BAB 2 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Histologi
2.1 Anatomi dan Histologi KonjungtivaKonjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan
dan perpermukmukaan aan antanterioerior r sklsklera era (ko(konjunjungtngtiva iva bulbulbarbaris). is). KonKonjunjungtigtivava bersambungan
bersambungan dengan dengan kulit kulit pada pada tepi tepi palpebra palpebra (suatu (suatu sambungansambungan mukokutan) dan dengan epitel
mukokutan) dan dengan epitel kornea di limbus. kornea di limbus. (Va(Vaughan, 2009)ughan, 2009)
Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inerior tarsus, konjungtiva dan melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inerior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior (pada orniks superior dan inerior) dan membungkus melipat ke posterior (pada orniks superior dan inerior) dan membungkus jaringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris.(V
jaringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris.(Vaugaughan, 2009)han, 2009)
!ambar "# !ambar "# $natomi $natomi
K
Koonnjjuunn%%ttiivvaa ((&&eerrggmmaann,, 20"') 20"')
Konju
Konjungtivngtiva a bulbbulbaris melekat aris melekat longlonggar gar ke septum ke septum orbitorbitale ale di orniksdi orniks dan melipat berkalikali. $danya lipatanlipatan ini memungkinkan bola dan melipat berkalikali. $danya lipatanlipatan ini memungkinkan bola mata
mata berbergergerak ak dan dan memmemperperbesabesar r perpermukmukaan aan konkonjunjungtigtiva va seksekretretoriorik.k. Konjungtiva bulbaris melekat longgar pada kapsul tenon dan sklera di Konjungtiva bulbaris melekat longgar pada kapsul tenon dan sklera di baahnya,
baahnya, ke%uali ke%uali di di limbus limbus (tempat (tempat kapsul kapsul tenon tenon dan dan konjungtivakonjungtiva menyatu sepanjang
menyatu sepanjang * mm) * mm) (Va(Vaughan, 2009)ughan, 2009)
+ +
truktur histologis konjungtiva berbentuk kolumnar bertingkat atau truktur histologis konjungtiva berbentuk kolumnar bertingkat atau kubo
kuboidal idal nonknonkeratinieratini-ed. -ed. &entuk kolumna&entuk kolumnar r pada umumnya pada umumnya terdapterdapat at didi tarsus, sedangkan kuboid pada konjungtiva palpebra dan bulbi. Ketebalan tarsus, sedangkan kuboid pada konjungtiva palpebra dan bulbi. Ketebalan epitel bervariasi dari 2* lapis pada tarsus dan orniks serta 9 lapis pada epitel bervariasi dari 2* lapis pada tarsus dan orniks serta 9 lapis pada konjungtiva bulbi. /pitel terdiri atas "0 sel goblet yang memproduksi konjungtiva bulbi. /pitel terdiri atas "0 sel goblet yang memproduksi musin serta kaya karbohidrat. el goblet terbanyak pada daerah ineronasal musin serta kaya karbohidrat. el goblet terbanyak pada daerah ineronasal konjungtiva bulbi dan tarsus konjungtiva. ubstansia propia yaitu jaringan konjungtiva bulbi dan tarsus konjungtiva. ubstansia propia yaitu jaringan ibrovaskuler terikat longgar di baah epitel dan membran dasar pada ibrovaskuler terikat longgar di baah epitel dan membran dasar pada konjungtiva. (&udiono, 20"*)
konjungtiva. (&udiono, 20"*)
!ambar 2# 1istologi
!ambar 2# 1istologi Konjungtiva (Kanski, 20"")Konjungtiva (Kanski, 20"")
$rt
$rterieriartarteri eri konkonjunjungtigtiva va berberasal asal dardari i artearteria ria %ili%iliaris aris antanterioerior r dandan arte
arteria ria palpalpebpebraliralis. s. KedKedua ua artearteri ri ini ini berberanaanastostomosmosis is dendengan gan bebbebas as dandan mem
membenbentuk tuk jarijaringngjarijaring ng vasvaskulkular ar konkonjunjungtigtiva va yayang ng sansangat gat banybanyak.ak. em
embulbuluh uh limlime e konkonjunjungtigtiva va terstersusuusun n di di daldalam am laplapisan isan supsuperierisial sial dandan proundus
proundus dan dan bergabung bergabung dengan dengan pembuluh pembuluh lime lime palpebra palpebra membentuk membentuk pleksus
pleksus limatikus. limatikus. Konjungtiva Konjungtiva menerima menerima persaraan persaraan dari dari per%abanganper%abangan otalmik pertama nervus V. ara ini memiliki serabut nyeri yang relati otalmik pertama nervus V. ara ini memiliki serabut nyeri yang relati sedikit. (Vaughan, 2009)
sedikit. (Vaughan, 2009)
2.2 Fisiologi Konjungtiva 2.2 Fisiologi Konjungtiva
e
el l gogoblblet et papada da epepiteitel l kokonjnjunungtgtiviva a memempmproroduduksksi i mumusin sin yayangng membentuk lapisan air mata bersama akuos dan lipid yang penting untuk membentuk lapisan air mata bersama akuos dan lipid yang penting untuk stabilitas lapisan air mata dan transparansi kornea sebagai prasyarat untuk stabilitas lapisan air mata dan transparansi kornea sebagai prasyarat untuk penglihatan
penglihatan yang yang baik baik dan dan lubrikasi lubrikasi permukaan permukaan bola bola mata. mata. KonjungtivaKonjungtiva mempunyai potensi yang sangat besar untuk melaan ineksi karena#
".
