• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pesan Moral dalam Novel Pangeran Cilik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pesan Moral dalam Novel Pangeran Cilik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Diterima: Januari 2021. Disetujui: Februari 2021. Dipublikasikan: Maret 2021 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tabligh

Pesan Moral dalam Novel Pangeran Cilik

Ainul Lathifah1*, Dadan Anugrah1, Uwes Fatoni1

1Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan

Gunung Djati, Bandung

*Email : ainul.lathifah20@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistematika penyampaian nilai moral dan mengidentifikasi pesan moral yang terdapat dalam Novel Pangeran Cilik. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Data dipaparkan, dan kemudian dianalisis sehubungan dengan data tersebut. Terdapat tiga aspek yang dapat dilihat dari hasil penelitian, yaitu pesan moral hubungan manusia dengan Tuhan, pesan moral hubungan manusia dengan diri sendiri, dan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan merupakam aspek hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan rasa sabar, tanggung jawab, bijaksana, kerja keras dan rendah hati merupakan bagian dari aspek hubungan manusia dengan diri sendiri. Aspek hubungan manusia dengan makhluk hidup lain meliputi kasih sayang, saling menghargai dan tolong menolong.

Kata Kunci : pesan moral; novel; analisis isi ABSTRACT

This study aims to determine the systematic delivery of moral values and identify moral messages contained in the Little Prince Novel. This study uses a content analysis method with a qualitative approach. Data is presented, and then analyzed in relation to that data. There are three aspects that can be seen from the research results, namely the moral message of human relations with God, the moral message of human relations with oneself, and humans with other living things. Being grateful for what God has given is an aspect of the human relationship with God. Meanwhile, patience, responsibility, wisdom, hard work and humility are all aspects of human relations with oneself. Aspects of human relationships with other living things include love, mutual respect and help.

▸ Baca selengkapnya: pesan moral pada cerpen bingkisan lebaran

(2)

2 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

PENDAHULUAN

Dewasa ini, masyarakat lebih senang membaca hal-hal yang mudah dipahami. Buku sebagai wadah untuk mengumpulkan informasi, dapat memberikan informasi yang diinginkan masyarakat. Islam telah menjadikan tradisi literasi menjadi salah satu bentuk komunikasi massa untuk menyebarkan ajaran agama Islam (Fatoni, 2017: 222). Buku tidak hanya berisikan tentang pengetahuan ilmiah, ada yang berisikan antologi puisi, antologi cerpen, novel dan lain sebagainya. Novel salah satu karya sastra berisi informasi maupun pengalaman pribadi penulis yang dapat menambah wawasan, bisa menjadi hiburan, dan salah satu sarana berbagi pengalaman dan ilmu dari penulis kepada pembaca. Bagi masyarakat yang gemar membaca novel memiliki antusias tersendiri yang memberikan efek positif dalam kehidupan sehari-hari.

Novel juga bisa dijadikan sebagai salah satu media bagi umat muslim untuk menyampaikan pesan-pesan perintah dan larangan dari Allah SWT. Penyampaian pesan tersebut melalui media novel termasuk dalam dakwah

bil-qalam. Pesan secara tertulis bisa dibaca dan dipahami kembali.

Nilai moral berisikan panggilan hati nurani yang harus dilaksanakan dan lebih penting. Secara umum, perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan lain sebagainya sebagai moral (Ariesandi, 2017:108). Moral umumnya melakukan suatu perbuatan baik, sopan, dan santun. Namun, sudut pandang seseorang tentang moral biasanya terpengaruh oleh pandangan hidupnya.

Salah satu karya sastra yang memiliki pesan moral adalah novel Pangeran Cilik. Novel ini sudah diterjemahan oleh Henri Chambert-Loir. Novel ini berisikan nilai moral yang bisa diaplikasikan dikehidupan sehari-hari. Pengarang memberikan sudut pandangnya dan mengingatkan pembaca tentang beberapa moral yang secara tidak langsung sudah mulai hilang.

Suatu novel yang diterbitkan, diharapkan memiliki pesan moral yang tidak hanya menyentuh aspek hubungan antara sesama manusia, tapi juga hubungan dengan Tuhan. Selain itu, pesan moral yang terdapat pada suatu novel diharapkan dapat menyentuh diri pembaca itu sendiri sehingga pembaca mendapatkan pesan moral untuk diri sendiri.

Adapun rumusan masalah yaitu: Bagaimana sistematika penyusunan pesan moral dalam Novel Pangeran Cilik? Bagaimana pesan moral hubungan manusia dengan Tuhan dalam Novel Pangeran Cilik? Bagaimana pesan moral manusia dengan diri sendiri? Bagaimana pesan moral hubungan manusia dengan makhluk hidup yang lain dalam Novel Pangeran Cilik.?

Penelitian menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode ini bertujuan untuk menemukan pesan baik yang tersirat maupun tersurat. Analisis ini dipakai untuk mendapat suatu keterangan dari sebuah isi komunikasi yang disampaikan oleh penulis. Jenis data yang digunakan

(3)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 3

bersumber dari data utama dan data pendukung. Data yang terkumpul nantinya akan dihitung reabilitasnya lalu ditarik kesimpulan.

Sebelumnya, ada beberapa penelitian yang juga meneliti menggunakan metode analisis isi deskriptif, diantaranya jurnal yang ditulis oleh Zein Adolo berjudul Pesan moral dalam Novel "The Color Purple" ditulis oleh Alice Walker. Sebagian besar tulisannya berfokus dan melambangkan perjuangan orang Afrika-Amerika, wanita partikuler, dan kesaksian mereka terhadap masyarakat yang rasis, seksis, dan kekerasan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa pesan moral dalam film “The Color Purple” dan bagaimana caranya pesan moral yang digambarkan dalam cerita ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mendeskripsikan unsur ekstrinsik dan intrinsik dalam sebuah karya sastra dengan menggunakan teori pragmatis. Selain itu juga terdapat jurnal Atika Irmayani dengan judul Pesan Moral Islami dalam Film Le Grand Voyage. Tujuan penelitian adalah memahami pesan moral islami apa saja yang terkandung dalam film Le grand voyage dan bagaimana pesan ini dimunculkan dalam film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik studi pustaka serta dokumentasi sebagai metode data pengumpulan, dan teknik deskriptif dalam proses analytik. Jurnal terakhir yang menjadi acuan peneliti berjudul Representasi Pesan Moral dalam Film Rudy Habibie Karya Hanung Bramantyo yang ditulis oleh Bagus Fahmi Weisarkurnai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan moral dalam film rudy Habibie dipresentasikan yang kemudian menghasilkan pesan moral seperti hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan tuhan, serta hubungan manusia dengan lingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes, mengambil subjek yang difokuskan kepada Tokoh Rudy dengan dilihat melalui segi Denotasi (signifier) menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit. Konotasi (signified) menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada non realitas, menghasilkan makna implisit dan Mitos (myth) menjelaskan kebiasaan dan kepercayaan yang berlaku didalam masyarakat. Representasi hasil pesan moral di dalam film ini adalah melihat hubungan manusia dengan tuhan; melihat hubungan manusia dengan manusia; dan melihat hubungan manusia dengan lingkungan sosial.

