• Tidak ada hasil yang ditemukan

Verbatim Konseling Individual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Verbatim Konseling Individual"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL

RET

RET (Rational-Em(Rational-Emotive Therapy)otive Therapy)

Subhan

Subhan adalah seorang siswa SMA adalah seorang siswa SMA kelas X. Dia awalnya kelas X. Dia awalnya berasal dari keluarga yangberasal dari keluarga yang mampu dan berkecukupan. Dan suatu ketika Orang Tuanya mengalami musibah kecelakaan mampu dan berkecukupan. Dan suatu ketika Orang Tuanya mengalami musibah kecelakaan yang menyebabkan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia yang yang menyebabkan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia yang  berpengaruh

 berpengaruh pada pada usahanya usahanya yang yang mengalami mengalami kebangkrutan. kebangkrutan. Hal Hal ini ini mengharuskan mengharuskan SubhanSubhan untuk menggantikan tugas ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karena disini Subhan untuk menggantikan tugas ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karena disini Subhan adalah anak laki-laki tunggal dalam keluarganya.

adalah anak laki-laki tunggal dalam keluarganya.

Dan untuk mencukupi kebutuhan dia dan ibunya yang masih dirawat pasca Dan untuk mencukupi kebutuhan dia dan ibunya yang masih dirawat pasca kecelakaan tersebut Subhan harus bekerja sepulang dari sekolah. Hal ini pun menjadi beban kecelakaan tersebut Subhan harus bekerja sepulang dari sekolah. Hal ini pun menjadi beban tersendiri yang harus ditanggung oleh Subhan sebagai anak yang masih duduk di kelas X tersendiri yang harus ditanggung oleh Subhan sebagai anak yang masih duduk di kelas X SMA.

SMA.

Berikut proses konseling yang dilakukan : Berikut proses konseling yang dilakukan : PERTEMUAN PERTAMA

PERTEMUAN PERTAMA Pelaku

Pelaku PernyataanPernyataan KeteranganKeterangan Klien

Klien “Selamat pagi Pak....!”“Selamat pagi Pak....!” Konselor 

Konselor  “Oh iya...selamat pagi, mari masuk”“Oh iya...selamat pagi, mari masuk” Good Rapport Good Rapport  Konselor 

Konselor  “ Maaf, ini dengan siapa ya..”“ Maaf, ini dengan siapa ya..” Good Rapport Good Rapport  Klien

Klien “ Saya Subhan Pak, yang kemarin“ Saya Subhan Pak, yang kemarin menghubung

menghubungi Bapak minti Bapak minta untuk diadakana untuk diadakan konseling hari ini”

konseling hari ini” Konselor 

Konselor  “.O iya“.O iya-iya, bagaimana kabarnya Mas-iya, bagaimana kabarnya Mas Subhan”

Subhan”

Good Rapport  Good Rapport  Klien

Klien “Alhamdulillah, baik pak.”“Alhamdulillah, baik pak.” Konselor 

Konselor  “bagaimana pelajarannya“bagaimana pelajarannya  barusan?menyenangkan?  barusan?menyenangkan?

Good Rapport  Good Rapport  Klien

Klien “ya lumayan pak”“ya lumayan pak” Konselor 

Konselor  “Bagus kalau begitu. Semoga ke depannya“Bagus kalau begitu. Semoga ke depannya Mas Subhan bisa mengikuti pelajaran di Mas Subhan bisa mengikuti pelajaran di kelas dengan lebih baik ya.”

kelas dengan lebih baik ya.”

