PEDOMAN PENULISAN
KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat tersusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pedoman penulisan ini merupakan pedoman bagi mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk menyusun karya tulis ilmiah sebagai salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya. Selain itu pedoman ini juga merupakan pedoman yang digunakan untuk pembimbing dalam memberikan bimbingan penyusunan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa.
Kami menyadari perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat menuntut penyesuaian dalam segala hal termasuk kebijakan yang aka dibuat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi memungkinkan adanya perubahan pedoman penulisan yang telah ada di kemudian hari.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atas tersusunnya pedoman penulisan ini. Hadirnya saran dan koreksi sangat kami harapkan untuk penyempurnaan pedoman penulisan karya tulis ilmiah ini. Semoga pedoman ini membawa manfaat bagi semua pihak khususnya Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Surabaya, Januari 2015 penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. DAFTAR ISI ………. BAB I SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH ……….. BAB II BAGIAN AWAL KARYA TULIS ILMIAH ……….. BAB III BAGIAN INTI KARYA TULIS ILMIAH .……… BAB IV BAGIAN AKHIR KARYA TULIS ILMIAH ……… BAB V CARA PENULISAN ……… BAB VI PETUNJUK KHUSUS ……… LAMPIRAN ii iii 1 3 6 14 15 23
Pedoman KTI JKG 2015 Page 1
BAB I
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah merupakan karya seseorang dalam bentuk tulisan yang didalam penyusunannya menggunakan metode penelitian secara ilmiah. Penelitian didalam karya tulis ilmiah disusun dengan sistematis, bersifat logis logis serta berdasarkan fakta yang objektif. Sitematika penyusunan karya tulis ilmiah pada setiap tempat mempunyai gaya penulisan yang berbeda, tergantung lingkungan dimana penulisan tersebut berlaku. Gaya penulisan ini biasa disebut dengan gaya selingkung. Pada dasarnya sistematika karya tulis ilmiah terdiri dari tiga bagian utama yaitu : bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Berikut ini isi dalam setiap bagian karya tulis ilmiah yang digunakan di Jurusan Keperwatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya : A. Bagian awal, meliputi :
1. Halaman sampul depan 2. Halaman sampul belakang 3. Halaman persyarat gelar
4. Halaman pengesahan dan persetujuan 5. Halaman penetapan penguji
6. Halaman biodata
7. Halaman kata pengantar 8. Halaman abstrak / intisari 9. Halaman daftar isi
10. Halaman daftar tabel 11. Halaman daftar gambar 12. Halaman singkatan 13. Halaman lampiran B. Bagian inti, meliputi :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian
Pedoman KTI JKG 2015 Page 2 1.6 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian 4.2 Populasi
4.3 Sampel 4.4 Besar Sampel
4.5 Teknik Pengambilan Sampel 4.6 Lokasi Penelitian
4.7 Waktu Penelitian
4.8 Metode Pengumpulan Data 4.9 Instrumen Pengumpulan Data 4.10 Teknik Pengumpulan Data 4.11 Teknik Analisa Data
4.12 Definisi Operasional dan Kriteria penilaian
BAB V HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA 5.1 Gambaran Umum
5.2 Hasil Pengumpulan Data dan Analisa Data BAB VI PEMBAHASAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan
7.2 Saran C. BAGIAN AKHIR
1. DAFTAR PUSTAKA 2. LAMPIRAN
Pedoman KTI JKG 2015 Page 3
BAB II
BAGIAN AWAL KARYA TULIS ILMIAH
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan merupakan halaman paling depan dari karya tulis ilmiah. Pada halaman ini secara berturut-turut memuat :
1. Kalimat ” KARYA TULIS ILMIAH ” 2. Judul
3. Lambang Poltekkes Surabaya 4. Nama dan NIM penulis 5. Kalimat :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN .... (diisi tahun penulisan)
6. Pada lipatan buku tercantum judul KTI yang dibuat
Halaman sampul depan ini merupakan sampul dengan menggunakan hard cover warna hijau, dengan tulisan warna hitam . Contoh halaman sampul seperti pada lampiran 1.
2. Halaman Sampul Belakang
Halaman ini berisi hal yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi menggunakan kertas putih sesuai ketentuan. Contoh halaman sampul seperti pada lampiran 2.
