33
BAB IV
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan analisis dan pembahasan dari hasil wawancara dan kunjungan ke Koperasi Kokarlina.dengan penerapan konsep PMBOK Guide 2004 yang telah dirumuskan dalam proses Initiation dan Planning dan selanjutnya akan dilakukan pembahasan.
Data dalam analisa ini diperoleh dengan melakukan pertemuan dan wawancara dengan pihak manajemen dan karyawan pada bagian IT dan pengguna sistem.
4.1. Proses
Inisiasi
4.1.1. Latar Belakang/Introduksi
Pengembangan unit usaha Koperasi Kokarlina PLN (Persero) menjadi 4 unit usaha mendorong pihak manajamen ingin menerapkan sebuah sistem informasi yang dapat mengkonsolidasi semua bagian sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan baik dan pihak manajemen dapat memanfaatkan informasi yang disediakan dalam bentuk laporan-laporan.
4.1.2. Sasaran Bisnis Yang Ingin Dicapai
Tujuan Koperasi Kokarlina adalah meningkatkan pelayanan terbaik dan mengembangkan usahanya yang berkelanjutan hingga dapat berkompetisi dengan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia sehingga dapat disejajarkan dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Sehingga sistem Informasi yang akan diterapkan akan mendukung tujuan bisnis tersebut dengan meningkatkan prosedur kerja yang profesional dalam melayani anggotanya maupun perusahaan rekanan. Dengan pelayanan yang baik tentunya meningkatkan jumlah anggotanya dan dengan profesionalisme yang diterapkan akan meningkatkan kerjasamanya dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Hal ini tentunya akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Karena fokus pada profit tersebut maka proyek sistem informasi ini harus mampu mendukung kriteria-kriteria tersebut.
4.1.3. Situasi Sekarang dan Masalah Yang Ada
Sistem informasi yang digunakan saat ini pada Koperasi Kokarlina belum sepenuhnya terkomputerisasi meskipun sebagian tampak sebagai terotomasi, dimana masih tetap melanjutkan cara-cara operasi yang lama, lambat dan ketinggalan jaman. Sebagai contoh, masih menggunakan komputer-komputer tunggal secara ekstensif untuk aplikasi-aplikasi pengolah kata, spreadsheet, dan database, tetapi tetap melanjutkan mengirim memo yang sama seperti keadaan pada sepuluh tahun yang lalu.
Dari keadaan tersebut di atas membuat masalah-masalah yang dihadapai: - Kehilangan kontrol terpusat
35 Sulitnya manajemen tingkat atas dapat dengan lebih mudah mengamati sumber daya organisasi.
- Susunan sistem dan dokumentasi sistem yang kurang baik
Menyusun sistem-sistem dan aplikasi-aplikasi yang tidak teruji secara keseluruhan sehingga mengakibatkan susunan sistem dan dokumentasi sistem yang kurang baik
- Duplikasi sumber daya
Bagian-bagian organisasi menyusun sistem-sistem dan aplikasi-aplikasinya sendiri tanpa menyadari bahwa beberapa sistem dan aplikasi tersebut dapat dipakai bersama oleh lebih dari satu bagaian dalam organisasi.
- Ketidakkompatibelan
Bagian-bagian organisasi membeli softwarenya sendiri tanpa menyadari bahwa software tersebut tidak kompatibel dengan software pada bagian-bagian yang lain dalam organisasi, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam memakai bersama aplikasi dan data dan menerapkan fungsi komunikasi di antara bagian-bagian dalam organisasi
- Ancaman keamanan
Ancaman keamanan, misalnya akses yang tidak sah, dalam sistem-sistem yang terpisah lebih sulit ditangani daripada ancaman kemanan dalam sistem yang terpusat
Bagaimanapun, pertumbuhan bisnis Koperasi Kokarlina menjadi lebih kompleks saat ini, bahkan pimpinan Koperasi mengharapkan produktifitas personel tetap terjaga
pada semua tingkat untuk menggunakan fungsi terpadu yang sebelumnya tidak tersedia.
4.1.4. Asumsi dan Batasan
Pengajuan sistem informasi yang diusulkan diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi Koperasi Kokarlina dalam meningkatkan kinerja organisasi. Oleh karenanya proyek ini harus mendapat dukungan dari setiap komponen organisasi dengan keterlibatan langsung maupun tidak langsung.
Konsekuensi dari nilai tambah yang diberikan oleh proyek ini mendorong pendapatan yang dihasilkan dalam satu tahun dapat membiayai proyek ini. Dan dampaknya juga dapat mengurangi biaya internal operasi dan menambah pendapatan organisasi.
Sistem yang baru harus jalan pada sebagian hardware yang ada maupun hardware baru yang akan disediakan. Pada sisi pemakai juga harus mempertimbangkan kemudahan akses dan keamanan dari pemakai yang tidak berhak.
4.1.2. Analisa Pilihan dan Rekomendasi
Dari semua yang dipaparkan di atas terdapat 3 tindakan yang harus dipilih: 1. Tidak melakukan apapun karena bisnis yang dilikukan berjalan dengan baik tanpa
perlu sistem yang baru.
2. Membeli software khusus untuk mengakomodasi kemampuan yang baru degan sedikit pengembangan
37 3. Mendesain dan mengimplementasikan sistem yang baru dengan sember daya
yang ada maupun yang akan dipersiapkan.
Berdasarkan diskusi dengan stakeholder, dipastikan bahwa pilihan ke tiga adalah yang paling baik dan akan dipilih.
4.1.3. Rencana Kebutuhan Sementara
Berdasarkan kebutuhan yang dinalisa melalui wawancara kepada user pengguna di setiap unit usaha bahwa proyek restrukturisasi sistem informasi ini memerlukan :
UNIT TOKO
• Transaksi Jual a. Tunai
Transaksi tunai dapat terjadi tanpa melihat apakah customer tesebut anggota koperasi atau bukan. Transaksi ini terjadi untuk umum.
b. Kredit
- Bayar Akhir Bulan
Transaksi terjadi apabila Anggota Koperasi berbelanja dan meminta kasir untuk memotong Gaji mereka di akhir bulan sesuai dengan total pembelanjaan mereka di bulan yang bersangkutan (anggota diberi struk pembelanjaan).
- Bayar Cicil
Koperasi menawarkan pembelanjaan cicilan (exp. Audio, Sepeda, dll) yang setiap bulannya akan dipotong dari gaji mereka, dimana jumlah bulan cicilan akan disesuaikan dengan persetujuan kedua belah pihak dan mereka akan dikenakan bunga (± 1% / bulan).
• Transaksi Beli Stok a. Tunai
Barang2 konsumsi sampai saat ini selalu dibeli tunai dengan catatan setiap barang yang akan mendekati masa kadaluarsanya akan dapat ditukar dengan yang baru.
b. Konsinyasi
Transaksi konsinyasi terjadi terhadap barang2 non konsumtif, spt. Elektronik, Sepeda, keperluan rumah tangga, dll. Pembayaran dari barang tersebut sesuai dengan persetujuan antara pihak toko dengan pemasok barang.
• Stok Opname
Setiap bulannya toko akan melakukan proses stok opnam dimana data yang telah didapat akan diinput kedalam aplikasi.
• Data Pemasok
Toko selalu menyimpan data pemasok mereka (baik lama ataupun baru) dengan begitu mereka akan mudah menghubungi apabila ada pemesanan barang.
39 UNIT SIMPAN PINJAM
• Persetujuan Pinjaman terhadap anggota Koperasi
Unit simpan pinjam akan memfasilitasi anggotanya yang ingin mengajukan pinjaman, pinjaman tersebut akan dikenakan bunga (± 1% per bulan) dan dibebankan kedalam gaji mereka setiap bulannya. Setiap pinjaman mempunyai masa cicilan max. 12 bulan dimana max. pinjaman sebesar 5jt. Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk memfasilitasi semua peminjam maka USP akan menyerahkan data2 pemohon tersebut ke Bank Bukopin untuk difasilitasi dana tersebut, bank bukopin telah menjadi rekanan dari KOKARLINA dalam hal memfasilitasi dana pinjaman anggota.
• Klarifikasi Data Anggota a. Daftar Baru
Unit simpan pinjam akan memfasilitasi siapapun yang akan mendaftar jadi anggota dengan kriteria2 tertentu dan setiap yang akan menjadi anggota harus bersedia dipotong iuran anggota setiap bulannya.
b. Keluar Dari Keanggotaaan
Setiap anggota yang telah memasuki masa pensiun akan dianggap keluar dari keanggotaan, selain dari yang keluar dari keanggotaan sesuai dengan keinginan masing-masing.
UNIT APOTIK
• Pembelian Inventory
Kokarlina bekerjasama dengan perusahaan – perusahaan farmasi dalam memenuhi kebutuhan inventory, proses order barang dapat dilakukan dengan
cara telpon langsung ataupun memberikan surat pemesanan (SP) kepada sales yang datang ke apotik.
Setelah menerima SP sales tsb akan memberikannya kepada perusahaan untuk diproses lebih lanjut, setelah menerima seluruh barang yang dipesan (sesuai SP) maka apotik akan menerima faktur(rangkap 6) dari perusahaan tsb. Yang diterima hanyalah lbr ke-5(u/ arsip) dan lbr ke-6(u/ asisten apoteker).
• Penjualan Obat (eceran atau resep) a. Secara Tunai
Anggota ataupun umum akan datang ke apotik dan memesan obat baik obat generic ataupun resep dokter, setelah itu mereka akan diberikan bon penerimaan obat untuk ditandatangani (rangkap 2) dan membayar sesuai total obat.
b. Secara Kredit
Fasilitas ini hanya dapat dilakukan apabila anggota adalah karyawan PLN atau KOKARLINA dan juga pensiunan PLN, laporan antara karyawan dan pensiunan akan dipisah supaya tidak terjadi kesalahpahaman antara apotik dengan AP yang akan dikirim tagihan nantinya.
UNIT KENDARAAN • Record Perlengkapan
Sampai saat ini unit kendaraan hanya meminjam perlengkapan dari supervisor mereka, tetapi bila memutskan membeli perlengkapan mereka lebih memilih melakukan pembayaran secara tunai.
41 • Record Peralatan
a. Tunai
Setiap kali melakukan proses perbaikan kendaraan Operasional (spt: Avanza, Innova, Mega Pro, Kijang Pick-Up, Carry, Honda Win) mereka langsung membeli peralatan2 yang akan digunakan dan tidak melakukan penyetokan.
b. Inventory
Sampai saat ini KOKARLINA hanya melakukan pembelian oli kendaraan untuk dijadikan inventory.
Laporan Bulanan
UNIT TOKO
• Data Stok Offname
Data ini menerangkan jumlah barang2 yang masih tersedia ditoko yang didapat dari print out aplikasi dan ini menjadi landasan dalam membuat RAB. • Data Transaksi Penjualan (Tunai / Kredit)
a. Tunai
Semua proses transaksi tunai yang terjadi akan direkam kedalam aplikasi saat ini dan pada akhir bulan mereka akan mencetak laporan transsaksi tersebut guna ditinjau oleh Manajemen Toplevel.
b. Kredit / Cicilan
Transaksi kredit yang terjadi dapat dikategorikan menjadi transaksi cicilan atau transaksi kredit yg dipotong di akhir bulan, semua ini akan direkam kedalam aplikasi mereka supaya akhir bulan dapat memberikan laporan jumlah transaksi mereka yang terjadi pada bulan tersebut.
Sistem penjualan barang secara kredit : (X * 105%) + ( 1% * Y ) Ket : X = Nilai barang dari pemasok
Y = Jumlah bulan yang diinginkan pembeli • Rencana Anggaran Bulanan (RAB) – tgl 15
RAB akan dibuat setiap tanggal 15 dan RAB tersebut harus mencakup perkiraan pembelanjaan yang akan dilakukan pada bulan selanjutnya.
• Data Pembelian Stok (Tunai / Konsinyasi)
Semua barang yang menjadi inventory mereka akan direkam pada akhir bulan dan mereka membedakan jenis laporannya antara yang mereka beli tunai dan yang dilakukan secara konsinyasi.
• Data Retur Stok Barang
Data barang2 retur tentu akan direkam diaplikasi dan laporan tersebut akan menjelaskan kepada manajemen barang2 yang dikembalikan kepada pemasok. • Data Tagihan Bulanan
Saat ini reporting tagihannya selalu digabung (KD & AP) dan mereka ingin supaya laporan tersebut dapat dipisah menurut lokasi dari masing2 anggota yang mempunyai tagihan di Toko.
43 UNIT SIMPAN PINJAM
• Rencana Anggaran Bulanan (RAB)
Unit simpan pinjam akan membuat RAB setiap tgl 9 setiap bulannya. RAB ini akan memfasilitasi anggota2 yang akan mengajukan pinjaman dan juga memfasilitasi unit2 usaha yang lain apabila ingin mengajukan persekot.
• Laporan data Keanggotaan
Proses daftar baru dan keluarnya seseorang dari keanggotaan akan dilaporkan kepada manajemen atas.
• Laporan data Pinjaman\
Setiap anggota yang telah mengajukan pinjaman akan direkap dan rekapan tersebut akan dilaporkan kepada Manajemen Toplevel.
• Laporan Tagihan Anggota
Setelah direvisi oleh manjemen toplevel maka divisi Adm akan mencetak tagihan yang akan diserahkan kepada PLN guna proses pemotongan gaji pegawai mereka yang mempunyai tanggungan pinjaman.
UNIT APOTIK
• Laporan Tagihan(Invoice)
Apotik akan membuat tagihan yang dipisah masing – masing AP/AJ PLN sesuai dengan apa yang telah karyawan pesan, didalam tagihan akan terlampir resep – resep obat dan bon penjualan barang. Serta dilampiri juga kwitansi penerimaan tagihan yang harus ditandatangani oleh pihak yang dituju ataupun perwakilan.
• Data Stok Opnam
Data ini menerangkan jumlah barang2 yang masih tersedia yang didapat dari print out aplikasi dan ini menjadi landasan dalam membuat RAB.
• Data Transaksi Penjualan (Tunai / Kredit) a. Tunai
Semua proses transaksi tunai yang terjadi akan direkam kedalam aplikasi saat ini dan pada akhir bulan mereka akan mencetak laporan transaksi tersebut guna ditinjau oleh Manajemen Toplevel.
Sistem penjualan barang tunai : X * 105%
b. Kredit
Setiap transaksi kredit yang terjadi akan di print dari aplikasi supaya di akhir bulan dapat memberikan laporan jumlah transaksi yang terjadi pada bulan tersebut. Setelah itu akan membuat tagihan yang kemudian diserahkan kepada AP/AJ dan KD yang bersangkutan.
• Rencana Anggaran Bulanan (RAB) – tgl 15
RAB akan dibuat setiap tanggal 15 dan RAB tersebut harus mencakup perkiraan pembelanjaan yang akan dilakukan pada bulan selanjutnya.
• Data Pembelian Stok
Semua barang yang menjadi inventory mereka akan di input setiap bulannya setelah proses penerimaan barang, pembayaran akan dilakukan 1 minggu setelah penerimaan faktur pembelian.
45 UNIT KENDARAAN
• Laporan Biaya Perbaikan Kendaraan Operasional
Segala sesuatu yang telah dibeli sesuai dengan kebutuhan perbaikan kendaraan operasional akan dilaporkan kepada manager.
• Laporan Sewa Kendaraan
Laporan ini menunjukkan mobil2 yang sedang disewa oleh AP/AJ PLN diseluruh wilayah JABODETABEK dan total pemasukan yang didapat dari penyewaan tersebut
4.1.5. Estimasi Biaya Dan Analisa Keuangan
Estimasi biaya sementara untuk keseluruhan proyek adalah Rp 274.900.000,-. Estimasi ini berdasarkan pekerjaan manajer proyek dan staf lain selama 6 bulan. Untuk manajer proyek akan memperoleh pendapatan Rp 8.000.000,- per bulan. Dan untuk staf lain total pendapatan sebesar Rp 18.000.000,- per bulan. Perkiraan ini juga termasuk pembelian infrastruktur dan perangkat lunak pendukung sebesar Rp 121.900.000.-. Setelah proyek selesai akan ada biaya pemeliharaan sebesar Rp.22.950.000,-
Keuntungan yang diperoleh dari proyek ini merupakan hasil dari efektifitas kerja. Sehingga analisa keuangan diperhitungkan berdasarkan peningkatan keuntungan bisnis saja.
Dengan peningkatan keuntungan 12% per tahun dari Rp 1.000.000.000,- Koperasi Kokarlina setiap tahunnya akan menambah keuntungannya sebesar Rp 120.000.000,-.
Pada tabel 4-1 sebuah ringkasan biaya dan keuntungan proyek menunjukkan perkiraan Net Present Value (NPV) , Return On Investment (ROI), dan perkiraan periode Payback. NPV adalah sebesar Rp 232.592.509,-. ROI berdasarkan penggunaan selama 5 tahun 63%. Sedangkan waktu yang diperlukan dalam pengembalian investasi terjadi pada periode tahun ke 2.
Tabel 4.1 Analisa Keuangan Discount Rate 8%
Asumsi proyek dilaksanakan Tahun
selama 6 bulan 0 1 2 3 4 5 Costs 274,900,000 22,950,000 22,950,000 22,950,000 22,950,000 22,950,000 Discount factor 1.00 0.93 0.86 0.79 0.74 0.68 Dicount Cost 274,900,000 21,250,000 19,675,925.93 18,218,449.93 16,868,935.12 15,619,384.37 366,532,695 Benefit 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 120,000,000 Discount Factor 1.00 0.93 0.86 0.79 0.74 0.68 Discount Benefit 120,000,000 111,111,111.11 102,880,658.44 95,259,868.92 88,203,582.34 81,669,983.64 599,125,204 Discount benefits - costs (154,900,000) 89,861,111.11 83,204,732.51 77,041,418.99 71,334,647.21 66,050,599.27 232,592,509
Cumulative benefits - costs (154,900,000) (65,038,888.89) 18,165,843.62 95,207,262.61 166,541,909.83 232,592,509.10
ROI 63%
Payback di tahun 2 Asumsi
Costs
Staff 153,000,000.00
Software & Service 121,900,000.00
Total biaya proyek 274,900,000.00
Benefit
Keuntungan dari 12% per tahun 120,000,000.00
Total keuntungan tahunan 120,000,000.00
Discount Factor Year 0 : 1/(1+0.08)0 1.00 Year 1 : 1/(1+0.08)1 0.93 Year 2 : 1/(1+0.08)2 0.86 Year 3 : 1/(1+0.08)3 0.79 Year 4 : 1/(1+0.08)4 0.74 Year 5 : 1/(1+0.08)5 0.68 Total Analisa Keuangan Manajemen Proyek Sistem Restrukturisasi Koperasi Kokarlina
4.1.6. Perkiraan Waktu
Waktu yang diinginkan oleh pimpinan Koperasi Kokarlina untuk menyelesaikan proyek ini adalah 6 bulan. Dan diharapkan bahwa penggunaan sistem ini akan difungsikan sampai 5 tahun ke depan.
4.1.7. Resiko Yang Akan Dihadapi
Beberapa resiko yang dapat terjadi dari manajemen proyek ini adalah:
- Resiko internal dimana end user kurang tertarik dengan sistem yang baru. Hal ini mengingat karena user sudah terbiasa dengan sistem lama yang sudah berjalan hampir 10 tahun dan kondisi demografi staf yang ada sebagian besar usianya di antara 30 sampai 40 tahun bahkan lebih.
- Resiko eksternal adalah kondisi ekonomi yang tidak terduga menyebabkan nilai mata uang dolar mempengaruhi estimasi biaya pada infrastruktur perangkat keras. - Resiko utama adalah investasi uang dan waktu yang dilakukan pada proyek ini
dikhawatirkan tidak sesuai dengan keuntungan proyek yang direncanakan
4.2. Proses
Perencanaan
4.2.1. Perencanaan Manajemen Ruang Lingkup
Rencana ruang lingkup ini ditungkan dalam dokumen yang digunakan untuk membangun dan memastikan pemahaman ruang lingkup proyek. Didalamnya menggambarkan detail pekerjaan untuk memenuhi perangkat yang penting seperti yang ada dalam lampiran B.
49 4.2.2. Perencanaan Manajemen Aktifitas dan Waktu
Keseluruhan proses perencanaan manajemen aktifitas dan waktu merupakan tindak lanjut dari work breakdown structure yang sebelumnya telah dikembangkan, sebuah tabel garis waktu(timeline) sebaiknya dibuat demi kejelasan project management team dalam mengerjakan proyek dan project sponsor dalam memonitor proyek nantinya. Lebih jelas lagi mengenai manajemen aktifitas dan waktu dapat dilihat pada bagian lampiran C.
4.2.3. Perencanaan Manajemen Biaya 4.2.3.1. Perkiraan Biaya
Menentukan perkiraan biaya untuk proyek ini haruslah menggunakan tipe
definitive estimate, hal tersebut dikarenakan jarak pembuatan perencanaan strategis
dengan proses eksekusi kurang dari 1 tahun dengan begitu tingkat inflasi yang mungkin terjadi tidaklah terlalu signifikan.
Penghitungan perkiraan biaya proyek dibedakan menjadi 6 tingkatan, diantaranya Project Management, Hardware, Software, Testing, Training, dan Reserves(cadangan dana). Adapun detil dari estimasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Project Management
Pembagian waktu project manager, Network Administrator, dan System Analyst akan terbagi sebagai berikut, 75% akan digunakan untuk pengembangan aplikasi dan sistem perusahaan dan sisanya akan dibagi untuk testing dan training bagi
users. Perhitungan biaya gaji bagi project manager dan lainnya dilakukan per
Network Administrator Rp. 5.000.000,-/bulan, Technical Support Rp. 1.500.000,-/bulan, Application Coordinator/System Analyst Rp. 6.000.000,-1.500.000,-/bulan, dan Software Developer/Database Administrator Rp. 5.000.000,-/bulan. Masing – masing posisi akan menerima gaji sesuai dengan jangka waktu proyek, yaitu 6 bulan.
2. Hardware 2.1 Server
Untuk pembelian server perusahaan yang baru akan dianggarkan sebesar Rp. 15.000.000,- per unit dimana keperluan server hanya berjumlah 1 unit.
2.2 Computers
Penganggaran 3 unit personal computer(PC) rakitan dengan masing – masing unit sebesar Rp. 5.000.000,- juga termasuk dalam penyediaan perlengkapan proyek.
2.3 Switch(8 port)
Pembelian 3 unit Switch (8 port) dengan harga Rp. 300.000,-/unit, sesuai dengan harga dipasaran saat ini.
2.4 Kabel Optic
Guna penghematan dianggarkan pembelian kabel optik secara kardus, dimana total jarak 1 kardus kabel optik adalah 305m. Dengan harga Rp. 500.000,-/kardus dengan total pembelian 2 kardus.
51 3. Software
3.1 Windows 2003
Pengstandarisasian sistem operasi yang akan digunakan menuntut pembelian software Windows 2003, ini dilatari agar setiap komputer yang akan menggunakan aplikasi nantinya mempunyai sistem operasi yang kompatibel. Dana yang dianggarkan untuk software tersebut sebesar Rp. 30.000.000,- ($3000), sesuai dengan harga pasar saat ini.
3.2 License Windows 2003
Selain pembelian software dianggarkan juga biaya untuk pembayaran ijin(license) bagi pemakai sistem operasi. Pengestimasian pemakai sistem operasi tersebut adalah sebanyak 5 orang, dengan asumsi setiap unit usaha diwakili 1 komputer yang menangani aplikasi dan 1 untuk sekretariat dengan total biaya Rp. 5.000.000,- (Rp. 1.000.000,-/user).
3.3 SQL Server 2000 (5 User License)
Untuk database aplikasi akan menggunakan SQL Server 2000, dana yang disediakan untuk pembeliannya sebesar Rp. 55.000.000,- dan itu sudah termasuk ijin(license) bagi 5 orang yang akan memakai software tersebut(maksimal untuk sekali penggunaan)
4. Testing
Estimasi biaya ujicoba aplikasi(testing) dianggarkan sebesar 10% dari total biaya hardware dan sofware.
5. Training
Untuk pelatihan(training) proyek akan mengalokasikan dana sebesar Rp. 50.000,-/orang dengan total karyawan sebanyak 35 orang maka keseluruhan dana yang diperlukan adalah Rp. 1.750.000,-.
6. Reserves
Tersedianya cadangan dana(reserves) untuk setiap proyek sangatlah penting, maka dari itu akan dialokasikan dana sebesar 15% dari total estimasi.
Unit Satuan Harga Satuan Subtotal Subtotal Each Level % of Total Project
1. Project Management Rp. 153.000.000,00 46,06%
Project Manager 1 Orang Rp. 8.000.000,00 Rp. 48.000.000,00
Network Administrator 1 Orang 5.000.000,00 30.000.000,00
Technical Support 1 Orang 1.500.000,00 9.000.000,00
Application Coordinator/System Analyst 1 Orang 6.000.000,00 36.000.000,00
Software Developer/Database Administrator 1 Orang 5.000.000,00 30.000.000,00
2. Hardware Rp. 31.900.000,00 9,60%
2.1 Server 1 Unit Rp. 15.000.000,00 Rp. 15.000.000,00
2.2 Computers 3 Unit 5.000.000,00 15.000.000,00
2.3 Switch 8 port 3 Unit 300.000,00 900.000,00
2.4 Kabel Optic 2 Kardus 500.000,00 1.000.000,00
3. Software Rp. 90.000.000,00 27,09%
3.1 Windows 2003 1 Unit Rp. 30.000.000,00 Rp. 30.000.000,00
3.2 Windows 2003 licence 5 Unit 1.000.000,00 5.000.000,00
3.3 SQL Server 5 user licence 1 Unit 55.000.000,00 55.000.000,00
4. Testing (10% from total hardware & software) Rp. 12.190.000,00 Rp. 12.190.000,00 3,67%
5. Training Rp. 1.750.000,00 0,53%
5.1 Trainee Costs Rp. 1.750.000,00
6. Reserves (15% from Total estimate) Rp. 43.326.000,00 Rp. 43.326.000,00 13,04%
Total Cost Estimate Rp. 332.166.000,00
4.2.3.2. Rencana Alokasi Biaya
Setelah mengestimasi total dana proyek langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat biaya pengeluaran yang akan dipisah menjadi per bulan, dengan begitu pihak perusahaan dapat melihat dengan jelas cash flow yang akan terjadi selama proyek berjalan.
1. Project Management
Setiap bulannya gaji project management team yang terdiri dari Project Manager, Network Administrator, Technical Support, Application Coordinator/System Analyst, dan Software Developer/Database Administrator akan dikeluarkan, sampai proyek selesai.
2. Hardware 2.1 Server
Pembelian server yang akan menunjang perusahaan akan dikeluarkan di bulan ke-2 sebesar Rp. 15.000.000,- setelah proses pembangunan infrastruktur perusahaan selesai.
2.2 Computers
Pembelian komputer dibagi menjadi 2 periode, periode pertama adalah pembelian 2 unit komputer di bulan ke-1 (Rp. 5.000.000 * 2) guna menunjang kerja project management team dalam memnbangun sistem komputerisasi perusahaan. Setelah itu pembelian 1 unit lagi dilakukan di bulan ke-6 (Rp. 5.000.000,-) dengan tujuan tambahan komputer guna proses pelatihan karyawan.
55 2.3 Switch(8 port)
Sebelum memulai pembangunan infrastruktur sistem diperlukan switch, maka itu switch akan dibeli pada bulan ke-1 sebanyak 3 unit dengan harga Rp. 300.000,-/unit.
2.4 Kabel Optic
Selain switch, di bulan ke-1 juga dikeluarkan dana untuk pembelian kabel optik sebanyak 2 kardus dengan harga Rp. 500.000,-/kardus guna mendukung pembangunan infrastruktur sistem.
3. Software
3.1 Windows 2003
Sistem operasi yang akan digunakan setiap komputer yang menggunakan aplikasi haruslah dibuat sama, supaya proses pembangunan aplikasinya menjadi lebih mudah dan kompatibel sesuai sistem operasi yang digunakan. Berlandaskan hal tersebut maka dana sebesar Rp. 30.000.000,- akan digunakan untuk pembelian 1 CD software Windows 2003 original.
3.2 License Windows 2003
Setelah membeli software maka pembayaran licensi untuk penggunaannya akan dikeluarkan pada bulan ke-1 sebesar Rp. 5.000.000,- (Rp. 1.000.000,- * 5), dengan asumsi hanyalah 1 pengguna di masing – masing unit usaha ditambah 1 pengguna di sekretariat.
3.3 SQL Server 2000 (5 User License)
Pembelian software database SQL Server 2000 dikeluarkan di bulan ke-1 beracuan kepada kerja sofware developer yang akan memulai menganalisa
keperluan sistem Aplikasi yang akan dibangun semenjak awal bulan, Rp. 55.000.000,- sudah termasuk biaya licensi untuk 5 pengguna software.
4. Testing
Pembagian dana pengujian aplikasi(testing) dimulai sejak bulan ke-3 sampai ke-5 dengan detil sebagai berikut, bulan ke-3 dialokasikan sebesar 30% dari total estimasi hardware dan software (30% * Rp. 12.190.000), kemudian di bulan ke-4 dialokasikan dana sebesar 40% (30% * Rp. 12.190.000). terakhir, bulan ke-5, akan dialokasikan sebesar 30% (30% * Rp. 12.190.000).
5. Training
Di akhir proyek akan diadakan proses pelatihan(training) terhadap aplikasi pemrograman yang telah selesai dikembangkan terhadap seluruh karyawan perusahaan. Dana sebesar Rp. 50.000,- akan dialokasikan untuk setiap karyawan yang di-training, total karyawan yang akan di-training berjumlah 35 orang dengan begitu diharapkan setiap individu akan dapat mengoperasikan aplikasi bila diperlukan.