LANDASAN TEORITIS

Suatu makna yang disampaikan oleh komunikator kepada orang lain (komunikan) disebut dengan pesan. Pesan yang diinformasikan bertujuan supaya komunikator serta komunikan mempunyai kesamaan tujuan yang disampaikan secara lisan, tulisan, atau mengirimkan simbol bermakna makna yang telah disepakati bersama.

(4)

4 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

Umumnya, pesan bisa berbentuk verbal dan non verbal (Mulyana, 2010: 70). Pesan verbal dilakukan diantara individu atau kelompok dengan menggunakan rangkaian kata atau kalimat. Sedangkan pesan non verbal dilakukan menggunakan bahasa atau kode yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, sehingga pesan tersampaikan dengan baik. Pesan yang disampaikan berisikan suatu ilmu pengetahuan, informasi atau hiburan.

Menurut Efendy (2005:38) Manusia bisa melakukan penyusunan atau pengorganisasian saat ingin menyampaikan pesan. Ada beberapa pengorganisasian pesan, yaitu: deduktif pesan yang diurutkan dengan penyusunan gagasan utama terlebih dahulu, selanjutnya menjelaskan dengan keterangan dan bukti, induktif yaitu pesan diurutkan dari keterangan yang rinci selanjutnya disimpulkan, urutan kronologis pesan disampaikan sesuai dengan urutan kejadian yang terjadi, urutan logis pesan disampaikan sesuai dengan sebab akibat atau sebaliknya, urutan spasial pesan yang disampaikan yang ditulis berdasarkan tempat, dan urutan topikal penyampaian pesan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan.

Novel ialah suatu cerita dari aktivitas dan tingkah laku yang nyata dari zaman pada saat novel itu ditulis (Pujiharto, 2012:8). Suatu novel akan memperkenalkan perkembangan suatu kepribadian, suasana sosial atau kemasyarakatan yang sulit yang mengaitkan sejumlah pihak yang terjalin sebagian tahun dahulu secara terperinci yang ceritanya mempunyai keterlibatan antara konflik satu dengan yang lainnya sehingga sanggup menyampaikan kesan yang mendetail terhadap pembaca.

Tidak hanya pesan, di dalamnya tercantum beraneka bentuk pelajaran hidup. Suatu pengetahuan yang diperoleh dari ekspedisi hidup penulis ataupun ditemukan dari hasil mengamati dan mempelajari kehidupan orang lain yang dituangkan dengan memakai bahasa yang indah, menggugah hati serta sanggup menimbulkan emosional pembaca menimbulkan novel terus menjadi candu.

Novel hanya menggambarkan salah satu segi kehidupan salah satu tokoh yang benar-benar khusus yang menyebabkan terbentuknya pergantian nasib. Novel yang menceritakan secara naratif biasanya lebih menceritakan dari pada menunjukkan. Novel dapat mengatur pendeskripsian yang dramatis, hampir menyerupai kejadian yang sebenarnya dengan metode cerita ataupun narasi tertentu. Jadi, pembaca memandang seluruh apa yang disuguhkan oleh penulis.

Sebuah karya sastra khususnya novel mengandung suatu implementasi moral dalam perbuatan dan tindakan perilaku tokoh yang sama dengan pandangan tentang moral. Mulai tingkah laku dan perilaku tokoh tersebut pembaca bisa mengambil hikmah dari pesan moral yang disampaikan. Pada intinya moral yang terkandung dalam suatu karya sastra novel bisa dianggap sebagai amanat. Pesan moral tersebut mempunyai kolerasi dengan sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Jadi pesan moral

(5)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 5

dapat dimaknai sebagai pesan atau isi yang bekolerasi dengan suatu perbuatan atau tingkah laku individu dalam segi kelaziman baik maupun buruk dalam kehidupan di masyarakat.

Pesan moral bisa disampaikan melalui beberapa media, salah satunya adalah novel. Pesan moral yang terdapat dalam novel bisa disampaikan oleh pengarang melalui aktivitas yang dilakukan oleh tokoh atau kalimat langsung dari pengarang. Moral yang terdapat dalam karya sastra bermaksud untuk memberi arahan dan saran yang mudah dipahami bagi pembaca agar dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Pada penuturan secara langsung, penulis akan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang baik atau tidak baik secara langsung. Pesan moral disampaikan lewat aktivitas yang dilakukan oleh tokoh, melalui dialog antar tokoh, perilaku tokoh, dan pola pikir tokos yang terdapat dalam cerita tersebut (Setyawati, 2013: 4).

Burhan Nurgiyantoro mengklasifikasikan kedalam tiga macam, yaitu moral hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Pesan moral hubungan manusia dengan diri sendiri berarti manusia memperoleh hal yang baik tanpa harus bergantung pada orang lain. Nilai moral yang terdapat dalam hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu, sabar dan tanggung jawab. Pesan moral hubungan manusia dengan manusia lain dan alam yaitu, kasih sayang, tolong menolong, musyawarah dan gotong royong. Pesan moral hubungan manusia dengan Tuhan menjelaskan pada dasarnya manusia ialah makhluk yang memiliki keperacyaan atau agama. Moral hubungan manusia dengan Tuhan adalah bersyukur. Syukur berarti menerima apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Dalam Islam syukur merupakan menikmati nikmat yang sudah Allah bagikan untuk taat serta tidak menikmati nikmat tersebut untuk maksiat.

