• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transportasi Zat Hara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Transportasi Zat Hara"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Transportasi zat hara merupakan proses pengangkutan zat air dan zat-zat Transportasi zat hara merupakan proses pengangkutan zat air dan zat-zat terlarut dari akar hingga sampai kedaun dan keseluruh bagian yubuh tanaman, terlarut dari akar hingga sampai kedaun dan keseluruh bagian yubuh tanaman,  baik

 baik berupa berupa air air dan dan garam-garam garam-garam mineral. mineral. Pertumbuhan Pertumbuhan tanaman tanaman sangatsangat dipen

dipengaruhi oleh kandungagaruhi oleh kandungan n hara di hara di dalam tanah. Kebutuhan hara terutama dalam tanah. Kebutuhan hara terutama harahara esensial, merupakan kebutuhan yang sangat urgen, yang bila tidak terpengaruhi esensial, merupakan kebutuhan yang sangat urgen, yang bila tidak terpengaruhi ak

akan an mmenenggakakibibatatkakan n teterjrjadadininyya a ppenenyyakakitit, , trtrananspsporortatasi si zazat t hharara a akakanan me

mempmpenengagaruruhi hi pepertrtumumbubuhahan n tatananamaman n dadan n prprososes es memetatabobolilismsme e tatananamamann (Santoso dkk, 200!.

(Santoso dkk, 200!. Pe

Pengnganangkgkututan an zazat t papada da tutumbmbuhuhan an dadapapat t memelallalui ui pepengnganankukutan tan inintratra "a

"askskululer er dadan n ekekststra ra "a"askskululerer. . PePengnganangkgkututan an #k#kststrara"a"askskululer er memerurupapakakann  pengangkutan

 pengangkutan yang yang terjadi terjadi di di luar luar jaringan jaringan pembuluh pembuluh ($ylem ($ylem atau atau %loem!.%loem!. T

Terermasmasuk uk daldalam am penpengangangkugkutan tan eksekstra"tra"askaskulaular r adaadalah lah penpengangangkugkutan tan air air dandan mineral dari daram tanah ke $ylem akar. Pengangkutan intra"askuler disebut juga mineral dari daram tanah ke $ylem akar. Pengangkutan intra"askuler disebut juga dengan peng

dengan pengangkutan "askuler angkutan "askuler (&ni, 200(&ni, 200'!.'!.

aya hisap daun sangat mempengaruhi proses pengangkutan air dan aya hisap daun sangat mempengaruhi proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan. &gar transportasi pada tanaman zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan. &gar transportasi pada tanaman da

dapat pat didipapahamhami i dadalam lam kakaititanannynya a dedengngan an pepertrtumumbubuhahan n dadan n peperkrkemembanbangagann tanaman pada sistem produksi tanaman se)ara e%ekti% dan produkti%, maka perlu tanaman pada sistem produksi tanaman se)ara e%ekti% dan produkti%, maka perlu dikaji pengetahuann tentang gambaran umum transportasi pada tanaman, absorpsi dikaji pengetahuann tentang gambaran umum transportasi pada tanaman, absorpsi ai

air r dadan n mimineneraral, l, trtrananspsporortatasi si )ai)airan ran $y$ylemlem, , pepengngenendaldaliaian n trtrananspspirirasi asi sesertarta translokasi )airan $ylem (*ati%ah dkk, 20+!.

(2)

umlah air yang diserap oleh akar sangat bergantung pada kandungan air  tanah, kemampuan partikel tanah untuk menahan air serta kemampuan akar untuk  menyerap air. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda, tergantung pada jenis tanaman dan %ase pertumbuhannya. al ini juga berkaitan langsung dengan proses %isiologis dan mor%ologis pada tanaman serta kombinasi kedua %aktor tersebut dengan %aktor-%aktor lingkungan. Kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi dengan adanya penyerapan air oleh akar (Simatupang dkk, 20+!.

&pabila ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman maka akibatnya air  sebagai bahan baku %otosintesis, transportasi unsur hara ke daun akan terhambat sehingga akan berdampak pada produksi yang dihasilkan. Ketersediaan air yang )ukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sangat penting. Peranan air   pada tanaman sebagai pelarut berbagai senya/a molekul organik (unsur hara! dari

dalam tanah kedalam tanaman, transportasi %otosintat dari sumber ke limbung, menjaga turgiditas sel diantaranya dalam pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai penyusun utama dari protoplasma serta pengatur suhu bagi tanaman (usain, 20+2!

Tujuan Penulisan

&dapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menentukan daerah  pengangkutan zat hara pada tanaman pa)ar air ( Balsamina impatient ! dan  bayam duri ( Amaranthus spinosus!.

Kegunaan Penulisan

&dapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di *aboratorium isiologi Tumbuha

(3)

Program Studi &groekoteknologi akultas Pertanian 1ni"ersitas Sumatera 1tara, edan dan sebagai bahan in%ormasi bagi pihak yang membutuhkan.

(4)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bayam ( Amaranthus spinosus L. )

Klasi%ikasi tanaman bayam ialah3 Kingdom3 Plantae 4 i"isio3 Spermatophyta 4 Sub i"isio3 &ngiospermae 4 Kelas3 i)otyledoneae 4 5rdo3 &maranthales 4 amily 3 &marantha)eae4 6enus3 &maranthus 4 Spesies3  Amaranthus sp. (7oni, 2008!.

Syarat Tumu!

I"lim

9ayam sangat toleran terhadap besarnya perubahan keadaan iklim. aktor-%aktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain3 ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. 9ayam dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Ketinggian tempat yang optimum untuk   pertumbuhan bayam yaitu kurang dari +00 m dpl. Kondisi iklim yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan bayam adalah )urah hujan yang men)apai lebih dari +800 mm:tahun, )ahaya matahari penuh, suhu udara berkisar +-2;<=, serta kelembaban udara 80->0? (7oni, 2008!.

Tana!

9ayam mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan tumbuh, sehingga dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. asil panen yang optimal ditentukan oleh pemilihan lokasi penanaman. *okasi penanaman harus memperhatikan persyaratan tumbuh bayam, yaitu3 keadaan lahan harus terbuka dan mendapat mendapat sinar matahari serta memiliki tanah yang subur, gembur,

(5)

 banyak mengandung bahan organik, memiliki p >- dan tidak tergenang air  (@ukmana, 2000!.

Botani Tanaman Pa#ar Air (Balsamina impatient L. )

 Sistematika dari tumbuhan bunga pa)ar air merah adalah sebagai berikut 3 Kingdom 3 Plantae, i"isio 3 &ngiospermae, Klass 3 i)otyledoneae, 5rdo 3 Sapindales, amili 3 9alsamina)eae, 6enus 3 Ampatiens, Spesies 3  Impatiens balsamina Linn. (utapea, 200B!.

Pa)ar &ir ( Impatiens balsamina L.! merupakan tumbuhan berbatang basah dan tegak mempunyai tinggi B0-;0 )m dan ber)abang. aun tunggal, bertangkai  pendek. elaian daun berbentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal run)ing, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, dan /arnanya hijau muda. 9unga keluar dari ketiak daun, /arnanya berma)am-ma)am, seperti merah, oranye, ungu, dan putih. 9unganya ada yang engkel dan ada yang dobel. 9uahnya buah kendaga, jika masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpilin (alimartha, 200B!.

Syarat Tumu!

I"lim

Syarat %isiogra%is tumbuhnya tanaman pa)ar air yaitu 3 (a! =urah hujan3 =urah hujan yang baik sekitar 00-+.000 mm. (b! Suhu 3 Suhu yang baik untuk  tanaman bunga pa)ar air adalah sekitar 200-B00 =. ()! Tanah 3 media tanah untuk 

menanam bunga pa)ar air tidak terlalu sulit.,yang penting )ukup unsur hara (7urul, 20+0!.

(6)

Tana!

Topogra%i 3 Tanaman bunga pa)ar air akan tumbuh subur di dataran tinggi yaitu pada ketinggian +.000-+.800m di atas permukaan air laut pada dataran rendah tanaman pa)ar air tumbuh kurang baik , sehingga kebanyakan orang menanam tanaman pa)ar air pada dataran tinggi (Pur/anti et.al., 20+B!.

Transportasi $at Hara

Pada tumbuhan darat, sebagian besar air dan zat hara diserap dari tanah melalui akarnya. Cat yang lain seperti 52 dan =52 banyak diserab melalui daun, terutama melalui mulut-mulut daun (stomata!. Tanaman dapat dipupuk le/at daun dengan menggunakan pupuk daun. Pada daun terdapat )elah-)elah atau pori yang dapat menjadi pintu masuknya zat, sekaligus merupakan pintu pelepasan zat-zat. engan demikian, daun merupakan alat pertukaran zat (Suyitno, 20++!.

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misalnya ganggang! penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui saluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misalnya spermatophyta! proses pengankutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut terdiri dari $ilem dan %loem (7urul, 20+0!.

Ke)epatan pergerakan unsur hara dan pergerakan air dari ba/ah (akar! sampai keatas (pun)ak! dipengatuhi oleh %aktor-%aktor tekanan akar, transpirasi, gaya kohesi, dan anatomi $ilem. Pengangkutan zat hara se)ara longitudinal dari akar kedaun. Tetapi dapat juga se)ara trans"ersal. Pengangkutan se)ara trans"ersal itu berlangsung melalui jari-jari empulur dengan )ara batang tanaman dipangkas

(7)

dan menunjukkan bah/a daun tersebut biasa saja seperti dengan akar yang masih utuh (Didya/ati, 2008!.

Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan-jaringan pengangkut, seperti $ylem dan %loem. ika seandainya jaringan pengangkut $ylem dan %loem tidak ada pada tumbuhan, maka dapat dipastikan transportasi pada tumbuhan tidak  akan terjadi. Pertama sekali, jaringan $ylem memiliki dua %ungsi dalam tanaman. ungsi pertama adalah untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun. ungsi kedua $ylem adalah untuk  menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh (endra,20+2!.

Se)ara umum, gerak zat menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah, atau dari daerah bertekana tinggi ke daerah yang tekanannya lebih rendah, disebut di%usi. Suatu zat juga akan  bergerak menyebar karena terjadinya perbedaan tekanan atau suhu. &ngin merupakan udara yang bergerak. 1dara bergerak dari daerah bertekanan kuat ke daerah bertekanan lemah, dari daerah dingin ke daerah yang lebih panas. Cat juga akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar (lebih pekat! ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. adi, pada dasarnya setiap zat akan  bergerak bila terjadi perbedaan suhu, tekanan atau konsentrasi (@ahman, 200'!.

Terdapat dua (2! %aktor penting yang menetukan transpor zat mele/ati membran, terkait dengan keluar masuknya zat dari dan ke sel. Kedua %aktor  adalah 3 a. aktor perbedaan (gradien! kondisi %isik luar dengan dalam sel (jaringan!.Perbedaan sistem di luar dan di dalam sel. Perbedaan yang menjadi

(8)

sumber tenaga penggerak (energi kinetik! zat, yaitu meliputi 3 +! gradien kandungan air (beda potensial air!, 2! gradien suhu, B! gradien kelembaban, !gradien tekanan, 8! gradien konsentrasi zat yang terlarut dalam air.  b.Permeabilitas membran terhadap zat-zat. Cat-zat yang keluar masuk dari dan ke sel akar atau daun dapat berupa 3 +! 6as-gas 3 1ap 25, 52, =52, 2S, 72, dst, 2! &ir, B! Aon-ion, yaitu kation (ion positip! dan anion (ion negati%! (&l, 200>!.

Titik-titik dan garis-garis merah yang tampak setelah pemotongan melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu ($ilem! yang dilalui oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum. 9ila sepotong pu)uk dimasukkan ke dalam larutan pe/arna seperti eosin (yang me/arnai seluruh dinding sel jika larutan tersebut mengenainya!, *arutan tersebut akan diserap ke atas dalam batang, Pengamatan terhadap irisan melintang akan menunjukkan bah/a hanya dekat permukaan batang yang dipotong semua sel ter/arnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur $ilem yang ter/arnai oleh larutan pe/arna tersebut (artono, 200'!.