 Reinforcement   Reinforcement 

Klien

Klien “Ya, Pak. Terima kasih”“Ya, Pak. Terima kasih” Konselor 

Konselor  “Baiklah kalau begitu, seperti kesepakatan“Baiklah kalau begitu, seperti kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan melakukan kita kemarin, hari ini kita akan melakukan konseling. Waktu kita nanti 45 menit, dan konseling. Waktu kita nanti 45 menit, dan mari kita guanakan waktu tersebut sebaik  mari kita guanakan waktu tersebut sebaik  mungkin. Nanti silahkan Mas Subhan mungkin. Nanti silahkan Mas Subhan  bercerita tentang masalah Mas Subhan  bercerita tentang masalah Mas Subhan secara terbuka dan jujur dan tidak usah secara terbuka dan jujur dan tidak usah menutupi sehingga nanti dapat

menutupi sehingga nanti dapat

memudahkan saya dalam membantu Mas memudahkan saya dalam membantu Mas

 Role Limit   Role Limit 

(2)

Subhan dalam mencari solusi yang terbaik. Dan Mas Subhan tidak usah khawatir, kalau saya akan bercerita kepada orang lain terkait konseling ini. Karena disini saya diikat oleh kode etik jadi saya tidak  mungkin menbicarakan masalah ini

kepada orang lain kecuali atas persetujuan dari Mas Subhan sendiri ”

“ baiklah sekarang coba Mas Subhan  bercerita tentang masalah yang saat ini

dihadapi oleh Mas Subhan”

 Lead 

Klien “begini pak, saya dulunya memang berasal dari keluarga yang mampu dan

 berkecukupan. Tapi setelah Orang Tua saya mengalami musibah kecelakaan yang mengakibatkan ayah saya meninggal dunia kehidupan saya menjadi 180

 berubah Pak”

 Aktivity

Konselor  “Iya Mas Subhan, bisa diceritakan lebih terbuka lagi dengan masalah yang Mas Subhan hadapi sekarang?”

 Exploring 

Klien “Karena setelah kejadiaan itu

mengharuskan saya menggantikan tugas ayah saya menjadi tulang punggung keluarga Pak. Jadi mau tidak mau setiap  pulang sekolah mengharuskan saya  bekerja keras untuk mencukupi

kelangsungan hidup saya dan ibu saya yang sekarang masih dirawat pasca kecelakaan Pak”.

Konselor  “ jadi Mas Subhan sekarang merasa

terbebani jika harus bekerja setelah pulang sekolah begitu? .”

Clarification

Klien “iya pak, apa lagi sekarang sepulang sekolah kan saya pribadi sebenarnya juga sudah capek ”

 Aktivity

Konselor  “Iya..ya.. Bapak mengerti perasaan Mas Subhan, terus emangnya apakah tidak ada saudara dekat dari keluarga Mas Subhan yang bisa membantu perekonomian keluarga Mas Subhan saat ini?”

 Emphaty

Klien “Sebenarnya ada Pak, walaupun masih satu kota tapi jarak rumah saya dan

(3)

keluarga saya tersebut cukup jauh juga” Konselor  “Iya, dan apakah Mas Subhan pernah

mencoba datang untuk meminta bantuan?”

 Exploring  Klien “Pernah sih Pak sekali, dan mungkin

kerena saya kesananya juga sendirian jadi tidak begitu diperhatikan. Dan sebenarnya ibu saya juga sungkan jika harus

 berhutang walaupun dengan keluarga sendiri”

Konselor  “Mengapa ibu Mas Subhan bisa merasa demikian?”

 Assesment  Klien “Iya Pak, mungkin ibu saya takut nanti

kalau tidak bisa menggembalikannya karena ayah saya sekarangkan juga sudah tidak ada”.

Konselor  “Soal pekerjaan yang biasanya Mas Subhan lakukan tadi seperti apa ya?”

 Assesment  Klien “Saya melakukan pekerjaan yang bisa

saya kerjakan saja Pak, karena saya sendiri  juga belum mempunyai ijazah untuk 

mencari pekerjaan yang tetap”

“saya biasanya ikut orang saja seperti menjadi membantu bersih-bersih dan mengangkat barang- barang dagangan” Konselor  “Apakah dengan pekerjaan yang Mas

Subhan lakukan tersebut sudah dapat mencukupi kebutuhan keluarga?” “dan bagaimana tanggapan ibu Mas Subhan sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan Mas Subhan tersebut?”