3. Halaman Persyaratan Gelar
Pada halaman ini memuat berturut - turut : 1. Judul
2. Kalimat ”KARYA TULIS ILMIAH”
3. Kalimat ”Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Gigi Pada Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya Jurusan Keperawatan Gigi”
Pedoman KTI JKG 2015 Page 4 5. Kalimat ” KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN
KEPERAWATAN GIGI TAHUN .... (diisi tahun penulisan) ” Contoh halaman sampul seperti pada lampiran 3.
4. Halaman Pengesahan Dan Persetujuan
Halaman ini memuat tanda tangan pengesahan dan persetujuan dari pembimbing Utama dan pembimbing Pendamping, serta memuat tanda tangan Ketua Jurusan. Contoh halaman sampul seperti pada lampiran 4.
5. Halaman Penetapan Penguji
Halaman ini berisi hari, tanggal, bulan , dan tahun pelaksanaan ujian serta tanda tangan penguji ketua dan penguji anggota. Contoh halaman sampul seperti pada lampiran 5.
6. Halaman Biodata
Memuat biodata penulis yang meliputi nama,tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, jenjang pendidikan serta tahun lulus pendidikan. Contoh halaman biodata seperti pada lampiran 6.
7. Halaman Pengantar
Pada halaman ini memuat pernyataan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam melakukan penelitian. Pada halaman ini tidak dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah, bebas tetapi dengan menggunakan kalimat yang baik. Contoh pengantar seperti pada lampiran 7.
8. Halaman Abstrak / Intisari
Pada halaman ini memuat uraian isi karya tulis yang dibuat. Uraian ini berisi masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian serta hasil penelitian. Isi kalimat dalam abstrak ini tidak lebih dari 250 kata dan disusun tanpa alinea. Pada abstrak ini juga tidak perlu dicantumkan kepustakaan, grafik maupun tabel. Ditulis dengan jarak antar baris 1 spasi. Contoh seperti pada lampiran 8.
9. Halaman Daftar Isi
Halaman ini memuat semua bagian dari karya tulis yang disusun termasuk nomor halamannya. Contoh dapat dilihat pada lampiran 9.
10. Halaman Daftar Tabel
Dalam halaman ini memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman tabel tersebut. Contoh daftar tabel seperti pada lampiran 10.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 5 Dalam halaman ini memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman gambar tersebut. Contoh daftar gambar lihat lampiran 11.
12. Halaman Singkatan
Pada halaman ini memuat singkatan yang digunakan dalam karya tulis yang disusun.
Contoh daftar singkatan lihat lampiran 12. 13. Halaman Lampiran
Memuat nomor lampiran dan judul lampiran yang digunakan dalam karya tulis tersebut. Contoh format seperti pada lampiran 13.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 6
BAB III
BAGIAN INTI KARYA TULIS ILMIAH
Bagian kedua dari karya tulis ilmiah adalah bagian inti dari karya tulis ilmiah. Pada bagian ini berisi materi inti dari karya tulis ilmiah. Bagian ini merupakan isi karya tulis yang dibuat oleh peneliti. Segala hal yang terdapat pada bagIan ini merupakan penerapan dari metodologi penelitian yang telah dipelajari dalam perkuliahan dikelas. Sebelum membuat karya tulis ilmiah penulis harus menguasai metodologi penelitian sehingga diharapkan pada saat penulisan karya ilmiah ini tidak ditemukan hambatan yang berarti. Bagian inti karya tulis ilmiah terdiri dari :
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Hipotesis Penelitian 4. BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian 4.2 Populasi 4.3 Sampel 4.4 Besar Sampel
4.5 Teknik Pengambilan sampel 4.6 Lokasi Penelitian
4.7 Waktu Penelitian
4.8 Metode Pengumpulan Data 4.9 Instrumen Pengumpulan Data 4.10 Teknik Pengumpulan Data 4.11 Teknik Analisa Data
Pedoman KTI JKG 2015 Page 7 4.12 Definisi Operasional dan Kriteria Penilaian
5. BAB V HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA 5.1 Gambaran Umum
5.2 Hasil Pengumpulan Data dan Analisa Data 6. BAB VI PEMBAHASAN
7. BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan
7.2 Saran
A. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmiah dimulai dengan adanya masalah penelitian. Masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan (yang seharusnya) dan kenyataan (yang terlihat). Harapan dapat dilihat atau diperoleh dari target yang telah ditetapkan, standar/indikator yang digunakan, teori yang ada, kebijakan atau aturan yang berlaku. Sedangkan kenyataan merupakan hasil yang kita lihat. Uraian masalah penelitian harus didukung atau disertai dengan data-data yang diperoleh secara valid. Data tersebut dapat diperoleh baik secara langsung dari sumber datanya ( bersifat primer) maupun dengan memanfaatkan data yang telah diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan data tersebut ( bersifat skunder ). Di dalam latar belakang diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar belakang masalah yang diteliti. Dijelaskan pula mengenai alasan tentang pentingnya masalah penelitian tersebut untuk dilakukan penelitian, mengingat dampak yang ditimbulkan dari masalah yang diteliti. Didalam latar belakang tidak hanya mencantumkan data-data yang menunjukkan masalah tetapi juga harus dituliskan kesimpulan permasalah penelitian yang akan dapat ditarik dari data-data yang dikemukakan.
Contoh masalah penelitian :
Harapan : Sekolah yang termasuk dalam sasaran UKGS minimal 80 % melaksanakan sikat gigi masal.
Kenyataan : berdasarkan laporan data yang diperoleh dari Puskesmas diketahui bahwa
Pedoman KTI JKG 2015 Page 8 Dampak
kenyataan : berdasarkan hasil pemeriksaan gigi diketahui kebersihan gigi ( oral hygiene)
sasaran dalam katagori kurang.
Kesimpulannya : cakupan kegiatan sikat gigi masal di sekolah yang dilaksanakan oleh Puskesmas masih kurang.
2. Identifikasi Masalah
Adalah tinjauan logik atau teoritik tentang penyebab terjadinya masalah yang akan dilakukan penelitian. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Surabaya, identifikasi masalah dibuat dalam bentuk bagan dan kemudian faktor – faktor penyebab masalah tersebut diuraikan secara lengkap.
3. Pembatasan Masalah
Oleh karena keterbatasan peneliti (waktu, dana, tenaga, sarana) dalam melakukan penelitian, maka faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut perlu dibatasi beberapa faktor saja. Yang perlu diprioritaskan dalam melakukan pembatasan masalah adalah faktor yang belum pernah diteliti,atau sudah pernah diteliti tapi hasilnya belum konsisten.
4. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan pembatasan masalah maka kemudian dilakukan perumusan masalah.Perumusan dalam bentuk kalimat tanya. Bentuk pertanyaan yang umum sebagai berikut :
Untuk mengidentifikasi variabel : ” bagaimana gambaran ... ? ”
Untuk mengetahui hubungan :” bagaimana hubungan antara ...dengan ...? ”
Untuk mengetahui perbedaan : ” bagaimana perbedaan antara ...dengan ... ? ”
Pedoman KTI JKG 2015 Page 9 5. Tujuan Penelitian
Merupakan uraian tentang informasi mengenai apa saja yang akan dicari dalam penelitian , sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan. Dapat dibagi menjadi 2 :
a. Tujuan umum : menggambarkan out put suatu penelitian nantinya. Pada tujuan umum memberikan gambaran seluruh keadaan yang akan dicapai. Cara penulisanya seyogyanya menggunakan kata keadaan, contoh : - Diketahuinya tingkat pengetahuan dan ketrampilan perawat gigi dalam ....
- Ditemukannya faktor –faktor penghambat dalam proses pendidikan ....
b. Tujuan khusus : uraian prosedur untuk mendapatkan out put penelitian tersebut.merupakan penjabaran dari tujuan umum. Cara penulisannya menggunakan kata kerja, contoh :
- Mengukur pengetahuan perawat gigi tentang ... - Mengidentifikasi ketrampilan perawat gigi dalam ...
- Menganalisis hubungan antara pengetahuan ... dengan ...
Apabila tujuan umum sudah spesifik, tidak perlu dituliskan tujuan umum dan tujuan khusus cukup dibuat “ Tujuan penelitian “ saja.
6. Manfaat Penelitian
Uraian tentang kegunaan hasil penelitian nantinya ( bagi program, kepentingan iptek, dll )
B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Uraian tentang teori-teori/ konsep / hasil penelitian orang lain yang relevan (sesuai dengan masalah) yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Diuraikan apa adanya saja, pendapat penulis tidak boleh dimasukkan dalam tinjauan pustaka ini.Tinjauan pustaka merupakan landasan / dasar untuk menyusun hipotesis atau untuk memecahkan masalah penelitian. Sebagai bahan dalam membantu dalam menganalisis dan melakukan pembahasan hasil dari pengolahan data. Dengan tinjauan pustaka yang lengkap juga akan mempermudah untuk mengambil kesimpulan dan memberikan saran.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 10 C. BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan megeneralisasikan suatu pengertian atau hal-hal yang bersifat khusus, sehingga tidak dapat diukur dan diamati secara langsung sehingga harus dijabarkan dalam variabel. Sebaiknya dalam kerangka konsep diuraikan secara ringkas dan jelas bagaimana konsep-konsep tersebut dapat mempengaruhi konsep yang lain. Hasil tinjauan pustaka yang telah diuraikan dirangkum menjadi konsep-konsep yang mempengaruhi masalah yang akan diteliti. Konsep tersebut disusun dalam satu diagram kerangka konsep. Kerangka konsep merupakan alur pikir yang menggambarkan hubungan antar faktor- faktor dalam penelitian .
Selain konsep-konsep, dalam kerangka konsep tersebut dapat pula dicantumkan VARIABEL dari konsep tersebut, sehingga variabel yang diteliti dapat digambarkan secara operasional. Variabel adalah suatu ciri, sifat, ukuran yang bervariasi tentang suatu konsep pengertian tertentu. Macam variabel secara garis besar ada 2, yaitu:
a. Variabel dependen / terikat / terpengaruh b. Variabel independen / bebas / pengaruh
Kerangka konsep dikutip dari konsep yang telah baku atau pengembangan atau modifikasi atau penggabungan dari konsep yang telah baku. Sumber yang digunakan sebagai kutipan kerangka konsep tersebut harus dituliskan
Pedoman KTI JKG 2015 Page 11 Contoh Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Dari contoh diatas ada 4 konsep penelitian yaitu konsep tentang faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong dan konsep perilaku kesehatan gigi. Tiap konsep masing-masing mempunyai variabel sebagai indikasi pengukuran masing-masing konsep. Misalnya untuk mengukur perilaku kesehatan gigi maka dapat diukur melalui variabel pengetahuan, pendidikan, sikap.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam suatu penelitian tidak selalu harus ada. Pada penelitian deskriptif yang hanya mengungkapkan tentang gambaran dari variabel-variabel tertentu tidak memerlukan hipotesis. Dari penelitian deskriptif tersebut diharapkan akan muncul hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara masalah yang akan diteliti.
D. BAB IV METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian yang perlu diuraikan yaitu : 4.1 Jenis Penelitian : (deskriptif, analitik, eksperimen ) 4.2 Populasi : keseluruhan obyek penelitian
4.3 Sampel : sebagian dari populasi penelitian
4.4 Besar Sampel : jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian Factor predisposisi : Pendidikan Pengetahuan Sikap persepsi Factor pendukung : Pendapatan keluarga Ketersediaan Factor pendorong : Sikap petugas Orang tua
Pedoman KTI JKG 2015 Page 12 4.5 Teknik Pengambilan sampel : cara yang digunakan dalam pengambilan sampel 4.6 Lokasi Penelitian : tempat penelitian
4.7 Waktu Penelitian :waktu yang diperlukan dalan proses penelitian ( bulan ... s/d bulan ... Tahun...)
4.8 Metode Pengumpulan Data : cara yang digunakan dalam mengumpulkan data (wawancara, pengamatan, dokumentasi, dll )
4.9 Instrumen Pengumpulan Data : alat yang digunakan dalam pengumpulan data (lembar observasi, kuisioner , daftar cocok atau chellist, dll )
4.10 Teknik Pengumpulan Data : prosedur pada saat melakukan pengumpuan data. 4.11 Teknik Analisa Data : cara analisa data yang akan digunakan dalam penelitian
tersebut.
4.12 Definisi Operasional : Semua variabel yang akan diteliti harus dibuat batasan (definisi) secara operasional dengan maksud agar setiap orang terutama peneliti dan yang terlibat dalam penelitian mempunyai persepsi yang sama terhadap variabel yang diteliti. Isi DO...
Jika yang diambil adalah objek penelitian dalam skala kecil maka tidak perlu dituliskan sampel cukup ditulis objek penelitian saja.
E. BAB V HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA 5.1 Gambaran Umum
Dipaparkan gambaran umum mengenai karakteristik obyek penelitian misal : kondisi geografis, sosial, ekonomi, budaya dari sasaran penelitian
5.2 Hasil Pengumpulan Data dan Analisa Data
Hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk narasi atau tabel. Jika dalam bentuk tabel harus disertasi uraian narasi kesimpulan tabel. Disajikan apa adanya, tanpa rekayasa data. Kemudian dari penyajian data tersebut dilakukan analisa terhadap data tersebut.
F. BAB VI PEMBAHASAN
Dalam pembahasan dilakukan perbandingan antara hasil analisis dan teori dan hasil penelitian yang sejenis baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada tujuan khusus penelitian . Dalam pembahasan para peneliti dapat mengemukakan pendapat/gagasan/pemikirannya
Pedoman KTI JKG 2015 Page 13 sendiri, terutama pendapatnya mengapa suatu kejadian dapat terjadi.pembahasan sangat berkaitan dengan kerangka konsep yang telah dibuat sebelumnya. Bila kerangka konsep tidak lengkap maka peneliti akan menglami kesulitan dalam menuliskan pemikirannya dalam pembahasan sehingga terkesan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dalam bidang itu sangat dangkal.
Hal-hal yang dapat dituliskan dalam membuat pembahasan : 1. Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian 2. Nyatakan kemungkinan penyebab situasi tersebut
3. Nyatakan efek atau dampak yang mungkin timbul dari situasi tersebut Kesalahan yang sering terjadi dalam pembahasan :
1. Pembahasan hanya mengulang hal-hal yang dikemukakan dalam hasil
2. Isi pembahasan mirip tinjauan pustaka, hanya menggelar teori yang tidak ada kaitannya.
G. BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan
Simpulan hasil penelitian didasarkan pada tujuan penelitian. Simpulan menjawab tujuan penelitian yang telah dituliskan.
7.2 Saran
Diuraikan saran tindak lanjut hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran dapat ditujukan kepada pengambil keputusan, pelaksana program, masyarakat umum, maupun peneliti lain.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 14
BAB IV
BAGIAN AKHIR KARYA TULIS ILMIAH
1. DAFTAR PUSTAKA
Memuat tentang semua sumber kepustakaan yang dipergunakan untuk keperluan penelitian. Pada halaman ini perlu dituliskan sumber tersebut dengan maksud aga para pembaca dapat menemukan kembali sumber informasi yang menjadi dasar penelitian. Hendaknya sumber pustaka yang digunakan berasal dari sumber yang mutakhir. Dalam penulisan daftar pustaka tidak perlu diberikan nomor urut.
2. LAMPIRAN
Bagian ini memuat hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian namun hanya yang bersifat tambahan, misalnya lampiran data responden, surat ijin melakukan penelitian, hasil perhitungan statistik.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 15
BAB V
CARA PENULISAN
1. JUDUL
Judul karya tulis dibuat untuk menarik perhatian para pembaca sehingga dengan demikian judul hendaknya dibuat tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Judul dibuat maksimum 15 kata, jika terlalu panjang dapat menggunakan sub-judul yang dituliskan diantara tanda kurung.
2. RANGKA KARANGAN
Untuk menyusun rangka karangan ke dalam bab, bagian dari bab,dan seterusnya menggunakan rangka karangan dengan sistem angka dengan tambahan huruf atau sistem campur huruf dan angka
Contoh : sistem angka dengan tambahan huruf
1. manusia dan masyarakat 1.1 manusia dan masyarakat
1.1.1 manusia dan masyarakat 1.1.1.(a) manusia dan masyarakat
1.1.1.(a).i manusia dan masyarakat
Contoh : sistem campur huruf dan angka I. angka rumawi besar
A. huruf besar 1. angka latin
a. huruf kecil
1) angka latin dengan satu tanda kurung a) huruf kecil dengan satu tanda kurung
(1) angka latin diantara tanda kurung (a) huruf kecil diantara tanda kurung
(i) angka rumawi kecil deantara tanda
Pedoman KTI JKG 2015 Page 16 3. MEMBUAT KUTIPAN ATAU RUJUKAN DALAM KARYA TULIS
ILMIAH
A. Dalam Naskah
Pengutipan suatu pernyataan yang berasal dari suatu naskah atau artikel dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Kutipan langsung adalah menggunakan kata-kata dalam karya tulis sesuai dengan aslinya. Kutipan dirujuk sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pengarang dalam karangannya.ditulis diantara tanda kutip.
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak menurut kata-kata asli pengarang, tetapi pokok pikiran dalam kalimat tersebut ditulis dengan kalimat sendiri oleh penulis.kutipan tidak langsung ditulis dengan menggunakan bahasa penulis sendiri.
Perujukan suatu pernyataan dituliskan dengan menggunakan nama akhir pengarang dan tahun . Jika ada 2 pengarang perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama akhir kedua pengarang tersebut. Jika pengarang lebih dari 2 orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang kemudian diikuti dengan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Apabila nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan atau nama dokumen yang menerbitkan. Untuk karya terjemahan perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya.Bila terdapat dua rujukan yang ditulis oleh penulis yang sama tetapi pada tahun yang sama pula, maka dibelakang tahun ditulis huruf a dan b. Bila pernyataan 2 orang atau lebih sama tetapi dengan tahun yang berbeda maka penulisannya ditulis dengan mencantumkan nama dan tahun pengarang dalam satu tanda kurung dengan dipisahkan oeh tanda titik koma.
Sebaiknya sumber rujukan yang digunakan merupakan sumber primer bukan sumber sekunder. Jika penulis tidak dapat mendapatkan sumber primer maka dapat dipakai sumber sekunder yang cara penulisannya dapat menggnakan cit. (singkatan citation = kutipan) , contoh :
Menurut Anwar (1976) cit. Bambang (1995), penyuluhan adalah ...
atau
Pedoman KTI JKG 2015 Page 17 Contoh kutipan langsung :
Susilo ( 1996 ) menyimpulkan bahwa ”ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Atau
... ”ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” ( Susilo, 1996 ).
Contoh kutipan tidak langsung :
Pernyataan Saiman ( 1998 ) bahwa kemampuan seseorang dalam dalam menjaga kebersihan gigi tergantung dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Contoh perujukan dari satu orang
Rifa’i (1999) menyatakan ...
Contoh perujukan dari 2 orang
Nora dan Nuri ( 1990 ) menyatakan ...
Penulisan merupakan ... ( Nora dan Nuri, 1990 )
Contoh perujukan lebih dari 2 orang
Samsul dkk. ( 2001) ...
Kesehatan gigi merupakan ... ( Samsul dkk., 2001 )
Contoh perujukan dari 2 rujukan yang ditulis oleh penulis yang sama pada tahun yang sama.
Samsul ( 2001 a ) ... Samsul ( 2001 b ) ...
Pedoman KTI JKG 2015 Page 18 Contoh perujukan pernyataan yang sama dari 2 orang atau lebih sama tetapi dengan tahun yang berbeda .
Samsul (2001) dan Heru (2002) ...
Kesehatan gigi merupakan ... ( Samsul, 2001 ; Heru, 2002 )
B. Dalam Dafar Pustaka
Daftar pustaka yang lengkap mengandung 3 unsur utama yaitu :penulis, judul, fakta penerbitan.Unsur penulis termasuk didalannya adalah editor, lembaga/badan resmi.Nama penulis terdiri dari atas 3 bagian yaitu : nama sendiri (given name ), nama tengah ( midlle name ), nama keluarga ( surname).
Cara penulisan nama penulis dalam daftar pustaka dengan menyebutkan dahulu nama keluarga atau nama akhir kemudian diikuti inisial nama tengah dan nama depan. Penggunaan gelar dalam daftar pustaka ini tidak diperkenankan.
Contoh : Anwar Siregar ditulis Siregar A. Lester W. Burket ditulis Burket L.W.
Penulis wanita yang telah menikah biasanya memakai nama suaminya dibelakang namanya, sehingga cara penulisanya dalam daftar pustaka adalah seperti contoh :
Sri Subekti Winanto ditulis Winanto S.S.
Unsur judul dalam penulisan daftar pustaka termasuk didalamnya adalah anak judul atau sub-judul.
Unsur fakta penerbitan mencakup tempat (kota) dimana buku tersebut diterbitkan, nama penerbit, tahun penerbitan.
Cara penulisan kepustakaan dalam daftar pustaka dari berbagai sumber : a. Kelompok buku ajar (textbook)
1) Penulis perorangan, susunan cara penulisannya : a) Nama penulis
Pedoman KTI JKG 2015 Page 19 b) Tahun
c) Judul (dicetak miring atau digarisbawahi ) d) Edisi dan volume
e) Nama penerbit tempat terbit f) Halaman
Contoh :
Stones, H.H. 1962. Oral And Dental Diseases. Ed. ke -4. Livingstone. Edinburgh. Hal. 47-52.
2) Kumpulan beberapa penulis dengan satu atau beberapa editor, susunan cara penulisannya :
a) Nama penulis b) Tahun
c) Judul karangan diikuti kata “ dalam” atau “in” d) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi) e) Nama editor f) Edisi g) Penerbit h) Tempat i) Halaman Contoh :
Burket, L.W. 1977. White lesions. Dalam. Burket’s Oral Medicine. Malcolm (editor). Ed. Ke-7 . JB. Lippincott. Philadelphia. Hal. 49-53.
3) Buku yang dikarang oleh lembaga, susunan cara penulisannya : a) Nama lembaga
b) Tahun
c) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi ) d) Edisi dan volume
e) Penerbit f) Tempat terbit g) Halaman
Pedoman KTI JKG 2015 Page 20 Contoh :
WHO (World Health Organization). 1973 Expert Committee on rabies
6threport.WHO technical Report Series No.523. WHO. Geneva.
4) Buku terjemahan, susunan cara penulisannya : a) Nama penulis
b) Tahun
c) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi) d) Penerjemah
e) Nama penerbit f) Tempat terbit g) Halaman
Contoh :
Guyton, A.C.1976. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Penerjemah : Adji D. Dan P.Lukmanto. EGC . Jakarta. Hal.101-120.
b. Kelompok majalah
1) Artikel yang ditulis penulis, susunan cara penulisannya : a) Nama penulis
b) Tahun c) Judul artikel
d) Nama majalah (dicetak miring atau digarisbawahi) e) Volume majalah dikuti tanda :
f) Halaman
Contoh :
Maxymiw, W.G.1989. The Role of Dentistry in Patients Umdergoing Bone Marrow Transplantation. British Dental Journal.7:229-234.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 21 Cara penulisan dalam daftar pustaka sama dengan cara penulisan artikel oleh penulis (perorangan) hanya nama penulis diganti dengan nama lembaga.
Contoh :
WHO (World Health Organization. 1978. Definition of Leukoplakia and related lesions: An Aid To Studies On Precancer. Oral Surg Oral Med Oral
Pathol. 46:517-539.
3) Makalah yang dipersentasikan dalam seminar/kongres tetapi tidak dipublikasikan, susunan cara penulisannya :
a) Nama penulis b) Tahun penyajian c) Judul makalah
d) Nama forum penyajian (dicetak miring atau digarisbawahi) e) Kota
f) Bulan dan tanggal penyajian
Contoh :
Jones, H.H.1993. Recrrent Oral Ulceration.Seminar Sehari Hubungan Desain
Geligi Tiruan Lepasan Dengan Kondisi Mulut Dan Lesi Ulseratif Akibat Kelainan Sistemik. Jakarta. Mei 11.
4) Disertasi/tesis, susunan cara penulisannya : a) Nama penulis
b) Tahun
c) Judul disertasi/tesis (dicetak miring atau digarisbawahi) d) Tempat penerbitan
e) Universitas f) Disertasi/tesis
Cairm, R.B. 1996. Infrared Spectroscopic Studies of Solid Oxygen.California: University of California. Disertasi
Pedoman KTI JKG 2015 Page 22 a) Nama penulis
b) Tahun penerbitan c) Judul karangan
d) Kata “dalam” diikuti nama surat kabar (dicetak miring atau digarisbawahi )
e) Hari diikuti tanda koma f) Tanggal
g) Bulan h) Halaman i) Kolom
Contoh :
Barjo N.1997. Sportifitas Dalam Hubungan Kerja. Dalam Kompas. Jum’at, 3 Januari. Hal. X.Kolom 3-4.
6) Makalah/informasi dari internet, Ada nama penulis
Contoh:
Haugen L.K.1996. Vesico-Bullous Lesions of The Oral
Mucosa.http://www.odont.nio.no/html/medisin/mucosa html
Tidak ada nama penulis
Contoh :
Oral Ulcers Have More Than One Cause.1994.http:// www.mgc.edu/news/94 features/oral ulcers.html.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 23
BAB VI
PETUNJUK KHUSUS
1. BAHASA
Bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini menggunakan bahasa Indonesia yang baku atau bahasa Inggris. Bila memerlukan bahasa Inggris atau bahasa asli dalam karya tulis tersebut maka cara penulisannya dicetak miring atau dicetak tebal atau digarisbawahi.
2. SAMPUL
Sampul luar dibuat dengan hard cover bufallo warna hijau, dengan tulisan warna hitam.
3. KERTAS
Kertas yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini menggunakan kertas ukuran kwarto warna putih 80 gram
.
4. CARA PENGETIKAN Jenis huruf
Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah times new roman dengan font zise 12 .
Spasi
Jarak antar baris dalam karya tulis adalah 2 spasi, kecuali abstrak, keterangan tabel, keterangan gambar, daftar pustaka ( 1 spasi ) .
Batas tepi kertas
Bagian kiri : 4 cm; bagian kanan : 3 cm ; bagian atas : 3 cm ; bagian bawah : 3 cm.
Pedoman KTI JKG 2015 Page 24 Penomoran halaman
a. Penomoran bagian awal karya tulis ilmiah
Pada halaman smpul depan tidak diberi nomor halaman,. Penomoran dimulai dari halaman sampul dalam. Penomoran halaman dengan menggunakan angka rumawi kecil.
b. Penomoran bagian inti karya tulis ilmiah
Penomoran halaman pada bagian ini dimulai dari halaman Bab I (Pendahualuan) sampai dengan akhir Bab Kesimpulan dan Saran . Penomoran halaman menggunakan angka arab
c. Letak nomor halaman
Letak nomor halaman berada di atas kanan halaman, kecuali halaman yang terdapat bab penomoran berada dibawah tengah halaman.
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul Depan
KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL ……… ……….. ………….. Oleh : NAMA PENULIS NIM :……… KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 2 : Contoh Halaman Sampul Belakang
KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL ……… ……….. ………….. Oleh : NAMA PENULIS NIM :……… KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 3: Contoh Halaman Persyaratan Gelar
JUDUL
………. ………
………..
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk MemperolehGelar Ahli Madya Keperawatan Gigi Pada Politeknik Kesehatan Surabaya
Jurusan Keperawatan Gigi
Oleh :
NAMA PENULIS NIM...
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan Dan Persetujuan
PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL :
... ...
...
Dosen Pembimbing Utama
ttd
Nama Pembimbing NIP...
Dosen Pembimbing Pendamping
ttd
Nama Pembimbing NIP...
Mengetahui
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan Keperawatan Gigi
Ketua,
ttd
Nama Ketua Jurusan NIP. ...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 5. Contoh Halaman Penetapan Penguji
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Telah diuji pada hari : ...
Tanggal : ...
Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah
Penguji Ketua ttd Nama penguji NIP. ... Penguji Anggota ttd Nama penguji NIP. ... Penguji Anggota ttd Nama penguji NIP. ...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 6. Contoh Halaman Biodata
BIODATA PENULIS Nama : ... Tempat/tanggal lahir : ... Jenis Kelamin : ... Agama : ... Alamat : ...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 7. Contoh Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh AWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dengan judul ...
Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ketua Jurusan ...
2. Penguji ...
3. Pembimbing ...
4. Pihak yang terlibat dalam penelitian ...
5. Keluarga ...
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan,
unutk itu kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan karya tulis
ini. Harapan penulis mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua
pihak.
Surabaya, ..., 200...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 8. Contoh Halaman Abstrak / Intisari
ABSTRAK GAMBARAN...(judul)... ... ... ... ...
Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan. Status
kesehatan gigi seseorang dapat diketahui dari... ... ... ... ... ... ...( masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian) ...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 9. Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL BELAKANG HALAMAN PERSYARATAN GELAR
HALAMAN PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN HALAMAN PENETAPAN PENGUJI
HALAMAN BIODATA
HALAMAN KATA PENGANTAR HALAMAN ABSTRAK / INTISARI HALAMAN DAFTAR ISI
HALAMAN DAFTAR TABEL HALAMAN DAFTAR GAMBAR HALAMAN SINGKATAN HALAMAN LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Hipotesis Penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian 4.2 Populasi 4.3 Sampel 4.4 Besar Sampel 4.5 Teknik Sampling 4.6 Lokasi Penelitian 4.7 Waktu Penelitian
4.8 Metode Pengumpulan Data 4.9 Instrumen Pengumpulan Data 4.10 Teknik Pengumpulan Data 4.11 Teknik Analisa Data 4.12 Definisi Operasional
BAB V HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA 5.1 Gambaran Umum
5.2 Hasil Pengumpulan Data dan Analisa Data
Halaman ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
PEDOMAN KTI JKG 2015 BAB VI PEMBAHASAN
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ... ... ...
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 10. Contoh Halaman Daftar Tabel
DAFTAR TABEL Nomor tabel 1.1 4.2 Dst... Judul
Kriteria Kebersihan Gigi Dan Mulut Anak ...
Jadwal Penelitian
Halaman
2 25
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 11. Contoh Halaman Daftar Gambar
Nomor gambar
2.1
2.2
Dst....
Judul
Gambar cara menggosok gigi bagian yang menghadap ke bibir
Gambar cara menggosok gigi bagian yang menghadap ke pipi
Halaman
8
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 12. Contoh Halaman Singkatan
DAFTAR SINGKATAN
WHO : World Health Organization
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
PEDOMAN KTI JKG 2015
Lampiran 13. Contoh Halaman Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : surat ijin penelitian
Lampiran 2 : lembar kuisioner