• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Operasi Sistem Tenaga Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Operasi Sistem Tenaga Listrik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI OPERASI STRATEGI OPERASI

1. TUJUAN OPERASI SISTEM 1. TUJUAN OPERASI SISTEM

Mengatur operasi sistem pembangkitan dan pena!uran se Ja"a #a!i se$ara rasiona! dan Mengatur operasi sistem pembangkitan dan pena!uran se Ja"a #a!i se$ara rasiona! dan ekonomis dengan memper%atikan mutu dan keanda!an& se%ingga penggunaan tenaga !istrik se ekonomis dengan memper%atikan mutu dan keanda!an& se%ingga penggunaan tenaga !istrik se Ja"a #a!i dapat men$apai daa guna dan %asi! guna ang semaksima! mungkin& sesuai dengan Ja"a #a!i dapat men$apai daa guna dan %asi! guna ang semaksima! mungkin& sesuai dengan S' Nomor ()*+,IR+1-1 tangga! )( Maret 1-1 dan S' Nomor (*+,IR+1-/ tangga! 1 Apri! S' Nomor ()*+,IR+1-1 tangga! )( Maret 1-1 dan S' Nomor (*+,IR+1-/ tangga! 1 Apri! 1-/. ,ari S' ,ireksi P0N tersebut dapat disimpu!kan ba%"a terdapat tiga tuuan operasi 1-/. ,ari S' ,ireksi P0N tersebut dapat disimpu!kan ba%"a terdapat tiga tuuan operasi sistem& aitu 2

sistem& aitu 2 

 EkonomiEkonomi

Optimasi pengoperasian tenaga !istrik tanpa me!anggar batasan keamanan dan mutu. Optimasi pengoperasian tenaga !istrik tanpa me!anggar batasan keamanan dan mutu. 

 SekuritiSekuriti 'e

'emamampmpuauan n SiSiststem em ununtutuk k memengng%a%adadapi pi kekeaadidian an aang ng titidadak k didireren$n$ananakakanan& & tatanpnpaa mengakibatkan pemadaman.

mengakibatkan pemadaman. 

 MutuMutu

'emampuan sistem untuk menaga agar semua batasan operasi terpenu%i. 'emampuan sistem untuk menaga agar semua batasan operasi terpenu%i. *. S'EMA PENGAMANAN SISTEM

*. S'EMA PENGAMANAN SISTEM

Untuk menaga agar operasi sistem tidak menga!ami ganguan tota!& maka di!akukan Untuk menaga agar operasi sistem tidak menga!ami ganguan tota!& maka di!akukan tindakan pen$ega%an dengan menusun skema pengamanan sistem antara !ain 2

tindakan pen$ega%an dengan menusun skema pengamanan sistem antara !ain 2 

 #ro"n Out#ro"n Out 

 0oad 3urtai!ment0oad 3urtai!ment 

 Manua! 0oad S%eddingManua! 0oad S%edding 

 0oad S%edding U4R 0oad S%edding U4R  

 Is!and OperationIs!and Operation 

 O5er !oad S%edding Peng%antar O5er !oad S%edding Peng%antar  

 O5er !oad S%edding I#TO5er !oad S%edding I#T *.1.

*.1. #ro"n #ro"n OutOut Peng

Penguraurangangan n kuakua!it!itas as tegtegangaangan n sisistestem m padpada a renrentantang g nornorma! ma! opeoperasrasi i da!da!am am ranrangkagka mengoptima!kan beban tra6o saat meng%adapi kondisi SIAGA atau ,e6isit Sistem dan tidak  mengoptima!kan beban tra6o saat meng%adapi kondisi SIAGA atau ,e6isit Sistem dan tidak  teradi ekskursi tegangan.

teradi ekskursi tegangan. *.*.

*.*. 0oad 0oad 3urtai!ment3urtai!ment Permi

Permintaan dsitribuntaan dsitribusi si ke ke pe!anggpe!angganna anna untuk mengurangi pemakaian bebanna untuk mengurangi pemakaian bebanna padapada kondisi de6isit sistem se$ara sukare!a.

kondisi de6isit sistem se$ara sukare!a. *.).

*.). Manua! Manua! 0oad 0oad S%eddingS%edding

Pe!aksanaan pe!epasan beban se$ara manua! da!am rangka mengatasi kondisi de6isit Pe!aksanaan pe!epasan beban se$ara manua! da!am rangka mengatasi kondisi de6isit sistem& suda% ditetapkan !okasina se$ara kesepakatan bersama antara pusat pengatur beban sistem& suda% ditetapkan !okasina se$ara kesepakatan bersama antara pusat pengatur beban dengan distribusi dan !okasina bisa di pen

(2)

*.7. 0oad S%edding U4R 

0oad S%edding di!aksanakan apabi!a teradi penurunan 6rekuensi se$ara tiba8tiba 9dan menentu% setting: ang disebabkan %i!angna pasokan daa sstem& pe!epasan beban di!akukan seketika dan se$ara otomatis dengan menggunakan re!ai U4R.

*.;. Is!and Operation

Is!anding Operation ada!a% memisa%kan unit pembangkit dari sistem tenaga se$ara otomatis dengan %ana memiku! beban di sekitarna terbatas sesuai kemampuan unit  pembangkitna apabi!a sistem menga!ami gangguan. Pe!aksanaanna dengan membuka  beberapa PMT di gardu induk tertentu se$ara otomatis menggunakan U4R& se%ingga terbentuk 

suatu sistem ang teriso!asi dari sistem interkoneksi a"a ba!i& Jika Is!and ber%asi! maka 2 a:  beberapa daera% tertentu masi% mendapat pasokan daa !istrik dan b: proses pemu!i%an

di%arapkan dapat bera!an !ebi% !an$ar. ). RUANG 0ING'UP OPERASI SISTEM Ruang !ingkup operasi sistem me!iputi 2  Pengenda!ian Operasi Rea! Time

 Ren$ana Operasi <arian  Ren$ana Operasi Mingguan  Ren$ana Operasi #u!anan  Ren$ana Operasi Ta%unan

7. STRATEGI TUJUAN E'ONOMI

Pengoperasian sistem tenaga !istrik se$ara e6isien tanpa me!anggar batasan keamanan dan mutu& e6isien da!am pengertian biaa operasi ang renda%& dan dititikberatkan pada biaa sistem  pembangkitan& da!am %a! ini ada!a% biaa ba%an bakar& untuk mempero!e% biaa ba%an bakar 

ang e6isien maka dia"a!i dengan proses penusunan strategi pembuatan ROT. ;. STRATEGI TUJUAN 'EAN,A0AN

'emampuan Sistem untuk meng%adapi keadian ang tidak diren$anakan& tanpa mengakibatkan pemadaman. Grid 3ode da!am aturan operasi menebutkan ba%"a 2

=Aturan Operasi ini mene!askan tentang peraturan dan prosedur ang ber!aku untuk  menamin agar keanda!an dan e6isiensi operasi Sistem Ja"a8Madura8#a!i dapat diperta%ankan  pada suatu tingkat tertentu>.

Skema O0S& target ang menadi tuuan ada!a% meng%indari pemadaman ang me!uas. Rekon6igurasi aringan atau subsistem se!a!u diren$anakan untuk mengatur a!iran daa sebagai upaa mengoptima!kan keseimbangan antara pasokan dan beban& se!ain itu uga untuk mengatasi apabi!a breaking $apa$it PMT terpasang ter!ampaui& #i!a teradi penimpangan ter%adap ren$ana ang dapat menimbu!kan an$aman ter%adap keanda!an maka dispat$%er akan se!a!u mengambi! !angka% pengamanan.

?. STRATEGI TUJUAN MUTU

'emampuan sistem untuk menaga agar semua batasan operasi terpenu%i.

Grid 3ode da!am aturan operasi 9O3 1.?: menebutkan keadaan Operasi Sistem ang ber%asi! + memuaskan da!am keadaan baik apabi!a2

(3)

 4rekuensi da!am batas operasi norma! 9;( @ (&* <:&penimpangan da!am "aktu singkat 9;( @ (&; <:&se!ama kondisi gangguan&bo!e% berada pada 7/.; < dan ;*.( <.

 Tegangan di Gardu Induk berada da!am batas ang ditetapkan da!am Aturan Penambungan 933 *.(:. #atas8batas menamin ba%"a tegangan berada da!am kisaran ang ditetapkan sepanang  pengatur tegangan aringan distribusi dan pera!atan pemasok daa reakti6 bekera dengan baik. Operasi pada batas8batas tegangan ini di%arapkan dapat membantu men$ega% teradina 5o!tage $o!!apse dan masa!a% stabi!itas dinamik SistemB

 Tingkat pembebanan aringan transmisi diperta%ankan da!am batas ang ditetapkan me!a!ui studi ana!isis stabi!itas stead state dan transient untuk semua gangguan ang potensia! 9$redib!e outage:.

 Tingkat pembebanan arus di semua pera!atan aringan transmisi dan gardu induk 9trans6ormator  dan s"it$%gear: da!am batas rating norma! untuk semua sing!e $ontingen$ gangguan pera!atan.  'on6igurasi Sistem sedemikian rupa se%ingga semua PMT di aringan transmisi mampu memutus

arus gangguan ang mungkin teradi dan mengiso!ir pera!atan ang terganggu. /. PE0EPASAN #E#AN

Po!a pengamanan sistem berupa pe!epasan beban Manua! 0oad S%edding& 0oad 3urtai!ment& 0oad S%edding U4R& Is!and Operation maupun O0S digunakan untuk menaga sekuriti sistem maupun men$ega% teradina pemadaman ang me!uas atau ba%kan pemadaman tota!& se%ingga biaa kerugian dapat diperke$i! baik itu disisi P0N maupun disisi konsumen. A!okasi !oad s%edding dibuat tersebar merata se$ara proporsiona! di "i!aa% SJ#. O!e% karena itu peran serta konsumen sangat dibutu%kan untuk memak!umi teradina pemadaman beban akibat bekerana po!a pengaman tersebut demi kontinunitas pasokan !istrik se Ja"a #a!i ang !ebi% baik.

. STRATEGI OPERASI SISTEM JACA #A0I  Mengutamakan sekuriti dan keanda!an.

 Meniapkan $adangan seketika dan panas merata serta memadai.

 Membebani unit8unit pembangkit pada daera% operasiona!na ang aman.  Meminima!kan trans6er daa antar subsistem untuk menaga sekuriti.

 Memaksima!kan peran pembangkit untuk pengaturan 6rek"ensi dan tegangan  Me!aksanakan rekon6igurasi aringan untuk pengaturan tegangan.

 Penamba%an unit s%utdo"n akibat beban !ebi% renda% didasarkan urutan prioritas.

 Tidak diiinkan me!akukan pekeraan peme!i%araan ke$ua!i untuk perbaikan gangguan se!ama  periode siaga.

(4)

1. Strategi Operasi Sistem Tenaga 0istrik 

Energi !istrik ang dipakai tentuna %arus bersi6at e6isien& e6ekti6& bermutu dan bisa dianda!kan. #erarti da!am pembangkitan dan pena!uran energi itu %arus di!akukan se$ara ekonomis dan rasiona!. Untuk men$apai tuuan itu ternata da!am pengoperasianna banak  kenda!a ang %arus di%adapi& %a! ini disebabkan karena timbu!na keadian di sistem tenaga !istrik 9T0: ang bersi6at random. Sedangkan kondisi operasi itu bisa beruba%& ka!au teradi  peruba%an beban dan ke!uarna pera!atan aringan pada sistem se$ara random. <a! ini tentuna

akan menebabkan teradina de5iasi operasi. Untuk itu!a% per!u di!akukan persiapan operasi ang matang supaa de5iasina re!ati6 ke$i!.

Sementara itu pada sistem T0 ang bersi6at dinamis per!u di!akukan prediksi operasi& %a! ini untuk memberi gambaran kondisi operasi kepada operator. 'emudian dengan digunakanna teknik optimasi ang $anggi% pada pengoperasian sistem T0 serta prob!em ang mun$u! diana!isa maka %asi! ang di$apaipun semakin optima!. Sedangkan untuk mengeta%ui seau% mana suatu sistem T0 itu anda! dan ekonomis& maka digunakan!a% suatu a!at ukur ang ber6ungsi sebagai dasar untuk mengadakan perin$ian. A!at ukur itu menggunakan metoda 0O0P 90oss o6  0oad Probabi!it:. Adapun a!at ukur itu dipakai untuk meng%itung a!okasi energi& ren$ana  peme!i%araan unit pembangkit dan nera$a daa.