Setiap molekul suatu larutan atau gas pada suhu E 0 K selalu bergerak  sehingga memiliki energi gerak potensial kimia. &ir bergerak karena adanya  potensial air, zat terlarut bergerak karena adanya potensial kimia zat terlarut. Potensial kimia air dipengaruhi oleh3 Konsentrasi zat terlarut Suhu Tekanan 9ahan-bahan yang mudah ditempeli air (adsorpti%! (elayota,20++!.

Pengamatan terhadap irisan melintang pada saat pe/arnaan tanaman akan menunjukkan bah/a hanya dekat permukaan batang yang dipotong semua sel ter/arnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur $ilem

(9)

yang ter/arnai oleh larutan pe/arna tersebut. Titik-titik dan garis-garis merah yang tampak setelah pemotongan melintang dan membujur merupakan jaringan  pembuluh kayu ($ilem! yang dilalui oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum. 9ila sepotong pu)uk dimasukkan ke dalam larutan  pe/arna seperti eosin (yang me/arnai seluruh dinding sel jika larutan tersebut

mengenainya!, larutan tersebut akan diserap ke atas dalam batang (ahmi, 20+B!. Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi pengangkutan "askuler (intra"askuler! dan pengangkutan se)ara ekstra"askuler. Transportasi Antra"askuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju  bagian atas tumbuhan melalui $ilem. ari akar kedaun pengakutan terdiri dari $ilem akar, $ilem batang, $ilem tangkai daun, $ilem tulang daun. Selanjutnya dari $ilem tulang daun masuk ke sel-sel meso%il daun untuk di gunakan dalam %otosintesis. Proses transportasi air melalui $ilem bersi%at apopplastik karena sel-sel $ilem bersi%at sel-sel mati Trans%ortasi ekstra"askuler merupakan proses  pengangkutan ekstra"askuler dimana air bergerak se)ara horizontal yaitu dari  pemukaan akar menuju ke sel epidermis kemudian bergerak diantara sel-sel

korteks (Prayogo, 20+>!.

Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas, yaitu pembuluh $ilem yang terdapat  pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. &ir akan naik melalui pembuluh

kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dan molekul air. aya tekan akar, dimana daya tekan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. 9esarnya daya tekan akar dipengaruhi oleh tinggi redahnya tumbuhan. aya hisap

(10)

daun, disebabkan adanya transpirasi air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (*ensari, 200'!.

(11)

BAHAN DAN %ET&DE Tempat 'an (a"tu Pr"ti"um

Praktikum dilaksanakan di *aboratorium isiologi Tumbuhan akultas Pertanian 1ni"ersitas Sumatera 1tara dengan ketinggia tempat F 28 mdpl pada hari senin,  &pril 20+> pada pukul +8.00-+>.0 DA9.

Ba!an 'an Alat

&dapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini tanaman pa)ar air  ( Balsamina impatient !, tanaman bayam duri ( Amaranthus spinosus! yang digunakan sebagai objek pengamatan, larutan #oisine digunakan sebagai larutan untuk melihat bagaimana sistem transportasi tanaman, dan "aseline digunakan untuk melapisi daun agar stomata tertutupi.

&dapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung erlenmeyer yang digunakan sebagai /adah per)obaan, pisau silet:)utter untuk alat memotong bagian tanaman tertentu, rol digunakan sebagai alat ukur, stop/at)h digunakan untuk pengukur /aktu, kalkulator digunakan sebagai alat hitung, alat tulis, dan buku data digunakan untuk menulis hasil per)obaan.

Prose'ur Per#oaan

+. isediakan tanaman Pa)ar air dan 9ayam duri yang sama tinggi dan sama  besarnya, tegak lurus, masing-masing 2 batang.

2. ipotong bagian pangkal akarnya dan dikupas kulit batangnya sepanjang B )m dari pangkalnya.