". 4a4apipisasan yan yang kng kayaya vasa vaskukuleler r 2.
2. 5e5emimilikliki i beberbrbagagai ai titipe pe sel yang berpsel yang berperaeran n dadalam reaklam reaksi si pepertartahahananann terhadap keradangan
terhadap keradangan *.
*. 5emili5emiliki banyki banyak sel imuak sel imunokomnokompeten ypeten yang menang menghasilkghasilkan imunan imunoglooglobulinbulin 6.
6. 5e5emimililiki ki akaktitivivitatas s mimikrkrovovilili i dadan n enen-i-imamatitis s ununtutuk k memenenetrtralalisisasasii organisme termasuk virus
organisme termasuk virus a
ada da kekeadadaaaan n dedeiisiesiensnsi i nunutritrisi si atatau au papada da kekeradradanangagan n riringnganan,, konjungtiva merespons dengan meningkatkan sekresi mukus, sedangkan konjungtiva merespons dengan meningkatkan sekresi mukus, sedangkan pada
pada keradangan keradangan kronis, kronis, konjungtiva konjungtiva mengalami mengalami proses proses metaplasiametaplasia skuamo
skuamos s yang ditandai dengan keratinisasi yang menyebabkyang ditandai dengan keratinisasi yang menyebabkan an jejas padajejas pada permukaan
permukaan mata mata dan dan hilangnya hilangnya sel sel goblet goblet yang yang memproduksi memproduksi mukusmukus sehingga lapisan air mata tidak stabil. Keduanya menyebabkan kerusakan sehingga lapisan air mata tidak stabil. Keduanya menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada konjungtiva dan sel goblet. ada keradangan yang parah lebih lanjut pada konjungtiva dan sel goblet. ada keradangan yang parah konju
konjungtivngtiva a menjadmenjadi i ireversireversibel ibel selanjuselanjutnya terjadi tnya terjadi jaringjaringan an parut yangparut yang menye
menyebabkan babkan pemenpemendekan dekan ornikorniks, s, simblesimblearon, aron, hambathambatan an pergpergerakanerakan bola mata, lagotalmos. (&udiono, 20"*
bola mata, lagotalmos. (&udiono, 20"*))
2.3 Pteigium 2.3 Pteigium 2.*." Deinisi 2.*." Deinisi
teteririggiuium m adadalalah ah pperertutummbubuhahan n jajariringngan an kkononjujunngtgtiviva a ddanan ibrovaskuler berbentuk segitiga yang menginvasi kornea (&udiono, 20"*). ibrovaskuler berbentuk segitiga yang menginvasi kornea (&udiono, 20"*). te
terigirigium um adaadalah lah proprolilieraserasi i jarijaringangan n ibibrovrovaskaskulaular r yanyang g menymenyeranerangg permukaan
permukaan mata, mata, dapat dapat menyebabkan menyebabkan iritasi iritasi mata, mata, gangguan gangguan penglihatanpenglihatan dan sebagainya (4i 5, 20"2).
dan sebagainya (4i 5, 20"2).
!ambar *# terigium ($minlari, 20"0) !ambar *# terigium ($minlari, 20"0)
9 9
2.*.2 /pidemiologi 2.*.2 /pidemiologi
Distribusi pterigium
Distribusi pterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak ditersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering yang merupakan karakteristik dari daerah daerah iklim panas dan kering yang merupakan karakteristik dari daerah perie7uator.
perie7uator. 8abuk 8abuk pterigium pterigium merupakan merupakan daerah daerah dengan dengan prevalensiprevalensi pterigium
pterigium yang yang tinggi, tinggi, terletak terletak pada pada daerah daerah lintang lintang *+*+00 utara dan selatan utara dan selatan e7uator (aerang, 20"*).
e7uator (aerang, 20"*).
Di daerah tropis seperti :ndonesia, dengan paparan sinar matahari Di daerah tropis seperti :ndonesia, dengan paparan sinar matahari tinggi, risiko timbulnya pterigium 66; lebih tinggi dibandingkan daerah tinggi, risiko timbulnya pterigium 66; lebih tinggi dibandingkan daerah non tropis.
non tropis. e%ara geograis memperlihate%ara geograis memperlihatkan kan angka kejadian pterigiumangka kejadian pterigium yang meningkat bila mendekati khatulistia (*+
yang meningkat bila mendekati khatulistia (*+004< dan *+4< dan *+004) (hintya,4) (hintya, Djajakusli et al, 20"0)
Djajakusli et al, 20"0)
2.*.* /tiologi 2.*.* /tiologi /ti
/tioloologi gi dan dan patpatogeogenesnesis is ptepterigrigium ium masimasih h belbelum um jeljelas. as. &er&erbagbagaiai aktor risiko
aktor risiko yang berhubuyang berhubungan dengan terjadinya pterigium yaitu# (engngan dengan terjadinya pterigium yaitu# (eng 4u, 2009)
4u, 2009) ".
". apaparan aran sinsinar maar matahtahari dari dan uan ultraltraviovioletlet..
$danya paparan ini menyebabkan kerusakan dan proses degenerati dari $danya paparan ini menyebabkan kerusakan dan proses degenerati dari jaringan
jaringan ikat ikat subepitel. subepitel. enelitian enelitian menunjukkan menunjukkan baha baha menghabiskanmenghabiskan aktu di luar akan menyebakan peningkatan risiko terjadinya pterigium. aktu di luar akan menyebakan peningkatan risiko terjadinya pterigium. inar ultraviolet & merupakan aktor lingkungan yang sangat signiikan inar ultraviolet & merupakan aktor lingkungan yang sangat signiikan dalam proses patogenesis pterigium.
dalam proses patogenesis pterigium. 2
2.. <<ssiiaa tu
tudi di menmenunjunjukkukkan an poppopulasulasi i dedeasa asa memmemilikiliki i preprevalvalensensi i yanyang g tintinggiggi sejalan dengan ber
sejalan dengan bertambahnya umur.tambahnya umur. *.
*. =e=ennis is KeKelalamminin
Kejadian pterigium pada lakilaki dan perempuan masih diperdebatkan. Kejadian pterigium pada lakilaki dan perempuan masih diperdebatkan. >erdapat laporan statistik baha perempuan lebih banyak yang terkena >erdapat laporan statistik baha perempuan lebih banyak yang terkena da
dari ri papada da lalakikilalaki ki ataatau u sesebalbalikiknynya a dadan n adada a pupula la yayang ng memelalapoporkrkanan pterigium pada lakilaki dan perempuan sama,
pterigium pada lakilaki dan perempuan sama, 6.
>i
>ingkngkat at penpendiddidikaikan n berberhubhubungungan an dendengan gan statstatus us ekoekonomnomi. i. ?en?endahdahnynyaa tingkat pendidikan menghasilkan status sosial ekonomi yang rendah dan tingkat pendidikan menghasilkan status sosial ekonomi yang rendah dan memiliki eek timbulnya pterigium.
memiliki eek timbulnya pterigium. '
'.. 55aatta a kkeerriinngg @a
@aktktor or lilingngkukungngan an beberhrhububunungagan n dedengngan an mamata ta kekerinring g sepsepererti ti sisinanar r ultrav
ultraviolet iolet dan dan poluspolusi i debu lingkungdebu lingkungan an yang berimplikayang berimplikasi si terbenterbentuknytuknyaa pterigium.
pterigium.
2.*.6 atoisiologi 2.*.6 atoisiologi
Konjungtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia luar. Kontak Konjungtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia luar. Kontak dengan
dengan ultra violet, debu, ultra violet, debu, kekeringan mengakibatkan kekeringan mengakibatkan terjadinya penebalanterjadinya penebalan dan pertumbuhan konjungtiva bulbi yang menjalar ke
dan pertumbuhan konjungtiva bulbi yang menjalar ke kornea.kornea. t
terierigigium um bibiasaasanynya a bibilalaterteralal, , kakarerena na kekedudua a mamata ta memempmpununyayaii kemungkinan yang sama untuk kontak dengan sinar ultra violet, debu, dan kemungkinan yang sama untuk kontak dengan sinar ultra violet, debu, dan kek
kekerineringangan. . ememua ua kotkotoraoran n padpada a konkonjunjungtigtiva va akaakan n ke ke bagbagian ian nasnasal,al, kemudian melalui pungtum lakrimalis dialirkan ke meatus nasi inerior. kemudian melalui pungtum lakrimalis dialirkan ke meatus nasi inerior.
Daerah nasal konjungtiva juga relati mendapat sinar ultra violet yag Daerah nasal konjungtiva juga relati mendapat sinar ultra violet yag lebih banyak dibandingkan dengan bagian konjungtiva yang lain, karena lebih banyak dibandingkan dengan bagian konjungtiva yang lain, karena disamping kontak langsung, bagian nasal konjungtiva juga mendapat sinar disamping kontak langsung, bagian nasal konjungtiva juga mendapat sinar ultra violet se%ara tidak langsung akibat pantulan dari hidung, karena itu ultra violet se%ara tidak langsung akibat pantulan dari hidung, karena itu bagian
bagian nasal nasal konjungtiva lekonjungtiva lebih bih sering sering didapatkan didapatkan pterigium pterigium dibandingkandibandingkan dengan bagian temporal (
dengan bagian temporal ( edoman Diagnosis dan >eedoman Diagnosis dan >erapi, 200).rapi, 200).
2.*.' 5aniestasi Klinis 2.*.' 5aniestasi Klinis
!ejala klinis yang mun%ul yaitu
!ejala klinis yang mun%ul yaitu # (Kanski, 20"")# (Kanski, 20"") ".
". &i&ila la lelesi si sasangngat at keke%i%il l mamaka ka titidadak k adada a gegejajala la klklininis is yayang ng mumun%n%ulul (asimptomatis).
(asimptomatis). 2.
2. aasiesien n yayang ng memengnggugunanakakan n kokontntak ak lelensnsa a memenununjunjukkkkan an gegejaljala a iriiritatasisi pada stadium aal karena dapat mengangkat tepian lensa kontak.
pada stadium aal karena dapat mengangkat tepian lensa kontak. *.
