Pembuatan SPAL Sederhana
1 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
MODUL:
KEBIJAKAN DIKLAT KESEHATAN LINGKUNGAN
DALAM PROGRAM
PEMBUATAN SALURAN
PEMBUANGAN AIR LIMBAH
(SPAL) SEDERHANA
I. DESKRIPSI SINGKAT
aluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas bangunan gedung. Bukan hanya karena perannya yang vital dalam menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna gedung, serta bahkan bahan-bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran yang pertama harus dibuat secara fisik ketika gedung mulai didirikan. Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perletakannya yang tidak boleh berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih lainnya. Bila hal ini sampai terjadi, perbaikan biasanya merupakan tindakan yang rumit serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Pembuatan SPAL Sederhana
2 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih yang sudah digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau diresapkan ke dalam tanah setelah tentunya melalui pengolahan terlebih dahulu.Modul pelatihan ini membahas mengenai pengertian dan fungsi pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), Pengolahan air limbah, Prinsip pembuatan SPAL, dan langkah-langkah pembuatan SPAL.
Dengan demikian, para peserta latih telah siap melakukan pembuatan saluran pembuangan air limbah secara sederhana
dalam mengantisipasi dan menghadapi masalah saluran
pembuangan air limbah rumah tangga jika kembali ke tempat tugas masing-masing.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu mempraktikkan pembuatan (SPAL) secara sederhana.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu : 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi SPAL
2. Menjelaskan pengertian, jenis, sumber, karakteristik dan pengelolaan air limbah
3. Menjelaskan prinsip pembuatan SPAL sederhana
4. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan SPAL sederhana 5. Mempraktikkan pembuatan SPAL secara sederhana
Pembuatan SPAL Sederhana
3 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan, dengan uraian sebagai berikut:
A. Pengertian dan fungsi saluran pembuangan air limbah (SPAL) 1. Pengertian SPAL
2. Fungsi SPAL B. Air limbah
1. Pengertian air limbah
2. Jenis, sumber, dan karakteristik air limbah 3. Pengelolaan air limbah
C. Prinsip pembuatan SPAL sederhana D. Langkah-langkah pembuatan SPAL
Metode I, II, dan III 1. Alat dan bahan 2. Proses pembuatan 3. Pemeliharaan
4. Keuntungan dan kerugian
IV. BAHAN BELAJAR
1. Kepmenkes No. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
2. Power point materi Pembuatan SPAL sederhana 3. Alat peraga Pembuatan SPAL sederhana
4. Modul Pembuatan SPAL sederhana 5. Alat dan bahan praktik
Pembuatan SPAL Sederhana
4 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.
Langkah 1 Pengkondisian
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan.
2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang.
Langkah 2
Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming)
Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan.
Langkah 3
Penyampaian Materi
1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai.
2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan
Pembuatan SPAL Sederhana
5 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk tanya jawab.3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan digunakan.
Langkah 4 Praktik
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktik pembuatan Saluran pembuangan air limbah sederhana ini di ruang workshop yang telah disediakan oleh Bapelkes Lemahabang.
2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktik sesuai dengan materi yang dipraktikkan di workshop.
Langkah 5 Implementasi
1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta ke Lapangan untuk mengimplementasikan pembuatan Saluran pembuangan air limbah sederhana yang sudah dibuat dan dipraktikkan dalam materi pelatihan.
2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh Tim Korlap.
Langkah 6
Refleksi dan Rangkuman
1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama tentang pembahasan materi ini, apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai.
2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta.
Pembuatan SPAL Sederhana
6 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
VI. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1
PENGERTIAN DAN FUNGSI SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)
1. Pengertian SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah perlengkapan pengelolaan air limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya yang dipergunakan untuk membantu air buangan dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau ke tempat pembuangan.
2. Fungsi SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana berupa tanah galian atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untuk membuang air cucian, air bekas mandi, air kotor/bekas lainnya.
