Pemeriksaan Sidang
Pemeriksaan Sidang
Pengadilan
Pengadilan
PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA
REVISI KUHAP
Ruang sidang
Ruang sidang
1.
1.Majelis HakimMajelis Hakim
2.
2.JPUJPU
3.
3.Terdakwa+ PHTerdakwa+ PH
4.
4. Terperiksa Terperiksa
(Saksi/ahli/Terdak
(Saksi/ahli/Terdak
wa)
wa)
5.
Courtroom
Courtroom
-JUDGESJUDGES -PLAINTIFFPLAINTIFF -DEFENDANTDEFENDANT -WITNESSWITNESS -JURYJURY
-PUBLIC PUBLIC
Macam Acara Pemeriksaan
Macam Acara Pemeriksaan
Acara Pemeriksaan Biasa
Acara Pemeriksaan Biasa
Acara Pemeriksaan Singkat
Acara Pemeriksaan Singkat
Acara Pemeriksaan
Acara Pemeriksaan
Cepat
Cepat
:
:
1. R
1. R
oll (
oll (
Pelanggaran LL)
Pelanggaran LL)
Dasar
Dasar
Acara Pemeriksaan
Acara Pemeriksaan
Pemeriksaan Dibedakan
Pemeriksaan Dibedakan
berdasarkan:
berdasarkan:
Macam Tindak Pidana (Ps. 205)
Macam Tindak Pidana (Ps. 205)
Berat/Jenis Hukuman
Berat/Jenis Hukuman
Pembuktiannya (Sederhana/Sulit?)
Pembuktiannya (Sederhana/Sulit?)
Prinsip Pemeriksaan Persidangan
Prinsip Pemeriksaan Persidangan
Terbuka untuk UmumTerbuka untuk Umum Hadirnya TerdakwaHadirnya Terdakwa
Ketua Sidang Memimpin PemeriksaanKetua Sidang Memimpin Pemeriksaan Langsung dan LisanLangsung dan Lisan
Pemeriksaan Secara Pemeriksaan Secara
BebasBebas
Lebih dulu Mendengar Lebih dulu Mendengar
Acara Pemeriksaan Biasa
Acara Pemeriksaan Biasa
Semua Siap di R. Sidang kec. MHSemua Siap di R. Sidang kec. MH MH Masuk dan membuka sidangMH Masuk dan membuka sidang PU memanggil Terdakwa masukPU memanggil Terdakwa masuk Identitas TerdakwaIdentitas Terdakwa
Pembacaan SDPembacaan SD
EKSEPSI
EKSEPSI
Pasal 156 KUHAP (KEBERATAN)
Pasal 156 KUHAP (KEBERATAN) - Kewenangan : absolut atau relatifKewenangan : absolut atau relatif
- Dakwaan tidak dapat diterima (Pasal 143 ayat 2a KUHAP)Dakwaan tidak dapat diterima (Pasal 143 ayat 2a KUHAP)
- Dakwaan batal demi hukum/harus dibatalkan (Pasal 143 2b KUHAP)Dakwaan batal demi hukum/harus dibatalkan (Pasal 143 2b KUHAP)
Sistematika Surat Keberatan:
Sistematika Surat Keberatan: - PendahuluanPendahuluan
- Opening StatementOpening Statement - PositaPosita
Macam2 Eksepsi
Macam2 Eksepsi
E. Obscuur Libelli: syarat MateriilE. Obscuur Libelli: syarat Materiil E. Error in Persona: Syarat FormilE. Error in Persona: Syarat Formil
E. Premptoir: Gugurnya hak menuntutE. Premptoir: Gugurnya hak menuntut E. Litispendentia: Kompetensi E. Litispendentia: Kompetensi
E. Terkait Delik AduanE. Terkait Delik Aduan E. Bukan TPE. Bukan TP
TANGGAPAN JPU ATAS KEBERATAN
TANGGAPAN JPU ATAS KEBERATAN
Pengadilan Berwenang memeriksa, mengadili dan Pengadilan Berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara memutus perkara
Dakwaan telah dibuat sesuai dengan syarat formill Dakwaan telah dibuat sesuai dengan syarat formill
dan materiil sebagaimana dimaksud pasal 143 dan materiil sebagaimana dimaksud pasal 143
Isi Putusan Sela
Isi Putusan Sela
Eksepsi diterima: tidak ada tahap
Eksepsi diterima: tidak ada tahap
pembuktian
pembuktian
Eksepsi tidak diterima: lanjut pembuktian
Eksepsi tidak diterima: lanjut pembuktian
PUTUSAN SELA
PUTUSAN SELA
Diputus setelah JPU memberikan tanggapanDiputus setelah JPU memberikan tanggapan Diputus bersama-sama dengan putusan akhirDiputus bersama-sama dengan putusan akhir
