BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LaLatatar Ber Belalakakangng Doku
Dokumenmentastasi i proproses ses asuasuhan han kepekeperawrawataatan n mermerupakupakan an tamtampilpilan an perperilailaku ku ataatau u kinkinerjerjaa perawat
perawat pelaksana pelaksana dalam dalam memberikan memberikan proses proses asuhan asuhan keperawatan keperawatan kepada kepada pasien pasien selama selama pasienpasien dir
dirawat awat di di rumrumah ah saksakit. it. DokDokumeumentantasi si proproses ses asuasuhan han kepekeperawrawataatan n yanyang g baibaik k dan dan berberkuakualitlitasas ha
haruruslslah ah akakururatat, , lelengngkakap p dadan n sesesusuai ai ststanandadarr. . AApapabibila la kekegigiatatan an kekepeperarawawatatan n titidadak k didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan dengan benar (Hidayat, 2004). endokumentasian proses asuhan keperawatan telah dilakukan dengan benar (Hidayat, 2004). endokumentasian proses asuhan keperawatan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh perawat pelaksana sebagai keperawatan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh perawat pelaksana sebagai bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan (!ursalam, 200").
bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan (!ursalam, 200").
en#atatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari in$rastruktur en#atatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari in$rastruktur tekhnologi in$ormasi di rumah sakit khususnya keperawatan. %n$rastruktur tersebut terdiri dari tekhnologi in$ormasi di rumah sakit khususnya keperawatan. %n$rastruktur tersebut terdiri dari #atatan elektronik medis, yang membuat digital penyimpanan data pasien diantara berbagai #atatan elektronik medis, yang membuat digital penyimpanan data pasien diantara berbagai pemangku
pemangku kepentingan kepentingan yang yang terlibat terlibat dalam dalam pemberian pemberian perawatan perawatan kesehatan. kesehatan. (&i#hael (&i#hael '' 'urukawa, 200)
'urukawa, 200)
B.
B. TTuujuajuan Pn Penenuliulisansan
ujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut * ujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut * a.
a. &emenuhi penugasan dokumentasi keperawatan&emenuhi penugasan dokumentasi keperawatan b.
b. &eningkatkan pengetahuan terkait tema yang diberikan.&eningkatkan pengetahuan terkait tema yang diberikan.
C.
C. RuRuanang lig lingngkukupp Dal
Dalam am penpenuliulisan san makmakalaalah h ini ini ,pen,penuliulis s memmemberberikaikan n pempembatbatasaasan n yaiyaitu tu hanyhanya a tententantangg e
engengertrtiaian n DoDokumkumententasasi i +e+epeperarawawatatan, n, AArerea a DoDokumkumententasasi i +e+epeperarawawatatan, n, dadan n ejejararahah Dokumentasi +eperawatan.
Dokumentasi +eperawatan.
D.
D. MeMetotoe e PePenunulislisanan
Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu* Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu*
. engumpulan sumber data melalui
. engumpulan sumber data melalui studi di perpustakaanstudi di perpustakaan 2. &en#ari literature di internet
2. &en#ari literature di internet -. Diskusi kelompok
-. Diskusi kelompok
E.
E. !i!isteste"a"atiktika Pena Penuliulisansan
istematika penulisan kelompok ini adalah seb
istematika penulisan kelompok ini adalah sebaagai berikut*gai berikut*
AA %% ** eennddaahhuulluuaan n yyaanng g mmeelliippuutti i llatataar r bbeellaakkaanngg, , ttuujjuuaan n ppeennuulliissaann, , rruuaanngg lingkup, &etode penulisan dan sistematika penulisan.
lingkup, &etode penulisan dan sistematika penulisan.
AA %%%% ** eemmbabahhasasaan n yyaanng g ttererdidirri i dadarri i eenngegerrttiian an DDookukummeentntaassi i +e+eppeerraawwatatanan,, Ar
Area ea DoDokukumementntasasi i +e+epeperrawawatatanan, , dadan n eejajarrah ah DoDokukumementntasasii +eperawatan.
+eperawatan. A
BAB II BAB II PEMBAHA!AN PEMBAHA!AN A.
A. PenPengertgertian Dokuian Doku"en"entasi #eptasi #eperaera$ata$atann
Dokumen adalah setiap penglihatan / bukti $isik dapat berupa tulisan, $oto, ideo klip, Dokumen adalah setiap penglihatan / bukti $isik dapat berupa tulisan, $oto, ideo klip, kaset dan lain1lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai kembali ( thyredot ) kaset dan lain1lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai kembali ( thyredot ) atau semua data otentik yang dapat dibuktikan se#ara hukum dan dapat dipertanggung jawabkan atau semua data otentik yang dapat dibuktikan se#ara hukum dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien ( %n$urmes on#ent ).
sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien ( %n$urmes on#ent ). engertian Dokumentasi +eperawatan
engertian Dokumentasi +eperawatan &enurut Ahli.&enurut Ahli. . +o3ier dan 5.
. +o3ier dan 5.
&etode sistematis untuk mengiden$ikasi masih klien, meren#anakan, menimplementasi &etode sistematis untuk mengiden$ikasi masih klien, meren#anakan, menimplementasi stra
strategi tegi peme#apeme#ahan han masalamasalah h mengemengealuasi e$ekti$ialuasi e$ekti$itas tas dari tindakan dari tindakan keperakeperawatan yang watan yang telahtelah diberikan.
diberikan.
2. llis dan !owlis. 2. llis dan !owlis. &et
&etode ode pempeme#ahe#ahan an masmasih ih daldalam am askaskep ep yanyang g teltelah ah dibdiberierikan kan melmeliputiputi i 4 4 lanlangkah *gkah * pengkajian, peren#anaan, implementasi dan ealuasi.
pengkajian, peren#anaan, implementasi dan ealuasi. -. 6hole.
-. 6hole. e
ekekellomompopok k ttiindndakakan an yyanang g didilalakukukakan n ununttuk uk mmenenenentutukakan, n, mmererenen#a#ananakakan,n, menginplementasi dan mengealuasi askep.
menginplementasi dan mengealuasi askep. 4. 7ieger.
4. 7ieger.
roses peme#ahan masalah dan diterapkan untuk mengambil keputusan tentang askep roses peme#ahan masalah dan diterapkan untuk mengambil keputusan tentang askep pada
pada klien klien meliputi meliputi 8 8 langkah langkah pengkajian, pengkajian, diagnosa, diagnosa, peren#anaan, peren#anaan, impelemntasi impelemntasi dan dan ealuasi.ealuasi. +e
+esisimmpupulalan n * * DoDokukummenenttasasi i kekepeperarawawatatan n , , prprososes es kekepeperarawawattan an yyanang g mmelelipipututi i ** 1
1 &&eettoodde e ppeemmee##aahhaan n mmaassaallaah h ssiisstteemmaattiis s yyaanng g ddiitteerraappkkaan n ddaallaam m aasskkeepp.. 1
1 %ndenti$ikasi %ndenti$ikasi dalam dalam peme#ahan peme#ahan masalah masalah kesehatan kesehatan yang yang dihadapi.dihadapi.
B.
