• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Produktivitas Dengan Pendekatan Green Productivity Di PT. Perkebunan Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Produktivitas Dengan Pendekatan Green Productivity Di PT. Perkebunan Sumatera Utara"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan Daerah Perkebunan Sumatera Utara (PDPSU). Pada tanggal 8 Agustus 2006 nama tersebut diubah menjadi PT. Perkebunan Sumatera. Pada saat ini PT. Perkebunan Sumatera Utara mengelola 5 kebun yaitu sebagai berikut:

1. Kebun Sei Kari di Kabupaten Serdang Berdagai

2. Kebun Tanjung Kasau Sei Suka di Kabupaten Serdang Bedagai 3. Kebun Simpang Gambir di Kabupaten Madina

4. Kebun Patiluban di Kabupaten Madina 5. Kebun Simpang Koje di Kabupaten Madina.

Perkebunan Tanjung Kasau adalah salah satu perkebunan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan berdirinya unit Kebun Tanjung Kasau adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan komoditas ekspor produk karet dan kelapa sawit.

2. Pengurangan jumlah pengangguran untuk usia kerja di daerah Tanjung Kasau.

(2)

4. Membantu pemerintah daerah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Perkebunan Sumatera Utara di dalam menjalankan perusahaannya memproduksi produk sebagai berikut:

1. Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), yaitu produk setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi minyak goreng. 2. Inti kelapa sawit (kernel), yaitu produk yang digunakan sebagai bahan

baku untuk membuat minyak kernel (Palm Kernel Oil).

2.3 Lokasi Perusahaan

PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau terletak diluar kota Tebing Tinggi yang jaraknya ±17 km dari pusat kota, yang mengarah ke kota Administrasi Kisaran dan merupakan daerah yang mempunyai jarak terdekat dengan pesisir pantai ±17 km. Tinggi lokasi Unit Kebun Tanjung Kasau ±9 m s/d ±12 m diatas permukaan laut.

2.4 Daerah Pemasaran

(3)

berada di daerah Sumatera Utara. Proses pelelangan produk dilakukan dengan menyebarkan surat penawaran terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.

2.5 Organisasi dan Manajemen

2.5.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagianserta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi

(4)

Sumber : Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT.

Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau

2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Menurut data bagian kantor Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau, pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan pada struktur organisasi di Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau adalah sebagai berikut:

1. Manager

Tugas :

a. Mengkoordinasi penyusunan perencanaan anggaran belanja tahunan. b. Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai

(5)

c. Mengelola seluruh produksi yang dikirim dari kebun sesuai dengan kapasitas optimal pabrik dan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan standart yang telah ditetapkan (nasional maupun internasional). Tanggung Jawab :

a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi dalam memberikan bimbingan /pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

Wewenang :

a. Menyusun dan membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RCAP) pabrik.

b. Menyusun program kerja di kebun yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja pabrik.

c. Melakukan pengawasan, penganalisaan, dan melakukan tindakan perbaikan dibidang pengolahan, administrasi dan keuangan.

d. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait (Kepolisian, Militer, Pemuka Masyarakat) dalam pembinaan wilayah untuk pengamanan asset perusahaan.

Kewajiban :

(6)

b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendaliaan, dan pengawasan di pabrik,guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien.

c. Menyediakan informasi yang akurat dan up to date untuk kepentingan direksi dan pengambil keputusan.

2. Kepala Tata Usaha (KTU) Tugas :

a. Membuat draft Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit pabrik b. Menyusun dan menyiapkan laporan bulanan

c. Melakukan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerjaan dan mitra kerja

d. Mengendalikan cash flow unit pabrik

e. Menyiapkan pengajuan permintaan barang ke kantor pusat sesuai permintaan unit pabrik

f. Melaksanakan pengadaan barang orderan pembelian lokasi unit pabrik g. Melakukan seluruh administrasi keuangan

h. Menyiapkan laporan manajemen Wewenang :

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.

b. Bersama dinas/bagian lain menyusun rencana kerja tahunan. c. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.

d. Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.

(7)

f. Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkungan pabrik/kebun. g. Pengamanan terhadap aset perusahaan

3. ASKEP (Asisten Kepala) Tugas :

a. Membuat Menyusun RKAP pengelolaan dan pemeliharaan instalasi. b. Program kerja pengolahan dan perawatan instalasi pabrik.

c. Mengawasi proses pengolahan di pabrik sesuai dengan standar proses dan standar mutu.

d. Mengawasi pemeliharaan seluruh mesin dan instalasi pabrik dan sarana pendukung.

e. Mengawasi proses pengolahan limbah. f. Mengawasi biaya produksi pabrik. g. Berkoordinasi dalam panen-angkut-olah.

h. Mengkoordinasi pengolahan, mutu, dan keteknikan. i. Membuat laporan kerja ke Manager Pabrik.