Pengadilan berwenang/tidak berwenang, dakwaan Pengadilan berwenang/tidak berwenang, dakwaan
sesuai dengan ketentuan pasal 143 atau tidak dapat sesuai dengan ketentuan pasal 143 atau tidak dapat
diterima atau dibatalkan atau batal demi hukum diterima atau dibatalkan atau batal demi hukum
Pemeriksaan dilanjutkanPemeriksaan dilanjutkan
Dilakukan di Pengadilan/Peradilan lainDilakukan di Pengadilan/Peradilan lain
PERLAWANAN/VERZET
PERLAWANAN/VERZET
Ke Pengadilan Tinggi
Ke Pengadilan Tinggi
JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan
JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan
sudah tepat
sudah tepat
TUNTUTAN/REQUISITOIR
TUNTUTAN/REQUISITOIR
CLOSING STATEMENT
CLOSING STATEMENT
SISTEMATIKA
SISTEMATIKA
- PendahuluanPendahuluan
- Opening StatementOpening Statement - Fakta PersidanganFakta Persidangan - Analisa FaktaAnalisa Fakta
PEMBELAAN/PLEDOOI
PEMBELAAN/PLEDOOI
Dasar pembenar dan dasar Dasar pembenar dan dasar
pemaaf
pemaaf
Error in personaError in persona Ne bis in idemNe bis in idem
Asas legalitas/ RetroaktivitasAsas legalitas/ Retroaktivitas Asas oportunitasAsas oportunitas
VerjaringVerjaring
Kualifikasi delik dan inti delikKualifikasi delik dan inti delik Samenloop dan deelnemingSamenloop dan deelneming Concursus realis dan idealisConcursus realis dan idealis
SISTEMATIKA PEMBELAANSISTEMATIKA PEMBELAAN - PendahuluanPendahuluan
- Fakta persidanganFakta persidangan - Analisa faktaAnalisa fakta
- Analisa YuridisAnalisa Yuridis
- Permohonan: bebas atau lepas dari Permohonan: bebas atau lepas dari
PUTUSAN
PUTUSAN
ANALISA FAKTA
ANALISA FAKTA
ANALISA YURIDIS
ANALISA YURIDIS
PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN
PUTUSAN: PIDANA, BEBAS ATAU
PUTUSAN: PIDANA, BEBAS ATAU
LEPAS
Acara Pemeriksaan Singkat
Acara Pemeriksaan Singkat
1.
1. Pasal 203 (1): di luar 205, pembuktian Pasal 203 (1): di luar 205, pembuktian dan penerapan dan penerapan
hukumnya
hukumnya mudahmudah, , dan dan sifatnya sifatnya sederhanasederhana
2.
2. Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan (Pasal Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan (Pasal
203 ayat (3)a KUHAP).
203 ayat (3)a KUHAP).
3.
3. Hakim dapat meminta penuntut umum membuat Hakim dapat meminta penuntut umum membuat
pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP).
pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP).
4.
4. Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203 Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203
ayat ayat (3) KUHAP)
ayat ayat (3) KUHAP)
5.
5. Hakim membuat surat yang memuat amar putusan Hakim membuat surat yang memuat amar putusan
tersebut
tersebut dan memiliki kekuatan hukum yang sama dan memiliki kekuatan hukum yang sama dengan putusan pengadilan acara biasa
dengan putusan pengadilan acara biasa (Pasal 203 ayat (Pasal 203 ayat (3)
Acara Pemeriksaan Cepat/Roll
Acara Pemeriksaan Cepat/Roll
Pasal 205: Tipiring maks pidana 3 bulan dan
Pasal 205: Tipiring maks pidana 3 bulan dan
atau denda maks Rp.7.500,- dan penghinaan
atau denda maks Rp.7.500,- dan penghinaan
ringan
ringan
Dibagi 2:
Dibagi 2:
1.