Pokok Bahasan 2 AIR LIMBAH
1. Pengertian Air Limbah
Air limbah atau air buangan adalah air sisa yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, induksi maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
2. Jenis, Sumber dan karakteristik Air Limbah a. Jenis air limbah
1) Air sabun (Grey Water)
Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari cuci baju, piring atau pel lantai. Air
Pembuatan SPAL Sederhana
7 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman karena pada kadar tertentu alam masih memiliki kemampuan untuk mengurai sabun, yang pada dasarnya merupakan rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja perlu diperhatikan jika sabunnya mengandung bahan berat pembunuh kuman seperti karbol, atau mengandung minyak yang sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang umumnya tercemar oli.2) Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)
Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat cair atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan 1,5 L air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah.
b. Sumber air limbah
1) Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water), adalah air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta ( tinja dan air seni, air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan organik.
Pembuatan SPAL Sederhana
8 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
2) Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari industri (industrial waste water) adalah air buangan yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang dipakai industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu pengelolaan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih rumit daripada air limbah rumah tangga.3) Air buangan kotapraja (manucipal wastes water), yaitu
air buangan yang berasal dari perkantoran,
perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
c. Karakteristik air limbah 1) Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi, terutama air limbah rumah tangga biasa berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau,
kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas,
berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinta dan sebagainya.
2) Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik yang berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
Pembuatan SPAL Sederhana
9 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung bau asam apabila sudah mulai membusuk.3) Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juta dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.
3. Pengelolaan Air Limbah
Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori sumber air seperti sumur, kali ataupun sungai serta lingkungan secara keseluruhan. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL yang memenuhi syarat kesehatan. Hal yang pertama dirasakan adalah mengganggu pemandangan, dan terkesan jorok karena air limbah mengalir kemana-mana. Selain itu, air limbah juga dapat menimbulkan bau busuk sehingga mengurangi kenyamanan khususnya orang yang melintas sekitar rumah tersebut. Air limbah juga bisa dijadikan sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit seperti malaria serta yang tidak kalah penting adalah adanya air limbah yang melebar membuat luas tanah yang seharusnya dapat digunakan menjadi berkurang.
Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
Pembuatan SPAL Sederhana
10 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaantanah.
d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain. e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk
menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan
menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah.
Pokok Bahasan 3
PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN SPAL
Pertama dibuat lubang di luar dapur dengan lebar, panjang dan tinggi 1 m atau disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis. Bila saluran terbuka dapat ditutup dengan bambu, kayu atau seng. Bak resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali. Akan lebih baik kalau bak
Pembuatan SPAL Sederhana
11 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
resapan ditutup dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan semen. Dan dapat diberi saluran udara dari pralon.SPAL yang baik adalah SPAL yang dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat sarana yang tidak memadai. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut:
a.
SPAL tidak dapat mengotori sumur, sungai, danau maupunsumber air lainnya.
b.
SPAL yang dibuat tidak menjadi tempat berkembang biaknyanyamuk, lalat, dan lipan sehingga SPAL tersebut mesti ditutup rapat dengan menggunakan papan.
c.
SPAL tidak dapat menimbulkan kecelakaan, khususnya padaanak-anak.
d.
Tidak mengganggu estetika.Pokok Bahasan 4
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN SPAL METODE I
A. Bahan dan Alat
Bahan : 1. Bak ½ bis 2. Batu bata 3. Pasir 4. Semen 5. Batu koral
6. Pralon leher angsa
7. Pasir Alat : 1. Gergaji
2. Cetok (sendok semen) 3. Cangkul
4. Parang
5. Besi runcing (linggis) 6. Ember
Pembuatan SPAL Sederhana
12 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
7. Skop
8. Meteran
B. Proses pembuatan
1. Saluran air limbah bisa dibuat dari pasangan bak bis yang dibagi 2 (tengahan) atau dapat juga dari pasangan batu bata dengan pasangan semen dan pasir.
2. Kemudian dibuat bak penampung air limbah dan bak peresapan yang diisi batu bata dan koral.
3. Batas antara bak air limbah dan bak peresapan diberi saluran. Pada bagian atas diberi tutup yang dapat dibuat dari bambu. Saluran antara tempat pencucian ke bak air limbah sebaiknya agak ada kemiringan, sehingga air akan lancar mengalir.
4. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Pembuatan SPAL Sederhana
13 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Gambar 2. Saluran Air Bekas ke BakC. Pemeliharaan
1. Perlu dibersihkan setiap hari terutama pada saluran yang terbuka dan pada bak kontrol
2. Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas, kain, plastic, dsb
D. Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan :
Mudah membuatnya, sederhana dan bahan-bahan mudah didapat. Selain itu ada hasil untuk menambah penghasilan keluarga yaitu ikan lele.
2. Kerugian :
Kadang-kadang baunya masih terasa sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitarnya.
Pembuatan SPAL Sederhana
14 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
METODE II
A. Bahan dan Alat
Bahan : 1. Drum 2. Koral 3. Kayu 4. Ijuk 5. Pipa pralon Alat : 1. Palu 2. Besi runcing 3. Cangkul 4. Parang 5. Gergaji B. Proses pembuatan
1. Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm. Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 110 cm. 2. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum
dimasukkan ke dalam lobang tersebut. 3. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk.
4. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran ½ bis, atau dari pasangan batu bata.
5. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi.
Pembuatan SPAL Sederhana
15 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Gambar 1. Drum yang DilubangiPembuatan SPAL Sederhana
16 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Gambar 3. Drum di dalam Lubang BangunanGambar 4. Tutup Bak Penampung
C. Pemeliharaan
Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas, kain, plastik.dsb
D. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan :
Mudah dibuat dengan bahan yang tidak mahal dan merupakan pemanfaatan bahan-bahan bekas.
Pembuatan SPAL Sederhana
17 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Kerugian :Air yang meresap akan mempengaruhi air tanah di sekitarnya apabila struktur tanah merupakan tanah liat yang berbongkah-bongkah pada waktu musim kemarau, serta jaraknya kurang diperhatikan dengan sumur bersih (terlalu dekat).
METODE III
A. Bahan dan Alat
Bahan : 1. Besi beton ½-25 cm 2. Batu bata 3. Kerikil 6. Semen 7. Pasir Alat : 1. Gergaji 2. Cetok 3. Cangkul 4. Skop 5. Parang 6. Ember 7. Besi runcing 8. Meteran B. Proses pembuatan
1. Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen dan pasir.
2. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi sedikit, dan akan terjadi suatu pengendapan kotoran.
Pembuatan SPAL Sederhana
18 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
3. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batubata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk. 4. Sumur resapan diberi kerikil dan pasir.
5. Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum 10 m agar supaya jangan mencemarinya.
6. Pembuatan dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Pembuatan SPAL Sederhana
19 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
Gambar 2. Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci.Saluran air bekas mandi dan cuci : A : Kamar mandi dan cuci
B : Bak kontrol C : Bak resapan
B. Pemeliharaan
1. Saluran setiap hari perlu dibersihkan dengan memakai alat sapu.
2. Jangan membuang benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas, kain, plastik dan barang-barang lainnya
3. Semua resapan perlu sering dikontrol, agar bagian-bagian yang tersumbat dibersihkan.
C. Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan :
Pembuatannya mudah, bahan-bahan ada disekitar kita dan konstruksinya sederhana.
2. Kerugian :
Pembuangan air kotor ini juga tergantung dari struktur lapisan tanah. Tanah yang liat pada musim kemarau akan bongkah-bongkah hal ini mungkin berpengaruh pada sumber air bersih. Untuk mengatasi hal ini agar jaraknya perlu lebih diperpanjang lagi.
Pembuatan SPAL Sederhana
20 / MI-4B
Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan
Materi Inti
VII. REFERENSI
Depkes RI (1990), Pedoman penggunaan dan pemeliharaan sarana penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman. Depkes RI, Jakarta
Notoatmodjo (2007) , Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta
Depkes RI (1984), Teknologi Desa. Depkes RI, Jakarta
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan & Pemasya-rakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (1998), Teknologi Tepat Guna Pengelolaan Air dan Sanitasi, Menegristek RI, Jakarta
Direktorat Perumahan, Ditjen Cipta Karya-Departemen Pekerjaan Umum, Pembuatan Saluran Bekas Mandi dan Cuci. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta