BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dikarenakan data yang akan diolah dan dianalisis berhubungan dengan nilai dan angka-angka yang dapat dihitung secara sistematis dengan menggunakan perhitungan statistik.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel tersebut sehingga tidak terdapat manifulasi variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini sangat penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkan sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran atau tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan instrument untuk menentukan apakah dan tingkt apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dikuantitatifkan.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian akan dilaksanakan di MI Hidayatul Muta’allimin yang terletak di Jln. Raya Nyi Ageng Serang 139 Sindangjawa Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dimulai tanggal 22 Mei – 22 Agustus 2015.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di MI Hidayatul Muta’allimin Sindangjawa Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon yang berjumlah 27 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2010:174). Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Total Sampling, karena semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di MI Hidayatul Muta’allimin yang berjumlah 27 orang.
C. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : a. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
b. Metode observasi
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat, dengan observasi penulis berharap akan mendapatkan data yang akurat tentang gambaran umum MI Hidayatul Muta’allimin Sindangjawa Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon dan juga data tentang Tingkah laku siswa kelas V MI Hidayatul Muta’allimin Sindangjawa Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
c. Metode wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengmpulan data kualitatif dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. (Iskandar, 2008: 217).
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanggung jawab sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu Dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi. Penelitian kualitatif sering menggabungkan teknik observasi partisipasif dengan wawancara mendalam (sugiono, 2009: 317-318 ).
D. Instrumen Penelitian 1. Penyusunan Angket
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun angket adalah sebagai berikut:
a. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: pendidikan aqidah akhlak (variabel X), terhadap tingkah laku siswa (variabelY). b. Membuat kisi-kisi alat pengumpul data dengan mengungkap aspek
dan indikatornya.
c. Menyusun sejumlah pernyataan atau butir-butir item, baik positif maupun negatif.
d. Memeriksa daftar pernyataan alat pengumpul data.
e. Menetapkan kriteria skor untuk setiap item. Setelah merusmuskan angket, kemudian ditetapkan alat ukur yang akan digunakan dalam pemberian skor terhadap butir item dengan menggunakan skala Likert dengan ukuran ordinal, artinya objek yang diteliti mempunyai peringkat dari 5 rangkaian urutan, yang dimulai dari: sangat setuju
(SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
f. Menetapkan skala pengukuran variabel, setiap item dalam angket memiliki 5 kriteria jawaban dengan pemberian skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5.
Tabel 3.1
Skala Likert dengan lima option
Pilihan Pernyataan Nomor Item
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Adapun tabel kisi-kisi instrumen penelitian kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi instrumen penelitian
Angket Pendidikan Aqidah Akhlak (X) dan Tingkah laku (Y) Variabel Aspek Indikator No. Item Jumlah Pendidikan Aqidah Akhlak (X) 1. Pembelajaran aqidah akhlak 2. Akhlak Terhadap Allah 3. Akhlak terhadap Manusia 4. Akhlak terhadap lingkungan 1. Mengerjakan tugas dan memahami pembelajaran aqidah akhlak 2. Melakukan shalat wajib dan bershodaqoh 3. Berpeilaku sopan dan berkata sopan 4. Menjaga dan merawat lingkungan Jumlah
Variabel Aspek Indikator No. Item Jumlah Tingkah
Laku (Y)
Religius 1. Patuh Dalam Beribadah 2. Santun dalam berbicara 3. Sikap hormat dan menghargai 4. Menjaga kebersihan Jumlah 2. Lembar Pengamatan Nama : Kelas :
No. Aspek yang diamati
Hasil Pengamatan Terlihat Belum Terlihat 1. Patuh dalam beribadah
2. Santun dalam berbicara 3.
Sikap hormat dan menghormati 4. Menjaga kebersihan E. Uji Instrumen
Kuesioner merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data, seperti yang telah dijelaskan dalam teknik penggumpulan data di atas. Sebelum melakukan pengolahan atau analisis data, terlebih dahulu mesti dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari kuesioner sebagai instrumen utama tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid (sahih/tepat) dan relibel (ajeg/tetap) atau tidak.
Adapun langkah-langkah dalam pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kesahihan atau tingkat kevalidan suatu instrumen, dan ini mutlak dilakukan oleh peneliti metode pengumpulan data angket.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya. Bila data yang diperoleh tidak sesuai dengan data yang terjadi pada objek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2009:267).
Dalam menguji validitas instrumen, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberi skor pada setiap jawaban dari masing-masing responden.
b. Menghitung skor total dari hasil penjumlahan masing-masing skor item ( X).
c. Menghitung perolehan skor total dari hasil penjumlahan masing-masing responden ( Y).
d. Menghitung jumlah total dari hasil penjumlahan masing-masing skor item dari tiap-tiap responden, setelah dikuadratkan ( X2).
e. Menghitung perolehan skor total dari masing-masing responden setelah dikuadratkan ( Y2).
f. Menghitung skor total hasil perkalian dari masing-masing skor item yang diperoleh tiap-tiap responden dengan skor total yang diperoleh masing-masing responden ( XY)
g. Memasukan ke dalam rumus korelasi product moment dari Karl Perason, yaitu:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Keterangan:
r = Koefisien korelasi dua variabel yang dikorelasikan. N = Jumlah responden
X = Skor item Y = Skor total
(Uhar Suharsaputra, 2012:102)
Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifkansi 5% adalah sebagai berikut :
1) Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung > r table.
2) Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Selain dari pada uji validitas instrumen, diperlukan juga uji reliabilitas instrumen. Instrumen penelitian yang dianggap baik, selain valid juga harus reliabel (dapat dipercaya) atau memiliki nilai ketetapan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dicari dengan menggunakan teknik Belah Dua (Splith-Half Method) dengan formula Spearman Brown, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kelompokkan item-item menjadi dua kelompok didasarkan pada kelompok ganjil (nomor item ganjil) dan kelompok genap (nomor item genap), atau secara random.
b. Jumlahkan skor pada setiap kelompok sehingga diperoleh skor total untuk tiap kelompok.
c. Korelasikan skor total antar kelompok dengan formula korelasi Product Moment.
d. Masukan nilai koefisien korelasi tersebut ke dalam rumus Spearman Brown untuk mencari koefisien reliabilitas, yaitu:
Dimana:
= Koefisien Reliabilitas = Koefisien antar kelompok (Uhar Suharsaputra, 2012:107-108)
Keputusan pengujian reliabilitas dengan menggunakan taraf signifkansi 5% adalah sebagai berikut :
a. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika r hitung > r table.
b. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel jika r hitung ≤ r tabel.
Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya reabilitas instrumen, penulis ini mengacu pada klasifikasi Guilford (M. Salim dalam Iding, 2011:53), sebagai berikut:
Tabel 3.4
Batas dan Tafsiran Reliabilitas
Batasan Nilai Tafsiran
r > 0,8 Sangat kuat
0,6 < r < 0,8 Kuat 0,4 < r < 0,6 Sedang
0,4 < r Lemah
Untuk membantu dalam proses perhitungannya, penulis menggunakan program SPSS 17.0 for windows dengan langkah sebagai berikut :
a. Buka program SPSS lalu akan muncul tampilan halaman input data SPSS
b. Klik variable kolom, pada kolom name ketik item yang digunakan dalam penelitian
c. Klik data view maka didapat kolom variabel item yang digunakan, kemudian copy kan data hasil angket pada kolom item yang tersedia.
d. Selanjutnya klik analyze>scale>reliability analysis lalu akan muncul kotak dialog reliability analysis.
e. Klik item dan masukkan ke kotak items
f. Selanjutnya tentukan model yang digunakan lalu klik tombol OK dan akan muncul hasil perhitungan pada halaman output.
Menurut Nunnally dalam buku Uhar Suharsaputra menyatakan bahwa koefisien yang relatif rendah dapat ditoleransi dalam tingkatan penelitian awal, reliabilitas yang lebih tinggi diperlukan jika pengukuran dipakai untuk membuat keputusan penting tentang seseorang (misalnya keputusan dalam seleksi dan penempatan). Lebih jauh Nunnally menyatakan bahwa untuk penelitian awal koefisien reliabilitas 0,60 atau 0,50 sudah cukup.
F. Tehnik Analisis Data
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data dari hasil pembagian tes angket adalah sebagai berikut:
1. Konversi Data Dari Ordinal Ke Interval
Langkah yang bertujuan untuk menggunakan statistik parametrik harus mengkonversikan data dari ordinal ke interval, dengan menggunakan regresi linier sederhana. Adapun model perhitungan konversi yang
digunakan mengacu pada pendapat Saefuddin Azwar (2000:41) dengan langkah-langkah berikut:
a. Menghitung proporsi (P) dengan cara membagi frekuensi (f) dengan banyaknya responden (n).
b. Mancari Proporsi Kukulatif (Pk) dengan cara menambah proporsi (P) dengan proporsi ke semua sebelah kiri.
c. Selanjutnya menghitung tengah dengan menggunakan rumus Pk-tengah = p + pkb.
d. Kemudian mencari deviasi z yang dapat dilihat dengan cara melihat harga z untuk masing-masing Pk-tengah. Untuk itu dipergunakan tabel deviasi normal yang dapat memberikan nilai z yang menunjukan jarak antara masing-masing kategori dalam satuan deviasi normal sepanjang suatu kontinum yang berskala interval.
e. Menggeser kategori respon yang skala nilainya paling kecil ke titik 0, yaitu menjadikan harga z untuk kategori paling kiri sama dengan 0. f. Melakukan pembulatan harga z untuk menentukan nilai skala.
Atau dalam perhitungan konversi data dapat digunakan Methode of Successive Interval (MSI) dalam Microsop Excel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Double klik di stat97.xla.
b. Pada window kecil yang muncul klik "enable macros". c. Jika window excel sudah terbuka buat sheet baru (new). d. Ketik data yang akan di-MSI.
e. Pada tab utama, pilih Add-ins, klik "Statistics" di samping kiri, pilih succesive interval.
f. Data range diisi oleh koordinat data yang akan di tranformasi (data di blok).
g. Cell output diisi pake koordinat kolom tujuan hasil, klik next.
h. Pilih variabel yang akan di transformasi, jika datanya hanya 1 kolom klik saja 1 itu.
i. Klik next,lalu klik finish. 2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan suatu data. Dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat.
Tabel 3.5 Rumus Chi-Kuadrat Rumus Keterangan Simbol Deskripsi X2 Chi-Kuadrat
Oi Frekuensi yang diperoleh sampel Ei Frekuensi yang diharapkan dalam sampel Untuk membantu dalam proses perhitungannya, penulis menggunakan program SPSS 17.0 for windows dengan langkah sebagai berikut :
1. Buka file data frekuensi
2. Pilih Analyze, Non Parametric Test, 1 – sample K-S sesuai petunjuk. 3. Klik kiri 1 – sample K-S.
4. Masukan data masing-masing variabel ke dalam Test Variables List. 5. Pada Test Distribution, pastikan klik tanda √ pada pilihan normal. 6. Abaikan lainnya, lalu klik OK.
7. Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p > 0,05. 3. Metode Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan disajikan deskriptif kedua variabel yang diteliti, yaitu pendidikan aqidah akhlak (X) dan tingkah laku siswa (Y). Pendidikan aqidah akhlak (X) dan tingkah laku siswa (Y) diperoleh dari jawaban kuisioner/angket yang dirancang oleh peneliti berdasarkan indikator-indikatornya.
Deskripsi data tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran umum tentang distribusi data, baik berupa distribusi frekuensi, harga rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. (perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. For windows).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menentukan gambaran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menghitung skor ideal dengan cara mengalikan jumlah item dengan nilai tertinggi pada angket.
2) Menghitung skor terendah dengan cara mengalikan jumlah seluruh item dengan skor terendah pada angket.
15 x 1 = 15
3) Menghitung interval dengan cara mengurangi skor ideal dengan skor terendah kemudian dikali 33,3%.
75 – 15 = 60
60 x 33.3% = 19,98 dibulatkan menjadi 20
jadi interval untuk kategori tinggi yaitu 20 dan kategori rendah 15.
4) Menentukan skor atas, tengah, dan bawah dalam tiga kategori, yaitu:
a) Kategori tinggi = 56-75 b) Kategori sedang = 36-55 c) Kategori rendah = 15-35
5) Menghitung jumlah jawaban responden yang termasuk ke dalam kategori tinggi, sedang, rendah terhadap masing-masing variabel, kemudian diprosentasekan.
Tabel 3.6
Frekuensi dan Prosentase Jawaban Responden Terhadap Pendidikan Aqidah Akhlak
(Variabel X)
Skor Kategori Frekuensi Prosentase (%) 56 – 75 Tinggi
36 – 55 Sedang 15 – 35 Rendah
Jumlah
b. Analisis Statistik
1) Mencari Koefisien Korelasi
Menurut Sugiyono (2009:228), untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara vaiabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
= Jumlah responden = Jumlah skor butir
= Jumlah skor total = Jumlah kuadrat nilai X = Jumlah kuadrat nilai Y
Untukdapat memberi interpretasi terhadap kuatnya suatu hubungan, maka dapat digunakan pedoman yang tercantum pada Sugiyono (2008:257), sebagai berikut:
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval
Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat lemah/ lemah sekali
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang/ cukup
0,60 - 0,799 Kuat/ tinggi
0,80 - 1,000 Sangat Kuat/ sangat tinggi
2) Uji Regresi
Analisis uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variable independen dengan satu variable dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variable independen dilambangkan dengan X sedangkan variable dependen dilambangkan dengan Y (Duwi Priyatno, 2011: 224).
Table 3.8 Uji Kelinieran Regresi
Rumus Keterangan Simbol Deskripsi Y= a + Bx Y Variabel dependen X Variabel independen A Nilai Konstanta Bx koefisien regresi
3) Mencari Koefisien Determinasi
Mencari koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dilakukan 100. Koefisien determinasi mengandung arti bahwa besarnya presentase varians yang satu ditentukan oleh varians yang lain. Rumus yang digunakan adalah:
Table 3.9
Mencari Koefisien Determinasi
Rumus Keterangan
Simbol Deskripsi KD= r2 x 100 % KD Koefisien Determinasi
R Koefisien korelasi
4) Uji Hipotesis
Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus ttes atau thitng sebagai berikut:
Tabel 3.10 Rumus ttes atau thitng
Rumus Keterangan
Simbol Deskripsi
√ √ (Sugiyono, 2012:184)
thitung Koefisien korelasi
R Nilai Koefisien korelasi N Jumlah Sampel Dengan kriteria sebagai berikut
a) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada pengaruh Pendidikan Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku Siswa.
b) Jika thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh Antara Pendidikan Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku Siswa.