1.
Acr Pemeriksaan Tipiring
Acr Pemeriksaan Tipiring
2.
Acara Pemeriksaan Tipiring
Acara Pemeriksaan Tipiring
Penyidik a/ Kuasa PU langsung menghadapkan Penyidik a/ Kuasa PU langsung menghadapkan
semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2) KUHAP).
semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2) KUHAP).
hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir. hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir.
Kecuali dalam hal dijatuhkan pidana perampasan
Kecuali dalam hal dijatuhkan pidana perampasan
kemerdekaan, terdakwa dapat meminta upaya hukum
kemerdekaan, terdakwa dapat meminta upaya hukum
banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah
atau janji kecuali hakim menganggap perlu.
atau janji kecuali hakim menganggap perlu.
Putusan dicatat dalam daftar catatan perkara, Putusan dicatat dalam daftar catatan perkara,
danselanjutnya dicatat dalam register perkara.
danselanjutnya dicatat dalam register perkara. Berita Berita acara pemeriksaan sidang tidak dibuat (Pasal 209
Perma No.2 th 2012
Perma No.2 th 2012
Pada tanggal 28 Februari 2012 Mahkamah
Pada tanggal 28 Februari 2012 Mahkamah
Agung mengeluarkan Peraturan Mahkamah
Agung mengeluarkan Peraturan Mahkamah
Agung ( PERMA ) Nomor 2 Tahun 2012
Agung ( PERMA ) Nomor 2 Tahun 2012
tentang penyesuaian batasan tindak pidana
tentang penyesuaian batasan tindak pidana
ringan dan jumlah denda dalam KUHP. Pasal
ringan dan jumlah denda dalam KUHP. Pasal
1, “Rp. 250” dibaca menjadi Rp 2.500.000,00
Perma No.2 th 2012
Perma No.2 th 2012
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) dijelaskan,
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) dijelaskan,
apabila nilai barang atau uang tersebut bernilai
apabila nilai barang atau uang tersebut bernilai
tidak lebih dari Rp 2,5 Juta, Ketua Pengadilan
tidak lebih dari Rp 2,5 Juta, Ketua Pengadilan
segera menetapkan Hakim Tunggal untuk
segera menetapkan Hakim Tunggal untuk
memeriksa, mengadili dan memutus perkara
memeriksa, mengadili dan memutus perkara
tersebut dengan Acara Pemeriksaan Cepat
tersebut dengan Acara Pemeriksaan Cepat
yang diatur dalam Pasal 205-210 KUHAP dan
yang diatur dalam Pasal 205-210 KUHAP dan
Ketua Pengadilan tidak menetapkan
Ketua Pengadilan tidak menetapkan
Acara Pemeriksaan Pelanggaran
Acara Pemeriksaan Pelanggaran
Lalu Lintas
Lalu Lintas
hakim tunggal; hakim tunggal;
tidak diper lukan berita acara pemeriksaan (Pasal 212 tidak diper lukan berita acara pemeriksaan (Pasal 212
KUHAP).
KUHAP).
Terdakwa dapat diwakili (Pasal 211 KUHAP).Terdakwa dapat diwakili (Pasal 211 KUHAP).
Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa hadirnya terdakwa atau Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa hadirnya terdakwa atau
wakilnya (
wakilnya (verstekverstek atau putusan in absentia atau putusan in absentia). Pasal 214 ayat ). Pasal 214 ayat (1) KUHAP.
(1) KUHAP.
Dalam hal putusan berupa pidana perampasan Dalam hal putusan berupa pidana perampasan
kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan
kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan
(Pasal 214 ayat (4) KUHAP).
(Pasal 214 ayat (4) KUHAP).
Perlawanan dalam waktu 7 hari sesudah putusan Perlawanan dalam waktu 7 hari sesudah putusan
diberitahukan secara sah kepada terdakwa, kepada
diberitahukan secara sah kepada terdakwa, kepada
pengadilan yang menjatuhkan putusan itu (Pasal 214 ayat
Perbandingan
205, pembuktian mudah 205, pembuktian mudah
dan sederhana dan sederhana 2.
2. Penuntut umum tidak Penuntut umum tidak
membuat surat dakwaan membuat surat dakwaan
(Pasal 203 ayat (3)a (Pasal 203 ayat (3)a
KUHAP). KUHAP).
Pemeriksaan Cepat
Pemeriksaan Cepat
Pasal 205: Tipiring maks pidana Pasal 205: Tipiring maks pidana
3 bulan dan atau denda 3 bulan dan atau denda maks Rp.7.500,- dan
maks Rp.7.500,- dan penghinaan ringan penghinaan ringan Dibagi 2:
Dibagi 2:
1.
1. Acr Pemeriksaan Tipiring Acr Pemeriksaan Tipiring
2.
2. Acr Pem Pelanggaran LLAcr Pem Pelanggaran LL
Tipiring: Tipiring: Penyidik a/ Kuasa Penyidik a/ Kuasa
PU langsung menghadapkan PU langsung menghadapkan semuanya ke Pengadilan
PERBANDINGAN
PERBANDINGAN
Pemeriksaan Singkat Pemeriksaan Tipiring
1. Majelis Hakim
2. Upaya Hukum Biasa
3. Hakim dapat meminta
penuntut umum membuat pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP).
4. Saksi Mengucap Sumpah
5. Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203 ayat ayat (3) KUHAP)
1. Hakim tunggal
2. Kec dijatuhkan pidana
perampasan kemerdekaan, tdw Br dpt banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
3. Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah /janji kec hakim menganggap perlu.
Sistem Pemeriksaan Perkara
Sistem Pemeriksaan Perkara
Khusus
Khusus
A. Sistem Pemeriksaan Perkara Tindak Pidana
A. Sistem Pemeriksaan Perkara Tindak Pidana
Korupsi (UU No. 46 Tahun 2009 tentang
Korupsi (UU No. 46 Tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
1. Pengadilan dibentuk di setiap ibukota provinsi
1. Pengadilan dibentuk di setiap ibukota provinsi
dan kota/kabupaten.
dan kota/kabupaten.
2. Pengadilan berwenang memeriksa Tindak
2. Pengadilan berwenang memeriksa Tindak
pidana korupsi, Tindak pidana pencucian uang
pidana korupsi, Tindak pidana pencucian uang
yang tindak pidana asalnya adalah tipikor, dan
yang tindak pidana asalnya adalah tipikor, dan
tindak pidana yang dinyatakan sbg tipikor oleh
4. Majelis hakim terdiri dari hakim karier dan
4. Majelis hakim terdiri dari hakim karier dan
hakim
hakim
ad hoc.
ad hoc.
a. majelis hakim terdiri dari 3 orang, 1
a. majelis hakim terdiri dari 3 orang, 1
hakim karier dan 2 hakim ad hoc
hakim karier dan 2 hakim ad hoc
b. majelis hakim terdiri dari 5 orang, 2
b. majelis hakim terdiri dari 5 orang, 2
hakim karier dan 3 hakim ad hoc.
hakim karier dan 3 hakim ad hoc.
5. Semua bukti dan alat bukti harus diperoleh
5. Semua bukti dan alat bukti harus diperoleh
secara sah berdasarkan undang-undang.
secara sah berdasarkan undang-undang.
Sistem Pemeriksaan Perkara
Sistem Pemeriksaan Perkara
Khusus
Khusus
B. Sistem Peradilan Pidana Anak (tahap
B. Sistem Peradilan Pidana Anak (tahap
persidangan)(UU No. 11 Tahun 2012 ttg SPPA)
persidangan)(UU No. 11 Tahun 2012 ttg SPPA) 1.
1. Kewajiban menerapkan diversi.Kewajiban menerapkan diversi.
2.