6. Reserves
Cadangan dana akan dialokasikan mulai bulan ke-3 sampai selesainya proyek dengan pembagian sebagai berikut, bulan ke-3 sebesar 20% (20%*Rp. 43.326.000,-) dari seluruh total estimasi, disusul 30% (30%*Rp. 43.326.000,-) di bulan berikut. Kami mengalokasikan dana cadangan terbesar di bulan ke-5, yaitu sebesar 35% (35%*Rp. 43.326.000,-) dan di akhir proyek dialokasikan sebesar 15% (15%*Rp. 43.326.000,-).
Month 1 2 3 4 5 6 Total 1. Project Management Project Manager 8,000,000.00 8,000,000.00 8,000,000.00 8,000,000.00 8,000,000.00 8,000,000.00 48,000,000.00 Network Administrator 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 30,000,000.00 Technical Support 1,500,000.00 1,500,000.00 1,500,000.00 1,500,000.00 1,500,000.00 1,500,000.00 9,000,000.00 Application Coordinator/System Analyst 6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 36,000,000.00 Software Developer/Database Administrator 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 30,000,000.00 2. Hardware 2.1 Server 15,000,000.00 15,000,000.00 2.2 Computers 10,000,000.00 5,000,000.00 15,000,000.00 2.3 Switch(8 port) 900,000.00 900,000.00 2.4 Kabel Optic 1,000,000.00 1,000,000.00 3. Software 3.1 Windows 2003 30,000,000.00 30,000,000.00 3.2 Windows 2003 licence 5,000,000.00 5,000,000.00 3.3 SQL Server 5 user licence 55,000,000.00 55,000,000.00 4. Testing 3,657,000.00 8,533,000.00 12,190,000.00 12,190,000.00 5. Training 5.1 Trainee Costs 1,750,000.00 1,750,000.00 6. Reserves 8,665,200.00 12,997,800.00 15,164,100.00 6,498,900.00 43,326,000.00 Total 72,400,000.00 95,500,000.00 37,822,200.00 47,030,800.00 52,854,100.00 38,748,900.00 332,166,000.00
4.2.4. Perencanaan Manajemen Kualitas
Perusahaan memutuskan untuk mengembangkan sistem informasi sendiri karena mereka ingin mempunyai dokumentasi source code dari sistem aplikasi yang diinginkan, seperti modul toko, modul apotik, modul simpan pinjam, modul kendaraan, dan modul kesekretariatan. Untuk lebih jelasnya mengenai template perencanaan manajemen kualitas dapat dilihat pada lampiran D.
4.2.5. Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia dalam proyek ini kami bagi menjadi 3 bagian, diantaranya :
1. Membangun Struktur Organisasi Proyek 2. Membuat Matrix Tanggung Jawab Tugas 3. Membuat Rencana Manajemen Staf
a. Struktur Organisasi Proyek
Penampilan struktur organisasi proyek yang akan diterapkan dalam proyek ini akan ditetapkan sebagai berikut, project manager sebagai top level management yang bertugas mengawasi keseluruhan perkembangan proyek dan bertanggungjawab kepada project sponsor dari KOKARLINA. Dibawah project
manager terdapat Network Coordinator dan Application Coordinator yang akan
melaporkan perkembangan proyek, tentunya masung-masing koordinator mempunyai asisten. Dibawah ini terdapat tanggung jawab dari masing – masing asisten koordinator.
59
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Proyek
Responsibility :
Project Manager
Bertanggungjawab untuk mengatur kelancaran dan kesempurnaan proses keseluruhan proyek.
Network Coordinator
Bertanggungjawab mengkoordinasi penggunaan jaringan dan hardware untuk memastikan kelancaran jaringan perusahaan.
Technical Support
Bertanggungjawab atas infrastruktur sistem dan hardware yang mendukung aplikasi.
Application Coordinator
System Analyst
Bertanggungjawab atas kelancaran alur sistem yang mendukung aplikasi.
Software Developer
Bertanggungjawab mengembangkan aplikasi menggunakan Visual Basic.
Database Administrator
Mengembangkan struktur database yang mendukung aplikasi dengan menggunakan SQL Server 2000.
b. Matrix Tanggung Jawab Tugas
Pembagian tugas yang detil membantu project management team dalam bekerja, yang nantinya akan mempermudah project sponsor dalam menganalisa setiap laporan perkembangan status proyek setiap bulannya dan mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang timbul perihal kemajuan proyek.
61 Project Manager Software Coordinator Software Developer Network Coordinator Technical Support Inisiasi S,A R I R I Perencanaan S,A R I R I Pelaksanaan Analisa Kebutuhan
Software S A,R E,I P P
Analisa Kebutuhan
Hardware S P P A,R E,I
Desain
Database Desain Software & S A,R E I P Jaringan Desain Hardware & S I P A,R E
Pengembangan
Software Pengembang S A,R E I P Instalasi Hardware & Jaringan S P P A,R E
Testing S A,R E A,R E
Pembuatan selesai software S A,R P A,R P
Keterangan : P : Participants A : Accountable R : Review Required E : Executor I : Input Required S : Sign-Off Required
Tabel 4.4 Matrix Tanggung Jawab Tugas
c. Rencana Manajemen Staf
Perancangan rencana manajemen staf menggunakan tools sebuah resource diagram, penggambaran jelas setiap bagian dari project management team yang dibagi per bulannya. Walaupun dalam diagram tidak tercantum bukan berarti staff
proyek yang bersangkutan sudah selesai tugasnya, namun mereka tetap membantu staff proyek yang bertanggung jawab.
6 5 4 3 2 1 Numbe r Of People 0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Project Manager Application Coordinator/ System Analyst Network Coordinator
Software Developer/ Database Administrator
Texhnical Support
Gambar 4.2 Rencana Manajemen Staff
4.2.6. Perencanaan Manajemen Komunikasi
Berdasarkan struktur organisasi proyek sebelumnya, rancangan rencana manajemen komunikasi yang bertujuan menentukan informasi dan jenis komunikasi yang akan disampaikan kepada project sponsor.
Detil dari rencana manajemen komunikasi yang diperuntukkan bagi proyek ini adalah seperti di bawah ini.
