• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH HARTA WARISAN (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN) TESIS. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH HARTA WARISAN (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN) TESIS. Oleh"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH

HARTA WARISAN

(STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

TESIS

Oleh

IMANTA IMMANUEL PERANGIN-ANGIN 077024018/SP

PROGRAM STUDI MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH

HARTA WARISAN

(STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Pembangunan (MSP) dalam Program Studi Pembangunan pada

Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Oleh

IMANTA IMMANUEL PERANGIN-ANGIN 077024018/SP

PROGRAM STUDI MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul : KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH HARTA WARISAN (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

Nama : Imanta Immanuel Perangin-Angin

Nomor Pokok : 077024018

Program Studi : Studi Pembangunan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Fikarwin Zuska, M.Si) (Drs. Zulkifli Lubis, MA) Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA) (Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal 10 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Fikarwin Zuska, M.Si Anggota : Drs. Zulkifli Lubis, MA

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si Drs. Irfan, M.Si

(5)

PERNYATAAN

KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH HARTA WARISAN

(STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh grlar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar perpustakaan.

Medan, September 2009 Penulis,

(6)

ABSTRAK

Masyarakat Suku Batak Karo yang menganut sistem kekeluargaan patrilineal berpandangan bahwa hanya anak laki-laki saja yang dapat meneruskan marga ayahnya dan hanya anak laki-laki jugalah yang menjadi ahli waris dan mendapat bahagian yang sama. Hal ini disebabkan oleh adanya perkawinan dengan sistem uang jujur dari pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. membawa akibat bahwa mempelai wanita setelah menikah dan setelah dibayar uang jujur harus mengikuti suaminya, anak–anak yang kemudian lahir dari perkawinan akan mengikuti klan ayahnya, dan hanya anak laki-laki yang dapat meneruskan keturunan dan menerima warisan, harta yang di peroleh selama perkawinan adalah milik suami.

Penelitian tentang “Kedudukan Perempuan Karo Dalam Memperoleh Harta Warisan ” adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Dikatakan deskriptif karena dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang gejala dan fakta yang terungkap dari apa yang dinyatakan oleh informan baik secara lisan dan juga perilaku yang nyata, berkenaan dengan hukum dan nilai yang hidup di tengah-tengah masyarakat Suku Batak Karo di lokasi penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis yaitu melakukan pendekatan terhadap permasalahan dengan melihat hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku serta kenyataan yang terjadi di lapangan atau di masyarakat (law in society).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pembagian harta warisan, dimana hak anak laki-laki dan hak anak perempuan adalah sama, namun anak bungsu mendapat bagian yang lebih besar. Bagian ini diperoleh setelah diadakan pembagian warisan dengan hak yang sama maka terdapat kelebihan. Kelebihan ini yang kemudian diberikan kepada anak bungsu. Pembagian warisan seperti ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu adanya perlakuan yang sama antara anak laki-laki dan anak perempuan dan adanya sistem hukum yang mengatur tentang persamaan hak antara anak laki-laki dan anak perempuan dalam mewarisi harta orang tuanya. Perlakuan yang sama terhadap anak laki-laki dan anak perempuan pada penelitian ini adalah adanya kesamaan hak dalam memperoleh pendidikan, tanggung jawab dalam pembagian tugas dalam keluarga dan peran orang tua yang tidak terpaku pada sistem pembagian tugas, dimana ibu juga menjadi pencari nafkah dalam rumah tangga. Faktor lainnya yaitu sistem pembagian warisan menurut hukum yang berlaku hanya sebagai alternatif terakhir apabila tidak terdapat kesesuaian antara anak-anak dalam membagi warisan apabila hak anak perempuan tidak diakomodir, dalam hal ini apabila anak perempuan tidak berhak mewarisi harta orangtuanya.

