78
ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI
ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN
LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO
SURABAYA
Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti
Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya loysranti19@gmail.com
ABSTRAK
Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan dan manfaat anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam pengelolaan laba. Keberhasilan manajemen dalam perusahaan dilihat dari tujuan yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini perusahaan sudah menerapkan anggaran penjualan cukup baik, tetapi prosedur anggaran penjualan perusahaan masih menggunakan metode kualitatif yang masih bersifat subjektif dalam penyusunannya.
Kata kunci : Laporan Penjualan, Anggaran Penjualan, Pengelolaan Laba
ABSTRACT
The writer conducted the research is to understand the budgeting sales procedure, sales estimate, and the sales budget benefit as management tool in managing profit. Management success in managing the company can be seen from how far has been reached. Method of the study is descriptive qualitative. The data used is primary and secondary data. The result of the study is the company already implementing the sales budget properly, but the budgeting sales procedure still uses a subjective qualitative method in the arrangement process.
Keywords : Sales Report, Sales Budget, Profit Management
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan perusahaan yang penting adalah penjualan. Dengan penjualan perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, pendapatan penjualan digunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang, dibutuhkan manajemen perusahaan yang mampu untuk berpikiran ke depan dengan tujuan perusahaan
79 dapat tercapai tujuan baik untuk memperoleh laba dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan di tengah-tengah krisis moneter saat ini. Aktivitas-aktivitas ini meliputi penetapan tujuan yang akan dicapai, perumusan rencana, siapa yang harus melaksanakan, dimana harus dikerjakan, dan bagaimana cara menilai hasilnya. Anggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus digunakan sebagai dasar sistem pengendalian keuangan untuk periode yang akan datang, yaitu meliputi perbandingan terus-menerus dan evaluasi hasil yang sebenarnya dari program-program dan anggaran yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian di PT. Dunia Saftindo Surabaya adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur anggaran penjualan untuk mencapai laba yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan untuk mengetahui gambaran jelas mengenai pemanfaatan anggaran penjualan dalam perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran penjualan perusahaan melakukan pembuatan ramalan-ramalan penjualan dan penyusunan anggaran penjualan digarap terlebih dahulu karena anggaran-anggaran lain tidak dapat disusun tanpa adanya estimasi penjualan. Anggaran penjualan berisi tentang berapa jumlah produk yang ditargetkan untuk dijual dan harga jual setiap produk yang memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang optimal pada masa yang akan datang. Pencapaian laba dari volume penjualan yang tinggi, selalu menjadi tujuan utama dalam perusahaan, karena laba merupakan salah satu aspek bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan perusahaan dalam persaingan-persaingan di dunia bisnis. Laba merupakan alat pengukur prestasi dari sebuah perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka atau satuan moneter yaitu selisih antara pendapatan dengan dikurangi beban. Jadi suatu perusahaan dikatakan baik ataupun berhasil sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan, apabila perusahaan itu telah mendapatkan laba dari hasil prestasi penjualan produk perusahaan. Pengertian Anggaran Penjualan
Adalah pedoman dasar bagi seluruh aktivitas perusahaan dalam segi perekrutan karyawan, administrasi masalah pendanaan, investasi serta ekspansi.. Herlianto (2011:71), “Anggaran penjualan adalah suatu penentuan jumlah unit
80 penjualan yang akan diperkirakan akan dijual dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang”.
Andry & Rahayu (2013:37) menjelaskan, Anggaran Penjualan adalah anggaran yang merencanakan hasil penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis produk, jumlah (kuantitas) produk, harga jual produk, waktu penjualan, serta wilayah (daerah) penjualan.
Langkah-langkah menyusun Anggaran Penjualan
Dalam penyusunan anggaran penjualan perlu prosedur dan langkah-langkahnya. Menurut Husnayetti (2012:44), langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi :
1. Menentukan dasar Anggaran
a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang dinginkan
c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai 2. Menyusun Rencana Penjualan
a. Analisis ekonomi dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek makro, misalnya : moneter, kependudukan, kebijaksanaan pemerintah dan teknologi.
b. Melakukan analisa industri, digunakan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industri. c. Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu, untuk mengetahui posisi
perusahaan pada masa lalu.
d. Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang, untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa depan. e. Menyusun peramalan penjualan
f. Menentukan penjualan yang dianggarkan g. Menghitung laba/rugi yang diperoleh
h. Mengomunikasikan rencana penjualan yang telah di setujui pada pihak yang berkepentingan.
81 4. Setelah peramalan penjualan di peroleh untuk tahun yang di ingikan, maka dikalikan dengan harga di peroleh apa yang disebut dengan anggaran penjualan.
Penjualan
Merupakan salah satu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar aktivitas penjualan di suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan penjualan biasanya menyatakan jumlah penjualannya dalam unit-unit, ini merupakan bagian dari hasil penjualan produk yang terjual dibandingkan dengan produk yang tersedia dan dinyatakan dalam bentuk numerik atau deretan angka.
Nafarin (2014:19) “Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli).”
Penjualan
Suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu. Atau suatu cara untuk mengukur/menaksir kondisi bisnis dimasa yang akan datang (Andry dan Rahayu (2013).
Laba
Selisih antara pendapatan dan biaya secara akrual. Dapat dikatakan juga bahwa laba merupakan alat pengukur kembalian atas investasi daripada hanya sekedar perubahan kas. Pendapat Darsono dan Purwati (2014:29), Laba ialah prestasi seluruh karyawan dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka keuangan yaitu selisih positif antara pendapatan yang dikurangi beban.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.
82 Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari penelitian di lapangan oleh peneliti, data primer ini disebut juga data asli. 2. Data sekunder adalah data tambahan guna menganalisis data. Data sekunder
yang digunakan penelitian ini yaitu wawancara kepada pihak intern yang berada didalam perusahaan.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah unit analisis data yang ada dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian atau penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Studi Kepustakaan, Observasi, dan Interview. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data mengenai hasil penjualan produk, data anggaran penjualan, data perencanaan dan pengendalian anggaran penjualan hingga menghasilkan laba perusahaan.
2. Menganalisis semua data anggaran penjualan dalam perusahaan dan membandingkan kondisi nyata perusahaan apakah sudah menerapkan angaran penjualan dengan sesuai tujuan yang dinginkan.
3. Melakukan penarikan kesimpulan dan memberikan saran untuk perusahaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perusahaan melakukan penyusunan anggaran penjualan berdasarkan metode bottom up (dari bawah ke atas) yang menyusun anggaran penjualan adalah Manajer Marketing, dan disahkan oleh Direktur Utama, untuk kemudian dilaksanakan oleh bagian penjualan. Dengan adanya metode ini perusahaan merasakan adanya kebaikan dan keburukan dalam pelaksanaannya.
Pada perusahaan ini, penyusunan taksiran penjualan menggunakan metode pendapat (judgement method). Untuk memperoleh data yang diperlukan, perusahaan meminta berbagai pendapat atau pertimbangan, anatara lain :
83 Para salesmen diminta mengetahui dan mengukur tingkat kemajuan penjualan yang dilakukannya. Salesman diminta pula untuk mengestimasi model terbaru yang mungkin terjadi dan tingkat penjualan diwilayahnya masing-masing untuk masa yang akan datang. Karena salesman merupakan orang yang turun secara langsung ke lapangan dalam menangani masalah penjualan, jadi salesman sudah tahu pasti tentang keadaan pasar.
2. Pendapat Manajer Marketing
Perkiraan yang disampaikan oleh salesman perlu dibandingkan dengan perkiraan Manajer Marketing untuk menghindari unsur kesenjangan dan subjektivitas yang dapat mengurangi kecermatan estimasi.
3. Survey Konsumen (penelitian pasar)
Diadakan penelitian pasar, yaitu survey terhadap konsumen untuk mengetahui siapa, dimana dan berapa banyak produk yang ditawarkan dapat diserap konsumen. Hal ini dilakukan untuk melengkapi setiap perkiraan yang telah dilakukan
Penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan perusahaan :
1. Manajer Marketing membuat usulan anggaran penjualan berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan kebutuhan di tahun mendatang ditambah dengan kenaikan harga yang terjadi pada tahun tersebut. 2. Usulan anggaran penjualan tersebut akan dibahas dalam rapat yang dihadiri
oleh Direktur Utama sebagai pimpinan tertinggi perusahaan, serta manajer-manajer yang ikut terlibat dalam penyusunan anggaran penjualan tersebut. 3. Jika usulan anggaran tersebut telah disepakati bersama maka usulan anggaran
akan disahkan oleh Direktur Utama sebagai anggaran perusahaan.
4. Jika rapat belum menyetujui usulan anggaran yang akan dikemukakan, maka usulan tersebut dianalisis kembali oleh Manajer Marketing untuk dilakukan perbaikan.
Pembahasan dari hasil penelitian perusahaan dalam penerapan prosedur anggaran penjualan yaitu :
1. Proses Penjualan
84 Dalam melaksanakan kegiatan penjualan perusahaan telah menetapkan terlebih dahulu anggaran penjualan tahun 2013 sebagai dasar untuk mengevaluasi hasil penjualan berikutnya.
b. Membandingkan Pelaksanaan Penjualan dengan Anggaran Penjualan Dalam melaksanakan kegiatan penjualan, perusahaan membandingkan pelaksanaan penjualan sebenarnya dengan anggaran penjualan yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Anggaran
a. Target Penjualan dengan Kualitas yang dikehendaki
Rata-rata penjualan pada tahun 2013 sampai 2015 tidak terjadi penyimpangan yang negatif, maka dapat dikatakan telah mencapai target penjualan. Dengan adanya pengawasan melalui anggaran yang dilakukan oleh manajemen, hasil penjualan meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu kualitas produk juga harus dapat dipertahankan sesuai keinginan konsumen.
b. Penerapan Kebijaksanaan, Metode dan Prosedur Target Penjualan
Kebijakan, metode dan prosedur dibidang penjualan telah dilaksanakan dengan cukup baik dalam perusahaan. Penjualan semakin meningkat dari waktu ke waktu karena dilakukannya pengawasan penjualan.
c. Efisiensi Biaya Penjualan dalam mencapai Laba
Dalam merencanakan dan melaksanakan pengawasan penjualan, perusahaan telah memperhitungkan biaya penjualan, agar efisiensi biaya penjualan dapat dipertahankan dan mengurangi pembengkakan biaya-biaya yang terlalu besar dalam kegiatan operasi perusahaan.
d. Pencapaian hasil Laba Perusahaan
Dalam menentukan target penjualan perusahaan telah memperhitungkan besarnya pengembalian yang diharapkan. Jadi, jumlah penjualan yang dianggarkan merupakan jumlah penjualan untuk mencapai hasil pengembalian atas investasi. Dalam realisasinya jumlah penjualan kadang-kadang berada dibawah anggaran. Namun laba yang diharapkan masih memungkinkan untuk dicapai atau paling tidak mendekati dan meningkat
85 dari waktu ke waktu. Sehingga laba yang diperoleh oleh perusahaan dapat dikelola kembali oleh manajemen sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang digunakan untuk dasar pengukuran, penentuan, pengendalian dan dimanfaatkan kembali sebagai kegiatan operasi perusahaan.
Periodesasi Penyusunan Anggaran Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah :
Periode anggaran perusahaan ditetapkan satu tahun sekali, dimulai dari lebaran sampai dengan lebaran di tahun berikutnya. Untuk satu tahun anggaran penjualan dibagi dalam 12 bulan. Penyusunan secara bulanan ini dilakukan untuk mempermudah dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan kerja.
Tabel 1
Perbandingan Realisasi Penjualan dengan Anggaran Penjualan Tahun 2013 – 2015 Tahun Anggaran Penjualan (per unit) Realisasi Penjualan Anggaran Penjualan (rupiah) Realisasi Penjualan Selisih % 2013 44.305 51.840 12.790.875.000 15.886.125.000 3.095.250.000 1,24 2014 41.110 41.320 14.945.682.500 16.875.897.500 1.930.215.000 1,13 2015 44.635 45.330 17.192.035.000 18.562.155.000 1.370.120.000 1,08 Total 130.050 138.490 44.928.592.500 51.324.177.500 6.395.585.000 1,15 Sumber : Peneliti (2016)
Dari hasil tersebut jumlah penjualan yang di anggarkan merupakan jumlah penjualan untuk mencapai laba yang diharapkan agar hasil yang dicapai dapat mengembalikan hasil investasi. Kemudian realisasi penjualan berada diatas anggaran. Laba yang diharapkan masih memungkinkan untuk dicapai dan meningkat dari waktu ke waktu.
SIMPULAN
Dalam penelitian yang dilakukan pada PT. Dunia Saftindo Surabaya mengenai analisis penerapan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam pengelolaan laba perusahaan Dunia Safety dapat dilihat dari Prosedur
86 anggaran penjualan pada perusahaan sudah cukup memadai dan pelaksanaan anggaran cukup efektif, penyusunan anggaran penjualan berdasarkan metode bottom up (dari bawah ke atas) yang menyusun anggaran penjualan adalah Manajer Marketing, dan disahkan oleh Direktur Utama, untuk kemudian dilaksanakan oleh bagian penjualan.
SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian supaya dapat dicapai suatu hasil informasi yang bermanfaat, terutama dalam perolehan laba. Adapun saran yang diberikan peneliti kepada perusahaan :
1. Perusahaan dalam menyusun anggaran penjualan sebaiknya melakukan pembagian setiap produk dalam unit maupun rupiah agar memudahkan perhitungan.
2. Anggaran yang disusun oleh manajer marketing hendaknya melibatkan semua bagian yang ada, bagian-bagian yang dimaksud disini adalah yang termasuk dalam bagian penjualan. Sehingga anggaran yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik sesuai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan wewenang dari perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Herlianto, Didit 2011, Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan, Edisi Pertama, Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Husnayetti 2012, Anggaran Perusahaan, Cetakan 1, Jelajah Nusa, Tangerang.
Nafarin 2007, Penganggaran Perusahaan, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Prawiranegoro, Darsono dan Purwanti. Ari. 2008, Akuntansi Manajemen, Edisi 3. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Rahayu, Sri dan Rahman, Andry Arifian. 2013, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.