B. !eja!ejara% Dra% Dokuoku"ent"entasi #asi #eperepera$aa$atantan
roses keperawatan merupakan lima tahap yang konsisten sesuai dengan perkembangan roses keperawatan merupakan lima tahap yang konsisten sesuai dengan perkembangan pro$esi
pro$esi perawatan. perawatan. aahap hap tersebut tersebut pertama pertama kali kali dijabarkan dijabarkan oleh oleh Hall Hall (998). (998). ada ada tahun tahun 9:",9:", ;ura dan 6alsh menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu pengkajian, pern#anaan, implementasi, ;ura dan 6alsh menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu pengkajian, pern#anaan, implementasi, dan ealuasi. ada tahun yang sama, edisi pertama proses keperawatan dipublikasikandalam dan ealuasi. ada tahun yang sama, edisi pertama proses keperawatan dipublikasikandalam
empat tahap yang meliputi pengkajian, peren#anaan, implementasi, dan ealuasi. +emudian pada edisi kedua (9"-), proses keperawatan yang semakin meningkat dipublikasikan. ada pertengahan tahun 9"01an, lo#h (9"4), 5oy (9"8), &undinger dan 7auron (9"8), serta Aspinal< (9":) menambahkan tahap diagnosis pada proses keperawatan sehongga menjadi lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosis, peren#anaan, implementasi, dan ealuasi. aat ini, hampir buku keperawatan selalu men#antumkan lima tahap proses keperawatan tersebut dan digunakan
sebagai kerangka kerja, dasar, dan pengantar dari kajian ilmu keperawatan.
Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum dalam praktik keperawatan. ada tahun 9"-, Ameri#an !ursing Asso#iation (A!A) menggunakan proses keperawatan sebagai pedoman dalam pengembangan standar praktik keperawatan dan digunakan sebagai suatu kerangka konsep kurikulum pendidikan keperawatan.
Di %ndonesia, de$inisi dan tahap1tahap proses keperawatan telah digunakan sebagai dasar pengembangan de$inisi dan standar legal praktik keperawatan dan juga sebagai kriteria dalam = program serti$ikasi. +urikulum pendidikan keperawatan pada setiap jenjang pendidikan (D-, ,
2, maupun -) saat ini telah menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerjanya. tudi literatur tentang pendokumentasian proses asuhan keperawatan, saat ini sistem pendokumentasian masih banyak dilakukan se#ara manual. Apabila terjadi kasus hukum, tulisan
tangan sangat sulit dipertanggungjawabkan. elain itu pendokumentasian asuhan keperawatan se#ara manual membutuhkan waktu yang lama dan sangat tidak e$ekti$. ebuah surei 200= oleh perguruan tinggi di Amerika menemukan bahwa satu juta jam per minggu dihabiskan oleh perawat di $ormulir1mengisi, dan hampir 90 persen mengatakan dokumen telah meningkat
selama lima tahun sebelumnya. &rin Dean, 200).
istem %n$ormasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 992, di mana pada bulan eptember 992, sistem in$ormasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pen#atatan pasien. (>iaw, .,99-).
emerintah %ndonesia sudah mempunyai isi tentang sistem in$ormasi kesehatan nasional yaitu %n$ormasi kesehatan andal 200(5eliable Health %n$ormation 200 ). (Depkes, 200). ada %n$ormasi kesehatan andal tersebut telah diren#anakan untuk membangun system in$ormasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini 5umah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat,
C. Area Doku"entasi #epera$atan
Hal1hal yang perlu didokumentasikan dari proses masuknya pasien sampai pulang ter#akup kedalam area dokumentasi keperawatan. Hal ini berguna untuk menunjang data1 data otentik klien.
1 Data awal ketika pertama kali klien masuk rumah sakit
ertama kali ketika pasien datang ke rumah sakit data yang harus ada, yakni* !ama, alamat, agama, umur, pekerjaan, dsb.
1 +elengkapan riwayat keperawatan dan berbagai pemeriksaaan
5iwayat kesehatan diperlukan untuk menunjang proses pengobatan dalam menjalankan sebuah tindakan medis dan tindakan keperawatan. elain itu, dengan mengetahui riwayat kesehatan, kita dapat menentukan sejauh mana penyakit itu berkembang apakah akut maupun kronis. erbagai pemeriksaan juga penting, pemeriksaan ini dapat dijadikan sebuah a#uan dalam menentukan diagnosa.
1 Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan disini merupakan awal langkah kita dalam menentukan dan meren#anakan tindakan apa yang akan kita lakukan terhadap pasien, tentu saja berdasarkan data1data di atas.
1 5en#ana asuhan keperawatan
ebelum melakukan sebuah tindakan, tentu kita memiliki ren#ana. egitupula dengan keperawatan, dalam melakukan sebuah tindakan terdapat ren#ana asuhan keperawatan. 5en#ana asuhan keperawatan ini berisi tentang bagaimana dan apa tindakan yang akan kita lakukan terhadap pasien
1 endidikan kepada klien tentang penyakitnya
erlu adanya pendidikan klien dan dokumentasikan pula kemajuan pengetahuan pasien terhadap penyakitnya sendiri.
1 %nterensi keperawatan dan dokumentasi monitoring
&enjalankan apa yang telah diren#anakan sebelumnya dan terus memantau perkembangan pasien dan didokumentasikan.
erlu adanya pendokumentasian perkembangan terhadap hasil yang diharapkan, apakah semakin baik atau semakin buruk. atatan perkembangan ini berguna untuk menentukan kapan pasien itu dikatakan #ukup kuat atau masih lemah, sudah lebih baik atau belum. 1 aluasi peren#anaan
etelah melakukan tindakan, hendaknya perawat mengealuasi dan mendokumentasikan peren#anaan yang berhasil di#apai dan tidak.
1 istem perujukan
1 Dan ersiapan klien untuk pulang
BAB III PENUTUP A. #esi"pulan
istem %n$ormasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 992, di mana pada bulan eptember 992, sistem in$ormasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pen#atatan pasien.
en#atatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari in$rastruktur tekhnologi in$ormasi di rumah sakit khususnya keperawatan.
Dokumentasi keperawatan , proses keperawatan yang meliputi * 1 &etode peme#ahan masalah sistematis yang diterapkan dalam askep. 1 %ndenti$ikasi dalam peme#ahan masalah kesehatan yang dihadapi.
DA'A5 ?A+A
http*//www.$ik.ui.a#.id/pkko/$iles/istem@20endokumentasian@20Askep.do# http://tongkal09.wordpress.com/2010/04/18/dokumentasi-keperawatan/
!ursalam. 200=. roses Dokumentasi keperawatan (ed * 2). 7akarta* alemba &edika http://ameliasarii.logspot.com/2011/01/teknologi-in!ormasi-dalam-dunia.html http://nswah"unc.logspot.com/2012/04/konsep-dokumentasi-keperawatan.html
>A&%5A!
Teknologi In'or"asi Dala" Dunia #epera$atan
+A%DAH1+A%DAH !DB+?&!A%A! +5A6AA!
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis. !amun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersi$at manual dan
konensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. ontohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek.
Dengan adanya kemajuan teknologi in$ormasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan yang lebih #anggih dengan
meman$aatkan perkembangan tehnologi in$ormasi. endokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer diharapkan akan membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang berkwalitas.
Dunia keperawatan di %ndonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata
pendidikan keperawatan di %ndonesia, disamping akses in$ormasi yang sangat #epat di seluruh dunia. Hal itu membawa e$ek pada kemajuan yang #ukup berarti di keperawatan, termasuk dalam dokumentasi proses keperawatan. Dari yang sebelu mnya manual, bergeser kearah komputerisasi. ahkan dalam perkembangannya, #omputer bukan hanya membantu dalam dokumentasi proses keperawatan, tapi peman$aatannya sampai pada kepentingan manajemen rumah sakit, dimana akti$itas perawatan dapat termonitor dalam sebuah data base rumah sakit. erawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan ealuasi berikut dengan dokumentasinya. endokumentasian +eperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (+o3ier,. 990). elain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya.
Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti se#ara pro$esional dan legal dapat dipertanggung jawabkan
&asalah yang sering mun#ul dan dihadapi di %ndonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan. elaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap.
( Hariyati, 5., th 999)
aat ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan. elain itu banyak pihak menyebutkan kurangnya dokumentasi juga disebabkan karena banyak yang tidak tahu data apa saja yang yang harus dimasukkan, dan bagaimana #ara mendokumentasi yang benar.
( Hariyati, 5., 2002)
+ondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses
terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada khususnya. elain itu dengan tidak ada kontrol pendokumentasian yang benar maka pelayanan yang diberikan kepada pasien akan #enderung kurang baik, dan dapat merugikan pasien
endokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku di beberapa rumah sakit di %ndonesia umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. endokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada $orm yang telah
tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. ermasalahan lain yang sering mun#ul adalah biaya pen#etakan $orm mahal sehingga sering $orm pendokumentasian tidak tersedia
endokumentasian se#ara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. endokumentasian yang berupa lembaran1lembaran kertas maka dokumentasi asuhan
keperawatan sering terselip. elain itu pendokumentasian se#ara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pen#arian kembali jika sewaktu1waktu
pendokumentasian tersebut diperlukan. Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang
penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan hukum, dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan rentan
terhadap gugatan hukum.
Di luar negri kasus hilangnya dokumentasi serta tidak tersedianya $orm pengisian tidak lagi menjadi masalah. Hal ini karena pada rumah sakit yang sudah maju seluruh dokumentasi yang berkaitan dengan pasien termasuk dokumentasi asuhan keperawatan telah dimasukkan dalam
komputer. Dengan in$ormasi yang berbasis dengan komputer diharapkan waktu pengisian $orm tidak terlalu lama, lebih murah, lebih mudah men#ari data yang telah tersimpan dan resiko hilangnya data dapat dikurangi serta dapat menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang ke#il yang berukuran 0 #m C 8 #m C 8 #m . istem ini sering dikenal dengan istem in$ormasi manjemen.
istem in$ormasi merupakan suatu kumpulan dari komponen1komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses pen#iptaan dan pengaliran in$ormasi. istem %n$ormasi mempunyai
komponen1 komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (ko,%. 200).
istem in$ormasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu in$ormasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan in$ormasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (raea o#o#ran,9=9)
edangkan menurut A!A (Eestal, +haterine, 998) system in$ormasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, in$ormasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, e$ekti$itas dan e$isiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. +ehandalan suatu sistem in$ormasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar
komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu in$ormasi yang berguna, akurat, terper#aya, detail, #epat, relean untuk suatu organisasi.
istem %n$ormasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 992, di mana pada bulan eptember 992, sistem in$ormasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pen#atatan pasien. (>iaw, .,99-).
emerintah %ndonesia sudah mempunyai isi tentang sistem in$ormasi kesehatan nasional yaitu %n$ormasi kesehatan andal 200(5eliable Health %n$ormation 200 ). (Depkes, 200). ada %n$ormasi kesehatan andal tersebut telah diren#anakan untuk membangun system in$ormasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini 5umah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat,
namun pelaksanaannya belum optimal.
istem in$ormasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah sakit %ndonesia. adahal sistem %n$ormasi manajemen asuhan keperawatan mempunyai banyak keuntungan jika dilihat dari segi e$isien, dan produkti$itas.
Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan #epat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih e$ektie dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari edu kasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(>iaw,. 99-). elain itu
dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih #epat dibandingkan bila harus men#ari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan.
&enurut Herring dan 5o#hman (990) diambil dalam milia, 200-* beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 201 -0 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip1 prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti*
A!A, !A!DA,!% (!ursing %nterentions lassi$i#ation, 2000).
istem in$ormasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/De#ision upport ystem dan Ce#utie %n$ormation ystem.(ko,%. 200) %n$ormasi asuhan keperawatan dalam sistem in$ormasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /B5 pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk in$ormasi bagi tim kesehatan yang lain. istem %n$ormasi asuhan keperawatan juga dapat
menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan se#ara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya. (?din,and &artin, 99")
istem %n$ormasi manajemen (%&) berbasis komputer banyak kegunaannya, n amun
peman$aatan istem %n$ormasi &anajemen di %ndonesia masih banyak mengalami kendala. Hal ini mengingat komponen1komponen yang ada dalam sistem in$ormasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.
+endala %& yang lain adalah kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard1disk. ada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam ?? !o. = ahun 99". ?ndang1undang ini mengatur tentang keamanan
terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam ompa#t Disk 5ead Bnly &emory (D 5B&). D 5B& dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . engalihan ke D 5B& ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pen#urian komputer, dan kebakaran.
%!7A?A! B5%
A. engertian Dokumentasi +eperawatan
otter (2008) mende$enisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang ter#etak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai #atatan tentang bukti bagi indiidu yang berwenang .
Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya membina dan
mempertahankan akontabilitas perawat dan keperawatan (6ebster !ew 6orld Di#tionary dalam &arelli (99:). elaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit ('isba#h, 99).
. ujuan Dokumentasi +eperawatan
Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam melaksanakan perawatan yang baik dan untuk e$esiensi dari kerjasama dan komunikasi antar pro$esi kesehatan dalam pelayanan
kesehatan pro$essional. Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat akan memudahkan disiplin ilmu lain untuk menggunakan in$ormasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan pasien. ( runt/erangan et al. 999 dalam apko dawn yang diakses dari http*//www.hhde.psu.edu/nurs/).
Dokumentasi keperawatan yang akurat dan lengkap telah sesuatu yang penting ketika
berhadapan dengan pembayaran dan kwalitas pelayanan. ri$$iths dan Hut#hing menuliskan bahwa perawat merasakan bahwa dokumentasi tertulis mereka tidak dihargai. termasuk
komunikasi erbal dengan pro$esi lain. karena komunikasi lisan yang tidak tertulis pada dokumentasi juga tidak dibayar. Alasan yang lain terhadap pentingnya dokumentasi ilmu perawatan yang akurat dan lengkap adalah berkaitan dengan urusan penga dilan.
. Dokumentasi +eperawatan erbasis omputer. . engertian
omputeri3ed nursing do#umentation adalah suatu modul keperawatan yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke sta$ perawat.Dengan sistem yang terkomputerisasi ini perawat dapat melakukan akses ke laboratorium, radiologi, $isioterapi, dan disiplin yang lain,
seperti ahli gi3i, $isioterapi, dan disiplin ilmu lain seperti ahli gi3i, $isioterapis, o##upational therapies.
emikiran tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di buat dalam rangka memudahkan dan memper#epat pendoukmentasian asuhan keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi ini pen#atatan dapat dilakukan akurat dan lengkap,( apko dawn yang diakses dari http*//www.hhde.psu.edu/nurs/).
endokumentasian keperawatan yang tertulis (paper1based do#umentation) saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga berdampak terhadap penerimaan publik termasuk pro$esi kesehatan yang lain terhadap pro$esinalisasi keperawatan di %ndonesia. &enurut ri$$iths dan
Hut#hings (999 dalam apko Dawn yang diakses dari http*//www.hhde.psu.edu/nurs/),
perawat yang menyatakan alasan terhadap dokumentasi yang kurang akurat dan kurang lengkap dihubungkan dengan permasalahan seperti kekurangan sta$, sensus yang tinggi, lembur kerja, dan juga kurangya pengetahuan tentang apa yang dituliskan dalam dokumentasi.
2. &an$aat Dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi
uatu studi idiselenggarakan di ?niersity medi#al #enter Heidelberg selama = bulan . Hasil dari studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang penting tentang kwantitas dan kwalitas dokumentasi . Aspek positi$ meliputi kelengkapan dari dokumentasi keperawatan , aspek yang $ormal dan peningkatan kwalitas hubungan antar perawat. Aspek yang negati$ adalah berkaitan dengan #ontens dari ren#ana keperawatan (ornelia,et all ,200").
le#tronik health 5e#ord dilaporkan memiliki man$aat sebagai berikut yaitu * 1 enghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pen#atatan
1 idak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip 1 enyimpanan data (5e#ord )pasien menjadi lebih lama
1 H5 yang diran#ang dengan baik akan mendukung ototnomi yang dapat dipertanggung jawabkan
1 &embantu dalam men#ari in$ormasi yang #epat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang #epat juga.
1 &eningkatkan produktiitas bekerja
1 &engurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pen#atatan.
(urley >, Adantages and Disadantages o$ the le#troni# &edi#al 5e#ord , diakses dari http*//www.aameda.org/memberseri#es/Ce#/Arti#les/pada tanggal - maret 200=.
edangkan menurut Holmas (200-, dalam itorus 200:) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu*
a. tandarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan #epat diketahui b. +ualitas, meningkatkan kualitas in$ormasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat ber$okus pada pemberian asuhan
#. A##essibility legibility, mudah memba#a dan mendapat in$ormasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi
&AHAA!
&elihat banyaknya man$aat dan keuntungan yang diberikan dari pendokumentasian asuhan keperawatan yang terkomputerisasi ini tentunya merupakan tantangan yang besar bagi dunia keperawatan di %ndonesia. erkembangan peman$aatan tehnologi #omputer khususnya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di %ndonesia sampai saat ini masih sangat minim. ampai
saat ini sebagian ke#il rumah sakit telah menggunakan dokumentasi proses keperawatan berbasis komputer namun hasil ealuasi terhadap keberhasilan tersebut belum disosialisasikan se#ara global.
ebelum suatu instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan dengan penyediaan hardware dan so$tware #omputer itu sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan adalah
kemampuan perawat dalam menggunakan tehnologi in$ormasi ini. ebuah studi di &edi#al enter aiwan menunjukkan bahwa permasalahan perawat yang menggunakan system in$ormasi keperawatan adalah pelatihan yang tidak #ukup, perhatian terhadap keamanan data, stress karena adanya tambahan beban kerja , kerjasama antar disiplin rendah. eneliti mengusulkan adanya pelatihan yang #ukup bagi perawat dalam penggunaan system ini, membuat alur kerja dan
Di %ndonesia masih berariasinya tingkat pendidikan dan pengetahuan perawat terhadap #ontens (isi) dari dokumentas keperawatan masih merupakan problem yang belum terpe#ahkan. ?ntuk menghadapi masalah ini mungkin perlu ada terobosan1terobosan dari organisasi pro$esi perawat bekerjasama dengan institusi pelyanan kesehatan untuk dapat mempersiapkan hal1hal sebagai berikut *
1 erlu adanya peningkatan pengetahuan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan 1 erlu adanya pelatihan dalam penggunaan #omputer terutama berkaitan dengan tehnis pen#atatan dan so$tware yang digunakan.
1 erlunya kerja sama dengan pihak luar (swasta) terutama bagi rumah sakit pemerintah dalam hal penyediaan #omputer.
http://ameliasarii.logspot.com/2011/01/teknologi-in!ormasi-dalam-dunia.html
KONSEP PROSES KEPERAWATAN
%lmu +eperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. roses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik +eperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk meme#ahkan masalah (problem1soling) yang memerlukan ilmu, teknik, dan
keterampilan interpersonel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan
masyarakat. roses keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, peren#anaan, implementasi, dan ealuasi (%yer et al ., 99:). ahap1tahap
tersebut berintegrasi terhadap $ungsi intelektual problem1soling dalam mende$inisikan suatu asuhan keperawatan.
Sejarah
roses keperawatan merupakan lima tahap yang konsisten sesuai dengan perkembangan pro$esi perawatan. ahap tersebut pertama kali dijabarkan oleh Hall (998). ada tahun 9:", ;ura dan
6alsh menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu pengkajian, pern#anaan, implementasi, dan ealuasi. ada tahun yang sama, edisi pertama proses keperawatan dipublikasikandalam empat tahap yang meliputi pengkajian, peren#anaan, implementasi, dan ealuasi. +emudian pada edisi kedua (9"-), proses keperawatan yang semakin meningkat dipublikasikan. ada pertengahan tahun 9"01an,
lo#h (9"4), 5oy (9"8), &undinger dan 7auron (9"8), serta Aspinal< (9":) menambahkan tahap diagnosis pada proses keperawatan sehongga menjadi lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosis,
peren#anaan, implementasi, dan ealuasi. aat ini, hampir buku keperawatan selalu men#antumkan lima tahap proses keperawatan tersebut dan digunakan sebagai kerangka kerja, dasar, dan pengantar dari kajian ilmu keperawatan.
Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum dalam praktik keperawatan. ada tahun 9"-, Ameri#an !ursing Asso#iation (A!A) menggunakan proses
keperawatan sebagai pedoman dalam pengembangan standar praktik keperawatan dan digunakan sebagai suatu kerangka konsep kurikulum pendidikan keperawatan.
Di %ndonesia, de$inisi dan tahap1tahap proses keperawatan telah digunakan sebagai dasar
pengembangan de$inisi dan standar legal praktik keperawatan dan juga sebagai kriteria dalam = program serti$ikasi. +urikulum pendidikan keperawatan pada setiap jenjang pendidikan (D-, , 2,
maupun -) saat ini telah menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerjanya.
!ursalam. 200=. roses Dokumentasi keperawatan (ed * 2). 7akarta* alemba &edika
D(#UMENTA!I #EPERA)ATAN
= April 200 in +HAA! A. engertian Dokumentasi.
;aitu setiap penglihatan / bukti $isik dapat berupa tulisan, $oto, ideo klip, kaset dan lain1 lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai kembali ( thyredot ) atau
semua data.
Btentik yang dapat dibuktikan se#ara hukum dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien ( %n$urmes on#ent ). . engertian Dokumentasi +eperawatan &enurut Ahli.
. +o3ier dan 5.
&etode sistematis untuk mengiden$ikasi masih klien, meren#anakan, menimplementasi strategi peme#ahan masalah mengealuasi e$ekti$itas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
2. llis dan !owlis.
&etode peme#ahan masih dalam askep yang telah diberikan meliputi 4 langkah * pengkajian, peren#anaan, implementasi dan ealuasi.
-. 6hole.
ekelompok tindakan yang dilakukan untuk menentukan, meren#anakan, menginplementasi dan mengealuasi askep.
4. 7ieger.
roses peme#ahan masalah dan diterapkan untuk mengambil keputusan tentang askep pada klien meliputi 8 langkah pengkajian, diagnosa, peren#anaan, impelemntasi dan
ealuasi.
+esimpulan * Dokumentasi keperawatan , proses keperawatan yang meliputi * 1 &etode peme#ahan masalah sistematis yang diterapkan dalam askep.
1 %ndenti$ikasi dalam peme#ahan masalah kesehatan yang dihadapi. . $. &an!aat 'okumentasi (eperawatan.
ϖ &encegah pengaaian dan penanggulangan "ang tidak perlu. ϖ &empermudak komunikasi.
ϖ &emeri )eksiilitas dalam memeri askep. ϖ &endorong partisipasi klien.
ϖ &emeri kepuasaan kepada perawat.