Walaupun telah terjadi pembagian warisan dengan memberi hak yang sama terhadap anak laki-laki dan anak perempuan namun secara umum konsep kesetaraan antara laki-laki dan perempuan masih perlu di perjuangkan. Kondisi ini akibat masih kuatnya pengaruh sistem budaya patrilieal yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat Suku Batak Karo

(7)

ABSTRACT

Karo Batak society is patrilineal kinship systems embrace the view that only boys are able to continue his father's clan and the only son too, who was heir and received the same portion. This is caused by a marriage with an honest money system of the man's family to the woman's family. carried by the bride after marriage and after being paid honest money should follow her husband, the children are then born of the marriage would follow his father's clan, and only boys can continue the descent and receive inheritance, property acquired during marriage in the husband's.

Research on "Status of Women in obtaining inheritance " is a descriptive study of qualitative nature. Descriptive say because of this research is expected to obtain an overall picture of the symptoms and facts revealed by what is stated by the informants whether oral and actual behavior, with regard to law and values live in the midst of Karo Batak communities in locations research. The approach used is the juridical sociological approach to the problem by looking at the laws and regulations in force and the fact that happened in the field or in the community (law in society).

The results showed that the distribution of the estate there, where the rights of boys and girls rights are the same, but the younger son got a bigger part. This section obtained after the estate was held with the same rights then there is excess. This excess is then given to the youngest child. Such inheritance is caused by two factors, namely the equal treatment between boys and girls and the legal system governing the equality between boys and girls in parents inherited the property. Equal treatment of boys and girls in this study is the existence of equal rights in education, responsibility in the division of tasks within the family and parenthood are not fixed on the task distribution system, where the mother is also a breadwinner in the household . Another factor is the distribution system of inheritance by law only as a last alternative when there is no correspondence between the children in shared inheritance rights of children when women are not accommodated, in this case if the girls have no right to inherit parents' property.

Despite the division of inheritance by giving equal rights of boys and girls but in general the concept of equality between men and women still need to strive for. This condition is due to still strong influence patrilieal cultural systems in society, especially the Batak Karo Tribe

(8)

KATA PENGANTAR

Pertama dan terutama dengan segala kerendahan hati terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan anugrah-Nya telah menambah keyakinan dan kekuatan penulis dengan segala keterbatasan yang dimiliki telah dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul “KEDUDUKAN PEREMPUAN KARO DALAM MEMPEROLEH HARTA WARISAN (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)” syarat untuk memperoleh gelar Magister Studi Pembangunan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung membimbing penulisan tesis ini, maupun secara tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DSAK, DTMH Sp.A.(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. .Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA., selaku Dekan dan Ketua Program Studi Magister Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Drs. Agus Suriadi, M.Si., sebagai Sekretaris Program Magister Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 4. Dr. Fikarwin Zuska, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan tesis ini.

5. Drs. Zulkifli Lubis, MA sebagai Anggota Komisi Pembimbing, yang dengan kesabarannya, memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan staf di Program Magister Studi Pembangunan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu baik dibidang Akademik maupun administratif.

(9)

7. Seluruh rekan-rekan seperjuangan angkatan XII MSP, atas dukungan dan kerjasamanya, mudah-mudahan kita semua akan sukses, amin.

8. Bapak Prof. Ir. Frans Umbu Datta. M.App, Sc.PhD selaku Rektor Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan izin tugas belajar kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan pada Program Magister Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.

9. Seluruh informan yang banyak memberikan bantuan sehingga penelitian inidapat terlaksana dengan baik.

Teristimewa dengan tulus hati diucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang selalu mengasihi, Ayahanda D.Perangin-Angin dan Ibunda R br

Sinuraya, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang dan nasihat untuk berbuat

sesuatu yang terbaik demi masa depan penulis, demikian juga kepada kakak dan adik-adik penulis tercinta, atas motivasi dan doa kalian telah dapat diselesaikan tesis ini.

Akhir kata kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas kebaikan, ketulusan dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amen.

Medan, September 2009 Penulis,

(10)

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Imanta Immanuel Perangin-Angin Tempat/ Tgl. Lahir : Bukit Tinggi, 14 Agustus 1974

Alamat : Jln. Sembada XV no 5 Koserna, Medan

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Kawin

II. Orang Tua

Nama Ayah : D. Perangin-Angin Ibu : R br Sinuraya

III. Pendidikan

1. SD Negeri 064024 Kota Medan Tahun 1981 – 1987 2. SMP Negeri 8 Kota Medan Tahun 1987 – 1990

3. SMU PKMI I Medan Tahun 1990 – 1993

4. S-1 FISIP Universitas Sumatera Utara Tahun 1993 – 1999 5. S-2 Magister Studi Pembangunan FISIP

Universitas Sumatera Utara Tahun 2007 – 2009.

Medan, September 2009 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR……….. ix BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 12 1.3. Tujuan Penelitian ... 12 1.4. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1. Kedudukan Perempuan dalam Sistem Pewarisan ... 14

2.1.1. Kedudukan Perempuan Terhadap Warisan dalam Pandangan Pengadilan ... 14

2.1.1.1. Kedudukan perempuan ditinjau dari Sistem Waris KUH Perdata ... 14

2.1.1.2. Kedudukan perempuan dalam Sistem Hukum Waris Islam ... 15

2.1.2. Kedudukaan Perempuan dalam Hukum Waris Adat... 16

2.1.3. Kedudukan Perempuan dalam Sistem Pewarisan Adat 18 2.1.3.1. Sistem Pewarisan yang berlaku pada masyarakat Karo... 22

2.2. Pandangan Umum tentang Gender ... 24

2.2.1. Pengertian Gender ... 24

2.2.2. Prinsip Kesetaraan Gender dan Ketimpangannya di Indonesia ... 28

2.2.3. Akibat Perkawinan terhadap Kedudukan Anak Laki-laki dan Perempuan di dalam Keluarga ... 36

2.2.3.1. Menurut UU No.1 tahun 1974... 37

2.2.3.1.1. Pengertian perkawinan... 37

2.3.1.1.2. Akibat hukum dari suatu perkawinan ... 39

2.2.3.2. Menurut hukum perkawinan adat Karo... 43

2.2.3.2.1. Pengertian perkawinan... 43

2.2.3.2.2. Akibat hukum dari suatu perkawinan pada masyarakat Karo ... 48

(12)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 56

3.1. Deskripsi Penelitian ... 56

3.2. Defenisi Konsep... 56

3.3. Lokasi Penelitian... 59

3.4. Informan... 60

3.5. Tehnik Pengimpulan Data... 61

3.6. Metode Analisa Data... 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1. Hasil Penelitian ... 65

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 65

4.1.2. Gambaran Umum Masyarakat Karo ... 66

4.1.2.1.Asal-usul suku Batak Karo ... 66

4.1.2.2. Identitas dan sifat-sifat suku Batak Karo... 68

4.1.2.3. Masyarakat hukum?persekutuan hukum ... 70

4.1.2.4. Susunan kekerabatan ... 72

4.1.2.5. Konsepsi Gender Perempuan Dalam Budaya Suku Batak Karo ... 79

4.2. Pembahasan... 81

4.2.1. Kedudukan Perempuan Suku Batak Karo dalam Pembagian Harta Warisan ... 81

BAB V. PENUTUP... 117

5.1. Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 120

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 1. Identitas Informan ... 84 2. Pandangan Mengenai Hak Anak Laki-laki dan Perempuan.. 96 3. Penjualan Warisan... 103 4. Perubahan Hubungan Gender pada Kasus Keluarga di Kota

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 1. Bagan Sejarah Merga Menurut Sempa Sitepu ... 74 2. Structure of Kade-kade Categories (Masri Singarimbun

1975: 97) ... 77

Referensi

Dokumen terkait

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul Studi Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan di RSUD Kabupaten Sidoarjo dapat terselesaikan dengan

Seperti Contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal

5) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik dapat belajar dengan cara memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar 9. Berdasarkan

Setelah pilihan Plot diklik akan muncul menu plot seperti gambar berikut yang perlu.. disetting lebih lanjut untuk melakukan pencetakan sesuai dengan

Sedangkan di bagian kiri bawah terdapat tombol bantuan yang akan berisi bantuan untuk penggunaan Kios Informasi ini dan di bagian kanan bawah layar terdapat tombol selesai

Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 106 SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI PENYAKIT GIGI DAN MULUT. Arif Senja

[r]

Berdasarkan perbedaan di atas penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah model pembelajaran course review horay dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa