuaikan dengan jenis peta yang akan dibuat).
I.
I.
Tujuan
Tujuan
Praktikan memahami cara membuat peta kontur dengan menggunakan Praktikan memahami cara membuat peta kontur dengan menggunakan program surfer.
program surfer.
II.
II.
Peralatan
Peralatan
1.1. PC/Laptop.PC/Laptop. 2.
2. Program SurferProgram Surfer 3.
3. FlashdiskFlashdisk
III.
III.
Teori Dasar
Teori Dasar
A.
A. Pengertian SurferPengertian Surfer Surfer adalah
Surfer adalah salah salah satu perangkat satu perangkat lunak lunak yang digunakan untukyang digunakan untuk pembuatan
pembuatan peta kontur peta kontur dan dan pemodelan pemodelan tiga tiga dimensi dimensi dengan bedengan berdasarkanrdasarkan pada
pada grid. grid. Contoh Contoh peta peta hasil hasil surfer surfer adalah adalah peta peta topografi, topografi, peta peta anomalianomali magnet, peta anomali gravity, peta batimetri, peta true resistivity, dan magnet, peta anomali gravity, peta batimetri, peta true resistivity, dan lain-lain.
lain-lain. Surfer melakukan Surfer melakukan plotting data plotting data tabular XYZ tabular XYZ tak tak beraturanberaturan menjadi
menjadi lembar lembar titik-titik titik-titik segi segi empat empat (grid) (grid) yang beryang beraturan.aturan. Grid Grid
adalah
adalah serangkaian serangkaian garis garis vertikal vertikal dan dan horizontal horizontal yang yang dalam dalam surfersurfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pemb
berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur danentuk kontur dan surface tiga
surface tiga dimensi. Garis dimensi. Garis vertikal dan horisontal vertikal dan horisontal ini memiliki tiini memiliki titik- tik-titik
titik perpotongan. Pada perpotongan. Pada titik titik perpotongan perpotongan ini ini disimpan disimpan nilai nilai Z Z yangyang berupa
berupa titik titik ketinggian atau ketinggian atau kedalaman.kedalaman. GriddingGridding merupakan prosesmerupakan proses pembentukan rangkaian nilai
pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari Z yang teratur dari sebuah data sebuah data XYZ. HasilXYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid
dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.yang tersimpan pada file .grd.
B.
B. Sistem Operasi dan Perangkat KerasSistem Operasi dan Perangkat Keras
Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi. Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam aplikasinya.
Spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer :
- Tersedia ruang untuk program minimal 4 MB.
- Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows NT. - RAM minimal 4 MB.
- Monitor VGA atau SVGA.
C. Lembar Kerja Surfer
1. Surface plot
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi. Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai
2. 3.
2. Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan
perpotongan baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat.
3. Editor
Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta. Jendela editor juga
digunakan untuk menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
4. GS Scripter
GS Scripter adalah makro yang dapat digunakan untuk membuat sistem otomasi dalam surfer. Dengan menggunakan GS Scripter ini tugas-tugas yang dilakukan secara manual dapatdiringkas menjadi sebuah makro. Makro dari GS Scripter ini mirip dengan interpreter bahasa BASIC. Makro disimpan dalam ekstensi *.bas.
5. Simbolisasi Peta
Simbolisasi digunakan untuk memberikan keterangan pada peta yang dibentuk pada lembar plot. Simbolisasi yang digunakan berupa simbol point, garis, ataupun area, serta teks. Simbolisasi yang ada pada peta ini memungkinkan peta yang dihasilkan surfer dapat dengan mudah dibaca dan lebih komunikatif.
6. Editing Peta Kontur
Editing peta kontur dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk peta kontur yang sesuai dengan syarat-syarat pemetaan tertentu ataupun sesuai dengan keinginan pembuat peta. Beberapa hal yang berkaitan dengan hal ini misalnya adalah penetapan nilai kontur interval (Interval Contour), labelling garis indeks, kerapatan label, pengubahan warna garis indeks, pengaturan blok warna kelas ketinggian lahan, dan lain-lain.
7. Overlay Peta Kontur
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.
i. ii. iii. iv. v.
8. Penggunaan Peta Dasar
Peta dasar yang digunakan pada Surfer dapat berasal dari peta-peta lain ataupun data citra seperti foto udara ataupun citra satelit. Peta dasar tersebut dinamakan Base Map.Proses kedua ini sering disebut dengan istilah grid-ding. Proses gridding menghasilkan sebuah file grid. File grid digunakan sebagai dasar pembuatan peta kontur dan model tiga dimensi.
D. Langkah Membuat Peta Kontur dan Menampilkan Diagram 3D
a. Menginput Data - Pilih File / New
- Pilih worksheet untuk input data tabel - Mengisi Tabel
- Menyimpan File
b. Output Data
Setelah disimpan, kemudian masuk pada tampilan windows plot dengan cara file / new, setelah itu pilih plot document. Pada
tampilan ini kita bisa melakukan gridding. Langkah melakukan gridding :
- Pilih grid / data .
- Pilih file yang disimpan tadi.
- Akan muncul layar dengan data column. Masulkan x,y,z sesuai data kolom yang di inginkan untuk melakukan gridding.
- Pilih Grid line geometry untuk mengubah spasi dan jumlah garis sesuai yang kita inginkan
- Pilih file gridding yang akan di buat, (sebaiknya ditempatkan menjadi satu folder dengan file data nya).
