• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suminto. ( Pengajar Bahasa Inggris Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda ) Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Suminto. ( Pengajar Bahasa Inggris Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda ) Abstract"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

STUDI TERHADAP PRESTASI DAN KECAKAPAN

(PROFICIENCY) BAHASA INGGRIS DALAM PELATIHAN

BAHASA INGGRIS UNTUK GURU CALON SEKOLAH RSBI

KABUPATEN MALINAU TAHUN 2010

Suminto

( Pengajar Bahasa Inggris Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda )

Abstract

The Study of English Learning achievement and Proficiency of teachers of the Prospective School of pioneering school of international based (RSBI) Malinau Regency 2010. The aim of this study is to know how the English achievement and proficiency of English of Teachers is at Malinau Regency. The population of this research is the teachers of Elementary school, secondary high school, senior high school and vocational high school of non English teacher in Malinau Regency. The population taken is 47 participants of English training in 2010. The result showed that 24 participants have fair achievement, 14 participants are good, and 9 are very good, while 33 of the participants in the elementary level and 13 in the low intermediate level of English proficiency indicated by their TOEFL score.

Key words : English language achievement, English language Proficiency

PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin pentingnya Bahasa Inggris dalam dunia Internasional tak terkecuali untuk Indonesia yang juga merupakan bagian dari komunitas dunia, maka pentingnya Bahasa Inggris dari waktu ke waktu juga meningkat. Hal ini bisa dilihat dari alokasi waktu yang diberikan sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Inggris juga kurikulum yang mengajarkan Bahasa Inggris mulai dari sekolah dasar yang sebelumnya mulai Sekolah lanjutan pertama.

Pentingnya Bahasa Inggris juga diindikasikan dari banyaknya sekolah-sekolah menengah yang berstatus Sekolah Berstandar Internasional (SBI) maupun Rintisan Sekolah Berstandar International, yang pada prinsipnya adalah penggunaan Bahasa Inggris sebagi media pengajarannya dan pada gilirannya pembelajar atau siswa mempunyai kompetensi Bahasa Inggris yang memadai.

Untuk menyelenggarakan sekolah RSBI ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya adalah kemampuan Bahasa Inggris dari

pengajarnya. Oleh sebab itu perlu di adakah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris para guru yang akan di calonkan sebagai guru untuk sekolah Rintisan sekolah Berstandar Internasional di kabupaten Malinau tersebut.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah disebutkan di atas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana prestasi dan proficiency Bahasa Inggris untuk guru calon sekolah RSBI kabupaten Malinau tahun 2010.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui kemampuan Bahasa Inggris calon guru sekolah RSBI di Kabupaten Malinau yang mengikuti pelatihan Bahasa Inggris tahun 2010, baik dari sisi prestasi maupun proficiency-nya.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan input kepada pengambil kebijakan dalam menentukan kebijakan tentang pembukaan kelas RSBI pada sekolah sekolah tertentu di Kabupaten Malinau.

(2)

Dalam hal ini penulis menggunakan metode Deskriptif analisis, dengan mengungkapkan data yang diambil dari peserta pelatihan Bahasa Inggris dan dianalisis dari berbagai aspek pembelajaran Bahasa.

Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2010 pada pelatihan Bahasa Inggris untuk guru calon sekolah RSBI Kabupaten Malinau jumlah populasi adalah 47 orang. Setelah data yaitu hasil tes prestasi dan hasil tes TOEFL, kemudian penulis mengolahnya dengan menggunakan Penilaian Acuan Normal sedangkan proficiency dengan menggunakan table carson.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah proses pembelajaran penilaian untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelatihan merupakan sebuah keharusan yang mesti dilakukan. Dalam konteks ini penulis ingin mengelaborasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan Prestasi ( achievement ) maupun proficiency (kemampuan) Bahasa Inggris.

KONSEP PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

Dalam mengembangkan sumberdaya yang ada, pengembangan sumberdaya manusia merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan, karena ini merupakan ujung tombak dari pengembangan sumber -sumber lain misalnya sumber daya alam. Tanpa ada kecakapan dan keahlian dari manusia, maka sumber daya alam yang ada tidak akan termanfaatkan secara maksimal. Proses Pengembangan sumberdaya manusia bagi sebuah institusi atau lembaga tidak hanya dilakukan sekali tapi perlu adanya sebuah keberlanjutan secara terus menerus (continuous improvement). Apalagi bagi seorang guru / pendidik amat sangat perlu untuk mengembangkan diri dari waktu ke waktu, baik atas inisiatif diri sendiri maupun yang di laksanakan oleh instansi yang berwenang.

KONSEP TEST DALAM BAHASA (LANGUAGE

ASSESSMENT )

1. Prestasi Belajar Bahasa Inggris

Belajar adalah sebuah proses perubahan dari seorang individu yang tidak ditentukan oleh bawaan lahirnya. Perubahan itu bisa berupa perubahan sikap, tingkah laku, persepsi, maupun motivasi serta kombinasi diantara hal hal tersebut. Learning is always refer to some systematic change in behavior or behavioral disposition that occurs as consequence of experience in some specified

experience. Dari kedua kutipan tersebut jelas tergambar bahwa proses pengalaman pembelajaran akan merubah sikap dan tingkah laku individu.

Belajar bahasa adalah sebuah proses dalam diri individu yang membawa pada perubahan perilaku bahasa yang diindikasikan dengan penguasaan bahasa. Herriot ( 1990 : 144 ) menagatakan bahwa Learning a language Learning refers to some more features of experience which might be necessary condition of language acquisitions. Dengan demikian maka para pembelajar bahasa akan merubah individu yang belajar tersebut dengan menggunakan bahasa yang dipelajari tersebut.

Dalam konteks pendidikan, Kegiatan belajar selalu diasosiasikan dengan tujuan tertentu. Tujuan merupakan suatu yang harus ada, baik di setting berdasarkan mata kuliah atau mata pelajaran atau latihan, bahkan tujuan bisa ditentukan berdasarkan bab tertentu sehingga setiap bab atau pertemuan dalam sebuah proses pembelajaran jelas tujuannya. Untuk mengetahui apakah proses belajar tercapai atau tidak maka, bisa dibandingkan hasil dari belajar tersebut dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh sebab itu, diperlukan instrumen untuk mengukur keberhasilan kegiatan belajar, salah satu tes yang bisa digunakan untuk melaksanakan tujuan ini adalah test prestasi (achievement test).

Achievement Test, menurut Benhard and Cabula ( 1980:154) measure how much and how well students have learned. Tes ini mengukur sejauh mana pembelajar menguasai informasi atau ketrampilan yang diajarkan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu tes jenis ini hanya didasarkan pada hal hal tertentu dan pada saat-saat tertentu pula, tes jenis ini juga hanya memfokuskan pada materi-materi tertentu. Winkel (1993 :61) defines that achievement is as a result of an effort that is achieved.

Dari definisi learning achievement, bisa disimpulkan bahwa prestasi (achievement) sebuah pencapaian atau prestasi yang diperoleh oleh individu atau kelompok dari belajar yang diukur dengan tes tertentu.

2. Proficiency dalam Bahasa Inggris

Berbeda dengan prestasi (achievement) yang memberikan tes pada bagian-bagian dari sebuah pengetahuan atau keterampilan proficiency merupakan hal yang sedikit berbeda dengan yang disebutkan pertama, Proficiency mengetes seluruh pengetahuan atau keterampilan.

(3)

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

competence in a language, then you are, in in conventional tehnology, testing proficiency. A proficiency is not limited to any one course, curriculum, or single skill in the language, rather, it test overall ability.

Contoh dari tes ini dalam Bahasa Inggris adalah Test of English as a Foreign Language (TOEFL) yang sudah lazim dipakai di Indonesia untuk mengetahui kemampuan Bahasa Inggris seseorang, baik pada saat mau masuk di perguruan tinggi, maupun syarat kelulusan dari sebuah perguruan tinggi, juga dipakai di kantor-kantor pemerintahan di saat perekrutan pegawai, maupun saat perusahaan mengadakan seleksi untuk penerimaan karyawan.

Kedua jenis tes ini penulis kemukakan dalam konsep teori pada penelitian ini, supaya tidak terjadi salah persepsi tentang kedua jenis tes

tersebut. Karena bisa saja terjadi achievement test-nya bagus, tapi proficiency testest-nya kurang baik.

Sering terjadi kemampuan berbicara Bahasa Inggris seseorang sangat baik tapi kemampuan TOEFL nya kurang baik, sebaliknya, ada score TOEFL-nya sangat tinggi, tapi kemampuan berbicaranya kurang. Jadi kadang terjadi antara achievement tes dan proficiency tes hasilnya berbeda, idealnya, keduanya berjalan seiring. Jika achievement tesnya tinggi, maka proficiency tesnya juga bagus.

PENYAJIAN DATA

Data penelitian ini adalah data yang diambil dari nilai Bahasa Inggris pada Pelatihan Bahasa Inggris untuk Guru calon Sekolah RSBI Kabupaten Malinau.

(4)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam proses belajar mengajar, ada tahapan -tahapan yang dilalui seperti, Pembuatan kurikulum, penyusunan silabus, proses pengajaran itu sendiri serta aktivitas terakhir yang harus mutlak ada yaitu assessment/ evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilakukan.

Pelatihan untuk guru calon sekolah RSBI di kabupaten Malinau ini bertujuan untuk memberikan kompetensi dasar Bahasa Inggris, sebagai bekal untuk mengajar pada calon sekolah RSBI di Kabupaten Malinau. Guru-guru yang dilatih adalah guru yang mengajar di sekolah Dasar, sekolah Menengah Pertama, sekolah menengah Kejuruan, Sekolah menengah atas, karena sekolah yang akan dibuka program RSBI di Kabupaten ini

pertama, sekolah menengah kejuruan dan sekolah menengah atas.

Materi yang diberikan adalah materi yang berkaitan dengan komunikasi dasar (Basic Communication Skill) Bahasa Inggris. Pelatihan ini berlangsung selama 200 jam, dengan alokasi sebanyak itu diharapkan bahwa peserta pelatihan mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris.

Proses belajar mengajar berlangsung selama satu bulan dengan total 200 jam, dengan alokasi sebanyak itu, Dengan alokasi waktu sebanyak ini diharapkan para peserta mampu menguasai target language seperti yang digariskan dalam tujuan dari pembelajaran tersebut.

Dalam Penelitian ini dua instrumen tes di berikan kepada peserta perlatihan yaitu tes prestasi

(5)

http://www.karyailmiah.polnes.ac.id

jika kita mengacu pada tujuan dari pelatihan yang dilakukan adalah selain calon guru RSBI mampu menyampaikan dalam Bahasa Inggris mereka juga harus mampu menguasai pengetahuan maupun keterampilan yang terdapat dalam Bahasa tersebut yang dalam hal ini bisa direpresentasikan dalam kemampuan TOEFL mereka.

Dari hasil tes prestasi mereka, bisa dikelompokkan menjadi tiga, tabel berikut mengkategorikan nilai tersebut:

Tabel 3: Distribusi Frekuensi Nilai Pelatihan Bahasa Inggris Guru Calon Sekolah RSBI Kab. Malinau Tahun 2010

No Interval skor Frekuensi Kualifikasi

1 80 > 9 Sangat baik

2 70 - 79 14 Baik

3 60 - 69 24 Cukup Sumber : Hasil Olahan

Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa 24 peserta pelatihan mendapatkan nilai prestasi pelatihan Bahasa Inggris dengan kualifikasi cukup, 14 peserta dengan kualifikasi baik dan 9 peserta dengan kualifikasi sangat baik. Jika para peserta pelatihan ini di persiapkan untuk menjadi pengajar di sekolah RSBI maka belum semua peserta layak untuk menjadi pengajar di sekolah tersebut. Jika kita merujuk pada nilai tersebut maka yang bisa dikembangkan untuk menjadi calon pengajar adalah 9 peserta dengan kualifikasi sangat baik dan ditambah 14 peserta dengan predikat baik.

Sedangkan untuk nilai proficiency pelatihan Bahasa Inggris penulis menggunakan indikator dari carson tentang level prociency sebagai berikut:

Tabel 4 : Tabel TOEFL Interpretation dari Carson

No Interval TOEFL Skor Proficiency level 1 200 - 420 Elementary 2 420 - 480 Low Intermediate 3 480 - 520 High intermediate 4 525 above Advanced

Sumber: Carson et al, in TESOL quarterly ( Vol 24 No 2, Summer 1990 )

Hasil tes proficiency Bahasa Inggris terhadap peserta pelatihan Bahasa Inggris calon guru sekolah RSBI kabupaten Malinau tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Hasil Tes Proficiency Guru Calon Sekolah RSBI Tahun 2010

No Interval TOEFL Skor Proficiency level Frekuensi 1 200 - 420 Elementary 33 2 420 - 480 Low Intermediate 13 3 480 - 520 High intermediate 0 4 525 above Advanced 0

Sumber : Hasil olahan

Berdasarkan indikator dari carson ini maka bisa dikatakan bahwa tingkat proficiensi Bahasa Inggris peserta pelatihan masih relatif belum baik, karena jika dilihat pada table di atas maka sebagian besar peserta masih pada level elementary yaitu sebanyak 33 orang, sedangkan 13 peserta pada level low intermediate. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar peserta baru belajar Bahasa Inggris dan sebagian dari mereka juga baru mengenal tes TOEFL. Berbeda dengan tes prestasi yang cenderung berisi tentang apa yang dipelajari tapi tidak demikian dengan TOEFL yang mengetes seluruh kemampuan Bahasa Inggris.

SIMPULAN

Prestasi yang dicapai oleh peserta pelatihan Bahasa Inggris guru calon sekolah RSBI kabupaten Malinau cukup berhasil, namun demikian, jika dilihat dari tujuan pelatihan itu untuk mengajar disekolah calon Rintisan Sekolah Berstandar internasional kurang dari 50 % yang eligible untuk di tingkatkan mengajar di sekolah RSBI.

Dari tes terhadap prestasi belajar Bahasa inggris maka ada 23 orang ( peserta ) yang layak untuk ditingkatkan kemampuannya dan mengajar di sekolah RSBI, sedangkan dari tes proficiency yang diberikan maka ada 13 orang, yaitu yang ada pada level low intermediate.

SARAN

Keinginan yang kuat dan usaha keras dari Pemerintah Kabupaten Malinau khususnya Dinas Pendidikan dan Olah raga untuk mengembangkan kelas-kelas RSBI di sekolah -sekolah baik Sekolah dasar, sekolah Menengah pertama , sekolah menengah kejuruan maupun sekolah menengah atas, merupakan kerja yang patut mendapatkan apresiasi. Namun Demikian untuk efektifnya ada beberapa cara yang perlu dilakukan, yang antara lain :

1. Sebagai langka awal untuk memilih siapa yang potensi untuk diikutkan sebagai peserta pelatihan Bahasa Inggris yang nantinya diproyeksikan sebagai calon guru RSBI di Kabupaten Malinau.

2. Peserta yang memiliki kemampuan yang baik dengan indikator nilai prestasi dan nilai proficiency-nya diikutlah lagi retraining untuk mengajar mata pelajaran mereka dengan menggunakan media komunikasi Bahasa Inggris.

3. Perlu diadakan retraining bagi peserta yang mempunyai nilai baik untuk mengajar mata pelajaran mereka dengan pengantar Bahasa Inggris.

(6)

5. Perlu adanya konsultan yang mendampingi mereka secara berkelanjutan sampai mereka mampu mengajar dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Benhard A., and Cabula, J.P., 1980, Test, Measurement and Evaluation: A development Approach, Messahusetts: Addison Wesley Publishing Comp.

Brown H.D, 1994, Teaching by Principles, An interactive Approach to Language Pedagogy, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Brown, H. Douglas A .,1989, Principles of Language Learning and Teaching, Englewood Clifts, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Brown H. Douglas, 2004, Language Assessment, Principle and classroom Practice, San Fransisco state Univeersity, Pearson Education, White Plains.

Carson et al, TESOL Quarterly, 1990

Gage, N.L., Berliner D.C., 1984: 252, Educational Psychology, Boston : Rinehart & Winston Inc. Winkel, W.S., 1983, Psikologi Penelitian dan

Gambar

Tabel 1: Hasil Tes Prestasi Guru Calon Sekolah RSBI Kabupaten Malinau Tahun 2010
Tabel 3:  Distribusi Frekuensi  Nilai Pelatihan  Bahasa   Inggris Guru Calon Sekolah RSBI Kab

Referensi

Dokumen terkait

Makalah ini hanya menguraikan mengenai mineral kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang termasuk dalam unsur makro mineral, yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar

Kurangnya semangat patriotik di kalangan generasi muda hari ini merupakan salah satu sebab yang menyebabkan sebahagian daripada mereka lebih cenderung kepada aktiviti yang

Penggunaan e-book berbasis STEM dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SMP dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar level kognitif

8 Slameto, “Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya” (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), 20.. 87 dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan

Heksana merupakan senyawa organik yang bersifat nonpolar, saat dicampurkan dengan methanol dan etanol, campuran tersebut tidak dapat larut dikarenakan perbedaan sifat

Untuk kelahiran prematur, persentase bayi lahir sebelum 37 minggu tertinggi di antara mereka yang terkena pesta minuman keras selama kehamilan akhir (9,5%) dan untuk anak-anak

Jembatan lengkung dapat dibuat dari bahan batu, bata, kayu, besi cor, baja maupun beton bertulang dan dapat digunakan untuk bentang yang kecil maupun bentang yang besar..

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Torpedo versi Gigi Palsu di