B. iberi perlakuan pada masing-masing tanaman, yaitu3

a. iberi "aselin ($ylem G "aseline! pada bagian ujung pangkalnya pada tanaman A.

(12)

 b. iberi "aseline (%loemG"aseline! pada bagian batang yang dikupas pada tanaman AA.

. imasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi larutan eosin dan biarkan selama B0 menit

8. iukur ketinggian larutan eosin pada jaringan tanaman dan hitung laju transportasi dengan rumus 3

H I Tinggi larutan eosine Daktu

(13)

HASIL DAN PE%BAHASAN Hasil

Tanaman 3 Pa)ar &ir ( Balsamina impatient !

PERLAKUAN TINGGI LARUTAN

EOSIN SETELAH 30 MENIT

H I mm:detik 

Xylem + Vaselin 370 mm 0.! mm"#e$i%

&l'em + (aselin )* mm 0.), mm"#e$i%

Tanaman 39ayam uri ( Amaranthus spinosus!

P#@*&K1&7 TA766A *&@1T&7 #5SA7 S#T#*& B0 #7AT

H I mm:detik 

Jylem G Haselin 80 mm 0.08> mm:detik  

loem G "aselin BB0 mm 0.B> mm:detik  

Pema!asan

9erdasarkan per)obaan yang dilakukan didapatkan hasil praktikum yaitu dalam penentuan daerah pengangkutan zat hara pada tanaman pa)ar air  ( Balsamina impatient ! dengan perlakuan $ylemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu B0 mm dan laju transportasinya yaitu 0,+ mm:detik, dengan perlakuan %loemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu 2>8 mm dan besar laju transportasinya yaitu 0,2' mm:detik. asing-masing bagian tanaman seperti $ilem dan %loem diberi larutan eosin dengan tujuan agar dapat diketahui laju transportasinya. al ini sesuai dengan litetaur dilakukan

(14)

ahmi (20+B!, yang menyatakan bah/a pengamatan terhadap irisan melintang  pada saat pe/arnaan tanaman akan menunjukkan bah/a hanya dekat permukaan  batang yang dipotong semua sel ter/arnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur $ilem yang ter/arnai oleh larutan pe/arna tersebut. Titik-titik dan garis-garis merah yang tampak setelah pemotongan melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu ($ilem! yang dilalui oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum.

9erdasarkan per)obaan yang dilakukan didapatkan hasil praktikum yaitu dalam penentuan daerah pengangkutan zat hara pada tanaman bayam duri ( Amaranthus spinosus! dengan perlakuan $ylemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu 80 mm dan laju transportasinya yaitu 0,08> mm:detik, dengan perlakuan %loemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu B B0 mm dan besar laju transportasinya yaitu 0,B> mm:detik. asing-masing bagian tanaman seperti $ilem dan %loem diberi larutan eosin dengan tujuan agar dapat diketahui laju transportasinya. al ini sesuai dengan litetaur dilakukan ahmi (20+B!, yang menyatakan bah/a pengamatan terhadap irisan melintang  pada saat pe/arnaan tanaman akan menunjukkan bah/a hanya dekat permukaan  batang yang dipotong semua sel ter/arnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur $ilem yang ter/arnai oleh larutan pe/arna tersebut. Titik-titik dan garis-garis merah yang tampak setelah pemotongan melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu ($ilem! yang dilalui oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum..

Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi pengangkutan "askuler (intra"askuler! dan pengangkutan se)ara ekstra"askuler. Transportasi

(15)

Antra"askuler merupakan pengangkutan melalui berkas pembuluh. Transportasi Antra"askuler merupakan pengangkutan diluar berkas pembuluh. al ini sesuai dengan literaur Prayogo (20+>!, yang menyataka bah/a pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi pengangkutan "askuler (intra"askuler! dan  pengangkutan se)ara ekstra"askuler. Transportasi Antra"askuler merupakan  pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas tumbuhan melalui $ylem. Trans%ortasi ekstra"askuler merupakan proses pengangkutan ekstra"askuler diaman air bergerak se)ara horizontal.

Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas, yaitu pembuluh $ilem yang terdapat  pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. al ini sesuai dengan literatur 

*ensari (200'!, yang menyatakan bah/a proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas, yaitu pembuluh $ilem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. &ir akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dan molekul air. aya tekan akar, dimana daya tekan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. 9esarnya daya tekan akar  dipengaruhi oleh tinggi redahnya tumbuhan. aya hisap daun, disebabkan adanya transpirasi air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang  penguapan.

(16)

KESI%PULAN

+. Tanaman pa)ar air ( Balsamina impatient ! dengan perlakuan $ylemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu ++0 mm dan laju transportasinya yaitu 0,0>+ mm:detik.

2. Tanaman pa)ar air ( Balsamina impatient ! dengan perlakuan %loemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu B20 mm dan besar laju transportasinya yaitu 0,+2 mm:detik.

B. Tanaman bayam duri ( Amaranthus spinosus! dengan perlakuan $ylemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu '8 mm dan laju transportasinya yaitu 0,082 mm:detik,

. Tanaman bayam duri ( Amaranthus spinosus! dengan perlakuan %loemG"aselin, tinggi larutan eosin setelah B0 menit yaitu B22 mm dan besar laju transportasinya yaitu 0,+2 mm:detik.

8. ungsi pemberian larutan eosin ialah untuk me/arnai bagian $ilem atau %loem tanaman sehingga dapat ditentukan besar laju transportasinya.

>. Tujuan pemberian "aselin pada $ylem ialah untuk .menutupi bagian $ylem sehingga yang menyerap larutan eosin adalah bagian %loem, dan sebaliknya  pemberian "aselin pada %loem ialah .untuk menutupi bagian %loem sehingga

yang menyerap larutan eosin adalah bagian $ylem.

DA)TA* PUSTAKA

&l,S. 200>. isiologi Tumbuhan *anjut. AP& 1ni"ersitas ogyakarta. ogyakarta.

&ni, 7. 200'. Pengaruh Perendaman 9enih dalam &ir Panas terhadap aya Ke)ambah dan Pertumbuhan 9ibit *amtoro ( Leucaena leucocephala!. 1ni"ersitas &l-&zhar. akarta.

alimartha, S. 200B. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia . ilid AA. Trubus &gri/idya. akarta

(17)

elayota. 20++.  Fisiologi Lingkungan Tanaman. 6adjah ada 1ni"ersity Press, ogyakarta.

ahmi, CA. 20+B. Studi Perlakuan Pemberian *arutan #osin untuk enentukan 9esar *aju Transportasi Tanaman. 9alai 9esar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya. Surabaya.

artono. 200'. An"entarisasi enis-enis Tumbuhan yang dapat igunakan sebagai 9ahan Praktikum Sistem Transportasi pada Tumbuhan. 9iologi AP& 1ni"ersitas 7egeri akasar. akasar.

endra,..@. 20+2. Transportasi &ir Pada Tumbuhan. akultas Keguruan dan Almu Pendidikan 1ni"ersitas Sili/angi. Tasikmalaya.

utapea, .@., 200B.  Inventaris Tanaman Obat Indonesia. ilid AAA. epartemen Kesehatan @A dan 9adan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. akarta.

usain, A. 20+2. aktor Penting 9agi Pertumbuhan Pohon dalam Pengembangan utan Tanaman Andustri. 1ni"ersitas 7egeri 6orontalo. 6orontalo.

*ati%ah, .., &.. Didjaya., &.@. 6umilang., arto, Supandi dan &tma. 20+. Pengembangan etode #kstraksi dan Penyimpanan 9iji 9eberapa enis lora Tropika di 9ank 9iji Kebun raya 9ogor. 1PT 9alai Konser"asi Tumbuhan Kebun @aya =ibodes. 9ogor.