*. $d$danyanya a ptptererigigiuium m dadapapat t memengnggagangnggu gu pepengnglilihahatatan n kakarerena na ptpterierigigiumum da
dapapat t memenunututupi pi a;a;is is vivisusual al atatau au dadapapat t memengngininduduksksi i teterjrjadadininyyaa astigmatisme.
astigmatisme.
"" ""
6.
6. teterigrigium meium menyenyebabbabkan makan masalasalah kosmh kosmetiketik '.
'. 4es4esi i yayang luas dapat berkng luas dapat berkaitaaitan n dendengan subgan subkonkonjunjungtigtiva ibrova ibrosis yangsis yang meluas ke orniks dapat menyebabkan restriksi okular.
meluas ke orniks dapat menyebabkan restriksi okular.
&iasanya penderita mengeluh mata merah dan timbulnya bentukan &iasanya penderita mengeluh mata merah dan timbulnya bentukan seperti daging yang menjalar ke
seperti daging yang menjalar ke kornkornea. terigium ada ea. terigium ada dua ma%am, yaitudua ma%am, yaitu yang tebal dan mengandung banyak pembuluh darah atau yang tipis dan yang tebal dan mengandung banyak pembuluh darah atau yang tipis dan tidak mengandung pembuluh darah. Di bagian depan dari apek pterigium tidak mengandung pembuluh darah. Di bagian depan dari apek pterigium terdapat iniltrat ke%ilke%il yang disebut 8
terdapat iniltrat ke%ilke%il yang disebut 8islet of Fuchislet of Fuch. terigium yang. terigium yang mengalami iritasi dapat menjadi merah dan menebal yang kadangkadang mengalami iritasi dapat menjadi merah dan menebal yang kadangkadang dikeluhkan kemeng oleh penderita
dikeluhkan kemeng oleh penderita (edoman Diagnosis dan >erapi, 200).(edoman Diagnosis dan >erapi, 200). >anda klinis yang mun%ul yaitu # (Kanski,20""A edoman Diagnosis >anda klinis yang mun%ul yaitu # (Kanski,20""A edoman Diagnosis dan >erapi, 200A $minlari, 20"0)
dan >erapi, 200A $minlari, 20"0) ".
". tterierigigium terdum terdiriri i dadari ri titiga ga babagigianan, , yayaitu # itu # ("(")8)8%ap%ap -o-ona na dadatatar r babagigianan dep
depan an padpada a korkornea nea yayang ng terterdirdiri i dardari i ibibrobroblas las yanyang g menmenginginvasvasi i dandan me
merurusak sak memembmbran ran &o&ommanan. . (2(2) ) KeKepapala la adadalaalah h ararea ea vavaskskulular ar didi belakang
belakang 8%ap 8%ap dan dan melekat melekat erat erat di di kornea. kornea. (*) (*) &adan &adan adalah adalah bagianbagian yang dapat bergerak di daerah konjungtiva bulbi yang mudah untuk yang dapat bergerak di daerah konjungtiva bulbi yang mudah untuk diseksi dari jaringan di baahnya.
diseksi dari jaringan di baahnya. 2.
2. aada da pempemerieriksksaaaan n hihistostopatpatolologogi i dididadapatpatkakan n kokonjnjunungtgtiviva a memengngalaalamimi degenerasi hyalin dan elastis, sedangkan di kornea terjadi degenerasi degenerasi hyalin dan elastis, sedangkan di kornea terjadi degenerasi hyalin dan elastis pada membran &oman
hyalin dan elastis pada membran &oman *.
*. Stocker’s lineStocker’s line yaitu deposiyaitu deposisi besi si besi di lapisan basal epitel di lapisan basal epitel kornekornea a anterianterior,or, menunjukkan pterigium kronis
menunjukkan pterigium kronis 2.*. !rade terigium
2.*. !rade terigium
terigium dideinisikan sebagai pertumbuhan jaringan ibrovaskular terigium dideinisikan sebagai pertumbuhan jaringan ibrovaskular yang berbentuk triangular pada konjungtiva yang dapat melampaui hingga yang berbentuk triangular pada konjungtiva yang dapat melampaui hingga ke kornea. Ke
ke kornea. Keparahaparahan pterigiun pterigium terlihat darm terlihat dari grade pterigi grade pterigium ium dibadibaahah si
sinanar r lalampmpu u ststanandadar r yayang ng tetergrganantutung ng dadari ri lolokakasi si apapekeks s ptptererigigiuiumm melampaui kornea sebagai berikut# ( Bhong, et al, 20"2)
melampaui kornea sebagai berikut# ( Bhong, et al, 20"2) !r
!radade e 00 # # titiddak ak adada a ptptererigigiuiumm !r
!r
!radade 2e 2 # ap# apekeks pts pterierigigium aum antntarara lima limbubus das dan pun pupipil mal margrginin !r
!radade *e * # ap# apekeks pts ptererigigiuium dm di pui pupipil ml marargiginn !r
!radade 6e 6 # ap# apekeks pts ptererigigiuium mm meleleeatati pi pupupilil
!ambar 6# !rade terigium ( Coutts, 20"2) !ambar 6# !rade terigium ( Coutts, 20"2) 2.*.+ Diagnosis
2.*.+ Diagnosis Diagn
Diagnosis osis pterigpterigium ium dapat ditegakkan dari dapat ditegakkan dari anamnanamnesis, esis, pemeripemeriksaanksaan isik, dan pemeriksaan penunjang.
isik, dan pemeriksaan penunjang. aa.. $$nnaammnneessiiss
5elalui anamnesis akan didapatkan keluhankeluhan pasien seperti 5elalui anamnesis akan didapatkan keluhankeluhan pasien seperti ad
adananyya a gagannjajalalan n papada da mmatata a sesepepertrti i dadagiging ng tutumbmbuh uh yyanang g sesemumulala asimtomatik namun kadang didapatkan gejala
asimtomatik namun kadang didapatkan gejala dry eyedry eye (mata merah, panas, (mata merah, panas, gatal, dan epiora) akibat
gatal, dan epiora) akibat irregular wetting irregular wetting dari permukaadari permukaan n mata. eiringmata. eiring berkembangnya
berkembangnya ukuran ukuran pasien pasien mengeluh mengeluh se%ara se%ara kosmetik kosmetik dirasakandirasakan mengganggu dan juga menimbulkan gangguan visual seperti astigmatisme mengganggu dan juga menimbulkan gangguan visual seperti astigmatisme atau langsung menghalangi visual a;is.
atau langsung menghalangi visual a;is. e
elailain n ititu u peperlrlu u jujuga ga diditantanyayakakan n adadanyanya a ririayayat at mamata ta memerahrah berulang,
berulang, riayat riayat banyak banyak bekerja bekerja di di luar luar ruangan ruangan pada pada daerah daerah dengandengan paparan
paparan sinar sinar ultraviolet ultraviolet yang yang tinggi, tinggi, serta serta dapat dapat pula pula ditanyakan ditanyakan riayatriayat trau
trauma ma sebsebeluelumnymnya. a. apaparaaran n sinsinar ar ultultraviravioleolet, t, teruterutamtama a radradiasi iasi <V<V&& menye
menyebabkan mutasi babkan mutasi p'* tumor p'* tumor suppresuppressor ssor gene gene yang mengakibyang mengakibatkanatkan prolierasi
prolierasi abnormal abnormal dari dari epitel epitel limbus limbus (pearls) (pearls) ($minlari, ($minlari, 20"0). aparan20"0). aparan de
dengngan an alealergrgenen, , limlimbabah h kikimimia, a, dadan n iriritaitan n (d(debebu, u, popolulusisi) ) jujuga ga dadapatpat meningkatkan risiko terjadinya pterigium
meningkatkan risiko terjadinya pterigium (=harmaala, 20"").(=harmaala, 20"").
"* "*
b.
b. emeriksaan @isik emeriksaan @isik ad
ada a insinspekpeksi si ptepterigirigium um terlterlihaihat t sebsebagaagai i jarijaringangan n ibibrovrovaskaskulaular r pada
pada permukaan permukaan konjungtiva konjungtiva dan dan kornea. kornea. terigium terigium paling paling seringsering ditemu
ditemukan pada kan pada konjukonjungtivngtiva a nasal dan nasal dan berekstberekstensi ke ensi ke kornekornea a nasal, tetapinasal, tetapi dapat pula ditemukan pterigium pada daerah temporal.
dapat pula ditemukan pterigium pada daerah temporal.
terigium dapat memberikan 2 gambaran, antara lain# terigium dapat memberikan 2 gambaran, antara lain#
•
• ttererigigiuium m dedengngan an prprololieierarasi si mimininimamal, l, beberbrbententuk uk dadatartar, , dadann
pertumbuhannya
pertumbuhannya lambat. lambat. !ambaran !ambaran ini ini mempunyai mempunyai insideninsiden berulang yang rendah.
berulang yang rendah.
•
• ttererigigiuium m dedengngan an peperturtumbmbuhuhan an yayang ng %ep%epat at dadan n memempmpunyunyaiai
kom
komponponen en ibibrovrovaskaskular ular yayang ng menmeninginggi gi (teb(tebal)al). . !am!ambarbaran an iniini mempunyai insiden b
mempunyai insiden berulang yang tinggi. erulang yang tinggi. (@isher, 20(@isher, 20"')"')
%.
%. eememerikriksasaan an eenununjnjanangg
•
• emeriksaan litlampemeriksaan litlamp
emeriksaan isik pada pasien pterigium akan didapatkan emeriksaan isik pada pasien pterigium akan didapatkan adanya suatu lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh dari kelopak adanya suatu lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh dari kelopak baik
baik bagian bagian nasal nasal maupun maupun temporal temporal yang yang menjalar menjalar ke ke kornea,kornea, umumnya berarna putih, namun apabila terkena suatu iritasi
umumnya berarna putih, namun apabila terkena suatu iritasi makamaka bagian pterigium ini akan berarna merah.
bagian pterigium ini akan berarna merah. te
terigirigium um dibdibagi agi menmenjadjadi i * * bagbagian ian yaiyaitu# tu# tudtudung ung kepkepalaala (%ap), kepala, dan badanekor. &agian tudung kepala (%ap) adalah (%ap), kepala, dan badanekor. &agian tudung kepala (%ap) adalah bagian
bagian datar datar pada pada kornea kornea yang yang mengandung mengandung ibroblas ibroblas dandan menembus membran &oman. &agian kepala adalah bagian yang menembus membran &oman. &agian kepala adalah bagian yang mempunyai pembuluh darah dan bersinggungan dengan kornea. mempunyai pembuluh darah dan bersinggungan dengan kornea. ed
edangangkan kan bagbagian ian badbadananekoekor r adaadalah lah bagbagian ian yanyang g mobmobile ile padpadaa ko
konjnjunun%t%tiviva a bubulblbar ar yayang ng dadapapat t dedengngan an mumudadah h didididisekseksi si dadariri jaringan dibaahnya ($minlari, 20"0).
jaringan dibaahnya ($minlari, 20"0).
•
• ememerikeriksaan saan tambtambahaahan n yanyang g dapdapat at dildilakuakukan kan padpada a ptepterigrigiumium
adalah topograi kornea untuk menilai seberapa besar komplikasi adalah topograi kornea untuk menilai seberapa besar komplikasi berupa astigmatisme ireguler yang disebabkan oleh pterigium. berupa astigmatisme ireguler yang disebabkan oleh pterigium.
e%ara
e%ara histohistologi, logi, didapdidapatkan atkan konjkonju%tiva u%tiva mengamengalami lami degendegenerasi erasi hyalihyalinn dan
dan elaelastisstis, , sedsedangangkan kan di di korkornea nea terjterjadi adi degdegeneenerasi rasi hyhyalin alin dandan elastis pada
elastis pada membran &oman (edoman Diagnosis >erapi, 200).membran &oman (edoman Diagnosis >erapi, 200).
2.*.3 Diagnosis &anding 2.*.3 Diagnosis &anding
a.
a. iningueguekulkulum# penebum# penebalan terbaalan terbatas pada tas pada konkonjunjun%ti%tiva va bulbulbi, berbebi, berbentuntuk k nodnodulul yang berarna kekuningan.
yang berarna kekuningan.
!
!aammbbaar r # # iinngguuee%%uullaa tteerriiggiiuumm
b.
b. seudopterigium# seudopterigium# suatu suatu reaksi reaksi dari dari konjungtiva konjungtiva oleh oleh karena karena ulkus ulkus kornea.kornea. ada penge%ekan dengan sonde, sonde dapat masuk di antara konjungtiva ada penge%ekan dengan sonde, sonde dapat masuk di antara konjungtiva dan kornea.
dan kornea.
"' "'
>a
>abel "# erbel "# erbedaan terigium dan bedaan terigium dan seudopterigiumseudopterigium
2.*.9 enatalaksanaan 2.*.9 enatalaksanaan
terigium ringan tidak perlu diobati. terigium yang mengalami iritasi terigium ringan tidak perlu diobati. terigium yang mengalami iritasi dapat diberikan anti inlamasi tetes mata (golongan steroid, non steroid seperti dapat diberikan anti inlamasi tetes mata (golongan steroid, non steroid seperti indomethasin 0," dan sodium di%loena% 0,") dan vasokonstriktor tetes indomethasin 0," dan sodium di%loena% 0,") dan vasokonstriktor tetes mata. &oman (edoman
mata. &oman (edoman Diagnosis >eDiagnosis >erapi, 200).rapi, 200).
2.*."0 Komplikasi 2.*."0 Komplikasi
Komplikasi dari pterigium antara lain# Komplikasi dari pterigium antara lain#
".enyimpangan danatau pengurangan pusat penglihatan ".enyimpangan danatau pengurangan pusat penglihatan 2.Kemerahan
2.Kemerahan *.:ritasi
*.:ritasi
6.&ekas luka yang kronis pada konjungtiva dan kornea 6.&ekas luka yang kronis pada konjungtiva dan kornea 2.*."" rognosis
2.*."" rognosis terig
terigium ium merupmerupakan akan suatu suatu neopneoplasma lasma konjukonjungtivngtiva a benigbenigna, na, umumumumnyanya prognosisnya
prognosisnya baik baik se%ara se%ara kosmetik kosmetik maupun maupun penglihatan, penglihatan, namun namun hal hal itu itu jugajuga tergantung dari
tergantung dari ada tidaknya ada tidaknya ineksi pada daerah ineksi pada daerah pembedahan. rosedur pembedahan. rosedur operasioperasi biasanya
biasanya well tolerated well tolerated pada pasien dan kebanyakan pasien dapat beraktivitas pada pasien dan kebanyakan pasien dapat beraktivitas seperti biasa pada 63 jam setelah operasi. <ntuk men%egah kekambuhan pterigium seperti biasa pada 63 jam setelah operasi. <ntuk men%egah kekambuhan pterigium (se
(sekikitar tar '0'03300) ) sebsebaikaiknynya a didilalakukukakan n pepenynyininaraaran n dedengngan an ttrorontntiuium m yayangng mengeluarkan sinar beta, dan apabila residi maka dapat dilakukan pembedahan mengeluarkan sinar beta, dan apabila residi maka dapat dilakukan pembedahan
ulang
ulang. . ertumertumbuhabuhan n ulang pterigium adalah ulang pterigium adalah gangggangguan uan atau atau permupermukaan okuler kaan okuler yang biasanya mengikuti operasi pterigium. ertumbuhan ulang ditandai dengan yang biasanya mengikuti operasi pterigium. ertumbuhan ulang ditandai dengan adanya jaringan granulasi dan neovaskularisasi pada daerah bekas bedah, serta adanya jaringan granulasi dan neovaskularisasi pada daerah bekas bedah, serta dijumpainya jaringan menyerupai konjungtiva yang bertumbuh ke arah kornea. dijumpainya jaringan menyerupai konjungtiva yang bertumbuh ke arah kornea. >anda ini merupakan tanda khas yang menunjukkan adanya suatu tumbuh ulang >anda ini merupakan tanda khas yang menunjukkan adanya suatu tumbuh ulang pterigium
pterigium dan dan dapat dapat terjadi terjadi setelah setelah dua dua minggu hingga minggu hingga empat empat bulan bulan pas%a pas%a bedahbedah de
dengngan an gagambmbaraaran n papatotolologi gi iibrbroboblalas s dadan n ibibrorovavaskskululer er yayang ng memeniningngkakat.t. ertumbuhan ulang hampir "00 terjadi antara empat bulan hingga satu tahun ertumbuhan ulang hampir "00 terjadi antara empat bulan hingga satu tahun pas%a
pas%a bedah bedah (aerang, (aerang, 20"*). 20"*). ada ada beberapa beberapa kasus kasus pterigium pterigium dapat dapat berkembangberkembang menjadi degenerasi ke arah keganasan jaringan epitel (@isher, 20"').
menjadi degenerasi ke arah keganasan jaringan epitel (@isher, 20"'). 2.*."2 /dukasi
2.*."2 /dukasi
&ila tidak menimbulkan keluhan atau gangguan penglihatan tidak harus &ila tidak menimbulkan keluhan atau gangguan penglihatan tidak harus dilakukan operasi, karena bersiat rekuren (edoman Diagnosis >erapi, 200). dilakukan operasi, karena bersiat rekuren (edoman Diagnosis >erapi, 200). Eperasi dilakukan bila pasien berusia diatas 60 tahun karena angka kekambuhan Eperasi dilakukan bila pasien berusia diatas 60 tahun karena angka kekambuhan pada
pada pasien pasien berusia berusia dibaah dibaah 60 60 tahun tahun lebih lebih tinggi. tinggi. Famun Famun jika jika sudah sudah dilakukandilakukan operasi, pasien sebaiknya menghindari paparan sinar ultraviolet untuk men%egah operasi, pasien sebaiknya menghindari paparan sinar ultraviolet untuk men%egah rekurensi. enggunaan topi atau penutup kepala lainnya, dan ka%amata anti radiasi rekurensi. enggunaan topi atau penutup kepala lainnya, dan ka%amata anti radiasi ultraviolet juga dianjurkan terutama pada pasien yang hidup di daerah tropis atau ultraviolet juga dianjurkan terutama pada pasien yang hidup di daerah tropis atau subtropis yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan dengan risiko paparan subtropis yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan dengan risiko paparan sinar ultraviolet yang tinggi
sinar ultraviolet yang tinggi (@isher, 20"').(@isher, 20"').
BAB III BAB III
"+ "+
P!"BAHASAN P!"BAHASAN
ada pasien ini dari anamnesis didapatkan data berupa anita usia ada pasien ini dari anamnesis didapatkan data berupa anita usia 62 tahun dengan keluhan kedua mata merah. kedua mata merah sejak " 62 tahun dengan keluhan kedua mata merah. kedua mata merah sejak " tahun terakhir. Kedua mata terasa ada yang mengganjal, gatal, agak berair tahun terakhir. Kedua mata terasa ada yang mengganjal, gatal, agak berair dan
dan silasilau u bila bila terterkenkena a sinsinar ar matamataharhari. i. >>ererkadkadang ang pasipasien en mermerasa asa kedkeduaua mat
matanyanya a sepseperterti i ada ada kotkotoraoran. n. KelKeluhauhan n nynyeri, eri, pupusinsing, g, dan dan matmata a kabkabur ur di
disasangngkakal. l. eebebelulumnmnyya a titidadak k adada a luluka ka papada da kekedudua a mamatata. . ?i?iaayyatat me
mengnggugunaknakan an kaka%am%amata ata baba%a %a " " tahtahun un terterakakhihir. r. aatu tu tahtahun un yayang ng lallaluu menjalani operasi pengambilan selaput pada mata kiri namun bulan ini menjalani operasi pengambilan selaput pada mata kiri namun bulan ini kel
keluhauhan n matmata a mermerah ah dan dan teraterasa sa menmenggagganjanjal l laglagi. i. ?ut?utin in menmengguggunaknakanan %endolyteers *; sehari. >idak riayat keluarga yang menderita sakit mata. %endolyteers *; sehari. >idak riayat keluarga yang menderita sakit mata. asien adalah seorang penjual keliling yang sering terpapar debu dan sinar asien adalah seorang penjual keliling yang sering terpapar debu dan sinar matahari.
matahari. a
ada da pepememerikriksaasaan n lolokakalis lis dididadapatpatkakan n papada da kokonjnjunungtgtiviva a EDED pterigium grade ::, E pterigium residi.
pterigium grade ::, E pterigium residi.
<ntuk ren%ana terapi pada pasien ini adalah Cendo %onal tetes mata <ntuk ren%ana terapi pada pasien ini adalah Cendo %onal tetes mata 6;"
6;" tettetes es ED ED dan dan pro pro opeoperasi. rasi. Dan Dan diediedukdukasi asi untuntuk uk menmengguggunaknakanan ka%amata hitam atau topi bila keluar rumah untuk melindungi mata dari ka%amata hitam atau topi bila keluar rumah untuk melindungi mata dari paparan debu dan sinar matahari. Disarankan untuk kontro
#AFTA$ PUSTAKA #AFTA$ PUSTAKA
$minlari, $rdalan,. ingh, ?avi,. 4iang, David. 20"0.