Pesan moral yang disampaikan melalui novel, merupakan salah satu cara atau metode yang tepat. Dengan keahlian dalam menulis selanjutnya disebar melalui media cetak maupun internet maka pesan tersebut memiliki kualitas supaya mudah dipahami oleh pembaca, yang kemudian terpengaruh dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Le Petit Prince merupakan salah satu karya berbahasa Prancis dari Antonie de Saint-Exupery yang terbit pertama kali pada tahun 1943. Novel ini merupakan salah satu karya utama karena mangandung nilai kemanusiaan, menjadi bacaan wajib bagi masyarakat Perancis.

Walaupun memiliki kemiripan dengan buku anak-anak karena diilustrasikan oleh seorang Pangeran Cilik, novel tersebut sering disebut sebagai novel filsafat karena di dalamnya terdapat berbagai cara pandang dan tanggapi

(6)

6 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

oleh pembaca. Novel ini telah diterjemahkan ke lebih dari 300 bahasa, yang terbaru adalah Bahasa Indonesia. Di Prancis, novel Le Petit Prince telah terjual lebih dari 12 juta eksemplar dan diadaptasi menjadi film pada tahun 2015. Edisi di Indonesia, novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1979 oleh Pustaka Jaya, dan kemudian diterbitkan ulang oleh Gramedia dalam dua edisi yang berbeda (tahun 2003 dan 2010) dengan judul Pangeran Cilik yang ditulis oleh Henri Chambert-Loir..

Antonie de Saint Exupery penulis dari novel Le Petit Prince mendedikasikan karyanya untuk salah satu sahabatnya, Léon Werth seorang penulis sekaligus kritikus seni. Antonie menceritakan istrinya, Consuelo de Saint-Exupery, jiwa dari novel yang diwakili oleh tokoh mawar yang angkuh dan rapuh pada saat yang sama. Antonie menghilang dan dianggap meninggal dunia pada misi Perang Dunia II pada tanggal 31 Juli 1944 di Afrika, satu tahun setelah penerbitan novelnya.

Sistematika Penyusunan Pesan Moral dalam Novel Pangeran Cilik

Pesan moral dapat disampaikan dalam novel secara tersirat maupun tersurat. Pesan moral disampaikan lewat aktivitas yang dilakukan oleh tokoh, melalui dialog antar tokoh, perilaku tokoh, dan pola pikir tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut (Setyawati, 2013: 4).

Sebagai salah satu dari sedikit karya yang mengandung nilai seni indah, novel ini juga dapat menyajikan berbagai bahasa yang dapat membantu pembaca memahami apa yang mereka baca. Novel dapat memberikan tafsir sosial yang beragam. Novel tidak bisa diukur melalui nilai seni yang terkandung didalamnya dalam perihal kualitas, tetapi novel dapat diukur ketika dibaca serta dikaji lalu dijadikan refleksi atas gejala yang terjadi dalam masyarakat.

Pesan moral yang disampaikan melalui novel, merupakan salah satu cara atau metode yang tepat. Dengan keahlian dalam menulis selanjutnya disebar melalui media cetak maupun internet maka pesan tersebut memiliki kualitas supaya mudah dipahami oleh pembaca, yang kemudian terpengaruh dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan yang disusun dengan sistematis disesuaikan dengan cara berpikir masyarakat pembacanya. Esan yang efektif ialah pesan yang sesuai dengan pikiran manusua. Pesan bersifat umum; jelas dan gamblang; menggunakan bahasa yang jelas; mengandung isi yang positif dan seimbang; dan sesuai dengan kebutuhan komunikan. Terdapat enam prinsip sistematika penyampaian pesan, yaitu induktif, deduktif, logis, kronologis, topikal dan spasial.

Penyusunan pesan yang runtun akan memudahkan penerimaan pesan mengartikan pesan yang diterima. Onong Uchana Effendy (2005:38) mengurutkan penyusunan pesan, yaitu:

(7)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 7

Uraian induktif disampaikan dengan mengurutkan penyampaian pesan dengan menyebutkan detai-detail atau perincian dari sebuah gagasan terlebih dahulu, kemudian menarik sebuah kesimpulan. Salah satu contoh sistematika penyampaian pesan secara induktif digambarkan oleh penulis terdapat pada salah satu paragraf berikut:

“Gambarku tidak melukiskan topi, tetapi ular sanca yang sedang mencerna gajah. Maka aku menggambar bagian dalam ular sanca itu, supaya orang dewasa dapat mengerti. Mereka selalu membutuhkan penjelasan.” (Bab I hal 8)

Paragraf tersebut merincikan bahwa penulis menggambarkan seekor ular sanca sedang mencerna seekor gajah. Namun, orang dewasa menganggap itu sebuah topi, yang pada akhirnya penulis menyimpulkan bahwa orang dewasa selalu membutuhkan sebuah penjelasan supaya memiliki satu sudut pandang yang sama.

Penyampaian secara deduktif berarti mengurutkan pesan dengan memulai pernyataan dari gagasan utama kemudian dilanjutkan dengan gagasan penunjang sebagai penjelas dalam menyimpulkan gagasan. Uraian ini terdapat pada paragraf berikut:

“Kataku, “Anak-anak! Awas bahaya!” Jika aku demikian tekun membuat gambar ini, ialah untuk memperingatkan teman-temanku atas bahaya yang sejak lama mengintai mereka, seperti aku sendiri, tanpa mereka kelabui” (Bab V hal 27).

Paragraf tersebut penulis merasa menyesal karena tidak tekun dalam menggambar, karena ia ingin memberi peringatan pada temannya agar terhindar dari bahaya.

Uraian logis yaitu uraian penyampaian pesan yang disampaikan berdasarkan dengan sebab ke akibat ataupun sebaliknya. Pesan yang disampaikan dalam bentuk kausalitas. Contohnya pada paragraf berikut:

“Ada sesuatu yang patah dalam mesin. Dan karena aku tidak membawa montir maupun penupang, aku bersiap-siap mengerjakan seorang siri, suatu perbaikan yang sulit” (Bab II hal 10)

Pada paragraf tersebut yang menjadi sebab adalah mesin yang patah, untuk memperbaiki mesin tersebut penulis memperbaiki sendiri karena penulis tidak membawa montir.

Adapun paragraf yang diindentifikasikan sebagai uraian topikal yaitu menjelaskan pesan, disampaikan dan diurutkan berdasarkan topik yang paling penting hingga yang kurang penting. Uraian topikal ini bisa dilihat pada paragraf berikut:

“Aku memeluknya. Aku menimangnya. Aku katakan padanya, “Kembang yang kusayangi tidak dalam bahaya....” (Bab VII hal 35)

(8)

8 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

Adapun inti dalam paragraf tersebut ialah bahwa penulis menyayangi bunga tersebut.

Uraian kronologis mengurutkan pesan sesuai dengan kronologi waktu serta tempat terjadinya peristiwa. Dalam uraian inin, pesan disampaikan sesuai dengan urutan kejadian agar terciptanya sebuah sistematika yang apik. Uraian ini terdapat dalam paragraf berikut:

“Setelah kami berjam-jam berjalan sambil berdiam diri, malam pun tiba dan bintang-bintang mulai menyala. Aku melihat seperti dalam mimpi, sebab rasa haus membuatku sedikit demam. Kata Pangeran Cilik menari-nari dalam ingatanku.” (Bab XXIV hal 94)

Pada paragraf ini terdapat kronologi waktu yang berjam-jam hingga malam hari. Pesan yang disampaikan sesuai dengan urutan yang terjadi hingga malam hari. Pesan ini menciptakan sistematika yang terorganisir.

Berdasarkan hasil analisis sistematika penyampaian pesan moral dalam Novel Pangeran Cilik bisa ditarik kesimpulan bahwa peristiwa atau cerita yang disampaikan oleh penulis secara uraian logis, uraian induktif, uraian deduktif, uraian topikal dan uraian kronologis. Sistematika penyampaian pesan moral didominasi oleh uraian logis, disusul dengan uraian induktif, lalu uraian deduktif, uraian topikal dan terakhir uraian kronologis.

Pesan yang disampaikan secara sistematis lebih memudahkan pembaca untuk memahami pesan dan maksud yang disampaikan oleh penulis cerita. Penyusunan sistematika pesan yang disampaikan dapat dilihat sesuai dengan kondisi masyarakat dan sesuai dengan ciri khasnya (Ariyanto, 2019:5). Penyampaian sistematika pesan moral ini sama dengan prinsip retorika yang disampaikan oleh Aristoteles.

Pesan Moral Hubungan Manusia dengan Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan menjelaskan pada dasarnya manusia ialah makhluk yang memiliki keperacyaan atau agama. Moral hubungan manusia dengan Tuhan adalah bersyukur. Syukur berarti menerima apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Dalam Islam syukur merupakan menikmati nikmat yang sudah Allah bagikan untuk taat serta tidak menikmati nikmat tersebut untuk maksiat. Menurut Al-Ghazali, syukur adalah menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah. Untuk memahami yang diciptakan Allah, penting untuk mengerti bahwa Allah yang telah menciptakan seluruh yang ada di dunia, apapun wujudnya, baik kesenangan maupun kesedihan. Terdapat pesan yang bertujuan, dan saat manusia sanggup memahami tujuan tersebut dengan baik maka, itulah yang dicintai Allah. Barangsiapa yang memperhatikan diri dan intropeksi pada diri sendiri tentang sesuatu yang terdapat dalam dirinya, maka ia akan mendapat nikmat yang berlimah sebagaimana dengan iman, ilmu, waktu kosong, kesehatan, keamanan dan aspek lainnya.

(9)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 9

Syukur yang harus dilaksanakan makhluk hidup kepada Allah dalam istilah syara' yang beraksud menggunakan nikmat Allah pada hal-hal yang menjadi maksud diberikannya nikmat itu oleh Allah (sarf ni'amih fima khuliqat lah). Karena tidak ada orang yang bisa memberi nikmat atau jasa kepada Allah, kedua pernyataan ini dapat dianggap memiliki hubungan dengan Allah.

Sehingga wajar mensyukuri dengan arti syukur seperti tersebut di atas. Maka maksud dari mensyukuri nikmat Allah ialah Allah memberi balasan pahala pada orang-orang yang beramal dan Dia tidak akan menyia-nyiakan balasan bagi orang yang berbuat baik (Madany, 2015:7). Melaui penjelasan seperti inilah, pemberian imbalan kepada orang yang berbuat baik disebut sebagai bentuk syukur. اَم لَعْفَي َاللّ ْم كِباَذَعِب ْنِإ ْم تْرَكَش ْم تْنَمآَو ۚ َناَكَو َاللّ اًرِكاَش اًميِلَع ( ءاسنلا : ١٤٧ )

Artinya: Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui (Q.S An-Nisa’ Ayat 147).

Islam memberikan penjelasan tentang bersyukur, baik secara vertikal maupun horizontal. Namun, pada sudut pandang psikologi barat lebih mengartikan syukur pada dimensi horizontal. Para ahli memberikan penjelasan bahwa bersyukur ialah suatu wujud kepedulian moral. Terdapat tiga hubungan antara syukur dan moral, pertama fungsi patokan moral. Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana mana seseorang saat memperoleh suatu yang telah menguntungkan dirinya. Kedua, fungsi motif moral. Bersyukur ialah suatu bentuk seseorang untuk berbuat prososial sebagai bentuk syukur kepada orang lain yang telah berbuat baik padanya. Ketiga, fungsi penguatan moral. Ketika suatu rasa syukur dilakukan dalam kehidupan, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh pada masa depan orang yang berbuat baik. Sebagai suatu nilai, bersyukur memiliki fungsi moral yang mendesak seseorang bertindak prososial.