ϖ *ersedia metode "ang terorganisir dalam askep.
'. *u+uan 'okumentasi (eperawatan.
ϖ ,eagai sarana dokumentasi !ungsi :
&emantu pelaksanaan asuhan "ang dierikan secara team meningkatkan kecermatan dan mengurangi kesalahan memantu terwu+udn"a e!ektiitas dan estensi waktu.
ϖ 'okumentasi legal. ϖ ,arana penelitian.
ϖ ,eagai statistik. ϖ endidikan.
ϖ udit / pemeriksaan.
http://tongkal09.wordpress.com/2010/04/18/dokumentasi-keperawatan/
5umah sakit merupakan suatu organisasi yang dibentuk akibat tuntutan masyarakat yang mulai menyadari pentingnya hidup sehat. erawat sebagai sumber daya manusia terbesar yang terdapat di pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal. untutan tersebut bertambah berat diikuti dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi yang melesat dengan pesatnya. Di era globalisasi, perawat dihadapkan pada tantangan pasar bebas dimana kompetensi dan pro$esionalisme sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan dalam dunia pelayanan
kesehatan.
elayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan kesehatan berkaitan dengan mutu, dimana $aktor manusia merupakan $aktor yang menentukan (6ijono, 2000). elain itu pelayanan di rumah sakit juga berorientasi pelayanan kepada pasien berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan (Adikoesoemo, 200-). elayanan keperawatan yang bermutu, memenuhi karakteristik proses keperawatan yaitu sistem terbuka dan $leksibel terhadap kebutuhan pasien serta dinamis, mutu asuhan keperawatan dapat tergambar antara lain pada dokumentasi proses keperawatan (illies, 99:).
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja perawat pelaksana dalam memberikan proses asuhan keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat, lengkap dan sesuai standar. Apabila kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan dengan benar (Hidayat, 2004). endokumentasian proses asuhan keperawatan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh perawat pelaksana sebagai bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan (!ursalam, 200").
en#atatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari in$rastruktur tekhnologi in$ormasi di rumah sakit khususnya keperawatan. %n$rastruktur tersebut terdiri dari #atatan elektronik medis, yang membuat digital penyimpanan data pasien diantara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemberian perawatan kesehatan. (&i#hael ' 'urukawa, 200)
tudi literatur tentang pendokumentasian proses asuhan keperawatan, saat ini sistem pendokumentasian masih banyak dilakukan se#ara manual. Apabila terjadi kasus hukum,
tulisan tangan sangat sulit dipertanggungjawabkan. elain itu pendokumentasian asuhan keperawatan se#ara manual membutuhkan waktu yang lama dan sangat tidak e$ekti$. ebuah surei 200= oleh perguruan tinggi di Amerika menemukan bahwa satu juta jam per minggu dihabiskan oleh perawat di $ormulir1mengisi, dan hampir 90 persen mengatakan dokumen telah meningkat selama lima tahun sebelumnya. &rin Dean, 200).
erdasarkan hal tersebut dibutuhkan analisa lebih lanjut bagaimana pelaksanaan pendokumentasian proses asuhan keperawatan yang dapat dilaksanakan oleh perawat
dapat memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang pro$esional.
A. #ajian literatur
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja perawat pelaksanan dalam memberikan proses asuhan keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. +ualitas pendokumentasian keperawatan dapat dilihat dari kelengkapan dan keakuratan menuliskan proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, ren#ana tindakan dan ealuasi (!ursalam,200").
illies (99:) menyatakan bahwa perawat memiliki tanggung jawab pro$esional terhadap segala tindakannya. Dokumentasi proses asuhan keperawatan berguna untuk memperkuat pola pen#atatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan. ila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pro$esi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi proses asuhan keperawatan diperlukan, dimana dokumentasi
elain itu, dokumentasi keperawatan dapat meningkatkan kualitas keperawatan serta membantu perawat dalam memberikan perawatan se#ara optimal dan berkelanjutan dengan #ara memandu perawat untuk dapat menulis dokumentasi dengan benar (regory et al, 200=).
ebelumnya telah ada penggunaan tekhnologi in$ormasi yang disiapkan bagi mahasiswa perawat untuk menyimpan data dengan menggunakan perangkat mobile. erangkat ini digunakan untuk menilai $isik pasien, kemudian mentrans$er penilaian tersebut pada aplikasi desktop. Dibuatnya ersi .0 sistem, dapat digunakan untuk menyajikan gambar atau sketsa seorang pria telentang dalam lingkaran. emilihan menu memungkinkan pengguna untuk memilih sistem $isiologis yang relean dengan bagian1 tubuh yang dipilih. engguna ini kemudian dimaksudkan untuk menggunakan sistem alm Fyn#1&anagerF untuk mentrans$er data $isik penilaian1set ke desktop, untuk dilihat dan se#ara opsional diedit menggunakan ersi desktop !ursing %n$ormation ystem. ebuah FsaluranF #ustom1dikembangkan mengelola trans$er ini, dengan #ara $ile1 $ormat1spesi$ik !%. (>arry >e'eer, 200-).
http*//www.$ik.ui.a#.id/pkko/$iles/istem@20endokumentasian@20Askep.do#
KONSEP DOKUMENTASI KEPERAWATAN
2.1 'okumentasi (eperawatan
2.1.1 engertian 'okumentasi (eperawatan
'okumentasi keperawatan adalah pengumpulan pen"impanan dan desiminasi in!ormasi guna mempertahankan se+umlah !akta "ang penting secara terus menerus pada suatu waktu terhadap se+umlah ke+adian isach 1991. endapat lain men+elaskan ahwa dokumentasi adalah suatu catatan kegiatan "ang dapat dipergunakan untuk mengungkapakn suatu !akta "ang aktual dan dapat dipertanggung +awakan (eliat 1990. 'an menurut ,et"owat" dan (emala ita
di+elaskan ahwa dokumentasi keperawatan merupakan ukti pela"anan keperawatan pro!esional karena dengan dokumentasi semua aspek aik pengoatan dan perawatan "ang dilakukan oleh tim kesehatan tertulis dengan teratur sehingga dapat memuat gamaran kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan 7urnal (eparawatan ol. o. 5 1998
'ari pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan ahwa dokumentasi keperawatan merupakan suatu ukti pela"anan keperawatan "ang erisi kegiatan pencatatan pelaporan "ang otentik dan pen"impanan semua kegiatan "ang erkaitan dengan pengelolaan klien "ang dapat dipergunakan untuk mengungkapakan suatu !akta aktual dan dapat dipertanggung+awakan.
2.1.2 *u+uan 'okumentasi (eperawatan
&enurut 'oenges 1998 tu+uan sistem dokumentasi adalah untuk :
1. &em!asilitasi pemerian perawatan pasien "ang erkualitas.
2. &emastikan dokumentasi kema+uan "ang erkenaan dengan hasil "ang er!okus pada pasien.
3. &em!asilitasi konsitensi antar disiplin dan komunikasi tu+uan dan kema+uan pengoatan.
,edangkan menurut $arpenito 1999 tu+uan dari dokumentasi keperawatan secara administrati! adalah seagai erikut:
2. ntuk memedakan tanggung gugat perawat dari tanggung gugat tim pela"anan kesehatan lain.
3. ntuk memerikan kriteria penelaahan dan pengealuasian asuhan peraikan kualitas.
4. ntuk memerikan kriteria klasikasi pasien.
5. ntuk memerikan +ustikasi terhadap reimursemen
6. ntuk memerikan data untuk tin+auan administrati! dan legal
#. ntuk memenuhi pers"aratan hukum akreditasi dan pro!esional.