63
STAKEHOLDERS DOCUMENTS NAME DOCUMENTS FORMAT CONTACT PERSON DUE
Monthly status report Hardcopy First of month Project Manager
User Acceptance Test Hardcopy
Agung
Wijanarko 30/6/2007 Monthly status report Softcopy First of month Training Plan Hardcopy 20/6/2007 Application
Coordinator/System
Analyst Software
Implementation Plan Hardcopy
Niko
Ardiansyah 5/5/2007 Monthly status report Softcopy First of month Software
Developer/Database
Admiistrator Application Testing Plan Hardcopy
Handi
Biantoro 5/3/2007 Network Coordinator Monthly status report Softcopy Sutranta First of month Technical Support Monthly status report Softcopy Nursanto Limantono First of month
Tabel 4.5 Rencana Manajemen Komunikasi
a. Project Manager
Berikut ini beberapa laporan yang akan diserahkan/dibuat oleh project manager kepada project sponsor, diantaranya :
1. Monthly status report
Setiap bulannya project manager akan menggabungkan seluruh laporan perkembangan dari masing – masing koordinator kedalam sebuah laporan perkembangan proyek yang berupa hardcopy dan diserahkan kepada project sponsor.
2. User Acceptance Test
Setelah selesai ujicoba aplikasi selama kurang lebih 2 bulan, project manager akan membuat sebuah user acceptance test yang ditujukan kepada seluruh karyawan akan kekompatibelan aplikasi tersebut
terhadap operasional mereka sehari – hari. Laporan ini akan diserahkan kepada project sponsor sebelum project closure, yaitu sekitar tanggal 30/6/2007.
b. Application Coordinator/System Analyst
Berikut ini beberapa laporan yang akan diserahkan/dibuat oleh Application Coordinator/System Analyst kepada project manager, diantaranya :
1. Monthly status report
Setiap bulannya Application Coordinator/System Analyst akan menyerahkan laporan perkembangan aplikasi berupa softcopy kepada project manager.
2. Training Plan
Sesuai dengan rancangan cost budgeting sebelumnya, maka tugas Application Coordinator/System Analyst selanjutnya adalah membuat sebuah training plan berupa hardcopy pada tanggal 20/6/2007. Sebelum diterapkan training plan tersebut harus mendapat persetujuan dari project manager.
3. Software Implementation Plan
Sebelum dimulainya proses training Application Coordinator/System Analyst harus membuat sebuah Software Implementation Plan yang direncanakan pada tanggal 5/5/2007, Software Implementation Plan ini harus mendapat persetujuan dari project manager sebelum diterapkan.
65
c. Software Developer/Database Administrator
Berikut ini beberapa laporan yang akan diserahkan/dibuat oleh Software Developer/Database Administrator kepada Application Coordinator/System Analyst, diantaranya :
1. Monthly status report
Setiap bulannya Software Developer/Database Administrator akan menyerahkan laporan perkembangan aplikasi berupa softcopy kepada Application Coordinator/System Analyst.
2. Application Testing Plan
Dimulainya ujicoba aplikasi dari bulan ke-3 maka Software Developer/Database Administrator harus membuat sebuah Application Testing Plan pada tanggal 5/3/2007, rencana tersebut harus diketahui dan disetujui oleh project manager.
d. Network Coordinator
Pada awal setiap bulannya Network Coordinator akan dituntut untuk dapat menyerahkan sebuah monthly status report kepada project manager, ini dilakukan supaya mengetahui perkembangan yang telah dicapai pada bagian networking(jaringan).
e. Technical Suppport
Apabila Network Coordinator dituntut membuat sebuah monthly status report setiap bulannya, maka technical support juga dituntut demikian. Namun technical support menyerahkannya kepada network coordinator selaku atasan langsung.
4.2.7. Perencanaan Manajemen Resiko
Setelah melakukan interview terhadap seluruh stakeholders dan project sponsor, pembagian perencanaan manajemen resiko menjadi beberapa adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Resiko
Dari hasil interview project management team mendapat banyak input untuk mengidentifikasi risiko – risiko yang mungkin terjadi, proses yang dilakukan adalah melalui brainstorming/berdiskusi. Jenis – jenis risiko yang mungkin terjadi di dalam proyek ini :
a. Proyek tidak selesai tepat waktu
Project sponsor menegaskan bahwa proyek tersebut haruslah selesai tepat waktu karena beliau berharap agar sistem informasi yang baru dapat digunakan guna perkembangan perusahaan.
b. Dana proyek yang membengkak
Setelah proses interview dengan project sponsor, ditarik kesimpulan bahwa apabila terjadi pembengkakan dana dari perencanaan mereka belum tentu akan memberikan kekurangan tersebut.
c. Penerimaan karyawan perusahaan terhadap aplikasi baru
Dengan banyaknya karyawan yang masih dalam usia produktif ( 23-40 tahun) memberi nilai positif untuk kelangsungan aplikasi baru, namun dari usia tersebut banyak dengan latar belakang pendidikan sederajat SMA dan hanya beberapa yang mencapai pendidikan sederajat Akademi atau diatasnya.
67
Dibawah ini terdapat grafik yang menyatakan situasi diatas, angka yang terdapat di dalam diagram merepresentasikan jumlah karyawan..
2 0 11 6 4 0 10 2 SM P SM A / SM K / SM EA / S M F D 1 / D 2 / D 3 S1
Kurang Produktif ( > 40 tahun) Produktif (23-40 tahun)
Gambar 4.3 Diagram Analisis Karyawan d. Pengembalian investasi yang terlalu lama
Pengembalian terhadap investasi ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh project sponsor, dimana keuntungan yang didapat setelah pengeimplementasian sistem dan aplikasi baru tidak sebanding dengan biaya dan waktu yang telah dikeluarkan.
e. Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing
Kondisi nilai tukar rupiah sangat mempengaruhi kelangsungan proyek, apabila terjadi inflasi besar dalam kurun waktu setahun maka proyek ini dapat
terancam berhenti karena pembelian peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan rata - rata menggunakan nilai mata uang amerika($).
f. Pengundurdirian salah satu anggota project management team
Apabila salah satu anggota dari project management team karena suatu hal akan mempengaruhi dalam kinerja team menjalankan proyek, dimana pekerjaaan yang menjadi tanggung jawabnya harus dapat dilimpahkan kepada anggota yang lain.
2. Analisa Kualitas Risiko
Masing – masing risiko yang telah diidentifikasi akan dikategorikan menurut kemungkinan terjadinya dan dampaknya terhadap kelangsungan proyek ataupun setelah implementasi sistem dan aplikasi baru.
Impact Probability No Risk Names
High Medium Low High Medium Low R1 Proyek tidak selesai tepat waktu
R2 Dana proyek yang membengkak R3 Penerimaan karyawan perusahaan
terhadap aplikasi baru
R4 Pengembalian investasi yang terlalu lama R5 Fluktuasi nilai rupiah terhadap
mata uang asing
R6 Pengundurdirian salah satu anggota project management team
69
3. Rencana Antisipasi Risiko
Langkah antisipasi terhadap risiko – risiko diatas telah didiskusikan dan hasilnya seperti dibawah ini.
a. Proyek tidak selesai tepat waktu
Mengkalkulasikan waktu yang akan terpakai proyek dengan tepat, hasil yang didapat lebih baik dilebihkan beberapa waktu sebagai langkah antisipasi terhadap pekerjaan – pekerjaan yang tertunda.
b. Dana proyek yang membesar diluar perencanaan
Dengan mempersiapkan dana cadangan di perencanaan biaya akan dapat membantu mengantisipasi tambahnya biaya – biaya yang perlu dikeluarkan, namun bila terjadi suatu kondisi diluar kemampuan tim proyek maka langkah paling tepat adalah berdiskusi dengan project sponsor demi kelangsungan proyek tersebut.
c. Penerimaan karyawan perusahaan terhadap aplikasi baru
Dengan demografi usia dan latar belakang pendidikan karyawan perusahaan maka langkah yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses penerimaan aplikasi adalah melalui pelatihan dan motivasi karyawan untuk meningkatkan kesadaran mereka, bahwa yang akan mereka gunakan adalah demi kemajuan perusahaan sendiri. Selain itu penunjukan orang yang tepat yang akan menggunakan aplikasi tersebut akan dilakukan.
d. Pengembalian investasi yang terlalu lama
Merancang sebuah analisa keuangan terhadap kondisi keuangan yang akan dihadapi setelah selesainya proyek akan memberikan gambaran jelas
mengenai lama waktu yang diperlukan guna pengembalian investasi ini, itupun dilakukan setelah menganalisa laporan keuangan, perkembangan keuntungan perusahaan tiap tahun.
e. Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing
Nilai tukar mata uang asing, khususnya dolar amerika, haruslah dapat diminimalisasi. Perencanaan biaya menggunakan mata uang rupiah akan dapat mengatasinya, survey harga yang didapat memang dalam dolar namun kami melebihkan sedikit dari nilai tukar rupiah terhadap dolar($) pada saat kami membuat rencana biaya.
f. Pengundurdirian salah satu anggota project management team
Dengan melakukan koordinasi yang tepat antar project management team akan meminimalisasi terjadinya konflik atau kesalahpahaman internal, apabila memang akhirnya terjadi project manager dapat mencari kandidat yang cocok untuk mengisi posisi tersebut dan akan lebih baik berasal dari lingkungan perusahaan.
4.2.8. Perencanaan Manajemen Pengadaan a. Perencanaan Pembelian atau akuisisi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk merancang perencanaan pemebelian, namun pemilihan metode Make-or-Buy analyis adalah jalan terbaik, hal tersebut dikarenakan keputusan perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi sendiri dan bukan membeli sistem aplikasi yang ditawarkan perusahaan lain. Situasi ini didorong karena
71
perusahaan ingin mempunyai sistem aplikasi sendiri yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi ini juga dilatari keinginan perusahaan untuk memiliki source code dari sistem aplikasi tersebut sehingga memudahkan mereka dalam memodifikasinya saat diperlukan.
Sudah banyak perusahaan yang menawarkan sistem aplikasi koperasi sebelumnya, namun semuanya sangatlah umum dan tidak bisa dilakukan modifikasi terhadap kebutuhan yang diinginkan. Apabila bisa dilakukan modifikasi perusahaan harus menambah biaya, sesuai dengan apa yang ingin mereka tambahkan atau modifikasi ke dalam aplikasi yang ditawarkan. Ditambah dengan pertimbangan, menjalankan proyek restrukturisasi sistem informasi tersebut perusahaan akan dapat meremajakan inventaris kantor, seperti server dan personal
computer(PC).
Dengan menggunakan metode Make-or-Buy Analysis maka akan dihasilkan dokumentasi proyek, salah satunya adalah sebuah contract
statement of work. Beberapa bagian yang akan didefinisikan
didalamnya, diantaranya : 1. Informasi Umum Proyek
Definisi umum proyek dicantumkan pada bagian ini seperti nama proyek, tanggal proyek, nama supplier pengawas, tanggal modifikasi, nama yang mempersiapkan kontrak, dan nama yang menyetujui kontrak tersebut.
2. Klasifikasi Pengadaan
Mendefinikan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan selama proyek serta kapan perlengkapan dan peralatan tersebut akan dibutuhkan.
3. Penanggungjawab Kontrak
Keterangan detil mengenai pribadi dari pihak supplier yang ber-tanggungjawab menjadi penanggungjawab kontrak.
4. Deskripsi Keputusan
Mendefinikan tipe kontrak apa yang akan digunakan dan tindakan apa yang diperlukan untuk memulai pengadaan tersebut.
5. Tipe Kontrak
Mendokumentasikan tipe kontrak yang digunakan dan tindakan – tindakan yang diperlukan untuk memulai pengadaan tersebut.
6. Dasar – dasar Kontrak
Mempersiapkan dokumen – dokumen standar yang diperlukan untuk menginisiasi dan mempertahankan untuk setiap kontrak.
Dokumen tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan supplier yang tepat untuk mendukung seluruh kebutuhan yang akan digunakan selama proses eksekusi proyek.
b. Perencanaan Kontrak
Perancangan dokumentasi dari perencanaan kontrak tim proyek akan lebih memberikan gambaran jelas mengenai tata aturan yang harus ditaati tim,
73
partisipasi masing – masing posisi, alur komunikasi antar posisi, serta petunjuk saat akan mengadakan rapat.