Wewenang :

a. Membuat rencana jangka pendek untuk pemeliharan dan pengoperasian mesin dan instalasi.

b. Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien.

c. Memantau, mengevaluasi dan membuat tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional di pabrik.

(8)

4. Asisten TK, TB, dan TM Tugas:

a. Memberikan tugas terhadap Mandor dan divisi kebun b. Mengendalikan kegiatan operasional kebun

Tanggung Jawab:

a. Asisten bertanggungjawab terhadap segala kegiatan pada kebun 5. Asisten Pengolahan

Tugas:

a. Membuat rencana program kerja pengolahan

b. Melaksanakan dan mengendalikan proses pengolahan sesuai standar c. Mengoptimalkan kerja mesin dan peralatan

Tanggung jawab :

a. Asisten pengolahan bertanggung jawab kepada Maskep Wewenang :

a. Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk memelihara dan mengoperasi mesin peralatan.

b. Memantau,mengevaluasi dan membantu tindakan perbaikan tehadap mesin.

6. Koord Pengamanan Tugas :

a. Menjaga keamanan pabrik dan aset –aset yang dimilikinya. Tanggung jawab :

(9)

Kewajiban :

a. Membantu manager pabrik/ administrasi dalam melaksanakan tugasnya di bidang keamanan.

b. Melakukan patroli/ inspeksi secara sistematis.

c. Pengamanan terhadap aset perusahaan, tenaga kerja beserta keluarganya. d. Menganalisa dan memperbaiki serta miningkatkan hasil kerja dibidang

keamanan. 7. Mandor

Sebagai pembantu asisten mandor bertugas mengawasi para pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan membantu tugas dari asisten

8. Koordinator Divisi Tugas:

a. Melaporkan kondisi lapangan kepada asisten

b. Membantu manager dan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan

9. Mandor Pengolahan

Mandor pengolahan bertugas membantu Asisten pengolahan untuk mengawasi para pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan membantu tugas dari asisten

10. Bengkel

(10)

11. Sortase

Tugas dari bagian sortase adalah mengawasi dan mengkoordinir TBS yang akan diproduksi apakah telah sesuai dengan standar perusahaan

12. TU Umum Tugas:

a. Membantu KTU dalam membuat laporan administrasi dan laporan manajemen

b. Membantu KTU membuat PMK bulanan

c. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerja 13. TU Gudang

Tugas:

a. Mencatat dan membuat laporan pengajuan permintaan barang

b. Mencatat dan membuat laporan jumlah barang yang tersedia di gudang 14. TU Pembukuan

Tugas:

a. Membantu KTU dalam membuat laporan keuangan pabrik mulai dari produksi, laboratorium dan kantor

b. Membantu KTU dalam melakukan administrasi 15. TU Produksi

Tugas:

a. Membuat catatan dan laporan hasil produksi

(11)

16. TU Upah Tugas:

a. Membantu KTU membuat PMK bulanan

b. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap gaji pekerja 17. Kepala Klinik

Tugas:

a. Menyediakan obat-obat yang diperlukan

b. Menjalankan program chek-up kesehatan kepada seluruh pekerja c. Membuat laporan kesehatan pekerja untuk kantor pusat

18. TU Lab Tugas:

a. Membuat rencana jangka pendek tentang operasional laboratorium.

b. Membuat program perawatan alat – alat laboratorium dan unit pengelolahan limbah.

c. Melaksanakan analisa/kontrol terhadap hasil kerja pengolahan/peralatan. d. Pengendalian biaya laboratorium.

19. TU Timbangan Tugas:

a. Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan penanganaan peralatan pada stasiun timbangan

b. Melaksanakan standar fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan untuk proses penimbangan bahan ataupun produk.

(12)

d. Memantau, menganalisa, dan memperbaiki hasil kegiatan di stasiun timbangan

e. Membuat laporan pertanggung jawaban hasil kerja.

