• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY TERHADAP PUPUK HAYATI DAN PUPUK KANDANG AYAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY TERHADAP PUPUK HAYATI DAN PUPUK KANDANG AYAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq) DI PRE-NURSERY TERHADAP PUPUK HAYATI DAN PUPUK KANDANG AYAM

Chichi Josephine Manalu 1) dan Andi Nova Nainggolan2) 1)

Dosen tetap Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia Email: chichi.manalu@yahoo.com

ABSTRAK

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil minyak nabati yang menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sumber devisa negara, penyediaan lapangan kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia. Pupuk hayati berperan dalam mempengaruhi ketersediaan unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja sistem enzim, meningkatkan metabolisme, pertumbuhan, dan hasil tanaman.Teknologi ini mempunyai prospek yang lebih menjanjikan karena pengaruhnya yang nyata dalam meningkatkanhasil, dan lebih ramah lingkungan.Pupuk kandang ayam mempunyai kelebihan terutama karena mempunyai kandungan nitrogen (5-8%) dan fosfor (1-2 %) yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang yang lain.

Kata kunci: kelapa sawit, pupuk hayati, kandang ayam PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil minyak nabati yang telah menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sumber devisa negara, penyediaan lapangan kerja, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa sawit di Indonesia (Nu’man, 2009).

Kelapa Sawit (Elaeis guieensis Jacq) merupakan tanamanperkebunan yang sangat diminati untukdikelola oleh pihak Badan UsahaMilik Negara

(BUMN), swasta, maupun

petani(Perkebunan Rakyat),karena kelapa sawitmerupakan sumber minyak

nabati di dunia,sehingga

permintaanterhadap produkkelapa sawit sangat besar. Kuantitas dankualitas

produk kelapa sawit harus selaludijaga dan ditingkatkan agar laku di pasarglobal, salah satunya adalah dengan caramenghasilkan bibit yang berkualitasbaik. Kualitas dan kuantitas produk kelapasawit yang baik akan dapat diperolehdengan teknik budidaya yang benar dantepat, diantaranya ialah pemilihan bibitunggul, media tanam pembibitan danpemupukan.

Tanaman memerlukan pupuk alami dan buatan. Kadar hara pupuk kandang tidak sebesar pupuk buatan, tetapi mempunyai kelebihan dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap sifat fisik tanah antara lain: (1) Memudahkan penyerapan air hujan, (2) Memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air, (3) Mengurangi erosi, (4) Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi kecambah biji dan akar, (5) Merupakan sumber unsur hara tanaman (Setiawan, 2004).

(2)

2

Pupuk hayati merupakan

inokulan yang berbahan aktif organisme

hidup yang berfungsi untuk

menghambat hara tertentu dalam tanah bagi tanaman (Simanungkalit et al., 2006). Pupuk hayati berperan dalam mempengaruhi ketersediaan unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja

sistem enzim, meningkatkan

metabolisme, pertumbuhan, dan hasil tanaman.Teknologi ini mempunyai prospek yang lebih menjanjikan di samping karena pengaruhnya yang nyata dalam meningkatkanhasil, juga lebih ramah lingkungan (Agung dan Rahayu, 2004).

Pupuk kandang ayam

mempunyai kelebihan terutama karena mengandung nitrogen (5-8%) dan fosfor (1-2 %) yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang yang lain (Donahue et al., 1977). Pupuk kandang ayam selain karena kandungan haranya juga mampu meningkatkan ketersediaan P bagi tanaman (Melati, 2005). Kotoran ayam mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya seperti nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S) (Musnamar, 2003).

Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh pemberian pupuk

hayatipada mediaterhadap

pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensisJacq)di pre-nursery.

2. Ada pengaruh pemberian kupuk kandang ayam terhadap

pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensisJacq)di pre-nursery.

3. Ada pengaruh kombinasi antara pupuk hayati dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan bibit

kelapa sawit (Elaeis

guineensisJacq)di pre-nursery.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waku Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Jamin Ginting Pasar VII Medan Sumatra Utara dengan ketinggian tempat 32 m dpl.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2016.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecambah kelapa sawit dengan varietas DxP yangambi, pupuk kandang ayam, pupuk hayati

(biofertilizer), mikroba

dekomposer,polybag ukuran 4kg, tanah top soil,terpal, tali, bambu, dan paranet. Alat yang digunakan adalah cangkul, ember,gergaji, pisau, martil, paku, meteran, penggaris, guntingdan alat tulis.

Metode Penelitian

Gomez dan Gomez (2007)

menyatakan model linier yan

diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial adalah : Yij = µ + Ki + Tj + ɛij

Keterangan :

Yij : Nilai pengamatan Kelompok taraf ke-i, danPerlakuan taraf ke-j µ : Efek nilai tengah

Ki : Efek dari Kelompok pada taraf ke-i Tj : Efek Perlakuan taraf ke-j

ɛij : Efek eror dari Kelompok taraf ke-i dan Perlakuan tarafke-i

Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji F dengan perangkat lunak SAS 9.1.3. Jika berbeda nyata, maka akan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%.

Faktor Pertama: Pemberian Pupuk Kandang Ayam (A)

A0= Tanpa pupuk kandang (kontrol)

A1 = 150 g/polybag

A2 = 300 g/polybag

A3 = 450 g/polybag

(3)

3 Faktor Kedua: Pemberian Pupuk hayati (H)

H0 = Tanpa Pupuk Hayati (kontrol)

H1 = 20 mL/polybag

H2 = 40 mL/polybag

H3 = 60 mL/polybag

H4 =80 mL/polybag

Kombinasi : Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati

K0= Tanpa Perlakuan Kombinasi (Kontrol)

K1= 150 g/polybag + 20 mL/polybag K2= 300 g/polybag + 40 mL/polybag K3= 450 g/polybag + 60 mL/polybag K4= 600 g/polybag + 80 mL/polybag

Terdapat 15 perlakuan dengan 3 ulangan, jumlah tanaman per plot 5 tanaman, 3 tanaman sampel per plot, jumlah sampel keseluruhan 45 sampel dengan jumlah keseluruhan 75 tanaman.

Pelaksanaan Penelitian Persiapan Lahan

Arealtempat pembibitan

dibersihkan dari segala vegetasi, sampah, batu-batuan dan tumbuhan

pengganggu lainnya, kemudian

dilakukan pengukuran luas tempat pembibitan, setelah itu tanah diratakan sehingga polybag dapat disusun rapi dan tidak miring. Tempat penelitian bebas mendapat cahaya matahari dan tidak tergenang air.

Pembuatan Kompos

Pembuatan kompos berlangsung kurang lebih 2 bulan meliputi pengambilan kotoran ayam yang telah mengendap selama beberapa hari untuk selanjutnya didekomposerkan dengan mikroba dekomposer (stater) agar proses pengomposan lebih cepat dan dapat

menghasilkan kompos dengan

kandungan unsur hara baik.

Tahap-tahappengolahankotoran ayam

menjadikomposadalahsebagaiberikut: (1) Menyebarkan kotoran ayam, kemudian disiram dengan aktivator

(stater) mikroba dekomposer, (2) Melakukan pembalikan kotoran ayam tersebut sebelum ditutup dengan terpal, (3) Metutup dengan terpal, kemudian tancapkan bambu (bagian ujung dilubangi) di bagian tengah terpal guna untuk sirkulasi udara, (4) Melakukan seminggu sekali pembalikan kotoran ayam untuk mengurangi C/N pada bahan organik tersebut, (5) Setelah kurang lebih 2 bulan kompos dipanen. Sebelum dipanen, kompos terlebih dahulu diayak (memisahkan kompos dari batu, sampah atau benda-benda lain yang ada disekitar lahan penelitian).Setelah diayak, kompos disimpan dalam karung yang bersih.

Pembuatan Naungan

Naungan pembibitan dibuat dengan panjang 6 meter dan lebar 3 meter, tinggi naungan di depan 2 meter dan dibelakang 1,5meter. Tiang naungan dibuat dari bambu dan atap mengunakan paranet yang disusun sejajar.

Persiapan Media Tanam

Tanah yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanah top soil, dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran seperti batu-batuan, akar tumbuhan, gulma, setelah dibersihkan dari kotoran, tanah diletakkan pada suatu tempat sebelum dimasukan kedalam polybag berukuran 4 kg.

Persiapan Kecambah

Kecambah yang digunakan adalah Varietas DxP Yangambi PPKS.

Aplikasi Pupuk Kandang Ayam

Pupuk kadang ayam

dicampurkan ke media sesuai dengan dosis perlakuan yang telah ditentukan. Pemberian pupuk kandang ayam diberikan pada tahap awal. Pupuk kandang ayam yang telah dicampur dengan tanah dimasukkan ke polybag yang berukuran 4 kg.

Penanaman Kecambah

Kecambah dimasukkan sedalam 1,5-2 cm di bawah permukaan tanah,

(4)

4 lalu ratakan kembali hingga menutup kecambah tersebut. Bagian bakal akar (radikula) yang berbentuk agak tumpul dan berwarna lebih kuning harus mengarah ke bawah dan bakal daun (plumula) yang bentuknya agak tajam dan berwarna kuning muda mengarah ke atas.

Aplikasi Pupuk Hayati

Diberikan setelah selesai penanaman kecambah kelapa sawit di polybag yaitu pada tahap awal dengan menggunakan alat suntik dengan dosis yang telah ditentukan.

Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiangan gulma dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu mencabut gulma di sekitar bedengan dan dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul tergantung kondisi gulma dilapangan.

Parameter Yang Diamati Tinggi tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah yang telah diberihkan tanda sampai dengan daun tertinggi. Pengukuran dilakukan setelah tanaman berumur 5 minggu setelah tanam (MST) dengan interval 1 minggu

sekali sampai tanaman berumur 12 minggu setelah tanam (MST).

Diameter Batang (mm)

Pengukuran diameter batang dilakukan setelah tanaman berumur 5 minggu setelah tanam (MST) dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman 12 minggu setelah tanam (MST).

Jumlah Daun (helai)

Jumlah daun dihitung adalah daun yang membuka sempurna dan daun yang berbentuk lanset. Jumlah daun dihitung setelah tanaman berumur 5 minggu setelah tanam dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berumur 12 minggu setelah tanam (MST).

Panjang Daun (cm)

Panjang daun diukur pada bibit berumur 5 minggu setelah tanam (MST) dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berumur 12 MST.

Luas Daun (cm2)

Pengukuran luas daun dilakukan dengan mengukur panjang daun dan lebar daun. Luas daun diukur setelah tanaman berumur 5 minggu masa tanam dengan interval 1 minggu sekali sampai tanaman berumur 12 minggu masa tanam (MST).

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman (cm)

Hasil pengamatan 5-12 MST, tinggi

tanaman bibit kelapa sawit

menunjukkan pertumbuhan cukup baik seperti pembibitan kelapa sawit pada umumnya. Hasil pengamatan 5-12MST dapat dilihat pada Tabel 1.

Rataan pengamatan tinggi tanaman pada Tabel 1 menunjukkan

bahwa H3 (60 ml pupuk

hayati/polybag) berpengaruh sangat nyata pada 5-12 MST pembibitan kelapa sawit di Pre-Nursery dengan

rataan nilai 17,61 cm.Pupuk hayati

berperan dalam mempengaruhi

ketersediaan unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja sistem enzim, meningkatkan metabolisme, pertumbuhan, dan hasil tanaman. Teknologi ini mempunyai prospek yang lebih menjanjikan di samping karena pengaruhnya yang nyata dalam meningkatkanhasil, juga lebih ramah lingkungan (Agung dan Rahayu, 2004).

(5)

5

Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) pada Perlakuan Media Tanam Pupuk

...Hayati,Kandang Ayam dan Kombinasi pada 5-12 MST

Perlakuan

Tinggi Tanaman pada Minggu Setelah Tanam (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 Rataan

A0 6,9ab 9,6ab 12,6a 13,5a 17,3a 20,5a 22,1a 22,9a 15,67

A1 6,6ab 8,5abc 12,5a 13,5a 16,7a 17,8a 19,1a 20,1a 14,35

A2 6abcd 8,3abcd 9,9a 12,5a 15,4a 16,3a 18,6a 20,3a 13,41

A3 6abcd 8,2abcd 11,6a 13,1a 15,6a 20,1a 19,6a 20,8a 14,37

A4 3,1cd 7,3bcd 12,2a 13,9a 17,1a 19,8a 20,9a 22,5a 14,60

H0 6,9ad 9,6ab 12,6a 13,5a 17,3a 20,5a 22,1a 22,9a 15,67

H1 3d 5,7cd 14,5a 15,4a 17,5a 21,7a 22,4a 23,5a 15,46

H2 4,3bcd 11,2a 10,3a 11,7a 14a 18,4a 18,4a 19,5a 13,47

H3 7,6a 11a 15,2a 16,5a 18,5a 22a 24,4a 25,7a 17,61

H4 7a 7,3ab 13,6a 15,6a 18,8a 20,1a 20,6a 23,7a 15,83

K0 6,9ad 9,6ab 12,6a 13,5a 17,3a 20,5a 22,1a 22,9a 15,67

K1 6,8ad 9,6ab 13,3a 14,3a 16,3a 18,3a 20,6a 22,3a 15,18

K2 6abcd 10,3ab 13,5a 15,4a 16,6a 21a 23,7a 24,8a 16,41

K3 6,1abc 9,7ab 14a 15,8a 17,7a 19a 21a 23,3a 15,82

K4 6,4ab 9,8ab 12,6a 12,8a 15,7a 18,2a 19,3a 20,8a 14,45

Keterangan: Angkayang diikuti oleh huruf kecil menunjukkan perbedaan

...perlakuanmenurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

Diameter Batang (mm)

Hasil pengamatan 5-12 MST, diameter batang bibit kelapa sawit menunjukkan pertumbuhan cukup baik

seperti pembibitan kelapa sawit pada umumnya. Hasil pengamatan 5-12 MST dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.Rataan Diameter Batang (mm) pada Perlakuan Media Tanam Pupuk

...Hayati, Kandang Ayam dan Kombinasi pada 5-12 MST

Perlakuan

Diameter Batang pada Minggu Setelah Tanam (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 Rataan

A0 1,6a 2,3a 4,3a 4,7a 5,3a 5,6a 5,7a 6,0ab 4,43

A1 1,0a 1,7a 4,0a 4,3a 4,7ab 5,0a 5,0a 5,3b 3,87

A2 1,3a 1,7a 4,0a 4,3a 4,3ab 5,0a 5,0a 5,3b 3,86

A3 1,7a 2,0a 4,3a 4,7a 5,0a 4,6 5,3a 6,0ab 4,20

A4 1,3a 2,0a 4,0a 4,7a 5,3a 5,3a 5,6a 6,6ab 4,35

H0 1,6a 2,3a 4,3a 4,7a 5,3a 5,6a 5,7a 6,0ab 4,43

H1 1,0a 1,3a 4,6a 4,7a 4,8b 5,0a 6,0a 6,0ab 4,17

H2 1,3a 1,7a 3,3a 4,0a 4,3ab 5,3a 6,0a 6,0b 3,98

H3 1,7a 2,0a 4,3a 4,3a 5,0a 6,0a 6,6a 7,6a 4,68

H4 1,7a 2,0a 3,7a 4,0a 5,0a 5,6a 6,3a 6,3ab 4,32

K0 1,6a 2,3a 4,3a 4,7a 5,3a 5,6a 5,7a 6ab 4,43

K1 1,3a 2,0a 4,0a 5,3a 5,3a 5,3a 6,0a 6,6ab 4,47

K2 1,3a 2,0a 4,3a 4,7a 5,0a 6,0a 6,oa 6,3ab 5,11

K3 1,7a 2,3a 5,0a 5,0a 5,0a 5,3a 6,3a 7,0a 4,70

K4 1,7a 2,3a 4,7a 4,7a 5,3a 6,3a 6,3a 7,0ab 4,78

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil menunjukkan perbedaan

...perlakuanmenurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

Rataan pengamatan diameter batang tanaman pada Tabel 2 menunjukkan bahwa K2 (300 gram pupuk kandang/polybag + 40 mL pupuk hayati/polybag) berpengaruh sangat

nyata pada 5-12 MSTpembibitan kelapa sawit di Pre-Nursery dengan nilai rataan 5,11 mm. Hal ini disebabkan karena kedua faktor perlakuan tersebut (pupuk kandang ayam dan hayati)

(6)

6 saling mendukung diameter batang

bibit kelapa sawit

Pre-Nursery.Pengaruh nyata antara pupuk kandang ayam dan hayati berkaitan dengan proses yang dilakukan oleh mikroorganisme. Pupuk kandang ayam mampu berfungsi sebagai sumber

energi dan makanan bagi

mikroorganisme tanah.Uwumarongie-Ilori (2012) menyatakan bahwa, aplikasi pupuk organik mampu meningkatkan diameter batang, peningkatan sifat fisik dan kimia tanah.

Aplikasi pupuk organik bermanfaat bagi tanaman untuk jangka panjang karena unsur N,P,K lebih dari satu jenis (Munawar, 2011).

Jumlah Daun (helai)

Hasil pengamatan 5-12 MST, jumlah daun bibit kelapa sawit menunjukkan pertumbuhan cukup baik seperti pembibitan kelapa sawit pada umumnya.Hasil pengamatan 5-12 MST dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.Rataan Jumlah Daun (helai)pada Perlakuan Media Tanam Pupuk Hayati, Kandang Ayam dan Kombinasi pada 5-12 MST

Perlakuan

JumlahDaun pada Minggu Setelah Tanam (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 Rataan

A0 4,9a 7,8ab 10a 12,0a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 2,61

A1 5,0a 5,4ab 8,5a 10,2a 12,9a 13,6a 13,8a 17,0a 1,86

A2 3,3ab 6,5ab 8,7a 10,0a 11,8a 13,5a 14,9a 16,3a 2,02

A3 3,6ab 6,1ab 9,0a 10,6a 12,8a 14,4a 15,5a 16,4a 2,30

A4 3,0ab 4,1b 8,9a 10,4a 14,9a 14,5a 17,4a 17,1a 1,93

H0 4,9a 7,8ab 10,0a 12,0a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 2,70

H1 2,0b 8,4a 9,9a 12,2a 13,7a 16,9a 17,8a 17,8a 1,96

H2 2,3b 5,1ab 7,8a 9,6a 11,7a 13,8a 15,4a 16,6a 1,86

H3 5,0a 7,8ab 10,9a 12,7a 14,0a 18,0a 19,8a 20,0a 2,01

H4 5,2a 7,7ab 10,3a 13,3a 15,0a 16,3a 17,8a 19,5a 2,30

K0 4,9a 7,8ab 10,0a 12,0a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 2,61

K1 3,7ab 7,1ab 10,8a 11,1a 12,0a 14,0a 15,5a 16,7a 2,13

K2 3,6ab 7,3ab 10,9a 11,7a 12,0a 16,6a 18,7a 18,8a 2,91

K3 2,7ab 7,4ab 10,8a 12,5a 13,5a 14,9a 17,1a 18,0a 2,22

K4 3,6ab 7,2ab 9,2a 9,7a 11,9a 13,6a 14,8a 15,3a 2,26

Keterangan: Angkayang diikuti oleh huruf kecil menunjukkan perbedaan

...perlakuanmenurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

Rataan pengamatan jumlah daun tanaman pada Tabel 3 menunjukkan bahwa, K2 (300 gram pupuk kandang

ayam/polybag + 40 mL pupuk

hayati/polybag pupuk hayati) lebih

signifikan nyata pada 5-12

MSTpembibitan kelapa sawit Pre-Nursery dengan nilai rataan 2,91 (digenapkan menjadi 3) helai.Hal ini diduga karena kebutuhan hara pada perlakuan tercukupi. Pemberian kandang ayam dan pupuk hayati dosis yang sesuai membantu dalam jumlah daun. Luas daun merupakan indikator pertumbuhan sangat penting karena menentukan

potensi tanaman melakukan aktivitas fotosintesis. Semakin tinggi tingkat kesuburan tanah maka luas daun meningkat. Kekurangan suatu unsur hara

menentukan pertumbuhan dan

perkembangan salah satu organ tanaman, peningkatan nitrogen dan fosfor akan meningkatkan berat dan luas daun. Sinaga et al. (2005) menyatakan bahwa, dengan ketersediaan unsur hara lebih baik akan menghasilkan fotosintesis berjalan baik, sehingga fotosintat lebih banyak yang akan digunakan untuk pertumbuhan diantaranya jumlah daun.

(7)

7 Panjang Daun (cm)

Hasil pengamatan 5-12 MST, panjang daun bibit kelapa sawit menunjukkan pertumbuhan cukup baik

seperti pembibitan kelapa sawit pada umumnya. Hasil pengamatan 5-12 MST dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4.Rataan Panjang Daun (cm) pada Perlakuan Media Tanam Pupuk Hayati, Kandang Ayam dan Kombinasi pada 5-12 MST

Perlakuan

Panjang daun pada Minggu Setelah Tanam (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 Rataan

A0 4,9a 7,8ab 10,0a 12a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 12,70

A1 5,0a 5,4ab 8,5a 10,2a 12,9a 13,6a 13,8a 17,0a 10,80

A2 3,3ab 6,5ab 8,7a 10,0a 11,8a 13,5a 14,9a 16,3a 10,62

A3 3,6ab 6,1ab 9,0a 10,6a 12,8a 14,4a 15,5a 16,4a 11,05

A4 3,0ab 4,1b 8,9a 10,4a 14,9a 14,5a 17,4a 17,1a 11,28

H0 4,9a 7,8ab 10a 12,0a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 12,70

H1 2,0b 8,4a 9,9a 12,2a 13,7a 16,9a 17,8a 17,8a 12,33

H2 2,3b 5,1ab 7,8a 9,6a 11,7a 13,8a 15,4a 16,6a 10,28

H3 5,0a 7,8ab 10,9a 12,7a 14,0a 18,0a 19,8a 20,0a 13,52

H4 5,2a 7,7ab 10,3a 13,3a 15,0a 16,3a 17,8a 19,5a 13,13

K0 4,9a 7,8ab 10,0a 12,0a 15,0a 16,5a 17,6a 17,8a 12,70

K1 3,7ab 7,1ab 10,8a 11,1a 12,0a 14,0a 15,5a 16,7a 11,36

K2 3,6ab 7,3ab 10,9a 11,7a 12,0a 16,6a 18,7a 18,8a 12,45

K3 2,7ab 7,4ab 10,8a 12,5a 13,5a 14,9a 17,1a 18,0a 12,11

K4 3,6ab 7,2ab 9,2a 9,7a 11,9a 13,6a 14,8a 15,3a 10,66

Keterangan: Angkayang diikuti oleh huruf kecil menunjukkan perbedaan

...perlakuanmenurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

Rataan pengamatan panjang daun tanaman pada Tabel 4 menunjukkan

bahwa H3 (60 mL pupuk

hayati/polybag) berpengaruh sangat nyata pada 5-12 MSTpembibitan kelapa sawit di Pre-Nursery dengan nilai rataan 13,52 cm.Hal ini diduga karena dosis pupuk hayati mendukung dalam pembentukan panjang daun pada bibit kelapa sawit Pre-nursery. Rosmarkam dan Yuwono (2002) menyatakan bahwa, aktivitas bakteri tanah mempengaruhi sifat kesuburan tanah, baik sifat fisik, sifat kimia serta sifat biologi tanah. Didukung oleh penelitian Winarso (2005) menyatakan bahwa, pemberian pupuk hayati dapat membantu proses mineralisasidalam tanah.

Luas Daun (cm2)

Hasil pengamatan 5-12 MST, luas daun bibit kelapa sawit menunjukkan pertumbuhan cukup baik

seperti pembibitan kelapa sawit pada umumnya. Hasil pengamatan 5-12 MST dapat dilihat pada Tabel 5.

Rataan pengamatan luas daun tanaman pada Tabel5 menunjukkan bahwa,H3 (60 ml pupuk hayati /polybag) berpengaruh sangat nyata pada 5-12 MSTpembibitan kelapa sawit di Pre-Nursery dengan nilai rataan 47,63 cm2.Daun merupakan satu dari struktur utama tanaman yang memiliki fungsi utama melaksanakan proses fotosintesis, memiliki kriteria tertentu diantaranya adalah luas daun (Haryadi 2013). Luas daun memegang peranan penting, karena fotosintesis proposional terhadap luas daun.Peningkatan luas daun merupakan upaya tanaman dalam mengefisiensikan penangkapan energi cahaya untuk fotosintesis (Djukri dan Purwoko 2003).

(8)

8

Tabel 5.Rataan Luas Daun (cm2) pada Perlakuan Media Tanam Pupuk Hayati,

Kandang Ayam dan Kombinasi pada 5-12 MST Perlakuan

Luas Daun pada Minggu Setelah Tanam (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 Rataan

A0 7,0ab 15,8a 29,7a 37,0a 46,3a 56,5a 63a 63,6a 39,86

A1 5,2abc 12,0a 23,0a 18,7a 36,6a 42,1a 42,8a 45,8a 28,27

A2 2,9ab 11,6a 23,0a 18,7a 35,1a 43,5a 51,7a 57,0a 30,43

A3 4,1abc 10,0a 25,5a 32,0a 40,7a 47,1a 48,9a 62,6a 33,86

A4 3,6abc 8,1a 24,5a 30,0a 50,7a 49,4a 53,7a 69,5a 36,18

H0 7,0ab 15,8a 29,7a 37,0a 46,3a 56,5a 63,0a 63,6a 39,86

H1 2,1c 25,5a 34,9a 35,9a 45,0a 63,9a 70,0a 69,5a 43,35

H2 2,9bc 8,8a 20,0a 25,1a 31,8a 39,7a 48,5a 55,9a 29,09

H3 7,7a 21,0a 33,3a 41,2a 47,8a 70,1a 80,0a 80,0a 47,63

H4 6,1abc 15,8a 29,0a 41,6a 48,3a 54,6a 60,3a 73,4a 41,13

K0 7,0ab 15,8a 29,7a 37,0a 46,3a 56,5a 63,0a 63,6a 39,86

K1 5,1abc 17,8a 36,0a 40,0a 36,4a 45,2a 52,2a 55,4a 36,01

K2 3,3abc 17,7a 33,5a 35,8a 36,2a 58,2a 66,1a 68,3a 39,88

K3 3,0bc 15,5a 28,7a 34,2a 37,8a 49,4a 61,7a 71,6a 37,73

K4 5,0abc 19,6a 23,6a 30,5a 37,0a 42,1a 47,5a 56,5a 32,72

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil menunjukkan perbedaan

...perlakuanmenurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Pemberian pupuk hayati dosis 60 mL/polybag (H3) meningkatkan tinggi tanaman, panjang daun dan luas daun pada pembibitan kelapa sawit Pre-nursery.

2. Pemberian pupuk kandang ayam 300 gram/polybag dan pupuk hayati 40 mL/polybag (K2) meningkatkan diameter batang dan jumlah daun pada pembibitan kelapa sawit Pre-nursery.

Saran

Penelitian ini perlu dilanjutkan

untuk mengetahui efektivitas

pengaplikasian unsur hara dosis yang lebih baik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan menggunakan pupuk hayati dan pupuk kandang dalam pengaplikasiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, T D. H. dan A.Y. Rahayu. 2004. Analisis Efisiensi Serapan N,

Pertumbuhan, dan Hasil

Beberapa Kultivar Kedelai Unggul Baru dengan Cekaman Kekeringan dan Pemberian Pupuk Hayati. Agrosains. Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. 6 (2): 70-74

Djukri dan Purwoko. B. S., 2003. Effect of paranets shade to tolerance characters ...of taro (Colocasia esculenta (L.)Schott). Ilmu Pertanian 10 (2) : 17-25 Donahue, R.L., R.W. Miller, J.C.

Shickluna. 1977. An Introduction to Soils andPlant Growth, 4th ed.Prentice-Hall, Inc. New Jersey Haryadi, 2013. Pengukuran Luas Daun

Dengan Metode

Simpson.Program

StudiAgroteknologi Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Vol 12

Maya Melati.2005.Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hijau Calopogonium

mucunoides Terhadap

(9)

9 Kedelai (Glycine max (L.)Merill) Panen Muda yangbudidayakan Secara Organik.Skripsi. Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,Bul. Agron.(33)(2) 8-15 Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah

dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): IPB Pr.Ng PHC, Gan H, Goh KJ. 2011. Soil nutrient changes ultisol under palm oil in Johor,Malaysia. J. Palm oil Environ

Musnamar, E. I., 2003. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi.Penebar Swadaya, Jakarta

Nu’man, M. 2009. Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim, SumateraSelatan. Skripsi. Institut PertanianBogor. Bogor

Rosmarkam A, Yuwono NW. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta (ID):Penerbit Kanisius

Setiawan, A. T., 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta

Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., Wiwik, H., 2006, PupukOrganik dan Pupuk Hayati Organic Fertilizer and Biofertilizer, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat

Sinaga N, Fernando WGD. 2005. Plant

Growth Promoting

RhizobacteriaFormulations And Its Scope In Commercialization For The ManagementOf Pests And Diseases. Di dalam:

Siddiqui ZA, editor.

PGPR:Biocontrol and

Biofertilization. Springer: The Netherlands. Hlm 257-296

Uwumarongie IEG, Ilobua BBS, Ederiona O, Imogiea A, Imoisib

BO, GarubabN,Ugbaha M.

2012.Vegetative growth

performance of oil palm (Elaeisguineensis) seedlings in response to inorganic and organic fertilizers.J Agric Sci. 2(2):26-30 Winarso S. 2005. Kesuburan Tanah

Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah.Yogyakarta (ID) :

Referensi

Dokumen terkait

Sesungguhnya pendidikan akhlak merupakan bagian yang penting dalam substansi pendidikan Islam. diutus oleh Allah swt. untuk menjadi rasul dengan tugas menyempurnakan

Berdasarkan hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa masing-masing nilai Cronbach Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,60 yakni kecanduan internet sebesar 0,906,

- Pengadaan Peralatan Kantor PBJ 1 Paket Bandar Lampung 200.000.000 APBD-P Oktober 2012 Oktober - Desember 2012 Pengadaan Langsung - Pengadaan Perlengkapan Kantor PBJ 1 Paket

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 09/PAN-KPU/PPJK-LL/X/2012 tanggal 9 Oktober 2012 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Biaya Pembangunan Fisik Gedung Kantor

Sedangkan sub masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kemampuan guru merancang pembelajaran pada materi volume bangun ruang kubus dan balok dengan

yang digunakan pada fermentasi tempe mulai berkurang. Salah satu jenis Rhizopus yang langka ditemukan pada tempe adalah R. delemar pada tempe yang diambil dari

Penawaran publik sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai

Karena itu, inti dari mekanisme pasar bebas adalah; pertama , adanya market access , yaitu akses terhadap pasar dibuka seluas-luasnya sampai tidak adalagi