Pandangan Islam tentang kebersyukuran bisa dilihat dari 3 sisi yakni bersyukur melalui hati, bersyukur menggunakan lidah, serta bersyukur dengan melakukan tindakan atau perbuatan, maka keenam item mempunyai keterbatasan untuk menggali ketiga dimensi syukur ini (Hambali, 2015:96). Pengaplikasian rasa syukur juga bisa dilakukan pada manusia yang salah satunya perantara nikmat yang diberikan oleh Allah. Salah satu riwayat menyatakan siapapun yang tidak bersyukur pada sesama manusia, ia pun tidak bersyukur kepada Allah. Hal tersebut sudah terbukti menjelaskan bahwa orang yang bersyukur pada sesama akan memiliki tingkah laku sosial yang baik. Selain itu, sesuatu yang membuat bahagia saja kita sebagai manusia juga harus bersyukur pada penderitaan, sebab penderitaan dunia juga wajib disyukuri. Apabila ujian atau penderitaan yang ada dunia telah disyukuri maka, akan hal tersebut akan

(10)

10 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

memberikan manfaat yang besar dan pahala melimpah, hingga jika dibandingkan dengan apa yang telah dipengganti tersebut maka penderitaan yang dialami tidak berarti.

Apabila kesengsaraan dunia disyukuri maka, hal tersebut memberikan pahala yang berlimpah dan manfaat, sehingga jika dibandingkan penderitaan dengan penggantinya maka penderitaan yang dialami tidaklah berarti. Al-Ghazali (dalam Ensiklopedi Islam, 1994) menjelaskan cara dalam bersyukur pada Allah, pertama bersyukur melalui hati, adalah mengakui serta menyadari sepenuh hati bahwa seluruh nikmat yang telah didapat dari Allah dan tidak ada seorangpun yang bisa membagikan nikmat itu selain Allah. Kedua, bersyukur menggunakan lidah, adalah digucapkan dengan jelas penyampaian rasa syukur itu menggunakan kalimat Alhamdulillah. Ketiga, bersyukur dengan melakukan amal perbuatan merupakan mengamalkan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik serta menggunakan nikmat tersebut pantas dengan ajaran agama.

Sependapat dengan Al-Ghazali, Syaikh Abdul Qadir al Jailani juga menjelaskan tentang cara bersyukur, yaitu bersyukur melalui ucapan merupakan ucapan membenarkan bahwa nikmat itu diberikan Allah dan tidak mengacukannya pada manusia itu sendiri. Syukur melalui hati adalah kepercayaan yang kuat bahwa seluruh kenikmatan yang ada pada diri, baik lahir atau batin, seluruh gerakan atau diammu tersebut berasal dari Allah, dan rasa syukur dengan ucapanmu. Bersyukur anggota badan seharusnya dengan cara menggerakkan dan menggunakan tubuh untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.

Pesan Moral Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Moral adalah hal yang baik yang diperoleh manusia tanpa mendapatkan jaminan pada orang lain dalam hubungan manusia dengan diri sendiri. Nilai-nilai moral yang ditemukan dalam hubungan antarmanusia antara lain sabar, kerja keras, dan tanggung jawab.

Sikap tahan menghadapi cobaan, tidak tergesa-gesa dan bersikap tenang disebut dengan perilaku sabar. Secara terminologis, sabar diartikan bermacam-macam oleh para ulama. Perbedaan sudut pandang mereka dalam memahami makna sabar di Al-Qur'an akan menyebabkan banyak pengertian tentang sabar. Selain itu, karena latar belakang ulama itu sendiri memberikan nuansa dalam pengertian sabar. Secara umum, ulama yang mendiskusikan makna sabar sebagai mereka yang memiliki ilmu tasawuf. Hal ini disebabkan karena sabar termasuk kedalam kajian utama di dalam tasawuf.

Pencarian kata sabar di dalam AlQur’an dengan menggunakan software Al Quran dan Terjemahannya, terdapat 46 ayat yang berisikan kata sabar dan 19 ayat untuk kata kesabaran. Contohnya pada surat Al-Baqarah ayat 153 disebutkan bahwa Allah berfirman:

(11)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 11 اَي اَهُّيَأ َنيِذَلا او نَمآ او نيِعَتْسا ِرْبَصلاِب ِة َلََصلاَو ۚ َنِإ ََاللّ َعَم انيِرِباَصلا ( ةرقبلا : ١٥٣ )

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orangorang yang sabar. Ayat ini secara eksplisit menyebutkan bahwa kondisi sabar dapat digunakan sebagai suatu bentuk usaha untuk memecahkan masalah (problem solving).

Kesabaran dibagi menjadi dua secara umum. Pertama, sabar jasmani adalah kesabaran saat mendapatkan dan mengurus perintah keagamaan atau ibadah pada Allah, yang diikuti oleh anggota tubuh, sabar dalam melakukan ibadah haji yang berdampak pada dampak keletihan. Selain itu. sabar saat mendapatkan penderitaan atau ujian jasmani misalnya penyakit, penganiayaan dan lain sebagainya. Kedua, sabar rohani yaitu mengenai kemampuan menkontrol hawa nafsu yang bisa saja membawa pada keburukan, contohnya sabar dalam menahan amarah, atau menahan nafsu seksual yang tidak dibuat di tempatnya..

Selanjutnya, tanggung jawab adalah pembatas dari suatu keleluasaan yang diperoleh oleh manusia, tanpa memangkas kebebasan itu sendiri. Tanggung jawab ini erat kaitannya dengan balasan pahala dan ancaman siksa dunia dan akhirat sesuai dengan manhaj yang dibawa oleh Islam. Perilaku tanggung jawab telah disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam surat Luqman ayat 16:

َىَن بََٰي اَهَنِإ نِإ كَت َلاَقْثِم ةَبَح ْنِّم لَد ْرَخ ن كَتَف ىِف ةَر ْخَص ْوَأ ىِف ٱ ِت ََٰو ََٰمَسل ْوَأ ىِف ٱ ِضْرَ ْلْ ِتْأَي اَهِب ٱ َللّ ۚ َنِإ ٱ ََللّ فيِطَل ريِبَخ ( امقل ن : ١٦ )

Artinya: (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (Q.S Luqman Ayat 16).

Tanggung jawab individu berarti manusia memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri serta mempertanyakan semua ketidakcukupan dalam mengikuti nilai-nilai moral yang dibawa oleh Islam. Meskipun ia dapat melakukan kekurangan untuk memenuhi hak dirinya sendiri, namun itu tidak berarti ia boleh keluar dari manhaj akhlak Islam. Bekerja keras untuk mewujudkan impian atau tujuan, meanggap rintangan dan hambatan adalah sesuatu yang harus dihadapi. Allah telah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 39:

ْل ق اَي ِمْوَق او لَمْعا َٰىَلَع ْم كِتَناَكَم يِّنِإ لِماَع ۖ َف ْوَسَف َلْعَت َنو م ( رموزلا : ٣٩ )

Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui (Q.S Az-Zumar Ayat 39).

(12)

12 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

dan sekuat tenaga untuk berusaha memenuhi mimpi dan keinginan untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun, kerja keras tidak boleh sampai disalah artikan untuk tujuan yang buruk, berusahalah dengan jujur adil untuk tujuan positif. Bekerja keraslah semampu mungkin yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan janganlah memaksakan diri terlalu berlebihan hingga nantinya dapat menghadirkan hasil yang kurang maksimal, kerja keras juga mempunyai batasannya.

Kerja keras adalah salah satu cara yang dilakukan ketika ingin mencapai suatu hal yang ingin dicapai, dan yang terpenting kerja keras dalam konteks yang baik tidak serta merta keras untuk tujuan yang buruk (melakukan perbuatan yang melanggar hukum, merugikan lingkungan sekitar serta merugikan hak asasi orang lain). Seluruh makhluk hidup yang ada didunia perlu bekerja keras walapun kerja keras tersebut tidak dilakukan setiap hari (Mirhan, 2016:97)

Kegiatan yang terus dilakukan tanpa putus asa demi tercapainya suatu tujuan atau impian. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 40.

َلِّإ هو ر صنَت ْدَقَف هَرَصَن ٱ َللّ ْذِإ هَجَرْخَأ ٱ َنيِذَل او رَفَك َىِناَث ٱ ِنْيَنْث ْذِإ اَم ه ىِف ٱ ِراَغْل ْذِإ لو قَي ِح ََٰصِل ِهِبۦ َلّ ْن َز ْحَت َنِإ ٱ ََللّ اَنَعَم ۖ َلَزنَأَف ٱ َللّ هَتَنيِكَس ۥ ِهْيَلَع هَدَيَأَو ۥ دو ن جِب ْمَل اَه ْوَرَت َلَعَجَو َةَمِلَك ٱ َنيِذَل او رَفَك ٱ َٰىَلْفُّسل ۗ ةَمِلَكَو ٱ َِللّ َىِه ٱ اَيْل عْل ۗ َو ٱ َللّ زيِزَع ميِكَح ( ةبوتلا : ٤٠ )

Artinya: Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S At-Taubah Ayat 40)

Seseorang yang bertindak sesuai dengan akal dan logis sehingga bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kewajibannya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 269 Allah berfirman: ىِتْؤ ي ٱ َةَمْكِحْل نَم ء اَشَي ۚ نَمَو َت ْؤ ي ٱ َةَمْكِحْل ْدَقَف َىِتو أ ْيَخ اًر اًريِثَك ۗ اَمَو رَكَذَي َلِّإ او ل و أ ٱ ِبََٰبْلَ ْلْ ( ةرقبلا : ٢٦٩ )

Artinya: Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Q.S Al-Baqarah Ayat 269)

(13)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 13

Sikap yang menunjukkan tidak sombong atau angkuh dan menghargai orang lain. Dalam surat Al-Isra’ ayat 37 Allah berfirman:

َلَّو ِشْمَت يِف ِضْرَ ْلْا اًحَرَم ۖ َكَنِإ ْنَل َقِرْخَت َض ْرَ ْلْا ْنَلَو ْبَت َغ ل َلاَبِجْلا ًلّو ط ( ءارسلّا : ٣٧ )

Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung (Q.S Al-Isra’ Ayat 37).

Pesan Moral Hubungan Manusia dengan Makhluk Lain

Sebagai makhluk sosial, manusia yang idak bisa hidup sendiri tanpa berdampingan, tolong menolong dan saling bergantung dengan manusia yang lain atau alam. Petunjuk dari hubungan manusia dengan manusia lain, kasih sayang dan tolong menolong. Kasih sayang terdapat dalam Al-Qur’an setidaknya bisa diaplikasikan dengan cara mengucapkan kata kalimat rahmah. Kata ini diucapkan berulangulang. Pengulangan tersebut bisa dilihat mulai dari awal Qur’an, yaitu terdapat pada QS. Fatihah. Kasih sayang ini oleh Al-Alusi disebut sebagai kelembutan hati. Pelaksanaan dari kelembutan hati tersebut memberikan dampak pada kebaikan. Sebab apabila seorang ada dalam kondisi seperti ini ia akan mewariskan kebaikan dan sesesuatu pada yang telah disayanginya tersebut. Kasih sayang merupakan perilaku menghargai dan saling pengertian pada ciptaan Tuhan.

َنِإ َنيِذَلا او نَمآ او لِمَعَو ِتاَحِلاَصلا لَعْجَيَس م هَل ن ََٰمْحَرلا اً د و ( ميرم : ٩٦ )

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang (Q.S Maryam Ayat 96).

Memiliki sikap kasih dan sayang hendaknya bisa dilakukan pada situasi atau kondisi apapun. Sebab sikap ini akan memberikan kebaikan pada orang yang mengimplikasikan kasih sayang dan bisa menikmati keuntungannya oleh orang yang merasakannya. Memang tidak dapat dihindari bahwa keadaan jiwa pada seseorang tidak selalu lancar dalam menyampaikan kasih sayangnya, apalagi pada orang yang telah membuatnya kecewa. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti menjadi alasan seseorang untuk memberikan kasih sayang pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Nabi Muhammad pada suatu keadaan disebutkan bahwa beliau merasakan limpahan kasih sayang Allah pada saat peristiwa perang Uhud.

Kemajuan pengetahuan dan teknologi disatu sisi, berkembang begitu pesat, sehingga untuk mencegahnya bukanlah hal yang mudah. Dalam konteks ini, pencegahan dilakukan bukan pada proses penghalangan kemajuan pengetahuan dan teknologi, akan tetapi dengan mengarahkan pada penguatan

(14)

14 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

pembangunan modal sosial yang berupa kesadaran terhadap kodrat sebagai manusia dan kecenderungan manusia dalam aktivitas sosialnya. Pembentukan dua kapasitas dasar manusia ini dapat diaktifkan kembali dengan meningkatkan

social interest (kepedulian sosial). Dengan adanya kepedulian sosial, masyarakat

dapat memahami sumber nilai (kodrat) dan tindakan sosialnya. Social interest merupakan kepedulian yang diserahkan oleh seseorang kepada orang lain dalam komunitasnya yang bertujuan untuk menciptakan kemajuan sosial. Dengan dorongan ini, manusia dapat menciptakan kembali tatanan sosial yang mapan, sehingga terwujud dinamika sosial yang diharapkan. Akan tetapi, kepedulian sosial memiliki kerentanan yang sama dengan era disrupsi itu sendiri.

Dalam kepedulian sosial, terkandung kerentanan motif pribadi yang menjadikan seseorang melakukan suatu tindakan didasarkanpada kepentingan diri sendiri. Oleh sebab itu, untuk menekan motif-motif pribadi dalam kepedulian sosial, diperlukan satu kerangka baru yang lebih netral sebagai penderong utama dalam membentuk social interest. Dalam konteks ini, petunjuk-petunjuk Nabi yang menjelaskan tentang kasih sayang sesama, dapat dijadikan alat dalam sebagai motif utama dalam kepedulian sosial. Kasih sayang sebagai kaidah universal yang bertujuan untuk membahagiakan orang lain tanpa mengharapkan balasan apapun, dapat dijadikan motif utama untuk mendorong terwujudnya kembali modal sosial dalam masyarakat modern. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metode hadis tematik, dengan tujuan pengumpulan hadis yang menjelaskan tentang kasih sayang dapat dianalisa secara komprehensif untuk menemukan pesan moral yang terkandung.

Suatu ketika jika kita mengharapkan pertolongan orang lain maka kita hendaknya benar-benar percaya bahwa orang lain akan menolong kita. Hal ini terjadi bila kita melakukan tolong menolong. Oleh sebab itu, Islam memberikan ajaran bahwa sebagai Muslim kita hendaknya terbiasa dalam hal tolong-menolong dalam berbuat kebaikan dan ketakwaan, dan jangan sampai peilaku tolong-menolong dilakukan dalam perbuatan dosa dan kesalahan. Perbuatan baik apapun yang telah dikerjakan, maka hal tersebut akan dikembali kepada kita sendiri. Nilai pertolongan yang dilakukan oleh seseorang bukan pada besar kecilnya pertolongan, tapi dilihat juga pada keikhlasan orang tersebut dalam memberikan pertolongan.

Pertolongan yang dilakukakn pada seorang seharusnya dijaga supaya orang yang ditolong tersebut tidak merasa dihina, direndahkan, atau disakiti hatinya. Telah jelas, bahwa setiap manusia yang suka menolong kepada manusia lainnya, maka Allah akan menghadiahkan pertolongan yang lebih padanya saat ia membutuhkan. Sebaliknya, apabila seorang manusia tidak suka menolong saudaranya sesama manusia maka Allah juga akan membiarkan orang tersebut.

Tolong menolong merupakan sikap meringankan suatu beban atau kesulitan makhluk hidup lainnya. Allah telah berfirman dalam surat Al-Ma’idah

(15)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 15 ayat 2: ا اَهُّيَأ َنيِذَلا او نَمآ َلّ اوُّلِح ت َرِئاَعَش َِاللّ َلَّو َرْهَشلا َماَرَحْلا َلَّو َيْدَهْلا َلَّو َدِئ َلََقْلا َلَّو َنيِّمآ َتْيَبْلا َماَرَحْلا َنو غَتْبَي ًلَ ْضَف ْنِم ْمِهِّبَر اًناَوْضِرَو ۚ اَذِإَو ْم تْلَلَح او داَط ْصاَف ۚ َلَّو َمِرْجَي ْم كَن نآَنَش مْوَق ْنَأ ْم كوُّدَص ِنَع ِدِجْسَمْلا ِماَرَحْلا ْنَأ او دَتْعَت ۘ او نَواَعَتَو ىَلَع ِّرِبْلا َٰىَوْقَتلاَو ۖ َلَّو او نَواَعَت ىَلَع ِمْثِ ْلْا ِناَوْد عْلاَو ۚ او قَتاَو ََاللّ ۖ َنِإ ََاللّ ديِدَش ِباَقِعْلا ( ةدئاملا : ٢ )

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S Al-Ma’idah Ayat 2)

Gotong royong adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mengerjakan atau membuat sesuatu.

َو ٱ َنيِذَل و ءَوَبَت ٱ َراَدل َو ٱ َن ََٰميِ ْلْ نِم ْمِهِلْبَق َنوُّبِح ي ْنَم َه َرَجا ْمِهْيَلِإ َلَّو َنو دِجَي ىِف ْمِهِرو د ص ًةَجاَح اَمِّم او تو أ َنو رِثْؤ يَو َٰىَلَع ْمِهِس فنَأ ْوَلَو َناَك ْمِهِب ةَصاَصَخ ۚ نَمَو َقو ي َح ش ِهِسْفَن ۦ و أَف َكِئ ََٰل م ه ٱ َنو حِلْف مْل ( رشحلا : ٩ )

Artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S Hasyr Ayat 9).

PENUTUP

Setelah melakukan analisis isi terhadap pesan moral dalam Novel Pangeran Cilik terjemahan Novel Le Petit Prince, maka telah ditemukan pesan moral sebanyak 19, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan, pertama sistematika penyusunan pesan moral dalam Novel Pangeran Kecil terjemahan Novel Le Petit Prince meliputi pesan yang ditulis secara deduktif, induktif, logis, kronologis, dan topikal. Penyusunan dengan uraian logis enam paragraf, induktif tiga paragraf,

(16)

16 Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17

deduktif tiga paragraf, topikal dua paragraf, dan kronologis dua paragraf. Pada novel ini penulis menguraikan pesan moral lebih dominan secara logis atau disampaikan dengan cara menguraikan sebab dan akibat dari suatu perilaku tokoh.

Kategorisasi pesan moral dalam Novel Pangeran Cilik terjemahan Novel Le Petit Prince terdiri dari pesan moral hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan makhluk hidup. Dalam pelitian ini pesan moral yang ditemukan dalam novel ini didominasi oleh pesan moral hubungan manusia dengan diri sendiri sebanyak 12 pesan, kemudian diikuti pesan moral hubungan manusia dengan manusia lain dan alam sebanyak 7 pesan. Pesan moral hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi sabar, tanggung jawab, bijaksana, kerja keras, rendah hati dan pantang menyerah. Pesan moral hubungan manusia dengan manusia lain dan alam meliputi kasih sayang, tolong menolong dan saling menghargai

Berikut saran yang penulis sampaikan pada pembaca, pengarang maupun penerbit dan civitas akademika mengenai penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Kedua, kepada masyarakat atau aktivis dakwah bisa memanfaatkan media yang ada pada saat ini sebagai salah satu sarana menyampaikan pesan-pesan terlebih dalam media tulisan. Sehingga umat Islam mendapat ilmu atau ajaran Islam dengan mudah. Begitu besar manfaat moral san kesantunan masyarakat, karena moral merupakan salah satu pendorong majunya sebuah pendidikan serta membuat harum nama pemuda suatu bangsa. Kajian moral yang terdapat dalam suatu karya sastra hendaknya dapat dikembangkan dengan harapan dapat memberikan nilai dan kriteria serta apresiasi karya sastra sebagai manifestasi dari penghargaan karya sastra dengan kajian moral karya sastra.

Ketiga, penelitian ini tentunya masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan, baik dari isi maupun metodenya. Maka, analisis lebih lanjut hendaknya bisa menjadi penyempurna dari penelitian ini dan mengkaji lebih dalam mengenai pemanfaatan media buku dari aspek lainnya seperti pendekatan analisis wacana, pendekatan semiotika, analisis wacana kritis dan metode lainnya. Oleh karena itu, penelitian dan pengemasan materi lebih lanjut perlu dilakukan demi kesempurnaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal & Masyhuri. (2018). KONSEP SYUKUR (GRATEFULNES). Jurnal

Komunikasi dan Pendidikan Islam, 7(2), 1-22.

Ariesandi, D. (2017). Analisis Unsur Penokohan dan Pesan Moral dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata sebagai Upaya Pemilihan Bahan Ajar Apresiasi Sastra Di SMA”. Diglosia. 1(1), 106-109.

Effendi, O. C (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakaya.

(17)

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 1 (2021) 01-17 17

Fatoni, U., Tedi, E. (2017). Dakwah Literasi Ustadz Giovani Van Rega. Jurnal

Komunikasi Islam, 7(2), 222.

Fikriyani, H. (2016) Analisis Wacana Pesan Moral dalam Novel Ada Surga Di

Rumahmu Karya Oka Aurora. Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Fuadi, M. H. (2017). Pesan Dakwah Hasan Al-Banna dalam Buku Majmu’at al-Rasail. Ilmu Dakwah: Journal for Homiletic Studies, 11(2), 338.

Hadi, S. (2018). Konsep Sabar dalam Al-Qur’an. Jurnal Madani: Ilmu pengetahuan,

Teknologi, dan Humaniora, 1(2), 475.

Hambali, A., Meiza A., Fahmi, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Kebersyukuran (Gratitude) Pada Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus Perspektif Psikologi Islam. Jurnal Ilmiah Psikologi. 2(1), 94-101.

Haromaini, A. (2019). Mengajar dengan Kasih Sayang. Rausyan Fikr. 12(2), 76. Imam Al-Ghazali, (1994) Bahaya Penyakit Hati terjemahan Kholilah Marhijanto,

Surabaya: Tiga Dua.

Mahmud, A. B. (1998). Fikih Responsibilitas, Tanggung Jawab Muslim. Bantul: Gema Insani.

Mirhan. (2016). Hubungan Antara Percaya Diri dan Kerja Keras dalam Olahraga dan Keterampilan Hidup. Jurnal Olah Raga Prestasi, 21(1), 97.

Nurgiyantoro, B. (1998). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurhadi, Z. (2017). Kajian Tentang Efektivitas Pesan dalam Komunikasi. Jurnal

Hasil Pemikiran dan Penelitian. 3(1), 90-95.

Oktavia, A. (2020) Analisis Pesan Dakwah dalam Hikayat Sabai Nan Aluih. Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Kounikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Prasetyo, A. A. (2020). Internalisasi Hadis Kasing Sayang dalam Mewujudkan

Social Interest di Era Disrupsi. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadis,

21(1), 208.

Rusdi, A. (2016). Syukur dalam Psikologi Islam dan Konsturksi Alat Ukurnya.

Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi. 2(2), 37-54.

Sugersti, D. (2019). Mengulas Tolong Menolong dalam Perspektif Islam. Jurnal

PPKn & Hukum, 12(2), 112-113.

Yusuf, M. (2018). Sabar dalam Persperktif Islam dan Barat. Al-Murabbi, 4(2), 223.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur yang membangun novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy serta mendeskripsikan pesan moral yang terdapat dalam novel

Hasil penelitian pesan moral menunjukkan adanya enam jenis pesan moral yang terdapat dalam novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy, yaitu (1) kehidupan, (2)

Ternyata hasil dari kategorisasi pesan moral skenario sinetron Mengintip Surga di RCTI adalah isi pesan moral yang mengandung pesan hubungan manusia dengan diri sendiri dan

Dari seluruh scene dan dialog yang termasuk kategori pesan moral dalam film Keluarga Cemara ditemukan pesan paling dominan adalah kategori pesan moral dalam hubungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Pesan moral yang terdapat pada cerita rakyat masyarakat Maluku memiliki tiga kategori yakni pesan moral kategori hubungan

Pada novel ini terkandung beberapa nilai moral berupa wujud nilai moral diantaranya, wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia

Data yang digunakan adalah berupa teks yang mengandung pesan moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Hasil penelitian ini

Nilai Pendidikan Moral Hubungan Manusia Dengan Sesama Manusia dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye Nilai pendidikan moral hubungan manusia dengan sesama