BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A. Pendahuluan
Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi laba dan neraca, serta rekonsiliasi- dan dasar-dasar pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam organisasi.
Bab ini membahas secara singkat kebutuhan manajer akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari Akuntansi Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Management Accounting Information System) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan khusus manajemen. Model operasional dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen memiliki tiga tujuan yaitu :
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan perusahaan. (Normatif: tujuan perusahaan adalah memperoleh laba)
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki akses dan pemahaman atas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Karena informasi tersebut akan membantu manajer untuk mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasinya dalam rangka memastikan pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian Sistem Informasi Akuntansi Manajemen akan dibutuhkan dalam setiap lingkup proses manajemen : Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Selain itu, kebutuhan akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen ini dipergunakan disemua perusahaan baik yang bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C. Proses Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang proses manajemen.
Proses manajemen (management process) didefnisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya meliputi 4 kegiatan :
1. Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2. Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah rencana disusun, manajemen harus melakukan upaya pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan dilakukan secara tepat.
3. Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif. 4. Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8) D. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Didalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Information System) (Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor, kreditor, lembaga pemerintah dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive Oficer). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifkasi dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi penggunainternal untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan secara keseluruhan mengenai akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
1. Fokus internal internal didasarkan atas informasi yang terinci.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E. Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu memahami sejarah Akuntansi Manajemen.
Akuntansi manajemen berdasarkan kalkulasi biaya produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19. Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga biaya persediaan dapat dilaporkan kepada penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
melayani kebutuhan manajerial. Beberapa pihak menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan mutu, produktiftas dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
F. Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan : Mahasiswa dapat mengidentifkasi dan menjelaskan berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini menciptakan lingkungan baru pada akuntansi manjemen-setidaknya untuk beberapa organisasi. Adapun faktor kunci perubahan tersebut adalah :
1. Orientasi kepada pelanggan. 2. Perspektif lintas fungsional. 3. Persaingan global.
4. Manajemen mutu total (Total Quality Management). 5. Waktu sebagai unsur kompetitif.
6. Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G. Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam suatu organisasi.
terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staf position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis sehingga dengan demikian mereka akan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
H. Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku etis (ethical behavior) melibatkan tindakan-tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil keputusan. Sementara disisi lain semua praktek akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer dalam memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara “bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”. Pemikiran hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan hal-hal yang positif untuk pencapaian tujuan organisasi dan keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang. Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Kejujuran 2. Integritas
3. Memegang janji 4. Kesetiaan
5. Keadilan
6. Kepedulian terhadap sesama 7. Penghargaan kepada orang lain
9. Pencapaian kesempurnaan 10. Akuntabilitas
Organisasi pada umumnya akan menetapkan standar perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya mengacu pada core value diatas, dimana para manajer atau akuntan manajemen akan diupayakan untuk mematuhi standar perilaku yang dibuat. Hal yang dimungkinkan adalah meminimalkan bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku yang tidak sesuai standar melalui aplikasi standar perilaku tersebut.
I. Soal Latihan
Tujuan : mahasiswa mampu menjawab dan menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini.
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi manajemen ?
2. Gambarkan dan berikan penjelasan masukan, proses dan keluaran pada sistem informasi akuntansi.
3. Apa tujuan sistem informasi akuntansi manajemen?
4. Jenis perusahaan apa saja yang membutuhkan sistem informasi akuntansi manajemen?
5. Jelaskan mengapa perusahaan tersebut memerlukan sistem informasi akuntansi manajemen.
6. Bagaimana jika sistem informasi akuntansi manajemen didalam perusahaan tersebut kurang tertata? Apakah akan mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan ? Mengapa ? Jelaskan!
7. Jelaskan persamaan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan.
8. Berikan pendapat kenapa akuntansi manajemen dikatakan fokus kepada penyediaan informasi untuk pihak internal.
10. Apakah yang dimaksud dengan perilaku etis? Mungkinkah mengajarkan perilaku etis pada mata kuliah Akuntansi Manajemen?
11. Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan menghasilkan kinerja ekonomi yang lebih baik daripada perusahaan dengan standar etika yang lebih rendah atau kurang. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban anda.
12. Apakah anda percaya bahwa kode etik akuntansi manajemen akan memberikan pengaruh terhadap perilaku etis dari seorang akuntan manajemen? Jelaskan jawaban anda.
13. Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena beberapa pelaksana akuntansi manajemen bertindak kurang etis dalam melaksanakan tugas?
14. Berikan penilaian dan komentar anda untuk masing-masing pernyataan berikut yang muncul di kolom editorial surat kabar: § Mahasiswa sekolah bisnis yang berasal dari berbagai segmen
masyarakat, apabila belum diajarkan mengenai etika oleh keluarganya, ketika sekolah dasar dan menengah, maka sekolah bisnis hanya memberikan sedikit saja pengaruh.
§ Perusahaan dan individu yang berperilaku tidak etis, seperti bisnis penjualan ganja dan senjata, pada akhirnya akan tersingkir secara keuangan.
BY AMBAR LAND di 17.33
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda ABOUT ME
Ambar Land Simple
Berbagi Untuk Sesama Lihat profl lengkapku
► 2017 (5)
► 2015 (1)
► 2014 (2)
► 2013 (2)
▼ 2012 (48)
o ► Desember (1)
o ► November (3)
o ► Oktober (4)
o ► September (2)
o ► Juli (9)
o ► Juni (4)
o ► Mei (4)
o ▼ April (21)
Selamat Tinggal Si Pinky, aku harus merelakanmu
CintaKu
CneRrYbeLLe
Soal UTS Hukum Pajak 2011
Arti Cinta
7 Cara Mengambil Hati Calon Mertua
Doaku Untuknya
Hati dan Cintaku
Keterbatasan Yang Indah
9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi 5 Bahan Alami yang Bisa Mencerahkan Kulit
BAB VIII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT PENGENDA...
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
AKUNTANSI MANAJEMENA BAB 6 NGGARAN BERDASARKAN FUN...
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB V KALKULASI BIAYA PROSES
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEME...
BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
Pesan Cinta
Ide Usaha Unik 2012 (Tugas Kewirausahaan, "Telor I... ► 2011 (10)
POPULAR POSTS
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
AKUNTANSI MANAJEMENA BAB 6 NGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS
BAB VIII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
TOTAL VIEW 132,820
GOOGLE+ FOLLOWERS SEARCH THIS BLOG
INSTAGRAM SHOTS Posts by @_ambarlan TWEET TWEET
Tweets by @ambarwulandarii TRANSLATE MY STORIES
Pilih Bahasa▼ SPONSOR
BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A. Pendahuluan
Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi laba dan neraca, serta rekonsiliasi- dan dasar-dasar pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam organisasi.
Bab ini membahas secara singkat kebutuhan manajer akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari Akuntansi Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Management Accounting Information System) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan khusus manajemen. Model operasional dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Figur 1.1
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Economic events: Penjualan
Produksi
Pengumpu lan
Pengukura n
Penyimpan an
Laporan khusus Harga pokok produk
Biaya pelanggan Anggaran
Analisis Pelaporan Pengelolaa n
Masukan (input)
Proses (process)
Keluar an (outpu t)
Pengguna
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 4)
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh kriteria formal yang menjelaskan sifat masukan atau proses bahkan keluarannya. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen memiliki tiga tujuan yaitu :
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan perusahaan. (Normatif: tujuan perusahaan adalah memperoleh laba)
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
Selain itu, kebutuhan akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen ini dipergunakan disemua perusahaan baik yang bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C. Proses Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang proses manajemen.
Proses manajemen (management process) didefnisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya meliputi 4 kegiatan :
1. Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2. Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah rencana disusun, manajemen harus melakukan upaya pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan dilakukan secara tepat.
3. Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif. 4. Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
moment dimana manajemen harus memilih dari beberapa alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8) D. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor, kreditor, lembaga pemerintah dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive Oficer). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifkasi dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi penggunainternal untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan secara keseluruhan mengenai akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
6. Sangat luas dan multidisiplin.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E. Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan : Mahasiswa mampu memahami sejarah Akuntansi Manajemen.
Akuntansi manajemen berdasarkan kalkulasi biaya produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19. Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga biaya persediaan dapat dilaporkan kepada penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960-an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan. Semua usaha tersebut terpusat pada pemberian informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
F. Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan : Mahasiswa dapat mengidentifkasi dan menjelaskan berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini menciptakan lingkungan baru pada akuntansi manjemen-setidaknya untuk beberapa organisasi. Adapun faktor kunci perubahan tersebut adalah :
a. Orientasi kepada pelanggan. b. Perspektif lintas fungsional. c. Persaingan global.
d. Manajemen mutu total (Total Quality Management). e. Waktu sebagai unsur kompetitif.
f. Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G. Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam suatu organisasi.