2.5.3 Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau adalah 152 orang. Tenaga kerja terbagi atas 3 tingkatan, yaitu :

1. Staff 2. Pegawai 3. Buruh

Rincian tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja Pabrik Kelapa Sawit

PT. Perkebunan Sumatera Utara

No Departemen Jumlah

1 Manager 1

2 KTU 1

3 Pegawai 15

4 Buruh 135

Total Pekerja 152

(13)

Jam kerja di PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau yaitu jam kerja di bagian kantor dan jam kerja di bagian pabrik, berikut rincian jam kerja di PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau:

1. Kantor

Untuk pekerja di bagian kantor, jam kerja dapat kita lihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jam Kerja di Kantor

No. Hari Pukul Keterangan

1. Senin - Kamis dan Sabtu

08.00-12.00 Bekerja 12.00-13.00 Istirahat 13.00-16.00 Bekerja

2. Jumat 08.00-12.00 Bekerja

Sumber: PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara

2. Pabrik

Untuk pekerja yang bertugas di pabrik pada masa produksi, jam kerjanya dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Jam Kerja di Pabrik

No. Shift Pukul Keterangan

1. I 07.00-13.00 Bekerja

2. II 13.00-19.00 Bekerja

Sumber: PKS PT. Perkebunan Sumatera Utara

2.6 Sistem Pengupahan dan Fasilitas

(14)

Selain gaji pokok dan upah lembur, karyawan juga mendapat tunjangan kesejahteraan dan jaminan sosial.

1. Gaji dan Tunjangan Pegawai Bulanan

Gaji dan tunjangan pegawai bulanan terdiri atas tunjangan-tunjangan berikut : a. Gaji

b. Upah Lembur c. Sewa Rumah d. Tunjangan Beras e. Tunjangan Istri f. Tunjangan Anak

Gaji dan Tunjangan Buruh Bulanan

Gaji dan tunjangan buruh bulanan terdiri atas tunjangan-tunjangan berikut: a. Gaji

b. Upah Lembur c. Tunjangan Beras d. Tunjangan Istri e. Tunjangan Anak 2. Biaya Sosial

Biaya sosial terdiri atas pembiayaan-pembiayaan berikut : a. Biaya Pengobatan dan Perawatan

b. Biaya Hari Raya dan Tahun Baru c. Biaya Iuran Pensiun

(15)

e. Biaya Pendidikan

f. Biaya Pemakaman/Kematian g. Kemalangan

h. Biaya Uang Pesangon 3. Perhitungan

a. Iuran Askes

Keterangan : Jaminan Kecelakaan Kerja 0,54% dari gaji sebulan - Jaminan Hari Tua 5,7% dari gaji sebulan

- Jaminan Kematian 0,3% dari gaji sebulan - Jaminan Kesehatan 6% dari gaji sebulan

b. Iuran Hari Tua 3,7% oleh pengusaha dan 2% oleh tenaga kerja 4. Santunan kematian antar karyawan Rp. 150,00 dari gaji bulanan 5. Beras (sama untuk semua golongan)

Pembagian tunjangan untuk beras dibagikan untuk setiap anggota keluarga seperti keterangan berikut ini :

a. Untuk pekerja :15 Kg b. Istri : 9 Kg

c. 1 anak : 7.5 Kg d. 2 anak : 15 Kg e. 3 anak : 22 Kg

3 Tunjangan Khusus : Tunjangan Struktural 50 % dari gaji pokok dan fungsional.

(16)

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

2.7.1 Standar Mutu Bahan / Produk

2.7.1.1 Standar Mutu Bahan Baku

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau melakukan pengujian kualifikasi Tandan Buah Segar (TBS) sebelum TBS tersebut diolah. Syarat atau ketentuan penerimaan Tandan Buah Segar adalah sebagai berikut:

1. Tandan Buah Segar (TBS) sesuai mutu “N” (Normal), memenuhi kriteria matang panen (brondol), dan dalam keadaan segar dengan Berat Janjang Rata-rata (BJR) lebih dari 6 kg.

2. Gagang TBS harus dipotong rapat.

3. Bukan merupakan buah TBS dengan mutu “A” (mentah) dan mutu “E” (busuk/restan/kadaluarsa).

(17)

5. Jumlah berondolan yang ikut diserahkan bersama TBS minimal 5% atau lebih kurang 5 (lima) berondolan per tandan dalam keadaan bersih dan segar serta bukan merupakan hasil ketekan dari peraman buah mentah.

6. Tandan Buah Segar (TBS) yang sudah ditolak melalui proses penyortiran karena tidak memenuhi persyaratan/ketentuan sebagaimana kualifikasi yang ditetapkan, akan dipulangkan/dikembalikan dan selanjutnya tidak dibenarkan untuk dicampur dengan pengiriman TBS berikutnya.

7. Dikenakan pemberlakuan potongan wajib sebesar 2% dari berat netto TBS diterima. Pada keadaan tertentu, apabila melihat kondisi TBS yang dikirim diketahui memiliki kandungan sampah/pasir/kotoran/lumpur/berair, tangkai panjang serta berimplikasi terhadap mutu melampaui batas perkiraan normal, maka akan dikenakan potongan tambahan dengan besaran masing-masing item akan disesuaikan menurut kondisi TBS tersebut sewaktu dibongkar di

loading ramp (diluar ketentuan potongan wajib).

8. Jika dalam keadaan hujan (truck belum ditimbang) akan dikenakan potongan dengan ketentuan:

a. Truk tronton sebesar 300 kilogram b. Truk engkel sebesar 200 kilogram c. Truk colt dieselt sebesar 100 kilogram.

2.7.1.2 Standar Mutu Hasil Produksi

(18)

ALB (Asam Lemak Bebas) dalam kotoran. Pengujian pada inti sawit (kernel) meliputi pengujian kadar air, kadar kotoran, inti pecah, dan inti warna. Data kualitas minyak dan inti sawit dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4 Kualitas Minyak dan Inti Sawit

No Uraian Mutu Minyak Kelapa Sawit dan

Inti Kelapa Sawit Standard (%)

A. Minyak Sawit

1. Kadar air 0,2

2. Kadar kotoran 0,02

3. Kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) dalam

kotoran <3

B. Inti Sawit

1. Kadar air 8,00

2. Kadar kotoran 6,00

3. Inti pecah 20,00

4. Inti warna 60,00

Sumber: PT. Perkebunan Sumatera Utara Tanjung Kasau

2.7.2. Bahan yang Digunakan

2.7.2.1. Bahan Baku

(19)

2.7.2.2 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.Pabrik Kelapa Sawit (PKS)PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau tidak menggunakan bahan tambahan selama proses produksi.

2.7.2.3 Bahan Penolong

Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan pada pabrik ini antara lain:

1. Air yang digunakan dalam proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS) dan sebagai air umpan boiler.

2. Cangkang inti kelapa sawit dan serabut (fiber) digunakan sebagai bahan bakar boiler.

3. CaCO3 sebagai media pada proses pemisahan inti dari cangkang pada

Claybath.

2.7.3 Uraian Proses

Proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan

(20)

2.7.3.1 Uraian Proses Produksi Crude Palm Oil (CPO)

Proses produksi Crude Palm Oil (CPO) terdiri dari 5 stasiun kerja yang dijelaskan pada uraian berikut ini.

1. Stasiun Penerimaan Buah

2. Stasiun Perebusan (SterillizingStation) 3. Stasiun Penebahan (Threshing Station)

4. Station Pengempa (Pressing Station)

5. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

2.7.3.2 Uraian Proses Pengolahan Inti Kelapa Sawit (Kernel Station)

Proses produksi inti kelapa sawit (Kernel) terdiri dari beberapa proses sebagai berikut

1. Cake Breaker Conveyor

2. Pemisahan Ampas dan Biji (Despricaper) 3. Polishing Drum

4. Nut Transport Fan

5. Nut Silo

6. Pemecahan biji (Ripple Mill)

7. Pengiriman Hasil Pemecahan Ke LTDS I dan LTDS II menggunakan

Cracked Mixture Conveyor dan Cracked Micture Elevator

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT.
Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja Pabrik Kelapa Sawit
Tabel 2.4 Kualitas Minyak dan Inti Sawit

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu jenis limbah padat yang paling banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit yaitu sekitar 23% dari total tandan buah segar (TBS)

4/1982, antara lain mengharuskan membuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum pembangunan pabrik dan melaksanakan Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan

Hal ini dapat dilihat dari pembangkitan solusi berdasarkan hierarki pencegahan terhadap pencemaran, menurut urutan reduce, reuse, dan recycle, maka dilakukan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir... Bahan tambahan pada produksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan alternatif perbaikan yang diestimasikan dapat meningkatkan produktivitas dan mereduksi penumpukan limbah yaitu produk pellet ikan..

Nabati Asahan terdiri dari unit pengolahan minyak sawit kasar (Dept. Refinery ), unit pengolahan inti sawit (Dept. Palm kernel Plant ), dan unit pengolahan kelapa sawit (Dept.

Mengawasi pemeriksaan limbah pabrik baik dari hasil kegiatan produksi. pabrik maupun kegiatan-kegiatan lain dan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.. Bahan tambahan yang digunakan PT