2. Proses peradilan pidana dijalankan bila diversi Proses peradilan pidana dijalankan bila diversi
tidak berhasil dilaksanakan.
tidak berhasil dilaksanakan. 3.
3. Adanya perlindungan khusus bila TP dilakukan Adanya perlindungan khusus bila TP dilakukan
dalam situasi darurat.
dalam situasi darurat.
Proses persidangan harus memperhatikan
5.
5. Menjaga kerahasiaan identitas anak (pelaku, Menjaga kerahasiaan identitas anak (pelaku,
korban, dan saksi)
korban, dan saksi)
6.
6. Peradilan anak ditujukan bagi anak yang belm Peradilan anak ditujukan bagi anak yang belm
berumur 18 thn atau pada saat diajukan ke
berumur 18 thn atau pada saat diajukan ke
persidangan belum berusia 21 thn.
persidangan belum berusia 21 thn.
7.
7. Diperiksa di ruang sidang khusus anakDiperiksa di ruang sidang khusus anak
8.
8. Proses pemeriksaan dilakukan secara tertutup.Proses pemeriksaan dilakukan secara tertutup.
9.
9. Pembimbing kemasyarakatan membacakan laporan Pembimbing kemasyarakatan membacakan laporan
hasil penelitian kemasyarakatan setelah pembacaan
hasil penelitian kemasyarakatan setelah pembacaan
surat dakwaan.
surat dakwaan.
10.
10. Pemeriksaan anak korban dan atau anak saksi Pemeriksaan anak korban dan atau anak saksi
dapat dilakukan secara khusus
C. Pemeriksaan perkara Kehutanan (UU No.
C. Pemeriksaan perkara Kehutanan (UU No.
18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Kerusakan Hutan)
Pemberantasan Kerusakan Hutan)
1.
1.
Hukum acara berdasarkan KUHAP, kecuali
Hukum acara berdasarkan KUHAP, kecuali
dinyatakan lain.
dinyatakan lain.
2.
2.
Diperiksa oleh majelis hakim yang terdiri
Diperiksa oleh majelis hakim yang terdiri
dari 1 orang hakim karier dan 2 orang
dari 1 orang hakim karier dan 2 orang
hakim
hakim
adhoc
adhoc
1.
1.
Jangka waktu pemeriksaan:
Jangka waktu pemeriksaan:
1.
1. Perkara perusakan hutan diperiksa PN dlm Perkara perusakan hutan diperiksa PN dlm
jangka waktu 45 hari kerja.
jangka waktu 45 hari kerja.
2.
2. Banding perkara perusakan hutan diperiksa Banding perkara perusakan hutan diperiksa
PT dlm wkt 30 hari kerja.
PT dlm wkt 30 hari kerja.
3.
3. Kasasi perkara pembalakan liar diperiksa MA Kasasi perkara pembalakan liar diperiksa MA
dlm wkt 50 hari kerja.
Sistem Pemeriksaan
Sistem Pemeriksaan
Persidangan
Persidangan
di Perancis
di Perancis
Tribunal de Police= Pemeriksaan
Tribunal de Police= Pemeriksaan
Cepat
Cepat
Tribunal de Correctionnel
Tribunal de Correctionnel
=Pemeriksaan Singkat
=Pemeriksaan Singkat
La cour d’Assis =
La cour d’Assis =
Category:
Category:
Type of
Type of
ofense
ofense
:
:
Contravention = Cepat.
Contravention = Cepat.
u/Tilang, Pelanggaran
u/Tilang, Pelanggaran
Delits = Singkat
Delits = Singkat
u/Tipiring
u/Tipiring
Crimes = TP Pidana berat
Crimes = TP Pidana berat
(Pembunuhan, Korupsi,
(Pembunuhan, Korupsi,
Teroris, dll).
This courtroom
This courtroom
drawing shows Judge
drawing shows Judge
Michael Sonberg
Michael Sonberg
presiding during
presiding during
procedures calling for
procedures calling for
the delay in the
the delay in the
arraignment of IMF
arraignment of IMF
chief Dominique
chief Dominique
Strauss-Kahn:
Strauss-Kahn:
Dominique
Dominique
Strauss-Kahn: medical
Kahn: medical
examination delays