• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALIDASI PAJAK TERKAIT DENGAN AKTA YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS MENURUT PP NO.34 TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VALIDASI PAJAK TERKAIT DENGAN AKTA YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS MENURUT PP NO.34 TAHUN 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

VALIDASI PAJAK TERKAIT DENGAN AKTA YANG DIBUAT DIHADAPAN

NOTARIS MENURUT PP NO.34 TAHUN 2016

Oleh : Ni Ketut AyuRatihAgustina NPM : 1310121106

Pembimbing I: I NyomanSumardika, SH.,M.Kn. Pembimbing II :Ida AyuPutuWidiati, SH.,M.Hum.

ABSTRACT

Taxes are potential state revenues to achieve successful development. One type of tax relating to land and buildings the tax income on income from transfer of land and / or building rights. Binding of buying purchase on land and / or building and its changes shall be made in front of the notary. The main notary authority is to make an authentic deed of all deeds, agreements and statutes required by legislation. Based on the discussion it can be seen that, the validation function is aimed making something official accepted or approved, especially after conducting an examination, whereas verification aims to prove that something exists or is true, or to ensure that something is true. Validation and verification are interrelated procedures. Validation procedure for income tax in the making of Deed PPJB conducted aim to match and confirm the truth of data that related to the transaction value of tax object listed in deed of PPJB which is made in front of the notary. Validation of income tax shall be made after the e-billing application is then stamped and subsequently deposited to the Post Office or Perception Bank appointed by the Minister of Finance. The validation implications of the validity of the deed of PPJB have no impact on the valid or unlawful agreement made, validation is done to provide legal protection and legal certainty to the parties. The validation implication on the validity of the Deed of PPJB rests with the legal protection and legal certainty for the parties as regulated in Article 1 paragraph (1 and 2) of Government Regulation Number 34 of 2016. PP number 34 of 2016 provides for the final indebted tax on the transfer of land rights And / or buildings. PPJB which is made permanent as a very powerful and perfect evidence because it is made before the authorized officials namely as a Notary public officials.

Keywords: Validation of Income Tax, Land and Building Rights Transfer.

PENDAHULUAN

Pajak merupakan pendapatan negara yang cukup potensial untuk dapat mencapai keberhasilan pembangunan.Penerimaan dari sektor pajak ternyata salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Sumber penerima pajak yang dapat diperoleh oleh negara salah satunya adalah berasal dari tanah dan atau bangunan. Tanah dan bangunan memberikan keuntungan dan/atau kedudukan

(2)

sosial ekonomiyang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya, dan oleh karena itu wajar apabila mereka diwajibkan memberikan sebagian dari manfaat atau kenikmatan yang di perolehnya kepada negara melalui pajak.Disatu sisi tanah harus dipergunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sedangkan di sisi lain harus dijaga kelestariannya. Tanah disatu pihak telah tumbuh sebagai benda ekonomi yang sangat penting serta telah tumbuh sebagai bahan perniagaan dan obyek spekulasi, di lain pihak harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Sebagai karunia Tuhan sekaligus sumber daya alam yang strategis bagi bangsa, negara, dan rakyat, tanah dapat dijadikan sarana untuk mencapai kesejahteraan hidup bangsa Indonesia sehingga perlu campur tangan negara turutmengaturnya.Jenis pajak yang berkaitan dengan tanah dan atau bangunan adalah, yaitu pajak penghasilan atas harga atau nilai transaksi yang disepakati antara penjual dan pembeli dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, dan perjanjian pengikatanjual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya. Pajak atas tanah dan atau bangunan dikarenakan adanya perbuatan hukum yang dilakukan oleh masyarakat atas tanah dan bangunan berupa Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Ketentuan baru yang ditetapkan mengenai Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan, dan Perjanjian PengikatanJual Beli Atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya. Peraturan tersebut mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas

(3)

Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Salah satu pertimbangan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru tersebut adalah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah untuk kepentingan umum.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu, bagaimanakah fungsi validasi atas pajak yang telah dibayar oleh Wajib Pajak dalam pembuatan akta Perjanjian PengikatanJual Beli di hadapan Notaris?,bagaimanakah implikasi validasi terhadap keabsahan akta Perjanjian PengikatanJual Beli yang dibuat dihadapan Notaris?

Tujuan penelitian ini adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, untuk mengembangkan diri pribadi mahasiswa dalam usaha memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian, untuk mengetahui fungsi validasi atas pajak yang telah dibayar oleh Wajib Pajak dalam pembuatan akta Perjanjian PengikatanJual Beli dihadapan Notaris, serta untuk mengetahui implikasi validasi terhadap keabsahan akta Perjanjian PengikatanJual Beli yang dibuat dihadapan Notaris.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif meneliti aspek hukum, asas hukum, kaidah hukum, doktrin dan lain-lain. Penelitian hukum normatif mengkaji hukum yang dikonsepsikan sebagai norma atau kaidah yang berlaku di dalam masyarakat. Pengkajian yang dilakukan hanyalah terbatas pada peraturan perundang-undangan (tertulis) yang terkait dengan objek yang diteliti.Penelitian hukum normatif mengidentifikasi dan mengkonsepsi hukum sebagai norma kaidah, peraturan, undang-undang yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu sebagai produk dari suatu kekuasaan yang berdaulat.Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dan

(4)

pendekatan konseptualsebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau oleh pejabat negara yang berwenang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PP Nomor 34 Tahun 2016 ini mulai berlaku sejak tanggal 8 September 2016. Peraturan Pemerintah ini mengatur bahwa penghasilan atas transaksi tanah atau bangunan baik dengan Akta Jual Beli (AJB) atau akta pengalihan hak lainya seperti Akta Pengoperan Hak ataupun pengalihan hak yang masih dalam bentuk Perjanjian PengikatanJual Beli (PPJB) akan diberlakukan tarif baru, yaitu 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan selain pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan berupa Rumah Sederhana atau Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan, 1% (satu persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, atan0% (nol persen) atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat Penugasan khusus dari Pemerintah, atau badan usaha milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Sebagai dasar penerapan peraturan perundang-undangan dengan implikasi validasi BPHTB terhadap keabsahan akta terkait dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pemerintah Daerah (PEMDA) menerapkan kebijakan berupa mengeluarkan peraturan tentang validasi BPHTB.Di Kabupaten Buleleng penerapan PERDA tentang validasi BPHTB didasarkan atas kebijakan 3 (tiga) Menteri, yaitu; Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pertanahan Nasional.Atas dasar itu maka Kantor

(5)

Dispendamewajibkanvalidasi atas setiap setoran pajak BPHTB bagi pembeli setiap terjadinya transaksi jual beli. Kewajiban untuk validasi atas setoran BPHTB ternyata tidak berjalan efektif, karena tidak diikuti dengan Kantor BPN mensyaratkankewajiban validasi BPHTB sebelum dilakukan proses balik nama sertipikat. Akibatnya sebagian Notaris tidak mensyaratkan validasi kepada klienya atas transaksi jual beli yang dilakukan.Dalam hal ini validasi yang dimaksud dilakukan jika terdapat nilai objek pajak bagi pembeli, artinya besar nilai transaksi tersebut diatas Rp. 60.000.000.0-(enampuluh juta rupiah). Jika nilai objek pajak dibawah Rp. 60.000.000.- atau nihil maka sebagian Notaris memilih tidak melakukan validasi, dengan alasan pihak BPN mau menerima permohonan balik nama tersebut tanpa syarat setoran pajak BPHTB di validasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, Notaris yang tidak melengkapi persyaratan balik nama dengan validasi atas setoran BPHTB nihil, dikenakan sanksi administrasi beripadenda 1 (satu) akta sebesar Rp. 7.500.000.- (tujuhjutalimaratus ribu rupiah).

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Fungsi validasi atas perjanjian pengikatanjual beli tidak berpengaruh pada sah tidaknya perjanjian pengikatanjual beli yang dibuat oleh para pihak, validasi berpengaruh pada proses pendaftaran tanah di kantor BPN sebagai syarat prosedural untuk melakukan proses balik nama sertipikat, sedangkan syarat sahnya perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata.Akta perjanjian pengikatanjual beli yang dibuat dihadapan notaris adalah suatu perjanjian pengikatanjual beli atas objek tanah yang dibuat antara calon penjual dan calon pembeli yang dibuat sebelum ditandatanganinya Akta Jual Beli (AJB).Kewajiban para pihak untuk melakukan validasi atas pajak bagi Pembeli (BPHTB) tidak berimplikasi atas keabsahan Akta Perjanjian PengikatanJual Beli yang telah dibuat, PPJB adalah perjanjian pendahuluan sebelum dilakukan AJB.

(6)

SARAN

Notaris perlu memberikan penjelasan kepada para pihak terkait PPJB tentang pembuatannyaharus dilakukan dihadapan Notaris serta melakukan validasi BPHTB pada saat melakukan transaksi jual beli lunas untuk memperoleh kepastian hukum atas proses balik nama sertipikat di kantor BPN.Perlu ada nota kesepahaman (MOU) antara instansi-instansi yaitu Dispenda, BPN, dan Notaris agar tidak membuat masyarakat jadi bingung pada saat mengajukan permohonan proses balik nama di kantor Notaris, bagi Notaris yang menerima kuasa dari klienya juga bisa memberikan informasi yang akurat atas permohonan yang diajukan oleh klienya.

DAFTAR PUSTAKA

Andrian Sutedi, 2009, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika, Jakarta.

Achmad Rubaie, 2007, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, media, Malang.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Bachman dan Palmer (1996, hal 9) mencakup antara prinsip-prinsip "fundamental" bahasa yang menguji kebutuhan akan korespondensi antara kemampuan  bahasa dan

3) Subdit bintibluh melaksanakan tatap muka dengan Toga dan Tomas Perum Purna Yuda Indah Kel Kabil Kec. Nongsa Batam tentang antisipasi paham radikalisme dan

Pertama, PTS di Kota Bandung memerlukan informasi secara empirik mengenai manajemen pengetahuan, manajemen bakat, kinerja organisasi, dan citra organisasi; Kedua,

Hasil Penelitian Theofilou, A., P (2012) yang menyelidiki hubungan kualitas hidup untuk variabel sociodemographic (jenis kelamin,.. S Suparti│ Perbedaan Kualitas

Sampel diambil pada bulan agustus karena pada bulan tersebut merupakan musim kemarau, dimana pada musim kemarau kandungan logam berat dalam sedimen umumnya rendah

[r]

Kecamatan Bondowoso dan Kecamatan Tlogosari merupakan kecamatan dengan nilai tertinggi dalam proses overlay penentuan kawasan agroindustri berbasis komoditas padi,