8. ntuk memerikan data penelitian dan tu+uan pendidikan.
,erta menurut ursalam 2001 tu+uan utama dari pendokumentasian adalah :
1. &engidentikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat keutuhan klien merencanakan melaksanakan tindakan keperawatan dan mengealuasi tindakan.
2. 'okumentasi untuk penelitian keuangan hukum dan etik. ;al ini +uga men"ediakan :
a. <ukti kualitas asuhan keperawatan.
. <ukti legal dokumentasi seagai pertanggung +awaan kepada klien.
c. n!ormasi terhadap perlindungan indiidu.
e. ,umer in!ormasi statistik untuk standar dan riset keperawatan.
!. engurangan ia"a in!ormasi.
g. ,umer in!ormasi untuk data "ang harus dimasukkan.
h. (omunikasi konsep resiko tindakan keperawatan.
i. n!ormasi untuk siswa / mahasiswa.
+. ersepsi hak klien.
k. 'okumentasi untuk tenaga pro!esional dan tanggung +awa etik dan mempertahankan kerahasiaan in!ormasi klien.
l. ,uatu data keuangan "ang sesuai.
m. 'ata perencanaan pela"anan kesehatan di masa "ang akan datang.
2.1.3 &an!aat dan entingn"a 'okumentasi (eperawatan
&enurut ursalam 2001 dokumentasi keperawatan mempun"ai makna "ang penting ila dilihat dari eragai aspek :
1. ;ukum.
,emua catatan in!ormasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan ernilai hukum.
encatatan data klien "ang lengkap dan akurat akan memeri kemudahan agi perawat dalam memantu masalah klien. 'an untuk mengetahui se+auhmana masalah klien dapat teratasi dan seerapa +auh masalah aru dapat diidentikasi dan dimonitor melalui catatan "ang akurat. ;al ini akan memantu meningkatkan mutu pela"anan keperawatan.
3. (omunikasi.
'okumentasi dapat di+adikan alat komunikasi antara tenaga perawat atau tenaga kesehatan lain.
4. (euangan.
,emua tindakan keperawatan "ang elum sedang dan telah dierikan dicatat dengan lengkap "ang dapat dipergunakan seagai acuan atau pertimangan dalam ia"a keperawatan agi klien.
5. endidikan.
(arena isi dari dokumentasi keperaeatan men"angkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan "ang dapat dipergunakan seagai ahan atau o"ek riset dan pengemangan pro!esi keperawatan.
'ata "ang terdapat di dalamn"a mengandung in!ormasi "ang dapat di+adikan seagai ahan atau o+ek riset dan pengemangan pro!esi keperawatan.
#. kreditasi.
&elalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat se+auh mana peran dan !ungsi perawat dalam memerikan asuhan keperawatan kepad klien.
2.1.4 'asar ;ukum endokumentasian (eperawatan
'asar hukum "ang dipakai di ndonesia seagai landasan dalam pentingn"a pemuatan dokumentasi keperawatan adalah :
1. ,( &enkes o. 436/&=(=,/,(/>/1993 tentang standar pela"anan rumah sakit.
2. ,( 'ir+en ?anmed o. ?&.00.03.2.6.#63# tahun 1992 tentang ,tandar suhan (eperawatan.
3. ndang ndang o. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 53 a"at 1 "ang mencantumkan tentang hak memperoleh perlindungan hukum agi tenaga kesehatan dan a"at 2 tentang perlindungan / melindungi hak pasien.
4. ndang ndang o. 8 tahun 1999 "ang e!ekti! dierlakukan mulai tanggal 21 pril 2000 tentang perlindungan konsumen "ang didalamn"a terdapat hak dan kewa+ian konsumen.
5. (=&=(=, o. 1239/&enkes/,(/@/2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
'okumentasi ukan han"a s"arat untuk akreditasi tetapi +uga s"arat hukum di tatanan perawatan kesehatan. 'ari !okus keperawatan dokumentasi memerikan catatan tentang proses keperawatan untuk memerikan perawatan pasien secara indiidual 'oenges 1998. endokumentasian dimulai dari pengka+ian identikasi masalah diagnosa keperawatan perencanaan implementasi rencana perawatan dan ealuasi "ang semua dicatat dalam catatan perkemangan / kema+uan. $atatan kema+uan / perkemangan adalah :
1. (omunikasi sta!
,ta! dan shi!t erikutn"a harus mengetahui apa "ang telah ter+adi dengan pasien selama shi!t seelumn"a agar dapat memuat penilaian "ang tepat mengenai penanganan pasien. 'isini peran perawat erada dalam posisi "ang unik karena seagai disamping memerikan in!ormasi kepada sesama kolega +uga pada pro!esi lain disamping kepada pasien itu sendiri tentang apakah interensi "ang telah dilakukan dapat dihentikan atau reisi atau diuat "ang aru tergantung dari in!ormasi "ang dikumpulkan.
2. =aluasi.
enin+auan kema+uan pasien dan e!ekti!an rencana pengoatan "ang periodik dilakukan oleh perawat dan atau team pengoatan. =aluasi kema+uan pasien dapat didokumentasikan pada rencana perawatan dan atau pada catatan kema+uan.
3. emantauan ;uungan
;uungan "ang diharapkan adalah huungan terapeutik antara perawat dan pasien merupAakan alat "ang digunakan oleh perawat untuk memantu pasien memangun kemampuann"a.
4. ema"aran (emali Reimbursement .
ema"aran pihak ketiga meminta dengan tegas ahwa mengapa, kapan, dimana, bagaimana, apa dan siapa dari pela"anan didokumentasikan dengan +elas agar pihak ketiga dapat meneruskan pendanaan pemia"aan agi pasien "ang sakit / dirawat. Bleh karena itu catatan kema+uan harus mencatat oserasi "ang signikan tentang apa "ang ter+adi penanganan dan pemulihan oat oatan peralatana "ang digunakan dan in!ormasi "ang erhuungan lainn"a +uga perlu dicatat.
5. 'okumentasi Cegals
'alam mas"arakat "ang melek hukum untuk menghindari ancaman kasus tuntutan malpraktik atau kelalaian sangat penting untuk didokumentasikan sehingga dapat seagai dokumentasi legal.
6. kreditasi.
endokumentasian harus di tulis secara lengkap dan akurat sehingga dapat digunakan seagai s"arat untuk lisensi atau akreditasi
#. elatihan dan engawasan.
2.1.6 'okumentasi roses (eperawatan
roses keperawatan merupakan metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan diseut +uga seagai suatu pendekatan problem solving. &emerlukan ilmuD tehnik dan ketrampilan interpersonal dan ditu+ukan untuk memenuhi keutuhan klien / keluarga. $arpenito1999 menguraikan sistem
dokumentasi keperawatan mempun"ai eerapa komponen. ,eagian esar komponen terutama mem!okuskan pada pendokumentasian seagai erikut: a. pengka+ian keperawatan . diagnosa keperawatan c. perencanaan keperawatan d. pelaksanaan keperawatan e. ealuasi keperawatan.
2.1.# ,tandar 'okumentasi
(omponen dan kriteria standar dokumentasi keperawatan "ang mengacu pada standar asuhan keperawatan 'epartemen (esehatan tahun 1994 seagai erikut :
1. ,tandar engka+ian 'ata (eperawatan.
(omponen pengka+ian keperawatan meliputi :
a. engumpulan data dengan kriteria : kelengkapan data sistematis menggunakan !ormat aktual dan alid.
. engelompokan data dengan kriteria : data iologis data psikologis sosial dan spiritual.
c. erumusan masalah dengan kriteria : kesen+angan antara status kesehatan dengan norma dan pola !ungsi keluarga.
2. 'iagnosa (eperawatan.
(riteria kriteria "ang ada dalam diagnosa keperawatan :
a. ,tatus kesehatan diandingkan dengan norma untuk menentukan kesen+angan.
. 'iagnosa keperawatan dihuungkan dengan pen"ea kesen+angan dan pemenuhan keutuhan klien.
c. 'iagnosa keperawatan diuat sesuai dengan wewenang.
d. (omponen diagnosa keperawatan terdiri dari masalah pen"ea dan tanda / ge+ala atau terdiri dari masalah dan pen"ea.
e. 'iagnosa keperawatan aktual untuk perumusan status kesehatan klien "ang sudah n"ata ter+adi.
!. 'iagnosa keperawatan potensial untuk perumusan status kesehatan klien "ang kemungkinan akan ter+adi apaila dilakukan upa"a pencegahan.
3. ,tandar erencanaan (eperawatan.
(omponen perencanaan keperawatn meliputi :
a. rioritas masalah dengan kriteria : masalah "ang mengancam kehidupan merupakan prioritas utama masalah "ang mengancam kesehatan prioritas kedua masalah "ang mempengaruhi perilaku prioritas ketiga.
. *u+uan asuhan keperawatan dengan kriteria : tu+uan dirumuskan secara singkat dan +elas disusun erdasarkan diagnosa keperawatan dapat diukur realistik menggunakan komponen "ang terdiri dari su"ek perilaku klien kondisi klien dan kriteria tu+uan.
c. encana tindakan kriteria : disusun erdasarkan tu+uan asuhan keperawatan merupakan alternati! tindakan secara tepat meliatkan klien / keluarga mempertimangkan kei+aksanaan dan peraturan "ang erlaku men+amin rasa aman dan n"aman agi klien disusun dengan mempertimangkan lingkungan sumer da"a dan !asilitas "ang ada erupa kalimat instruksi ringkas tegas dan menggunakan !ormulir "ang aku.
4. ,tandar mplementasi (eperawatan.
(riteria standar implementasi keperawatan :
a. 'ilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan.
. &engamati keadaan io psiko sosio dan spiritual klien.
c. &en+elaskan setiap tindakan keperawatan kepada klien / keluarga.
d. ,esuai dengan waktu "ang telah ditentukan.
e. &enggunakan sumer da"a "ang ada.
!. &enun+ukkan sikap "ang saar dan ramah dalam erinteraksi dengan klien dan keluarga.
g. &encuci tangan seelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan.
h. &enerapkan prinsip aseptik dan antiseptik.
i. &enerapkan etika keperawatan.
+. &enerapkan prinsip aman n"aman ekonomis priac" dan mengutamakan keselamatan klien.
k. &encatat semua tindakan "ang dilakukan.
l. &elaksanakan tindakan keperawatan erpedoman pada prosedur teknis "ang telah ditentukan.
5. ,tandar =aluasi.
a. engka+ian ulang diarahkan pada tercapain"a tu+uan atau tidak.
. rioritas dan tu+uan ditetapkan serta pendekatan keperawatan leih lan+ut dilakukan dengan tepat dan akurat.
c. *indakan keperawatan "ang aru ditetapkan dengan cepat dan tepat.
2.1.8 rinsip rinsip endokumentasian suhan (eperawatan
otter dan err" 1989 memerikan panduan seagai petun+uk cara pendokumentasian dengan enar "aitu :
1. 7angan menghapus menggunkan tipe @ atau mencoret tulisan "ang salah ketika mencatat cara "ang enar dengan menggunakan garis pada tulisan "ang salah kata "ang salah lalu dipara! kemudian tulis catatan "ang enar.
2. 7angan menulis komentar "ang ersi!at mengkritik klien maupun tenaga kesehatan lain karena isa menun+ukkan perilaku "ang tidak pro!esional atau asuhan keperawatan "ang tidak ermutu.
3. (oreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis diikuti dengan kesalahan tindakan.
4. $atat han"a !akta catatan harus akurat dan reliable pastikan apa "ang ditulis adalah !akta +angan erspekulasi atau menulis perkiraan sa+a.
5. 7angan iarkan agian kosong pada akhir catatan perawat karena orang lain dapat menamahkan in!ormasi "ang tidak enar pada agian "ang kosong tadi. ntuk itu
uat garis horoEontal sepan+ang area "ang kosong dan uuhkan tanda tangan di awahn"a.
6. ,emua catatan harus isa diaca ditulis dengan tinta dan menggunakan ahasa "ang lugas.
#. 7ika perawat menan"akan suatu instruksi catat ahwa perawat sedang mengklarikasi karena +ika perawat melakukan tindakan diluar atas kewenangann"a dapat di tuntut.
8. *ulis han"a untuk diri sendiri karena perawat ertanggung +awa dan ertanggung gugat atas in!ormasi "ang ditulisn"a.
9. ;indari penggunaan tulisan "ang ersi!at umum kurang spesik karena in!ormasi "ang spesik tentang kondisi klien atas kasus isa secara tidak senga+a terhapus +ika in!ormasi ersi!at terlalu umum oleh karena itu tulisan harus secara lengkap
singkat padat dan o"ekti!.
10. astikan urutan ke+adian dicatat dengan enar dan tanda tangani setiap selesai menulis dokumentasi. 'engan demikian dokumentasi keperawatan harus ersi!at o"ekti! komprehensi! akurat dan menggamarkan keadaan klien serta apa "ang ter+adi pada dirin"a.
2.1.9 aktor aktor "ang &empengaruhi 'okumentasi
<aik tidakn"a mutu dokumentasi proses keperawatan sangat dipengaruhi oleh unsur masukan proses pencatatan dan lingkungan dari institusi "ang ersangkutan Erul Ewar 1986 :
a. *enaga erawat ,umer 'a"a &anusia
engetahuan dan ketrampilan perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu dokumentasi "aitu ketrampilan dalam erkomunikasi ketrampilan untuk dapat memenuhi standar dokumentasi dan ketrampilan dalam mencatat proses keperawatan ursalam 2001. 'isamping itu diperlukan +uga motiasi perawat dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan karena masih an"ak perawat "ang tidak men"ukai tentang pencatatan dokumentasi keperawatan $apernito 1995.
. ormat 'okumentasi.
&enurut $apernito 1995 ahwa !ormat dokumentasi masih an"ak ragamn"a dalam pencatatan perawat merasa rumit dan an"ak memakan waktu. &aka dalam pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan diperlukan sistem dokumentasi "ang esien komprehensi! dapat mendokumentasikan leih an"ak data dalam waktu "ang leih sedikit dan sesuai standar "ang erlaku.
2. nsur roses.
elaksanaan dokumentasi proses keperawatan "ang meliputi aspek dokumentasi "aitu : pengka+ian perencanaan tindakan dan ealuasi "ang harus dilaksanakan secara terus menerus sampai tu+uan erhasil. ,edangkan kendala dalam pelaksanaan dokumentasi adalah kemapuan perawat dalam mendokumentasikan proses keperawatan. 'isini dipengaruhi oleh ean ker+a dan motiasi ker+a perawat $apernito 1995.
3. nsur lingkungan.
nsur lingkungan "ang dimaksud disini adalah kei+akan organisasi dan mana+emen institusi atau rumah sakit "ang melaksanakan dokumentasi proses keperawatan. paila ketigan"a tidak saling mendukung maka sulit diharapkan akan mendapatkan hasil dokumentasi proses keperawatan "ang aik Erul Ewar 1996.