*. Sistem Operasi T0 9Tenaga 0istrik:

Pada peren$anaan operasi sistem T0 ang baik dan akurat tentuna penga"asan se!ama sistem T0 itu beroperasi re!ati6 tidak per!u di!akukan. Sedangkan peren$anaan operasi itu sendiri ada!a% peren$anaan bagaimana suatu sistem akan dioperasikan untuk angka "aktu tertentu. 'arena biaa operasi dari sistem merupakan biaa terbesar dari suatu peren$anaan aitu

(5)

men$apai kira8kira /(D dari se!uru% biaa& maka peren$anaan operasi per!u di!akukan dengan menggunakan berbagai teknik optimasi agar dapat di$apai biaa operasi ang betu!8betu! dapat dipertanggung a"abkan. Sementara itu ika da!am operasi teradi ketidak $o$okan aitu antara  prediksi dan kenataan ter!ebi% pada keadian ang tidak di%arapkan& maka %a! ini!a% ang disebut kesenangan antara peren$anaan operasi dan operasi rea! time. Untuk itu!a% prinsip dari  peren$anaan operasi %arus memikirkan agar persamaan 2

 Daya yang dibangkitkan = Beban + Rugi-rugi

se!a!u terpenu%i sepanang "aktu dengan biaa ang optimum. Mengingat %a! itu maka di da!am  peren$anaan operasi ada ? masa!a% utama ang %arus dipikirkan se$ara k%usus 2

 Peme!i%araan pera!atan da!am sistem ang berkaitan dengan kemampuan penediaan daa untuk  meng%adapi beban.

 Perkiraan beban ang akan teradi da!am sistem untuk angka "aktu tertentu.

 Perkiraan %uan g akan atu% da!am $at$%ing area P0TA untuk memperkirakan kemampuan  produksi P0TA da!am kaitanna dengan proses optimasi %idro8t%ermis untuk meng%adapi beban

da!am butir *.

 Penad"a!an operasi unit8unit pembangkit ang optimum untuk meng%adapi beban ang diperkirakan da!am butir *.

 Pengaturan pembagian beban antara unit8unit pembangkit ang beroperasi da!am sistem agar  didapat pembebanan umum.

 'emungkinan teradina de5iasi ter%adap peren$anaan operasi serta $ara8$ara mengatasi %a! ini. Program rea! time ang digunakan pada P*# 9Pusat Pengaturan #eban: terdiri dari !ogika dan ka!ku!asi seder%ana dengan menggunakan data ang diterima pusat pembangkit. Pengaturan  beban ada!a% pengaturan pembagian beban di antara pusat8pusat !istrik da!am sistem agar dapat me!aani kebutu%an tenaga !istrik dari sistem dengan $ara ekonomis dan dengan mempertimbangkan atau memper%atikan mutu serta keadaan tenaga !istrik ang di%asi!kan. Sedangkan program ang !ebi% $anggi% dari rea! time ada!a% program etended rea! time mode! matematisna !ebi% komp!ek biasana prioritasna !ebi% renda%. Tapi da!am operasina uga  berkomunikasi dengan rea! time untuk pengaturan 6ungsi ang otomatis. Sedangkan penggunaan

6ungsi untuk mengadakan trans6er data se%ingga program tersebut digunakan untuk studi. 'emudian dengan adana pusat pengaturan beban 9P*#:& maka %a! itu sangat!a% membantu operator da!am pe!aksanaan operasi rea! time. ,an dengan digunakanna sistem komputerisasi  pada P*# maka penggabungan antara sekuriti dan ekonomis bisa di$apai pada setiap pe!aksanaan operasi. ,i mana prosedur di da!am pe!aksanaan operasi %arus!a% berorientasi ter%adap sekuritas dan ekonomis. Sekuriti ada!a% keta%anan+kemampuan suatu sistem untuk memenu%i kebutu%an  beban.

Sementara itu se!uru% pe!aksanaan operasi mempunai tuuan supaa sistem T0 untuk se!a!u tetap da!am kondisi norma!. Namun ika teradi gangguan& maka operator %arus!a% segera  berusa%a memba"a sistem ke kondisi norma!. Sedangkan pada kondisi norma! itu pembangkitan  bisa diatur sedemikian rupa se%ingga ongkos seminim mungkin bisa di$apai. Pada kondisi siap8 siaga kenda!a beban dapat diatasi tapi kenda!a sekuriti tidak dapat diatasi se%ingga kondisi ini  bisa uga dikatakan sebagai kondisi darurat. ,i mana pada kondisi darurat ini kenda!a operasi

dan kenda!a sekuriti tidak bisa diatasi& se%ingga kondisi ini %arus segera kemba!i ke kondisi norma! dengan sedikit mungkin gangguan pada konsumen. Pada kondisi pemu!i%an %ana terdapat kenda!a operasi sedangkan gangguan sistem te!a% di%entikan. Tuuan kondisi ini ada!a% mengemba!ikan sistem kepada keadaan semu!a se$epatna.

(6)

). Peme!i%araan

Sebenarna peme!i%araan bukan!a% suatu pekeraan ang !uar biasa& asa! dike!o!a se$ara baik  dan tepat serta mengikuti petunuk ang sesuai& pera!atan akan menampi!kan keanda!an ang tinggi dan dengan biaa ang "aar. O!e% karena itu masa!a% peme!i%araan ini per!u mendapat  per%atian ang se"aarna. Menurut pengertianna peme!i%araan tersebut ada!a% suatu& usa%a+kegiatan terpadu ang di!akukan ter%adap insta!asi dan sarana pendukungna untuk  men$ega% kerusakan atau mengemba!ikan+memu!i%kan insta!asi dan sarana kepada keadaan ang norma!+keadaan ang !aak. Sesuai dengan pengertian di atas keadaan ang ingin di$apai itu antara !ain ada!a% agar insta!asi dan sarana tersebut 2

 Mempunai umur 9masa guna: ang panang.

 Se!a!u menampi!kan unuk kera seperti keanda!an& daa mampu dan e6isiensi ang optima!.  Tetap da!am keadaan baik dan se!a!u da!am keadaan siap pakai.

 Teratur& rapi dan memberikan suasana ang menenagkan.

 ,apat mengemba!ikan moda!+biaa ang suda% dike!uarkan da!am angka "aktu ang tepat dan memberikan keuntungan.

 Aman ter%adap petugas dan !ingkungan.

Pera!atan da!am sistem per!u dipe!i%ara se$ara periodik sesuai dengan buku petunuk   peme!i%araan ang dike!uarkan o!e% pabrik pera!atan ang bersangkutan. Namun di !ain pi%ak   peme!i%araan pera!atan ang menebabkan pera!atan tersebut menadi tidak siap operasi da!am

sistem per!u dikoordinir agar penediaan daa da!am sistem se!a!u memenu%i kebutu%an beban F rugi8rugi. Sementara itu $adangan daa %arus $ukup tinggi %a! ini untuk menamin tersediana daa pembangkit ang $ukup tinggi da!am sistem. 3adangan daa ini merupakan ukuran keanda!an.

(7)

7. Jaringan

Energi !istrik bisa sampai ke konsumen itu tentuna %arus me!a!ui aringan. Jadi aringan !istrik merupakan 6aktor ang penting da!am sistem T0. Sedangkan ang %arus diper%atikan pada  aringan itu ada!a% masa!a% tegangan dan maksima! pembebanan. ,an de ngan me!akukan ana!isa  pada aringan itu maka kondisi sistem aringan bisa diketa%ui se%ingga dapat memberikan  prediksi pada operasi sistem. Sementara itu kondisi sistem aringan akan menga!ami peruba%an  ika teradi pertama masukna unit pembangkit+transmisi baru. 'e dua adana outage teren$ana  pada sistem. Ana!isa aringan ang di!akukan bersi6at dinamik& di mana peninauan kemba!i %asi! studi bisa di!akukan se%ingga memberi %asi! ak%ir ang !ebi% baik& artina ang tidak banak  de5iasi. Ana!isa ang di!akukan pada aringan me!iputi bidang stabi!itas sistem& 6rekuensi sistem !oad 6!o" dan s%ort $ir$uit. 'arena semakin banakna sa!uran transmisi da!am suatu sistem tenaga& maka untuk mena!urkan daa dari pusat8pusat pembangkit ke beban di!akukan dengan  beberapa a!ternati6. ,engan kata !ain beberapa ma$am kon6igurasi aringan dapat dibuat untuk 

suatu kondisi operasi tertentu. Suatu kon6igurasi aringan tertentu dapat memberikan sekuriti sistem dan kua!itas tenaga !istrik ang baik disisi konsumen. 'arena pada dasarna gangguan ang teradi di aringan sistem T0 tidak dapat ditentukan se$ara pasti baik "aktu maupun tempatna maka pemi!i%an kon6igurasi aringan ini tidak akan mengurangi um!a% gangguan. Proses Operasi Sistem Pera!anan Energi 0istrik 

(8)

Strategi Operasi Sistem Tenaga Listrik

Energi !istrik ang dipakai tentuna %arus bersi6at e6isien& e6ekti6& bermutu dan bisa dianda!kan. #erarti da!am pembangkitan dan pena!uran energi itu %arus di!akukan se$ara ekonomis dan rasiona!. Untuk men$apai tuuan itu ternata da!am pengoperasianna banak kenda!a ang %arus di%adapi& %a! ini disebabkan karena timbu!na keadian di sistem tenaga !istrik 9T0: ang  bersi6at random. Sedangkan kondisi operasi itu bisa beruba%& ka!au teradi peruba%an beban dan

ke!uarna pera!atan aringan pada sistem se$ara random. <a! ini tentuna akan menebabkan teradina de5iasi operasi. Untuk itu!a% per!u di!akukan persiapan operasi ang matang supaa de5iasina re!ati6 ke$i!.

Sementara itu pada sistem T0 ang bersi6at dinamis per!u di!akukan prediksi operasi& %a! ini untuk memberi gambaran kondisi operasi kepada operator. 'emudian dengan digunakanna teknik optimasi ang $anggi% pada pengoperasian sistem T0 serta prob!em ang mun$u! diana!isa maka %asi! ang di$apaipun semakin optima!. Sedangkan untuk mengeta%ui seau% mana suatu sistem T0 itu anda! dan ekonomis& maka digunakan!a% suatu a!at ukur ang ber6ungsi sebagai dasar untuk mengadakan perin$ian. A!at ukur itu menggunakan metoda 0O0P 90oss o6 0oad Probabi!it:. Adapun a!at ukur itu dipakai untuk meng%itung a!okasi energi& ren$ana  peme!i%araan unit pembangkit dan nera$a daa.

Sistem Operasi TL

Pada peren$anaan operasi sistem T0 ang baik dan aku rat tentuna penga"asan se!ama sistem T0 itu beroperasi re!ati6 tidak per!u di!akukan. Sedangkan peren$anaan operasi itu sendiri ada!a%  peren$anaan bagaimana suatu sistem akan dioperasikan untuk angka "aktu tertentu. 'arena  biaa operasi dari sistem merupakan biaa terbesar dari suatu peren$anaan aitu men$apai kira8

kira /(D dari se!uru% biaa& maka peren$anaan operasi per!u di!akukan dengan menggunakan  berbagai teknik optimasi agar dapat di$apai biaa operasi ang betu!8betu! dapat dipertanggung  a"abkan. Sementara itu ika da!am operasi teradi ketidak $o$okan aitu antara prediksi dan

kenataan ter!ebi% pada keadian ang tidak di%arapkan& maka %a! ini!a% ang disebut kesenangan antara peren$anaan operasi dan operasi rea! time. Untuk itu!a% prinsip dari  peren$anaan operasi %arus memikirkan agar persamaan 2

Daya yang dibangkitkan = Beban + Rugi-rugi,

se!a!u terpenu%i sepanang "aktu dengan biaa ang optimum. Mengingat %a! itu maka di da!am  peren$anaan operasi ada ? masa!a% utama ang %arus dipikirkan se$ara k%usus 2

1. Peme!i%araan pera!atan da!am sistem ang berkaitan dengan kemampuan penediaan daa untuk meng%adapi beban.

*. Perkiraan beban ang akan teradi da!am sistem untuk angka "aktu tertentu. ). Perkiraan %uan g akan atu% da!am $at$%ing area P0TA untuk memperkirakan

kemampuan produksi P0TA da!am kaitanna dengan proses optimasi %idro8t%ermis untuk  meng%adapi beban da!am butir *.

(9)

7. Penad"a!an operasi unit8unit pembangkit ang optimum untuk meng%adapi beban ang diperkirakan da!am butir *.

;. Pengaturan pembagian beban antara unit8unit pembangkit ang beroperasi da!am sistem agar didapat pembebanan umum.

?. 'emungkinan teradina de5iasi ter%adap peren$anaan operasi serta $ara8$ara mengatasi %a! ini.

Program rea! time ang digunakan pada P*# 9Pusat Pengaturan #eban: terdiri dari !ogika dan ka!ku!asi seder%ana dengan menggunakan data ang diterima pusat pembangkit. Pengaturan  beban ada!a% pengaturan pembagian beban di antara pusat8pusat !istrik da!am sistem agar dapat

me!aani kebutu%an tenaga !istrik dari sistem dengan $ara ekonomis dan dengan

mempertimbangkan atau memper%atikan mutu serta keadaan tenaga !istrik ang di%asi!kan. Sedangkan program ang !ebi% $anggi% dari rea! time ada!a% program etended rea! time mode! matematisna !ebi% komp!ek biasana prioritasna !ebi% renda%. Tapi da!am operasina uga  berkomunikasi dengan rea! time untuk pengaturan 6ungsi ang otomatis. Sedangkan penggunaan

6ungsi untuk mengadakan trans6er data se%ingga program tersebut digunakan untuk studi. 'emudian dengan adana pusat pengaturan beban 9P*#:& maka %a! itu sangat!a% membantu operator da!am pe!aksanaan operasi rea! time. ,an dengan digunakanna sistem komputerisasi  pada P*# maka penggabungan antara sekuriti dan ekonomis bisa di$apai pada setiap pe!aksanaan

operasi. ,i mana prosedur di da!am pe!aksanaan operasi %arus!a% berorientasi ter%adap sekuritas dan ekonomis. Sekuriti ada!a% keta%anan+kemampuan suatu sistem untuk memenu%i kebutu%an  beban.

Sementara itu se!uru% pe!aksanaan operasi mempunai tuuan supaa sistem T0 untuk se!a!u tetap da!am kondisi norma!. Namun ika teradi gangguan& maka operator %arus!a% segera

 berusa%a memba"a sistem ke kondisi norma!. Sedangkan pada kondisi norma! itu pembangkitan  bisa diatur sedemikian rupa se%ingga ongkos seminim mungkin bisa di$apai. Pada kondisi siap8

siaga kenda!a beban dapat diatasi tapi kenda!a sekuriti tidak dapat diatasi se%ingga kondisi ini  bisa uga dikatakan sebagai kondisi darurat. ,i mana pada kondisi darurat ini kenda!a operasi

dan kenda!a sekuriti tidak bisa diatasi& se%ingga ko ndisi ini %arus segera kemba!i ke kondisi norma! dengan sedikit mungkin gangguan pada konsumen. Pada kondisi pemu!i%an %ana

terdapat kenda!a operasi sedangkan gangguan sistem te!a% di%entikan. Tuuan kondisi ini ada!a% mengemba!ikan sistem kepada keadaan semu!a se$epatna.

Pemeliharaan

Sebenarna peme!i%araan bukan!a% suatu pekeraan ang !uar biasa& asa! dike!o!a se$ara baik dan tepat serta mengikuti petunuk ang sesuai& pera!atan akan menampi!kan keanda!an ang tinggi dan dengan biaa ang "aar. O!e% karena itu masa!a% peme!i%araan ini per!u mendapat

 per%atian ang se"aarna. Menurut pengertianna peme!i%araan tersebut ada!a% suatu& usa%a+kegiatan terpadu ang di!akukan ter%adap insta!asi dan sarana pendukungna untuk men$ega% kerusakan atau mengemba!ikan+memu!i%kan insta!asi dan sarana kepada keadaan ang norma!+keadaan ang !aak. Sesuai dengan pengertian di atas keadaan ang ingin di$apai itu antara !ain ada!a% agar insta!asi dan sarana tersebut 2

(10)

Mempunai umur 9masa guna: ang panang.

• Se!a!u menampi!kan unuk kera seperti keanda!an& daa mampu dan e6isiensi ang

optima!.

• Tetap da!am keadaan baik dan se!a!u da!am keadaan siap pakai. • Teratur& rapi dan memberikan suasana ang menenagkan.

• ,apat mengemba!ikan moda!+biaa ang suda% dike!uarkan da!am angka "aktu ang

tepat dan memberikan keuntungan.

• Aman ter%adap petugas dan !ingkungan.

Pera!atan da!am sistem per!u dipe!i%ara se$ara periodik sesuai dengan buku petunuk

 peme!i%araan ang dike!uarkan o!e% pabrik pera!atan ang bersangkutan. Namun di !ain pi%ak  peme!i%araan pera!atan ang menebabkan pera!atan tersebut menadi tidak siap operasi da!am

sistem per!u dikoordinir agar penediaan daa da!am sistem se!a!u memenu%i kebutu%an beban F rugi8rugi. Sementara itu $adangan daa %arus $ukup tinggi %a! ini untuk menamin tersediana daa pembangkit ang $ukup tinggi da!am sistem. 3adangan daa ini merupakan ukuran

keanda!an.

Jaringan

Energi !istrik bisa sampai ke konsumen itu tentuna %arus me!a!ui aringan. Jadi aringan !istrik merupakan 6aktor ang penting da!am sistem T0. Sedangkan ang %arus diper%atikan pada

 aringan itu ada!a% masa!a% tegangan dan maksima! pembebanan. ,an dengan me!akukan ana !isa  pada aringan itu maka kondisi sistem aringan bisa diketa%ui se%ingga dapat memberikan

 prediksi pada operasi sistem. Sementara itu kondisi sistem aringan akan menga!ami peruba%an  ika teradi pertama masukna unit pembangkit+transmisi baru. 'e dua adana outage teren$ana  pada sistem. Ana!isa aringan ang di!akukan bersi6at dinamik& di mana peninauan kemba!i %asi!

studi bisa di!akukan se%ingga memberi %asi! ak%ir ang !ebi% baik& artina ang tidak banak de5iasi. Ana!isa ang di!akukan pada aringan me!iputi bidang stabi!itas sistem& 6rekuensi sistem !oad 6!o" dan s%ort $ir$uit. 'arena semakin banakna sa!uran transmisi da!am suatu sistem tenaga& maka untuk mena!urkan daa dari pusat8pusat pembangkit ke beban di!akukan dengan  beberapa a!ternati6. ,engan kata !ain beberapa ma$am kon6igurasi aringan dapat dibuat untuk

suatu kondisi operasi tertentu. Suatu kon6igurasi aringan tertentu dapat memberikan sekuriti sistem dan kua!itas tenaga !istrik ang baik disisi konsumen. 'arena pad a dasarna gangguan ang teradi di aringan sistem T0 tidak dapat ditentukan se$ara pasti baik "aktu maupun tempatna maka pemi!i%an kon6igurasi aringan ini tidak akan mengurangi um!a% gangguan.

Datar Pustaka

1. Ci!!iam ,. Ste5enson& Jr& Ana!isis Sistem Tenaga 0istrik & Penerbit Er!angga& Jakarta& 1--(

(11)

*. G.C. Stagg and A.<. E! Abiad 2 3omputer Met%ods In Po"er Sstem Ana!sis& M$. Gra" <i!!& Ne"ork& 1-?)

). SS ad%era& Po"er Sstem ana!sis abd Stabi!it& '%ama Pub!is%er ,e!%i& 1-1& Ne" ,e!%i.

(12)

Ren!ana Operasi Suatu Sistem Tenaga Listrik 

Ren$ana Operasi ada!a% suatu ren$ana mengenai bagaimana suatu sistem tenaga !istrik akan dioperasikan untuk kurun "aktu tertentu. Tergantung kepada masa!a% ang %arus dipersiapkan maka ada beberapa ma$am ren$ana operasi& aitu 2

Ren!ana Tahunan

Masa!a%8masa!a% ang pene!esaianna memer!ukan "aktu kira8kira satu ta%un di$akup da!am ren$ana ini& misa!na ren$ana peme!i%araan unit8unit pembangkit ang memer!ukan persiapan satu ta%un sebe!umna karena pengadaan suku $adangna memer!ukan "aktu satu ta%un. ,i !ain  pi%ak peme!i%araan unit8unit pembangkit da!am sistem tenaga !istrik per!u dikoordinir agar unit8 unit pembangkit ang tidak menga!ami peme!i%araan dan siap operasi dapat $ukup menediakan daa bagi beban.

Ren$ana Operasi ta%unan uga me!iputi peren$anaan a!okasi energi ang akan diproduksi da!am satu ta%un da!am setiap Pusat 0istrik da!am kaitanna dengan ren$ana peme!i%araan unit  pembangkit tersebut diatas& perkiraan beban ta%unan& beroperasina unit8unit pembangkit baru serta perkiraan %uan atau perkiraan produksi P0TA da!am ta%un ang bersangkutan. A!okasi energi ang akan diproduksi Pusat 0istrik Termis berarti pu!a a!okasi biaa ba%an bakar  angmerupakan biaa terbesar da!am Perusa%aan 0istrik pada umumna demikian pu!a %a!na  pada Perusa%aan Umum 0istrik Negara 9P0N: Ren$ana peme!i%araan unit8unit pembangkit sesunggu%na merupakan bagian dari ren$ana peme!i%araan pera!atan se$ara kese!uru%an dan  biaa peme!i%araan unit8unit pembangkit mene!an biaa terbesar dari biaa peme!i%araan  pera!atan P0N. ,ari uraian diatas kirana e!as ba%"a Ren$ana Operasi Ta%unan merupakan  ba%an utama bagi penusunan Ren$ana Anggaran #iaa Ta%unan suatu Perusa%aan 0istrik.

Ren!ana Tri"ulan

Ren$ana Operasi Tri"u!anan merupakan peninauan kemba!i Ren$ana Operasi Ta%unan dengan %orison "aktu tiga bu!an ke depan. <a!8%a! ang diren$anakan da!am Ren$ana Operasi Ta%unan tetapi ternata sete!a% "aktu bera!an tidak $o$ok dengan kenataan per!u dikoreksi da!am Ren$ana Operasi Tri"u!anan.

Misa!na unit pembangkit baru ang diperkirakan dapat beroperasi da!am tri"u!an ke dua dari Ren$ana Ta%unan ternata mene!ang tri"u!an kedua diperkirakan be!um dapat beroperasi da!am

(13)

tri"u!an kedua.Maka se%ubungan dengan %a! ini per!u di!akukan koreksi8koreksi ter%adap Ren$ana Operasi Ta%unan da!am menusun Ren$ana Operasi Tri"u!an kedua.

Ren!ana Bulanan

Se!ain merupakan koreksi ter%adap Ren$ana Tri"u!anan untuk %orison "aktu satu bu!an ke depan& Ren$ana Operasi #u!anan mu!ai mengandung ren$ana ang menangkut !angka%8!angka% operasioni! da!am sistem& sedangkan Ren$ana Operasi Ta%unan dan Tri"u!anan !ebi% banak  mengandung %a!8%a! ang bersi6at manaeria!. <a!8%a! ang bersi6at operasioni! ang di$akup da!am Ren$ana Operasi #u!anan ada!a% 2

1. Peninauan atas am kera unit8unit pembangkit ang bersi6at peaking units terutama da!am kaitanna dengan ren$ana peme!i%araan. <a! ini diper!ukan untuk membuat ad"a! operasi unit8unit pembangkit ang bersangkutan.

*. A!okasi produksi Pusat8pusat 0istrik Termis da!am kaitanna dengan pemesanan ba%an  bakar kepada perusa%aan #a%an #akar.

Ren!ana #ingguan

,a!am Ren$ana Operasi Mingguan tidak ada !agi %a!8%a! ang bersi6at manaeria! karena masa!a%8masa!a% manaeria! tidak mungkin dise!esaikan da!am angka seminggu. Ren$ana Operasi Mingguan mengandung ren$ana mengenai !angka%8!angka% operasiona! ang akan di!akukan untuk angka "aktu satuminggu ang akan datang dengan memper%atikan pengara%an ang ter$akup da!am ren$ana bu!anan dan mempertimbangkan perkiraan atas %a!8%a! ang  bersi6at tidak menentu untuk angka "aktu satu minggu ang akan datang. <a!8%a! ang bersi6at tidak menentu ada!a% um!a% air ang akan diterima P0TA8P0TA 9pada musim %uan: serta  beban untuk 1? am 9satu minggu: ang akan datang.

Ren$ana Operasi Mingguan berisi ad"a! operasi serta pembebanan unit8unit pembangkit untuk  1? am ang akan datang atas dasar pertimbangan ekonomis 9pembebanan ang optimum: dengan memper%atikan berbagai kenda!a operasioni! seperti beban minimum dan maksimum dari unit pembangkit serta masa!a% a!iran daa dan tegangan da!am aringan.

Ren!ana $arian

Ren$ana Operasi <arian merupakan koreksi dari Ren$ana Operasi Mingguan untuk disesuaikan dengan kondisi ang mutak%ir da!am sistem tenaga !istrik Ren$ana Operasi <arian merupakan

 pedoman pe!aksanaan Operasi Rea! Time.

Datar Pustaka

888888888888888888

1. ,%an #arus& Energ Management Sstem 9EMS: dan ,ispat$%er Training Simu!ator  9,TS:& ,ik!at Pra Jabatan #idang S3A,A8Te!& #OPS P0N P)# Ja"a #a!i& *((-.

*. Ren$ana Operasi Sistem Tenaga 0istrik Ja"a8#a!i *(11& #idang Operasi Sistem PT P0N 9Persero: P)# Ja"a #a!i& Jakarta& Januari *(11.

(14)

STA#I0ITAS ,AN OPERASI SISTEM TENAGA 0ISTRI' Trans$ript #od2

• 1. STA#I0ITAS ,AN OPERASI SISTEMTENAGA 0ISTRI' Pembimbing 2 Ir.

Makmur Saini

• *. Penda%u!uan Tenaga 0istrik sangat berguna di masarakat karena Tenaga !istrik 

itu dapat dengan muda% ditransportasikan + disa!urkan dan uga muda% diatur .Energi !istrik ang dipakai tentuna %arus bersi6at e6isien&e6ekti6& bermutu dan  bisa dianda!kan. #erarti da!am pembangkitan dan pena!uran energi itu %arus

di!akukan se$ara ekonomis dan rasiona!.'emudian dengan digunakanna teknik optimasi ang $anggi% pada pengoperasian sistemTenaga 0istrik serta prob!em ang mun$u! diana!isa maka %asi! ang di$apaipun semakin optima!.

• ). Man6aat dan Tuuan¬ Man6aat mata ku!ia% B 1. Mene!askan prinsip operasi

sistem tenaga !istrik *. Mene!askan tentang kestabi!an keadaan tetap ). Mene!askan per%itungan operasi sistem tenaga !istrik¬ Tuuan maka!a%B 1.

Sebagai sarat ke!u!usan pada mata ku!ia% sistem transmisi dan distribusi *. Memberikan pema%aman bagi kami tentang stabi!itas dan operasi sistem tenaga !istrik.

7. ,iagram pena!uran tenaga !istrik dari pembangkit ke pe!anggan 9konsumen: • ;. OPERASI SISTEM TENAGA 0ISTRI' 1. SistemTenaga 0istrik Sstem

tenaga !istrik ada!a% sekumpu!an pusat !istrik ,an gardu induk ang satu sama !ain di%ubungkan o!e% Jaringan transmisi se%ingga merupakan sebua% kesatuan Interkoneksi. #iaa operasi dari sstem tenaga !istrik pada umumna merupakan  bagian biaa ang terbesar dari biaa operasi suatu perusa%aan !istrik. Se$ara

garis besar biaa operasi dari suatu sstem tenaga !istrik terdiri dari B a: #iaa  pembe!ian tenaga !istrik. b: #iaa pega"ai. $: #iaa ba%an bakar dan materia!

operasi. d: #iaa !ain H !ain.

• ?. Sebua% sstem tenaga !istrik dengan sebua% P0TU& P0TG& P0T,&P0TA& dan ?

 pusat beban 9GI:.

• /. G A R , U I N , U ' 

. Transmisi Tegangan Ekstra Tinggi /(( 'A Trans6ormator 1((( MA • -. PERMASA0A<AN OPERASI SISTEM TENAGA 0ISTRI' ,a!am

mengoperasikan sstem tenaga !istrik ditemui berbagai ma$am persoa!an ang disebabkan karena pemakaian tenaga !istrik se!a!u beruba% dari "aktu ke "aktu&  biaa ba%an bakar ang re!ati5e tinggi serta kondisi a!am dan !ingkungan ang

(15)

1(. #erbagai persoa!an pokok ang di%adapi da!am pengoperasian sstem tenaga

!istrik antara !ainB ϖPengaturan 6rekuensi.ϖPeme!i%araan pera!atan.ϖ#iaa

operasi.ϖPerkembangan sstem.ϖTegangan da!am sstem.ϖGangguan da!am

sstem

• 11. Jaringan distribusi ang me!ebi%i kapasitas beban 9o5er !oaded: mampu

mempengaru%i kestabi!an sstem tenaga !istrik.

• 1*. Jaringan transmisi !istrik ang tidak mem!iki konstruksi ang kuat akan

mempengaru%i kestabi!an sstem.

1). MANAJEMEN OPERASI SISTEM TENAGA 0ISTRI' Operasi sstem

tenaga !istrik menangkut berbagai aspek ang !uas& k%ususna menangkut biaa ang tidak sedikit serta menangkut penediaan tenaga !istrik bagi masarakat se%ingga menangkut %aat %idup orang banak. O!e% karena itu operasi sstem tenaga !istrik memer!ukan manaemen ang baik. Untuk dapat mengoperasikan sstem tenaga 0istrik dengan baik diper!ukan %a! H %a! sebagai berikutB♣

Peren$anaan operasi♣ Pe!aksanaan dan pengenda!ian operasi♣ Ana!isa operasi • 17. Ruangan kontro! sebagai ruangan pengenda!i dan pe!aksanaan suatu sistem

unit pembangkit Skema $ontro! untuk se!uru% dunia.

1;. Peta Indonesia dengan Pembangkit 0istrik Utama dan Transmisi 0istrik

dengan 'apasitas Tota! *-&;;* MC.

• 1?. US 4A3TS Insta!!ations San ,iego GE+ STAT3OM+1(( MA Mitsubis%i

Eag!e Pass 9Teas: #a$k8to8ba$k <,3 )/ MA+ A## 3SCS 9Teas:

STAT3OM+ 1;( MA + C8Siemens Austin Energ STAT3OM+ 1((MA A## AEP+ Uni6ied Po"er 4!o" 3ontro!!er +1(( MA+ EPRI TA STAT3OM+ 1((MA EPRI Nort%east Uti!ities+ STAT3OM+ 1;( MA+ Are5a 9A!stom:

 NPA+ 3on5ertib!e Stati$ 3ompensator+ *(( MA ermont E!e$tri$+ STAT3OM+ 1)( MA+ Mitsubis%i

1/. 'ESTA#I0AN 'EA,AAN TETAP OPERASI SISTEM TENAGA Pada

 peren$anaan operasi sistemT0 ang baik dan akurat tentuna penga"asan se!ama sistemT0 itu beroperasi &re!ati6 tidak per!u di!akukan. Sedangkan peren$anaan operasi itu sendiri ada!a% peren$anaan bagaimana suatu sistem akan dioperasikan untuk angka "aktu tertentu .Sementara itu ika da!am operasi teradi ketidak $o$okan aitu antara prediksi dan kenataan& ter!ebi% pada keadian ang tidak di%arapkan& maka %a! ini!a% ang disebut kesenangan antara peren$anaan operasi dan operasi rea! time. Untuk itu!a% prinsip dari peren$anaan operasi %arus

memikirkan agar persamaan 2 ,aa ang dibangkitkan K #eban F Rugi8rugi& Se!a!u terpenu%i sepanang "aktu dengan biaa ang optimum.

(16)

1. Peme!i%araan Menurut pengertianna peme!i%araan tersebut ada!a% suatu&

usa%a+kegiatan terpadu ang di!akukan ter%adap insta!asi dan sarana

 pendukungna untuk men$ega% kerusakan atau mengemba!ikan+memu!i%kan insta!asi dan sarana kepada keadaan ang norma!+keadaan ang !aak. Sesuai dengan pengertian di atas keadaan ang ingin di$apai itu antara !ain ada!a% agar insta!asi dan sarana tersebut 2

• 1-. Peme!i%araan aringan tegangan menenga% sebagai bentuk peme!i%araan

sstem operasi tenaga !istrik.

• *(. Jaringan Energi !istrik bisa sampai ke konsumen itu tentun a %arus me!a!ui

 aringan. Jadi aringan !istrik merupakan 6aktor ang penting da!am sistemT0. Sedangkan ang %arus diper%atikan pada aringan itu ada!a% masa!a% tegangan dan maksima! pembebanan. ,an dengan me!akukan ana!isa pada aringan tersebut maka kondisi sistem aringan bisa diketa%ui se%ingga dapat memberikan prediksi  pada operasi sistem. Sementara itu kondisi sistem aringan akan menga!ami

 peruba%an Jika teradi& pertama masukna unit pembangkit+transmisi baru. 'e dua adana outage teren$ana pada sistem.

• *1. ,iagram pena!uran tenaga !istrik ke pe!anggan 9konsumen: dari berbagai

unit pembangkit tenaga !istrik. Jaringan distribusi ang masuk kepe!aggan atau konsumen

**. REN3ANA OPERASI JANG'A MENENGA< ,AN OPERASI JANG'A

PEN,E' ang dimaksud sebagai ren$ana operasi angka menenga% ada!a% ren$ana operasi ang memandang persoa!an sstem untuk satu ta%un ang akan datang& seperti ad"a! peme!i%araan pera!atan da!am sstem. Sedangkan & masa!a% optimisasi %idro termis& ad"a! operasi unit H unit pembangkit merupakan ren$ana operasi angka pendek.

*). Ren$ana operasi angka pendek tidak !epas dari apa ang te!a% diren$anakan

da!am ren$ana operasi angka menenga%. Misa!na da!am menusun ad"a!  peme!i%araan unit pembangkit ta%unan& %arus suda% diusa%akan agar H agar unit  pembangkit %idro siap operasi sebanak mungkin pada musim %uan dan unit  pembangkit t%ermis siap operasi sebanak mungkin pada "aktu kemarau.

*7. Ren$ana operasi angka menenga% tidak !epas dari ren$ana operasi angka

 panang dan ren$ana pengembangan sstem tenaga !istrik se$ara makro ang  bersi6at ren$ana angka panang. Ren$ana angka panang uga mempun ai  program komputer untuk keper!uan optimisasi.

• *;. ANA0ISA OPERASI UNIT PEM#ANG'IT ,ENGAN METO,E

PROGRAM ,INAMIS Program dinamis merupakan suatu metode untuk men$ari  pi!i%an ang optimum diantara beberapa a!ternati5e ang bisa ditempu%. ,a!am  bab ini diba%as pengggunaan metode program dinamis untuk men$ari a!ternati5e

(17)

ang optimum berupa kombinasi unit pembangkit t%ermis ang terbaik untuk me!aani beban tertentu agar dipero!e% biaa ba%an bakar ang minimum.

• *?. 'ur5a biaa ba%an bakar dari unit pembangkit sebagai 6ungsi beban. 'ur5a

ini uga menunukkan beban minimum& beban maksimum dan biaa pada beban no!.

*/. ANA0ISA ,AN EA0UASI OPERASI Rasio atau perbandingan operasioni!

diper!ukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi operasi sstem tenaga !istrik baik ang menangkut segi operasi maupun manaemen. Rasio operasioni! ada!a% 6a$tor ang menggambarkan perbandingan antara angka H angka

operasioni! tertentu. Rasio operasioni! ang sering digunakan u ntuk keper!uan ana!isa dan e5a!uasi %asi! operasi sstem ada!a% 2

• *. Pun$ak#eban rataRata#eban− terpasang,aa tersediaang,aa

Terpasang,aa Pun$ak#eban am'Cda!amterapasang,aa

ta%unsatuda!am'C<oduksi /?( Pr 4aktor beban dide6enisikan sebagai 4aktor kesediaan dide6enisikan sebagai 4aktor penggunaan dide6eniskan sebagai 4aktor kapasitas dide6enisikan sebagai 4or$ed Outage Rate 94.O.R: 4.O.R

menggambarkan %anda! tidakna suatu pera!atan da!am %a! ini unit pembangkit. #esarna 4.O.R disebabkan o!e% %a! H %a! ang serupa dengan renda%na 6a$tor kesediaan. 'C<oduksiJum!a% #akar#a%an#a%anPemakaianJum!a% Pr Spe$i6i$ 4ue! 3omsumption 9S.4.3:

• *-. 'arena operasi sstem tenaga !istrik mene!an biaa ang tidak sedikit& maka

%asi! operasi per!u diana!isa dan die5a!uasi untuk se!anutna menentukan !angka% H !angka% perbaikan ang %arus di!akukan. <asi! H %asi! operasi ang di!aporkan per!u diana!isa dan die5a!uasi. <a! ang sama uga di!akukan atas !aporan mengenai angka H angka 4.O.R dan S43. 'emudian apabi!a se$ara statisti$ ter!i%at adana peruba%an ang signi6ikan& maka peruba%an ini %arus diana!isa sebab H sebabna.

• )(. Jika te!a% di!akukan ana!isa atas %asi! H %asi! dari !aporan tersebut maka per!u

diadakan e5a!uasi %asi! operasi dan ada angka ang menggambarkan %asi! operasi se$ara kese!uru%an. 'arena sasaran utama ada!a% memproduksi tenaga !istrik ang semura% mungkin dengan memper%atikan mutu dan keanda!an& maka e5a!uasi %asi! operasi %arus didasarkan atas berapa biaa operasi sstem se$ara kese!uru%an da!am rupia% per 'C<.

Referensi

Dokumen terkait

Strukturalisme memberikan suatu cara berdisplin untuk mulai dengan konteks dalam suatu karya sebagai langkah awal pertama, dan hanya sesudah analisis struktur itu

Selanjutnya, kepuasan konsumen situasi yang ditunjukkan oleh konsumen ketika mereka menyadari bahwa kebutuhan dan keinginannya sesuai dengan yang diharapkan serta

Artinya: “Ya Allah Tuhanku yang maha Kaya dan maha Terpuji, Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang maha Kasih dan maha Kasih Sayang.. Berilah aku kekayaan harta yang

Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan rumusan masalah yang diajukan sehingga dapat ditarik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dengan lama mengajar 3 tahun memiliki konsepsi tentang representasi sebagai alat untuk memecahkan masalah dan belum menggunakan representasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak N-heksan buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) yang diberikan pada umur kebuntingan 0-10 hari tampaknya

Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II