- Pilih OK
Langkah untuk melihat garis kontur dilakukanlah plotting : - Pilih map / contur map / new contur map
- Pilih file griddingnya (ekstensi *.grd) - klik OK
Jika ingin mengubah tampilan peta kontur, doble click pada peta kemudian pilih :
- Filled contour : untuk memberi isi pada interval kontur tertentu.
- Color scale : untuk menampilkan skala warna pada peta.
- Smoothing : untuk menghaluskan garis kontur sehingga tidak patah-patah.
- Contur Level, Level adalah nilai interval, Line adalah garis yang tampil pada peta kontur. Line propertis bisa di edit sesuai keinginan kita baik warna, ukuran dan style, dengan cara mengklik ganda pada line tersebut maka akan muncul tampilan untuk mengedit.
c. Menyimpan File
Hasil ploting (peta kontur) secara default akan disimpan dalam file dengan ekstensi *.srf (surfer file). Namun dapat juga disimpan dalam format lain yaitu dengan cara :
- Pilih file/export
- file ekstensi yang dapat dieksport sebagai berikut : WMF, CLP, DXF, GCM, TIF, BMP, TGA, PCX, GIF, WPG, JPG, PTC, dan DCX
IV.
Pengolahan Data
1. Gridding Data Surfer∆ Input Data
- Pilih File New worksheet
- Copy data yang ada pada excel (X = Lintang, Y = Bujur, Z = Nilai Anomali)
- Paste data pada lembar worksheet surfer - Simpan dengan nama data surfer.bln
∆ Gridding
- Pilih File New plot document
Kemudian akan muncul kotak dialog :
P
- Pilih Kriging untuk gridding method sesuaikan X,Y, Z terletak pada kolom apa.
- OK
Kemudian akan muncul kotak dialog pemberitahuan proses gridding berhasil :
2. Peta Anomali Bouger
- Pilih icon New Contour Map - Open data surfer.grd
- OK
Akan muncul gambar seperti di bawah ini :
3. 4. 5. 6.
∆ Memberi isi kontur
7.
∆ Memberi warna isi kontur dan mengatur interval kontur
∆ Membuat legenda
- Input ketiga data yang didapat ke lembar worksheet surfer - Save dengan nama postmap.dat
- Klik icon post map open file postmap.dat OK
∞ Setelah beberapa langkah editan, didapatkan Peta Anomali Bouger :
3. Slice
- Tarik garis lurus di daerah yang kira-kira menarik untuk dipelajari - Klik map digitize
- Digitize (klik) di kedua ujung garis slice. Akan muncul koordinat seperti gambar di bawah :
- Setelah disave, klik grid slice
- Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini save dengan nama slice.bln dan slice.dat
- Copy data slice ke dalam excel (kolom D sebagai X dan kolom C sebagai Y)
- Buat grafiknya menggunakan scatter. Didapat grafik Anomalinya
Slice dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas
4. Peta Anomali Regional
- Pada peta anomali bouger, klik grid filter - Open data surfer.grd
- Pilih user defined filters low pass filters moving average - Ubah filter size menjadi 25 untuk baris dan kolomnya
- OK
- Akan muncul pemberitahuan out.grd berhasil difiltered - Klik file new plot data new contour map
- Open out.grd
- Edit peta kontur itu sama seperti saat membuat peta anomali bouger
Peta Anomali Regional 3D :
5. Peta Anomali Residual
- Pada peta anomali regional, klik grid math - Muncul kotak dialog grid math , klik add grid - Pilih data surfer.grd sebagai data A
- Pilih out.grd sebagai data B
- Ubah fungsi dari A+B menjadi A-B - Save dengan nama residual.grd - OK
-- Klik file new plot document new contour map - Open residual.grd
- Akan muncul peta kontur
- Ubah settingannya seperti pada peta anomali bouger dan regional
Hasil akhir Peta Anomali Residual :
V.
Analisa Data
Hal yang pertama kali dilakukan adalah gridding, yaitu memasukkan data yang di dapat, dengan X adalah bujur dan Y adalah lintang, sementara Z adalah nilai anomalinya. Kemudian menyimpan data itu dalam bentuk .bln.
Untuk membuat peta anomali bouger, dengan membuka data yang sudah disave sebelumnya. Kemudian membukanya pada lembar plot document dan new contour map, akan muncul peta konturnya. Dan setelah itu menyetting peta kontur itu seperti memberi warna, informasi peta, dll. Terlihat bahwa peta anomali bouger adalah peta asli daerah tersebut, yang belum direduce apapun.
Untuk proses slicing, yaitu proses dimana kita menarik garis lurus pada tempat yang akan diperdalam seperti misalnya diperkirakan ada
sumber panas buminya. Slicing diibaratkan kita memotong daerah yang ditengahnya (di dalamnya) terdapat panas bumi yang diinginkan. Sementara peta anomali regional adalah peta yang sudah kita lakukan slicing, peta yang hanya melihat daerah yang rendah saja karena menggunakan low pass filter.
Untuk peta anomali residual adalah peta hasil dari pengurangan peta anomali bouger dan peta anomali regionalnya.
VI.
Kesimpulan
Praktikan dapat menggunakan program surfer dengan baik, yaitu dapat memahami cara membuat peta kontur dari data yang didapat, dengan hasil akhir berupa 3 peta kontur yaitu Peta Anomali Bouger, Peta Anomali Regional, dan Peta Anomali Residual yang semua di dalamnya terdapat informasi tepi peta.