2.1.10 (arakteristik data dalam endokumentasian
1. Cengkap.
,eluruh data "ang diperlukan untuk mengidentikasi masalah keperawatan klien dicatat dengan terperinci ursalam 2001. 'ata "ang terkumpul harus lengkap guna memantu mengatasi masalah klien "ang adeFuat.
2. kurat dan "ata.
'alam pengumpulan data ada kemungkinan ter+adi salah paham. ntuk mencegah hal terseut maka perawat harus erkir akurasi dan n"ata untuk memuktikan enar tidakn"a apa "ang telah didengar dilihat diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidakn"a alidasi terhadap semua data "ang sekiran"a meragukan.
encatatan data "ang komprehensi! iasan"a an"ak sekali data "ang harus dikumpulkan sehingga men"ita waktu perawat untuk mengidentikasi. (ondisi "ang seperti ini isa diantisipasi dengan memuat data komprehensi! tetapi singkat dan +elas. &encatat data "ang relean sesuai dengan masalah klien "ang merupakan data !okus terhadap klien sesuai dengan situasi khusus.
2.1.11 *rens dan eruahan "ang <erdampak terhadap 'okumentasi
*rens dan peruahan "ang ter+adi dalam sistem pela"anan kesehatan erpengaruh terhadap dokumentasi keperawatan dan masalah masalah kegiatan pencatatan oleh perawat dalam melaksanakan kegiatan sehari hari. &asalah "ang timul perlu diperhatikan dan dipertimangkan seelum pen"elesaian masalah "ang dapat ditemukan dalam dokumentasi. &asalah masalah dokumentasi dan peruahan "ang mempengaruhi pentingn"a pendokumentasian keperawatan seagai erikut :
1. raktik (eperawatan.
'engan ter+adin"a peruahan dalam sistem pela"anan kesehatan di ndonesia maka peran perawat dalam praktik keperawatan pro!esional +uga mengalami peruahan. eisi atau peruahan terseut meliputi penemuan kasus pen"akit "ang aru pendidikan kesehatan konseling dan interensi keperawatan dan medis terhadap respon klien aktual atau potensial. eruahan lain adalah pengoatan oleh dokter atau tim kesehatan lainn"a ker+asama dengan tim kesehatan serta metode pemerian pela"anan kesehatan. eruahan terseut erdampak terhadap kegiatan pencatatan keperawatan.
2. Cingkup raktik (eperawatan.
eruahan dalam lingkup praktik keperawatan erdampak terhadap pendokumentasian. 'engan erkemangn"a lingkup praktik keperawatan erdasarkan trens praktik keperawatan di ndonesia pers"aratan akreditasi peraturan pemerintah peruahan sistem pendidikan keperawatan meningkatn"a masalah klien "ang semakin kompleks serta meningkatn"a praktik keperawatan secara mandiri dan kolaorasi maka pers"aratan pencatatan keperawatan harus sesuai. kiatn"a data "ang masuk harus semakin lengkap dan ta+am seagai mani!estasi ukti dasar lingkup wewenang dan pertanggung +awaan. (emampuan perawat sering disamakan dengan kemampuan dalam memuat keputusan dan kegiatan lainn"a "ang dapat dilihat pada dokumentasi.
3. 'ata ,tatistik (eperawatan.
encatatan "ang lengkap dan akurat sangat erman!aat dalam memerikan asuhan keperawatan kepada klien data statistik "ang sangat erman!aat dalam penelitian atau pengemangan pele"anan serta penentuan +asa pela"anan.
4. ntensitas ela"anan (eperawatan dan (ondisi en"akit.
encatatan "ang lengkap dan akurat tentang tingkat keparahan pen"akit dan tipe atau +umlah tindakan "ang diperlukan dapat seagai dasar pertimangan pemerian asuhan keperawatan pada klien dengan kasus "ang sama dan perkiraan pemia"aan "ang diperlukan.
*ren meningkatn"a +ustikasi perawat dalam akurasi perumusan masalah dan tindakan keperawatan padapendekatan proses keperawatan terutama peruahan keadaan klien "ang cepat akan sangat erman!aat dalam pencatatan.
6. (onsumen
*rens dan peruahan penggunaan la"anan kesehatan oleh konsumen erpengaruh terhadap pendokumentasian. Gaktu rawat inap "ang pendek ia"a "ang ter+angkau dan adan"a home care agi klien "ang tidak memerlukan perawatan maksimal merupakan trens peruahan pela"anan di masa depan. eruahan terseut memerlukan suatu pemenahan tentang pencatatan "ang lengkap dan akurat khususn"a waktu klien masuk rumah sakit tingkat asuhan keperawatan dan keahlian dalam pemerian pela"anan.
#. <ia"a.
*rens dan peruahan ia"a la"anan erdampak terhadap pendokumentasian. encatatan "ang aik akan memerikan gamaran tentang pengeluaran ia"a "ang harus ditanggung oleh klien.
8. (ualitas suransi dan usit (eperawatan.
endokumentasian +uga dipengaruhi oleh prosedur kendali mutu terutama tentang audit catatan pela"anan kesehatan. 'ata tentang keadaan klien seelum masuk , pertan"aan dan wawancara dengan klien merupakan sumer utama audit data.
eruahan tentang standar pela"anan kesehatan "ang disusun oleh institusi "ang erwenang memawa pengaruh terhadap pendokumentasian. nstitusi pela"anan harus mengikuti dan men"esuaikan aturan pendokumentasian "ang erlaku.
10. $oding dan (lasikasi.
*rens tentang klasikasi tingkat ketergantungan klien erdampak terhadap pendokumentasian. ada waktu dulu klasikasi klien han"a didasarkan pada diagnosa medis pela"anan klinik atau tipe pela"anan. ,aat ini dalam keperawatan klien diklasikasikan erdasar Diagnosis Related group. ,edang in!ormasi tentang da!tar kode memerikan gamaran keutuhan klien asuhan "ang telah diterima harus ada di catatan keperawata.
11. rospekti! ,istem ema"aran.
*rens dan peruahan dalam sistem pema"aran erdampak terhadap dokumentasi. rospekti! pema"aran meru+uk pada sistem pema"aran terhadap asuhan keperawatan "ang diterima oleh semua klien khususn"a pada waktu klien masuk rumah sakit.
12. esiko *indakan.
(etergantungan terhadap dokumentasi "ang komprehensi! erarti mengurangi dan mencegah ter+adin"a !aktor resiko mana+emen atau pengelolaan. &ana+emen resiko adalah pengukuran keselamatan klien untuk melindungi klien dan pro!esi keperawatan aspek legal serta melindungi perawat dari tindakan kelalaian. &ana+emen resiko ditekankan pada keadaan klien "ang mempun"ai resiko ter+adin"a perlukaan atau kecacatan. encatatan "ang penting meliputi D catatan
tentang ke+adian perintah eral atau noneral in!omed concent dan catatan penolakan klien terhadap tindakan.
'* ,*(
Ewar 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. ustaka ,inar ;arapan 7akarta.
$arpenito C.7. 1999 Rencana asuhan & dokumentasi keperawatan. *er+emahan. =disi ke-2. =H$. 7akarta. 11 12 23 24 29 32
'epartemen (esehatan 1998. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159 ! Menkes ! per II ! 199" . 'epkes . 7akarta.
'epartemen (esehatan . 2001. Instrumen #$aluasi Penerapan %tandar suhan Keperawatan di rumah sakit . 'epkes . 7akarta.
'oenges &.=. 1998. Penerapan Proses Keperawatan & 'iagnosa Keperawatan . *er+emahan. =disi ke-2. =H$. 7akarta 135 139