Peranan akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan peran pembantu, karena mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position). Posisi yang mendukung tetapi tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staf position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis sehingga dengan demikian mereka akan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku etis (ethical behavior) melibatkan tindakan-tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil keputusan. Sementara disisi lain semua praktek akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer dalam memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara “bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”. Pemikiran hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan hal-hal yang positif untuk pencapaian tujuan organisasi dan keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang. Nilai-nilai tersebut adalah :
a. Kejujuran b. Integritas
c. Memegang janji d. Kesetiaan
e. Keadilan
f. Kepedulian terhadap sesama g. Penghargaan kepada orang lain
h. Kewarganegaraan yang bertanggungjawab i. Pencapaian kesempurnaan
j. Akuntabilitas
yang tidak sesuai standar melalui aplikasi standar perilaku tersebut.
Sistem Akuntansi Manajemen
Sebagai sebuah sistem, Akuntansi Manajemen mempunyai 2 (dua) unsur penting yaitu : struktur dan proses. Struktur terkait dengan siapa dan bagian apa yang terlibat dalam sistem, sedangkan proses terkait dengan bagaimana sistem tersebut dijalankan. Secara konvensional rancangan Sistem Akuntansi Manajemen terbatas pada informasi keuangan internal yang berorientasi historis. Tetapi meningkatnya peran Sistem Akuntansi Manajemen untuk membantu manajer dalam pengarahan dan pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan dari Sistem Akuntansi Manajemen untuk memasukkan data eksternal dan non-keuangan dan informasi yang berorientasi yang akan datang.
Sistem Akuntansi Manajemen merupakan sistem yang
menghasilkan outputdengan menggunakan input tertentu dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan manajemen. Suatu proses dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan (storing), analisa(analysis), pelaporan (reportin
g), dan pengelolaan (managing) informasi. Sedangkan output dapat berupa
laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan bahkan komunikasi personal. Sistem Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dariinput atau
proses dan output. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan pada tujuan
yang hendak dicapai.
Menurut Chenhall dan Morris (1986) terdapat empat karakteristik informasi Sistem Akuntansi Manajemen yaitu sebagai berikut (dalam Muslichah, 2002) :
1. Ruang Lingkup (scope)
Di dalam sistem informasi, broad scope (lingkup luas) mengacu pada
National Product, total penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri, atau mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demograf, cita rasa konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan tehnologi. Lingkup Sistem Akuntansi Manajemen yang luas mencakup ukuran non moneter terhadap karakteristik lingkungan eksternal. Disamping itu, lingkup Sistem Akuntansi Manajemen yang luas akan memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang di dalam ukuran probabilitas.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Kemampuan para manajer untuk merespon secara cepat terhadap
suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timelines Sistem Akuntansi
Manajemen. Informasi yang tepat waktu meningkatkan fasilitas Sistem Akuntansi Manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah dibuat. Jadi tepat waktu mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan
pelaporan.Timing informasi menunjuk kepada jarak waktu antara
permintaan dan tersedianya informasi dari Sistem Akuntansi Manajemen ke pihak yang meminta.
3. Agregasi (Aggregation)
Sistem Akuntansi Manajemen memberikan informasi dalam berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode waktu atau area tertentu, misalnya pusat pertanggungjawaban atau fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu pada berbagai format yang konsisten dengan model keputusan formal seperti analisis cash fow yang didiskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan programasi linier untuk penerapan anggaran, analisis biaya-volume-laba, dann model pengendalian persediaan. Dalam perkembangan terakhir, agregasi informasi merupakan penggabungan informasi fungsional dan temporal seperti area penjualan, pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.
4. Integrasi (Integration)
keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi. Informasi yang terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen dapat digunakan sebagai alat koordinasi antar segmen dari sub unit dan antar sub unit. Kompleksitas dan saling ketergantungan antar sub unit akan direfeksikan dalam informasi yang terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen.
Sedangkan tujuan dari sistem akuntansi manajemen (Hansen & Mowen, 1997) adalah:
1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian.
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan). Selain itu, kebutuhan akan informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur, tetapi juga perusahaan dagang dan jasa.