*ensari, . 200'. . Pengaruh Holume Pemberian &ir Terhadap Pertumbuhan &ngsana ( terocarpus indicus (ill.!. Anstitut Pertanian 9ogor. 9ogor.  7urul, S. 20+0. Transportasi Cat ara Pada Tanaman. AP9 Press. 9ogor 

 7oni. 2008. @espon Pertumbuhan dan Kualitas asil Produksi 9ayam (Amaranthus sp.! Terhadap enis dan osis Pupuk 7itrogen yang 9erbeda. akultas Pertanian, 1ni"ersitas Sumatera 1tara. edan. Prayogo. 20+>. Transportasi Cat ara. akultas Pertanian 1ni"ersitas enderal

Soedirman. Pur/okerto.

Puspaningrum, =., &. uin dan @.S. Dulandari. 20+B. Pengaruh 9eberapa Perlakuan Terhadap *aju Transpirasi dan *aju transportasi Tanaman. akultas Kehutanan 1ni"ersitas Tanjungpura. Pontianak.

@ahman, T. 200'. 7utrisi dan #nergi Tumbuhan. odul Pembelajaran 1ni"ersitas Pendidikan Andonesia. akarta

Santoso, 9.9., dan 9.S. Pur/oko. 200. Tinjauan &gro-or%ologi Perke)ambahan 9iji arak Pagar ( !atropha curcas L.!. akultas Pertanian 1ni"ersitas ataram. ataram.

(18)

Simatupang, 9., @. #%%endi dan @. Kurniaty. 20+. An"entarisasi enis-enis Tumbuhan yang dapat igunakan sebagai 9ahan Praktikum Sistem Transportasi pada Tumbuhan. 9alai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman utan. 9ogor.

Sumartini, S., S. ulyani, dan . @o)hman. 20+B. Pengaruh perendaman terhadap Hiabilitas 9enih Tembakau ( "icotiana tabacum L.!. 9alai Penelitian tanaman Pemanis dan Serat. alang.

Suyitno, &. Suryani, dan @atma/ati. 200B. Tanggapan Stomata dan *aju Transpirasi daun Ha))inum "aringiae%olium (9A.! iL. enurut Tingkat Perkembangan aun dan arak terhadap Sumber #misi 6as 9elerang Ka/ah Sikidang ataran Tinggi dieng. 1ni"ersitas 7egeri ogyakarta. ogyakarta.

Pur/anti, 7.D.T. ade, S. dan Treman, A.D. 20+B.  #iversi$ikasi Tanaman %abai  #an Bunga acar Air &ntuk 'eningkatkan endapatan etani #i #esa

elisihan ecamatan lungkung abupaten lungkung (Tin*auan +eogra$i konomi!. urusan Pendidikan 6eogra%i ,1ndiksha Singaraja. enpasar.

@ukmana, @. 2000.  Ba-am ertanaman dan engolahan ascapanen  . Kanisius. ogyakarta.

S-yi$n' A.)0!!.Penyea/an a$a #an Tans/'$asi /a#a  T-m1-2an.UN.'4ya%a$a.

Didya/ati, @. 2008. Pergerakan 1nsur ara Tanaman. Skripsi 1ni"ersitas Sumatera 1tara. edan

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 5(a) dan Gambar 6 dapat diketahui bahwa impuritas yang ada pada sampel hasil sintesis adalah Li 2 CO 3 , hal ini sesuai dengan hasil pengukuran dengan DTA

Kiai pada hakikatnya adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai ilmu dibidang agama dalam hal ini agama Islam. Untuk itu peneliti menfokuskan penelitian pada: 1)

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pada pelaksanaan pembelajaran IPS sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran

Salah satunya adalah penelitian Ardiagarini (2010) yang menganalisis dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan target tahun 1997-2009, hasilnya

The process took place with coal compound heating and water at temperature 350 o C, high pressure causing the water vaporization naturally in coal pores.. Slurry Dewatering

guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;.. volume dan intonasi suara guru dalam

In accordance with the function of national education, character education is intended to develop the capability and form the character and civilization of dignity in

Dalam menerapkan model pembelajarn IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan masalah Anda dapat memilih model yang dikemukakan oleh para ahli di atas. Karena pada prinsipnya