 Lead 

Klien “Sebenarnya masih sangatlah belum Pak, karena itulah saya merasa sangat pusing  jika harus memikirkan kebutuhan ekonomi

keluarga sejak dini Pak, mungkin lebih  baik saya menyusul ayah saya saja Pak,

saya sangat merindukan sosok ayah saya saat beliau masih hidup”

“sedangkan ibu saya, sebenarnya juga tidak tega jika melihat saya harus bekerja Pak, tapi ibu saya taunya juga saya bekerja yang biasa-biasa saja tidak seperti yang saya ceritakan tadi Pak.”

(4)

mengakhiri hidup apakah itu jalan keluar  terbaik? Dan bagaimana dengan nasib ibu Mas Subhan yang sedang sakit?”

“Dan bagaimana sih sosok ayah Mas Subhan ketika masih hidup?”

Klien “Iya juga sih Pak, bagaimana dengan ibu saya nantinya dan siapa juga yang akan merawat ibu saya kalau saya juga pergi. Tapi mungkin sebaiknya saat putus sekolah saja ya Pak, supaya saya lebih fokus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya?”

“Kalo untuk sosok ayah saya sendiri, ayah saya adalah seorang pekerja keras sampai keberhasilan usahanya dapat

membahagiakan keluarganya Pak.”

Consequence

Konselor  “kalau begitu bagaimana dengan masa depan Mas Subhan, apa Mas Subhan tidak  ingin cita-citanya tercapai?”

“dan apakah Mas Subhan tidak ingin seperti ayah Mas Subhan?”

 Lead 

Klien “Iya sih Pak, tapi saya masih binggung  bagaimana membagi waktu sekolah

dengan bekerja mencari nafkah.”

Konselor  “Iya Mas Subhan, Bapak paham perasaan Mas Subhan rasakan. Kalau begitu apakah Mas Subhan bicarakan dengan ibu Mas Subhan terkait dengan masalah yang Mas Subhan hadapi sekarang”

 Empaty

 Lead  Klien “Saya belum mencobanya Pak, saya takut

membebani pikiran ibu saya yang sedang sakit Pak.”

Konselor  “Baiklah Mas Subhan, sepertinya Mas Subhan membutuhkan waktu istirahat dulu. Bagaimana kalau Mas Subhan nantinya coba membicarakan masalah terkait yang Mas Subhan rasakan sekarang deng ibu Mas Subhan, ketika nanti ibu Mas Subhan kelihatan lebih baikkan” “dan kalau Mas Subhan merasa pekerjaan yang sekarang dirasa terlalu memberatkan Mas Subahan bisa juga untuk dibicarakan  juga dengan bosh diamana Mas Subhan

Teknik Homework 

(5)

 bekerja untuk ditempatkan dibagian yang lebih ringan”

Klien “Iya Pak. Sesampainya di rumah, nanti saya akan coba membicarakan masalah saya ini dengan ibu saya. Dan juga pada  bosh ditempat saya bekerja untuk 

diberikan keringanan dalam bekerja” “Dan besok lusa bila sudah ada

 perkembangan saya akan menemui Bapak  lagi.”

Konselor  “Baiklah kalau begitu, sebelum kita akhiripertemuan konseling hari ini,

coba Mas Subhansimpulkan apa saja yang kita bicarakan dalamproses konseling hari ini?”

Termination Summary

Klien “Baik Pak, saya disini memiliki

 permasalan dimana merasa kelelahan jika harus menggantikan peran ayah saya

menjadi tulang punggung keluarga, setelah ayah saya meninggal dunia dalam

kecelakaan. Dan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya harus bekerja keras sepulang sekolah Pak”

“Dan saya merasa binggung untuk 

mengatur jadwal bekerja dengan sekolah, maka dari itu nanti saya akan coba

membicarakan permasalahan saya ini dengan ibu saya dan juga bosh saya Pak.” Konselor  “Bagus Mas Subhan, kalau begitu untuk 

 pertemuan konseling hari ini kita cukupkan sekian dulu, ya?”