$minlari, $rdalan,. ingh, ?avi,. 4iang, David. 20"0. Management of Pterygium Management of Pterygium.. Ep
Ephthtalmalmi% i% eeararls. ls. CoCornrneaea. . eenn nn ttatate e 1e1ershrshey ey CoCollllegege e o o 5e5edidi%in%inee 1ershey.
1ershey. &u
&udidionono, o, jjamamsu su et et alal. . 2020"*"*.. Buku Buku Ajar Ajar Ilmu Ilmu Kesehatan Kesehatan MataMata. . ururabaabaya#ya# $irlangga <niversity ress ($<)
$irlangga <niversity ress ($<) Cou
Coutts, tts, opophie hie =oan=oanna.na., , $n$ndredre CooCoombmbes. es. 20"20"2.2. Pterygium: Pterygium: Prealence Prealence and and Seerit
Seerity y in an Ama!oniain an Ama!onian "#thalmic Settingn "#thalmic Setting$$ &ra-il. ?ev &ras Etalmol.&ra-il. ?ev &ras Etalmol. 20"2A +" ()# *+2
20"2A +" ()# *+2 @isher, =erome.
@isher, =erome. Pterygium Pterygium. GonlineH. 20"'.. GonlineH. 20"'.
http#emedi%ine.meds%ape.%omarti%le""92'2+overvie
http#emedi%ine.meds%ape.%omarti%le""92'2+overvie.. =harmaala, 5ayur. 20"0
=harmaala, 5ayur. 20"0% &ournal of the Bom'ay "#thalmologists Association% &ournal of the Bom'ay "#thalmologists Association .. Vol "" Fo 6.
Vol "" Fo 6. KanskiIs
KanskiIs (linical "#thalmology A Systematic A##roach(linical "#thalmology A Systematic A##roach. eventh edition. 20"".. eventh edition. 20"". /lsevier
/lsevier
4i 5, Bhu 5, Ju J, et al.
4i 5, Bhu 5, Ju J, et al. (om#arison of conjunctial autograft trans#lantation(om#arison of conjunctial autograft trans#lantation and
and amniamniotic otic mem'mem'rane rane trans#trans#lantalantation tion for for #teryg#terygium: ium: a a meta)ameta)analysinalysis%s% !raees $r%h Clin /;p Ephthalmol
!raees $r%h Clin /;p Ephthalmol 20"2A2'0#*+'3"20"2A2'0#*+'3"..
edoman Diagnosis dan >erapi &ag5@ :lmu enyakit 5ata. /disi :::. 200. edoman Diagnosis dan >erapi &ag5@ :lmu enyakit 5ata. /disi :::. 200.
?umah akit <mum Dokter oetomo urabaya ?umah akit <mum Dokter oetomo urabaya ?iord
?iordian/vian/va, a, aul., Lhit%haul., Lhit%her, =ohn er, =ohn . 2009.. 2009. *aughan + As'ury: "ftalmologi*aughan + As'ury: "ftalmologi ,mum%
,mum% /disi ke "+. =akarta# /!C /disi ke "+. =akarta# /!C aerang, =oseien aartje. 20"*.
aerang, =oseien aartje. 20"*. *ascular -ndothelial .rowth Factor: Air Mata*ascular -ndothelial .rowth Factor: Air Mata se'agai
se'agai Faktor Faktor /isiko /isiko 0u0um'uh m'uh ,lang ,lang PterygiumPterygium. . DeDepapartertememen n 5a5atata,, @a
@akukultltas as KeKedodoktkteraeran n <n<niviverersitsitas as aamrmratatululanangigi. . = = :n:ndodon n 5e5ed d $$ssosso%,%, Volum#*, Fo#* 5aret 20"*
Volum#*, Fo#* 5aret 20"*
hintya, Djajakusli., yaal, ?ukiah., irajuddin, =unaedi., Foor, yamsu. 20"0. hintya, Djajakusli., yaal, ?ukiah., irajuddin, =unaedi., Foor, yamsu. 20"0. 0he #rofile of 0ear Mucin 1ayer and Im#ression (ytology in Pterygium 0he #rofile of 0ear Mucin 1ayer and Im#ression (ytology in Pterygium Patients%
Patients% =urnal =urnal Etalmologi :ndonesia VoEtalmologi :ndonesia Vol +, Fo.6 l +, Fo.6 Desember 20"0.Desember 20"0.
Bhong, 1ua., Cha, Mueping., Lei, >ao., 4in, Mian%hai., 4i, =un, Cai.,Fi. 20"2. Bhong, 1ua., Cha, Mueping., Lei, >ao., 4in, Mian%hai., 4i, =un, Cai.,Fi. 20"2.
Prealence
Prealence and and /isk /isk Factors Factors of of Pterygium Pterygium in in /ural /ural adult adult (hinese(hinese
"9 "9
Po#ulations of the Bay 2ationality in
Po#ulations of the Bay 2ationality in 3ali: 0he 4u3ali: 0he 4unnan Minority -ye Study%nnan Minority -ye Study% Clini%al and