Termination

Klien “Iya, Pak. Terima kasih, saya permisi dulu,selamat siang Pak”

Konselor  “Iya, selamat siang” Termination

PERTEMUAN KEDUA

Pelaku Pernyataan Keterangan

Klien “Selamat pagi Pak”

Konselor  “Iya, selamat pagi silahkan masuk. Silahkan duduk.”

Opening  Klien “Baik Pak, terima kasih “

(6)

Konselor  “Mas Subhan, bagaiman kabarnya, tampaknya hari ini lebih segar dari yang kemarin”

Good Rapport 

Klien “Iya Pak, kemarin setelah pulang dari konselingdan melihat ibu saya lebih  baikan saya mencoba membicarakan  permasalahan yang saya rasakan Pak”. Konselor  “Terus bagimana tanggapan dari ibu Mas

Subhan sendiri?”

 Reinforcement  Klien “Sebenarnya ibu saya juga tidak ingin

 jika saya merasakan kelelahan jika harus  bekerja lagi sepulang sekolah, dan ibu

saya juga sempat kaget kalau pekerjaan yang saya lakukan selama ini adalah  bersih-bersih dan angkat-angkat barang”

“Ibu saya juga berpesan untuk lebih fokus saja dalam bersekolah dan ketika nanti ibu saya sudah sembuh juga akan ikut  bekerja mencari penghasilan Pak.” Konselor  “Wah..Bapak merasa ikut senang.

Tentunya sekarang Mas Subhan lebih semangat lagi kan karena telah mendapat dukungan dari ibu Mas Subhan?”

 Lead 

Klien “Iya, Pak. Sekarang saya lebih semangat lagi menjalani hari-hari saya, dan saya tidak ada gunanya juga harus mengeluh sampai-sampai mempunyai pikiran untuk   bunuh diri dan ingin putus sekolah. Saya

harus siap menerima takhdir saya ini Pak, dan saya akan berusaha untuk meraih cita-cita.”

Konselor  “Baiklah kalo begitu, terus bagaimana dengan masalah Mas Subhan bosh ditempat Mas Subhan bekerja?”

 Lead 

Klien “Memang awalnya sih bosh saya juga  binggung ketika saya minta ditempatkan

dibagian yang lebih ringan, apalagi sa ya masuknya juga tanpa ijazah. Tapi setelah saya coba jelaskan permasalahan yang saya hadapi, dan alasan kenapa saya ingin ditempatkan dibagian yang lebih ringan,  bosh saya bisa memakluminya dan

sekarang saya ditempatkan dibagian kasir 

(7)

Pak”

Konselor  “Waduh, bagian yang mengurusi uang  berarti Mas Subhan. Bagaimana perasaan

Mas Subhan saat ditempatkan di bagian itu?”

Klien “Saya awalnya juga merasa terbebani Pak   jika harus mengurusi bagian kenguangan,

tetapi sifat jujur dan tidak mengambil hak  orang lain yang pernah diajarkan oleh orang tua saya, menjadikan tantangan  pada diri saya untuk mencobanya Pak” Konselor  “Bagus Mas Subhan, kalau Mas Subhan

mempunyai pemikiran seperti itu ”

 Reinforcement  Klien “Iya pak, pastinya saya akan berusaha

menjaga kepercayaan yang diberikan kepada saya.”

Konselor  “ Nah sekarang sekarang apakah Mas Subhan sudah merasa tidak terbebani jika harus bekerja sepulang sekolah?

 Lead 

Klien “Mungkin bukan saatnya lagi Pak jika saya harus menganggapnya sebagai  beban hidup, tetapi saya akan lebih

menganggapnya mulai belajar untuk lebih  bersikap dewasa dan belajar tanggung  jawab.”

“Tetapi sebenarnya saya juga masih

 binggung dalam mengatur jadwal belajar  dan bekerja Pak, walaupun pekerjaan saya sekarang lebih ringan.”

Konselor  “ Nah sekarang Mas Subhan coba untuk  membuat jadwal harian mengenai segala kegiatan yang biasanya Mas Subhan kerjakan, dengan syarat Mas Subhan harus mematuhi Jadwal yang telah Mas Subhan sendiri”

 Lead 

Klien “Iya Pak, tetapi sepertinya saya

mengerjakannya nanti di rumah saja, biar  saya juga bisa berbikir panjang dan

sepertinya juga butuh waktu buat saya membuatnya. Dan takutnya kalu saya  buat disini malah menyibukan Bapak 

saja.”

(8)

Subhan. Kalau untuk jadwal kegiatan harian tadi akan Mas Subhan kerjakan di rumah, terus apa yang bisa kita bicarakan lagi terkait masalah Mas Subhan?”

 Lead  Klien “Sepertinya dicukupkan sekian dulu Pak,

karena sebentar lagi saya juga mau ada ulangan. Dan besok kalau jadwal

kegiatan hariannya sudah selesai akan saya konsultasikan kepada Bapak lagi.” Konselor  “Baiklah kalau begitu, sukses ya Mas

Subhan untuk ulangannya nanti. Dan saya tunggu jadwal kegiatan hariannya

secepatnya”

Termination

Klien “Iya Pak terimakasih, kalau begitu saya  permisi dulu Pak dan besuk saya akan

datang kesinilagi membawa jadwal

kegiatan harian yang telah saya buat Pak ” Konselor  “Baik Mas Subhan, terimakasih juga

sudah berkunjung lagi kekantor Bapak  hari ini.”

Termination

Klien “Iya Pak Terimakasih, saya permisi dulu Pak,selamat siang”

Konselor  “Iya, selamat siang” Termination

PERTEMUAN KETIGA

Pelaku Pernyataan Keterangan

Klien “Selamat pagi Pak” Opening 

Konselor  “Iya selamat pagi. Silahkan masuk. Silahkan duduk Mas Subhan”

“Mas Subhan sekarang tampaknya lebih ceria dari pada kemarin ya.”

Good Rapport 

Klien “Iya Pak, sekarang saya lebih ceria dan semangat lagi Pak. Karena kemaren ulangan saya berjalan lancar Pak. Dan saya kesini juga sudah membawa jadwal kekiatan harian yang telah saya buat Pak” Konselor  “Bagus kalau begitu Mas

Subhan, Bapak juga senang mendengarnya”

“bisa Bapak lihat Mas Subhan

(9)

 jadwalnya?”

Klien “Oh iya Pak silahkan”

“kemarin saya membuatnya berdua Pak,  bersama ibu saya, biar ada masukan juga

dari orang tua”

Konselor  “Iya bagus kalau begitu Mas Subha, jadi komunikasi dengan orang tua harus tetap dijaga dengan baik ya Mas Subhan.”

 Reinforcement 

Klien “Baik Pak, bagaimana pendapat Bapak  terkait jadwal yang saya buat ini Pak?” konselor  “Baik Mas Subhan, karena jadwal ini

yang membuat Mas Subhan sendiri dengan pemikiran yang matang Bapak  rasa juga ini sudah yang terbaik. Dan yang terpenting Mas Subhan nantinya dapat bertanggung jawab atas jadwal yang Mas Subhan buat sendiri”

 Lead 

Klien “ Iya Pak saya akan melaksanakan isi  jadwal yang telah saya buat sebaik 

mungkin, dan saya juga mau

mengucapkan banyak terima kasih

kepada Bapak yang sudah menolong saya dalam masalah yang saya hadapi.”

Konselor  “Begini Mas Subhan, disini Bapak tidak  melakukan apa-apa dan hanya bertugas membantu Mas Subhan, tetapi hasil yang Mas Subhan capai sekarang ini memang adalah usaha dari Mas

Subhan sendiri. Bapak pun juga merasa senang Mas Subhan menjadi lebih baik. Bagaimana, apakah Mas Subhansekarang sudah lebih lega dari pada sebelumnya?”

 Role limit/   Effect 

 Lead 

Klien “Iya Pak, sekarang sekarang saya sudah lega, karena yang menjadi beban saya selama ini sudah terselesaikan Pak.” Konselor  “Iya Bapak ikut senang, baiklah kalau

 begitu coba

sekarang Mas Subhan simpulkan semua  pembicaraan kita dari awal pertemuan

sampai sekarang”

Summary

Klien “Baik Pak, dimana sebelumnya saya merasa kelelahan jika harus bekerja sepulang sekolah karena menggantikan

(10)

 peran ayah saya sebagai tulang punggung keluarga, dan saya juga sempat putus asa dan ingin bunuh diri atau lebih baik putus sekolah saja, karena saya mengalami kebingungan dalam pembagian jadwal  bekerja dan bersekolah. Dan akhirnya

kini saya telah dapat mengatasinya setelah mengkomunikasikannya dengan ibu dan bosh saya, selain itu sekarang saya juga mempunyai jadwal kegiatan harian yang harus saya patuhi. ”

Konselor  “Benar sekali, masalah Mas

Subhan dimana sempat mengalami kelelahan karena harus menggantikan  peran ayah Mas Subhan sebagi tulang  punggung keluarga tetapi kini Mas

Subhan telah dapat mengambil hikmah  bahwa kejadian tersebut dapat dijadikan  pembelajaran untuk menjadi pribadi yang

lebih mandiri dan bertanggung jawab, dan kini Mas Subhan juga telah membuat  jadwal harian sendiri Bapak juga

 berpesan untuk tidak melupakannya. “ Dan Bapak sekarang juga ikut senang dengan pemikiran Mas Subhan yang lebih semangat dari yang sebelumnya”

Summary

 Reflection of felling 

Klien “Saya juga senang sekali, Pak. Oh ya, Pak. Kalau besok-besok saya ke sini lagi kalau ada masalah yang ingin saya

ceritakan ke Bapak, boleh ya Pak?”

Konselor  “Iya, Mas Subhan tentu saja. Bapak akan menerima Mas Subhan kapan pun dan Bapak akan siap membantu Mas Subhan”

Termination

Klien “Kalau begitu, saya permisi dulu ya Pak, selamat siang Pak ”

Konselor  ”Iya silahkan Mas Subhan, selamat siang”

Referensi

Dokumen terkait

• Menggali berbagai hal yang terkait dengan diri klien sehingga klien memahami diri dan masalah • Memberikan pertanyaan, pernyataan, tindakan. yang mendorong klien untuk melakukan

Setelah dilakukan tindakan siklus II maka frekuensi perilaku bolos subjek berkurang menjadi 3 kali dengan demikian setelah diberikan tindakan layanan konseling individual

Ini berarti, bahwa dalam proses konseling individual tahap akhir sekota Pontianak ditinjau dari aspek melaksanakan perubahan perilaku konseli agar mampu mengatasi

Coba Bapak / Ibu buat suatu kasus yang membutuhkan konsep probabilitas terkait aktivitas Bapak dan Ibu berikut pemecahannya.. Kasus bisa dikerjakan secara tertuis dan jawaban

1) Rata-rata mahasiswa ragu-ragu dapat memperoleh bantuan teknis ketika mendapat masalah dalam pengoperasian SIAM. Saran yang dapat diberikan terkait hal tersebut yaitu

Rogers (1959) juga menjelaskan bahwa tujuan dari terapi bukan sekedar pemecahan masalah, tetapi juga untuk membantu klien masuk ke dalam proses bertumbuh, belajar

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan memberikan edukasi terkait upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan selama

Bayi kelihatan bugar Kenaikan berat bayi kurang 20 gram/hari selama 3 hari Masalah pemberian minum Ibu demam KPD Persalinan tindakan Asfiksia Malas minum Hiper/